Anda di halaman 1dari 22

EKSTERNALITAS DAN KEGAGALAN PASAR

DISUSUN OLEH:

ADITYA MULYA KUSUMA 21310300266

ELGIVA SEFALINE SADANOV PUTRI 21310300267

NISA ADHIANA 21310300268

S. JODI SETIAWAN 21310300269

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

PURWOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan ilmu sehingga makalah yang berjudul “Ekternalitas dan Kegagalan
Pasar” dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, kami dengan terbuka mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Eksternalitas dan


Kegagalan Pasar” ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Purwokerto, 5 November 2021

Penulis

21
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………....


ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………. iii

BAB I | PENDAHULUAN 1 ………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………. 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….... 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………….. 2

BAB II | PEMBAHASAN 2 ………………………………………….……. 3

2.1 Definisi dan Fungsi Pasar ……………………………………………. 3

2.2 Definisi dan bentuk Eksternalitas…………………………………….. 4

2.3 Solusi Untuk Mengatasi Eksternalitas ……………………………….. 7

2.4 Penyebab Kegagalan Pasar …………………………………………... 11

2.5 Solusi Untuk Mengatasi Kegagalan Pasar …………………………... 14

BAB III | PENUTUP ………………………………………………………. 16

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………... 16

3.2 Saran …………………………………………………………………. 17

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….18

31
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan pasar mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan ekonomi. Bagi konsumen, adanya pasar akan mempermudah dalam
memperoleh barang dan jasa kebutuhan sehari-hari. Adapun bagi produsen,
pasar menjadi tempat untuk mempermudah proses penyaluran barang hasil
produksi. Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai sarana
distribusi, pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
Akan tetapi dengan berjalannya sirklus ekonomi, banyak sekali hal yang
kiranya terjadi ketimpangan didalamnya. Yang mana tentunya semua itu
bertujuan untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa
memperhatikan akibat bagi sekitarnya. Oleh karena itu, akan timbul
ketidaksempurnaan pasar atau yang sering disebut juga dengan kegagalan
pasar.
Masalah lain yang dapat menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dalam
alokasi faktor produksi secara efisien, adalah timbulnya dampak positif
maupun negatif yang disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas timbul karena
tindakan konsumsi (atau produksi) dari satu pihak, yang berpengaruh terhadap
pihak yang lain tanpa adanya kompensasi pembayaran.
Maka dari itu, makalah ini akan membahas berbagai hal yang sekiranya
berkenaan dengan eksternalitas, pasar, mekanisme pasar, kegagalannya dalam
beroperasi dan penyebab serta solusi dari kegagalan pasar tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dan fungsi pasar?

11
1.2.2 Apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar?
1.2.3 Bagaimana cara mengatasi kegagalan pasar?
1.2.4 Apa pengertian dan bentuk ekternalitas?
1.2.5 Bagaimana cara mengatasi ekternalitas ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat memahami pengertian dari kegagalan pasar
1.3.2 Dapat mengetahui fakor-faktor penyebab dari kegagalan pasar
1.3.3 Dapat mengetahui cara mengatasi kegaglan pasar
1.3.4 Dapat memahami pengertian dari eksternalitas
1.3.5 Dapat mengetahui bentuk bentuk eksternalitas
1.3.6 Dapat mengetahui cara mengatasi eksternalitas
1.3.7 Pembaca mampu menganalisis ekternalitas dan kegagalan pasar

21
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Fungsi Pasar

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja
untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar juga merupakan suatu pengaturan
di mana dua pihak atau lebih terlibat dalam pertukaran barang, layanan, dan
informasi, idealnya pasar adalah tempat di mana dua pihak atau lebih terlibat
dalam pembelian dan penjualan. Dua pihak yang terlibat dalam transaksi disebut
penjual dan pembeli. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli.

