OLEH KELOMPOK 1:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen
Akuntansi tentang Pelaporan Segment dan Evaluasi Kinerja dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Kami juga berterima kasih kepada
…………….. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Manajemen Akuntansi.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Pelaporan Segment dan Evaluasi
Kinerja. Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai Pelaporan Segmen Dan Evalusi Kinerja yang digunakan
dalam perusahaan sehingga dapat membantu untuk menambah wawasan
mengenai Pelaporan Segmen Dan Evalusi Kinerja yang berguna dalam
implementasi pada perusahaan ataupun organisasi lainnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
manajerial yang bermanfaat. Berikut ini di bahas bagaimana kedua metode
perhitungan biaya tersebut mempengaruhi penilaian persediaan dan penetapan
laba.
Perhitunagan biaya
Perhitungan biaya absorpsi
variabel
Biaya produk Bahan baku langsung Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung
Over had variabel Overhad langsung
Overhad tetap
Biaya periode Beban penjualan Overhad tetap
Beban administratif Beban penjualan
Beban administratif
4
Ingat bahwa biaya produk per unit yang dihasilkan masing – masing metode
berbeda. Perhitungan biaya variabel hanya menginvestarisasi biaya manufaktur
variabel, sehingga biaya setiap unit produk Fairchild adalah $200. Perhitungan biaya
absorpsi mencakup semua biaya manufuktar, sehingga biaya setiap unit produk
adalah $225. Berikut adalah perhitungannya:
Perhitungan Perhitungan
Overhead variabel 50 50
BBL BBL
TKL TKL
OHV OHV
= 1000 UNIT,
OHT
Biaya produk variabel
5
Tampilan 15-2
BBL BBL
TKL
TKL
OHV
OHV
OHT
DM
DL
BBL
VOH
TKL
OHV
OHT
Tentu saja, perbedaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan
di neraca. Fairchild pada awalnya tidak memiliki persediaan awal dan
memproduksi 2000 unit lebih banyak dari yang dijual. Oleh karena itu,
persediaan akhir adalah 2000 unit ( 10000 – 8000). Menurut perhitungan biaya
variabel, nilai persediaan akhir adalah $400000 ( $200 x 2000). Sedangkan
menurut perhitungan biaya absorpsi, nilai persediaan akhir adalah $450000
($225 x 2000).
6
biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu lebih besar
daripada menurut perhitungan biaya variabel.
7
Tampilan 15-3
Fairchild Company
* Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan $2,400,000
Dikurangi beban variabel
Harga pokok penjualan variabel $1,600,000
Penjualan dan administratif variabel $80,000 $1,680,000
Margin kontribusi $ 720,000
Tampilan 15-4
· Fairchild Company
* Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan $2,400,000
Dikurangi harga pokok penjualan $1,800,000
Margin kotor $600,000
Dikurangi beban penjualan dan administratif $180,000
Laba bersih $420,000
8
yang keluar dari persediaan mengandung overhead tetap dari periode
sebelumnya. Selain itu, unit – unit yang diproduksi dan dijual telah
mengandung seluruh overhead tetap yang berjalan. Dengan demikian, jumlah
beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar dari
overhead tetap periode berjalan sejumlah overhead tetap yang keluar dari
persediaan. Oleh karenaa itu laba menurut perhitungan biaya variabel lebih
tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi karena sejumlah overhead
tetap mengalir keluar dari persediaan awal.
Tentu saja, apabila jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada
perbedaan antara laba yang dilaporkan. Karena unit – unit yang diproduksi
terjual seluruhnya, maka perhitungan biaya absorpsi, seperti perhitungan biaya
variabel, akan mengakui total overhead tetap periode tersebut sebagai beban.
Tidak ada overhead tetap yang masuk atau keluar dari persediaan.
Hubungan antara produksi, penjualan dan kedua laba yang dilaporkan
disajikan dalam tampilan 15-5. Perhatikan bahwa apabila produksi lebih besar
daripada penjualan, maka persediaan meningkat. Apabila produksi lebih kecil
daripada penjualan,maka persediaan berkurang. Apabila produksi sama
dengan penjualan, maka persediaan awal sama dengan persediaan akhir.
