Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BISNIS DALAM KONTEKS GLOBAL

DOSEN PEMBIMBING

BUDI SADARMAN, SE.,MM

DI SUSUN OLEH KELOMPOK II :

1. ANGGA FAJAR ALGHIFARI


2. LILIS SUREKSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANDUNG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI 1-A
2020/2021
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat karunianya
kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Makalah
ini kami yang bertemakan “BISNIS DALAM KONTEKS GLOBAL”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pengantar bisnis dari dosen
mata kuliah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi kami sebagai penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal
pengetahuan mengenai bisnis global.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada bapak Budi
Sadarman, SE.,MM selaku dosen mata kuliah PENGANTAR BISNIS.Tidak lupa bagi
pihak-pihak lain yang telah mendukung penulisan makalah ini kami juga mengucapkan
terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari
itu kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar
kedepannya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penulis.
1.1 Pendahuluan Makalah

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi merupakan batas negara atau jarak antar negara bukanlah hambatan lagi bagi
masyarakat global,sehingga hasil-hasil produksi dapat dijual diberbagai negara. Orientasi
pasar juga sudah memperhatikan konsumen secara global atau mendunia sehingga
keuntungan bisa didapatkan bukan hanya didalam negeri saja melainkan skala
internasional. Perkembangan dunia teknologi dan informasi juga menjadi faktor
pendorong terciptanya bisnis global dimana mempermudah mendapatkan informasi-
informasi pasar yang sangat dibutuhkan bagi para produsen atau konsumen.
Seperti yang kita ketahui bersama bisnis global tercipta karena faktor-faktor alami yang
dimana masing-masing negara tidak mungkin bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya
dengan usaha sendiri, meskipun sebuah negara membutuhkan teknologi, dan umumnya
bagi negara-negara berkembang yang minim akan teknologi akan membutuhkan bantuan
dari negara-negara maju, begitu pula sebaliknya negara maju juga membutuhkan supply
bahan baku dari negara kaya akan sumber daya alam yang umumnya adalah negara-
negara berkembang. Jadi bisnis global merupakan langkah atau usaha yang harus
dilakukan bagi suatu negara dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Perdagangan bebas atau pasar bebas sudah menjadi kesepakantan dunia, beberapa negara
sudah melakukan infansi-infansi bisnis menyerang pasar-pasar global yang umumnya
adalah negara-negara berkembang. Dewasa ini arus perdagangan bebas sudah bisa
dirasakan hampir diseluruh negara, sekarang dengan mudah kita menemukan barang-
barang produk luar yang dijual di beberapa toko di Indonesia. Hal ini justru berbahaya
terhadap perekonomian Indonesia karena jika dibiarkan maka produk-produk lokal justru
bisa terancam eksistensinya akibat maraknya produk-produk luar di pasar Indonesia.
Perlu ada strategi-strategi kompetitif dalam menghadapi perdagangan bebas ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi bisnis internasional?
2. Bagaimana tahap-tahap memasuki bisnis internasional?
3. Apa saja hambatan dalam memasuki bisnis internasional?
4. Apa saja bentuk-bentuk keunggulan bersaing?
5. Jelaskan mengenai manajemen bisnis internasional!

C. Tujuan
1. Sebagai bahan untuk pemahaman mengenai materi bisnis dalam konteks global
2. Sebagai bahan diskusi dan presentasi mata kuliah Pengantar Bisnis

1.2 Pembahasan Makalah


BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI BISNIS INTERNASIONAL

1. Pengertian Bisnis Internasional


Bisnis Internasional adalah bisnis dimana kegiatan bisnis terdiri dari transaksi bisnis
antara pihak yang berasal dari lebih satu negara. Disebut juga pemasaran
internasional sebagai transaksi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu
negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Pihak yang dimaksud dapat berupa antar individu, antar individu dengan
pemerintah suatu negara maupun pemerintah suatu negara dengan pemerintahan
negara lain.

