Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Jalan Kesuma Bangsa No.1B Rt.18 Samarinda


Telp. (0541) 732910

i
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KORPRI
Jalan Kusuma Bangsa No. 1B RT 18 Samarinda Telp. (0541) 732910

PERATURAN DIREKTUR RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR


NOMOR:445/192/I-DIR/2020

TENTANG
PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

DIREKTUR RSUD KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Menimbang : a. bahwa seluruh staf RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur


bertanggung jawab mencegah penyakit infeksi yang terjadi di staf
RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur
b. bahwa RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur memandang perlu
adanya Program Pencegahan Pengendalian Infeksi di RSUD
KORPRI Provinsi Kalimantan Timur
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072)
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
3. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007
4. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya, Depkes-Perdalin-JHPIEGO, 2007
5. Program Kerja Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi RSUD
KORPRI Provinsi Kalimantan Timur

iv
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR TENTANG PEMBERLAKUAN
PROGRAM PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI RSUD
KORPRI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KESATU : Memberlakuan program PPI RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan
Timur seperti tertulis dalam lampiran dari keputusan ini
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan atau kekurangan dalam
keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan penambahan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Samarinda

Pada tanggal : 02 Januari 2020

v
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh : Tanda tangan: Tanggal:

Pencegahan Pengendalian Infeksi


(Penyusun)
Diperiksa oleh : Tanda tangan: Tanggal:

Meylianawati, S.Si.
(Authorized Person )

Ditetapkan oleh : Tanda tangan: Tanggal:

dr. E. Harleni Aroma, M.Adm.Kes.


(Direktur)

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan Program Pencegahan Pengendalian Infeksi RSUD
KORPRI Provinsi Kalimantan Timur.

Pedoman Kerja dibuat agar supaya menjadi acuan kepada seluruh


staf untuk melakukan semua kegiatan pelayanan di rumah sakit. Dengan
adanya Program Pencegahan Pengendalian Infeksi dapat memberikan
informasi kepada seluruh karyawan RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan
Timur.

Kami menyadari bahwa Program Kerja ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan Program Pencegahan
Pengendalian Infeksi.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang


telah berperan serta dalam penyusunan Program Pencegahan
Pengendalian Infeksi dari awal sampai akhir.

Samarinda, 02 Januari 2020

Penyusun

vii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................. i
PERATURAN DIREKTUR ................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus .............................................. 2
C. Pembiayaan ................................................................................. 2
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ........................................ 2
BAB II PROGRAM KERJA ............................................................... 4
A. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..................................................... 4
B. Cara Melaksanakan Kegiatan ...................................................... 5
C. Sasaran ..................................................................................... 24
D. Evaluasi ..................................................................................... 24
E. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Pelaporan ........................... 27
BAB III PENUTUP .......................................................................... 28

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan masalah penting, baik di negara maju