Jika Maka
Produksi > penjualan Laba bersih absorpsi > laba bersih variabel
Produksi < penjualan Laba bersih absorpsi < laba bersih variabel
Produksi = penjualan Laba bersih absorpsi = laba bersih variabel
9
administratif tetap adalah $50.000 per tahun. Data operasi lainnya sebagai
berikut:
10
Perhitungan biaya absorpsi (15-7)
Pada tahun 2004, laba bersih untuk masing-masing metode adalah sama.
Kesimpulan kita adalah bahwa kedua metode tersebut membebankan jumlah
overhead tetap yang sama. Menurut perhitungan biaya variabel, total overhead
tetap periode sebesar $ 150.000 telah di bebankan. Menurut perhitungan biaya
absorpsi, overhead tetap adalah $ 1 per unit ($150.000 / 150.000 unit produksi)
selama tiga tahun. Overhead tetap yang di bebankan adalah $ 150.000 ($1 X
150.000) selama tiga tahun. Karena overhead tetapa aktual per tahun juga
$150.000, maka tidak ada varians overhead tetap pada masing-masing tahun.
Dengan demikian, beban overhead tetap untuk masing-masing tahun adalah
tarif overhead dikalikan dengan jumlah unit yang terjual. Selama tahun 2004,
total beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi adalah
$150.000 ($1 X 150.000 unit yang terjual). Kedua metode mengakui jumlah
beban overhead tetap yang sama.
Akan tetapi, pada tahun 2005 keadaanya berapa. Dari t ampilan 15-6 dan
15-7 kita melihat bahwa laba menurut perhitungan biaya absorpsi adalah
$50.000 lebih besar dari laba menurut perhitungan biaya variabel ($225.000 -
$175.000). selisih antara kedua laba ini terjadi karena adanya terdapat $50.000
beban overhead tetap yang lebih sedikit menurut metode perhitungan biaya
absorpsi.
Pada perhitungan biaya absorpsi, setiap unit yang diproduksi di bebankan
$1 overhead tetap. Karena dari 150.000 unit yang diproduksi hanya 100.000
unit yang terjual , maka 50.000 unit masuk kedalam persediaan. Unit yang
menjadi persediaan tersebut masing-masing dibebankan overhead tetap
sebesar $1 sehingga totalnya adalah $50.000. Overhead tetap periode berjalan
11
sebesar $50.000 ini tidak akan diakui sebagai beban sampai persediaan
tersebut terjual. Jadi,menurut perhitungan biaya absorpsi, $150.000 overhead
tetap periode dapat dikelompokan kedalam dua kategori: $100.000 sebagai
beban dan $50.000 sebagai persediaan.
Akan tetapi, menurut perhitungan biaya variabel, total overhead tetap
sebesar $150.000 diakui sebagai beban karena dianggap sebagai biaya
periode. Karena perhitungan variabel mengakui $150.000 beban overhead
tetap dan perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui $100.000 ,maka laba
yang dilaporkan menurut biaya absorpsi lebih besar $50.000.
Pada tahun 2006 ,hubungan antara dua laba berkebalikan. Perbedaannya
sekarang adalah $50.000 menguntungkan untuk perhitungan biaya variabel.
Perbedaan yang menguntungkan tersebut terjadi karena perhitungan biaya
absorpsi tidak hanya mengakui $150.000 beban overhead tetap untuk unit
yang di produksi dan dijual dalam periode ini ,tetapi juga mengakui $50.000
overhead tetap yang dikandung unit-unit persediaan yang diproduksi pada
tahun 2005 tetapi terjual pada tahun 2006.Dengan demikian,total overhead
tetap diakui sebagai beban adalah $200.000 menurut perhitungan biaya
absorpsi dan hanya $150.000 menurut perhitungan biaya variabel.
Kunci untuk menjelaskan perbedaan di antara kedua laba tersebut adalah
analisis arus overhead tetap. Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total
overhead tetap sebagai beban.Di lain pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya
mengakui overhead tetap yang ada pada unit-unit yang terjual.Apabila jumlah
yang diproduksi berbeda dari yang terjual , overhead tetap akan mengalir
keluar atau ke dalam persediaan. Apabila obverhead tetap dalam persediaan
meningkat ,maka laba menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar
daripada laba menurut perhitungan biaya variabel dengan menghitung
kenaikan bersih. Apabila overhead tetap persediaan berkurang, maka laba
menurut perhitungan biaya variabel lebih besar daripada laba menurut
perhitungan biaya absorpsi.
Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan adalah tepat sama
dengan selisih di antara kedua laba. Perubahan ini dapat dihitung melalui
perkalian tarif overhead tetap dengan perubahan total unit persediaan awal dan
akhir (yang merupakan selisih antara produksi dan penjualan). Selisih antara
12
laba bersih menurut perhitungan biaya absorpsi dan perhitungan biaya variabel
dapat ditanyakan sebagai:
Laba menurut perhitungan biaya absorpsi – Laba menurut perhitungan
biaya variabel = Tarif overhead tetap x (Unit yang diproduksi –Unit yang
terjual).
Tampilan 15-8 memperlihatkan bagaimana pendekatan praktis ini dapat
digunakan untuk menjelaskan selisih tersebut.
13
2004 2005 2006
Laba bersih:
Perhitungan biaya absorpsi $362,5 $225 $500
Perhitungan biaya variabel 362,5 175 550
Selisih $ 0 $150 $ (50)
-
Penjelasan:
Unit yang diproduksi 150 150 150
Unit yang terjual 150 100 200
Perubahan dalam persediaan 0 50 (50)
Tarif overhead tetap X $1 X $1 X $1
Selisih yang dijelaskan $ 0 $ 50 $ (50)
15-8
Apabila jumlah yang ditetapkan terlalu tinggi atau terlalu rendah itu
material, maka kelebihan atau keuntungan tersebut dialokasikan diantara
barang dalam proses, dan Harga Pokok penjualan.
14
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan
antarapenjualan dan laba diatas, menurut biaya absorpsi, kadang – kadang
tidak demikian halnya. Sebagai ilustrasi anggaplah bahwa suatu divisi dari
Myers, Inc. , memiliki data operasi berikut selama 2 tahun pertamanya. (tidak
ada biaya penjualan dan administratif).
2005 2006
15
menunjukkan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.
Apakah anda seorang manager, pendekatan laba manakah yang anda pilih?
2005 2006
Penjualan $125.000 $250.000
Dikurangi beban variabel
Harga pokok penjualan variabel 50.000 100.000
Margin kontribusi $ 75.000 $150.000
Dikurangi beban tetap
Overhead tetap 100.000 100.000
Laba (rugi) bersih $ (25.000) $ 50.000
2005 2006
Penjualan $125.000 $250.000
Dikurangi harga pokok penjualan 100.000 250.000
Laba (rugi) bersih $ 25.000 $ 0
16
evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun
berdasarkan perhitungan biaya absorpsi. Berikut kita lihat mengenai pelaporan
sekmen dan mari kita lihat mengapa hal ini benar.
Untuk mengevaluasi berbagai aktivitas yang berbeda dalam suatu
perusahaan, seorang manajer membutuhkan lebih dari sekadar ikhtisar
informasi yang terdapat dalam laporan laba ruji perusahaan. Sebagai contoh,
dalam sebuah perusahaan dengan beberapa divisi yang beroperasi di berbagai
pasar yang berbeda, manajernya tentu ingin tahu bagaimana profitabilita
masing-masing divisi. Pengetahuan ini barangkali dapat menciptakan laba
keseluruhan yang lebih besar melalui penghapusan divisi-divisi yang tidak
menguntungkan, pemberian perhatian khusus kepada divisi-divisi bermasalah,
pengalokasian dana tambahan untuk divisi-divisi yang lebih menguntungkan,
dan seterusnya. Akan tetapi, laporan laba rugi divisi bukanlah satu-satunya
yang harus disediakan oleh sistem akuntansi manajerial yang baik. Segmentasi
yang lebih baik diperlukan oleh para manajer untuk menjalankan tanggung
jawab mereka dengan benar. Divis terdiri dari pabrik-pabrik yang berbeda.
