PENDAHULUAN
Gambaran Umum
Pada periode antara tahun 1941-1949, Dr.Chasan Boesoirie merupakan dokter pribumi
pertama yang bertugas di Ternate dan diangkat sebagai Dokter Keresidenan. Sadar akan
pentingnya infrastruktur kesehatan yang representatif, Pemerintah Kota Praja Ternate mulai
membangun gedung baru yang permanen untuk sebuah rumah sakit menggantikan gedung lama
yang terbuat dari papan yang berdiri sejak tahun 1962.
Pada dekade tahun 1980-an RSU Ternate mulai mendapat pelayanan Dokter Spesialis
yaitu Dr. Gatot Toerido Broto, Sp.B (Spesialis Bedah) yang kemudian menjadi Direktur RSU
Ternate dengan klasifikasi rumah sakit kelas D dan berada dibawah Pemerintah Kabupaten
Maluku Utara.
Tahun 1978 pengembangan gedung rumah sakit diarahkan ke lokasi yang baru di daerah
perbukitan Tanah Tinggi dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1981.
Secara bertahap citra rumah sakit mulai terlihat setelah dilengkapi beberapa sarana penunjang
dan bertambahnya tenaga dokter spesialis, antara lain dr. Maryunis (spesialis anak),dr. Lukas
Pieter (spesialis kebidanan dan peny. kandungan) dan disusul kemudian oleh Dr.Mochtar Zein
Pattiiha (spesialis penyakit dalam) pada akhir Desember 1987.
Pada bulan Oktober 1987 RSU Ternate resmi berubah status menjadi RSU kelas C
berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 303 Menkes/87/IV/1987. Pada tahun itu juga
melalui UU No. 46 tahun 1999 Maluku Utara resmi menjadi Propinsi Maluku Utara.
Dalam pelaksanaan tugas administrasi melalui surat penunjukan Bupati Maluku Utara
untuk mengangkat Radjagau,SKM sebagai Pelaksana Tugas. Sementara dari tahun 1999 s/d
2001 Kemudian berdasarkan SK Bupati Maluku Utara menetapkan Dr. Mochtar Zein Pattiiha
Sp.PD sebagai Direktur untuk masa bakti 2001–2006. Setelah diangkat dan dikukuhkan
menjadi Direktur RSUD Ternate. Dr.Mochtar Zein Pattiiha, Sp.PD menelusuri sejarah panjang
perjuangan Dr.Chasan Boesoirie selama 13 tahun bertugas di Maluku Utara, yakni 4 tahun di
Weda dan 9 tahun di Ternate.
Selanjutnya mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Utara untuk
pemberian nama RSUD Ternate menjadi RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie. Usulan tersebut
disampaikan pada Rapat Kerja Pemda Kabupaten Maluku Utara dan diagendakan dalam
notulen rapat tanggal 29 September 2001, untuk diteruskan pembahasannya di tingkat DPRD
Rencana Operasional (Renop) 2020-2024 Rumah Sakit Dr. H Chasan Boesoirie Ternate
mengacu dan mengikuti Rencana Strategi yang didasarkan atas visi, misi dan motto sebagai
berikut:
2.1 Visi
“Mewujudkan Pelayanan dan Pendidikan Kesehatan yang berkualitas, Profesional dengan
CINTA (Cerdas,Indah, Nyaman, Taqwa, Aman) terbaik di Regional Timur”
2.2 Misi
1. Mewujudkan RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie Ternate sebagai pusat rujukan dan pusat
pendidikan tenaga kesehatan di Regional Timur Indonesia.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan professional dengan mutu
yang terstandar
3. Meningkatkan Kualitas SDM dan kesejahteraan karyawan dan Karyawati
4. Mengupayakan kemandirian Rumah Sakit.
2.3. Motto
“Kami Adalah Solusi Sehatmu”
Rencana operasional dalam bentuk program Mutu Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Dr. H
Chasan Boesoirie Ternate terdiri dari;
a. Bidang Administrasi
b. Bidang Perencanaan
c. Bidang Keperawatan
d. Bidang Pelayanan Medik
e. Bidang Penunjang
Kelima Bidang diatas, rencana operasional tahun 2020-2024 secara rinci dapat dilihat pada
tabel berikut.
Rencana Tahunan
No Program/Kegiatan Indikator Kinerja
PENUTUP
Rencana Operasional (Renop) RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2020-2024 ini
diharapkan dapat memberikan arah gerak RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate pada
tahun-tahun mendatang. Rencana Operasional ini disusun untuk menjabarkan Rencana
Strategis yang telah disusun serta estimasi kondisi lima tahun ke depan. Rencana Operasional
ini diharapkan dapat menjawab isu-isu strategis: Pelayanan, Organisasi dan Sumber Daya
Manusia, Keuangan, Saranan dan Prasarana.
Untuk kepentingan internal, dokumen Renop ini dapat menjadi acuan resmi dalam
merencanakan kegiatan-kegiatan atau program kerja unit-unit yang berada di lingkungan
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Dengan adanya Renop, maka akan memudahkan
pimpinan RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate dalam menentukan arah pelaksanaan
kebijakan. Selanjutnya perlu dilakukan monitoring dan evaluasi atas implementasi Renop
yang dilakukan setiap tahun.