KARTU KREDIT
Disusun Oleh :
1. Nana Febriana (16080304008)
2. Alfiyani Safiratul Faiza (16080304018)
3. Heni Mutiara (16080304038)
4. Linda Alfiatus Afifah (16080304046)
5. Nurvia Dwi Rahmawati (16080304052)
6. Alifah Dwi Novianti (16080304068)
7. Devi Nabila Jaya (16080304080)
A. Latar Belakang
Sepanjang sejarah, masalah transaksi keuangan adalah hal utama yang
mendasari industri perbankan. Di masa sekarang ini, transaksi umumnya tidak
dilakukan secara tunai, namun berupa transaksi elektronis (cashless). Dengan
transaksi elektronis, proses yang terjadi adalah pemindahbukuan yang hanya
menghitung angka. Bentuk fisik dari transaksi tersebut tidak ada kecuali jika
nasabah melakukan penarikan uang untuk pembayaran.
Dalam perkembangannya, mata rantai berupa penarikan uang tersebut
mempunyai alternatif yang lebih praktis, yaitu kartu kredit. Kartu kredit
merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan oleh
konsumen untuk ditukarkan dengan barang dan jasa yang diinginkannya di
tempat-tempat yang dapat menerima pembayaran dengan menggunakan kartu
kredit (merchant). Tabungan nasabah akan didebet oleh pihak bank secara
otomatis begitu transaksi dilakukan, lalu pihak bank yang nantinya akan
membayar penjual (merchant).
Kartu kredit di masa sekarang ini penggunannya sudah umum dan
merupakan cara pembayaran yang paling praktis dan aman dalam kehidupan
masyarakat modern. Dengan penggunaan komputer dan jaringan, kesalahan
manusia dan penipuan dapat diminimalisasi. Semakin lama penggunaan kartu
kredit di Indonesia semakin luas. Perkembangan penggunaan kartu kredit
terjadi dengan cepat karena ada banyak kemudahan yang diperoleh dari
penggunaan kartu kredit. Kartu kredit dinilai lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan alat pembayaran lain, sehingga lebih dikenal pula di
tengah masyarakat.
Perkembangan penggunaan kartu kredit yang begitu pesat ini disebabkan
karena masyarakat merasakan semakin pentingnya penggunaan kartu kredit
sebagai alat pembayaran dan mengambil uang tunai mengingat kepraktisan,
rasa nyaman dan aman yang ditimbulkan. Kegiatan itu juga tidak terlepas dari
pembebanan pajak sebagai kewajiban masyarakat untuk membebankan pajak
pada setiap transaksi atau fasilitas atau biaya yang harus dibayar atas
penggunaan fasilitas atau kepimilikan suatu barang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kartu kredit?
2. Apakah dasar hukum kartu kredit?
3. Bagaimana perjanjian dalam kartu kredit?
4. Siapa saja pihak-pihak di dalam perjanjian kartu kredit?
5. Apa manfaat kartu kredit?
6. Bagaimana penerbitan dan penggunaan kartu kredit?
7. Bagaimana syarat dan prosedur penerbitan dan penggunaan kartu kredit?
8. Bagaimana hak dan kewajiban pihak-pihak dalam penggunaan kartu kredit?
9. Apa keuntungan dan kerugian penggunaan kartu kredit?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kartu kredit.
2. Untuk mengetahui dasar hukum kartu kredit.
3. Untuk mengetahui perjanjian dalam kartu kredit.
4. Untuk mengetahui pihak-pihak di dalam perjanjian kartu kredit.
5. Untuk mengetahui manfaat kartu kredit.
6. Untuk mengetahui penerbitan dan penggunaan kartu kredit.
7. Untuk mengetahui syarat dan prosedur penerbitan dan penggunaan kartu
kredit.
8. Untuk mengetahui hak dan kewajiban pihak-pihak dalam penggunaan kartu
kredit.
9. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian penggunaan kartu kredit.
