Anda di halaman 1dari 33

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT

INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER


MATA KULIAH : Akuntansi Manajerial
DOSEN : DR. Dyah Nirmala Arum Janie, SE, M.SI.AKT
DR. Dian Indriana, SE, M.SI. AK, CA

Tugas 10
Oleh Kelompok 2 :
1. Ahmad Khamim Mubarok B.312.4120.027
2. Arina Khasbana B.312.4120.028
3. Yudith Adrian B.312.4120.036
4. Kris Dwi Harjanto B.312.4120.049
5. Heni Ekasari Riyaningsih B.312.4120.050
Desentralisasi Dan Fungsi Pertanggungjawaban

Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban (responsibility


accounting system )adalah system yang mengukur berbagai
hasil yang dicapai setiap pusat pertanggungjawaban menurut
informasi yang dibutuhkan para manajer untuk mengoperasikan
pusat pertanggungjawaban mereka. Idealnya sistem akuntansi
pertagguangjawaban mencerminkan dan mendukung suatu
organisasi.
Sentralisasi Desentralisasi

Manajemen Manajemen
Tingakat Puncak Tingakat Puncak

Informasi Keputusan Koordinasi

Pusat pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban

Informasi Keputusan Informas Keputusan


i
Lanjutan..

 dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola pusat


pertanggungjawaban perusahaan yang rumit dan beragam : tersentralisasi
dan terdesentralisasi.
pengambilan keputusan tersentralisasi berbagai keputusan dibuat pada
tingkat manajemen pucak dan manajer pada jenjang yang lebih
rendahbertanggungjawab atas pengimplementasian keputusan tersebut.
pihak keputusan terdesentralisasi memperkenalkan manajer pada jenjang
yang lebih rendah untuk membuat dan mengimplementasikan keputusan-
keputusan penting yang berkaitan dengan wilayah pertanggungjawaban
mereka. desentralisasi adalah praktik pendelegasian wewenang pengambilan
keputusan kepada jenjang yang lebih rendah.
Alasan-alasan Untuk Melakukan Desentralisasi

1) Menggumpulkan Dan Menggunakan Informasi Lokal


2) Memfokuskan Manajemen Pusat
3) Melatih Dan Memotifasi Para Manajer
4) Meningkatkan Daya Saing
Divisi-divisi Yang Terdesentralisasi

Desentralisasi biasanya diwujudkan melalui pembentukan unit-


unit yang disebut divisi. salah satu cara pembagian divisi adalah
berdasarkan jenis barang atau jasa yang diproduksi. sebagai
contoh divisi pepsico.

PEPSICO

Gatorade Frintolay Tropicana pepsi Quaker


Jenis Utama Pusat Pertanggungjawaban

 Pusat Biaya (Cost Center)- manajernya bertanggung jawab hanya


terhadap biaya
Pusat Pendapatan (Revenue Center)- manajernya bertanggung jawab
terhadap penjualan
Pusat Laba (Profit Center)-manajernya bertanggung jawab terhadap
penjualan dan biaya
Pusat Investasi (Investment Center)-manajernya bertanggung jawab
terhadap penjualan, biaya, dan investasi modal
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan Mengunakan
Laporan Laba-rugi Variabel Dan Absorpsi
 pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. akan
tetapi, laporan laba-rugi perusahaan secara keseluruhan
tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. oleh sebab itu,
mengembangkan laporan laba-rugi segmen untuk setiap
pusat laba adalah suatu hal yang penting.
 dua metode penghitungan laba yang telah dikembangkan,
yaitu berdasarkan perhitungan variabel dan berdasarkan
biaya penuh atau absorpsi.
Lanjutan..

Perhitungan Biaya Variabel (Variable Costing) yang disebut


juga perhitungan biaya langsung (direct costing), hanya
membebankan biaya manufaktur variabel ke produk; biaya ini
meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan
overhead variabel.
perhitungan biaya absorpsi (absorption costing)
membebankan semua biaya manufaktur pada produk. bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel, dan
overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk.
menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap dipandang
sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Perhitungan biaya Perhitungan biaya
absorpsi variabel

Biaya produk Bahan baku langsung Bahan baku langsung


Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung
Overhead variabel Overhead variabel
Overhead tetap

Biaya periode Beban penjualan Beban Overhead tetap Beban


administrasi penjualan Beban
administrasi

Klasifikasi Biaya Sebagai Biaya Produk Atau Periode


Menurut Perhitungan Biaya Variabel Dan Absorpsi
Penilaian Persediaan
Persediaan dinilai atas persediaan produk dan produksi. perhatikan data
berikut dari Fairchild company untuk tahun lalu.
Unit dipersediaan awal - Biaya tetap:
Overhead tetap per unit 25
Unit diproduksi 10.000 yang diproduksi

Unit terjual ($300 per unit ) 8.000 Penjualan dan 100.000


Biaya variabel perunit: administrasi tetap
Bahan baku langsung $50
Tenaga kerja langsung 100 Data tersebut menunjukkan ada
Overhad variabel 50 2.000 unit didalam persediaan
akhir (10.000-8000)
Perhitungan biaya absorsi Perhitungan biaya variabel

