Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN KOMITE KEPERAWATAN

RS AN-NISA TANGERANG

RS AN-NISA TANGERANG
KOMITE KEPERAWATAN
2015 2018

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam rangka membentuk persamaan presepsi, pemahaman, dan cara pandang dan perawat
dan bidan di RS An-Nisa maka diperlukan adanya pedoman kerja bagi komite keperawatan di RS
An-Nisa. Dengan pemahaman yang sama pada seluruh perawat/bidan di RS An-Nisa diharapkan
akan mempermudah terselenggaranya komite keperawatan yang bisa membangun iklim kerja
profesionalisme keperawatan/kebidanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di
RS An-Nisa, sehingga berdampak pada kepuasan pasien RS An-Nisa.
1.2 TUJUAN
1. 2. 1 Tujuan Umum
Pedoman bagi komite keperawatan dalam menyelenggarakan kegiatan untuk meningkatkan
profesionalisme kerja perawat dan bidan.
1. 2. 2 Tujuan Khusus
a. Terbentuknya persamaan pemahaman, persepsi dan cara pandang serta paradigma dalam
penyelenggaraan komite keperawatan di RS An-Nisa.
b. Terselenggaranya komite keperawatan di RS An-Nisa yang memiliki makna terhadap
penugasan peelayan keperawatan maupun kebidanan sesuai evidence based.
c. Terbentuknya iklim professional keperawatan/kebidanan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan di RS An-Nisa, sehingga
berdampak pada kepuasan terutama pada pelanggan RS An-Nisa.

BAB 2
GAMBARAN UMUM RS AN-NISA
2.1 SEJARAH RUMAH SAKIT AN-NISA
Rumah Sakit AN-NISA merupakan pengembangan dari Rumah Bersalin AN-NISA yang
terletak di lokasi yang sama. Didirikan pada tanggal 4 Maret 1991 oleh Yayasan Permata Bunda
yang pengurus dan anggotanya terdiri dari beberapa dokter dan bidan, Rumah Bersalin ANNISA menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil/bersalin serta pelayanan dasar
untuk bayi dan balita.
Berawal dari kapasitas 15 (lima belas) tempat tidur untuk perawatan ibu hamil/melahirkan
dengan ditunjang klinik spesialis anak dan kebidanan/penyakit kandungan serta klinik KIA yang
dikelola oleh bidan, rumah bersalin AN-NISA mengalami perkembangan yang cukup pesat
dilihat dari tingkat hunian tempat tidur dan angka persalinan yang cukup tinggi. Disamping itu
angka kunjungan pasien ke klinik /rawat jalan juga semakin meningkat.
Dengan perencanaan bertahap, dimulai dari menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang seperti
Apotik, Klinik Rontgen, Laboratorium sederhana , Klinik 24 jam dengan dokter jaga , Kamar
operasi serta fasilitas-fasilitas umum lainnya, pada tahun 1997 pihak pendiri/pemilik
memutuskan untuk mengembangkan pelayanan menjadi Rumah Sakit Ibu Dan Anak.
Pada tahun 1999 dengan penambahan fasilitas fisik, peralatan medis dan jumlah sumber daya
manusia dimulai proses pendirian rumah sakit, yang akhirnya pada tahun 2000 secara resmi
operasional Rumah Sakit Ibu Dan Anak AN-NISA dimulai, dengan status rumah sakit khusus ,
swasta penuh dan kepemilikan dibawah Yayasan Permata Bunda.
Pada akhir tahun 2006, mulai dilakukan perencanaan pengembangan rumah Sakit Ibu dan
Anak AN-NISA menjadi Rumah Sakit Umum AN-NISA, pada

tahun 2007, pembangunan

gedung untuk Rumah Sakit AN-NISA, dimulai, dan direncanakan semua proses pembangunan
dan perijinan dapat diselesaikan di pertengahan tahun 2008 dan pada akhir 2008, Rumah Sakit
AN-NISA, sudah dapat beroperasi dengan Kapasitas tempat tidur sebanyak 100 tempat tidur,
tahun 2015 Rumah Sakit AN-NISA melakukan pengembangan kembali dari sisi fisik bangunan
dan kapasitas tempat tidur menjadi 130 Tempat Tidur.
2.2 KEPEMILIKAN & LOKASI RUMAH SAKIT
Yayasan Permata Bunda sebagai pemilik RSIA AN-Nisa didirikan pada hari Rabu, tanggal
19 November 1086 dihadapan Notaris Sudiman Warno Sumardjo SH. Kedudukan kantor