BAB II
PEMBAHASAN
Syarat dan prosedur di atas harus dilakukan oleh calon Cardholder karena
hal tersebut merupakan awal dari sebelum diterbitkannya kartu kredit dimana
pihak Issuer (bank) akan melakukan pengecekan atas kebenaran data yang
telah dipersyaratkan dan apakah prosedurnya telah dipenuhi oleh calon
Cardholder. Hal ini dilakukan agar mengetahui apakah calon Cardholder
tersebut memang layak mendapatkan kartu kredit.
Berikut ini adalah contoh lembar tagihan kartu kredit dari bank penerbit
bank Mandiri yang kami tampilkan sebagai contoh.
Lembar tagihan merupakan catatan atas rincian transaksi kartu kredit Anda
untuk masa satu bulan (dari tanggal penagihan bulan sebelumnya ke tanggal
penagihan bulan berikutnya). Rincian transaksi yang dicatat adalah transaksi
yang dilakukan oleh kartu utama dan kartu tambahan (bila ada). Kartu
tambahan tidak akan menerima lembar tagihan secara terpisah.
1. Nama & Alamat
Informasi mengenai nama dan alamat penagihan pemegang kartu
utama
2. Nomor Kartu
Nomor kartu kredit yang tercantum adalah nomor kartu dari
pemegang kartu utama beserta kartu tambahan
3. Tagihan Baru
Informasi saldo terhutang pada saat tanggal cetak yang mencakup
saldo terhutang bulan lalu ditambah transaksi-transaksi samapi dengan
tanggal cetak, biaya-biaya, bunga dan koreksi dikurangi pembayaran
dan kredit
4. Pembayaran Minimum
Informasi jumlah minimum pembayaran yaitu sebesar 10% dari Saldo
Terhutang atau Rp. 50.000,- mana yang lebih besar. Bila saldo
terhutang melebihi baas kredit, maka kelebihan tersebut akan
ditambahkan pada Pembayaran Minimum yang akan jatuh tempo.
Apabila belum membayar seluruh Pembayaran Minimum bulan lalu,
jumlah tersebut akan ditambahkan juga pada Pembayaran Minimum
yang akan jatuh tempo.
5. Tanggal Cetak
Tanggal ditagihnya transaksi-transaksi dan saldo terhutang lainnya.
Tanggal ini setiap bulannya akan jatuh pada tanggal yang sama
6. Tanggal Jatuh Tempo
Tanggal batas akhir pembayaran atas Saldo Terhutang yang harus
sudah diterima oleh Bank Mandiri, yaitu 20 hari sejak Tanggal Cetak.
Pembayaran Minimum harus dilunasi setiap bulan pada atau sebelum
Tanggal Jatuh Tempo walaupun Anda belum menerima lembar
tagihan. Pembayaran yang diterima setelah Tanggal Jatuh Tempo atau
kurang dari jumlah minimum pembayaran akan dikenakan Biaya
Keterlambatan (kecuali apabila Tanggal Jatuh Tempo bertepatan
dengan hari libur nasional). Karena diperlukan waktu beberapa hari
bagi pembayaran Anda hingga dikreditkannya rekening kartu kredit
Anda di Bank Mandiri, maka pastikan Anda melakukan pembayaran
setelah Tanggal Cetak dan sebelum Tanggal Jatuh Tempo tiba
7. Tanggal Transaksi
Tanggal transaksi belanja, pengambilan uang tunai atau transaksi
lainnya yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit
8. Tanggal Pembukuan
Tanggal dimana transaksi yang dilakukan dibukukan atau dibebankan
ke dalam rekeing kartu kredit
9. Billing Message
Informasi terkini yang bermanfaat bagi seluruh pemegang kartu kredit
10. Pagu Kredit
Informasi tentang batas fasilitas kredit yang diberikan untuk kartu
kredit
11. Sisa Pagu Kredit
Informasi mengenai sisa fasilitas kredit yang dapat dipergunakan untuk
transaksi pembelanjaan kartu kredit
12. Kualitas Kredit
1) Lancar
Kualitas kredit yang menunjukkan kondisi bahwa pada akhir bulan
sebelumnya telah dilakukan pembayaran tepat waktu (sebelum atau
tepat pada tanggal jatuh tempo
2) Dalam Perhatian Khusus
Kualitas kredit yang menunjukkan kondisi bahwa pada akhir bulan
sebelumnya terjadi keterlambatan pembayaran kartu kredit Anda
antara 1 - 90 hari kalender setelah tanggal jatuh tempo. Bank
Mandiri akan mengingatkan melalui sarana tercepat agar segera
dilakukan pembayaran untuk menghindari tagihan yang tertunggak
semakin meningkat.
