Anda di halaman 1dari 9

MATERI TENTANG SEGMENTED REPORTING, EVALUASI PUSAT

INVESTASI DAN HARGA TRANSFER


Kelompok 5
Anggota:
1. Leo Frandika Saputra (2017017007)
2. Gaudensia Hilaria Mahala Kelen (2017017020)
3. Yospingki Ali Agung (2017017021)
4. Sahrul Ramadhan (2017017028)
5. Zerah Insani Sallata (2017017038)
SEGMENTED REPORTING, EVALUASI PUSAT INVESTASI DAN HARGA
TRANSFER

1. Desentralisasi dan Pusat Pertanggungjawaban


Secara umum, sebuah perusahaan diatur menurut garis-garis
pertanggungjawaban. Bagan organisasi tradisional dengan bentuk piramidanya
mengilustrasikan garis pertarnggungjawaban yang mengalir dari CEO turun melewati
wakil direktur menuju manajer madya dan manajer yang lebih rendah. Ketika ukuran
organisasi bertambah besar, garis pertanggungjawaban ini akan menjadi lebih panjarg
dan lebih banyak. Struktur tradisional menjadi tidak praktis. Struktur organisasi dan
sistem akuntansi pertanggungiawabannya berhubungan erat.
Sistem akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting system)
adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai setiap pusat
pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manajer untok
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.
Berikut jenis utama pusar pertanggungiawabar :
 Pusat biaya (cost center)-manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya.
 Pusat pendapatan (revenue center)-manajernya bertanggung jawab hanya
terhadap penjualan.
 Pusat laba (pront center)-manajernya bertanggung jawab terhadap penjualan dan
biaya.
 Pusat investasi (investment center)-manajernya bertanggung jawab terhadap
penjualan, biaya, dan investasi modal.

2. Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi


Variabel dan Absorpsi
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. Akan tetapi, laporan laba-rugi
perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. Oleh sebab itu,
mengembangkan laporan laba-rugi segmen untuk setiap pusat laba adalah suaru hal
yang penting. Dua merode penghitungarn laba yang telah dikembangkan, yaitu satu
berdasarkan perhitungan biaya variabel dan yang lainnya berdasarkan perhitungan
biaya penuh atau absorpsi. Keduanya merupakan metode penghitungan biaya karena
berkaitan dengan cara menentukan biaya produk.
Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufakur
variabel dan tetap. Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut
perhitungan biaya langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur
variabel ke produk; biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead variabel.
Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya
manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel, dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk.

3. Laporan Laba Rugi Dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi

Fairchild Company

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi

Penjualan($300 x 8.000) $ 2.400.000

Dikurangi Harga Pokok Penjualan 1.800.000

Margin Kotor $ 600.000

Dikurangi Beban Penjualan dan Administrasi 100.000

Laba Operasi $ 500.000

Fajirchild Company

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel

Penjualan($ 300 x 8.000) $ 2.400.000

Dikurangi beban Variabel:

Harga Pokok penjualan variabel $ 1.600.000


Margin kontribusi $ 800.000

Dikurangi beban tetap

Overhead tetap $ 250.000

Penjualan dan administrasi tetap 100.000 350.000

Laba bersih $ 450.000

4. Hubungan antara produksi,penjualan dan laba


Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut
perhitungan biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan
berubah.jika barang yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi,maka laba
menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan
biaya absorpsi.

Jika Maka

1. Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel
2. Produksi < Penjualan Laba Bersih Absorpsi < Laba Bersih Variabel
3. Produksi = Penjualan Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel

5. Perlakuan Overhead Tetap pada Perhitungan Biaya Absorpsi


Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan variabel terletak pada
pengakuan beban yang berhubungan dengan overhead tetap.menurut perhitungan
biaya absorpsi,overhead tetap harus dibebankan pada unit yang diptoduksi.

6. Mengevaluasi Manajer Pusat


Evaluasi terhadap para manajer sering dikaitkan dengan profitabilitas unit-unit
yang berada dalam kendali mereka.bagaimana laba berubah dari satu periode ke
periode berikutnya dan bagaimana laba aktual dibandingkan dengan laba yang
direncanakan sering digunakan sebagai petunjuk terhadap manajerial.akan tetapi laba
harus mencerminkan usaha manajerial agar dapat menjadi petunjuk
bermakna.misalnya,jika seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil
meningkatkan penjualan.sementara biaya tidak berubah,maka laba harus meningkat
melebihi periode sebelumnya yang mengisyaratkan keberhasilan.