maupun di negara berkembang. Menurut asal kuman penyebab, infeksi dibagi
2 yaitu infeksi yang berasal dari komunitas dan infeksi yang berasal dari rumah
sakit. Infeksi yang berasal dari rumah sakit disebut HAIs (Hospital Acquired
Infections) yaitu infeksi yang terjadi selama proses perawatan di rumah sakit
atau di fasilitas kesehatan lain, dimana pasien tidak ada infeksi atau tidak dalam
masa inkubasi saat masuk, termasuk infeksi didapat di rumah sakit tapi muncul
setelah pulang juga infeksi pada petugas kesehatan yang terjadi di pelayanan
kesehatan (WHO, 2007)
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelaynan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Masyarakat yang menerima
pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di rumah sakit
dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi atau infeksi nosokomial yaitu infeksi
yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan atau datang berkunjung
ke rumah sakit. Angka infeksi nosokomial terus meningkat mencapai sekitar
9% ( variasi 3-21%) atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh rumah
sakit seluruh dunia. Hasil survey point prevalensi dari 11 rumah sakit di DKI
Jakarta yang dilakukan oleh Perdalin Jaya dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi
Prof. Dr. Sulanti Saroso Jakarta pada tahun 2003 didapatkan angka infeksi
nosocomial untuk ILO (Infeksi Luka Operasi) 18,9% ISK (Infeksi Saluran
Kemih) 15,1%, IADP (Infeksi Aliran Darah Primer) 26,4%, Pneumonia 24,5%
dan Infeksi Saluran Napas lain 15,1% serta infeksi lain 32,1%
Dampak HAIs meliputi peningkatan angka kesakitan dan kematian,
kecacatan, peningkatan lama tinggal di rumah sakit, dan peningkatan biaya.
Selain itu infeksi akan berdampak pada pendapatan, mutu dan citra rumah
sakit.
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan, Pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi.
1
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat
penting karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. apalagi akhir-
akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru (new emerging, emerging
diseases dan re-emerging diseases).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pentingnya penyusunan
program pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) RSUD KORPRI Provinsi
Kalimantan Timur. Dimana program tersebut menjadi kerangka acuan dalam
pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) di RSUD KORPRI
Provinsi Kalimantan Timur dan diharapkan dapat meminimalkan angka kejadian
HAIs sampai angka 0% dan dapat diharapkan semua petugas kesehatan patuh
terhadap pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI).
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu layanan rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan


lainnya melalui pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, yang dilaksanakan oleh semua
departemen/unit di rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
a. Pedoman dalam melaksanakan program PPI Rumah Sakit
b. Pedoman dalam memantau dan mengevaluasi program PPI Rumah Sakit
c. Monitoring pembuangan limbah bahan berbahaya beracun
d. Monitoring kejadian tertusuk jarum
e. Monitoring hand hygiene
f. Mengadakan diklat atau pelatihan tentang PPI

2
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Kewaspadaan Isolasi
1. Kewaspadaan Standar
a. Kebersihan tangan dan pelindung diri, Pengolahan sampah dan
etika batuk
Cara Pelaksanaan
1. Menjalankan upaya promotive melalui :
• Penyiapan bahan ajar/materi dan perlengkapan berkoordinasi
dengan unit terkait yaitu Komite / Tim PPI dan PKRS
• Edukasi/sosialisasi kepada petugas pasien, keluarga dan
pengunjung (koordinasi Komite/Tim PPI dengan PKRS)
Rincian Kegiatan
• Tersedia materi pelatihan/sosialisasi, makalah,
pedoman/panduan/SPO, leaflet, banner, poster sesuai
kebutuhan di unit-unit.
• Perlengkapan untuk kegiatan cuci tangan selalu tersedia dan
mudah dijangkau yaitu penyediaan sabun cair, tissue atau
handuk, hand rub disetiap kamar pasien dan tempat tidur di
ruang rawat, petunjuk kamar pasien dan tempat tidur di ruang
rawat
• Petunjuk kebersihan/cuci tangan
• Pemantauan pelaksanaan cuci tangan dan kebersihan tangan
2. Pemantauan Mutu Lingkungan
Cara Pelaksanaan
• Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kualitas/sanitasi
lingkungan:
a. Mutu udara, air bersih
b. Limbah infeksius
c. Alat kesehatan
d. Gizi

3
e. Linen
• Melakukan evaluasi hasil
• Melakukan upaya tindak lanjut
Rincian Kegiatan
• Pemeriksaan dijalankan sesuai jadwal yang telah ditetapkan dan
sesuai aturan perundang undangan
a. Mutu udara, air bersih
b. Limbah infeksius dan non infeksius
c. Alat kesehatan
d. Gizi
e. Linen
• Hasil diharapkan sesuai dengan standar baku mutu yang
dipersyaratkan
• Apabila hasil tidak sesuai dengan standar diatas, maka dilakukan
upaya tindak lanjut
3. Pemantauan Mutu Sterilisasi Alat
Cara Pelaksanaan
• Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas alat
autoclave
• Melakukan evaluasi hasil
• Melakukan upaya tindak lanjut
Rincian Kegiatan
• Pemeriksaan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
sesuai aturan perundang undangan
• Hasil diharapkan sesuai baku mutu yang dipersyaratkan
• Apabila hasiil tidak sesuai dengan standar diatas maka akan
dilakukan upaya tindak lanjut
4. Pengelolaan Linen
Cara Pelaksanaan
• Melakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi dengan
Membedakan jalur masuk linen kotor dengan linen bersih serta
melakukan pengelolaan linen sesuai alur penanganan linen yang

