Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES ( PROCESS COSTING)

Diajukan untuk memenuhi tugas : Akuntansi Biaya


Dosen Pembimbing :

Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
Susantina (101181010115)
Titi Mila (1011810101)
Yovi (101181010132)
Semester IV/D

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ISLAM INDERAGIRI
TEMBILAHAN KOTA
T.A 2020
PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-nya penyusun mampu menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “perhitungan biaya berdasarkan proses ( processing costing) ”. ini guna
memenuhi tugas mata kuliah akuntansi biaya.

Terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuanya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini

Penyusun menyadari bahwa makalah yang penyusun tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karna itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Tembilahan, juli 2020

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3

A. Definisi penentuan biaya dalam proses.....................................................3


B. Karakteristik penentuan biaya dalam proses.............................................6
BAB III PENUTUP............................................................................................9

A. Kesimpulan...............................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keuangan yang baik, sangat membantu manajemen dalam melakukan
pengambilan keputusan – keputusan penting bagi kemajuan perusahaan atau
organisasi yang dipimpin. Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan yang baik,
maka diperlukan kemampuan yang mumpuni dari jajaran manajemen dalam
melakukan perhitungan biaya-biaya yang terkait. Salah satu sistem perhitungan biaya
tersebut adalah perhitungan biaya berdasarkan proses.
Perhitungan biaya dalam proses atau process costing termasuk dalam salah satu
desain sistem yang penting dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga laporan
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi yang akurat oleh
manajemen demi menentukan keputusan – keputusan penting bagi kemajuan
perusahaan. Bagi perusahaan / industri yang memproduksi produk yang homogen
(sejenis) secara terus menerus, perhitungan biaya dalam proses atau process costing
menjadi alternatif yang efektif dalam menentukan harga pokok penjualan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas terdapat rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut :
1. Apa sajakah keunggulan dari 4 mahzab ?
2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan pandangan 4 mahzab ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat kita simpulkan ada beberapa tujuan
yaitu sebagai berikut

1. Untuk mengetahui keunggulan dari 4 mahzab


2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan pandangan 4 mahzab

BAB II

PEMBAHASAN
A. Keunggulan dari 4 mahzab
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya
berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang
besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya
karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan
prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa
produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan
proses perbaikan.
B. Kerjasama Serikat Karyawan Manajemen
Karakteristik perhitungan biaya menurut proses
Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang
hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.
· Unit ekuivalen
Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan
berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk
yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan
unit-unit secara fisik.
Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang dalam
proses) pada akhir suatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk
ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun,
pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk
yang selesai sebagian tidak tersedia.
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita
membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang
dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa
digunakan.
Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di
lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu
sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan
berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori
yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri
pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan
farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan
dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.
Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh
produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian
persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja
adalah sebagian selesai.
b. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan
atau secara terus-menerus selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan
menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan
bahan langsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan
ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung
pada apakah titik di memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai.
C. Ghaida
ARUS BIAYA DALAM PERUSAHAAN PABRIKASI

Salah satu peran fundamental dari sistem biaya adalah akumulasi biaya. Hal itu
terdiri atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori
atau klasifikasi yang relevan.
Fungsi akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan dan
pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan
mengalir melalui proses produksi. Proses pabrikasi, susunan fisis pabrik, dan
pengambilan keputusan yang dibutuhkan para manajer merupakan dasar guna
menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan.

Pada umumnya, perkiraan yang mencerminkan operasi pabrikasi adalah:


Bahan,
Pembayaran Gaji,
Pengendali Overhead Pabrik,
Barang dalam Proses, Barang Jadi, dan
Harga Pokok Penjualan.