7. Laporan Laba Rugi Segmen dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel


Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan laporan laba rugi
segmen karena perhitungan ini menyediakan informasi penting mengenai beban
variabel dan tetap. Sebuah segmen adalah subunit dari suatu perusahaan yang cukup
penting dalam pembuatan laporan kinerja. Segmen bisa berupa divisi, departemen,
lini produk, kelompok pelanggan, dan lain-lain. Akan tetapi, dalam laporan laba rugi
segmen, beban tetap dibagi menjadi 2 kategori: beban tetap langsung (direct fixed
expenses) dan beban tetap umum (common fixed expenses). Pembagian tambahan ini
menggaris bawahi biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yang tak dapat
dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi kontribusi
setiap segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Audiomatronics,Inc
Laporan Laba Rugi Segmen Untuk Tahun Depan

Pemutar MP3 DVD Pemutar Total


Penjulan $ 400.000 $ 290.000 $ 690.000
Harga pokok penjualan Variabel (200.000) (150.000) (350.000)
Beban penjualan variabel (20.000) (14.500) (34.500)
Margin kontribusi $ 180.000 $ 125.500 $ 305.500
Dikurangi beban tetap langsung:
Overhead tetap langsung (30.000) (20.000) (50.000)
Penjualan dan administrasi langsung (10.000) (15.000) (25.000)
Margin segmen $ 140.000 $ 90.500 $ 230.500
Dikurangi biaya tetap umum:
Overhead tetap umum (100.000)
Penjualan dan administrasi umum (20.000)
Laba bersih $ 110.500
8. Mengukur Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laba Residu dan Nilai
Tambah Ekonomi
Untuk mengatasi kecendrungan ROI untuk menghalangi investasi yang
menguntungkan bagi Perusahaan. Tetapi menurunkan ROI divisi,beberapa
Perusahaan telah menerapkan alternatif ukuran kinerja seperti laba residu. Nilai
tambah ekonomi ( economic value added-EVA ) adalah cara alternatif untuk
menghitung laba residu yang saat ini digunakan di sejumlah perusahaan.

9. Laba Residu
Laba residu ( residual income ) adalah perbedaan antara laba operasi dan
pengembalian dolar minimum yang diisyaratkan atas aktiva operasi perusahaan.
Laba Residu = Laba Operasi – ( Tingkat pengembalian minimum * Aktiva operasi rata-rata )
Tingkat pengembalian minimum ditentukan perusahaan dan sama dengan
burdle rate yang disebutkan pada bagian ROI. Jika laba residu lebih besar dari nol,
divisi memperoleh lebih banyak tingkat penggembaliaan minimum yang diminta.
Akhirnya, laba risidu yang sama dengan nol menunjukan divisi memperoleh tepat
sama dengan tingkat penggembaliaan minimum yang diminta.

10. Nilai Tambah Ekonomi


Cara khusus menghitung laba residu adalah nilai tambah ekonomi. Nilai tambah
ekonomi ( economic value added-EVA ) adalah laba bersih ( laba operasi dikurangi
pajak ) dikurangi total biaya tahunan. Pada dasarnya, EVA adalah laba residu dengan
biaya modal sama dengan biaya modal aktual dari perusahaan ( sebagai ganti dari
suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan perusahaan karena alasan
lainnya ). Jika EVA positif, maka perusahaan sedang menciptakan kekayaan. Jika
negatif, maka perusahaan sedang menyia-nyiakan modal. Pertimbangan perkataan
yang ada sejak lama, yaitu “perlu ada uang untuk mendapatkan uang” EVA
membantu perusahaan untuk menentukan apakah uang yang didapatkan lebih besar
dari pada uang yang digunakan untuk mendapatkan uang tersebut. Dalam jangka
panjang, hanya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan modal atau kekayaan yang
dapat bertahan.
11. Menghitung EVA
EVA adalah laba bersih atau laba operasi setelah pajak dikurangi biaya modal
yang dipakai. Biaya modal yang dipakai adalah presentase aktual dari biaya modal
dikali dengan total modal yang dipakai. Persamaan EVA dinyatakan sebagai berikut :
EVA = Laba operasi setelah pajak –( persentase biaya modal aktual * Total modal yang dipakai ).