Pabrik menghasilkan produk, dan informasi mengenai prrofitabilitas produk
adalah penting. Beberapa produk barangkali menguntungkan; sementara
beberapa lainnya tidak. Demikian juga, informasi laba pada berbagai wilayah
penjualan, proyek khusus, tenaga penjual individual, dan seterusnya, adalah
penting.
Para manajer perlu mengetahui profilitabilitas berbagai segmen dalam
suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan
yang berhubungan dengan eksistansi berkelanjutan dari setiap segmen, tingkat
pendanaan, dan seterusnya. Sebuah segmen adalah setiap entitas yang
berorientasi laba didalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan
informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan
oleh manajer segmen. Biaya yang dapat dikendalikan adalah biaya yang
tingkatnya dapat dipengaruhi oleh manajer. Jadi, manajer yang tidak memiliki
tanggung jawab atas suatu biaya yang tidak boleh bertanggung jawab terhadap
biaya tersebut. Sebuah contoh, manajer deviso tidak memiliki wewenang untuk
menentukan biaya tingkat korporasi seperti penelitian dan pengembangan gaji
manajer puncak. Oleh karena itu, manajer devisi seharusnya tidak bertanggung
jawab terhadap terjadinya biaya-biaya retsebut. Apabila biaya yang tak dapat
17
dikendalikan disertakan dalam laporan segmen, maka biaya tersebut harus
dipisahkan dari biaya yang dapat dikendalikan dan diberi tanda sebagai biaya
yang tidak dapat dikendalikan. Sebagai contoh, biaya tetap pada dua atau lebih
pabrik dalam suatu divisi tidak dialokasikan ke masing-masing pabrik tetapi
dicatat sebagai biaya divisi.
18
Devon menemukan bahwa banyak biaya tetap yang dialokasikan untuk
perekam video tidak terhapus ketika lini l produk tersebut dihentikan. Karena
baik stereo maupun video diproduksi pada pabrik yang sama, maka sebagian
overhead tetap merupakan biaya bersama bagi kedua produk. Biaya ini
meliputi penyusutan pabrik, pajak, asuransi, gaji manajer pabrik, dan
sebagainya. Ketika produksi perekam video dihantikan, seliruh biaya overhead
tetap tersebut dibebankankan kapada lini.
Elcom, Inc.
Laporan Laba Rugi Segmen, 2005
Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi
PEREKAM
STEREO TOTAL
VIDEO
Elcom, Inc
Laporan Laba Rugi 2006
Dasar Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan $400.000
Dikurangi : Harga pokok penjualan 430.000
Margin kotor $(30.000)
Dikurangi :Beban penjualan dan administratif 35.000
Laba (rugi ) bersih $(65.000)
Produk stereo. Demikian juga, sebagian biaya penjualan dan administratif tetap yang sebelumnya
dibebankan ke lini perekam video selanjutnya dibebankan ke lini stereo.
19
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variabel
memiliki 1 keistimewaan disamping laporan laba rugi perhitungan biaya
variabel yang telah disajikan sebelumnya. Beban tetap dipecah menjadi dua
kategori: beban tetap langsung (direct fixed experises) dan beban tetap umum
(common fixed expenses). Bagian tambahan ini menggaris bawahi biaya yang
dapat dikendalikan dengan biaya yang tak dapat dikendalikan dan
meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap kontribusi
segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Beban tetap langsung adalah beban tetap yang secara langsung dapat
ditelusuri kesuatu segmen (lini roduk dalam contoh ini). Beban ini kadang kala
disebut sebagai beban tetap yang dapat dihindari (avoidable fixed expenses)
atau beban tetap yang dapat ditelusuri (traceable fixed expenses) karena
beban ini akan hilang apabila segmen ditutup atau dihapus. Beban tetap ini
disebabkan oleh eksistensi segmen itu sendiri. Dalam contoh, Elcon, Inc. ,
penyusutan peralatan yang digunakan dalam memproduksi perekam video dan
gaji penyelia produksi lini perekam video adalah contoh beban tetap langsung.
Beban tetap umum disebabkan oleh 2 atau lebih segmen secara bersamaan.
Beban – beban ini kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen
dihapus. Dalam contoh Elcom, Inc. , penyusutan pabrik dan gaji penyelia pabrik
adalah beban tetap umum. Penghapusan ini perekam video tidak
mengeliminasi pabrik dan penyusutannya. Demikian juga penyelia pabrik tetap
dibutuhkan untuk mengawasi produk lini produk stereo.
