Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN (ABC)”

Mata Kuliah : Cost Management

Dosen Pengampu: Nanik Wahyuningtiyas SE.,M.SI.,M.M

Disusun oleh kelompok 4 :

1. Moh. Faqih (22201081047)


2. Bahrul Widadi (22201081080)
3. Adit Toyyibi Lukmana (22201081086)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perhitungan Biaya
Berdasarkan (ABC)”. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Nanik
Wahyuningtiyas SE.,M.SI.,M.M selaku dosen pengampu mata kuliah Cost Management.
Kami selaku penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan bagi para pembaca. Kami menyadari dengan betul bahwa dalam proses
penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 27 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 PENGERTIAN ANALISIS BIAYA VOLUME LABA..................................................2
2.2 GRAFIK HUBUNGAN BIAYA VOLUME LABA........................................................3
2.3 ANALISIS BIAYA VOLUME LABA RESIKO DAN RESIKO SERTA
KETIDAKPASTIAN.............................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................6
3.2 SARAN.............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Analisis Biaya Volume Labaatau biasa disebut denganCost Volume ProfitAnalysis.
(CVPA)merupakan suatu alat yang sangat tepat untuk perencanaan danpengambilan
keputusan terkait dengan biaya variable per unit, kuanttas yangterjual, harga produk.
(prices of products), volume produksi, dan semua informasikeuangan perusahaan yang
terkandung di dalamnya yang sangat mempengaruhi tngkatlaba Analisis CVP dapat
mengatasi banyak isu lainnya sepert jumlah unit yang harusdijual untuk mencapai impas.
dampak pengurangan biaya tetap terhadap ttkimpas, serta dampak kenaikan harga
terhadap laba. Selain itu analisis CVP memungkinkan para manajer untuk melakukan
analisis sensitvitas dengan mengujidampak dari berbagai ingkat harga atau biaya terhadap
laba. Sementara tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba
yangmaksimal agar kelangsungan hidup perusahaan terus berjalan sepanjang waktu.
makaperlu dilakukan analisis terhadap biaya volume laba perusahaan. Oleh karena itu.
dalammakalah ini akan dibahas bagaimana analisiscost volume profit (CVP) agar
manajerdapat dengan bijak mengambil keputusan yang past dan tdak mengandung resiko
yangdapat merugikan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi analisis biaya volume laba?
2. Bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3. Bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam Dolar?
4. Apa itu grafik laba volume?
5. Apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?

1.3 TUJUAN
1. 1) Mengetahi apa definisi analisis biaya volume laba?
2. Mengetahui bagaimana Analisis Titik Impas (Break-Even Point Analysis)?
3. Mengetahui bagaimana menghitung titik impas dalam nilai penjualan dalam dolar?
4. Mengetahui apa itu grafik laba volume?
5. Mengetahui apa perbedaan risiko dan ketidakpastian?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ANALISIS BIAYA VOLUME-LABA


Analisis blaya volume laba (cost-volume-profit) memperkirakan bagaimana
perubahan. biaya (baik biaya variabel maupun tetap), volume penjualan, dan harga
memengaruhi laba perusahaan. CVP adaah alat yang sangat baik untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan. Bahkan, CVP adalah salah satu alat yang paling adaptif dan
paling luas penerapannya yang digunakan oleh akuntan manajerial untuk membantu para
manajer dalam mengambil keputusan yang lebih baik.
Perusahaan-perusahaan menggunakan analisis CVP untuk meraih tolak ukur yang
penting. seperti titik impas. Titik impas (break-event point) adalah titik dimana total
pendapatan sama dengan total biaya (yaitu, titik saat laba sama dengan nol). Perusahaan-
perusahaan baru biasanya mengalami kerugian (laba operasi yang negatif di awal
kegiatan operasinya dan memandang periode titik impas mereka sebagai awal yang
signifikan.

2.2 CARA MENGHITUNG PENENTUAN COST PRODUK BERDASAR FUNGSI


Langkah-langkah dalam melakukan perhitungan biaya berdasarkan fungsi /tradisional:
1. Membebankan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk
dengan penelusuran langsung, sedangkan overhead dibebankan dengan penelusuran
penggerak atau alokasi. Penggerak unit yang biasa digunakan antara lain : unit yang
diproduksi, jam TKL, biaya TKL, jam mesin, biaya bahan baku langsung.
2. Menentukan kapasitas aktivitas yang diukur dengan penggerak tersebut. Empat
kapasitas yang umum digunakan adalah kapasitas yang diharapkan, normal, teoritis,
dan praktis. Penggunaan kapasitas praktis dan teoritis seringkali direkomendasikan
karena menghindari pembebanan biaya kapasitas yang tidak digunakan ke produk
dan mengingatkan manajemen akan kelebihan kapasitas yang ada

Ukuran – ukuran kapasitas aktivitas terdiri dari:


a. Tarif keseluruhan pabrik, perhitungannya melalui 2 tahap:
1. Biaya overhead yang dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan
untuk keseluruhan pabrik. Penggerak tingkat unit yang biasa digunakan adalah
jam tenaga kerja langsung.
2. Biaya overhead dibebankan ke produk, dengan cara mengalikan tarif overhead
dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-
masing produk
b. Tarif departemen, perhitungannya melalui 2 tahap:
1. Biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departemen
produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen. Penggerak

2
berdasarkan unit departemen yang digunakan jam mesin atau jam tenaga kerja
langsung.
2. Overhead dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif departemen dengan
jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait.