3) Kurang Lancar
Kualitas kredit menunjukkan kondisi, bahwa pada akhir bulan
sebelumnya telah terjadi keterlambatan pembayaran antara 91-120
hari kalender setelah tanggal jatuh tempo.
4) Diragukan
Kualitas kredit yang menunjukkan kondisi, bahwa pada akhir bulan
sebelumnya telah terjadi keterlambatan pembayaran antara 121-180
hari kalender setekag jatuh tempo.
5) Macet
Kualitas kredit yang menunjukkan kondisi bahwa pada akhir bulan
sebelumnya telah terjadi keterlamabatan pembayaran lebih dari 180
hari kalender setelah jatuh tempo. Pelunasan segera atas tagihan
yang tertunggak akan memperbaiki status pada data debitur di
Bank Indonesia. Pembayaran kurang dari minimum masuk dalam
kategori keterlambatan pembayaran.
13. Bunga Pembelanjaan
Informasi yang menunjukkan suku bunga pembelanjaan yang berlaku
saat ini baik bulanan maupun tahunan yang tercantum seperti contoh
berikut ini: 2.245% per bulan atau 26.94% per tahun
14. Total Pagu Kredit
Informasi mengenai batas fasilitas kredit gabungan Anda (termasuk
apabila Anda memiliki kartu tambahan dan/atau kartu kredit jenis
lainnya).
15. Total Sisa Pagu Kredit
Informasi mengenai total sisa fasilitas kredit gabungan Anda yang
dapat dipergunakan untuk transaksi pembelanjaan kartu kredit Anda
(termasuk apabila Anda memiliki kartu tambahan dan/atau kartu kredit
jenis lainnya).
16. Batas Penarikan Tunai
Informasi mengenai batas fasilitas kredit yang dapat ditarik tunai pada
saat tanggal cetak tagihan.
17. Fiestapoin
Informasi jumlah poin reward hingga tanggal cetak tagihan
18. Bunga Penarikan Tunai
Informasi yang menunjukkan suku bunga penarikan tunai melalui
ATM atau Cabang Bank Mandiri yang berlaku saat ini baik bulanan
maupun tahunan yang tercantum seperti contoh berikut ini: 2.245% per
bulan atau 26.94% per tahun.
Kartu kredit akan dikenakan bunga atas transaksi pembelanjaan dan penarikan
tunai yang telah jatuh tempo terhitung mulai tanggal transaksi hingga tanggal
cetak tagihan. Bunga tersebut akan muncul dalam tagihan bulan berikutnya
apabila:
a. Tidak melakukan pembayaran
b. Pembayaran melampaui tanggal jatuh tempo
c. Pembayaran kurang dari minimum
d. Pembayaran minimum atau tidak penuh
e. Pembayaran penuh setelah tanggal jatuh tempo pembayaran
f. Adanya transaksi penarikan uang tunai.
g. Untuk transaksi tarik tunai, bunga dibebankan apabila pemegang kartu
tidak melakukan pembayaran, melakukan pembayaran tidak penuh, atau
melakukan pembayaran penuh baik sebelum atau setelah tanggal jatuh
tempo.
H. Hak dan Kewajiban Pihak-Pihak dalam Penggunaan Kartu Kredit
Hubungan hukum dalam kegiatan usaha kartu kredit terjadi berdasarkan
pada perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Sehingga para pihak terikat
dengan hak dan kewajiban masing-masing. Hak dan kewajiban para pihak
dalam kartu kredit adalah sebagai berikut.