Di banyak perusahaan, tanggungjawab keputusan investasi terletak pada


manajemen perusahaan. Akibatnya, biaya modal diperhitungkan sebagai pengeluaran
perusahaan. Jika suatu divisi menumpuk persediaan dan melakukan investasi, biaya
pendanaan investasi akan dilaporkan dalam neraca laba rugi perusahaan secara
keseluruhan dan tidak diperlihatkan sebagai pengurangan pendapatan operasi divisi.
Akibatnya, investasi terlihat seolah-olah bebas biaya bagi divisi dan mereka tentu
menginginkan lebih.

12. Penetapan Harga Transfer


Pada banyak organisasi yang terdesantralisasi, keluaran dari salah satu divisi
digunakan sebagai masukan pada divisi lainnya. Hal ini menimbulkan suatu persoalan
akuntansi. Bagaimana cara menilai barang-barang yang ditransfer? Ketika divisi-
divisi diperlakukan sebagai pusat pertanggungjawaban, divisi tersebut dievaluasi
berdasarkan laba operasi, penggembaliaan atas investasi dan laba residu atau EVA.
Jadi, nilai barang yang ditransfer merupakan pendapatan bagi divisi yang menjual dan
biaya bagi divisi yang yang membeli. Nilai ini atau harga internal disebut harga
transfer (transfer price). Dengan kata lain, harga transfer adalah harga yang
dibebankan untuk suatu komponen oleh divisi penjual pada divisi pembeli pada
perusahaan yang sama. Penetapan harga transfer adalah masalah yang rumit. Dampak
dari harga transfer terhadap divisi-divisi dan perusahaan secara keseluruhan, serta
metode-metode penetapan harga transfer akan dibahas pada bagian berikut.

13. Dampak Penetapan harga transfer terhadap divisi dan perusahaan secara
keseluruhan
Ketika satu divisı dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain, kedua divisi
ersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya. Harga yang
dikenakan untuk barang yang ditransfer memengaruhi biaya divisi pembeli dari
pendapatan divisi penjual. Artinya, laba kedua divisi tersebut, sebagaimana juga
evaluası dan kompensasi para manajer mereka, dipengaruhi oleh harga transfer.
Karena berpengaruh terhadap ukuran kinerja berdasarkan laba dari kedua divisi
(misalnya, ROI dan laba residu), penetapan harga transfer sering menjadi masalah
yang ditanggapi secara sangat emosional

14. Kebijakan penetapan harga transfer


Ingat kembali bahwa perusahaan yang terdesentralisasi memungkinkan lebih
banyak wewenang pengambilan keputusan di tingkat manajemen yang lebih rendah.
Hal tersebut akan menjadi kurang produktif bagi perusahaan yang terdesentralisasi
untuk kemudian memutuskan harga transfer antara dua divisi, akibatnya manajemen
puncak menetapkan kebijakan penetapan harga transfer tetapi divisi boleh
memutuskan untuk menyetujui transfer tersebut atau tidak.

15. Harga Pasar


Jika terdapat pasar luar dengan persaingan sempurna untuk produk yang
transfer, maka harga transfer yang paling sesuai harga pasar. Pada situasi demikian,
berbagai tindakan manajer divisi akan mengoptimalkan laba bersih dan laba
perusahaan. Secara simultan lagipula tidak ada definisi memperoleh manfaat dari
beban divisi lain bila demikian manajemen pusat tidak tertarik untuk melakukan
campur tangan.

16. Harga transfer berdasarkan biaya


Harga pasar luar kerap tidak tersedia hal tersebut bisa terjadi karena produk
yang menggunakan desain hak patennya dimiliki perusahaan induk. Dalam hal ini
perusahaan bisa menggunakan pendekatan penetapan harga transfer berdasarkan
biaya.

17. Harga Transfer yang dinegosiasikan


Akhirnya manajemen tingkat atas bisa mengizinkan menjadi visi pembelian
penjualan negosiasikan harga transfer syarat khusus pendekatan ini berguna saat
kondisi pasar tidak sempurna seperti kemampuan divisi dalam perusahaan untuk
menghindari biaya penjualan dan distribusi, dalam hal ini biaya yang di hemat bisa
dibagi antara dua divisi.

Anda mungkin juga menyukai