Anda di halaman 1dari 5

Pengertian hoax (hoaks) 

adalah informasi palsu atau berita yang sebenarnya bisa berisi


fakta namun telah dipelintir atau direkayasa. Namun, kata-kata hoax saat ini semakin sering
digunakan dan disematkan ketika menyikapi berita yang sama sekali tidak ada faktanya (fake
news).

Untuk mempermudah penjelasan perbedaan antara fake news dan hoax, dapat diilustrasikan


sebagai berikut:

 Secara istilah fake news adalah berita bohong, berita buatan atau berita palsu yang
sama sekali tidak dilandaskan dengan fakta, kenyataan atau kebenaran.
 Sedangkan istilah Berita bohong atau berita palsu atau hoaks (bahasa Inggris: hoax)
adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya. Hal ini tidak sama dengan rumor, ilmu semu, maupun April Mop.

 Menurut KBBI, Hoaks mengandung makna berita bohong, berita tidak


bersumber.
  Menurut Silverman (2015), hoaks merupakan sebagai rangkaian informasi
yang memang sengaja disesatkan, tetapi “dijual” sebagai kebenaran.
 Menurut Werme (2016), hoax adalah berita palsu yang mengandung informasi
yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki agenda politik tertentu.
Hoaks bukan sekadar misleading alias menyesatkan, informasi dalam fake news juga tidak
memiliki landasan faktual, tetapi disajikan seolah-olah sebagai serangkaian fakta 
Asal Usul Kata Hoax

Perkembangan kata hoax dari bentuk-bentuk sebelumnya dapat ditelusuri dalam


buku “A Glossary: Or, Collection of Words, Phrases, Names dan Allusions to Customs”,
karangan Robert Nares yang terbit pada 1822 di London dimana kata hoax mulai dipakai di
Inggris pada abad ke-18.

Robert Nares menulis bahwa hoax berasal dari hocus, sebuah kata Latin yang merujuk
pada hocus pocus. Pada lema (kata atau frasa yang masukan dalam kamus berikut keterangan
ringkas) kata hocus, Nares menambahkan arti “to cheat” atau “menipu”.
Hocus pocus menurut Robert Nares mengacu pada mantra para penyihir yang kemudian
dipakai para pesulap ketika memulai trik. Hocus pocus diambil dari nama penyihir Italia yang
terkenal, yakni Ochus Bochus.

Pengertian “menipu” di sini ditujukan untuk mengacaukan orang lain demi hiburan.
Dengan artian orang yang ditipu tak merasa dirugikan dan paham ia sedang dikacaukan.
Dalam buku itu, Nares menyebut mantra tersebut sebagai konfirmasi kuat asal kata hoax.

Pengertian hoax sejak awal mula menurut Robert Nares adalah “kabar bohong yang
dibuat untuk melucu” atau sengaja membingungkan penerima informasi dengan maksud
bercanda. Hoax bisa disejajarkan dengan lelucon April Mop atau legenda-legenda perkotaan
yang tak bisa dibuktikan dimana kita tahu bahwa cerita-cerita tersebut bohong dan
menerimanya sebagai hiburan
Seiring waktu, istilah hoax berkembang menjadi canda yang agak serius. Terlebih
pada musim panas tahun 1996, Alan Sokal seorang profesor fisika di New York University
menggunakan hoax untuk menguji standar intelektual akademisi humaniora di Amerika
Serikat.

Alan Sokal mengirimkan paper “Transgressing the Boundaries: Towards a


Transformative Hermeneutics of Quantum Gravity” yang berisi argumen dan fakta palsu ke
jurnal Social Text. Beberapa minggu setelah paper Sokal terbit, Alan Sokal menulis esai
berjudul “Physicist Experiments with Cultural Studies” yang terbit di jurnal Lingua Franca
pada 15 April 1996. Dalam esainya, Sokal membeberkan bahwa papernya yang terbit di
Social Text itu hanyalah parodi untuk mengejek para pemikir posmodern. Di kemudian hari
insiden ini masyhur dikalangan publik akademisi dengan nama hoax Sokal.

Sejarah Perkembangan Hoax

Hoax dibuat seseorang atau kelompok dengan beragam tujuan, mulai dari sekedar
main-main, hingga tujuan ekonomi (penipuan), dan politik (propaganda/pembentukan opini
publik) atau agitasi (hasutan). Hoax biasanya muncul ketika sebuah isu mencuat ke
permukaan, namun banyak hal yang belum terungkap atau menjadi tanda tanya.