Ada pula fungsi pasar, yaitu:

1. Fungsi Sarana Distribusi


Pasar adalah tempat transaksi antara produsen dan konsumen yang
merupakan komoditas untuk mewadahi kebutuhan sebagai demand
dan supply. Dimana pasar berfungsi sebagai tempat penyaluran
distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
2. Fungsi Pembentuk Harga
Pasar adalah penentu harga barang dan jasa. Itu sebabnya seringkali
kita mengenal mekanisme pasar. Harga ini bisa naik turun bergantung
pada permintaan dan penawaran di pasar.
3. Fungsi Promosi.
Pasar sebagai sarana promosi atau memperkenalkan suatu barang
atau jasa kepada calon pembelinya terkait manfaat, kualitas,
keunggulan, harga dan kekhasannya. Pasar dilakukan untuk menarik
minat pembeli terhadap barang dan jasa yang diperkenalkan dengan

31
berbagai cara antara lain, memasang spanduk, menyebarkan brosur,
pameran, dan sebagainya

2.2 Definisi dan Bentuk Ekternalitas

Eksternalitas (eksternality) muncul ketika seseorang terlibat dalam


kegiatan yang mempengaruhi kesejahteraan orang lain, namun tidak membayar
dan atau menerima kompensasi atas dampak tersebut. Apabila dampak yang
ditimbulkan oleh kegiatan itu buruk, maka disebut eksternalitas negatif.
Sebaliknya apabila dampak yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut adalah baik,
maka disebut eksternalitas positif. Dengan demikian, eksternalitas (eksternality)
dapat disimpulkan merupakan dampak aktivitas satu pelaku ekonomi terhadap
kesejahteraan pelaku ekonomi lainnya.

Bentuk eksternalitas jika ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan


dan pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dapat dibagi menjadi empat
yaitu:

1. Eksternalitas produsen terhadap produsen


Eksternalitas produsen terhadap produsen terjadi ketika output dan
input yang digunakan oleh suatu perusahaan mempengaruhi output dan
input yang digunakan oleh perusahaan lain.
Contoh: produksi output perusahaan hulu sungai mencemari air di
hilir sungai sehingga menghancurkan sumber daya perikanan dan
mempengaruhi industry perikanan.
2. Eksternalitas produsen terhadap konsumen
Eksternalitas terjadi ketika fungsi utilitas konsumen tergantung
pada output dari produsen.
Contoh: suatu pabrik yang mengeluarkan asap proses produksinya,
akan menyebabkan polusi udara. Udara kotor tersebut akan dihirup
oleh masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pabrik. Hal ini

41
menyebabkan utilitas masyarakat tersebut untuk tinggal disekitar
pabrik menjadi turun karena pabrik tidak memberikan ganti rugi
apapun kepada masyarakat.

3. Eksternalitas konsumen terhadap produsen


Eksternalitas konsumen terhadap produsen meliputi efek dari
kegiatan konsumen terhadap output perusahaan.
Contoh: ketika ibu-ibu menyuci baju di sungai menggunakan
detergen pasti sisa air detergen dibuang ke dalam sungai. Hal ini bisa
menyebabkan polusi sungai sehingga misalnya ada pabrik es yang
sangat bergantung pada air sungai untuk menjalankan produksinya,
tentu sangat dirugikan karena dia harus mengeluarkan dana untuk
membersihkan air sungai yang sudah tercemar air detergen.
4. Eksternalitas konsumen terhadap konsumen
Eksternalitas konsumen terhadap konsumen terjadi ketika kegiatan
suatu konsumen mempengaruhi utilitas konsumen lain.
Contoh: orang yang mengendarai motor dapat menyebabkan orang
yang disekitarnya menjadi sesak napas begitu juga dengan orang yang
merokok yang akan mengganggu orang-orang yang ada disekitarnya.