1. Penerbit (Issuer)
Berdasarkan perjanjian penerbitan kartu kredit antara penerbit (bank) dan
pemegang kartu (Cardholder) maka yang menjadi hak-hak dari penerbit
adalah :
a. Memperoleh pembayaran uang pangkal, uang tahunan, biaya
administrasi, bunga dan denda dari pemegang kartu
b. Memperoleh kembali pembayaran harga pembelian barang/jasa dari
pemegang kartu
c. Memperoleh discount (komisi) dari penjual atas tagihan yang dibayarkan
secara langsung oleh penerbit.
Sedangkan yang menjadi kewajiban penerbit adalah :
a. Memberikan kartu kredit kepada pemegang kartu
b. Membayar lunas harga barang/jasa atas bukti transaksi yang disodorkan
oleh penjual
c. Memberitahukan segala sesuatu yang menyangkut tentang hak,
kewajiban, dan kemudahan-kemudahan kepada pemegang kartu
d. Memberitahukan setiap tagihan dalam suatu periode tertentu biasanya
setiap satu bulan sekali kepada pemegang kartu.
2. Pemegang kartu (Cardholder)
Berdasarkan perjanjian penerbitan kartu kredit, pemegang kartu berhak:
a. Menggunakan kartu kredit untuk membeli barang/jasa dengan atau tanpa
batas maksimum
b. Menarik uang tunai melalui atm tertentu dengan nomor kode pada bank
penerbit atau bank lain sampai batas tertentu
c. Memperoleh informasi mengenai segala sesuatu yang menyangkut
tentang perkembangan kreditnya dan kemudahan-kemudahan lain dari
penerbit.
Sedangkan yang menjadi kewajiban pemegang kartu adalah :
a. Membayar uang pangkal, uang tahunan, biaya administrasi, bunga, dan
denda kepada penerbit
b. Mematuhi batas maksimum pembayaran dengan menggunakan kartu
kredit
c. Menandatangani bukti transaksi yang disodorkan oleh penjual
d. Membayar kembali harga pembelian sesuai dengan tagihan penerbit.
3. Penjual (Merchant)
Berdasarkan perjanjian penggunaan kartu kredit, yang menjadi hak-hak dari
penjual adalah :
a. Meminta kepada pemegang kartu untuk menandatangani bukti transaksi;
b. Memperoleh pelunasan harga pembelian barang/jasa yang dibeli oleh
pemegang kartu
c. Menolak penjualan barang/jasa jika tidak ada otoritas dari penerbit
Adapun yang menjadi kewajiban dari penjual adalah :
a. Memperbolehkan pemegang kartu membeli barang/jasa dengan
menggunakan kartu kredit
b. Memeriksa keabsahan dan penggunaan kartu kredit yang disodorkan oleh
pemegang kartu
c. Menyodorkan bukti transaksi untuk ditandatangani oleh pemegang kartu;
d. Memberitahukan biaya tambahan (jika ada) untuk pembelian jenis
produk tertentu kepada pemegang kartu
e. Membayar komisi kepada penerbit atau perantara (jika memakai
perantara) ketika melakukan penagihan.
4. Perantara (Acquirer)
Perantara adalah pihak yang mengelola penggunaan kartu kredit,
khususnya dalam penagihan dan pembayaran atas transaksi barang/jasa
dengan menggunakan kartu kredit. Dalam kegiatan tersebut, bisa
bank/perusahaan pembiayaan di samping berkedudukan sebagai penerbit,
sekaligus berfungsi sebagai perantara. Dengan demikian, kewajiban
perantara adalah melaksanakan penagihan dan pembayaran untuk
kepentingan penjual atau pemegang kartu, karena tidak semua bank
memiliki cabang di setiap daerah, sehingga peranan Acquirer terkadang
dibutuhkan. Atas jasa yang diberikan tersebut, perantara berhak untuk
memperoleh pembayaran sejumlah fee tertentu (Sunaryo, 2008:131).
