OPERASIONAL
AUDIT MATERNAL PERINATAL
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kebijakan
Peralatan
PROSEDUR
D. Dokumen
Terkait
Petugas kesehatan melakukan identifikasi faktor yang dapat dicegah pada kematian / kesakitan maternal dan peri
Masalah yang berhubungan dengan pasien, seperti: situasi pribadi, keluarga, lingkungan (komunitas), termasuk ma
Masalah manajemen pelayanan, seperti: transport, hambatan pembiayaan untuk mendapat layanan kesehatan, kura
Masalah pemberian layanan kesehatan, seperti: penegakan diagnosis, penatalaksanaan, pemantauan, rujukan, pem
Diperlukan :
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
Kriteria
No. Revisi
Halaman
Tujuan
Prosedur
PERSIAPAN
1. Sapa ibu dengan ramah dan sopan
2. Beritahukan ibu pada apa yang akan dikerjakan dan
berikankesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
3. Dengarkan apa yang disampaikan oleh ibu
4. Berikan dukungan emosional dan jaminan pelayanan.
5. Sebelum tindakan gunakan Alat perlindungan diri (APD)
PENGELOLAAN SEGERA
1. Minta bantuan pada yang lain
2. Baringkan ibu pada sisi kiri untuk mengurangi risiko aspirasi
ludah,muntahan dan darah
3. Pastikan bahwa jalan nafas ibu terbuka: bila ibu tidak bernafas,
segera lakukan tindakan resusitasi.
4. Berikan Oksigen 4-6 liter/menit melalui sungkup atau kanula.
5. Bila kejang: - Lindungi dari risiko jatuh, ikat tangan dan kaki, Isap
lendir mulut dan tenggorokan , sesuai kebutuhan setelah kejang.
6. Pasang Infus intravena dengan menggunkan larutan Ringer Laktat
atau glukosa 5%
7. Lakukan pemeriksaan pembekuan darah
PENGOBATAN ANTI KEJANG
1. Cuci tangan pakai sabun > keringkan
2. Beritahu bahwa ibu akan merasakan panas pada saat magnesium
sulfat diberikan.
ALTERNATIF I
1. Berikan 4 g MgSo4 (10ml) larutan 40%IV secara perlahan-lahan
selama 5 menit
2. . Segera dilanjutkan dengan 6 g MgSO4 40% (15ml) dalam
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
DISTOSIA BAHU
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Batasan
B.Tujuan
C.Kebijakan
D.Prosedur
E.Dokumen
terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
EKSTRAKSI VAKUM
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Dokumen terkait
untuk di susui.
7. Melahirkan plasenta
a. Berikan suntikan Oksitosin 10 IU intramuskuler.
b. Lakukan tariak talipusat terkendali, lahirkan plasenta
dengan menarik tali pusat serta mendorong lehr rahim
kea rah dorso cranial.
c. Lakuka massage fundus untuk merangsng kontraksi
uterus.
d. Periksa kelengkapan plasenta (perhatikan adanya bagian
yang lepas atai tidak lengkap).
e. Masukan plasenta ke dalam tempat yangtelah
disediakan.
8. Eksplorasi jalan lahir
a. Perhatikan dan periksa apakah terdapat robekan
perpanjangan luka episiotomi atau robekan dinding
vagina di tempat lain.
b. Pasang speculum Sims, ambil 2 buah klem ovum,
lakukan penjepitan secara bergantian kea rah samping
searah jarum jam dan perhatiakn ada tidaknya robekan
pada portio.
c. Bila terdapat robekan , lakukan penjahitan.Bila
dilakukan episiotomy, lakukan perbaikan luka
episiotomi.
9. Pencegahan infeksi pasca tindakan
a. Sebelum melepaskan sarung tangan, kumpulkan dan
buang kasa, sampah lain yang telah dipakai pada tempat
yang telah disediakan atau kantong plastik.
b. Masukan selang karet, mangkok dan penarik ekstraktor
vakum dalam larutan Chlorin 0,5% untuk
dekontaminasi.
c. Bilas dan bersihkan sarung tangan dalam larutan
Chlorin 0,5 %, lepaskan sarung tangan dan rendam
dalam larutan tersebut.