Macam-macam eksternalitas ditinjau dari segi dampaknya


dibagi menjadi dua yaitu:

1. Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif adalah tindakan seseorang yang
memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi manfaat tersebut
tidak dialokasikan di dalam pasar. Jika kegiatan dari beberapa
orang menghasilkan manfaat bagi orang lain dan orang yang
menerima manfaat tersebut tidak membayar atau memberikan

51
harga atas manfaat tersebut maka nilai sebenarnya dari kegiatan
tersebut tidak tercermin dalam kegiatan pasar.
Contohnya adalah ada sebuah keluarga yang memperbaiki
rumahnya sehingga keluarga tersebut membuat keseluruhan
lingkungan sekitar menjadi bagus sehingga menghasilkan
keuntungan eksternal kepada para tetangga. Manfaatnya adalah
lingkungan mereka sekarang menjadi lebih menyenangkan,
selain itu tetangga juga mungkin bisa mendapat keuntungan
financial dari keluarga yang memperbaiki rumahnya tersebut.
Dilingkungan yang bagus sebuah rumah akan lebuh laku dijual
daripada di lingkungan yang kumuh sehingga manfaat
eksternal dapat berubah menjadi keuntungan finansial bagi
penerima eksternalitas.

2. Eksternalitas Negatif
Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada
orang lain di luar sistem pasar sebagai produk dari kegiatan
produktif.
Contohnya adalah ketika seseorang merokok dan orang
yang berada disampingnya mencium asap rokok tersebut. Itu
berarti orang yang mencium asap rokok tersebut menerima
dampak negatif atau dengan kata lain dirugikan karena
tindakan orang yang merokok tersebut.

Jenis-jenis eksternalitas yang lainnya adalah :

1. Eksternalitas uang/Pecuniary externalities

Menurut Dagupta dan Pearce , eksternalitas berupa uang


merujuk pada pengaruh produksi atau utilitas pada pihak
ketiga karena perubahan permintaan. Eksternalitas negatif
berupa uang dapat terjadi ketika peningkatan produksi suatu
industri menyebabkan peningkatan harga input yang

61
digunakan oleh industri lain. Eksternalitas berupa uang juga
mempengaruhi penawaran pasar dan kondisi permintaan.
Intinya eksternalitas uang hanya mempengaruhi harga tanpa
mempengaruhi kemungkinan teknis produksi atau komsumsi.

2. Eksternalitas teknikal/Technical Eksternalities

Eksternalitas teknikal mengacu pada efek dimana fungsi


produksi atau fungsi utilitas terpengaruh. Eksternalitas
teknikal mengacu pada eksternalitas yang secara langsung
mempengaruhi produksi perusahaan dalam fungsi utilitas
individu. Jadi eksternalitas teknikal adalah tindakan seseorang
dalam konsumsi maupun produksi akan mempengaruhi
tindakan konsumsi atau produksi orang lain tanpa adanya
konpensasi.

2.3 Solusi Untuk Mengatasi Eksternalitas

Adanya eksternalitas negatif mengakibatkan sumber daya yang


dilakukan pasar tidak efisien, di sinilah diperlukan peranan dari pemerintah.
Harapannya masalah-masalah yang di timbulkan dengan adanya eksternalitas
dapat teratasi.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah regulasi,


penetapan pajak pigouvian dan pemberian subsidi.

a. Regulasi
Regulasi adalah tindakan mengendalikan perilaku manusia atau
masyarakat dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi
pemerintah dapat melarang atau mewajibkan perilaku atau tindakan,

71
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan pihak
pihak tertentu dalam rangka mengatasi eksternalitas.

Dengan adanya regulasi memaksa penghasil polusi untuk


mengurangi polusi yang dihasilkan industri karena polusi tersebut
merupakan tanggung jawab pihak yang menghasilkan polusi.

Contohnya pemerintah membuat aturan bahwa membuang limbah


pabrik ke dalam sungai merupakan tindakan kriminal dan akan
dikenakan sanksi yang tegas bagi pelakunya, karena kita tahu biaya
sosial membuang limbah pabrik ke dalam sungai lebih besar daripada
keuntungan yang didapatkan pihak-pihak melakukannya

Tetapi dalam kenyataannya regulasi ini sulit untuk diterapakan


karena pada kenyataannya masalah polusi yang terjadi tidaklah selalu
sederhana. Karena polusi merupakan efek sampingan yang tak
terelakkan dari kegiatan produksi industri. Kita tidak dapat
menghapus polusi secara total. Kita hanya bisa membatasi jumlah
polusi hingga ambang tertentu. Sehingga tidak akan terlalu merusak
lingkungan namun tidak juga menghalangi kegiatan produksi. Kita
ambil saja contohnya kendaraan bermotor. Seperti kita ketahui gas
yang dikeluarkan kendaraaan bermotor merupakan salah satu bentuk
polusi. Jika kita ingin menghapus polusi secara total maka tidak
boleh menggunakan kendaraan bermotor. Dan itu tidak mungkin
untuk dilakukan, karena kendaraan bermotor sedikit dapat membantu
memperlancar proses produksi.