Dalam setiap perjanjian yang dibuat antara Issuer dengan pemegang,
biasanya dicantumkan hal-hal sebagai berikut.
a. Kartu kredit itu tetap menjadi milik Issuer
b. Issuer setiap saat dapat mencabut pemakaian kartu kredit itu dari
pemegangnya
c. Issuer tidak bertanggungjawab atas kemungkinan penolakan dari salah
satu Merchant yang terikat dengan bank atas pemakaian credit card itu
sebagai alat pembayaran, jika kesalahan yang mengakibatkan penolakan
tersebut dibuat oleh pemegang (Cardholder) sendiri. Misalnya batas
waktu atau periode berlakunya kartu kredit (credit card) sudah
kadaluarsa, dan pemegang tidak segera memberitahukan kepada pihak
bank, atau tanda tangan pemegang yang tertera di kartu tidak sama
dengan yang tertera pada slip transaksi
d. Ketentuan-ketentuan pertanggungjawaban atas akibat keuangan dari
penyalahgunaan credit card akibat hilang atau dicuri, dalam hal ini jika
penyalahgunaan terjadi sebelum pemegang melaporkan kehilangan atau
pencurian kartu kredit terhadap Issuer, maka resiko keuangan pemegang
dibatasi sampai jumlah tertentu. Akan tetapi jika penyalahgunaan terjadi
setelah pemegang melapor, maka ia tidak lagi menanggung resiko
(Emmy Pangaribuan Simanjuntak, 1992:5).
H. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kartu Kredit
Bagi nasabah pemegang kartu kredit, baik yang dikeluarkan oleh bank
maupun lembaga pembiayaan diharapkan akan memberikan berbagai
keuntungan. Demikian pula bagi lembaga penerbit kartu kredit tersebut. Oleh
karena itu, penggunaan kartu kredit dalam setiap transaksi akan memberikan
berbagai keuntungan kepada berbagai pihak walaupun dalam praktiknya
terdapat juga kerugiannya.
Adapun keuntungan yang diperolehnya antara lain sebagai berikut.
1. Keuntungan bagi bank atau lembaga pembiayaan
a. Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu. Perolehan
iuran ini sangat besar setiap tahunnya. Bayangkan jika kartu kredit
sebuah bank memiliki 1.000.000,- pemegang kartu kredit dengan iuran
sebesar Rp150.000,- per tahun, maka uang yang diperoleh dari iuran itu
berjumlah Rp150.000.000.000,- (150 miliar) per tahun. Dengan
demikian, semakin banyak pemegang kartu maka semakin banyak iuran
yang akan diperoleh pihak bank.
b. Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja. Masih dengan contoh yang
diatas jika nasabah berbelanja atau mengambil uang tunai sebesar Rp100
miliar per bulan dan di angap 60% saja (berarti Rp60 miliar terkena
bunga) dari nasabah tersebut terlambat melakukan pembayaran, maka
akan dikenakan bunga sekitar 2,5% sampai 5% per bulan. Dan kita
anggap nasabah dikenakan bunga 3% saja, maka penghasilan dari bunga
3% x Rp60 miliar sama dengan Rp1,8 miliar per bulan atau Rp21,6
miliar per tahun dan ssemain besar yang menunggak semakin besar
perolehan bunganya
c. Biaya administrasi yaitu biaya yang dibebankan kepada setiap pemegang
kartu yang akan menarik uang tunai di ATM.
d. Biaya denda terhadap keterlambatan pembayaran di samping bunga.
2. Keuntungan bagi pemegang kartu
a. Kemudahan berbelanja dengan cara kredit, jadi nasabah tidak perlu
membawa uang tunai untuk melakukan transaksi.
b. Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam
seminggu di berbagai tempat-tempat strategis sehingga memudahkan
untuk memenuhi keperluan uang tunai yang mendadak.
c. Berbagai sebagian kalangan memegang kartu kredit memberikan kesan
bonafiditas sehingga memberikan kebanggaan sendiri.
