Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

“ SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES


COASTING “
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Akuntansi Biaya”

Dosen Pembimbing :

Yandi Asmana, S.E, M.Ak

Disusun Oleh:

Anita Yuliana Permata Putri (122200196)

Torik Soleh (122200359)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

GANESHA
KATA PENGANTAR

Dengan puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha kuasa atas seluruh
pemberinya, sehingga kami mampu dan berhasil dalam penyusunan Makalah Akuntansi Biaya.
Tujuan dari penulisan makalah akuntansi Biaya ini adalah untuk melengkapi kebutuhan
tugas mata kuliah Akuntansi Biaya semester 3 tahun ajaran 2023. Dalam proses pembuatan
makalah ini penulis telah memperoleh banyak dukungan, penulis akan mengungkapkan terima
kasih kepada beberapa pihak yang terus mendukung hingga makalah kami mampu diselesaikan.
Kami ingin mengucapkan Terima Kasih kepada :
1. Bapak Yandi Asmana, SE.,M.Ak.
2. Dengan Dukungan teman teman lainnya
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengetahui bahwa masih banyak hal-hal yang
menjadi kekurangan, baik dalam struktur penulisan maupun pemelihan kali yang di gunakan.
Untuk itu, harapannya pembaca senantiasa memberikan saran dan kritikan yang bermanfaat
untuk memperbaiki makalah ini kedepannya agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
para pembacanya

i
PAGE \* MERGEFORMAT 14

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah............................................................................................1
1.2 Tujuan...........................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................................................3
1.4 Metode Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses........................................................................6
1.5 Perbedaan Antara Metode FIFO dan Metode Rata Rata Tertimbang....................................7
1.6 Implementasi dan Peningkatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses Biaya
Berdasarkan Aktivitas dan Teori Kendala.......................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................................................12
2.1 Kesimpulan.................................................................................................................................12
2.2 Saran...........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah


Setiap perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba maksimal mungkin

untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperluas perusahaan.

Sehingga bagi seorang pemimpin akan terus meningkatkan laba yang terus di peroleh,

karena jumlah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai ukuran kemajuan perusahan

dan juga sebagai gambaran keberhasilan seorang pemimpin dalam manajemn

perusahaan. Laba dapat diperoleh apabila perusahaan mampu bersaing dengan

perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain dari mutu yang dihasilkan, juga

persaingan dalam menentukan harga jual. Konsumen biasanya akan mencari produk

dengan harga yang wajar dengan kualitas yang tinggi.

Dalam kebanyakan bisnis manufaktur, biaya di pertanggung jawabkan

menggunakan salah satu dari dua jenis sistem akumulasi biaya, yaitu sistem

perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order coasting system) dan sistem

perhitungan biaya berdasarkan proses (process coasting system). Tujuan penting dari

sistem perhitungan biaya adalah untuk menentukan biaya dari barang atau jasa yang

dihasilkan oleh perusahaan. Sodikin (2015: 69), Metode penentuan biaya proses

adalah metode pengumpulan biaya produk berdasar proses. Metode ini digunakan

oleh perusahaan pemfakturan yang membuat produk massa. Perusahaan-perusahaan

1
PAGE \* MERGEFORMAT 14

yang membuat bumbu masak, minyak kelapa sawit, dan kertas adalah contoh-contoh

perusahaan yang menggunakan metode penentuan biaya proses.

Perhitungan biaya dalam proses atau process costing termasuk dalam salah satu

desain sistem yang penting dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga laporan

tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi yang akurat oleh

manajemen demi menentukan keputusan-keputusan penting bagi kemajuan

perusahaan. Bagi perusahaan / industri yang memproduksi produk yang homogen

(sejenis) secara terus menerus, perhitungan biaya dalam proses atau process costing

menjadi alternatif yang efektif dalam menentukan harga pokok penjualan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Karakteristik perhitungan biaya menurut proses.

2. Untuk mengetahui Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses.

3. Untuk mengetahui Metode perhitungan biaya menurut proses.

4. Untuk mengetahui Perbedaan antara metode FIFO dan metode rata rata tertimbang.

5. Untuk mengetahui Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai


Departemen.

