I. INVESTASI
Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang
dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Seorang investor membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperolah keuntungan
dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa yang akan datang, sebagai
imbalan atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Pihak – pihak yang
melakukan investasi umumnya terbagi sebagai investor individual ( individual/retail
investors ) dan investor institusional ( institutional investors ). Investasi juga
mempelajari bagaimana mengelola kesejahteraan investor ( investor’s wealth ).
Konteks kesejahteraan yang dimaksud yaitu kesejahteraan yang sifatnya moneter.
Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini
dan nilai saat ini ( present value ) pendapatan di masa datang
Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang.
Mengurangi tekanan inflasi.
Dorongan untuk menghemat pajak.
Dan lain – lain.
RETURN.
Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Dalam konteks
manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai Return.
RISIKO/RISK.
Saham Preferen
Selain saham biasa kita juga mengenal adanya saham preferen. Sesuai
namanya, saham preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran
dividen dibanding saham biasa. Ciri-ciri saham preferen, antara lain:
ii Obligasi
Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
“Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh
Manajer Investasi.” Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting
dalam pengertian Reksadana yaitu:
b) Diversifikasi investasi
Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan
mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau
kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya
pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila
seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.
c) Transparansi informasi
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya
dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat
memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat. Pengelola Reksa
Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat
kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta
prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan
investasinya secara rutin.
d) Likuiditas yang tinggi
Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus
mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal
dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang
dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
KELOMPOK STUDI PASAR MODAL
Sekretariat Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia: Jl. Kusumanegara 121
e) Biaya Rendah
Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan
kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan
untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya
transaksi. Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila
Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.
f) Instrumen Drivative
Instrumen derivative adalah instrument yang nilainya diturunkan dari nilai
aset yang menjadi dasarnya (underlying assets). Aset yang menjadi dasar tersebut
bisa sangat beragam, mulai dari sekuritas (saham, obligasi), komoditas (emas,
olefin), valas, bahkan instrument derivative lainnya. Instrumen derivative
sangat bermanfaat untuk manajemen risiko, yaitu bisa digunakan untuk hedging
(lindung nilai).
Beberapa contoh instrument derivative, antara lain:
a) Forward
b) Futures
c) Opsi
d) Swap
e) Dan lain-lain
III. HUBUNGAN INVESTOR DAN PIALANG (BROKER)
Pialang (broker) dibedakan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
Full-service brokers.
Pialang ini menyediakan saran investasi dan strategi investasi yang sekiranya tepat
bagi investor. Full-service broker bahkan dapat mengelola rekening jika diinginkan
investor.
Deep-discount brokers.
Pialang ini menyediakan layanan pada pemeliharaan rekening dan eksekusi pesanan
membeli atau menjual.
Discount brokers.
Pialang ini menyediakan layanan di antara layanan yang disediakan oleh kedua
jenis pialang lainnya.
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
KELOMPOK STUDI PASAR MODAL
Sekretariat Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia: Jl. Kusumanegara 121
wajar dan efisien.Saham KSEI dimiliki oleh SRO (BEJ, BES, KPEI) sebanyak 16,5%,
Bank Kustodian (36%), Perusahaan Efek (33,5%), Biro Administrasi Efek (4%) dan
treasury stock (10%), per 31 Mei 2007. KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional
pada tanggal 9 Januari 1998, yaitu kegiatan penyelesaian transaksi Efek dengan
warkat dengan mengambil alih fungsi sejenis dari PT Kliring Deposit Efek Indonesia
(KDEI) yang sebelumnya merupakan Lembaga Kliring Penyimpanan dan
Penyelesaian (LKPP). Selanjutnya sejak 17 Juli 2000, KSEI bersama Bursa Efek dan
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengimplementasikan perdagangan
tanpa warkat (scripless trading) dan operasional Kustodian sentral di pasar modal
Indonesia.
V. PROFESI
A. WPPE (Wakil Perantara Perdagangan Efek)
Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE) adalah perorangan yang menjalankan
fungsi sebagai Perantara Pedagang Efek. Untuk bisa berinvestasi di bursa, investor
tidak bisa secara langsung bertransaksi ke sesama investor, harus diwakili
perusahaan efek (sekuritas). Orang-orang di perusahaan efek yang bertugas melayani
kebutuhan investor bertransaksi untuk menjualkan atau membeli saham disebut
WPPE. Profesi WPPE ini mempunyai kode etik, standar profesi, dan lisensi yang
harus didapatkan dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Untuk
mendapatkan lisensi WPPE dari BAPEPAM, harus lulus ujian standar profesi yg
diselenggarakan panitia ujian standard profesi pasar modal ( klik
www.standardprofesi.or.id ) dan lulus administrasi serta interview oleh BAPEPAM.
Tidak ada background pendidikan khusus untuk mendapatkan lisensi ini, bahkan
lulusan SMA pun bisa mendapatkan Lisensi WPPE ini asal memenuhi syarat.
B. WPEE (Wakil Penjamin Emisi Efek)
Berbeda dengan wakil perantara pedagang efek yang berfungsi sebagai perantara
saja, maka WPEE lebih berfungsi untuk membantu mempersiapkan perusahaan yang
ingin melakukan IPO ( intial public offering ) atau penawaran umum agar perusahaan
yang dibantunya itu dapat menjual efeknya kepada masyarakat umum.
C. WMI (Wakil Manajer Investasi)
Wakil manajer investasi , merupakan izin untuk pihak yang memberikan nasehat
investasi , baik membeli atau menjual sesuatu efek , dengan mendapat imbal atas
jasanya.Berbeda dengan wakil perantara pedagang efek yang hanya melakukan kegiatan
sebagai perantara , pihak yang memiliki izin sebagai Wakil Manajer Investasi dapat
mengelola portofolio efek dari investor atau nasabahnya baik saham maupun reksa dana.
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
KELOMPOK STUDI PASAR MODAL
Sekretariat Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia: Jl. Kusumanegara 121
Corporate Restructuring
Corporate restructuring adalah upaya peningkatan kesehatan perusahaan dan pengembangan
kinerja usaha melalui sistem baku yang biasa berlaku dalam dunia korporasi.