4
ada di RS
• Menjalankan pemantauan penyimpanan linen di setiap ruangan
melalui observasi atau audit ke unit-unit
Rincian Kegiatan
• Setiap petugas yang melakukan transportasi linen dari ruang
rawat inap dapat menjalankan sesuai prosedur yang ada di
Rumah Sakit
• Pendistribusian linen ke tiap ruangan dilakukan oleh petugas
laundry dengan menggunakan troly tertutup
• Melakukan pencatatan dan pelaporan dalam pelaksanaan
penanganan linen setiap bulannya
5. Penempatan Pasien
Cara Pelaksanaan
• Khususnya pada pasien dengan penyakit menular/suspect,
tempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri atau sesuai
kebijakan RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur
• Menjalankan standar isolasi
Rincian Kegiatan
• Penempatan pasien seharusnya sesuai dengan temuan klinis
sambil menunggu hasil kultur laboratorium
• Setiap petugas menjalankan tugasnya dengan prinsip general
precaution
• Setiap pasien dan keluarga mendapatkan edukasi dan dipastikan
menjalankan standar isolasi sesuai ketentuan
6. Menjalankan tindakan invasive yang aman terhadap risiko infeksi silang
(misal injeksi, ambil darah dst.)
Cara Pelaksanaan
• Menjalankan edukasi tindakan yang aman
• Pemantauan implementasi menjalankan prosedur tindakan dengan
aman sesuai standar/prosedur yang ditetapkan
7. Kewaspadaan Transmisi (Kontak, Droplet, Airborne)
Cara Pelaksanaan

5
• Menjalankan edukasi petugas melalui Diklat dan pertemuan unit
• Menjalankan edukasi ke pasien sesuai kasus melalui petugas di unit
klinis
• Edukasi ke masyarakat melalui poster, leaflet, banner
• Menjalankan identifikasi risiko dan menjalankan standar isolasi pada
kasus risiko dengan benar
Rincian Kegiatan
• Melalui pelatihan seluruh staf mendapatkan pelatihan
• Setiap pasien, keluarga dan pengunjung mendapatkan edukasi
sesuai dengan kebutuhan untuk mencegah risiko penyebaran infeksi
• Setiap pasien telah diidentifikasi factor risiko dan bila telah
diidentifikasi adanya risiko penularan dijalankan asuhan sesuai
standar isolasi
• Dijalankannya pantauan dan tindak lanjut atas hasil temuan dan
merupakan bagian dalam pelaporan PPI
B. Pelaksanaan Surveilans Pantauan Kejadian Endemik (KLB)
Cara Pelaksanaan
1. Pengadaan formulir kerja untuk pemantauan terhadap pasien yang
terpasang alat invasive dan tindakan operatif meliputi :
a. Formulir kerja IADP
b. Formulir kerja ILO
c. Formulir kerja ISK
d. Formulir kerja VAP
e. Formulir pemantauan Decubitus
Rincian Kegiatan
• Adanya pengumpulan data secara periodik bulan sesuai dengan
paparan yang ada
• Dilakukannya analisa data dan identifikasi masalah
• Ditetapkannya rencana tindak lanjut atas hasil survei, audit
• Adanya laporan yang lengkap sesuai dengan hasil survey dan
rekomendasi dengan kriteria sesuai standar
2. Menjalankan tindak lanjut terhadap KLB

