A. Latar Belakang
rumah sakit. Hal ini berdampak pada kurangnya rasa percaya dari pasien atau
keluarga pasien yang hendak berobat di rumah sakit. Dengan kurangnya rasa
angka orang yang terserang penyakit akan meningkat bahkan sampai meninggal
Salah satu upaya rumah sakit untuk mencegah terjadinya peristiwa yang
pengambilan keputusan tindakan medis yang akan di lakukan oleh pihak rumah
sakit. Hal ini bertujuan agar meminimalisir terjadinya kecurigaan pasien atau wali
pasien/wali pasien adalah pengambilan keputusan antara pihak rumah sakit dan
sakit agar hak sebagai pasien/wali pasien dapat berjalan sesuai dengan prosedur
yang berlaku.
dibuat oleh pasien atau keluarganya, untuk memberikan izin terhadap dokter dalam
pemeriksaan fisik dan penunjang medis serta melakukan tindakan medis tertentu
setelah melalui suatu proses komunikasi interpersonal dua arah yang berimbang.
kedokteran atau kedokteran gigi yang diajukan oleh dokter atau dokter gigi,
2. Pernyataan sepihak dari pasien dan bukan perjanjian antara pasien dengan
dokter atau dokter gigi, sehingga dapat ditarik kembali setiap saat.
3. Proses sekaligus hasil dari suatu komunikasi yang efektif antara pasien
dengan dokter atau dokter gigi, dan bukan sekedar penandatanganan formulir
persetujuan.
C. Tujuan
1. Menerima semua informasi tentang pilihan prosedur dan pengobatan yang akan
pertanyaan.
direkomendasikan.
D. Ruang Lingkup
pada saat itu. Jika memungkinkan, pasien juga diberitahu mengenai tanggung
3. Pelaksanaan panduan ini adalah semua karyawan yang bekerja di rumah sakit
a. Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apabila tidak
diobati.
mempersiapkan diri, rincian apa yang akan dialami pasien selama dan
sesudah tindakan, termasuk efek samping yang biasa terjadi dan yang
serius.
diskusi tentang kemungkinan risiko yang serius atau sering terjadi dan
eksperimental.
akan dilakukan.
waktu. Bila hal itu dilakukan maka pasien bertanggung jawab penuh atas
E. Prinsip
1. Seluruh staff rumah sakit yang berkaitan dengan pemberian informasi medis
3. Tujuan utama persetujuan tindakan medis yaitu sebagai bentuk upaya rumah
tinggi.
BAB II
memberikan informasi dan penjelasan adalah kewajiban dokter dan dokter gigi.
kedokteran yang dinyatakan secara spesifik (The consent must be for what will
be actually performied);
(Voluntary);
(pasien) yang sehat mental dan yang memang berhak memberikannya dari
segi hukum;
mencakup :
procedure);
d. Risiko (risk inherent in such medical procedures) dan komplikasi yang mungkin
terjadi;
medical procedures);
f. Risiko atau akibat pasti jika tindakan kedokteran yang direncanakan tidak
dilakukan;
Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan tindakan medis mempunyai
tanggung jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan. Apabila
berhalangan, informasi dan penjelasan yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada
dokter atau dokter gigi lain dengan sepengetahuan dokter atau dokter gigi yang
dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman. Penjelasan
tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam medis oleh dokter atau
a. Tanggal;
b. Waktu;
c. Nama;
maka dokter atau dokter gigi dapat memberikan penjelasan kepada keluarga terdekat
dengan didampingi oleh seorang tenaga kesehatan lain sebagai saksi. Hal-hal yang
b. Diagnosis penyakit atau dalam hal belum dapat ditegakkan, maka sekurang-
tindakan kedokteran.
b. Tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan
terjadi
tindakan.
akibat risiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga lainnya.
3. Penjelasan tentang risiko dan komplikasi tindakan kedokteran adalah semua risiko
dan komplikasi yang dapat terjadi mengikuti tindakan kedokteran yang dilakukan,
kecuali:
b. Risiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya sangat ringan.
persetujuan sama pentingnya dengan informasi apa yang akan anda berikan
kepada pasien. Pasien tidak dapat memberikan persetujuan yang sah kecuali
1. Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang mereka,
yang penting, baik dia seorang profesional ataukah salah seorang anggota
2. Dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk publikasi lain apabila
hal itu dapat membantu memberikan informasi yang bersifat rinci. Pastikan
bahwa alat bantu tersebut sudah berdasarkan informasi yang terakhir. Misalnya,
sebuah leaflet yang menjelaskan tentang prosedur yang umum. Leaflet tersebut
akan membuat jelas kepada pasien karena dapat ia bawa pulang dan
digunakan untuk berfikir lebih lanjut, tetapi jangan sampai mengakibatkan tidak
ada diskusi.
atau teman dalam diskusi atau membuat rekamam dengan tape recorder.
diberikan dengan yang sensitif dan empati. Rujuk mereka untuk konseling bila
diperlukan.
Informed Consent adalah pengakuan atas hak autonomy pasien, yaitu hak
untuk dapat menentukan sendiri apa yang boleh dilakukan terhadap dirinya, karena
tidak hanya informed consent (persetujuan tindakan) yang kita kenal, melainkan
tulisan, bila yang akan dilakukan lebih dari prosedur pemeriksaan dan tindakan
biasa. Pasien disampaikan informasi terlebih dahulu mengenai tindakan yang akan
dilakukan supaya tidak terjadi salah pengertian, misalnya pemeriksaan colok rectal
atau colok vagina, mencabut kuku dan tindakan-tindakan lain yang melebihi
tertulis, persetujuan secara lisan sudah mencukupi. Namun bila tindakan yang akan
secara tertulis.
medis secara tertulis, diminta oleh petugas setelah pasien memperoleh penjelasan
persetujuan tindakan medis, yang ditandatangani oleh pasien, DPJP dan dua orang
berisiko tinggi, seperti penggunaan darah atau produk darah, hemodialisa, tes HIV-
diagnostik.
persetujuan tertulis ada juga yang tidak memerlukan persetujuan tertulis. Mengacu
maka informed consent dapat diberikan tidak tertulis oleh pasien yang telah
mendapatkan informasi yang cukup baik dari dokter untuk tindakan medis yang
tidak beresiko tinggi. Tindakan medis yang dianggap tidak beresiko tinggi:
rutin.
3. Tindakan invasif untuk terapi, misalnya : Pemasangan intra vena catheter untuk
gastric tube.
tanpa persyaratan tegas. Isyarat persetujuan ini ditangkap oleh dokter dari sikap
dan tindakan pasien. Umumnya tindakan dokter disini adalah yang biasa dilakukan
keluarganya pun tidak di tempat, maka dokter dapat melakukan tindakan medis
medis). Jenis persetujuan ini disebut sebagai presumed consent, dalam arti bila
pasien sudah dalam keadaan sadar, maka pasien dianggap akan menyetujui
proses pelayanan medis umum di Rumah Sakit dan tindakan-tindakan medis yang
umum dilakukan dalam rangka pelayanan medis selanjutnya. Hal ini dijelaskan baik
pada saat proses administrasi maupun pada saat pelayanan medis (oleh dokter
atau perawat).
demikian juga pada proses pelayanan medis diberikan pasien/keluarga pasien yang
c. Pelayanan medis rutin yang dilakukan baik pada rawat jalan maupun rawat inap
b. Keluarga terdekat pasien : suami atau isteri, ayah atau ibu kandung, anak-anak
Persetujuan tertulis dibuat dalam bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir
Sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu jari tangan kiri, formulir
tersebut sudah diisi lengkap oleh dokter atau dokter gigi yang akan melakukan
tindakan kedokteran atau oleh tenaga medis lain yang diberi delegasi, untuk
mengandung risiko tinggi. Dalam hal persetujuan lisan yang diberikan dianggap
persetujuan akan tetap sah sampai dicabut kembali oleh pemberi persetujuan atau
pasien. Namun demikian, bila informasi baru muncul, misalnya tentang adanya efek
tersebut pasti juga akan membantu pasien, terutama bagi mereka yang sejak awal
logis. Kalau hal seperti ini terjadi dan bila konsekuensi penolakan tersebut
situasinya. Untuk itu perlu dicek kembali apakah pasien telah mengerti informasi
efek sampingnya.
seperti ini rincian setiap diskusi secara jelas didokumentasikan dengan baik.
dilakukan.
2. Jika pasien belum dewasa atau tidak sehat akalnya maka yang berhak memberikan
3. Bila pasien yang sudah menikah maka suami atau isteri tidak diikut sertakan
4. Jika orang yang berhak memberikan persetujuan menolak menerima informasi dan
maka orang tersebut dianggap telah menyetujui kebijakan medis apapun yang
7. Persetujuan yang sudah diberikan dapat ditarik kembali (dicabut) setiap saat,
anggota keluarga lainnya yang kedudukan hukumnya lebih berhak sebagai wali.
oleh pasien atau yang memberikan persetujuan dengan berbagai alasan, misalnya :
terdapat anggota keluarga yang masih belum setuju, masalah keuangan atau
dengan waktu yang cukup lama, maka perlu dilakukan pengecekan kembali,
dimulai. Selain itu, pasien harus diberitahu bahwa pasien bertanggung jawab atas
akibat dari pembatalan persetujuan tindakan kedokteran tersebut. Oleh karena itu,
dan kemampuan dokter dalam menilai kompetensi pasien. Bila pasien dipastikan
terdekat pasien.
pasien diberikan setelah keluarga mendapat penjelasan dari tim dokter atau
withholding life support) dilakukan oleh 3 (tiga) dokter yaitu dokter spesialis
anestesiologi atau dokter lain yang memiliki kompetensi dan 2 (dua) orang
a. Bantuan total dilakukan pada pasien sakit atau cedera kritis yang
diharapkan tetap dapat hidup tanpa kegagalan otak berat yang menetap.
kegagalan jantung, paru atau organ yang lain, atau dalam tingkat akhir
bantuan hidup. Pasien yang masih sadar tapi tanpa harapan, hanya
bebas nyeri.
batang otak yang irreversibel. Setelah kriteria Mati Batang Otak (MBO)
(tiga) dokter yaitu dokter spesialis anestesiologi atau dokter lain yang
memiliki kompetensi, dokter spesialis saraf dan 1 (satu) dokter lain yang
DOKUMENTASI
A. Semua hal-hal yang sifatnya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan
3. Formulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum tindakan
kedokteran;
4. Dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelaan harus ikut membubuhkan
tanda tangan sebagai bukti bahwa telah memberikan informasi dan penjelasan
secukupnya;
5. Sebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus
A. Simpulan
suatu persetujuan yang dibuat oleh pasien atau keluarganya, untuk memberikan
meliputi:
mengajukan pertanyaan.
yang direkomendasikan.
B. Saran