20
Elcom, Inc
Laporan Laba Rugi Segmen, 2005
Dasar Peritungan Biaya Absorpsi.
Biaya tetap yang merupakan biaya tetap langsung pada suatu segmen
mungkin dapat menjadi biaya tak langsung, atau umum, pada segmen yang
lain. Sebagai contoh, anggaplah bahwa lini produk stereo disegmentasi
menjadi dua wilayah penjualan. Pada kasus demikian, penyusutan peralatan
yang digunakan untuk memproduksi stereo merupakan beban umum bagi
kedua wilayah tetapi secara langsung dapat ditelusuri ke segmen produk itu
sendiri.
Konstribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk penutupan biaya
tetap umum perusahaan disebut margin segmen ( segmen margin ). Suatu
segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variabel dan biaya tetap
langsungnya sendiri. Laba segmen yang negatif mengurangi total laba
perusahaan, yang menimbulkan pertimbangan untuk menghapus segmen
tersebut. Dengan mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki suatu segmen
terhadap penjualan segmen lainnya, margin segmen dapat mengukur
perubahan laba perusahaan yang mungkin terjadi apabila segmen dieliminasi.
Keputusan yang benar adalah menpertahankan kedua ini produk.
Keduanya menghasilkan kontribusi yang sama bagi profitabilitas perusahaan.
21
Penghentian produksi salah satu produk benar-benar memperburuk keadaan,
kecuali penghentian tersebut digantikan oleh produk yang menawarkan margin
segmen yang lebih tinggi.karena kedua produk menghasilkan margin kontribusi
yang besar, solusi lain untuk rugi bersih diperlukan. Akuntansi dapat membantu
dengan memfokuskan pada analisis biaya yang lebih rinci dengan
menggunakan perhitungan biaya berdasar kegiatan.
Persiapan 18.000
22
pemeliharaan yang dilakukan oleh pekerja Lini selama mesin berhenti
berproduksi.
Pendekatan berdasarkan aktivitias memperlihatkan kompleksitas operasi
manufaktur dan meningkatkan para menejer bahwa penurunan biaya bahwa
listrik hanya bisa dicapai melalui penurunan pemakaian mesin (mungkin
dengan menjalankan mesin secara lebih efisien). Demikian juga, penurunan
biaya persiapan hanya bisa dicapai melalui penyederhanaan atau
penghapusan aktivitas persiapan. Pengurangan aktivitas mengurangi biaya
aktual dan meningkatkan laba.
23
agar pelanggan yang ada tetap senang juga memerlukan usaha. Misalnya
banyak toko menyediakan pembungkusan hadiah gratis sebagai penarik
kepada pelanggan yang telah melakukan pembelian. Perusahaan harus
memiliki data profitabilitas untuk melakukan kontribusi laba dari hubungan
pelanggan dan kemudian membandingkan peningkatan biaya jasa dengan
manfaatnya. Dewasa ini, banyak perusahaan yang memanfaatkan pendekatan
siklus hidup pelanggan, dengan kesadaran bahwa pelanggan setia akan
menghasilkan penjualan yang berarti dalam jangka panjang. Misalnya, seorang
penggemar pizza dapat menghabiskan $8.000 untuk membeli pizza sepanjang
hidupnya. Untuk produk yang lebih mahal, seperti mobil Cadillac, jumlahnya
mendekati $332.000.
Database relasi dan sistem akuntansi yang baik dapa memudahkan
penelususran profitabilitas pelanggan. Analisis profitabilitas dari berbagai kelas
pelanggan memerlukan informasi mengenai produk, pemasaran, dan aktivitas
administratif yang digunakan untuk melayani setiap kelas pelanggan. Analisis
Barton, Inc. , suatu perusahaan yang memproduksi model patung kuda yang
dijual kepada 3 kelompok pelanggan: jaringan toko iskon besar, toko mainan
independen, dan para penggemar mainan. Setiap model dibuat dari bahan
plastik dengan tingkat kepadatan yang tinggi, dari suatu cetakan yang terinci.
