Teori Sosiologi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
MALANG
1
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................1
A..............................................................................................................Latar
Belakang..................................................................................................1
B..............................................................................................................Rumus
an Masalah..............................................................................................2
C..............................................................................................................Tujuan
Pembahasan.............................................................................................2
A..............................................................................................................Pengert
ian Konsumsi secara Etimologi dan Terminologi...................................3
B..............................................................................................................Sejarah
munculnya Teori Konsumsi....................................................................7
C..............................................................................................................Riwaya
t tokoh Teori Konsumsi...........................................................................9
D..............................................................................................................Pokok
pikiran tokoh Teori Konsumsi.................................................................14
A..............................................................................................................Analisi
s...............................................................................................................25
B..............................................................................................................Diskusi
.................................................................................................................25
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Teori Sosiologi tentang
“TEORI KONSUMSI” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Sosiologi. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada dosen Dr. H. Zulfi Mubaraq, M. Ag pembimbing mata kuliah Teori
Sosiologi. Serta Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen
mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik
di masa yang akan datang.
dari barang maksudnya jika di lihat orang menjadi menarik dan modis, dan tergantung
dari persepsi tentang selera orang lain. Konsumsi adalah kegiatan atau tindakan
mempergunakan komoditas barang atau jasa untuk memenuhi keinginan, dengan cara
atau sikap yang umum, yang dipengaruhi oleh struktur dan pranata sosial di sekitarnya.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari teori Konsumsi ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian Teori Konsumsi secara Etimologi dan Terminologi?
2. Bagaimana sejarah munculnya Teori Konsumsi?
3. Bagaimana riwayat hidup penemu Teori Konsumsi?
4. Bagaimana pokok-pokok pikiran Teori Konsumsi?
C. Tujuan
1. Ingin memahami pengertian Teori Konsumsi secara Etimologi dan
Terminologi.
2. Ingin memahami sejarah munculnya Teori Konsumsi.
3. Ingin memahami riwayat hidup penemu Teori Konsumsi .
4. Ingin memahami pokok-pokok pikiran Teori Konsumsi.
1
BAB II
POKOK PEMBAHASAN
1Menuk Hardaniwati, Isti Nureni & Hari Sulastri, “Kamus Pelajar”, (Bandung: PT Remaja Rusda
Karya, 2003), hal. 337
2Acmad Maulana dkk, “Kamus Ilmiah Populer”, (Yogyakarata: PT Absolut, 2003), hal. 242
3Save M. Dagun, “Kamus Besar Ilmu Pengetahuan”, (Jakarta: Lembaga pengkajian kebudayaan
nusantara (LPKN), 1997), hal. 528.
4Drs. Peter Salim, M.A. & Yenny Salim, B. Sc, “Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer” , (Jakarta:
Modern English Press, 1995), hal. 766
11 Damsar, “Pengantar Sosiologi ekonomi”, (Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.
113
13 Sri Wahyuni, “Teori Konsumsi dan Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, Fakultas Ekonomi
Universitas Mulawarman. Volume 10 No. 1 Maret 2013, hal. 75
4
14 Ibid, hal. 76
15 Bagong Suyanto, “ Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-
Modernisme”, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), hal. 109
5
massal untuk barang mewah, yang diikuti oleh terjadinya perubahan nilai,
keyakinan, dan gaya hidup masyarakat.18
Berbeda dengan kaum buruh yang acap kali digambarkan hidup
pas - pasan dan menjadi korban eksploitasi, d kalangan masyarakat
menengah dan kaum borjuis di era revolusi Industri yang berkembang
adalah sebuah kesadaran baru, sebuah gaya hidup baru yang berbeda
dengan masa sebelumnya. Industri yang tumbuh pesat di masyarakat tidak
hanya memproduksi komoditas - komoditas untuk memenuhi kebutuhan
dasar masyarakat, tetapi juga menghasilkan berbagai jenis komoditas yang
memiliki makna simbolis: menawarkan prestise dan menjadi simbol yang
membedakan mereka dengan orang lain yang tidak mengkonsumsinya.