Regulasi ini memiliki kelemahan yaitu mewajibkan semua pabrik


mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama, padahal penurunan
sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini
dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi
berbeda-beda. Besar kemungkinan salah satu pabrik misalkan pabrik
kertas, lebih mampu karena biayanya lebih murah untuk menurunkan

81
polusi dibanding pabrik lain seperti pabrik baja. Jika keduanya
dipaksa menurunkan polusi sama rata, maka operasi pabrik baja akan
terganggu.

Peraturan memaksa penghasil polusi untuk mengurangi polusi


dengan menggunakan metode yang sama seperti yg mereka gunakan
dan mereka harus membayar harga untuk biaya eksternalitas yang
mereka hasilkan sebagai tanggung jawab mereka.

b. Pajak pigouvian
Pajak pguvian merupakan salah satu solusi yang dapat
dilakukan untuk mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan
yang menyebabkan eksternalitas harus membayar pajak samadengan
dampak marjinal dari eksternalitas yang dibuat. Dengan itu membuat
konsumen atau perusahaan memperhitungkan berapa banyak manfaat
dan dampak dari jumlah barang yang diproduksi atau dikonsumsi
perusahaan ataupun konsumen. Artinya dengan diterapakannya pajak
akan memberikan insentif kepada para pemilik pabrik untuk
sebanyakbanyaknya mengurangi polusinya. Semakin tinggi tingkat
pajak yang dikenakan maka semakin banyak penurunan polusi yang
terjadi.

Eksternalitas menyebabkan perbedaan antara manfaat privat dan


biaya social yang menyebabkan tidak tercapainya kondisi pareto
optimal. Pemerintah harus campur tangan untuk mengatasi
eksternalitas negatif. Ekonom Pigou menyarankan metode untuk
mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigovian. Ketika biaya marginal
social melebihi biaya marginal pribadi pajak harus dikenakan kepada
produsen. Dengan diwajibkannya pajak maka menyebabkan
peningkatan harga dari komoditi yang diproduksi sehingga jumlah
komoditi yang diminta menjadi berkurang. Sehinggaa produsen
mengalami kerugian sehingga biaya marjinal social samadengan
biaya marginal privat.

91
Dalam beberapa kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena
sulitnya menghitung biaya eksternalitas. Hal ini dikarenakan
dibutuhkan waktu yang lama untuk mempelajari biaya akibat
eksternalitas.. Sementara keadaan sudah berubah sehingga diperlukan
studi lagi dan tentu akan memerlukan waktu yang lama lagi.

c. Subsidi
Ketika manfaat social melebihi manfaat pribadi maka subsidi
harus diberikan kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah
pada penurunan dalam harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi
produsen untuk mengurangi dampak eksternalitas.

Keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan


keuntungan masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari
dampak eksternalitas yang ditimbulkan perusahaan.

Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-perusahaan condong


untuk melakukan eksternalitas karena dengan melakukan eksternalitas
mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.

d. Internalisasi

Untuk mengontrol eksternalitas pertama kali dibahas oleh David


dan Whinston. David dan Whinston menganjurkan internalisasi untuk
mengatasi eksternalitas sehingga biaya privat sama dengan biaya
sosialnya. Inti dari internalisasi adalah misalnya jika ada perusahaan
A menyebabkan eksternalitas negatif hanya kepada perusahaan B
maka perusahaan A dan perusahaan B bersama-sama menghitung
dampak dari eksternalitas. Dengan ini, efisiensi tidak akan muncul.
Melakukan internalisasi merupakan hal yang sulit. Ambil saja
contoh suatu industri suatu perusahaan menyebabkan eksternalitas
bagi industri perusahaan lain. Dalam situasi ini internalisasi

101
menyarankan perusahaan menjadi monopoli tunggal. Jika hal ini
terjadi maka akanmenyebabkan kesejahteraan menjadi berkurang
atau mungkin hilang. Internalisasi biasanya secara tidak alngsung
membangun agen ekonomi yang lebih besar dan konsekuensi
bertambahnya kekuatan pasar.