Tim perancang menjamin bahwa rancangan yang mereka hasilkan akurat dan
sesuai dengan yang digambarkan. Pigmen – pigmen warnanya sangat hidup
dan kaya. Meskipun Barton menghasilkan banyak rancangan, semuanya
membutuhkan biaya produksi yang sama. Tampilan 15-13 menyajikan data
produksi dan pemasaran.
Setiap kelas pelanggan memiliki permintaan yang berbeda – beda.
Jaringan toko mainan yang besar membeli 63% dari output Barton. Mereka
menerima diskon harga rata – rata $1,25 per unit, dan berhubungan dengan
barton melalui sistem pertukaran data elektronik (electronic data interchange –
EDI). Jadi, ketika persediaan toko menipis, pesanan dikirim secara elektronik
ke pabrik Barton dan pengiriman model tersebut segera dilakukan. Tidak ada
komisi yang dibayar untuk penjualan ke jaringan toko. Akan tetapi, Barton
harus membayar setiap gerai toko $1.500 per tahun untuk tempat pemajangan
(hal ini menjamin letak pemajangan yang stragtegis didalam toko). Seluruhnya
terdapat 75 gerai. Barton menanggung biaya pengiriman. Selain itu, jaringan
24
toko biasanya tidak mempermasalahkan model yang dikirim, oleh karena itu
Barton biasanya mengirim model apa saja yang ada dalam persediaan saat itu.
Tidak ada kemasan khusus untuk pesanan dari jaringan toko mainan.
Toko – toko mainan independen berukuran lebih kecil dan biasanya
menyimpan mainan yang bernuansa pendidikan dalam jumlah besar. Kira –
kira 35% produksi Barton dijual kepada mereka. Tidak ada diskon harga yang
diberikan untuk toko – toko ini dan tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk
tempat pemajangan. Akan tetapi, komisi penjualan sebesar $0,75 per unit
terjual diberikan kepada pemborong besar yang menjual ke toko – toko
tersebut. Toko lalu membayar setiap pengiriman dari pabrik Barton. Toko –
toko ini lebih mudah menyukai model – model yang dilengkapi dengan cerita.
Misal: satu model dari kuda perang suku indian yang dilengkapin dengan buku
penjelasan dan kemasan khusus cukup populer. Oleh karena itu, Barton
berusaha menjual semua model dengan kemasan khusus kepada toko mainan
tersebut.
Beban produksi:
Unit yang diproduksi dan dijual $500.000
Harga rata – rata per model $15
Bahan baku langsung per unit $5
Biaya tenaga kerja langsung $2
Overhead per unit $1
Beban pemasaran:
Komisi (per model yang terjual) $0,75
Pengemasan khusus per unit 0,20
Biaya EDI per tahun 100.000
Beban pameran 75.000
Pengiriman 157.500
Biaya tempat pemajangan 112.500
25
ruangan pertemuan di hotel selama dua hari, mengundang para penggemar
lokal untuk membuat pertunjukan dan demonstrasi produk, dan menyediakan
serankaian ruangan dagang untuk model kuda yang unik. Beberapa staf Barton
(seperti perancang, presiden direktur, dan wakil presiden pemasaran) hadir
untuk berbincang-bincang dengan para pelanggan, menjawab berbagai
pertanyaan, dan memamerkan (dan menjual) model-model terbaru.
Dengan informasi di atas, kita dapat menganalisis profitabilitas menurut
kelas pelanggan. Tampilan 15-14 menyajikan laporan laba rugi untuk masing-
masing kelas pelanggan. Jaringan toko menghasilkan penjualan tertinggi, tetapi
harus disesuaikan dengan diskon. beba yang secara langsung di akibatkan
oleh gerai-gerai jaringan toko mencakup pembayaran tempat pemjangan,
ongkos pengiriman, dan biaya peralatan serta operator EDI. Toko mainan
independen tidak menerima diskon harga, tetapi mensyaratkan pembayaran
komisi dan pengmasan khusus. Pameran menghasilkan pendapatan yang
paling rendah, dan beban-beban yang terdiri dari beban pameran, perancang
khusus, dan persiapan. Dari penjelasan di atas, jelaslah bahwa pelanggan
yang paling menguntungkan adalah jaringan toko diskon, diikuti oleh toko-toko
mainan independen. Pameran tidak menguntungkan. Analisis berdasarkan
aktivitas mampu memberi gagasan yng lebih baik kepada manajemen
mengenai aktivitas mana yang perlu mendapat perhatian dan di mana
pemotongan biaya mungkin dilakukan. Misalnya, pameran adalah pemborosan
uang atas dasar penjualan. Mungkin manajemen hendak
mempertimbangkannya sebagai aktivitas promosi dan bukan kelas pelanggan.