10. Perawatan pasca tindakan
a.
Periksa kembali pada tanda vital pasien, lakukan
tindakan dan berikan instruksi lebih lanjut bila
diperlukan
b.
Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat
laporan tindakan pada kolom/formulir yang tersedia
dalamstatus pasien
c.
Tegaskan pada petugas yang merawat untuk
melaksanakan instruksi pengobatan dan perawatan serta
melaporkan segera bila pada pemantauan lanjut terdapat
perubahan yang harus diwaspadai
Buku ASUHAN Kebidanan Varvey edisi 2
SPK
BUKU PANDUAN PELATIHAN PONED
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
ASPIRASI VAKUM MANUAL
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A. Pengertian
B. Tujuan
C. Kebijakan
D. Alat
dan
Bahan
1. Pasien
Ranjang Ginekolog dengan penopang kaki
Meja dorong/Meja instrumen
Wadah instrumen khusus (untuk prosuderAVM)
o AMV Kit (tabung,adaptor dan kanula)
o Tenakulum (1)
o Spekulum cocor bebek (1) & Sims/L (2) ukuran
S/M/L
o Klem Ovum /Fenster (1)
o Cunam Tampon (1)
o Mangkok logam (1)
Lampu sorot
Infus set dan cairan infus
Alat resusitasi kardiopulmoner dan oksigen
Jarum dan tabung suntik (5 ml dan 3 ml) kapas dan kasa
Oksigen dan Balon & Mask (Ambu bag)
Analgesik (Injeksi Tramandol/Novalgin),sedatif (Diazepam)
Kain alas bokong dan penutup perut bawah
Larutan anti septik (Klorheksidin,Providon Iodin,alkohol)
Penolong
E. Prosedur
F. Dokumen
terkait
\\
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
SOLUSIO PLASENTA
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A. Pengertian
B. Tujuan
C.Kebijakan
D.Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
E.Prosedur
F.Dokumen terkait
1. Menerima Pasien
2. Anamnese kasus (cari penyebab)
3. Pemeriksa PASIEN
4. Catat hasil anamese dan hasil pemeriksaan
5. Penangan pra rujukan
6. informed concent
7. Membuat surat rujukan
1. Buku Pedoman : Asuhan kebidanan VARNEY edisi 2
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
PLASENTA MANUAL
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
B.Tujuan
C.Prosedur
D.Dokumen
terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
KOMPRESI BIMANUAL INTERNAL
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Kriteria
Suatu tindakan yang dilakukan pada pasien dengan cara menekan uterus
melalui dinding abdomen dengan jalan menjepitnya diantara kedua belah
telapak tangan yang melingkupi uterus.
B.Tujuan
C.Kebijakan
D.Prosedur
E.Dokumen
terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
Dinas Kesehatan
Kab.Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
Disetujui oleh,
2016
SPO
A.Pengertian
B.Tujuan
CProsedur
No. Revisi
Halaman
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
Disetujui oleh,
2016
SPO
A.Pengertian
B.Tujuan
No. Revisi
Halaman
Perlukaan jalan lahir merupakan perlukaan yang terjadi pada jalan lahir saat
atau setelah terjadinya persalinan
Se1. Untuk merekatkan jaringan-jaringan perlukaan
2. Untuk menghentikan perdarahan
C.Prosedur
Dokumen
terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
PEMERIKSAAN DAN PENJAHITAN
ROBEKAN PORTIO
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
Disetujui oleh,
2016
SPO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi
Halaman
Perlukaan jalan lahir merupakan perlukaan yang terjadi pada jalan lahir
( PORTIO) saat atau setelah terjadinya persalinan.
Se1. Untuk merekatkan jaringan-jaringan perlukaan
2. Untuk menghentikan perdarahan
Prosedur
JENIS SPO
1.
2.
3.
Distosia bahu
4.
Ekstraksi vakum
5.
6.
Solusio plasenta
7.
Plasenta Manual
8.
9.
10.
11.
Perlukaan Portio
ADA
TIDAK
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
PEMBERIAN SALEP MATA
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
Pengertian
B.Tujuan
No. Revisi
Halaman
E.Posedur
1. Cuci tangan (gunakan sabun dan air bersih mengalir) kemudian keringkan
2. Jelaskan kepada keluarga apa yang akan dilakukan dan tujuan pemberian
obat tersebut
3. Berikan salep mata dalam satu garis lurus dari bagian mata yang paling
dekat dengan ujung hidung menuju ke bagian luar mata
4. Ujung tabung salep mata atau pipet tetes tidak boleh menyentuh mata bayi
5. Jangan menghapus salep mata atau tetes mata bayi dan anjurkan keluarga
untuk tidak menghapus obat-obatan tersebut
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
F.Instansi
Terkait
G.Dokumen
Terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERSIONAL
PEMBERIAN VIT K1
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
A.Pengertian
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.Peralatan
:
Dr. Iyos Rosmawati
NIP. 197404162008012003
B.Tujuan
C.Kebijakan
No. Revisi
E.Prosedur
1.
2.
3.
4.
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.Peralatan
NIP. 197404162008012003
B.Tujuan
C.Kebijakan
Safety box
E.Prosedur
F.Instansi Terkait
Dokumen Terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERSIONAL
PERAWATAN TALI PUSAT
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
Disetujui oleh,
2016
SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Peralatan
No. Revisi
Halaman
PROSEDUR
Instansi Terkait
Dokumen Terkait
STANDAR PELAYANAN
OPERASIONAL
PEMERIKSAAN BAYI BARU LAHIR
Dinas Kesehatan
Kab. Bandung No. Dokumen
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
Proses dari seorang tenaga kesehatan dalam memeriksa tubuh BBL untuk
menemukan tanda-tanda klinis
B.Tujuan
C.Kebijakan
D.Peralatan
E.Prosedur
F.Instansi
Terkait
G.Dokumen
Terkait
12. lihat lubang anus. Hindari memasukan alat atau jari dalam memeriksa
anus. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah buang air besar
13. lihat dan raba alat kelamin luar. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah
buang air kecil
14. timbang bayi dengan selimut, hasil kurangi berat selimut
15. mengukur panjang dan lingkar kepala bayi
16. menilai cara menyusui, minta ibu untuk menyusui bayinya
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
NIP. 197404162008012003
Tindakan awal pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir
kurang dari 2500 gram.
B.Tujuan
C.Kebijakan
D.Peralatan
P
E.Prosedur
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
F.Instansi Terkait
G.Dokumen Terkait
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
B.Tujuan
C.Kebijakan
5.
6.
7.
8.
9.
anak
Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah
KEPMENKES RI No.284/Menkes/SK/VII/2006 tentang
pedoman buku kesehatan ibu dan anak
Perda No.5 tahun 2006 tentang perlindungan anak
KEPMENKES RI No.564/Menkes/SK/VII/2006 tentang
pedoman pelaksanaan pengembangan desa siaga
KEPMENKES RI No. 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang
registrasi dan praktik bidan
D.Peralatan
E.Prosedur
F.Instansi Terkait
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
G.Dokumen Terkait
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
Infeski merupakan salah satu penyebab kematian utama bagi bayi baru
lahir yang sesungguhnya dapat dicegah dan diobati, penting untuk diingat
bahwa infeksi lokal yang kecil dapat meluas dan berbahaya
B.Tujuan
C.Kebijakan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.Peralatan
E.Prosedur
a.
i.
Infeksi Kulit
Bila ditemukan :
F.Instansi
Terkait
G.Dokumen
Terkait
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
B.Tujuan
C.Kebijakan
D.Prosedur
A. Cuci tangan
B. Tanyakan apakah bayi kuning ? jika ya, pada umur berapa timbul
kuning
C. Tanyakan apakah warna tinja bayi pucat ?
D. Lihat adakah kuning pada bayi ?
E. Tentukan sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian bayi ?
F. Klasifikasikan ikterus atau warna kuning
G. Bila timbul kuning pada umur 14 hari dan tidak sampai telapak
E.Instansi
Terkait
F.Dokumen
Terkait
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
E.Prosedur
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
pada ibu
Langkah 2 : Lakukan kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling
sedikit satu jam :
1. Setelah tali pusat dipotong dan diikat, letakkan bayi tengkurap di
dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada ibu.
Kepala bayi harus berada diantara payudara ibu tapi lebih rendah
daripada puting.
2. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi dikepala
bayi
3. Lakukan kontak kulit bayi ke kulit ibu di dada ibu paling sedikit
satu jam. Mintalah ibu untuk memeluk dan membelai bayinya. Jika
perlu letakkan bantal dibawah kepala ibu untuk mempermudah kontak
visual antara ibu dan bayi. Hindari membersihkan payudara ibu.
4. Selama kontak kulit ibu dan kulit bayi tersebut, lakukan Managemen
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
Aktif Kala 3 persalinan
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
puting setelah 1 jam
4. Bila bayi harus di pindahkan dari kamar bersalin sebelum 1 jam atau
sebelum bayi menyusu, usahan ibu dan bayi dipindah bersama dengan
mempertahankan kontak kulit ibu dan bayi
5. Jika bayi belum menemukan puting ibu-IMD dalam waktu 1 jam,
posisikan bayi lebih dekat dengan puting ibu dan biarkan kontak kulit
dengan kulit selama 30-60 menit berikutnya
6. Jika bayi masih belum melakukan IMD dalam waktu 2 jam, pindahkan
ibu ke ruang pemulihan dengan bayi tetap di dada ibu. Lanjutkan
asuhan perawatan neonatal esensial lainnya (menimbang, pemberian
vitamin K1, salep mata) dan kemudian kembalikan bayi kepada ibu
untuk menyusu.
7. Kenakan pakaian pada bayi atau tetap diselimuti untuk menjaga
kehangatannya. Tetap tutupi kepala bayi dengan topi selama beberapa
hari pertama. Bila suatu saat kaki bayi terasa dingin saat disentuh, buka
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
pakaiannya kemudian telungkupkan kembali di dada ibu dan selimuti
keduanya sampai bayi hangat kembali.
8. Tempatkan ibu dan bayi di ruangan yang sama. Bayi harus selalu dalam
jangkauan ibu 24 jam dalam sehari sehingga bayi bisa menyusu
sesering keinginannya.
F.Instansi
Terkait
G.Dokumen
Terkait
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
A.Pengertian
B.Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan
lama menyusui. Hal tersebut akan terpenuhi kebutuhan hingga bayi
berusia 2 tahun dan mencegah anak kurang gizi
B. Tujuan Khusus
Tercapainya target pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir yang
komprehensif di tingkat pelayanan dasar
C.Kebijakan
D.Peralatan
Tanggal Terbit
Puskesmas
Rancaekek DTP
2016
Disetujui oleh,
Kepala Puskesmas Rancaekek DTP
SPO
No. Revisi
Halaman
A.Pengertian
Bayi yang lahir dengan berat badan < 2500 gram tanpa memandang masa
kehamilan
B.Tujuan
C.Kebijakan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.Peralatan
E.Prosedur
F.Instansi
Terkait
G.Dokumen
Terkait
RS
Puskesmas
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Dokter Spesialis Anak
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Mamajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Untuk Bidan Tahun 2010
NO.
JENIS SPO
1.
2.
Pemberian Vit K1
3.
4.
5.
6.
Penanganan BBLR
7.
8.
9.
10.
ADA
TIDAK