AP 1.3 Asesmen awal masing-masing pasien gawat darurat 1 Rumah sakit menetapkan kerangka waktu penyelesaian asesmen
meliputi pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, awal pasien gawat darurat. REGULASI
pengkajian pasien dari aspek biologis, psikologis, sosial,
ekonomi, kultural dan spiritual pasien. 2 Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien gawat darurat
meliputi riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. DOKUMEN, WAWANCARA
3
Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien gawat darurat DOKUMEN, WAWANCARA
meliputi faktor biopsiko-sosio-kultural-spiritual berfokus pada
kondisi pasien.
4
Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien gawat darurat DOKUMEN, WAWANCARA
menghasilkan diagnosis awal dan masalah kesehatan pasien
(lihat juga ARK 3).
5
Ada bukti pelaksanaan asesmen awal pasien gawat darurat DOKUMEN, WAWANCARA
menghasilkan rencana asuhan.
AP 1.4 Asesmen awal pasien mencakup juga skrining status 1 Rumah sakit menetapkan kriteria risiko nutrisional yang
nutrisi, kebutuhan fungsional, dan kebutuhan khusus dikembangkan bersama staf yang kompeten dan berwenang. REGULASI
lainnya, kemudian dirujuk untuk asesmen dan tindakan
lebih lanjut jika perlu. 2
Pasien diskrining untuk risiko nutrisional sebagai bagian dari DOKUMEN, WAWANCARA
asesmen awal (lihat SKP 1 EP 4).
3
DOKUMEN, WAWANCARA
Pasien dengan risiko nutrisional dilanjutkan dengan asesmen gizi.
AP 1.4.1 Asesmen awal pasien mencakup juga kebutuhan 1 RS menetapkan kriteria asesmen kebutuhan fungsional dan risiko
fungsional, termasuk risiko jatuh, kemudian dirujuk jatuh, yang dikembangkan bersama staf yang kompeten dan
untuk asesmen dan tindakan lebih lanjut jika perlu. berwenang. REGULASI
2
Pasien diskrining untuk kebutuhan fungsional termasuk risiko DOKUMEN, WAWANCARA
jatuh (lihat juga SKP 6).
3 Pasien dengan kebutuhan fungsional lanjutan termasuk risiko
jatuh, memperoleh asuhan yang sesuai ketentuan RS. (D,W) DOKUMEN, WAWANCARA
AP 1.5 Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining 1 Rumah sakit menetapkan regulasi pasien diskrining untuk rasa
terhadap nyeri dan jika ada nyeri dilakukan asesmen. REGULASI
nyeri (lihat juga PAP.6, EP 1). (R)
AP 1.5 Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining
terhadap nyeri dan jika ada nyeri dilakukan asesmen.
2
Apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada asesmen awal, lakukan DOKUMEN, WAWANCARA
asesmen lebih mendalam, sesuai dengan umur pasien, dan
pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter,
kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya (lihat juga PAP 6 EP 1).
3 Asesmen dicatat sedemikian sehingga memfasilitasi asesmen
ulangan yang teratur dan tindak lanjut sesuai kriteria yang DOKUMEN, WAWANCARA
dikembangkan oleh rumah sakit dan kebutuhan pasien.
AP 1.6 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang asesmen 1 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang asesmen tambahan
tambahan untuk populasi pasien tertentu. REGULASI
untuk populasi pasien tertentu
2
Terhadap populasi pasien tersebut dilaksanakan asesmen DOKUMEN, WAWANCARA
tambahan sesuai regulasi rumah sakit.
AP 2 Rumah sakit menetapkan regulasi untuk melakukan 1
asesmen ulang bagi semua pasien dengan interval
waktu berdasarkan kondisi, tindakan, untuk melihat Ada regulasi tentang asesmen ulang oleh dokter penanggung
respons pasien, dan kemudian dibuat rencana jawab pemberi pelayanan (DPJP), perawat dan profesional REGULASI
kelanjutan asuhan dan atau rencana pulang. pemberi asuhan (PPA) lainnya untuk evaluasi respons pasien
terhadap asuhan yang diberikan sebagai tindak lanjut. (lihat juga,
ARK 3, PAP.5; PAB.6.1; MPO.7)
2 Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang medis dilaksanakan
minimal satu kali sehari, termasuk akhir minggu / libur untuk DOKUMEN, WAWANCARA
pasien akut
3
DOKUMEN, WAWANCARA
Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang oleh perawat minimal satu
kali per shift atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
4
Ada bukti asesmen ulang oleh PPA lainnya dilaksanakan dengan DOKUMEN, WAWANCARA
interval sesuai regulasi rumah sakit.
5
Asesmen ulang dicatat di dokumen Catatan Perkembangan DOKUMEN
Pasien Terintegrasi (CPPT).
AP 2.1 Rumah sakit menetapkan regulasi hasil asesmen ulang 1
dicatat di rekam medis dan didokumentasikan dengan
baik dan dapat dengan cepat dan mudah ditemukan Rumah sakit menetapkan pengaturan urutan penyimpanan
kembali dalam rekam medis. lembar-lembar RM agar mudah dicari kembali diakses dan REGULASI
terstandar, profesional pemberi asuhan (PPA) dapat menemukan
dan mencari kembali hasil asesmen di rekam medis. (Masukkan
ke MIRM). (R)
2
Asesmen ulang dicatat di dokumen Catatan Perkembangan DOKUMEN
Pasien Terintegrasi (CPPT). (D)
AP 3 Rumah sakit menetapkan regulasi tentang profesional 1
pemberi asuhan (PPA) yang kompeten dan diberi Ada regulasi yang menetapkan PPA yang kompeten dan
berwenang melakukan asesmen awal, asesmen ulang dan REGULASI
kewenangan melakukan asesmen awal dan asesmen
ulang. asesmen gawat darurat. (R)
2
DOKUMEN, WAWANCARA
Asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat darurat hanya
dilaksanakan oleh medis yang kompeten dan berwenang (D,W)
3
DOKUMEN, WAWANCARA
Asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat darurat hanya
dilaksanakan oleh perawat yang kompeten dan berwenang.
4 Asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat darurat hanya
dilaksanakan oleh PPA lainnya yang kompeten dan berwenang. DOKUMEN, WAWANCARA
AP 4 Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim 1 Ada bukti hasil asesmen awal dan asesmen ulang oleh masing-
memberikan asuhan pasien terintegrasi, masing-masing masing PPA diintegrasikan. DOKUMEN, WAWANCARA
melakukan asesmen berbasis pengumpulan
Informasi,melakukan analisis untuk membuat rencana 2
asuhan (IAR), dengan dokter penanggung jawab Ada bukti hasil asesmen dianalisis untuk membuat rencana DOKUMEN, WAWANCARA
pemberi pelayanan (DPJP) sebagai ketua tim asuhan asuhan.
yang mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan 3 Berdasarkan hasil asesmen dan rencana asuhan PPA lainnya, DPJP
prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap. mengintegrasikan rencana asuhan dan tindak lanjutnya (lihat PAP
2.1 dan PAP 5).
DOKUMEN, WAWANCARA