Yayasan Permata Bunda adalah di Jl. Gatot Subroto Km 3 No. 96 Cibodas, Kotamadya
Tangerang, propinsi Banten. Ketua Badan Pengurus YPB adalah dr. Anwar Hasyim SpOG. (yang
juga adalah Anggota Badan pendiri YPB).
Adapun per tanggal 10 Juni 2004, menyesuaikan dengan UU RI No 16 tahun 2001 tentang
Yayasan, kepemilikan Rumah Sakit Ibu dan Anak AN-NISA menjadi dibawah PT. AN-NISA
UTAMA.

BAB 3
VISI MISI RS
3.1 VISI RS AN-NISA
Menjadi Rumah Sakit Berciri Islami Yang Dipercaya dan Dipilih Oleh Masyarakat
3.2 MISI RS AN-NISA
3. 2. 1 Menyediakan Pelayanan Bermutu dan Profesional
3. 2. 2 Mewujudkan citra islam diseluruh jajaran dalam segala tindakan dan penampilan
3. 2. 3 Mengembangkan Jiwa Melayani Secara Ikhsan Pada Setiap Karyawan
3.3 FALSAFAH RS AN-NISA
Rumah Sakit An-Nisa sebagai lahan ibadah
3.4 MOTO RS AN-NISA
Rumah Sakit AN-NISA mempunyai moto Ihsan Dalam Pelayanan

BAB 4
STRUKTUR ORGANISASI RS AN-NISA
DIREKTUR RS.ANNISA
KOMITE MEDIS

SPI

KOMITE
KEPERAWATAN

KOMITE ETIK DAN


HUKUM

KOMITE TENAGA

KOMITE K3

KOMITE PPI

TIM BINROH

TIM CASEMIX
PJ.OUTSOURCI
NG

TIM PONEK

MANAJER
PELAYANAN
MEDIS

MANAJER
PENUNJANG

MANAJER
KEPERAWATAN

Ka.Instalasi
Rawat Inap

ASMEN I

Ka.Instalasi
Rawat Jalan
+ IGD

ASMEN II

Ka.Instalasi
Ruang
Khusus

SPV

MANAJER MUTU
DAN
KESELAMATAN

MANAJER SDM
DAN HUMAS

MANAJER
KEUANGAN,
AKUNTANSI DAN

BAB 5
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE KEPERAWATAN RS AN-NISA

DIREKTUR

Ketua Komite Keperawatan

Sub Komite Kredensial

Sub Komite Mutu

BIDANG
KEPERAWATAN

Sub Komite Etik dan Disiplin

BAB 6
URAIAN JABATAN KOMITE
6. 1 KETUA KOMITE
Tugas dari Sub Komite Kredensial Keperawatan RS An-Nisa diantaranya:;
6.1.1 Memberikan motivasi, dukungan, bimbingan dan arahan kepada sub komite
6.1.2

Memberikan masukan kepada bidang keperawatan dan direktur rumah sakit terhadap

ketenagaan, sistem dan standar pelayanan keperawatan


6.1.3 Bersama pengurus lain dan anggotanya menyususn rencana program komite
keperawatan
6.1.4

Mengesahkan rencana program komite ke direktur rumah sakit dan mensosialisasikan

dengan bidang keperawatan dan anggota komite keperawatan


6.1.5 Terlibat langsung dalam pembuatan, pengembangan dan evaluasi standar praktek
keperawatan
6.1.6

Memfasilitasi dalam penyusunan, pelaksanaan pengembangan profesi keperawatan

6.1.7 Terlibat langsung dalam penyusunan standar etik, evaluasi penerapan kode etik profesi
dan proses pembinaan
6.1.8
6.1.9.