2.3 FUNCTIONAL BASED COSTING MENIMBULKAN DISTORSI


1. Penentuan biaya produksi dengan metode traditional costing dapat menimbulkan
distorsibiaya produksi. Hal ini disebabkan karena metode tersebut hanya
mempergunakan satu macambasis pembebanan biaya untuk pemakaian sumber daya,
sementara setiap sumber daya yangberbeda dapat saja dikonsumsi berdasarkan basis
yang berbeda pula. Untuk mengatasiketerbatasan pada metode traditional costing
maka dikembangkan sistem biaya yang didasarkanpada aktivitas yang disebut
Activity Based Costing, yang didasari oleh asumsi bahwa aktivitasmengkonsumsi
biaya dan produk mengkonsumsi aktivitas. Dengan demikian, penyebab
daridikonsumsinya biaya adalah aktivitas yang dilakukan untuk membuat suatu
produk, bukan produkitu sendiri. Maka dengan metode Activity Based Costing
pembebanan biaya tidak selalu dianggapproporsional terhadap volume produk,
melainkan proporsional terhadap pengkonsumsian sumberdaya oleh aktivitas-aktivitas
yang dilakukan dalam membuat produk tersebut.
2. Keterbatasan sistem akuntansi biaya berdasarkan fungsi yaitu tarif keseluruhan pabrik
dan tarif departemen tidak dapat berfungsi dengan baik untuk beberapa situasi
(persaingan, kepuasan pelanggan, tekanan atas teknologi canggih), sehingga dapat
menyebabkan distorsi biaya (ketidakakuratan pembebanan biaya) produk dan dapat
merugikan perusahaan.

3
2.4 CARA MENENTUKAN COST PRODUK BERDASAR AKTIVITAS
Menghitung penetapan biaya berdasarkan aktivitas Rumus penetapan biaya
berdasarkan aktivitas adalah sebagai berikut: Total kumpulan biaya / Penggerak biaya =
Penetapan biaya berdasarkan aktivitas.
Berikut langkah-langkah menghitung biaya berdasarkan aktivitas suatu produk:
1. Tentukan kegiatan yang diperlukan Untuk mulai menghitung penetapan biaya
berdasarkan aktivitas, identifikasi aktivitas mana yang diperlukan untuk
memproduksi produk tertentu. Pertimbangkan beberapa variabel, seperti biaya
penggunaan fasilitas manufaktur dan biaya serta waktu penelitian pendahuluan.
2. Bagilah aktivitas ke dalam kumpulan biaya Setelah Anda mengidentifikasi
aktivitas yang diperlukan, Anda kemudian dapat membaginya ke dalam
kumpulan biaya. Kumpulan biaya adalah pengelompokan biaya yang terkait
dengan aktivitas tertentu, seperti pembelian. Pisahkan setiap aktivitas ke dalam
kumpulan biaya yang sesuai berdasarkan maksud atau tujuannya.
3. Tetapkan pemicu biaya ke kumpulan biaya Setelah Anda mengurutkan aktivitas
ke dalam kumpulan biaya, Anda dapat menentukan pemicu biayanya. Penggerak
biaya adalah apa yang mempengaruhi perubahan biaya, seperti jam, unit, atau
suku cadang. Telusuri setiap kumpulan biaya dan tetapkan penggerak biaya.
Misalnya, jumlah suku cadang yang dibeli mempengaruhi biaya pembelian.
4. Hitung tarif cost driver Untuk menemukan tarif pemicu biaya, pertama-tama
Anda harus membagi total overhead setiap kumpulan biaya dengan total pemicu
biaya. Kemudian, Anda akan menentukan jumlah jam, unit, atau suku cadang
yang diperlukan untuk setiap aktivitas dan mengalikan angka tersebut dengan
tarif pemicu biaya.
5. Bertindak atas biaya overhead Setelah Anda menghitung penetapan biaya
berdasarkan aktivitas, Anda memiliki gambaran yang jelas tentang biaya
overhead yang terkait dengan produksi. Anda dapat menggunakan informasi ini
untuk membuat keputusan yang tepat mengenai perubahan yang diperlukan untuk
meningkatkan profitabilitas produk dan perusahaan Anda.

2.5 PENENTUAN CARA MENGURANGI COST AKTIVITAS


1. Menggabungkan semua aktivitas yang memiliki tarif yang sama dalam satu kelompok
biaya (cost pool).
2. Menggunakan aktivitas yg paling mahal dan menggunakan penggeraknya untuk
membebankan biaya pada produk.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
 Karena penghitungan biaya produk sangat penting dalam menentukan harga jual
produk, sehingga manajemen membutuhkan informasi yang tepat atau yang
sebenarnya mengenai biaya- biaya yang sesuai dengan alokasinya. Maka sebaiknya
perusahaan menggunakan dengan sistem aktivitas ( ABC ).
 Penghitungan biaya biaya berdasarkan Dengan mengetahui informasi biaya yang
sebenarnya, membantu manajemen dalam mengambil keputusan dalam penetapan
harga jual produk dan selanjutnya menentukan laba yang dikehendaki perusahaan.

3.2 SARAN
Dilihat dari pembahasan diatas tentang perhitungan biaya berdasarkan (ABC), maka
saran dari penulis adalah agar kita mempelajari dan memahami serta mengetahui apa
yang berkaitan tentang perhitungan biaya. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah
yang kami buat masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah
ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

ADMINLP2M. (2023, January 21). Activity Based Costing – Definisi, Kelebihan, dan
Kekurangan.
Fahmie, A. (November 2015). ANALISIS PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI
TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK PADA PERUSAHAAN.
Marlena. (2015). PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN ACTIVITY
BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BIAYA PRODUKSI PER UNIT
PADA CV SARI AGUNG TULUNGAGUNG. BENEFIT, 69-84.

Anda mungkin juga menyukai