Bahan baku langsung $ 50 Bahan baku langsung $ 50

Tenaga kerja langsung 100 Tenaga kerja langsung 100

Overhead variabel 50 Overhead variabel 50

Overhead tetap 25
Biaya produk per unit $225 Biaya produk per unit $200

Nilai persediaan akhir:


= 2000 x $225 =$450.000 = 2000 x $200 =$400.000

Biaya persediaan akhir di Fairchild company


menurut perhitungan absorsi dan variabel
Laporan Laba Rugi Dengan Menggunakan Biaya
Variabel Dan Absorpsi
karena biaya produkper unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok
penjualan , metode perhitungan biaya variabel dan absorsi dapat
mengakibatkan angka laba bersih yang berbeda. perbedaan tersebut terjadi
karena jumlah overhead tetap yang diakui sebagai beban pada kedua metode.
Laba perhitungan biaya absorsi $50.000 lebih tinggi dari pada laba menurut
hitungan biaya variabel, karena Sebagian overhead tetap periode tersebut yang
masuk dalam persediaan Ketika biaya absorsi digunakan. Bahkan hanya
$200.000($25 x 8.000) dari overhead tetap yang dimasukkan dalam harga
pokok penjualan pada perhitunggan biaya absorsi sisanya $50.000 ($25 x
2.000) ditambahkan ke persediaan.akan tetapi pada perhitungan biaya variabel
semua overhead tetap sebesar $250.000 untuk periode tersebut ditambahkan
ke beban pada laporan laba-rugi.
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorsi
Penjualan ($300 x 8.000) $ 2.400.000
Dikurangi: harga poko penjualan* 1.800.000
Margin kotor $600.000
Dikurangi : beban penjualan dan 100.000
administrasi
Laba operasi $500.000
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorsi
Penjualan ($ 300 x 8.000) $2.400.000
Dikurangi beban variabel:
Harga pokok penjualan $1.600.000
variabel**
Margin kontribusi $800.000
Dikurangi beban tetap:
Overhead tetap $250.000
Penjualan dan administrasi tetap 100.000 350.000

Laba bersih $450.000


Hubungan Antara Produksi, Penjualan Dan Laba

Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel


dan laba menurut perhitungan biaya absorpsi berubah ketika
hubungan antara produksi dan penjualan berubah. jika barang
yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba
menurut perhitungan biaya variabel akan lebih tinggi dari laba
menurut perhitungan biaya absorpsi.
Jika maka
1.produksi > penjualan Laba bersih Absorpsi > Laba
bersih variable
2.produksi < penjualan Laba bersih Absorpsi < Laba
bersih Variabel
3.produksi = penjualan Laba barsih absorpsi = Laba
bersih Variabel

Hubungan antara produksi, penjualan, dan laba


Perlakuan Overhead Tetap Pada Perhitungan Biaya
Absorpsi

perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan


variabel terletak pada pengakuan beban yang
berhubungan dengan overhead tetap. menurut
perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap harus
dibebankan pada unit yang diproduksi.
total overhaead yang ditetapkan dibandingkan dengan
overhead tetap actual,
Lanjutan..

jika kelebihan atau kekurangan overhead yang ditetapkan


tidak material, maka akan tutup dalam harga pokok penjualan.
setiap unit yang masuk dalam persediaan akhir mengandung
overhead tetap yang ditetapkan.
overhead variabel (yang juga dapat ditetapkan terlalu tinggi
atau terlalu rendah) diperlakukan dengan cara yang sama. jika
jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah itu
material, maka dialokasikan di antara barang dalam proses,
barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Mengevaluasi Manajer Pusat Laba
Evaluasi terhadap para manajer sering dikaitkan dengan profitabilitas unit-unit yang berada
dalam kendali mereka. jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial,
maka manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini.
1) Ketika pendapatan penjualan meningkatan dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktorfaktor lainnya tetap, maka laba akan meningkat
2) Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya, sementara
faktorfaktor lainnya tetap, maka laba akan menurun
3) Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubah.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi Dengan
Menggunakan Roi

 Pengembalian Atas Investasi (ROI)


ROI = Laba Operasi/Aktiva Operasi Rata−rata Aktiva Operasi
Bersih Rata−rata = (Nilai Buku Bersih Awal + Nilai Buku Bersih
Akhir)/2
 Margin Dan Perputaran
ROI = Margin X Perputaran = Laba Operasi/Penjualan X
Penjualan/Aktiva Operasi Rata−rata
Contoh Pengembalian Investasi
sebuah perusahaan mempunyai dua
divisi (alpha dan beta). laba bersih Jawaban :
alpha = 100.000 dan laba bersih beta  ROI Alpha = 100.000/500.000 = 0,20
= 200.000. alpha menghabiskan
 ROI Beta = 200.000/2.000.000 = 0,10
investasi sebesar 500.000 untuk
 Misalkan Alpha Menghasilkan Penjualan
menghasilkan kontribusi 100.000 dan
400.000
beta menghabiskan 2.000.000 untuk
 Marjin = 100.000/400.000 = 0,25
menghasilkan kontribusi 200.000.
 Perputaran = 400.000/500.000 = 0,80
 ROI Alpha = 0,25 X 0,80 = 0,20
Keunggulan ROI

