Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEMAMPUAN DALAM MEMPERSIAPKAN SUMBER DAYA INSANI ( SDI )

Makalah ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Syariah

Dosen Pengampu: Firmansyah Noor, S.TP., MM

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Dzaki Mubarak : 504210046
Afifatun Nisa : 504210056
Fika Novera : 504210065

PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Kemampuan dalam
Mempersiapkan Sumber Daya Insani (SDI)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Manajemen Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang mempersiapkan Sumber Daya Insani (SDI) bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Firmansyah Noor,
S.TP.,MM selaku dosen mata kuliah Manajemen Syariah yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.

Jambi, 19 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sumber Daya Insani .............................................................................. 3
B. Baretos Kerja Tinggi ............................................................................................... 3
C. Mengelola Waktu dengan Cermat .......................................................................... 5
D. Intropeksi Diri ......................................................................................................... 6
E. Membangun Jeringan .............................................................................................. 6
F. Kekuatan Doa dan Bersyukur ................................................................................. 8
G. Istiqomah dan Komitmen ........................................................................................ 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 10
B. Saran ....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Untuk menyiapkan kemampuan sumber daya insani perlu adanya perencanaan sumber
daya manusia. Perencaan merupakan fungsi utama dari fungsi – fungsi manajemen,
diterapkan pada berbagai bidang termasuk manajemen sumber daya manusia. Tujuan fungsi
ini adalah untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk
mencapai tujuan perusahaan. Fungsi ini berkaitan dengan bidang–bidang manajemen lainnya,
seperti manajemen produksi/operasi, pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.
Semua bidang manajemen terlebih dahulu melaksanakan kegiatan perencaan sebelum
melaksanakan kegiatan – kegiatan lainnya.
Berkaitan dengan itu, sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sangat
menentukan daya saing suatu perusahaan, oleh karena itu perlu pemngelolaan yang serius
atas sumber daya ini. Suatu strategi kompetetif atas suatu perusahaan, oleh karena itu perlu
pengelolaan yang serius atas sumber daya ini. Suatu strategi kompetetif atas suatu perusahaan
yang diperoleh dari masukan sumber daya manusia akan menjadi dalam perencanaan sumber
daya manusia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perencanaan sumber daya manusia
(human resource planning/HRP) merupakan suatu proses dari analisis dan identifikasi
terhadap kebutuhan dan tersedianya sumber daya manusia pasar tenaga kerja.
Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya,
kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain.
Profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan prilaku serta kepribadian yang tangguh,
sementara kepribadian yang tngguh merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme.
Minimal ada empat kebijaksanaan pokok dalam upaya peningkatan sumber daya manusia
(SDM), yaitu: (1) peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti
jasmani, rohani dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan
pemukiman yang sehat; (2) peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan
penyebarannya; (3) peningkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan,
mengembangkan dan menguasai iptek yang berwawasan lingkungan; serta (4) pengembangan
pranata yang meliputi kelembagaan dan perangkat hukum yang mendukung upaya
peningkatan kualitas SDM .

1
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian Sumber Daya Insani
2. Bagaimana cara beretos kerja tinggi?
3. Bagaimana cara mengelola waktu dengan cermat?
4. Bagaimana cara intropeksi diri?
5. Apa manfaat membangun jaringan?
6. Apakah ada pengaruh kekuatan doa dan bersyukur?
7. Bagaimana cara menjalankan istiqomah dan komitmen?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui pengertian Sumber Daya Insani
2. Mengetahui cara beretos kerja tinggi.
3. Mengetahui cara mengelola waktu dengan cermat.
4. Mengetahui cara instropeksi diri.
5. Mengetahui cara membangun jarangan.
6. Mengetahui adanya pengaruh kekuatan doa dan bersyukur.
7. Mengetahui cara menjalankan istiqomah dan komitmen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Daya Insani