Di Indonesia, hoax mulai marak sejak pemilihan presiden 2014 sebagai dampak
gencarnya kampanye di media sosial. Hoax bermunculan guna menjatuhkan citra lawan
politik alias kampanye hitam atau kampanye negatif.

Menurut Dewan Pers, maraknya hoax di Indonesia juga karena adanya krisis


kepercayaan terhadap media mainstream. Menurut Yosep Adi Prasetyo selaku Ketua Dewan
Pers, hoax merupakakan dampak berubahnya fungsi media sosial dari media pertemanan dan
berbagi sarana menyampaikan pendapat politik dan mengomentari pendirian orang lain.

Tujuan Hoax

Setelah mengetahui sejarah dan arti hoax, hal selanjutnya adalah membahas tujuan
penciptaan berita hoax. Hoax bertujuan membuat opini publik, menggiring opini, membentuk
persepsi, juga untuk bersenang-senang yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna
internet dan media sosial.
Tujuan penyebaran hoax ada beragam, tapi pada umumnya hoax disebarkan sebagai
bahan lelucon atau sekedar iseng, menjatuhkan pesaing (black campaign), promosi dengan
penipuan, ataupun ajakan untuk berbuat amalan-amalan baik yang sebenarnya belum ada
dalil yang jelas di dalamnya. Banyak penerima hoax terpancing untuk segera menyebarkan
berita tersebut kepada rekan sejawatnya, sehingga akhirnya hoax dengan cepat tersebar luas.
Orang lebih cenderung percaya hoax jika informasinya sesuai dengan opini atau sikap yang
dimiliki.

Contohnya, jika seorang penganut paham bumi datar memperoleh artikel yang
membahas tentang berbagai teori konspirasi mengenai foto satelit, maka secara naluriah
orang tersebut akan mudah percaya karena mendukung teori bumi datar yang diyakininya.

Secara alami, perasaan positif akan timbul dalam diri seseorang jika opini atau
keyakinannya mendapat afirmasi sehingga cenderung tidak akan mempedulikan apakah
informasi yang diterimanya benar. Hal ini dapat diperparah jika si penyebar hoax memiliki
pengetahuan yang kurang dalam memanfaatkan internet guna mencari informasi lebih dalam
atau sekadar untuk cek fakta.

Ciri-Ciri Berita Hoax

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri berita hoax;

1. Didistribusikan via email atau media sosial karena efeknya lebih besar.
2. Berisi pesan yang membuat cemas, panik para pembacanya.
3. Diakhiri dengan imbauan agar si pembaca segera memforwardkan warning tersebut
ke forum yang lebih luas. Hoax memanfaatkan iktikad baik si pembaca, sehingga
pembaca email ini tanpa meneliti terlebih dahulu kebenaran beritanya, langsung
segera menyebarkannya ke forum yang lebih luas. Akibatnya lalu lintas peredaran
data di internet makin padat dengan berita yang tidak benar. 
4. Biasanya pengirim awal hoax ini tidak diketahui identitasnya.

Jenis Kabar Hoax yang Perlu Diwaspadai


1. Hoax Virus

Hoax jenis ini biasanya dikembangkan oleh hacker dan melakukan penyebarannya lewat
email atau aplikasi chatting. Hoax jenis ini biasanya berisi tentang adanya virus berbahaya di
komputer atau smartphone Anda yang sebenarnya tidak terinfeksi.

2. Hoax Kirim Pesan Berantai

Pengguna aktif aplikasi chatting WhatsApp atau BBM, pasti sering mendapat pesan untuk
melanjutkan pesan ke beberapa teman lain dengan berbagai alasan. Biasanya, pesan tersebut
tentang mendapat hadiah tertentu atau mengalami hal buruk jika tidak mengirimkannya.

3. Hoax Urban Legend

Banyak orang yang suka membuat hoax soal cerita urban legend seram tentang tempat,
benda, atau kegiatan tertentu. Hoax jenis ini biasanya menghimbau netizen untuk tidak
mengunjungi, membeli, atau melakukan hal yang telah disebutkan pembuat hoax tadi. Hoax
jenis ini dapat berimbas negatif pada si objek kabar hoax, seperti mulai dijauhi sampai nilai
ekonomisnya menurun. Sekilas hoax ini mirip dengan black campaign.