Setidaknya,ada tiga hasil positif dari penggunaan ROI.


a) ROI mendorong manajer untuk fokus pada hubungan antara penjualan,
beban dan investasi
b) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi biaya
c) ROI mendorong manajer untuk fokus pada efisiensi aktivitas operasi.
Kelemahan ROI

• ROI menyebabkan fokus yang sempit pada profitabilitas


divisi
• ROI mendorong manajer untuk fokus pada kepentingan
jangka pendek dengan mengorbankan kepentingan jangka
panjang.
Mengukur Kinerja Pusat Investasi Dengan Menggunakan
Laba Residu & Eva

• Laba Residu adalah perbedaan antara laba operasi dan


pengembalian dollar minimum yang disyaratkan atas aktiva
operasi perusahaan.
• Secara Matematis Dirumuskan:

Laba Residu = Laba Operasi − (Tk. Pengembalian Min x


Aktiva Operasi Rata − Rata)
Lanjutan..
• nilai tambah ekonomis (economic value added-EVA)adalah laba bersih
dikurangi total biaya tahunan.
• Pada dasarnya EVA adalah laba residu dengan biaya modal sama dengan
biaya actual dari perusahaan (sebagai ganti dari suatu tingkat pengembalian
minimum yang diinginkan perusahaan karena alasan lainnya)
• Jika EVA positif makan perusahaan sedang menciptakan kekayaan
• Jika negative maka perusahaan menyia-nyiakan modal
• Persamaan menghitung EVA:

EVA = Laba Operasi Setelah Pajak –(presentase biaya


modal actual x total modal yang dipakai)
Penetapan Harga Transfer
pada banyak organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari salah satu
divisi digunakan sebagai masukan pada divisi lainnya. hal ini
menimbulkan suatu persoalan akuntansi. ketika divisi-divisi
diperlakukan sebagai pusat pertanggungjawaban, divisi tersebut
dievaluasi berdasarkan laba operasi, pengembalian atas investasi dan
laba residu atau eva. jadi, nilai barang yang ditransfer merupakan
pendapatan bagi divisi yang menjual dan biaya bagi divisi yang
membeli. nilai ini atau harga internal disebut harga transfer (transfer
price).
Dampak Penetapan Harga Transfer Terhadap Divisi Dan
Perusahaan Secara Keseluruhan

 ketika satu divisi dari suatu perusahaan menjual pada divisi lain, kedua
divisi tersebut dan perusahaan secara keseluruhan terkena pengaruhnya.
 harga yang dikenakan untuk barang yang ditransfer mempengaruhi biaya
divisi pembeli dan pendapatan divisi penjual. artinya, laba kedua divisi
tersebut sebagaimana juga evaluasi dan kompensasi para manajer
mereka, dipengaruhi oleh harga transfer.
 karena berpengaruh terhadap ukuran kinerja berdasarkan laba dari kedua
divisi (misalnya, roi dan laba residu), penetapan harga transfer sering
menjadi masalah yang ditanggapi secara sangat emosional.
Kebijakan Penetapan Harga Transfer

Harga Transfer Minimum adalah harga transfer yang akan


membuat keadaan divisi penjual tidak menjadi lebih buruk
jika barang dijual pada divisi internal dari pada dijual pada
pihak luar. hal ini terkadang disebut “batas bawah (floor)’’
dari rentang penawaran.
Lanjutan..

Harga Transfer Maksimum adalah harga transfer yang


akan membuat keadaan divisi pembeli tidak menjadi
lebih buruk jika suatu input dibeli dari divisi internal dari
pada jika barang yang sama dibeli secara eksternal. hal
ini terkadang disebut “batas atas (ceiling)” dari rentang
penawaran.
Lanjutan..

harga pasar jika terdapat pasar luar dengan persaingan


sempurna untuk produk yang ditransfer, maka harga
transfer yang paling sesuai adalah harga pasar. pada
situasi demikian, berbagai tindakan manajer divisi akan
mengoptimalkan laba divisi dan laba perusahaan secara
simultan. lagi pula, tidak ada divisi yang memperoleh
manfaat di atas beban divisi lain. bila demikian,
manajemen pusat tidak akan tertarik untuk melakukan
campur tangan.
Lanjutan..

harga transfer berdasarkan biaya harga pasar luar


kerap tidak tersedia. hal tersebut bisa terjadi karena
produk yang akan ditransfer menggunakan desain hak
paten yang dimiliki perusahaan induk. dalam hal ini,
perusahaan bisa menggunakan pendekatan penetapan
harga transfer berdasarkan biaya.
Terimakasih..

Anda mungkin juga menyukai