b. kompetensi fisik;
c. kompetensi mental/perilaku;
d. perilaku etis (ethical standing).
6. Kewenangan klinis yang diberikan mencakup derajat
kompetensi dan cakupan praktik.
7. Daftar rincian kewenangan klinis (delineation of clinical
privilege)
diperoleh dengan cara:
a. menyusun daftar kewenangan klinis dilakukan
dengan meminta masukan dari setiap Kelompok Staf
Medis.
b. mengkaji kewenangan klinis bagi Pemohon dengan
menggunakan daftar rincian klinis (delineation of
clinical privilege).
c. mengkaji ulang daftar rincian kewenangan klinis bagi
staf medis dilakukan secara periodik.
8. Rekomendasi pemberian kewenangan klinis dilakukan
oleh komite medik berdasarkan masukan dari subkomite
kredensial.
9. Subkomite kredensial melakukan rekredensial bagi setiap
staf medis yang mengajukan permohonan pada saat
berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis (clinical
appointment), dengan rekomendasi berupa:
a. kewenangan klinis yang bersangkutan dilanjutkan;
b. kewenangan klinis yang bersangkutan ditambah;
b. kewenangan klinis yang bersangkutan dikurangi;
c. kewenangan klinis yang bersangkutan dibekukan
untuk waktu
d. tertentu;
e. kewenangan klinis yang bersangkutan
diubah/dimodifikasi;
f. kewenangan klinis yang bersangkutan diakhiri.
10. Bagi staf medis yang ingin memulihkan kewenangan klinis
yang dikurangi atau menambah kewenangan klinis yang
dimiliki dapat mengajukan permohonan kepada komite
medik melalui kepala/direktur rumah sakit. Selanjutnya,
komite medic menyelenggarakan pembinaan profesi
antara lain melalui mekanisme pendampingan
(proctoring).
11. Kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memberikan
rekomendasi kewenangan klinis:
a. pendidikan:
1) lulus dari sekolah kedokteran yang terakreditasi,
atau dari sekolah kedokteran luar negeri dan
sudah diregistrasi;
PROSEDUR KREDENSIAL TENAGA MEDIS