Sejumlah teoretisi kritis dari Mazhab Frankfurt, seperti Horkheimer,
Adorno, dan Marcuse sejak lama telah melihat bagaimana dampak yang
ditimbulkan kekuatan kapitalis yang mengalami metamorfosis
menghasilkan produk - produk budaya.19
Di era masyarakat industrial yang di dominasi kekuatan
kapitalisme, Mazhab Frankurt meyakini bahwa masyarakat mengonsumsi
produk - produk budaya umumnya tidak didorong karena kebutuhan,
tetapi lebih disebabkan oleh daya tarik budaya populer. Seperti dikatakan
Adorno, kita hidup dalam suatu masyarakat komoditas, yakni masyarakat
yang di dalamnya berlangsung produksi barang - barang, bukan terutama
bagi pemuasan keinginan dan kebutuhan manusia, tetapi demi profit dan
keuntungan. Dalam pandangan Adorno, kebutuhan manusia terpuaskan
hanya secara insidental, namun hal itu tidak mudah dihindari karena batas
18 Bagong Suyanto, “Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Kosumsi di Era Masyarakat Post-
Modernisme”, ( Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), hal. 113
dan perbedaan antara realitas dan simulasi kenyataan yang di bentuk iklan
dan media massa menjadi makin baur.20
Di era perkembangan masyarakat yang didominasi kekuatan
kapitalisme, sifat kapitalisme akan membawa masyarakat menjadi massa,
artinya masyarakat dilebur dari batas - batas tradisionalnya menjadi sati
masif konsumsi. Ketika persaingan antar-kekuatan kapital makin ketat dan
masing - masing berusaha mencari ceruk pasar baru dan berusaha
memaksimalkan produksi serta keuntungan, maka yang terjadi adalah
bagaimana mereka mencari peluang pasar secara terus menerus, merawat
loyalitas pelanggan, dan mencoba menawarkan produk - produk, termasuk
produk budaya secara masif. Masa konsumen, di era masyarakat modern
berubah menjadi tempat pemasaran produk budaya dan sasaran
berondongan iklan. Untuk alasan komersial, di mata kekuatan kapitalisme
tidak hanya produk budaya yang perlu distandardisasi berdasarkan
kategori - kategori instrumentalistik, bahkan selera dan cita rasa
masyarakat pun kemudian dikemas dan dikonstruksi menurut logika
pasar.21
Di era sekarang ini, boleh dikata tidak ada tahap kehidupan
manusia yang terlepas dari pengaruh kekuatan industri budaya. Apa yang
dikenakan masyarakat, apa yang dilihat, dan apa yang dikonsumsi, nyaris
semua adalah konsekuensi dari kuatnya pengaruh industri budaya dalam
memasarkan dan memanipulasi selera pasar.22
C. Riwayat tokoh Teori Strukturalisme
1. Karl Marx
Adapun biografi dari tokoh Karl Marx sebagai berikut :23
a. Riwayat Kelahiran
20 Ibid.
2. Emile Durkheim
Adapun biografi dari Emile Durkheim sebagai berikut : 25
a. Riwayat Kelahiran
Lahie 15 April 1858 di Espinal, Lorraine, Prancis dan berkebangsaan
Perancis.
b. Riwayat Keluarga
Berasal dari keluarga Yahudi Prancis yang saleh, Ayah dan kakeknya
adalah Rabi. Latar belakang Yahudi-nya membentuk sosiologi-nya.
Banyak mahasiswa dan rekan kerjanya adalah sesama Yahudi,
seringkali masih berhubungan darah dengannya.
c. Riwayat Pendidikan
Pada 1879, Durkheim masuk ke Ecole Normale Superieure. Pada 1887
ia pergi ke Pordeaug, di sana ia mengajar pedagogi dan ilmu- ilmu
sosial.
d. Riwayat Karya
Pada 1893, Emile Durkheim menerbitkan “pembagian kerja dalam
masyarakat”. Pada 1895, Duekheim menerbitkan “aturan-aturan
metode sosiologis” lalu Durkheim mendirikan jurusan sosiologi
pertama di Universitas Bourdeaux di Eropa. Pada 1896 Duekheim
menerbitkan jurnal Lannee Sociologique. Pada 1902, Durkheim
memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi Profesor
di Sorbonne.
e. Riwayat Kematian
24 Ibid, hal.81
3. Max Webber
Adapun biografi dari Max Weber sebagai berikut : 26
a. Riwayat Kelahiran
Maxi Milian Weber lahir di Erfurt, Jerman 21 April 1864 dari keluarga
kelas menengah.
b. Riwayat Keluarga
Kedua orang tuanya memiliki latar belakang dan kecenderungan
berbeda dan itu membentuk karakter pemikiran Weber. Ayahnya
politikus kaya dan ibunya calvinis saleh.
c. Riwayat Pendidikan
Maximilian Weber adalah ahli Ekonomi Politik dan sosiolog dari
Jerman yang dianngap sebai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan
administrasi Negara Modern. Saat usia 16 tahun, Weber belajar di
Universitas Heilderberg. Tahun 1884 kuliah di Universitas Berlin.
Minat Weber di sosiologi dan ekonomi Weber lalu mengalami masa
gila kerja yang mengantarkannya menjadi Profesor Ekonomi di
Universitas Heilderberg di tahun 1986.
d. Riwayat Karya
Selama hidupnya Max Weber telah banyak menghasilkan karya
diantaranya sebagai berikut: Die protestantische Ethik und der ‘Geist’
des Kapitalismus/The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism,
Wirtschaft und Gessellschaft/ Economy and Society 1920,
4. Thorstein Veblen
Adapun biografi dari Thorstein Veblen sebagai berikut : 27
a. Riwayat Kelahiran
Thorsten Bunde Veblen lahir 30 Juli 1857 Cato, Wisconsin. Lahir
sebagai anak petani berkebangsaan Norwegian American.
b. Riwayat keluarga
Orang tuanya berimigrasi dari Norwegia ke Amrika, Veblen
menghabiskan masa mudanya di peternakan milik keluarganya.
c. Riwayat Pendidikan
Pendidikan awal ditempuh bidang filsafat di John Hopkins University
dan Yale University. Kemudian ia memperdalam ekonomi di Cornel
University. Sebagai orang brilian, uniknya jabatanya sebatas dosen dan
pembantu profesor.
d. Riwayat Karya
Ia mempelajari banyak ilmu; sosiologi, politik, falsafah, sejarah,
antropologi dan ekonomi. Beberapa buku yang ditulisnya antara lain;
1) The Theory of Leisure Class (1899),
2) The Theory of Business Enterprise (1904),
3) Absentee Ownership and Business Enterprise in Recent
Times The Case of America (1923).
e. Riwayat Kematian
27Pemikiran biografi dan kritik Thorstein http://ensiklo.com/2015/10/04/pemikiran-biografi-dan-
kritik-thorstein-veblen-terhadap-perilaku-orang-kaya/ , diakses pada 10 April 2019, pukul 20.30
12
30 Damsar, “Pengantar Sosiologi ekonomi”, (Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.
116
14
3. Max Webber
Seperti telah disinggung pada bagian konsumsi bahwa:
33 Damsar, “Pengantar Sosiologi ekonomi”, (Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.
120
18
4. Thorstein Veblen
a. Pemikiran Veblen tentang sosiologi konsumsi dapat dirunut
pada tulisannya The Theory of The Leisure Class. Veblen melihat
kapitalisme industri berkembang secara bar-bar, karena properti
privat tidak lain merupakan Barang rampasan yang di ambil
melalui kemenangan perang. Sedangkan pencarian kekayaan,
kesenangan dan barang-barang melalui persaingan dengan
tetangga adalah bagian dari “Insting Predator”. Veblen melihat
perkembangan ekonomi Amerika Serikat pada masa itu dimana
“pembukaan” kawasan ekonomi secara besar-besaran dan arus
gerak kegiatan dari bagian timur kearah bagian barat melalui
pembuatan jaringan kereta api secara luas telah menyebabkan
suatu perilaku para pemilik modal yang bertindak sewenang-
wenang tanpa memperdulikan kepentingan masyarakat sekitar.
Kapitalisme seperti ini memunculkan abseente owner, yaitu para
pemilik modal yang tidak mengerjakan apa-apa tetapi memperoleh
hasil yang banyak. Dengan kata lain, abseente owner tersebut
memiliki atau menguasai sekelompok perusahaan-perusahaan yang
beragam, tetapi tidak mengelola sendiri perusahaa-perusahaan
tersebut namun memperkerjakan para professional dan teknisi.
Selanjutnya mereka tinggal memetik dan menikmati hasil
perusahaannya, tanpa berbuat banyak.35
34 Ibid, hal 120-121
35 Damsar, “Pengantar Sosiologi ekonomi”, (Jakarta : PT Kencana Prenada Media Group, 2009), hal.
122-123
20
BAB III
A. Analisis
Secara umum konsumsi didefinisikan sebagai penggunaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dalam ekonomi islam konsumsi
juga memiliki pengertian yang hampir sama, tapi ada perbedaan yang
melingkupinya. Perbedaan yang mendasar adalah tujuan pencapaian dari
konsumsi dan cara pencapaiannya yang harus memenuhi Kaidah Syariah
Islam. Tujuan utama konsumsi bagi seorang muslim adalah sebagai sarana
penolong untuk beribadah kepada Allah. Sesungguhnya konsumsi selalu
didasari niat untuk meningkatkan stamina dalam ketaatan pengabdian kepada
Allah, sehingga menjadikan konsumsi juga bernilai ibadah. Sebab hal-hal
yang mubah bisa menjadi ibadah jika disertai niat pendekatan
diri (taqarrub) kepada Allah, dalam hal ini dimaksudkan untuk menambah
potensi mengabdi kepada-Nya. Dalam ekonomi Islam, konsumsi dinilai
sebagai sarana wajib yang tidak bisa diabaikan oleh seorang muslim untuk
merealisasikan tujuan dalam penciptaan manusia, yaitu mengabdi sepenuhnya
hanya kepada Allah untuk mencapai falah. Falah adalah kehidupan yang
mulia dan sejahtera di dunia dan akhirat. Falah dapat terwujud apabila
kebutuhan-kebutuhan hidup manusia terpenuhi secara seimbang.
23
ف يِياَ ُّبيفن ُّآييديم ُّمخمذوا ُّفزيِنيتيمكسم ُّفعسنيد ُّمكلل ُّيمسسفجدد ُّيومكلموُا ُّيواسشيربموُا ُّيويل ُّتمسسفرفموُا ُّإفنهم ُّيل ُّ مفي ب
ب ُّالسممسسفرف ي
ي
B. DISKUSI
24
BAB IV
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Menuk Hardaniwati, Isti Nureni & Hari Sulastri, 2003, “Kamus Pelajar”,
Bandung: PT Remaja Rusda Karya.
Drs. Peter Salim, M.A. & Yenny Salim, B. Sc. 1995. “Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer” , Jakarta: Modern English Press.