Memberikan rekomendasi terhadap pemecahan masalah keperawatan


Berkoordinasi dengan bidang keperawatan dalam pelaksanaan, evaluasi standar

praktek keperawatan, penerapan etik profesi dan peningkatan profesionalisme tenaga


keperawatan
6.1.10

Melakukan kajian berbagai isu yang berkembang dan merujuk ke sub komite yang

sesuai
6.1.11 Memberikan pertimbangan tentang penempatan tenaga keperawatan di rumah sakit
6.1.12 Memantau kegiatan/ program kerja dari sub komite
6.1.13 Menjalin hubungan dengan organisasi profesi nasional seperti PPNI dan IBI
6. 2 SUB KOMITE KREDENSIAL
Tugas dari Sub Komite Kredensial Keperawatan RS An-Nisa diantaranya:
6.2.1
6.2.2
6.2.3

Menyusun daftar rincian kewenangan klinis


Menyusun buku putih
Menerima hasil verifikasi persyaratan kredensial

6.2.4
6.2.5
6.2.6
6.2.7

Merekomendasi tahapan proses kredensial


Merekomendasian pemulihan kewenangan klinis bagi setiap tenaga keperawatan
Melakukan kredensial ulang secara berkala setiap 5 (lima) tahun
Membuat laporan seluruh proses kredensial kepada ketua komite keperawatan untuk
kemudian diteruskan kepada direktur RS AN-NISA Tangerang keperawatan

6. 3 SUB KOMITE MUTU


Tugas dari Sub Komite Mutu Keperawatan RS An-Nisa diantaranya:
6.3.1

Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktek.

6.3.2

Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga


keperawatan.

6.3.3

Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

6.3.4

Memfasilitasi proses pendampingan tenaga keperawatan sesuai kebutuhan.

6. 4 SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN


Tugas dari Sub Komite Mutu Keperawatan RS An-Nisa diantaranya:
6.4.1

Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan

6.4.2

Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan

6.4.3

Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan

6.4.4

Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin dan masalahmasalah etik dalam kehidupan profesi, asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan

6.4.5

Merekomendasi pencabutan kewenangan klinis/atau surat penugasan klinis

6.4.6

Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan


keperawatan dan asuhan kebidanan.

BAB 7
TATA HUBUNGAN KERJA
7.1 DIREKTUR
Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur menyusun standar keperawatan,
pembinaan asuhan keperawatan, melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan.
7. 2 BIDANG KEPERAWATAN
Komite Keperawatan sebagai mitra kerja dari Bidang Keperawatan dan tidak bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Keperawatan. Komite Keperawatan bekerja sama dan melakukan koordinasi
dengan Kepala Bidang Keperawatan serta saling memberikan masukan tentang perkembangan profesi
keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.

Komite Keperawatan dan Bidang Keperawatan juga

melaksanakan kerja dan koordinasi secara berkala dan berkesinambungan melalui rapat koordinasi
keperawatan.

BAB 8
RAPAT
8.1 RAPAT KERJA

8.1.2
8.1.3

Rapat Kerja Keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat terbuka.
Rapat Kerja Keperawatan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite,

8.1.4

Kasie Keperawatan, Panitia Panitia Keperawatan dan Kepala Ruang Keperawatan


Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja komite keperawatan dalam 5
(lima) tahun

8.2 RAPAT PLENO


8.2.1

Rapat Pleno Keperawatan diadakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan

8.2.2

Rapat Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala Bidang
Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite Keperawatan, Sub Komite dan
Kasie keperawatan.

8.2.3

Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf keperawatan.

8.2.4

Kehadiran rapat pleno adalah 100 % peserta rapat

8.3 SIDANG TAHUNAN


8.3.1

Sidang tahunan keperawatan diadakan satu kali dalam setahun

8.3.2

Siding tahunan oleh ketua komite keperawatan atau kepala bidang keperawatan dan
dihadiri oleh sekretaris komite keperawatan, sub komite keperawatan, kasie
keperawatan dan kepala ruangan

8.3.3

Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan dalam 1 tahun
dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun yang lalu.