Kata Insan dan Manusia sebenarnya memiliki arti yang sama. Jika dalam tulisan ini
digunakan kata Sumber Daya Insani dan bukan Sumber Daya Manusia, hal ini untuk
mengingatkan bahwa dalam Islam dikenal adanya konsep insan kamil, atau manusia
seutuhnya (a whole man concept). Iqbal, seorang filosof Muslim berpendapat bahwa
insan kamil adalah mukmin yang dalam dirinya terdapat kekuatan wawasan, perbuatan,
dan kebijaksanaan. Sifat-sifat luhur ini dalam wujudnya yang tertinggi tergambar dalam
akhlak Nabi.
Menurut Sadono Sukirno, Sumber daya insani adalah orang – orang yang ada dalam
suatu organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis
pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu sumber daya insani harus
memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan tempat día bekerja tersebut,
sehingga memudahkannya dalam melakukan pekerjaan dan terciptanya suasana pekerjaan
yang aman dan nyaman.
Sumber daya insani harus memiliki ketaatan dalam memahami aspek legal dan hukum
yang berlaku. Ketaatan terhadap aspek legal ini akan menyusun aktivitas secara teratur
sehingga visi dan misi yang telah dibuat mudah di capai.

B. Beretos Kerja Tinggi


1. Pengertian Etos Kerja
K. Bertens (2008) menyatakan bahwa secara etimologi istilah etos berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “tempat hidup". Mula-mula tempat hidup dimaknai
sebagai adat istiadat atau kebiasaan. Sejalan dengan waktu, kata etos berevolusi dan
berubah makna menjadi semakin kompleks. Dari kata yang sama, muncul pula istilah
"ehhikos" yang dipahami sebagai "teori kehidupan, yang kemudian menjadi "etika".
Etos merupakan seperangkat. pemahaman dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang
secara mendasar mempengaruhi kehidupan, menjadi prinsip-prinsip pergerakan, dan
cara berekspresi yang khas pada sekelompok orang dengan budaya serta keyakinan
yang sama.
Anoraga (2009) menyatakan bahwa etos kerja merupakan suatu pandangan dan
sikap suatu bangsa atau umat terhadap kerja. Bila individu-individu dalam komunitas
3
memandang kerja sebagai suatu hal yang luhur bagi eksistensi manusia, maka etos
kerjanya akan cenderung tinggi, begitupun sebaliknya. Etos kerja adalah suatu
semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat untuk mampu bekerja lebih baik guna
memperoleh nilai tambah dalam kehidupan mereka.
2. Karakteristik Etos Kerja
Etos kerja memiliki sejumlah karakteristik yang menjadi identitas dari makna etos
kerja itu sendiri. Tiga karakteristik utama dari etos kerja adalah:
a. Keahlian Interpersonal.
Keahlian interpersonal adalah aspek yang berkaitan dengan kemampuan
pegawai untuk menjalin hubungan kerja dengan orang lain atau bagaimana
pegawai berhubungan dengan pegawai lain yang ada di dalam organisasi maupun
pegawai yang ada di luar organisasi. Keahlian interpersonal meliputi kebiasaan,
sikap, cara, penampilan dan perilaku yang digunakan pegawai pada saat berada di
sekitar orang lain sertamempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dengan
orang lain.
Terdapat tujuh belas sifat yang dapat menggambarkan keahlianya interpersonal
pegawai, yaitu: sopan; bersahabat; gembira; perhatian: menyenangkan; kerjasama:
menolong disenangi; tekun: loyal; rapi; sabar; apresiatif; kerja keras; rendah hati;
emosi yang stabil; dan keras dalam kemauan.
b. Inisiatif.
Inisiatif merupakan karakteristik yang dapat memfasilitasi pegawai agar
terdorong untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan tidak langsung merasa puas
dengan kinerja yang biasa. Terdapat enam belas sifat yang dapat menggambarkan
inisiatif yang berkenaan dengan pegawai, yaitu: cerdik; produktif; banyak ide;
berinisiatif; ambisius; efisien; efektif; antusias; dedikasi; daya tahan kerja: akurat;
teliti; mandiri; mampu beradaptasi; gigih; dan teratur.
c. Dapat Diandalkan.
Dapat diandalkan adalah aspek yang berhubungan dengan adanya harapan
terhadap kinerja pegawai dan merupakan suatu perjanjian implisit pegawai untuk
melakukan beberapa fungsi pekerjaan. Pegawai diharapkan dapat memuaskan
harapan minimum organisasi, tanpa perlu terlalu berlebihan sehingga melakukan
pekerjaan yang bukan tugasnya. Terdapat tujuh sifat yang dapat menggambarkan
seorang pegawai yang dapat diandalkan, yaitu mengikuti petunjuk; mematuhi
peraturan; dapat diandalkan; dapat dipercaya; berhati-hati; jujur; dan tepat waktu.
4
dalam sebuah konsep besar yang disebutnya sebagai "Catur Dharma Mahardika"
(bahasa Sansakerta) yang artinya Empat Darma Keberhasilan Utama, yaitu:
prestasi dengan motivasi superior, Membangun masa depan dengan
kepemimpinan, Mencetak Menciptakan nilai baru dengan inovasi kreatif;
Meningkatkan mutu dengan keunggulan insani.