Akan tetapi pengertian ini tidak hanya dalam lingkup perdagangan internasional dan
pemanufakturan di luar negeri, namun Bisnis Internasional juga sebagai industri jasa
yang berkembang di berbagai bidang, seperti bidang transportasi, perdagangan,
pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, dan komunikasi massa. Di beberapa
negara, Bisnis Internasional menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan GDP dan
mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, serta kehadiran
perusahaan multinasional.

2. Pengertian Bisnis Internasional Menurut Para Ahli


Menurut Glos, Steade, dan Lowry bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang
dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi
berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.

Musselman dan Jackson berpendapat bahwa bisnis merupakan suatu aktivitas yang
memenuhi kebutuhan dan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan
untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.

Menurut A.Ball, McCullach, Frantz, Geringer, dan Minor Bisnis Internasional adalah
suatu bisnis dimana kegiatannya melampaui batas-batas negara yang mencakup
perdagangan internasional, pariwisata, transportasi, dan lainnya.

Sedangkan menurut C. Daniels, Radebaugh dan Sullivan Bisnis Internasional


merupakan semua transaksi komersial yang dilakukan oleh swasta maupun
pemerintah di antara dua negara atau lebih.

Dapat ditarik kesimpulannya bahwa Bisnis Internasional merupakan suatu kegiatan


bisnis yang dilakukan antara negara satu dengan negara lain dimana proses transaksi
dapat terjadi dalam beragam bentuk dan melibatkan beberapa perusahaan, kelompok
perusahaan, maupun lembaga pemerintahan.

B. TAHAP-TAHAP MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut:


1. Ekspor Insidentil (INCIDENTAL EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis internasional suatu perusahaan
pada umumnya di mulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan
melakukan ekspor insidentil. Tahap awal ini terjadi pada saat adanya kedatangan
warga negara asing di negara sendiri bertujuan membeli barang, sehingga perusahaan
mengirimkan ke negara asalnya.
2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Pada tahap awal dapat berkembang sehingga terjalin suatu hubungan awal bisnis yang
rutin dan continue, bahkan transaksi semakin lama semakin aktif. Sifat aktif dalam
hubungan transaksi bisnis ini dapat ditandai dengan semakin berkembangnya jumlah
dan jenis komoditi perdagangan internasional. Pada tahap aktif, perusahaan negara
sendiri akan aktif dalam melaksanakan manajemen atas transaksi tersebut. Tidak
seperti pada tahap ekspor insidentil, pengusaha lebih bertindak pasif.
3. Penjualan Lisensi (LICENSING)
Pada tahap ini negara pendatang menjual lisensi atau merk produk kepada negara
penerima. Tahap yang dijual adalah hanya lisensi atau merk, sehingga negara
penerima dapat melakukan manajemen yang luas terhadap pemasaran maupun proses
produksi, bahan baku, dan peralatan. Dalam pemakaian lisensi, maka perusahaan dan
negara penerima harus membayar fee atas lisensi tersebut kepada perusahaan asing.
4. Franchising
Tahap ini merupakam tahap-tahap melaksanakan bisnis internasional lebih aktif,
perusahaan di suatu negara selain menjual lisensi atau merk dagang, tetapi lengkap
dengan keseluruhan atribut, peralatan, proses produksi, resep campuran proses
produksi, pengendalian mutu, pengawasan mutu bahan baku hingga barang jadi dan
bentuk pelayanan. Bentuk franchise perusahaan yang menerima di sebut Franchisee,
sedangkan perusahaan pemberi disebut Franchisor. Tahap ini umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu, seperti makanan, restoran, supermarket, fitness center dan
lainnya. Bentuk franchise yang popular pada saat ini di negara kita dan juga negara
lain yaitu :
a. Manajemen yang sudah teruji.
b. Memiliki nama yang sudah popular dan terkenal.
c. Performance Record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebalik nya bentuk ini juga memiliki kekurangan yaitu :
a. Biaya tinggi untuk mendapat franchise.
b. Keputusan bisnis akan dibatasi oleh franchisor.
c. Sangat di pengaruhi oleh kegagalan dari bentuk franchise lain.