8.3.4

Keputusan yang diambil harus disetujui sekurang-kurangnya 2/3 peserta yang hadir.

BAB 9
PENUTUP

Demikian pedoman kerja komite keperawatan di Rumah Sakit Annisa Tangerang, semoga dapat
digunakan sebagai dasar dalam menjalankan tugas dan kegiatan komite keperawatan sehingga tingkat
profesionalisme perawat dan bidan di Rumah Sakit Annisa Tangerang terus berkembang.

Tangerang, 2015
Komite Keperawatan RS Annisa Tangerang
Periode 2015 2018
Ketua Komite Keperawatan

Nani Riyani

KETUA KOMITE KEPERAWATAN


Ketua komite keperawatan adalah seorang staf perawat fungsional yang
diberi hak, tugas, tanggung jawab dan kewenangan mengola asuhan
keperawatan.
Uraian Tugas Ketua Komite Keperawatan
1. Membantu direktur RS dalam menyusun
keperawatan dan memantau pelaksanaannya

standar

pelayanan

2. Mengkoordinasi pengurus komite keperawatan, yang dimaksud


pengurus komite keperawatan adalah anggota komisi I, komisi II dan
komisi III
3. Meningkatkan program pengembangan
keperawatan dan etik keparawatan

SDM

keperawatan,

audit

4. Mengawasi dan membina pengurus komite keperawatan


5. Mendelegasikan tugas kepada komisi I, komisi II atau III bila
berhalangan
Wewenang Ketua Komite Keperawatan
1. Mengkoordinasi pengurus komite keperawatan
2. Menandatangani surat dan disposisi
3. Memimpin rapat komite keperawatan
4. Mewakili komite keperawatan dalam rapat ekstern
5. Mendelegasikan wewenang kepada komisi I, II dan III
6. Mengawasi dan membina anggota/ pengurus komite keperawatan

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
Rumah Sakit memiliki fungsi, tugas dan kewenangan. Tentang fungsi, tugas dan kewenangan
Komite Keperawatan tersebut tertuang pada Bagian ketiga, pasal 11 dan pasal 12.
Komite Keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan
yang bekerja di Rumah Sakit dengan cara:

1. Melakukan Kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan melakukan


pelayanan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit.
2. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan.
3. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan.
Dalam melaksanakan fungsi Kredensial, Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai
berikut:
1. menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis dan Buku Putih.
2. Melakukan verifikasi persyaratan Kredensial
3. Merekomendasikan Kewenangan Klinis tenaga keperawatan
4. Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis
5. Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang ditetapkan.
6. Melaporkan seluruh proses Kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
diteruskan kepada kepala/direktur Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsi memelihara mutu profesi, Komite Keperawatan memiliki
tugas sebagai berikut:
1. menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik.
2. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional berkelanjutan tenaga
keperawatan.
3. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan.
4. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
Dalam melaksanakan fungsi menjaga disiplin dan etika profesi tenaga keperawatan,
Komite Keperawatan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan.
2. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan.
3. Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran disiplin dan masalah etik dalam
kehidupan profesi dan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan.
4. Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis.

5. Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam asuhan keperawatan


dan kebidanan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Komite Keperawatan berwenang, sebagai
berikut:
1. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.
2. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis.
3. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu.
4. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan.
6. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan.
7. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.

8. Memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis.


9. Memberikan rekomendasi perubahan rincian Kewenangan Klinis.
10. Memberikan rekomendasi penolakan Kewenangan Klinis tertentu.
11. Memberikan rekomendasi surat Penugasan Klinis.
12. Memberikan rekomendasi tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan.
13. Memberikan rekomendasi pendidikan keperawatan dan pendidikan kebidanan
berkelanjutan.
14. Memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi pemberian
tindakan disiplin.

Anda mungkin juga menyukai