3. Keuntungan bagi pedagang
a. Dapat meningkatkan omset penjualan, hal ini disebabkan adanya minimal
pembelanjaan serta akibat pemegang kartu merasa tidak membayar tunai
sehingga menggunakan sekehendaknya, maka biasanya pemegang kartu
boros melakukan transaksi.
b. Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya
sehingga pelanggan selalu kembali untuk melakukan hal yang sama
secara berulang-ulang.
Di samping keuntungan penggunaan kartu kredit juga mengandung
beberapa kerugian jika tidak dilakukan secara hati-hati. Kerugian memang
suatu risiko yang pasti ada di setiap kegiatan bisnis. Kerugian tersebut tidak
hanya monopoli bank atau lembaga pembiayaan, tetapi juga bagi si pemegang
kartu. Kerugian di maksud antara lain :
1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan
Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau
mengambil uang tunai sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan
kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda-benda berharga sebagaimana
layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya dengan jaminan bukti penghasilan
saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.
2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu
Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah
merasa tidak mengeluarkan uang tunai untuk belanja sehingga kadang-
kadang ada hal-hal yang sebetulnya tidak perlu, dibelikan juga. Kemudian
kerugian nasabah karena sebagian penjual membebankan biaya tambahan
untuk setiap kali melakukan transaksi. Kerugian lainnya adalah adanya limit
yang diberikan terkadang.
BAB III
SIMPULAN
Kartu kredit adalah kartu yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran,
yang pelunasan tagihannya dapat dilakukan secara bartahap atau dicicil, kepada
pemegang kartu kredit ditentukan jumlah batas kreditnya (M. Djumhana,
2006:404). Dasar hukum atas pelaksanaan kegiatan kartu kredit ini di
Indonesia adalah perjanjian antar pihak sebagai dasar hukum dan perundang –
undangan sebagai dasar hukum. Perjanjian penerbitan kartu kredit antara
penerbitan dan pemegang kartu dapat digolongkan ke dalam “perjanjian pinjam
pakai habis” yang diatur dalam Pasal 1754-1773 KUH Perdata
(Verbruiklening). Perjanjian penggunaan kartu kredit adalah perjanjian tiga
pihak antara pemegang kartu kredit sebagai pembeli, perusahaan dagang
sebagai penjual dan penerbit sebagai pembayar. Pihak-pihak di dalam
perjanjian kartu kredit adalah pemegang kartu kredit, penerbit kartu kredit,
penjual, dan perantara. Manfaat kartu kredit dapat diperoleh cardholder, issuer,
dan merchant.
Penerbitan kartu kredit didasarkan pada adanya perjanjian. Suatu
perjanjian yang dibuat antar dua pihak menimbulkan perikatan. Perikatan yang
terjadi antara penerbit dan pemegang kartu kredit tergolong perikatan yang
lahir karena persetujuan, dimana isi dari persetujuan tersebut mengikat pihak-
pihak yang terlibat di dalamnya. Penggunaan kartu kredit dapat dilakukan oleh
Cardholder apabila telah menyetujui kontrak baku yang telah ditetapkan oleh
Issuer. Syarat dan prosedur penerbitan kartu kredit harus dilakukan oleh calon
Cardholder karena hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah calon
Cardholder tersebut memang layak mendapatkan kartu kredit.
Hubungan hukum dalam kegiatan usaha kartu kredit terjadi berdasarkan
pada perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Sehingga para pihak terikat
dengan hak dan kewajiban masing-masing. Penggunaan kartu kredit dalam
setiap transaksi akan memberikan berbagai keuntungan kepada berbagai pihak
walaupun dalam praktiknya terdapat juga kerugiannya. Kerugian tersebut tidak
hanya monopoli bank atau lembaga pembiayaan, tetapi juga bagi si pemegang
kartu.
DAFTAR PUSTAKA