6. Untuk mengetahui Implementasi dan Peningkatan Perhitungan Biaya Berdasarkan


Proses.
BAB II

PEMBAHASAN

Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya
berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang
besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya
karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan
prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa
produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan
proses perbaikan.

1.3 Karakteristik Perhitungan Biaya Menurut Proses


Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang
hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.

A. Unit ekuivalen

Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan
berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang
telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-
unit secara fisik.

Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang dalam


proses) pada akhir suatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk
ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun, pada
sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang
selesai sebagian tidak tersedia.

Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita
membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang
dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa
digunakan.

Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di
3
PAGE \* MERGEFORMAT 14

lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu sama
untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan berdasarkan jam
tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori yaitu bahan baku
langsung dan biaya konversi.

a. Biaya Konversi

Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri
pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan
farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan
dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.

Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk seluruh produksi.
Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase pesanan
yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah sebagian selesai.

b. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan atau
secara terus-menerus selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan
menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan
bahan langsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan
ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung pada
apakah titik di memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai.

2.2 Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum
adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik
dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode
bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer maupun
persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya produksi meliputi
lima tahapan yaitu :

1. Menganalisis arus fisik dari unit produksi

Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi
atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam
mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua
input dan unit output. Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan
5

semua unit yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran
termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam
persediaan barang dalam proses berakhir.

2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi

Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total
pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah
menjadi jumlah setara seluruh unit.

3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi

Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead)
termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal.
Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan
lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya
juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah
ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5.

4. Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap Elemen Biaya produksi

Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat
biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik
lengkap dan tidak lengkap.

5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan
Akhir Barang dalam proses

Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang
dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses
pada akhir.

Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam
tiga bagian :
PAGE \* MERGEFORMAT 14

(1) informasi jumlah produksi,

(2) penentuan biaya perunit,

(3) pembebanan biaya.

1.4 Metode Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses


Dua metode yang digunakan untuk menyiapkan laporan biaya produksi departemen
ketika perusahaan menggunakan proses penetapan biaya adalah metode rata-rata
tertimbang dan metode masuk pertama, keluar pertama (First-in, first out- FIFO).

Untuk mengilustrasikan kedua metode perhitungan biaya berdasarkan proses ini,


diasumsikan pada tabel Naftel Toy Company yang memiliki dua departemen
produksi, yaitu departemen percetakan dan departemen penyelesaian.

1. Metode rata-rata tertimbang

Semua biaya dalam menghitung biaya satuan, termasuk biaya yang terjadi selama
periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada periode sebelumnya yang
ditampilkan sebagai persediaan barang dalam proses awal periode berjalan. Dalam
periode ini, metode biaya sebelumnya dan biaya periode saat ini dirata-ratakan untuk
menghasilkan nilai rata rata tertimbang.

2. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First in, First out –FIFO)

Termasuk dalam menghitung biaya unit hanya biaya yang dikeluarkan dan pekerjaan
yang dilakukan selama periode berjalan. FIFO menganggap persediaan awal sebagai
batch terpisah dari barang barang dimulai dan diselesaikan dalam periode. FIFO
mengasumsikan bahwa pekerjaan pertama yang dilakukan adalah untuk
menyelesaikan persediaan dalam proses awal. Sehingga, semua persediaan dalam
proses awal diasumsikan akan selesai sebelum akhir periode berjalan.

Terdapat dua prosedur ekuivalen, yaitu dua prosedur alternative yang digunakan
untuk mengalkulasikan unit ekuivalen produksi berdasarkan metode FIFO, yaitu :

a) Tahap Alternatif A
7

Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah dengan mengurangkan unit
ekuivalen pada barang dalam proses awal dari unit ekuivalen dengan metode rata-rata
tertimbang agar memperoleh unit ekuivalen melalui metode FIFO.

b) Tahap Alternatif B

Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah menambahkan unit-unit


ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan pada periode bersangkutan untuk setiap
komponen : (1) unit-unit ekui valen ditambahkan untuk menyelesaikan persediaan
awal barang dalam proses, (2) unit-unit yang mulai diproses dan telah selesai pada
periode bersangkutan, (3) unit-unit ekuivalen dari persediaan akhir barang dalam
proses.