C. Mengelola waktu dengan cermat (manajemen waktu)


1. Pengertian manajemen waktu
Manajemen waktu adalah proses pengendalian waktu berdasarkan suatu rangkaian
kegiatan yang telah direncanakan dan telah dipertimbangkan berdasarkan
kemungkinan-kemungkinan yang kemudian harus dilakukan pengontrolan dalam
prosesnya agar maksimal. Manusia yang pintar dan bijak adalah manusia yang
mampu memanfaatkan waktu sehingga hidupnya menjadi sukses. Manusia yang lalai,
mereka yang tergilas oleh waktu, sehingga mereka hidup dalam kesengsaraan dunia
akhirat.
2. Membuat rancangan waktu
Mengelola waktu dengan baik merupakan kunci keberhasilan. Saran-saran berikut
ini penting untuk diperhatikan.
a. Mencatat kegiatan harian sejak bangun tidur hingga tidur lagi, atau hal-hal yang
penting untuk dikerjakan setiap hari.
b. Membiasakan membawa pulpen dan buku catatan, dan catatlah sesuatu yang
penting apa yang di dengar, dilihat atau hasil perenungan.
c. Rencanakan waktu istirahat dan makan tepat waktu.
d. Rencanakan waktu solat dengan baik dan laksanakan secara berjamaah dan tepat
waktu.
e. Jika berjanji, pastikan anda menepatinya.
f. Manfaat waktu luang untuk membaca alqur’an, buku menulis atau bersilaturrahmi
g. Aturlah waktu perjalanan dengan jarak tempuh , agar tidak terlambat sampai di
tempat tujuan.
h. Sediakan semua alat yang diperlukan ketika mengerjakan suatu pekerjaan, agar
pekerjaan tuntas.

5
D. Instrospeksi Diri
Intropeksi diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya atau merenungkan pikiran,
emosi, dan ingatannya. Manfaat intropeksi diri beragam. Salah satunya adalah
membentuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tujuan dari intropeksi diri adalah menilai
diri sendiri secara jujur tanpa perlu berpura pura, membela diri, atau bahkan menyalahkan
diri terhadap apa yang sudah terjadi. Manfaat intropeksi diri ada beragam, diantaranya
adalah:
- Lebih mengenal dan menghargai diri sendiri
- Memahami makna dari sebuah kejadian dengan lebih baik
- Lebih bijak dalam menyelesaikan masalah
- Memiliki kehidupan yang lebih baik karena lebih bisa mengontrol diri
- Memiliki pembawaan yang lebih baik
Intropeksi diri dilakukan dengan cara berbincang dengan cara diri sendiri. Seperti
memberikan pertanyaan kepada diri sendiri, mempertimbangkan solusi, mengevaluasi
hasil, dan membuat perubahan dari hasil yang didapatkan. Penerapan intropeksi diri dapat
dilakukan dengan cara:
- Bertanya pada diri sendiri
- Mengidentifikasi penyebab
- Mengubah diri dengan perlahan
- Berdamai dengan diri sendiri

E. Membangun jaringan
Memiliki jaringan bisnis yang luas merupakan hal penting yang dapat mempengaruhi
jalannya usaha. Jaringan yang luas, solid, dan kuat akan memberikan banyak keuntungan
bagi bisnis. Jaringan bisnis bisa membantu mengembangkan usaha yang dijalankan dan
memungkinkan untuk bertukar informasi hingga menawarkan sesuatu kepada mereka.
Menjalin dan membangun jaringan dalam bisnis tak sekedar menemukan calon pelanggan
potensial untuk bisnis anda. Manfaat jaringan bisnis untuk kemajuan perusahaan ada
berbagai manfaat yang bisa diperoleh ketika membangun business networks,di antaranya:
• Membantu memperoleh wawasan dan informasi terbaru
• Menemukan profesional untuk kebutuhan bisnis
• Membangun kepercayaan bisnis sangat ideal untuk membangun kepercayaan satu
dengan yang lain.

