Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
1. Mevleviani Asmoro (20611311)
2. Sela Septi Laili Hidayah ( 2061313 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perdagangan dan
Proteksionisme”. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menjadikan suri tauladan bagi seluruh umat Islam. Tidak lupa
juga kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah yang akan
datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................2
1. 3 Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1 Faktor Pendorong Perdagangan Internasional..................................................3
2.2. Model Investasi Internasional..............................................................................4
2.3. Analisis Biaya Transaksi......................................................................................5
2.4. Proteksionisme......................................................................................................5
2.5. Promosi Ekspor Pemerintah................................................................................6
2.6. Lembaga Perdagangan Internasional.................................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................8
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................9
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perdagangan internasional merupakan sebuah kegiatan ekonomi yang
mengalami perkembangan dengan sangat cepat. Serta perhatian terhadap kegiatan
dagang internasional juga meningkat, hal ini dikarenakan semakin berkembangnya arus
peredaran barang,modal,dan tenaga kerja antar negara. Perdagangan internasional dapat
terlaksana diperlukan adanya instrumen hukum yang berupa peraturan-peraturan baik
nasional maupun internasional.
Pada era globalisasi yang terjadi saat ini semakin mempercepat hubungan antar
negara di belahan dunia mana saja. Kemudahan yang diberikan pada era globalisasi ini
membantu negara dalam menjalin hubungan yang baik satu sama lain. Sekarang era
globalisasi diidentikan dengan perdagangan bebas. Perdagangan bebas tentu saja
melalui proses sejarah yang panjang serta tatanan sistem perekonomian dunia yang
menyebabkan perdagangan bebas dapat terbentuk seperti saat ini. Secara historis, kegiatan
perdagangan dunia biasanya dimulai dengan periode dari tahun 1815 hingga tahun 1914 sebagai
Zaman Keemasan perdagangan bebas.
Pada masa keemasan tersebut paham yang memegang peran dalam pemikiran
ekonomi adalah laissez fraire3 dan liberalisme, yang merupakan kontribusi utama
adalah kaitan liberalisme dengan perdagangan internasional Periode perdagangan bebas
(1815-1914), dilandasi oleh filsafat perdagangan liberal berdasarkan teori keunggulan
komparatif dan spesialisasi dimana suatu negara akan mengkhususkan diri pada
produksi dan ekspor dimana negara tersebut mempunyai cost yang lebih rendah dari
pada mitra dagangnya.
Sebelum berlakunya paham liberalisme, proteksionisme merupakan salah satu
bentuk kebijakan ekonomi yang diwariskan dari sistem merkantilisme yang berkembang
sejak abad pertengahan. Kaum Merkantilis adalah kaum yang mempunyai keyakinan
bahwa suatu negara akan maju, jika melakukan perdagangan dengan negara lain.
Melalui perdagangan luar negeri tersebut, negara akan memperoleh surplus
perdagangan luar negeri yang berarti dana akan masuk ke dalam negeri, baik dalam
bentuk emas atau perak. Beranggapan bahwa ekonomi merupakan sarana untuk
meningkatkan kekuatan negara.
Kebijakan proteksionisme ini bertujuan untuk melindungi produk domestik dari
barang-barang impor yang berpotensi untuk menyaingi produk dalam negeri. Kebijakan
1
proteksionisme dilakukan hampir seluruh negara di dunia dan tidak pernah benar-benar
bisa dihapuskan. Bentuk proteksionisme terbaru yaitu dalam bentuk hambatan non-tarif
ditambah dengan penggunaan isu-isu non-ekonomi seperti kesehatan, lingkungan dan
perlindungan buruh. Isu-isu ini digunakan untuk mengaburkan tujuan sebenarnya dari
proteksionisme yaitu untuk melindungi pasar domestik suatu dari serbuan barang impor.
Bentuk dari proteksionisme antara lain adalah pembatasan kuota impor barang
secara khusus dan pengenaan tarif terhadap barang impor. Bentuk proteksionisme
tersebut akan menimbulkan dampak yaitu hargaharga akan melambung tinggi apabila
diberlakukannya kebijakan tersebut, konsumsi terhadap barang impor akan berkurang
sehingga meningkatnya produksi dalam negeri, karena barang hasil produksi dalam
negeri akan lebih banyak diminati. Alasan lain diberlakukannya kebijakan
proteksionisme antara lain adalah untuk melindungi tenaga kerja dan produsen dalam
negeri, stabilisasi harga barang, dan mengurangi pengangguran dalam negeri,
menghilangkan defisit neraca pembayaran nasional, memperbaiki kesejahteraan
nasional, mendorong sektor industri dalam negeri untuk bersaing dengan produsen asing
dan juga untuk melindungi industri penting nasional.
1. 3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pendorong utama perdagangan dan investasi internasional.
2. Mengetahui bnrtuk utama proteksionisme.
3. Mengetahui alat yang digunakan pemerintah nasional untuk memfasilitasi
pertumbuhan ekspor.