6
Cara Pelaksanaan
• Melakukan validasi mendalam
• Menjalankan ICRA bila ada renovasi
• Bersama Tim renovasi lain, Komite PPI melakukan Analisa dampak
risiko, khusus komite PPI terkait risiko infeksi (HAIs)
• Menjalankan kegiatan sesuai rencana yang dibuat (pre renovasi,
saat renovasi dan post renovasi)
• Melakukan evaluasi dan pelaporan
Rincian Kegiatan
• Pertemuan dengan tim K3RS dan tim renovasi membuat Analisa
dampak risiko serta perencanaan untuk kegiatan pre, saat, post
renovasi
• Adanya pantuan dan pengarahan langsung sesuai rencana dan bila
ada penyimpangan maka dilakukan perbaikan untuk mencegah HAIs
• Adanya hasil pantauan dan pemeriksaan untuk memastikan fasilitas
sarana aman dari risiko infeksi
• Adanya laporan yang merupakan bagian laporan komite PPI dan
PMKP
• Menjalankan rekomendasi hasil temuan dengan pemberian edukasi,
penanganan lingkungan dan alat, revisi regulasi serta evaluasi dan
ulang pemeriksaan lingkungan dan alat
C. Pendidikan dan Pelatihan
Rincian Kegiatan
1. Pelatihan dasar PPI
2. Pelatihan lanjutan PPI
3. Pelatihan IPCN lanjutan
4. Seminar/workshop untuk mendapat infoemasi yang up to date,
tentang pengendalian dan pencegahan infeksi di rumah sakit
mengenai pelatihan cuci tangan, pemakaian APD, dekontaminasi,
manajemen sterilisasi dan laundry, manajemen limbah, penanganan
pasien infeksius

7
Cara Pelaksanaan
• Mengajukan anggota Komite PPI mengikuti pelatihan dasar PPI
dan Pelatihan lanjutan PPI
• Mengajukan anggota komite PPI untuk mengikuti
seminar/workshop PPI terkini
• Pembuatan banner, poster, spanduk di lingkungan RS
D. Penggunaan Antimikroba Rasional
Rincian Kegiatan
• Membuat formularium jenis antibiotik yang digunakan pada RSUD
KORPRI Kalimantan Timur
• Pemeriksaan mikrobiologis udara dan air tiap bulan yang berkerja
singkat dan berspektrum sempit
Cara Pelaksanaan
• Panitia PPRA, Laboratorium, Farmasi, sub komite mutu medik
menjalankan audit penggunaan antibiotik rasional dengan
melakukan identifikasi : indikasi, target, obat, inisiasi dan durasi, rute
dan cara pemberian, resiko dan manfaat serta biaya (beban)
E. Kesehatan Karyawan
Rincian Kegiatan

• Membuat konsep mengenai program kesehatan karyawan


berkoordinasi dengan bagian umum, K3RS dan Direktur
Cara Pelaksanaan

• Pembuatan kebijakan skrining karyawan

• Investigasi dan menindaklanjuti petugas yang terpapar infeksi

• Kerjasama dengan dokter karyawan pada program imunisasi


karyawan

• Pemberian saran tentang pembatasan kerja bagi karyawan yang


terpapar penyakit communicable

• Dilakukan 1 tahun sekali

8
BAB III

CARA DAN JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Adapun untuk melaksanakan kegiatan diatas maka dilakukan :
1. Rapat rutin antara Ketua Komite, IPCN, IPCLN dan Tim PPI setiap bulan
2. Koordinasi dengan Tim PMKP serta Direktur Rumah Sakit per 3 bulan
3. Kerjasama dengan pihak laboratorium untuk mendapatkan data
peta kuman dan mengetahui pola resistensinya
4. Kerjasama dengan tim PPRA dalam penggunaan antimikroba
5. Kerjasama dengan pihak diklat dalam pendidikan dan pelatihan PPI
6. Kerjasama dengan pihak komite medik dan K3RS dalam kesehatan
karyawan
7. Kerjasama dengan bagian umum Rumah Sakit dalam penyediaan
sarana dan prasarana
8. Kerjasama dengan pihak kesehatan lingkungan dalam
pemeriksaan air dan udara
9. Kerjasama dengan Komite PKRS dalam pembuatan sarana
informasi berupa poster, banner, spanduk
10. Audit pelaksanaan PPI, kepatuhan petugas
11. Monitoring rutin

