Anda di halaman 1dari 5

PENGELOLAAN PERAWATAN REUSE

No.Dokumen No.Revisi Halaman

/SPO/RSUD-TS/III/2019/445 00 1/5

RSUD TENGKU SULUNG

PULAU KIJANG

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
22 oktober 2018
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. ISWANDI

1. pengelolaan perawatan reuse adalah pengelolaan alat yang digunakan


kembali (spauding). penggunaan alat reuse dibagi berdasarkan 3
kriteria :
a. non kritikal adalah alat yang kontak dengan kuit utuh.memrlukan
penanganan sterilisasi tingkat rendah/ menengah seperti
tensimeter, stetoskop, thermometer dll
PENGERTIAN b. semikritikal adlah alat yang kontak dengan mukosa atau kult yang
luka,memerlukan penangann desinfeksi tinkat tinggi dapat
dilakukan di ruang peraawatan, seperti peralatan instalasi gigi,
mulut,dll.
c. kritikal adalah alat yang kontak dengan organ tubuh dibawah kulit
memerlukan sterilisasi yang dilakukan di Instalasi CSSD, seperti
invasive vaskuler, instrument bedah,dll

TUJUAN Menjadi pedoman pengelolaan alat reuse di rumah sakit

KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Nomor: /SK/DIR-RSUD-TS/X/2018


Tentang Desinfeksi
PROSEDUR 1. pengelolaan peralatan Reuse
a. Tahapan prosedur reuse
- tipe alat reuse dutetapkan berdasarkan ketentuan sbb:
1) non kritikal
2) semi kritikal
3) kritikal
- untuk alat non kritikal desinfeksi dapat diakukan diruang
perawatan dengan menggunakan desifektan, alkohol atau
chlorine 1%
- untuk alat semi kritikal dan kritikal sterilisasi dilakukan di
instalasi CSSD (sesuai prosedur SPO pelayanan sterilisasi,
CSSD)
b. tahapan dekontaminasi
- tahapan ini sangat penting dilakukan untuk tujuan mencegah
penyebaran potensi infeksi dari instrumen yang
terkontaminasi(darah/mukosa) dan juga bertujuan melindungi
tenaga medis yang akan melakukan pembersihan
instrumen.pada tahapan dekontaminasi ini diperluka suatu
sistem pembunuhan kuman yang cepat dan sesuai kebutuhan.
- alat reuse direndam selama 15 menit pada bahan kimia yang
mengandung chlorine bebas (seperti NaDCC atau NaOCL)
sejumlah 2500 ppm terbukti dapat cepat

Membunuh kuman berbahaya seperti virus Hepatitis B atau pun


HIV
dekontaminasi

precleaning

desinfeksi tingkat desinfeksi tingkat


sterilisasi menengah tinggi

c. tahapan sterilisasi dan desinfeksi tingkat tinggi dan menengah


sesuai yang dilakukan di SPO instalasi CSSD/sterilisasi
2. pengelolaan Hemodializer Renatron Reuse
membrane dialyzer digunakan untuk reuse maksimal 3 – 4 kali pada
pasien yang sama, tetapi bila suda rusak atau bocor maka membrane
harus diganti. berikut tata cara pelaksanaan Renatron Reuse :
a. setiap dilizer yan baru diberi label nama, tanggal lahir, nomor
rekam medik dan tanggal mulai digunakan, sebelum digunakan
pertama kalinya.
b. pastikan perawat sudah memakai perlengkapan reuse ( baju reuse,
masker, sarung tangan, kaacamata,danperlengkapan lainnya)
c. lakuan kalirasi sebelum dilizer diproses dalam mesin
d. setelah dyalizer diapkai lepaskan bood lines untuk proses
pembilasa pada saat rinsing
e. lakukan pembilasan dengan menggunakan air RO pada kedua
kompartemen (kompartemen darah dan dialisat)
f. apabila darah masih tersisa pada embran, bilas dengan H2O2 4%
dengan menggunakan syringe 50 cc pada kedua kompartemen,
biarkan 3 – 5 menit lalu bilas lagi dengan air RO
g. setelah bersih atau usaha maksimal dengan H2O2 4% ada dua
kemungkinan yang terjadi :
- dialyzer bersih tanpa darah sedikitpun pada membrane, pada
keadaan ini dilizer bisa langsung dip roses dalam mesin
renatron
- masih ada darah di sebagian membrane dialyzer, jika darah
minimal pada membaran maka kita dapat langsung
memproses dialyzer pada mesin renatron dan jika hasil tes
berhasil dan darah masih ada kita diamkana dialyzer minimal
24 jam setelah itu dapat dilakukanproses reuse secara komplit
dan biasanya darah hlang setelah didesinfeksi
- tekan dan tahan tombol hold to set, putar kearah kanan
tombol, SET sesuai dengan 80% TCV atau priming volume
dari dilizer yang akan di reuse
- putar tombol SET kekanan samapai menunjukkan nilai
volume priming 80% dari dilizer yang akan di reuse.
- kemudian tekan tombol START PROCESS, makam proses
sterilisasi dialyzer berlangsung(10 menit)
- selam kira2 10 menit proses tersebut ada 3 proses yang
dilakukan mesin renatron, yaitu:
1) membersihkan kompartemen darah dan dialisat
2) test priming dan leak test (test kebocoran membrane)
3) desinfeksi komparteman darah dan dialisat dengan
renalin3,5%
h. setelah monitor PROGRAM STEP menunuukkan step 55, maka
dilayar monitor muncul PROCESS COMPLETE dan alarm
berbunyi, jika selama proses terjadi alarm kemungkinan terjadi :
- volume fail maka dyaizer dibuang
- cairan desinfeksi habis
- letak membrane dialyzer
i. tekan tombol MUTE ALARM, dan selanjutnya tekan tombol
RESET
j. keluarkan dyalizer dari mesin renatron (dari atas kebawah), tutup
kompartemen darah dan dyalizer dengan penutup yang tersedia
k. simpan dialyzer yang telah selesai direuse dalam lemari/tempat
yang terlindung dari cahaya matahari (minimal 11 jam)
l. lakukan sanitasi setelah pemakaian

Kalibrasi Renatron
a. sambungkan callibrasion cell dengan selang arteri dan vena dari
mesin renatron (merah di atas biru di bawah)
b. lakukan bypass selang connector dialisat menggunakan interlock
yang tersedia.
c. perhatikan angka callibrasion cell(tertulis 70) artinya setelah
proses calibrasi mesin harus menunjukkan angka 70, akurasi ±3
(67 – 73).
d. tekan tombol pada mesin, maka lampu indikator kuning akan
menyala dan di monitor bagian depan muncul bacaan SEL dan –
e. tekan dan tahan tombol MUTE dan RESET secara bersamaam ,
sampai di monitor program step muncul angka 00
f. Tekan dan tahan tombol HOLD TO SET, putar kea rah kanan
tombol SET sehingga volume menunjukkan nilai 255 atau atur
tombol SET pada nilai 70.
- tekan tombol START PROCESS, maka kalibrasi dimulai.
perhatikan pada step 4, maka tekanan pada pressure Gauge
akan menunjukkan 30
g. setelah proses kalibrasi selesai, alarm akan berbunyi dan pada
monitor program step muncul angka 35
h. perhatikan dan baca nilai volume yang akan ditunjukkan pada
volume monitor, nilai yang muncul pada display volume harus
menunjukkan 70±3 (67 – 73)
i. tekan tombol MUTE ALARM untuk mematikan alarm dan
tekan tombol RESET maka mesin siap pakai untuk melakukan
reuse dialyzer.
Catatan :
a. jika pada proses kalibrasi, nilai volume tidak
menunjukkan 70±3 (dibawah 67 atau di atas 73) maka
ulangi kembali proses kalibrasi
b. jika volume tetap tidak menunjukkan nilai 70±3 (67 – 73).
harap lapor
Sanitasi Renatron
a. dilakukan 1 hari sekali (reuse sore atau terakhir ketika mesin
tidak akan digunakan lagi dalam waktu lebih dari 6 jam)
b. siapkan renalin 100 konsentrasi 100% (10 L) yang akan
digunakan untuk sterilisasi dialyzer
c. sama seperti pada proses kalibrasi, sambungkan calibrasion
cell ke selang arteri dan venous dari mesin renatron (merah di
atas biru dibawah)
d. lakukan bypass selang/connector dialisat menggunakan
interlock yang tersedia.
e. pastikan bahwa monitor volume menunjukkan bacaan SEL,
dan pilih program mode 00
f. tekan tombol START SANITIZE, maka proses akan
berlangsung ± 5 menit
g. setelah proses sanitize selesai, alarm akan berbunyi dan di
monitor muncul sanitize Complete dan pada monitor
PROGRAM STEP menunjukkan angka 83
h. tekan tombol RESET dan tekan tombol OFF untuk mematikan
mesin. Diamkan mesin sekurang kurangnya 6 jam sebelum
dipakai kembali.
Pada mesin Hemodializer :
Tampak menu atau tombol pada mesin Renatron:
a. on : untuk menghidupkan mesin
b. off : untuk mematikan mesin
c. Hold to set : untuk mengatur acuan atau batas
keberhasilan dari volume priming atau juga kalibrasi
d. start process: untuk memulai suatu proses reuse atau
kalibrasi
e. start sanitize : untuk melakukan proses sanitasi
f. mute alarm : untuk mematikan bunyi alarm atau memilih
mode dialyzer yang ditekan bersamaan dengan reset– 35
Psi (2,07 – 2,41 bar)
g. display:menunjukkan langkah proses yang dilakukan
mesin
h. volume :menunjukkan nilai volume priming dialyzer yang
di reuse
i. reset : berfungsi untuk mengembalikan posisi system
mesin pada keadaan netral
catatan :
a. pada mesin renatron uji dyalizer seperti tes volume
priming, tes kebocoran membrane dan desinfeksi terjadi
dalam satu proses setelah dilakukan cleaning atau
menekan tombol start process
b. fungsi kalibrasi, sanitasi dan cleaning serta uji tes fungsi
dialyzer mempunyai fungsi yang sama seperti pada mesin
ADR

a. desinfeksi dan sterilisasi


rendam skop ke dalam cairan desinfektan dan pastikan semua
bagian terendam.
- masukkan cairan desinfektan ke dalam semua channel melalui
air/water channel port dan suction channel port sehingga
gelembung udara keluar
- sesudah perendaman dan sebelum skop di angkat dari cairan
desinfektan. keluarkan cairan desinfektan beberapa kali
menggunakan spoit melalui air / water channel port dan
suction channel port
- desinfeksi, menggunakan mesin, dilakukan setelah
pembersihan, pencucian secara manual atau sesuai petunjuk
pabrik
b. pembilasan
- untuk pembilasan digunakan air yang sudah di filtrasi
- letakkan skop pada tempat berisi air yang sudah difiltrasi, lalu
semprotkan air untuk membilas di setiap port secara berulang
ulang sampai bersih dengan menggunakan spoit 50 CC
- setelah dibilas dengan air kemudian semprotkan udara dengan
spoit melalui masing masing port tadi agar air di setiap
channel keluar
- angkat dan bawa skop ke light source untuk dikeringkan
- bagian luar skop dikeringkan dengan lap bersih (setiap skop
gunakan satu lap bersih)
c. pengeringan
- pasang skop ke light source
- nyalakan light source dan pastikan air pump juga suction
menyala, sehingga udara dari air pump tersebut mengeringkan
channel
- sambungkan suction dan skop dibagian suction connection
sehingga air dari setiap channel kering
- bagian luar skop dikeringkan dengan lap bersih (setiap skop
gunakan satu lap bersih)
d. penyimpanan
- skop harus disimpan dengan badan skop menggantung lurus
pada lemari yang didesain khusus dilengkapi dengan sinar UV
- tempat penyimpanan harus bersih, kering, cukup aliran udara
dan sebaiknya menggunakan AC
suhu ruangan diatur kira kira 22 derajat celcius dengan
kelembababan tidak melebihi 50%

UNIT TERKAIT 1. seluruh unit rawat inap


2. kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai