Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Susantina (101181010115)
Titi Mila (1011810101)
Yovi (101181010132)
Semester IV/D
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “perhitungan biaya berdasarkan proses ( processing costing) ”. ini guna
memenuhi tugas mata kuliah akuntansi biaya.
Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini
Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Kesimpulan...............................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keuangan yang baik, sangat membantu manajemen dalam melakukan
pengambilan keputusan – keputusan penting bagi kemajuan perusahaan atau
organisasi yang dipimpin. Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan yang baik,
maka diperlukan kemampuan yang mumpuni dari jajaran manajemen dalam
melakukan perhitungan biaya-biaya yang terkait. Salah satu sistem perhitungan biaya
tersebut adalah perhitungan biaya berdasarkan proses.
Perhitungan biaya dalam proses atau process costing termasuk dalam salah satu
desain sistem yang penting dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga laporan
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi yang akurat oleh
manajemen demi menentukan keputusan – keputusan penting bagi kemajuan
perusahaan. Bagi perusahaan / industri yang memproduksi produk yang homogen
(sejenis) secara terus menerus, perhitungan biaya dalam proses atau process costing
menjadi alternatif yang efektif dalam menentukan harga pokok penjualan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut :
1. Apa sajakah keunggulan dari 4 mahzab ?
2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan pandangan 4 mahzab ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat kita simpulkan ada beberapa tujuan
yaitu sebagai berikut
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keunggulan dari 4 mahzab
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya
berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang
besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya
karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan
prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa
produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan
proses perbaikan.
B. Kerjasama Serikat Karyawan Manajemen
Karakteristik perhitungan biaya menurut proses
Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang
hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.
· Unit ekuivalen
Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan
berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk
yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan
unit-unit secara fisik.
Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang dalam
proses) pada akhir suatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk
ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun,
pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk
yang selesai sebagian tidak tersedia.
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita
membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang
dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa
digunakan.
Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di
lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu
sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan
berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori
yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri
pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan
farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan
dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.
Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh
produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian
persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja
adalah sebagian selesai.
b. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan
atau secara terus-menerus selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan
menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan
bahan langsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan
ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung
pada apakah titik di memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai.
C. Ghaida
ARUS BIAYA DALAM PERUSAHAAN PABRIKASI
Salah satu peran fundamental dari sistem biaya adalah akumulasi biaya. Hal itu
terdiri atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori
atau klasifikasi yang relevan.
Fungsi akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan dan
pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan
mengalir melalui proses produksi. Proses pabrikasi, susunan fisis pabrik, dan
pengambilan keputusan yang dibutuhkan para manajer merupakan dasar guna
menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan.
Hal itu digunakan untuk mengakui dan mengukur arus biaya pada setiap periode
fiskal mulai dari perolehan bahan, melalui operasi pabrik, sampai ke harga pokok
penjualan. Perkiraan-perkiraan biaya merupakan perluasan dari perkiraan umum
(general accounts). Hubungan antara Perkiraan Umum dan Perkiraan Biaya sebagai
berikut :
Ada dua metode akumulasi biaya yang digunakan secara luas, dimana keduanya
mempunyai beberapa aspek yang sama, walaupun obyek biaya terakhir dari kedua
metode tersebut adalah produk, tetapi kedua metode tersebut pada dasarnya
berbeda penekanannya dalam penelusuran besarnya biaya. Pada kalkulasi biaya
proses, perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada proses, pusat
biaya, atau departemen di pabrik. Macam-macam akumulasi biaya adalah sebagai
berikut :
Kalkulasi biaya proses mengakumulasikan biaya-biaya dari proses produksi atau dari
departemen.
Metode ini digunakan pada saat semua unit yang dihasilkan dalam suatu
departemen atau pusat biaya pada dasarnya sama, atau pada saat tidak ada
keperluan untuk membedakan unit-unit produk tersebut.
Pada beberapa perusahaan pabrikasi, unit yang berbeda memiliki biaya bahan
langsung yang secara nyata berbeda, tetapi semua unitnya melalui konversi yang
sama dalam jumlah yang besar. Dalam kasus ini, biaya bahan langsung
diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi biaya pesanan, dan biaya konversi
diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi biaya proses.
Contohnya adalah operasi perakitan yang sederhana di mana lampu dilapisi dengan
kuningan murahan dan lampu mahal yang terbuat dari kuningan murni yang dirakit
dalam jumlah besar. Biaya pekerja yang sama ditunjukkan pada semua unit barang,
dan kabel serta tombol yang sama (bahan langsung) juga dipasang. Kap lampu dari
kain bermutu tinggi dipasang pada lampu yang terbuat dari kuningan murni,
sedangkan pada lampu yang dilapisi dengan kuningan murahan dipasang kap lampu
dari kain bermutu rendah. Perbedaan biaya untuk lampu dan kap lampu ini cukup
berarti, sementara biaya-biaya lainnya adalah sama untuk semua unit. Dalam contoh
tersebut, pemecahannya yang mungkin adalah menelusuri besarnya biaya bahan
langsung pada setumpuk barang, separtai barang, atau pada pesanan yang
menggunakan metode akumulasi biaya pesanan untuk bahan langsung, dan yang
menggunakan metode akumulasi biaya proses untuk biaya pekerja dan overhead.