Singkatnya internalisasi akan menghilangkan konsekuensi dari


eksternalitas dengan cara memastikan bahwa biaya pribadi dengan
biaya social disamakan. Masalah internalisasi bukanlah solusi yang
praktis ketika konstribusi agen ekonomi secara terpisah ke dalam
eksternalitas total dan memiliki kelemahan yang mengarah ke kuatan
pasar meningkat.

2.4 Penyebab Kegagalan Pasar

Kegagalan pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar


untuk berfungsi secara efisien dan menimbulkan keteguhan dan pertumbuhan
ekonomi. Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana pasar
tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over
demand. Harga tidak mamqpu membatasi permintaan dan tidak bisa
meningkatkan penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.

Bentuk pasar yang lebih sering ditemui adalah pasar persaingan tidak
sempurna. Hal ini terjadi karena adanya distorsi-distorsi yang menyebabkan
kegagalan mekanisme pasar menjalankan fungsinya, yakni mengalokasikan
sumber ekonomi secara efisien dalam menghasilkan barang dan jasa. Penyebab
kegagalan pasar adalah hal-hal berikut ini:

a. Ketidaksempurnaan Pasar
Dalam bentuk pasar persaingan sempurna, mekanisme harga dapat
berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber
ekonomi. Dalam bentuk pasar persaingan tidak sempurna, misalnya
monopoli, alokasi yang efisien tidak pernah terjadi, karena tidak ada

111
keserasian antara keinginan produsen (yaitu keuntungan maksimal)
dengan efisiensi produksi. Volume produksi pada pasar monopoli lebih
kecil dibandingkan pada pasar persaingan sempurna, namun pada
tingkat harganya lebih tinggi.
Dalam beberapa kasus tertentu, ada jenis barang yang hanya efisien
bila diproduksi oleh satu produsen, karena pasarnya terlalu kecil atau
investasinya sangat besar. Dalam kasus ini, skala ekonomi yang efisien
(economies of scale) baru akan terjadi pada tingkat produksi yang
besar. Contohnya, jasa kereta api, telepon, listrik. Keadaan ini disebut
monopoli alamiah (natural monopoly).
Biaya rata-rata dalam kasus monopoli alamiah selalu menurun.
Situasi semacam ini banyak dialami oleh perusahaan-perusahaan yang
melayani kepentingan umum (oublic utilities), misalnya perusahaan air
minum, listrik, telepon, jasa pos. untuk jenis-jenis perusahaan ini,
adanya persaingan (sempurna) hanya akan menyebabkan inefisiensi
karena investasi mahal di sini tidak banyak membuka peluang
melakukan “perang harga”. Secara alamiah, adanya persaingan pada
akhirnya menyebabkan hanya ada satu perusahaan yang tetap mampu
bertahan. Perusahaan yang tetap survive ini merupakan monopolis
alamiah. Konsekuensinya, usaha seperti ini memerlukan pengaturan
pemerintah, agar tidak merugikan konsumennya.
b. Barang Publik
Barang publik (public goods) dalam banyak hal sangat dibutuhkan
oleh masyarakat, namun tidak seorang pun yang bersedia
menghasilkannya. Kalaupun ada pihak swasta yang menyediakannya,
jumlah tertentu terbatas.
Suatu jenis barang dinamakan barang publik murni, bila
mengandung dua karakteristik utama, yaitu penggunaannya tidak
menimbulkan persaingan (non-rivalry), serta tidak dapat diterapkannya
prinsip pengecualian (non-excludability). Biasanya, pihak swasta

121
enggan untuk menghasilkan barang publik murni, dengan demikian
tugas ini harus dibebankan kepada pemerintah.