Sebenarnya, tujuan utama pameran adalah untuk mentimulasi perhatian pada
seluruh lini produk Barton, bukan semata-mata menjual 10.000 model. Dengan
demikian, seluruh biaya pameran dapat ditambahkan kepada beban
pemasaran secara keseluruhan.
Data berdasarkan aktivitas ini juga mampu memberi manajemen ide yang
baik mengenai biaya ekspansi ke satu wilayah baru dan penutupan wilayah
lain. Misalnya, haruskah Barton menjjual kepada satu gerai jaringan lagi
apabila kapasitasnya memungkinkan?. Jumlah tersebut tidak akan dijual
kepada toko mainan independen. Analisisnya adalah sebagai berikut: Laba
dari penambahan satu gerai jaringan.
26
Pendapatan dari tambahan gerai $63.000
Pendapatan $63.000
Komisi (3.150 )
27
Laba dari Toko mainan
Independen
Penjualan $ 2.625.000
Dikurangi harga pokok penjualan 1.400.000
Laba kotor $ 1.225.000
Dikurangi komisi (131.250)
Kemasan khusus (35.000)
Laba bersih $ 1.058.750
28
Apabila kinerja aktual berbeda dari yang diharapkan, maka tindakan
perbaikan barangkali diperlukan. Melalui pembandingan hasil aktual dengan
hasil yang diharapkan dan pelaksanaan tindakan korektif bila diperlukan,
manajer melakukan pengendalian. Walaupun demikian, agar proses
pengendalian berhasil, perilaku biaya harus benar – benar dipahami.
Misalkan rencana keuangan menghendaki produksi 12.000 unit selama
satu tahun, dan biaya utilitas yang direncanakan selama satu tahun tersebut
adalah $ 18.000. Pada akhir bulan pertama, perusahaan memproduksi 3.000
unit dan menghabiskan $4,500 untuk utilitas. Apakah biaya utilitas yang terjadi
sesuai dengan yang direncanakan?
Menurut pendekatan perhitungan biaya absorpsi, rencana biaya utilitas
untuk setiap unit yang diproduksi adalah $1,50 ( $18.000/12.000). jadi, untuk
3.000 unit, biaya utilitasnya adalah $4.500 ($1,50x3.000) .Karena biaya utilitas
yang diharapkan untuk 3.000 unit adalah $4.500 dan biaya aktualnya $4.500,
rencana tampaknya berjalan dengan baik. Sayangnya, kakulasi ini
mengabaikan perilaku biaya. Hal itu mengasumsikan bahwa semua biaya
adalah variabel. Padahal, biaya utilitas adalah tetap $1.000 per bulan ditambah
$0,50 per kilowatt jam listrik. Apabila dibutuhkan 1 kilowatt jam untuk
memproduksi 1 unit output, maka biaya yang diperkirakan untuk memproduksi
3.000 unit, tetapi perusahaan mengeluarkan $4.500. Oleh karena itu , rencana
tidak berjalan sesuai yang diinginkan.
Sinyal yang tepat mengenai rencana biaya utilitas muncul apabila perilaku
biaya dipertimbangkan. Sekali lagi, kita melihat pentingnya pembedaan antara
biaya tetap dan variabel. Karena pembedaan ini merupakan dasar bagi
perhitungan biaya variabel, kita harus menyimpulkan bahwa perhitungan biaya
variabel lebih unggul daripada perhitungan biaya absorpsi untuk tujuan – tujuan
internal.
29
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
30
Daftar Pustaka
http://hati-sitinurlola.blogspot.com/2009/11/biaya-overhead-pabrik.html
31