Hal itu digunakan untuk mengakui dan mengukur arus biaya pada setiap periode
fiskal mulai dari perolehan bahan, melalui operasi pabrik, sampai ke harga pokok
penjualan. Perkiraan-perkiraan biaya merupakan perluasan dari perkiraan umum
(general accounts). Hubungan antara Perkiraan Umum dan Perkiraan Biaya sebagai
berikut :

Akuntansi biaya menggunakan format perkiraan pengendalian catatan pembantu


karena biasanya dibutuhkan informasi yang terinci mengenai perkiraan-perkiraan
buku besar. Sebagai contoh, ratusan jenis bahan yang berbeda-beda bisa
dimasukkan ke dalam satu perkiraan bahan pada buku besar. Masing-masing
perkiraan buku besar tersebut, yang disebut dengan akun pengendali (controlling
account atau control account), akan didukung oleh sejumlah perkiraan atau catatan
tambahan.

Perkiraan pengendali yang didukung oleh catatan tambahan digunakan dalam


perkiraan umum.. Arus biaya ke perkiraan-perkiraan buku besar didasarkan pada
dokumen sumber yang dijurnal dan diposkan. Dokumen ini, dapat berupa kertas
atau data elektronik merupakan bukti yang paling mendasar dari kegiatan ekonomi.
Beberapa dokumen sumber yang mendukung transaksi yang berkaitan dengan unsur
biaya pabrikasi :
Biaya
Dokumen Sumber
Bahan
Faktur pembelian, surat permintaan bahan
Pekerja
Tiket jam kerja atau daftar jam kerja, kartu hadir
Overhead Pabrik
Faktur penjual, rekening prasarana, skedul penyusutan
AKUMULASI BIAYA

Ada dua metode akumulasi biaya yang digunakan secara luas, dimana keduanya
mempunyai beberapa aspek yang sama, walaupun obyek biaya terakhir dari kedua
metode tersebut adalah produk, tetapi kedua metode tersebut pada dasarnya
berbeda penekanannya dalam penelusuran besarnya biaya. Pada kalkulasi biaya
proses, perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada proses, pusat
biaya, atau departemen di pabrik. Macam-macam akumulasi biaya adalah sebagai
berikut :

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan ( Job Order Costing )

Perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada pekerjaan, tumpukan


barang, partai barang, atau pada kontrak itu sendiri.

Biaya-biaya diakumulasikan oleh barang pesanan atau barang spesifik pelanggan.


Metode ini digunakan pada saat produk yang dihasilkan dalam sebuah departemen
atau pusat biaya beraneka ragam, dan hal ini mensyaratkan kemungkinan
mengidentifikasikan secara fisik barang yang diproduksi dan membebankan masing-
masing barang dengan biayanya sendiri.
Kalkulasi biaya pesanan dapat diterapkan pada pembuatan barang pesanan di
pabrik, bengkel kerja, dan bengkel perbaikan; yang dikerjakan oleh pemborong,
insinyur bangunan, dan pelaksana; serta untuk pengusaha jasa yang hanya memiliki
sedikit pekerjaan yang dilakukan pada waktu tertentu, seperti kesehatan, hukum,
arsitektur, akuntansi, dan perusahaan konsultan.

Metode biaya pesanan memberi kesempatan untuk mengendalikan biaya dan


mengevaluasi profitabilitas dari perjanjian/kontrak, produk, atau lini produk.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses ( Process Costing )

Kalkulasi biaya proses mengakumulasikan biaya-biaya dari proses produksi atau dari
departemen.

Metode ini digunakan pada saat semua unit yang dihasilkan dalam suatu
departemen atau pusat biaya pada dasarnya sama, atau pada saat tidak ada
keperluan untuk membedakan unit-unit produk tersebut.

Kalkulasi biaya proses mengakumulasikan semua biaya dari mengoperasikan suatu


proses dalam periode waktu tertentu, dan membagi biaya-biaya dengan jumlah unit
produk yang melewati proses tersebut selama periode bersangkutan; Hasilnya
adalah bentuk biaya per unit. Karena sifat dari keluaran dan akumulasi biaya, produk
dari satu proses mungkin menjadi bahan pada proses selanjutnya dalam kasus di
mana biaya per unit harus dihitung untuk masing-masing proses.
Metode biaya proses dapat diterapkan untuk industri-industri seperti pabrik tepung,
pabrik bir, pabrik kimia, dan pabrik tekstil dengan satu atau beberapa jenis produk
yang jumlahnya besar. Metode tersebut juga dapat diterapkan untuk merakit dan
menguji pengoperasian yang mengikutsertakan sejumlah besar jenis produk yang
sama seperti peralatan listrik, suku cadang listrik, atau perkakas kecil lainnya.