Barang publik menciptakan kegagalan pasar jika bagian dari


populasi yang mengkonsumsi barang gagal membayar tetapi terus
menggunakan barang tersebut sebagai pembayar sebenarnya.

Misalnya, ketika pihak swasta memproduksi mobil, maka otomatis


yang diperlukan adalah tersedianya prasarana jalan raya yang dibangun
oleh pemerintah. Kalau prasyarat ini tidak dipenuhi, maka
kesejahteraan masyarakat pun tidak mencapai titik optimal.
c. Pasar Tidak Lengkap
Pasar dikatakan lengkap apabila menghasilkan semua barang dan
jasa, dengan biaya produksi yang lebih kecil daripada harga yang
sanggup dibayar oleh masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak
dapat diusahakan oleh pihak swasta dalam jumlah yang cukup,
meskipun biaya penyediaannya lebih kecil daripada kemauan
membayar masyarakat. Kondisi seperti inilah yang disebut pasar yang
tidak lengkap (Incomplete Market). Yang termasuk dalam ketegori ini,
misalnya asuransi khusus untuk menghadapi suatu resiko tertentu yang
sangat berat. Dalam kasus ini, maka biasanya pemerintahlah yang
harus menyediakan jasa ini.
d. Kegagalan Informasi
Dalam beberapa kasus, masyarakat sangat membutuhkan informasi
yang tidak dapat disediakan oleh pihak swasta, misalnya informasi
prakiraan cuaca. Para petani, pelaut, sangat membutuhkan
informasi tersebut, tetapi masih jarang ada pihak swasta yang
menyediaknnya, karena pertimbangan komersial. Maka dalam hal ini,
pemerintahlah yang harus menyediakannya.

Kurangnya informasi dari pihak pembeli dapat berarti bahwa


pembeli mungkin bersedia membayar harga yang lebih tinggi atau

131
lebih rendah untuk produk tersebut karena mereka tidak mengetahui
manfaat sebenarnya.

Di sisi lain, informasi yang tidak memadai di sisi penjual dapat


berarti bahwa mereka mungkin bersedia menerima harga yang lebih
tinggi atau lebih rendah untuk produk daripada biaya peluang
sebenarnya untuk memproduksinya.

e. Eksternalitas

Masalah lain yang menyebabkan terjadinya kegagalan pasar dalam


alokasi faktor produksi secara efisien, adalah timbulnya dampak baik
positif maupun negatif yang disebut dengan eksternalitas. Eksternalitas
timbul karena tindakan konsumsi (atau produksi) dari satu pihak, yang
berpengaruh terhadap pihak yang lain tanpa adanya kompensasi
pembayaran.

Jadi, dalam hal ini ada dua syarat bagi terjadinya eksternalitas:

1) Adanya dampak tertentu dari suatu tindakan

2) Tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima oleh


pihak-pihak yang bersangkutan.

2.5 Solusi Untuk Mengatasi Kegagalan Pasar

Untuk menghindari adanya kegagalan pasar, beberapa solusi yang dapat


diterapkan yaitu:

1. Penggunaan undang-undang

Salah satu cara pemerintah dapat mengelola kegagalan pasar


adalah dengan menerapkan undang-undang yang mengubah
perilaku.Misalnya, pemerintah dapat melarang mobil beroperasi di

141
pusat kota, karena tindakan tersebut mengendalikan perilaku yang tidak
diinginkan.

2. Mekanisme harga

Mekanisme harga dirancang untuk mengubah perilaku konsumen


dan produsen. Untuk produk yang merugikan konsumen, pemerintah
dapat mengurangi konsumsi mereka dengan cara menaikkan pajak.
Misalnya, pajak rokok dinaikkan secara berkala untuk mencegah
konsumsi dan mengurangi efek berbahaya pada pihak ketiga yang
tidak terkait.

3. Penyediaan langsung jasa dan barang untuk publik

Pemerintah mengendalikan persediaan barang yang memiliki


eksternalitas positif. Misalnya, dengan menyediakan jumlah
pendidikan tinggi, taman, atau perpustakaan.