5. Pemasaran di Luar Negeri


Pada tahap ini akan membutuhkan intensitas manajemen dan keterlibatan yang lebih
tinggi, sebab perusahaan pendatang atau Host Country harus aktif dan mandiri dalam
melakukan manajemen pemasaran bagi produknya di luar negeriatau Home Country.
Pengusaha pendatang yang merupakan warga asing harus mampu untuk mengetahui
segmentasi di negeri penerima, sehingga dapat melakukan program pemasaran yang
efektif.
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri (TOTAL INTERNASIONAL
BUSINNES)
Tahap ini merupakan tahap paling intensif dalam melibatkan diri pada Bisnis
Internasional. Tahap ini yang akan menimbulkan MNC atau Multinational
Corporation, yaitu suatu perusahaan multinasional. Dalam tahap ini perusahaan asing
datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modal
nya lalu melakukan proses produksi di negeri itu juga. Bentuk ini memiliki unsur
positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara
penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan
pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk
pembangunan bangsanya.

C. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Melaksanakan Bisnis Internasional akan lebih banyak memiliki hambatan dibandingkan


dengan pasar domestik. Negara lain akan memiliki berbagai kepentingan yang membuat
terhambatnya transaksi Bisnis Internasional. Selain itu, budaya negara lain akan berbeda
dengan budaya negara sendiri. Berikut ini beberapa hambatan-hambatan dalam Bisnis
Internasional, diantaranya :
1. Batasan perdagangan dan Tarif bea masuk.
Yang dimana tarif bea masuk merupakan pajak yang akan di kenakan terhadap barang
yang akan dijual, baik barang impor ataupun ekspor.
2. Perbedaan bahasa, sosial dan budaya.
Perbedaan bahasa sering kali menjadi hambatan bagi kelancaran bisnis internasional.
Hal ini disebabkan bahasa yang sebagai alat komunikasi vital baik bahasa lisan
ataupun bahasa tulisan.
3. Kondisi politik dan hukum.
Hubungan politik yang kurang baik antara negara dengan negara lain dapat
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari dua negara tersebut. Ketentuan
hukum yang berlaku di suatu negara juga dapat membatasi keberlangsungan bisnis
internasional.
4. Hambatan operasional.
Hambatan bisnis internasional berupa masalah operasional seperti transfortasi Maupin
pengangkutan barang yang akan diperdagangkan dari negara ke negara lain.
Transportasi sering kali sulit untuk dilakukan sebab antara kedua negara tersebut
belum memiliki jalur pelayaran kapal laut regular sehingga dapat mengakibatkan
biaya pengangkutan atau ekspedisi menjadi sangat mahal di karenakan pengangkutan
hanya melayani satu negara.

D. BENTUK-BENTUK KEUNGGULAN BERSAING

1. Komitmen yang tinggi terhadap kualitas.


Semua perusahaan harus memperhatikan aspek kualitas dalam setiap proses bisnis,
produk yang dihasilkan dan kualitas pelayanannya pada konsumen. Dalam konteks
produk, perusahaan harus selalu melakukan inovasi dan inovasi agar produk yang
dihasilkan tidak monoton. Produk-produk tersebut harus memiliki karakter,
spesifikasi dan ciri khas yang membedakannya dengan produk pesaing dan produk
sejenis. Produk merupakan cerminan para penggunanya. Sebab produk-produk
tertentu memang cenderung untuk dibeli oleh golongan atau kelas premium. Apabila
golongan premium yang membeli maka sudah tentu priduk tersebut harus memiliki
kualitas.
2. Aspek permodalan kuat.
Perusahaan yang memiliki modal besar dan super besar dapat dipastikan akan leluasa
dalam menjalankan bisnis dan melakukan ekspansi ke macam negara. Dalam konteks
permodalan besar ini, modal yang besar tersebut dapat digunakan untuk program
penelitian dan pengembangan produk agar bias menciptakan produk-produk baru
inovatif dalam memenuhi permintaan pasar atau keinginan konsumen global.
3. Cabang yang tersebar luas di mancanegara.
Perusahaan yang memiliki cabang di mancanegara tentunya memiliki potensi besar
untuk menguasai pasar di negara-negara tersebut. Perusahaan tersebut yang dikelola
oleh manajemen professional tentunya tahu dan paham akan karakteristik masyarakat
negara yang bersangkutan, sehingga bias menciptakan produk-produk yang di
butuhkan dan sesuai dengam karakteristik masyarakatnya.
4. Servis center yang tersebar luas dan berkualitas.
Sebagai perusahaan yang bias bersaing secara global maka harus memiliki servis
center yang luas. Misalnya perusahaan tersebut tersebar di 20 negara baik negara
maju dan negara berkembang.
5. Pelayanan konsumen yang optimal dan berkualitas “PRIMA”.
Pelayanan konsumen yang optimal dan prima sudah tentu menempatkan konsumen
sebagai pusat aktifitas bisnis perusahaan. Perusahaan harus benar-benar
menempatkan konsumen sebagai raja yang harus dilayani di penuhi kebutuhan nya
serta dipuaskan perasaannya dan tidak dikecewakan.
6. Menerapkan program CSR yang luas dan berkelanjutan.
Biasanya perusahaan besar apalagi perusahaan trans nasional selalu menerapkan
program CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bentuk kepeduliannya
terhadap masalah sosial dan lingkungan. Program CSR ini bisa dalam bentuk
berpartisipasi menanam pohon untuk penghijauan, mendirikan bangunan sekolah
yang rusak, program beasiswa pendidikan untuk masyarakat miskin, pembangunan
rumah sangat sederhana untuk masyarakat yang tidak mampu membangun dan
membeli rumah, dan sebagainya.
7. Diversifikasi produk yang luas.
Diversifikasi produk yang luas disini bermakna bahwa perusahaan tidak hanya
menghasilkan satu bentuk produk saja, melainkan produk-produk lainnya. Misalnya
perusahaan menghasilkan produk elektronik seperti HP, perusahaan juga perlu
mendiversifikasikan aktifitas bisnisnya dengan memproduksi komputer, PC Desktop,
laptop, televisi, mesin cuci dan sebagainya.
8. Penerapan harga produk yang variatif.
Sebenarnya penerapan harga produk ini sangat terkait dengan diversifikasi produk
yang di hasilkan perusahaan. Artinya dengan sangat beragamnya produk yang
dihasilkan tentunya akan memiliki rasio harga yang berbeda pula untuk dijangkau
oleh konsumen.
9. Memiliki anak perusahaan yang khusus memproduksi suku cadang atau sparepart.
Perusahaan jenis ini secara teori manajemen telah menerapkan integrasi vertical
dalam menjalankan bisnisnya. Dengan anak perusahaan yang bisa menghasilkan suku
cadang maka manajemen perusahaan tidak perlu susah payah membelu suku cadang
dari perusahaan lain yang juga belum tentu cocok atau sesuai dengan spesifikasi
produk yang dihasilkan.
10. Sumber daya manusia yang dimiliki berkualitas.
Yang namanya sumber daya manusia adalah aset penting dalam menentukan sukses
tidaknya perusahaan. Untuk bisa menjadi besar dan berskala global, perusahaan harus
memiliki jajaran manajemen atau pemimpin yang cerdas, berpendidikan tinggi,
memiliki kompetensi tinggi, trampil dan sebagainya. Sumber daya manusia yang
dimiliki perusahaan hendaknya juga ditingkatkan kemampuannya melalui program
pendidikan dan pelatihan yang terukur.

E. MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL

1. Pengertian Manajemen Internasional Menurut Para Ahli.


Manajemen global adalah manajemen bisnis dan organisasi dengan
ketertarikan kepada lebih dari dua negara. Kunci sukses perusahaan dalam
bisnis internasional bergantung pada perspektif global yang dimiliki oleh
manajer global. Perspektif global tersebut harus kuat, peka terhadap budaya
dan memiliki informasi mengenai masalah dan peristiwa internasional terkini
(Schemerhorn dan Bachrach, 2015: 87). Pada hakikatnya manajemen
adalah sebuah proses dalam pembuatan keputusan. Ada tiga keputusan
yang harus dibuat manajer perusahaan ketika dihadapkan pada prospek
globalisasi. Keputusan pertama adalah apakah melakukan go international
atau tidak. Ketika keputusan tersebut dibuat, manajer harus memutuskan
keterlibatan internasionalnya dan menetapkan struktur organisasi yang sesuai
untuk memenuhi kebutuhan global. Jadi, dalam membangun bisnis berskala
internasional, dibutuhkan manajemen yang baik di mana berperan penting
dalam kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan. Planning, organizing,
leading dancontrolling jauh lebih sulit ketika sebuah bisnis beroperasi di beberapa
negara (Jane, 2012).
2. Pengertian Manajemen Internasional.
Manajemen Internasionan adalah proses penerapan teknik-teknik dan konsep
-konsep manajemen dalam arena lingkungan internasional.
Di samping istilah ekonomi internasional yang meliputi perdagangan dan
keuangan internasional, ternyata istilah bisnis internasional semakin dikenal dan
banyak digunakan. Istilah ini biasanya juga dikaitkan dengan transaksi yang
menyangkut ekspor dan impor barang, modal dan jasa lainnya dan pelaku
utamanya yang sering disebut sebagai multinational corporation (MNC).

3. Ruang Lingkup Manajemen Internasional.


Ruang lingkup manajemen bisnis internasional pada hakikatnya adalah suatu studi
yang mempelajari dan menganalisis tentang perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan atas sumber daya alam,sumber daya manusia,
sumber daya terknologi, sumber daya keuangan, intrastruktur, entrepreneur dan
informasi yang memperhatikan lingkungan.
Ruang lingkup manajemen bisnis internasional meliputi :

1. Tujuan :
a. Perluasan penjualan (sales Expansion)
Untuk barang – barang yang tidak mudah rusak perlu perluasan penjualan (market
area). Misalnya barang – barang kerajinan tangan
b. Mendekati sumber (resource acquisition)
Resourcenya antara lain man, money, mechine, metode, market, yang
mencakup sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), dan sumber
daya capital (SDK).
c. Diversifikasi ( penganekaragaman )
Penjuala produk disesuaikan dengan segmen pasar (selera, daya beli, atau fungsi
barang). Misalnya, mobil kijang dijual di Indonesia.
d. Alih Teknologi
Hanya untuk developing country (Negara berkembang )

2. Faktor yang menunjang bisnis internasional


a. Ilmu Hukum
Menurut sejarah perdagangan di Indonesia sebelum tahun 1967 perdagangan
internasional sangat minim dan setelah 1967 perdagangan baru mulai meningkat
karena sudah ada Undang – undang PMA no.1 tahun 1967 yang mengatur tentang
investasi pemilik modal asing, kemudian disusul dengan kebijakan pemerintah
berupa Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1995 yang mengatur hak guna, hak
sewa, dan hak pakai bagi investor asing sampai 100 tahun untuk pengembalian
modalnya.
b. Ilmu sejarah
1. Bisa ditinjau dari bangsa atau keturunan misalnya Inggris mengutamakan
Negara – Negara persemakmuran untuk investasi dari pada Negara lain.
2. Indonesia cenderung ke Suriname.
c. Ilmu Geografi
Ditinjau dari jauh dekatnya jarak atau sebaliknya ditinjau pada tujuannya dengan
melihat kondisi geografi Negara tujuan.
d. Ilmu kebudayaan
Tujuan- factor pengaruh, misalnya budaya Indonesia baik orang atau pekerjaan
yang berkesan malas, suka kendaraan besar.
Faktor pengaruh- tujuan,budaya (antropologi fisik) pada Negara yang akan kita
tuju untuk marketing, misalnya ukuran celana : 30 – 40 untuk Eropa, 25 – 30
untuk Jepang.
e. Ilmu Ekonomi
Yang ditinjau kondisi perekonomian dan GNP misalnya Negara maju (develoved
country)GNP > (lebih besar dari) – US $ 10.000.
Negara berkembang (developing country)GNP < (lebih kecil dari) – US$ 8.000.
Sistem Ekonomi sosialis –sentrally planned economic, contohnya : Negara Rusia,
Korea Utara kuba.
Sistem Ekonomi kapitalis – market ekonomi.
f. Ilmu Politik
Hubungan politik dengan Negara – Negara lain akan menjalin lancarnya bisnis /
perdagangan internasional. Pemahaman terhadap system politik,misalnya besar
kecilnya pengaruh militer, partai politik, misalnya besar kecilnya pengaruh
militer, partai politik yang dominan peran pemerintah terhadap sector swasta, dan
lain sebagainya.