Metode Campuran ( Blended Methods )

Pada beberapa perusahaan pabrikasi, unit yang berbeda memiliki biaya bahan
langsung yang secara nyata berbeda, tetapi semua unitnya melalui konversi yang
sama dalam jumlah yang besar. Dalam kasus ini, biaya bahan langsung
diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi biaya pesanan, dan biaya konversi
diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi biaya proses.

Contohnya adalah operasi perakitan yang sederhana di mana lampu dilapisi dengan
kuningan murahan dan lampu mahal yang terbuat dari kuningan murni yang dirakit
dalam jumlah besar. Biaya pekerja yang sama ditunjukkan pada semua unit barang,
dan kabel serta tombol yang sama (bahan langsung) juga dipasang. Kap lampu dari
kain bermutu tinggi dipasang pada lampu yang terbuat dari kuningan murni,
sedangkan pada lampu yang dilapisi dengan kuningan murahan dipasang kap lampu
dari kain bermutu rendah. Perbedaan biaya untuk lampu dan kap lampu ini cukup
berarti, sementara biaya-biaya lainnya adalah sama untuk semua unit. Dalam contoh
tersebut, pemecahannya yang mungkin adalah menelusuri besarnya biaya bahan
langsung pada setumpuk barang, separtai barang, atau pada pesanan yang
menggunakan metode akumulasi biaya pesanan untuk bahan langsung, dan yang
menggunakan metode akumulasi biaya proses untuk biaya pekerja dan overhead.
Sistem pabrikasi fleksibel mempunyai dampak yang kuat dan mengubah berbagai
faktor yang harus dipertimbangkan oleh manajemen dalam mengevaluasi suatu
sistem.
.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Backflush

· Kalkulasi biaya backflush merupakan cara yang dapat dilakukan untuk


mengakumulasikan biaya pabrikasi dalam sebuah pabrik atau sebagian dari pabrik di
mana kecepatan pemrosesannya sangat cepat sekali.

· Metode ini dapat dilakukan karena melalui ayat jurnal akuntansi biaya rutin
yang dibutuhkan dalam catatan tambahan untuk akumulasi biaya pesanan dan biaya
proses, berarti sangat menghemat waktu pemrosesan data. Bila waktu dan insentif
yang tersedia tidak mencukupi untuk menelusuri rincian biaya barang dalam proses,
maka kalkulasi biaya backflush memberikan metode pengakumulasian biaya yang
dimulai dari belakang melalui informasi akuntansi yang tersedia setelah produksi
selesai, yaitu pada akhir setiap periode akuntansi.
Akumulasi atau perhitungan biaya sesuai dengan system biaya pada umumnya
dilakukan dengan metode Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing),
Akumulasi Biaya Berdasarkan Proses (process costing), maupun Metode Campuran
Akumulasi Biaya Berdasarkan Pesanan (job order costing)
Yaitu Biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot, atau pesanan pelanggan, metode
ini digunakan apabila produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat
biaya bersifat heterogen
Untuk mengidentifikasikan setiap pesanan dan untuk membebankan paling tidak
beberapa elemen biaya dari pesanan itu sendiri ke setiap pesanan, maka dibutuhkan
cara yang lebih praktis untuk mengakumulasikan biaya yaitu dengan membuat
catatan terinci yang menunjukkan biaya dari setiap pesanan berupa akun buku
pembantu yang mendukung akun buku besar barang dalam proses.
Akumulasi biaya dengan metode ini diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan
pesanan di pabrik, bengkel, atau tempat reparasi, untuk pekerjaan konstruksi,
percetakan, perusahaan jasa di bidang hokum serta arsitek, dll.
D. Bj

PERHITUNGAN BIAYA PROSES (PROCESS COSTING)


Penentuan biaya proses
adalah suatu metode dimana bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik
dibebankan ke pusat biaya atau departemen. Biaya yang dibebankan ke setiap unit
produk yang dihasilkan ditentukan dengan membagi total biaya yang dibebankan ke
pusat biaya tersebut dengan jumlah unit yang diproduksi pada pusat biaya yang
bersangkutan. Karakteristik penentuan biaya proses 1.

Aktivitas produksi bersifat terus-menerus 2.

Produksi bersifat masa, dengan tujuan untuk mengisi persediaan yang siap untuk
dijual 3.

Produk yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat biaya relatif homogen
dan berdasarkan standar 4.

Biaya dibebankan kesetiap unit dengan membagi total biaya yang dibebankan ke
pusat biaya dengan total unit yang diproduksi 5.

Pengumpulan biaya dilakukan berdasarkan periode waktu tertentu.


Ekuivalen unit dalam penentuan biaya proses
Unit ekuivalen produksi atau ekuivalen produksi adalah penyetaraan produk dalam
proses tersebut menjadi produk jadi. Terdapat dua metode aliran biaya untuk
mengkalkulasi biaya produksi produk dalam proses, dengan perhitungan unit
ekuivalen yaitu: 1.

Aliran biaya rata-rata tertimbang Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat
penyelesaian) 2.

Aliran biaya FIFO


Rumus: Produk selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian)

(PDP Awal x tingkat penyelesaian)
Contoh: PT. BERDIKARI mempunyai data sebagai berikut: Persediaan awal PDP =
1.000 unit
(tingkat penyelesaian: 100% bahan baku, dan 80% biaya konversi)
Produk masuk proses = 38.200 unit Produk selesai di transfer = 38.000 unit
Persediaan akhir PDP = 1.200 unit
(tingkat penyelesaian: 80% bahan baku, dan 75% biaya konversi)
Diminta: Hitung unit ekuivalen produksi menggunakan aliran biaya rata-rata
tertimbang dan aliran biaya FIFO Jawab: Menggunakan aliran biaya rata-rata: Rumus
: Produk Selesai + (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) Bahan baku Biaya konversi
(Tenaga kerja dan FOH) ------------------ -------------------------------- Produk selesai 38.000
unit 38.000 unit PDP Akhir: 1.200 x 80% 960 unit 1.200 x 75% 900 unit ------------------
-------------------------------- Unit ekuivalen produksi 38.960 unit 38.900 unit Atau:
Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%) = 38.960 unit Biaya konversi : 38.000 unit +
(1.200 x 75%) = 38.900 unit Menggunakan Aliran biaya FIFO Rumus : Produk Selesai
+ (PDP Akhir x tingkat penyelesaian) – (PDP Awal x tingkat penyelesaian)
Bahan baku Biaya konversi (Tenaga kerja dan FOH) ------------------
-------------------------------- Produk selesai 38.000 unit 38.000 unit PDP Akhir: 1.200 x
80% 960 unit 1.200 x 75% 900 unit PDP Awal: 1.000 x 100% (1.000 unit) 1.000 x 80%
(800 unit) ------------------ -------------------------------- Unit ekuivalen produksi 37.960 unit
38.100 unit Atau: Bahan baku : 38.000 unit + (1.200 x 80%)

(1.000 X 100%) = 37.960 unit Biaya konversi : 38.000 unit + (1.200 x 75%) - (1.000 X
80%) = 38.100 uni

Unit Ekuivalen
Unit Ekuivalen merupakan istilah yang umum digunakan pada metode perhitungan
biaya berdasarkan proses. Pada metode proses, unit yang diperhitungkan dalam
penentuan biaya produksi per unit adalah unit ekuivelen. Besarnya unit ekuivalen
yang diperhitungkan tergantung pada besarnya tingkat penyelesaian yang telah
dicapai dalam kegiatan produksi, sehingga dengan demikian semakin besar tingkat
penyelesaian maka semakin besar pula unit ekuivalennya. Sedangkan tingkat
penyelesaian itu sendiri menunjukkan seberapa besar unit tersebut sudah dibebani
biaya produksi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja lansgung dan
biaya overhead pabrik.

Perhitungan unit ekuivalen menggunkaan 2 metode, yaitu :


1. Metode Average atau metode rata-rata
2. Metode FIFO atau metode MPKP (masuk pertema keluar pertama)

Rincian penjelasan kedua metode, sebagai berikut :


1.
Metode Average atau metode rata-rata
Filosofi penerapan metode rata-rata di metode biaya proses adalah pada saat
memulai mengerjakan persediaan dan pekerjaan yang sama sekali baru untuk
periode tersebut tidak dilakukan prioritas antara unit awal dan unit baru mulai
dikerjakan, semua dikerjakan bersama-sama.

Contoh :
======================== Depertemen A== Departemen B
Jumlah unit di BDP, awal============== 200===360=====
Jumlah unit dimulai di Departemen A=====1.200===========
Jumlah unit ditransfer ke Departemen B===1.000===========
Jumlah unit diterima dari Departemen A=========1.000=====
Jumlah unit ditransfer ke gudang barang jadi======1.160=====
Jumlah unit di BDP, akhir==============400===200======
=============================================
Dengan diketahui tingkat penyelesaian pada persediaan akhir pada departemen A
sebesar 40% untuk bahan dan 85% untuk konversi maka besarnya unit ekuivalen
dengan metode rata-rata adalah :

Departemen A
Bahan = 1.000 + (40% x 400) = 1.160
Tenaga kerja = 1.000 + (85%x400) = 1.340
Overhead pabrik = 1.000 + (85%x400) = 1.340

Dengan diketahui tingkat penyelesaian pada persediaan akhir pada departemen B


sebesar 50% untuk bahan dan 70% untuk konversi maka besarnya unit ekuivalen
dengan metode rata-rata adalah :

Departemen B
Bahan = 1.160 + (50% x 200) = 1.260
Tenaga kerja = 1.160 + (70%x200) = 1.300
Overhead pabrik = 1.160 + (70%x200) = 1.300

2.
Metode FIFO atau metode MPKP (masuk pertama keluar pertama)
Filosofi penerapan metode FIFO di metode biaya proses adalah pada saat memulai
mengerjakan persediaan dan pekerjaan yang sama sekali baru untuk periode
tersebut dilakukan prioritas antara unit awal dan unit baru mulai dikerjakan secara
berurutan dengan mendahulukan persediaan awal.

Masih dengan soal diatas diasumsikan bahwa tingkat penyelesaian pada persediaan
awal dengan tingkat penyelesaian 90% untuk bahan dan 75% untuk konversi.
Sedangkan tingkat penyelesaian pada persediaan akhir pada departemen A sebesar
60% untuk bahan dan 85% untuk konversi maka besarnya unit ekuivalen dengan
metode FIFO untuk departemen A adalah :

Bahan = (10%x200)+(1.000-200)+(60%x400)= 1.060


Tenaga kerja = (25%x200)+(1.000-200)+(85%x400) = 1.190
Overhead pabrik = silahkan dihitung sendiri ya, ok
E. Bj
F.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan sekaligus juga perbedaan dengan
sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya, sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang memproduksi
produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan dilakukan secara terus
menerus (jangka panjang).

Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dalam penerapannya harus


menghitung unit ekuivalen produksi (UEP). Unit ekuivalen produksi adalah jumlah unit
selesai yang seharusnya (bisa) diperoleh dari bahan dan usaha yang digunakan untuk
menghasilkan barang setengah jadi, dapat ditambahkan ke unit yang selesai untuk
menentukan output periodik suatu departemen.

B. Saran
Berdasarkan makalah ini dapat diambil pelajaran bahwa sebuah perusahaan
tanpa pekerja ataupun sebaliknya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini
serikat pekerja diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah – masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan mereka. Dalam hal ini penulis menerima kritik, saran yang
mendukung demi terciptanya makalah ini.
10

DAFTAR PUSTAKA

http://fatwarislani.blogspot.com/2014/12/perhitungan-biaya-berdasarkan-
proses.html?m=1

http://gooddean.blogspot.com/2010/04/arus-biaya-dan-sistem-biaya-
serta.html?m=1

http://gchan4ever.blogspot.com/2011/01/sistem-biaya-dan-akumulasi-
biaya.html?m=1

http://hmjakuntansiump.blogspot.com/2010/06/unit-ekuivalen.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai