Disusun oleh:
KELOMPOK 8
PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANTEN
2022-2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan
Masalah 1
C. Tujuan Makalah… 1
BAB II PEMBAHASAAN 2
A. Pengukuran kinerja pusat investasi dengan menggunakan laporan laba rugi
absorpsi 2
B. Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Abrospsi 3
C. Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba 5
D. Mengevaluasi Manajer Pusat Laba 6
DAFTAR PUSTAKA 8
ii
KATA PENGANTAR
Ucapan puja-puji dan syukur hanya semata milik Allah SWT. Hanya Kepadanya
lah kami memuji dan bersyukur, meminta ampunan dan pertolongan. Kepadanya
juga lah kita meminta perlindungan dari kejelekan diri dari syetan yang senantiasa
membisikkan kebatilan kepada hati kita.
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca untuk
materi evaluasi kami mengenai penulisan makalah selanjutnya. Kami berharap hal
itu semua dapat dijadikan cambuk buat kami supaya lebih mengutamakan kualitas
makalah ini di masa yang selanjutnya.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam suatu perusahaan yang organisasinya telah dibagi-bagi
menjadi pusat-pusat laba, transfer barang atau jasa antar pusat laba tersebut
menimbulkan masalah penentuan harga transfer, karena masing-masing pusat
laba diukur kinerjanya berdasarkan laba, sehingga setiap transfer barang atau
jasa antar pusat laba akan berdampak terhadap laba masing-masing pihak
yang terkait.
Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang
organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antara pusat laba yang
dibentuk terjadi transfer barang atau jasa. Latar belakang timbulnya masalah
harga transfer dapat dihubungkan dengan proses diferensiasi bisnis dan
perlunya integrasi dalam organisasi yang telah melakukan diferensiasi bisnis.
B. RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diketahui rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran Kinerja Pusat Investasi?
2. Apa yang dimaksud laporan Laba Rugi Variable ?
3. Apa yang dimaksud laporan Laba Rugi Absorpsi ?
4. Apa yang dimaksud penilaian Persediaan ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Memahami tentang Laporan Laba Rugi Absorpsi
2. Menjelaskan hubungan tentang Produksi Penjualan dan Laba
3. Menjelaskan tentang mengevaluasi Manajer Pusat Laba
8
BAB II
PEMBAHASAN
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba rugi. Akan tetapi, laporan laba
rugi perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. Dua
metode perhitungan laba yang telah dikembangkan, yaitu satu berdasarkan
perhitungan biaya variabel dan yang lainnya berdasarkan perhitungan biaya penuh
atau absorpsi. Perbedaan antara perhitungan biaya variabel dan absorpsi bergantung
pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu, yaitu overhead tetap.
Perhitungan biaya variabel yang juga disebut perhitungan biaya langsung
hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk, biaya-biaya ini meliputi
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel.
8
2.2.1 Penilaian Persediaan
Perhitungan biaya persediaan akhir dapat menggunakan perhitungan
biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel. Pada persediaan absorpsi,
persediaan akhir mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, overhead variabel dan overhead tetap per unit. Pada metode
perhitungan biaya variabel, persediaan akhir hanya mencakup biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead variabel. Tidak
dimasukkannya overhead tetap dalam hasil biaya persediaan perhitungan
biaya variabel membuat penilaian persediaan yang lebih rendah daripada
model absorpsi.
2.2.2 Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Abrospsi
8
biaya variabel, semua biaya overhead overhead tetap untuk periode tersebut
ditambahkan ke beban pada laporan laba rugi.
8
2.2.3 Hubungan antara Produksi, Penjualan, dan Laba
Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada perbedaan
laba yang dilaporkan. Karena unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya,
perhitungan biaya absorpsi – seperti juga perhitungan biaya variabel – akan
mengakui total overhead tetap periode tersebut sebagai beban. Tidak ada
overhead tetap yang masuk atau keluar dari persediaan.
Jika Maka
1. Produksi > Penjualan Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel
2. Produksi < Penjualan Laba Bersih Absorpsi < Laba Bersih Variabel
3. Produksi = Penjualan Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel
8
tetap dalam persediaan meningkat, maka laba menurut perhitungan biaya
absorpsi lebih besar dari pada menurut perhitungan biaya variabel sebesar
kenaikan bersihnya. Jika overhead tetap persediaan berkurang, maka laba
menurut perhitungan biaya variabel lebih besar daripada laba menurut
perhitungan biaya absorpsi sejumlah penurunan bersihnya.
8
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA
https://mahasiswa.yai.ac.id
https://www.coursehero.com
8
9