3.Faktor Ekonomi dan Manajemen Internasional


Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa factor ekonomi merupakan factor yang
paling dominan peranan dan pengaruhnya dalam menyelenggarakan manajemen
internasional. Dikatakan demikian karena dalam bidang ekonomilah manajemen
internasional paling banyakbergerak, yaitu dalam dunia bisnis. Interaksi yang
terjadi antara para manajer internasional, baik pada tingkat mikro yaitu dalam
suatu perusahaan dan antar perusahaan tingkat nasional, tingkat regional, dan
global, justru terjadi di bidang ini. Bahkan lebih dari itu, factor ekonomi
merupakan instrument yang digunakan oleh masyarakat bangsa untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Faktor ekonomi mencakup berbagai
bidang yang sangat luas seperti kebijakan perekonomian nasional, bidang moneter
dan fiscal. Kesempatan dan lapangan kerja, industri baik barang maupun jasa
perdagangan. Kegiatan manufaktur, ekspor, impor, dan bahkan apa yang lumprah
disebut sebagai sector informal. Pengelolaan ekonomi secara mantap bermuara
pada pengentasan kemiskinan yang masih diderita oleh jutaan manusia. Demikian
pentingnya factor ekonomi dalam manajemen internasional sehingga berhasil
dalam pengelolaannya sangat ditentukan pula oleh berbagai factor yaitu :

4.Sarana operasional.
a. Import
Barang yang dimasukkan ke dari dalam negri ke luar negri
b. Export
Barang yang dikeluarkan / dikirim ke luar yang diharapkan adalah eksport >
impor jika export disebut untung (surplus). Jika eksport < import disebut rugi
(defisit).
c. Transportasi
Pelayanan angkatan dan penyediaan objek – objek pariwisata adalah sebagian
bisnis internasional khususnya yang ditunjukkan untuk menjaring wisatawan
asing.
d. Investasi Langsung
e. Penanaman modal yang dilakukan dengan membangun pabrik – pabrik serta
menghasilkan produk – produk.
f. Kontrak Manajemen
Berupa pelaksanaan pekerjaan tertentu berdasarkan kontrak, Misalnya : Proyek
jalan tol yang dilaksanakan oleh konsultan asing atau swasta dengan pola sesuai
perjanjian kontrak yang disepakati.
g. Ijin / Lisensi
Pemberian hak untuk pembuatan produksi, misalnya IPTN pakai lisensi CASA.
Shampo Clear berlisensi Elida Gibbs, deterjen Attack lisensi Kao, dan lainnya.
h. Waralaba
Ijin untuk menggunakan merek / nama perusahaan yang sudah terkenal, pada
umunya hal makanan. Misalnya, Kentucky fried chicken, mcdonalds, sogo, dll.
i. Perusahaan Transnasional
Perusahaan yang dimiliki oleh suatu Negara / bangsa akan tetapi operasionalnya
kebeberapa Negara . Misalnya BCA disebut multinasional, sedangkan TOYOTA
disebut transnasional.