4. Hoax dapat Hadiah Gratis

Hoax satu ini modusnya mirip dengan penipuan online. Oknum akan mengirimkan pesan
boradcast atau pop-up message berisikan pengumuman pemberian hadiah gratis. Di sini,
memang korban jarang ada yang mengalami kerugian uang, namun mereka tertipu dengan
mengisi survei-survei internet untuk iklan. Dampak negatif akan semakin besar apabila si
korban tidak sengaja menggunakan email kantor atau email utama untuk mendaftarkan diri di
survei tersebut. Jika terjadi, maka email-email iklan dipastikan mengalir deras dan susah
untuk dihentikan.

5. Hoax tentang Kisah Menyedihkan

Hoax satu ini berupa surat yang berisikan tentang kabar dari seseorang yang tengah sakit dan
membutuhkan dana guna operasi atau obat. Hoax jenis ini biasanya menggunakan foto dari
Google demi mendapatkan simpati. Oknum dari penyebar hoax ini turut menyertakan nomor
rekening agar korban yang tertipu bisa mengirimkan beberapa jumlah uang.

6. Hoax Pencemaran Nama

Sifat hoax ini sangat berbahaya. Karena dari berita palsu bisa dengan mudah tersebar di dunia
maya dan mampu menghancurkan hidup seseorang dalam sekejab.
Dampak Negatif yang Timbul Akibat Hoax

1. Buang-buang Waktu dan Uang

Menurut perhitungan pada situs cmsconnect.com, membaca kabar hoax dapat menimbulkan


kerugian yang tidak sedikit bagi individu atau kantor tempat Anda bekerja. Hal ini terjadi
berkat produktivitas yang menurun akibat efek mengejutkan dari kabar hoax.

Bagi perusahaan, kerugian yang biasa dikeluarkan minimal mencapai Rp 10 juta per tahun.
Sementara individu bisa mencapai Rp 200 ribu per tahun. Semua ini bisa terjadi bila setiap
pekerja menghabiskan waktu 10 detik per hari untuk membaca email atau pesan hoax.

2. Pengalihan Isu

Di dunia maya, khususnya bagi para penjahat siber, hoax dapat digunakan untuk memuluskan
aksi ilegal mereka. Penjahat siber diketahui sering menyebar hoax soal adanya kerentanan
sistem di sebuah layanan internet, misalnya Google Gmail.

Nah, di dalam pesan hoax tadi, hacker bisa saja menyertakan tautan tertentu yang disarankan
untuk diklik agar terhindar dari kerentanan sistem Gmail tadi. Padahal, tautan tadi justru
berisi virus yang bisa membajak Gmail Anda.

3. Penipuan Publik

Selain kehebohan, ada jenis hoax yang dibuat untuk mencari simpati dan uang. Di Indonesia
sendiri, kabar hoax yang banyak menipu publik beberapa waktu lalu adalah pesan pembukaan
pendaftaran CPNS nasional yang dikirim lewat WhatsApp. Setelah ramai tersebar, barulah
pemerintah mengklarifikasi bila pihaknya belum akan membuka pendaftaran CPNS.

4. Pemicu Kepanikan Publik

Berita bencana alam atau kejadian pada suatu transportasi kerap dijadikan bahan untuk
menyebarkan kabar hoax. Hal ini merupakan salah satu tujuan hoax yang paling banyak
diminati oleh oknum pembuat kabar hoax, memicu terjadinya kepanikan publik. Untuk
menghentikan kepanikan, biasanya media massa atau media online harus membantu
masyarakat dan mengklarifikasi bila kabar-kabar tadi hanya hoax.

Sumber:
 https://id.wikipedia.org/wiki/Berita_bohong (pargraf satu)
 https://lenterakecil.com/pengertian-dan-asal-kata-hoax/ (paargraf satu + asal usul )
 https://www.liputan6.com/news/read/3867707/hoax-adalah-ciri-ciri-dan-cara-
mengatasinya-di-dunia-maya-dengan-mudah#:~:text=Menurut%20Silverman
%20(2015)%2C%20hoax,dan%20memiliki%20agenda%20politik%20tertentu. (jenis
kabar, damak hoax)
 https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-arti-hoax-atau-berita-bohong-dan-cara-
tepat-menyikapinya-kln.html?page=5 (sejarah, tujuan, ciri ciri)

Anda mungkin juga menyukai