6
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan dalam membangun
jaringan bisnis yang kuat.
1. Memperbanyak kenalan
Banyak pelaku usaha yang sukses dalam membangun jaringan bisnis yang kuat yang
berawal dari sebuah perkenalan. Mengikuti acara seminar, workshop, atau berbagai
acara lain di mana memberikan Anda peluang untuk bertemu banyak orang dari latar
belakang yang berbeda. Hal ini merupakan kesempatan Anda untuk memperbanyak
kenalan dan membuka jaringan baru untuk mengembangkan bisnis.
2. Jangan abaikan kartu nama
Kartu nama merupakan senjata ampuh untuk memperluas business networks Anda.
Saat Anda bertemu atau berkenalan dengan rekan bisnis yang baru ditemui, jangan
pernah lupa memberikan kartu nama Anda. Tindakan yang nampak sederhana ini akan
memberikan dampak yang sangat besar. Kartu nama merupakan sumber informasi
yang akan memudahkan orang lain untuk menghubungi Anda.
3. Bergabung dalam forum atau komunitas pengusaha atau bisnis
Bergabung dalam komunitas merupakan cara yang dinilai efektif untuk membangun
jaringan bisnis Anda. Melalui forum akan memberikan Anda peluang untuk mengenal
banyak pelaku usaha dengan berbagai jenis usahanya.
4. Bersikap ramah dan memberi dukungan pada rekan bisnis
Sikap ramah bukan berarti merendahkan diri, tetapi merupakan sikap empati terhadap
sekitar. Dengan bertutur kata yang ramah dan sopan serta bersedia memberikan
bantuan atau dukungan pada partner Anda maka akan memperkokoh hubungan bisnis
yang Anda bangun.
5. Memiliki komitmen atau bertanggung jawab
Jika Anda berjanji pada partner Anda untuk melakukan sesuatu, maka Anda harus
dapat memenuhinya. Jika Anda merasa tidak mampu melakukannya, maka Anda harus
segera menginformasikannya, sehingga apa yang sudah direncanakan bersama dapat
tetap berjalan dengan baik.
6. Saling menghargai
Sikap saling menghargai merupakan hal yang sangat berperan dalam memperkokoh
jaringan bisnis. Menghargai dalam bentuk berbagai hal seperti menghargai gagasan
partner bisnis tanpa memotong atau memberikan komentar negatif gagasan tersebut
akan membuat partner merasa dihargai. Dengan demikian dia juga akan melakukan hal
yang serupa pada Anda.
7
7. Mengambil sisi positif
Setiap orang adalah unik dan memiliki sisi positif yang beragam. Menjalin
komunikasi atau rekanan dengan seseorang membutuhkan kejelian karena Anda harus
memilih rekan yang bisa membuat Anda semakin maju dan berkembang. Dengan
selalu mengambil sisi positif atau positif thinking terhadap semua orang, maka Anda
tidak akan menemui kejenuhan. Justru Anda akan merasa tertantang untuk membangun
hubungan yang solid dengan rekan Anda sehingga memberikan dampak yang positif
bagi usaha Anda.
8. Menjaga komunikasi yang baik
Dalam hal ini Anda tidak malu untuk bertanya atau ragu untuk memberikan
pendapat, sehingga Anda akan semakin bersemangat untuk mengembangkan diri.
Sikap ini akan menjadikan Anda sebagai pribadi yang aktif dan selalu menjaga
komunikasi yang baik dengan rekanan Anda.