5. Fungisional
a. Produksi
b. Marketing / pemasaran
c. Accounting
d. Keuangan
e. Personalia

6. Lingkungan Persaingan
a. Cepat tidaknya penyesuaian produk
b. Ukuran produksi
c. Jumlah konsumen
d. Jumlah yang dikonsumsi oleh konsumen
e. Kecenderungan konsumen
f. Persaingan pesaing local dan internasional
g. Biaya pengiriman produk
h. Kemampuan istimewa pesaing
Ruang lingkup / focus dari studi manajemen bisnis internasional terletak pada
permasalahan strategic management yang dijalankan oleh setiap perusahaan besar
(MNC), menengah, dan kecil, baik internasional maupun domestic/local.
Dalam hal ini pengertian strategic management adalah suatu ilmu dan seni tentang
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating),
dan pengawasan
(Controlling) atau POAC atas sumber daya (alam, manusia, teknologi, keuangan,
infrastruktur, entrepreneur, dan informasi) dengan memperhatikan lingkungan
eksternal dan internal, sehingga tujuan organisasi / perusahaan dapat dicapai
secara efisien dan efektif. Untuk itu, dalam kaitan dengan manajemen bisnis
internasional, tentunya masalah lingkungan akan mencakup aspek yang lebih luas
lagi, yaitu lingkungan bisnis internasional.
Dengan demikian strategic management dalam ruang lingkup internasional dapat
disebut sebagai internasional dapat disebut sebagai internasional strategic
management yang meliputi fungsi – fungsi bisnis berikut.
a.Internasional Production / Operation Management.
b. Internasional Marketing Management.
c. Internasional Financial & Accounting Management.
d. Internasional Human Resource Management.
e. Internasional Management Information System.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup manajemen
bisnis internasional pada hakekatnya adalah suatu studi yang mempelajari dan
menganalisis tentang perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan (POAC)
atas sumber daya (alam, manusia, teknologi, keuangan, infrastruktur,
entrepreneur, dan informasi) dengan memperhatikan lingkungan eksternal, baik
yang bersifat internasional / global maupun local, dan lingkungan internal agar
perusahaan mengetahuipeluang dan ancaman yang dihadapi serta kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki agar mampu bersaing, baik secara internasional maupun
domestic, sehingga dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif.

7. Hubungan Bilateral dan Multilateral


Hubungan bilateral (Inggris: bilateral relations atau bilateralism) adalah suatu
hubungan politik, budaya dan ekonomi diantara 2 Negara. Kebanyakan hubungan
internasional dilakukan secara bilateral. Misalnya perjanjian politik-ekonomi,
pertukaran kedutaan besar, dan kunjungan antar negara. Alternatif dari hubungan
bilateral adalah hubungan multilateral; yang melibatkan banyak negara, dan
unilateral; ketika satu negara berlaku semaunya sendiri (freewill).

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bisnis global adalah kegiatan perdagangan berupa ekspor dan impor antara dua
negara atau lebih. Terciptanya bisnis global dipengaruhi beberapa faktor seperti
keterbatasannya produksi maupun sumber daya suatu negara.
Dan terdapat beberapa tahap untuk memasuki bisnis internasional diantaranya
ekspor insidentil, ekspor aktif, penjualan lisensi, franchising, pemasaran diluar
negeri serta produksi dan pemasaran di luar negeri.

Dalam melakukan bisnis internasional pula kita akan di hadapkan dengan


hambatan-hambatan yang diantaranya terdapatnya tarif bea cukai yang dimana
ada nya pajak mengenai barang-barang dari luar, perbedaan bahasa, sosial,
budaya, kondisi politik dan hukum dan hambatan operasional mengenai
transfortasi dan lain sebagainya.

Pada bisnis internasional terdapat bentuk-bentuk keunggulan bersaing perusahaan


dalam era global yang dimana perusahaan akan dapat unggul dengan memiliki
beberapa hal seperti komitmen yang tinggi terhadap kualitas, permodalan yang
sangat kuat dan besar, memiliki cabang yang tersebar luas di mancanegara, serta
servis center yang tersebar luas juga, pelayanan kepada konsumen sangat optimal,
dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

1 . http//:Wikipedia/search/defenisibisnis.com

2 . http//:google/search?/bisnis.global.com

3 . Umar , Husein , 2003.Studi KelayakanBisnis,Edisi Ketiga ; Gramedia Pustaka Utama –


Jakarta

4. blogspot.com/2013/10/tahap-tahap-dalam-memasuki-bisnis.html
5. https://konsultankti.wordpress.com/2015/09/07/10-bentuk-keunggulan-bersaing-perusahaan-
dalam-era-persaingan-global/

6. https://muamala.net/category/manajemen/manajemen-bisnis/

7. https://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaanDC

Anda mungkin juga menyukai