9
NO KEGIATAN BULAN KET/PJ
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1. Pelaksanaan Prinsip Dasar
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
a. Kewaspadaan Standar
1. Cuci tangan dan
kebersihan tangan
2. Penggunaan alat
pelindung diri (APD)
3. Pengelolaan peralatan
perawatan pasien
4. Penyuntikan yang aman
5. Pengelolaan limbah
6. Pengelolaan kebersihan
ruangan, halaman
7. Pengelolaan linen
8. Higiene respirasi/etiket
batuk
b. Kewaspadaan Berdasarkan
Penularan / Transmisi

1. Pemeriksaan makanan
secara berkala
2. Pemeriksaan air secara
berkala
3. Pemeriksaan mikrobiologis
udara dan air

2. Surveilans Infeksi Nosokomial

3. Survei Peta Kuman dan Pola


Resistensi Terhadap
Antibiotika termasuk :

• Pemeriksaan air secara


berkala

• Pemeriksaan
mikrobiologs udara dan
air
4. Kebijakan Penggunaan
Antimikroba

5. Pendidikan dan Latihan :

• Pelatihan cuci tangan

• Pelatihan pemakaian
APD

• Pelatihan
Dekontaminasi

• Pelatihan manajemen
linen dan laundry

• Pelatihan Manajemen
Limbah

• Pelatihan penanganan
pasien infeksius

• Pengadaan Sosialisasi
PPI

6. Kesehatan Karyawan
BAB IV
SASARAN

o Seluruh petugas kesehatan di RSUD KORPRI Provinsi


Kalimantan Timur

o Angka kejadian Infeksi Luka Operasi (ILO) 0% dalam waktu 1


tahun

o Angka kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK) 0% dalam waktu 1


tahun

o Angka kejadian Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) 0% dalam


waktu 1 tahun

o Angka kejadian Infeksi Dekubitus 0% dalam waktu 1 tahun

o Angka kejadian Infeksi Phlebitis 0% dalam waktu 1 tahun

o Angka kepatuhan petugas cuci tangan / kebersihan tangan 100%

o Angka kepatuhan petugas memakai APD 100%

o Angka kepatuhan petugas mendekontaminasi, desinfeksi dan


sterilisasi 100%

o Angka kepatuhan petugas menangani linen 100%

o Angka kepatuhan petugas menangani pasien infeksius 100%

o Angka kuman E.Coli pada hasil olahan makanan 0/gr

o Angka kuman E.Coli 0 (tidak ada) pada peralatan dengan


pemeriksaan angka total kuman sebanyak-banyaknya 100

14
BAB V
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
A. EVALUASI PELAKSANAAN
Evaluasi Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali dan dilaporkan
kepada direktur RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur dan Komite PMKP
mengenai hasil monitoring supervisi Komite PPI disetiap unit klinis dan non klinis.
B. PELAPORAN
Pelaporan dibuat setelah melakukan kegiatan dan diserahkan paling
lambat 1 minggu setelah kegiatan
Isi laporan adalah :
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Hasil Kegiatan dan Rencana Tindak Lanjut
4. Kesimpulan dan Saran
5. Penutup
Laporan diserahkan ke Direktur RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur

15
BAB VI
PENUTUP
Program Kerja Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini kami susun agar
dapat digunakan sebagai acuan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dalam
merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi upaya program Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSUD KORPRI Provinsi Kalimantan Timur.
Namun demikian upaya – upaya ini akan lebih berhasil jika didukung oleh
pimpinan rumah sakit dan kerja sama yang baik dari seluruh unit kerja di RSUD
KORPRI Provinsi Kalimantan Timur ini. Semoga Tuhan selalu memberkati semua
upaya – upaya yang kita kerjakan.

16

Anda mungkin juga menyukai