F. Kekuatan Doa dan Bersyukur


a. Kekuatan Doa
Doa bukanlah suatu hal baru bagi manusia, sebab sudah dipanjatkan sejak manusia
pertama, Adam a.s., masih berada di surga. Doa adalah kebutuhan paling mendasar
dari setiap makhluk, karena merupakan bentuk komunikasi antara makhluk dengan
khaliknya. Rasulullah saw mengatakan, “doa adalah senjata orang yang beriman.”
Beliau juga mengatakan “doa adalah inti dari shalat,” Jika anda percaya tanpa
keraguan sedikit pun bahwa doa anda akan dterima, maka ketauilah dengan yakin
bahwa ia akan diterima.
b. Kekuatan bersyukur
Bersyukur merupakan salah satu bentuk bahwa kita sebagai manusia percaya setiap
sesuatu yang terjadi dan hal yang kita dapat merupakan takdir dari Allah Swt.
Ungkapan rasa syukur kadangkala biasanya diawali dengan kata alhamdulillah dan
seterusnya. Dalam kamus al munawwir, kata syakara diartikan dengan berterimakasih
kepada, memuji, atau berisi penuh. Dalam kamus besar bahasa Indonesia bersyukur
diartikan dengan rasa terimakasih kepada Allah misalnya karena terlepas dari
marabahaya.

G. Istiqomah dan Komitmen


1. Istiqomah
8
Ibn Taimiah mengatakan bahwa istiqomah adalah cinta kepada Allah dalam
peribadahan kepadanya dan tidak berpaling darinya walau sesaat. Fungsi Istiqomah
a. Sebagai proses pembelajaran
b. Manajemen diri
c. Berkah dalam hidup
Ruang lingkup dan ciri konsep istiqomah:
a. Istiqomah hati
Adalah senantiasa teguh dalam mempertahankan kesucian iman dengan cara
menjaga kesucian hati daripada sifat syirik.
b. Istiqomah lisan
Adalah memelihara lisan atau tutur kata supaya senantiasa berkata benar dan jujur.
c. Istiqomah perbuatan
Ialah tekun bekerja atau melakukan amalan apasaja usaha untuk mencapai
kejayaan yang diridhai Allah.
Tujuan merupakan persoalan penting dan mendasar sebab tanpa perumusan tujuan,
maka perbuatan akan menjadi tidak jelas, tanpa arah dan bahkan bisa tersesat dan
salah. Oleh karenanya masalah tujuan menjadi inti dan sangat penting dalam
menentukan isi dan arah sebuah konsep.
2. Komitmen
Secara bahasa berarti perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu, kontrak.
Komitemen adalah sikap dasar yang melekat didalam hati dan pikiran, yang
mengendalikan prilaku sesuai dengan perjanjian diawal.
Secara umum komitmen memiliki unsur- unsur sebagai berikut.
1. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah tuntasan atas tindakan yang telah dilakukan.meliputi moral
dan kecerdasan
2. Konsekuen
Seorang pegawai yang konsekuen ia akan mempersiapkan diri untuk mengatasi
berbagai resiko yang sudah melekat pada suatu pekerjaan.
3. Jujur
Jujur adalah sikap apa adanya dan merupakan sesuatu hal yang perlu di terapkan
dalam kehidupan dan bisnis.
4. Konsisten
Sikap kerja sistematis dan teratur.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sumber daya insani adalah orang –
orang yang ada dalam suatu organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan
melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Selain itu sumber
daya insani harus memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan tempat día bekerja
tersebut, sehingga memudahkannya dalam melakukan pekerjaan dan terciptanya suasana
pekerjaan yang aman dan nyaman. Tentu tidak mudah untuk memiliki kemampuan Sumber
Daya Insani yang baik butuh niat dan perjuangan yang sungguh- sungguh untuk
mencapainya.

B. Saran
Saran yang bisa penulis berikan yaitu dalam mempersiapkan Sumber Daya Insani (SDI)
perlu beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu etos kerja yang tinggi, pengelolaan waktu
dengan cermat, intropeksi diri, membangun jeringan, berdoa dan bersyukur, serta istiqomah
dan komitmen dalam mempersiapkan Sumber Daya Insani (SDI). Dengan memperhatikan
hal-hal terebut, maka Sumber Daya Insani (SDI) yang bagus dan berkualitas dapat
terwujudkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jusmaliani, 2011. Pengelolaan Sumber Daya Insani. Jakarta: Bumi Aksara.


Priansa Donni Juni, 2014. Perencanaan dan pengembaangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: Alfabeta.
Abdullah, 2014. The Power Of Muhasabah. Manajemen Hidup Bahagia Dunia Akhirat.
Medan: Perdana.
Hulusi Ahmed, 2014. Kekuatan Doa. Turki: www.ahmedhulusi.org/id/
Sri Warni, 2021. Langkah Membangun Jaringan Bisnis yang Kuat dan Menguntungkan.

11

Anda mungkin juga menyukai