Sistem pabrikasi fleksibel mempunyai dampak yang kuat dan mengubah berbagai
faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen dalam mengevaluasi suatu
sistem.
.
· Metode ini dapat dilakukan karena melalui ayat jurnal akuntansi biaya rutin
yang dibutuhkan dalam catatan tambahan untuk akumulasi biaya pesanan dan biaya
proses, berarti sangat menghemat waktu pemrosesan data. Bila waktu dan insentif
yang tersedia tidak mencukupi untuk menelusuri rincian biaya barang dalam proses,
maka kalkulasi biaya backflush memberikan metode pengakumulasian biaya yang
dimulai dari belakang melalui informasi akuntansi yang tersedia setelah produksi
selesai, yaitu pada akhir setiap periode akuntansi.
Akumulasi atau perhitungan biaya sesuai dengan system biaya pada umumnya
dilakukan dengan metode Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing),
Akumulasi Biaya Berdasarkan Proses (process costing), maupun Metode Campuran
Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing)
Yaitu Biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan, metode
ini digunakan apabila produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat
biaya bersifat heterogen
Untuk mengidentifikasikan setiap pesanan dan untuk membebankan paling tidak
beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke setiap pesanan, maka dibutuhkan
cara yang lebih praktis untuk mengakumulasikan biaya yaitu dengan membuat
catatan terinci yang menunjukkan biaya dari setiap pesanan berupa akun buku
pembantu yang mendukung akun buku besar barang dalam proses.
Akumulasi biaya dengan metode ini diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan
pesanan di pabrik, bengkel, atau tempat reparasi, untuk pekerjaan konstruksi,
percetakan, perusahaan jasa di bidang hokum serta arsitek, dll.
D. Bj
Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk
dijual 3.
Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen
dan berdasarkan standar 4.
Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke
pusat biaya dengan total unit yang diproduksi 5.
Aliran biaya rata-rata tertimbang Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat
penyelesaian) 2.
Unit Ekuivalen
Unit Ekuivalen merupakan istilah yang umum digunakan pada metode perhitungan
biaya berdasarkan proses. Pada metode proses, unit yang diperhitungkan dalam
penentuan biaya produksi per unit adalah unit ekuivelen. Besarnya unit ekuivalen
yang diperhitungkan tergantung pada besarnya tingkat penyelesaian yang telah
dicapai dalam kegiatan produksi, sehingga dengan demikian semakin besar tingkat
penyelesaian maka semakin besar pula unit ekuivalennya. Sedangkan tingkat
penyelesaian itu sendiri menunjukkan seberapa besar unit tersebut sudah dibebani
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansgung dan
biaya overhead pabrik.
Contoh :
======================== Depertemen A== Departemen B
Jumlah unit di BDP, awal============== 200===360=====
Jumlah unit dimulai di Departemen A=====1.200===========
Jumlah unit ditransfer ke Departemen B===1.000===========
Jumlah unit diterima dari Departemen A=========1.000=====
Jumlah unit ditransfer ke gudang barang jadi======1.160=====
Jumlah unit di BDP, akhir==============400===200======
=============================================
Dengan diketahui tingkat penyelesaian pada persediaan akhir pada departemen A
sebesar 40% untuk bahan dan 85% untuk konversi maka besarnya unit ekuivalen
dengan metode rata-rata adalah :
Departemen A
Bahan = 1.000 + (40% x 400) = 1.160
Tenaga kerja = 1.000 + (85%x400) = 1.340
Overhead pabrik = 1.000 + (85%x400) = 1.340
Departemen B
Bahan = 1.160 + (50% x 200) = 1.260
Tenaga kerja = 1.160 + (70%x200) = 1.300
Overhead pabrik = 1.160 + (70%x200) = 1.300
2.
Metode FIFO atau metode MPKP (masuk pertama keluar pertama)
Filosofi penerapan metode FIFO di metode biaya proses adalah pada saat memulai
mengerjakan persediaan dan pekerjaan yang sama sekali baru untuk periode
tersebut dilakukan prioritas antara unit awal dan unit baru mulai dikerjakan secara
berurutan dengan mendahulukan persediaan awal.
Masih dengan soal diatas diasumsikan bahwa tingkat penyelesaian pada persediaan
awal dengan tingkat penyelesaian 90% untuk bahan dan 75% untuk konversi.
Sedangkan tingkat penyelesaian pada persediaan akhir pada departemen A sebesar
60% untuk bahan dan 85% untuk konversi maka besarnya unit ekuivalen dengan
metode FIFO untuk departemen A adalah :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan sekaligus juga perbedaan dengan
sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya, sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang memproduksi
produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan dilakukan secara terus
menerus (jangka panjang).
B. Saran
Berdasarkan makalah ini dapat diambil pelajaran bahwa sebuah perusahaan
tanpa pekerja ataupun sebaliknya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini
serikat pekerja diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dalam hal ini penulis menerima kritik, saran yang
mendukung demi terciptanya makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://fatwarislani.blogspot.com/2014/12/perhitungan-biaya-berdasarkan-
proses.html?m=1
http://gooddean.blogspot.com/2010/04/arus-biaya-dan-sistem-biaya-
serta.html?m=1
http://gchan4ever.blogspot.com/2011/01/sistem-biaya-dan-akumulasi-
biaya.html?m=1
http://hmjakuntansiump.blogspot.com/2010/06/unit-ekuivalen.html?m=1
11