4. Mengetahui peran institusi transnasional utama yang terlibat dalam regulasi
perdagangan dan investasi global.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
kebutuhan negara maju lainnya, yaitu produk yang membutuhkan sedikit tenaga
kerja dan padat modal.
Teori Kesamaan Negara (Staffan Linder) menyatakan bahwa sebagian besar
perdagangan dalam barang manufakur harus terjadi antara negara dengan
pendapatan per kapita yang serupa dan bahwa perdagangan intra-industri dalam
barang manufaktur seharusnya juga sama. Teori ini diusulkan untuk menjelaskan
pola perdagangan internasional dalam produk manufaktur, yaitu fokusnya bukan
pada menjelaskan perdagangan produk pertanian.
Model Perdagangan Internasional Krugman mengasumsikan bahwa saat negara
terlibat dalam perdagangan internasional, ukuran keseluruhan pasar
berkembang, hal ini mmberi konsumen pilihan dan dorongan yang lebih pada
perusahaan di negara-negara yang terlibat dalam perdagangan yang meningkat.
Biaya produksi per unit menurun, karena perusahaan memanfaatkan skala
ekonomi. Krugman berpendapat bahwa dengan membiarkan kompetisi
monopoli dan diferensiasi produk, perdagangan internasional memberikan
pendapatan yang lebih tinggi, peningkatan output, dan rangkaian produk yang
lebih luas bagi konsumen di negara-negara pedagang.
Diamond of National Advantage didasarkan pada gagasan keunggulan
komperatif dengan memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mendorong
daya saing bangsa, yang didorong oleh empat faktor yaitu kondisi faktor, kondisi
permintaan, industri pendukung, dan strategi, struktur serta persaingan
perusahaan.
2.2. Model Investasi Internasional
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaiman perusahaan membuat
jenis-jenis keputusan investasi, yaitu :
Dunning’s Oli Framework (Kerangka Oli Dunning) model yang mengadu pada
berbagai teori ekonomi yang menyatakan bahwa ada tiga faktor yang mendorong
keputusan investasi asing dari perusahaan multinasional yaitu :
1. Ownership Advantages (Keuntungan Kepemilikan), memiliki
keunggulan kompetitif dibandingan perusahaan lain yang tidak memiliki
fsilitas tersebut.
2. Location Advantages (Keunggulan Lokasi), kemampuan perusahaan
4
untuk beroperasi di negara dengan iklim hubungan industrial yang stabil
atau berada di negara yang bersedia memberikan intensif manufaktur
yang beragam memberikan keunggulan kompetitif yang besar.
3. Internalization Advantages (Keuntungan Internalisasi), bahwa
perusahaan hanya akan melakukan investasi asing disuatu negara, jika
lebih menguntngkan bagi perusahaan untuk mengoperasikan bisnis diliar
negeri dengan sendirinya, darpada opsi lain yang tersedia untuk
memasuki pasar.
2.4. Proteksionisme
Proteksionisme adalah kebijakan ekonomi yang mengetatkan perdagangan antar
negara melalui cara-cara seperti tarif barang impor, batas kuota, dan berbagai peraturan
pemerintah yang dirancang untuk menciptakan persaingan adil (menurut
pendukungnya) antara barang dan jasa impor dan barang dan jasa dalam negeri.
Tarif adalah pajak yang dikenakan pemerintah nasional atas produk yang
diperdagangkan secara internasional.
Kuota adalah pembatasan kuantitatif impor dalam bentuk non-tarif yaitu bukan
tarif tetapi memiliki dampak yang sama dalam hal membatasi perdagangan
bebas dan melindungi industri dalam negeri. Ada beberapa jenis kuota yaitu :
5
1. Kuota Absolut
2. Kuota Tarif
3. Pembatasan Ekspor Sukarela
Kontrol Pertukaran
Akses Terbatas ke Distribusi Lokal
Standar Produk
Kurangnya Perlindungan Kekayaan Intelektual (Intellectual Property)
Hambatan Investasi
6
2.6. Lembaga Perdagangan Internasional
Beberapa lembaga transnasional terlibat dalam regulasi arus perdagangan dan
investasi internasional antar negara :
1. Organisasi Perdagangan Dunia
2. Bank Dunia
3. Dana Moneter Internasional
4. Perserikatan Bangsa-Bangsa
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perdagangan memungkinkan negara-negara untuk menyediakan warganya
dengan produk yang bervariasi dan memungkinkan spesialisasi dan efisiensi produksi
yang lebih besar. Sejumlah teori memberikan pemahaman bahwa pendorong
perdagangan internasional dan perdagangan bebas merupakan pilihan terbaik bagi
ekonomi dunia dan untuk masing-masing negara.
8
DAFTAR PUSTAKA
Farrell, C. (2022). Pemasaran Globa l: Wawasan Praktis dan Analisis Internasional. Andi
Offset.
Mengko, J. (2019). Latar Belakang Masalah Perdagangan Internasional . Retrieved 2023, from
core.ac.uk: https://core.ac.uk