151
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur,


hubungan sosial dan infrastruktur di mana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga
kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Fungsi pasar ada tiga yaitu sarana
distribusi, pembentuk harga dan sarana promosi.

Ada banyak macam-macam dari eksternalitas ada yang ditinjau dari segi
dampaknya, ada juga yang ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan
pihak yang menerima akibat dari eksternalitas dan macammacam yang lainnya
adalah eksternalitas uang dan eksternalitas teknikal.

Ditinjau dari segi pihak-pihak yang melakukan dan pihak yang


menerima akibat dari eksternalitas ada empat yaitu eksternalitas produsen
terhadap produsen, eksternalitas produsen terhadap konsumen, eksternalitas
konsumen terhadap produsen dan yang terakhir eksternalitas konsumen terhadap
konsumen. Ditinjau dari segi dampak yang ditimbulkan eksternalitas ada dua
yaitu eksternalitas positif dan eksternalitas negatif.

Kegagalan pasar juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana pasar
tidak memberikan respon atas suatu produk saat terjadi over supply maupun over

161
demand. Harga tidak mampu membatasi permintaan dan tidak bisa meningkatkan
penawaran sehingga tidak tercipta suatu pasar yang efisien.

Untuk mengatasi dampak-dampak yang ditimbulkan dari eksternalitas


ada tiga cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara regulasi, pajak pigovian dan
pemberian subsidi. Sedangkan untuk mengatasi kegagalan pasar yaitu dengan cara
menggunakan Undang – Undang, mekanisme harga, dan penyedian langsung jasa
dan barang untuk publik

3.2 Saran

Dalam mengatasi kegagalan pasar pemerintah harus menjalankan


wewenangnya baik melalui kebijakan-kebijakan yang ada dengan baik agar
masalah kegagalan pasar dapat terselesaikan dan perekonomian dapat berjalan
dengan baik sebagai mana mestinya demi kemauan dibidang perekonomian di
Indonesia. Adanya eksternalitas negatif mengakibatkan sumber daya yang
dilakukan pasar tidak efisien, di sinilah diperlukan peranan dari pemerintah.
Harapannya masalah-masalah yang di timbulkan dengan adanya eksternalitas
dapat teratasi.

171
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Syafaatul. 2019. Teori Ekonomi Mikro. Tangerang Selatan:Unpam


Press. Diakses pada tanggal 5 November pukul 23.11

Mardatila, Ani. 2020. Mengenal Pengertian Pasar, Beserta Jenis dan Fungsinya
yang Perlu Diketahui. https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-pengertian-
pasar-beserta-jenis-dan-fungsinya-yang-perlu-diketahui-kln.html , diakses pada
tanggal 5 November 2021 pukul 23.46

Idris, Muhammad. 2021. Pasar Adalah: Pengertian, Fungsi, Jenis dan


Contohnya. https://money.kompas.com/read/2021/10/15/135129526/pasar-adalah-
pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya?page=all#:~:text=Fungsi
%20pasar&text=Pasar%20adalah%20tempat%20transaksi%20antara,hingga
%20sampai%20ke%20tangan%20konsumen, diakses pada tanggal 5 November
2021 pukul 23.58

Prasetyia, Ferry. 2013. Bagan V: Teori Eksternalisasi.


http://ferryfebub.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/Bagian-V-Teori-Eksternalitas.pdf
diakses pada tanggal 6 November 2021 pukul 03.00

181
Kegagalan Pasar: Pengertian, Penyebab, dan Solusinya (2021).
https://katalisnet.com/kegagalan-pasar-pengertian-penyebab-dan-solusinya/
Diakses pada 6 November 2021 pukul 12.02

Utami, Ayu Puji.2016. Kegagalan Pasar.


https://ayupujiutamiblog.wordpress.com/ekonomi-publik/kegagalan-pasar/
Diakses pada 6 November 2021 pukul 12.27

Sulaeman, Mugni. 2008. Makalah Kegagalan Pasar


https://mugnisulaeman.blogspot.com/2018/01/makalah-kegagalan-pasar.html .
Diakses pada 6 November 2021 pukul 12.54

191

Anda mungkin juga menyukai