1.5 Perbedaan Antara Metode FIFO dan Metode Rata Rata


Tertimbang
Matode rata-rata tertimbang dan metode FIFO menghasilkan biaya total yang sama
dicatat. Perbedaan utama antara kedua metode adalah penanganan awal sebagian
menyelesaikan unit persediaan barang dalam proses awal. FIFO memisahkan unit
dalam persediaan awal dari unit dimulai dan diselesaikan selama periode. Sebaliknya,
metode rata-rata tertimbang membuat ada perlakuan terpisah dari unit persediaan
barang dalam proses awal.

Dengan demikian, ada perbedaan antara harga pokok selesai metode rata-rata
tertimbang dan FIFO. Demikian pula, ada perbedaan antara persediaan barang dalam
proses awal di antara kedua metode.

2.5 Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai Departemen

Sebagian besar perusahaan manufaktur memiliki berbagai departemen atau


menggunakan beberapa proses yang membutuhkan sejumlah tahapan. Ketika produk
dari satu departemen kedepartemen lainnya, biaya juga berpindah dari satu
departemen ke departemen lainnya.Biaya dari departemen sebelumnya disebut juga
biaya yang ditransfer masuk.Bagian ini mendiskusikan konsep biaya yang ditransfer
masuk dan mendeskripsikan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO dari
asumsi arus biaya bagi perusahaan dengan berbagai departemen.
PAGE \* MERGEFORMAT 14

1.6 Implementasi dan Peningkatan Perhitungan Biaya Berdasarkan


Proses Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Teori Kendala
Proses sistem biaya yang sesuai terdapat satu atau beberapa produk yang sama,
seperti dalam kebanyakan proses industri seperti kimia atau industri kertas. Tujuan
dari system biaya adalah untuk memperhitungkan biaya produksi dalam biaya unit
dalam proses dan produk jadi dalam laporan biaya produksi. Kebutuhan informasi
biaya untuk mengidentifikasi biaya produk yang berbeda atau pekerjaan pelanggan
yang berbeda, karena hanya ada satu atau beberapa produk dan dikeluarkan melalui
proses yang sama dan unit biaya yang sama. Tetapi kadang-kadang produsen berbasis
proses memiliki produk yang sangat berbeda selama melalui berbagai proses,
sehingga system proses biaya dengan sendirinya tidak memadai.

Sistem Just-in-time dan biaya backflush

Perusahaan menggunakan metode just-in-time untuk meminimalkan persediaan dan


meningkatkan kualitas dengan seksama mengkoordinasikan penerimaan bahan baku
dan pengiriman produk dengan proses industry di pabrik. Tujuannya adalah untuk
memiliki sedikit atau tidak ada persediaan bahan baku, barang dalam proses, atau
barang jadi di pabrik. penghematan biaya yang timbul dari penyimpanan persediaan,
termasuk resiko kerusakan, pencurian, kehilangan, atau kegagalan untuk menemukan
pelanggan untuk produk jadi. Karena persediaan minimal dalam sistem JIT yang
efektif, tidak ada kebutuhan untuk sistem seperti proses pembiayaan untuk
menentukan unit setara dan untuk memperhitungkan biaya produksi barang dalam
proses dan barang selesai.

Metode sederhana seperti biaya backflush dapat digunakan sebagai pengganti.


Metode biaya saat biaya produksi (biaya menggunakan unit standar) langsung ke
persediaan barang jadi, tanpa akuntansi untuk arus masuk dan keluar dari akun dalam
proses. Selisih antara unit biaya standar dan biaya sebenarnya biasanya sangat kecil
dan dibebankan pada beban pokok penjualan pada akhir tahun. Meskipun tidak sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (karena jumlah kecil persediaan dalam
proses tidak dihargai dan ditempatkan pada neraca, metode backflush wajar dan
nyaman untuk lingkungan produksi JIT.
BAB III

PENUTUP

2.1 Kesimpulan
perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba maksimal mungkin untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan memperluas perusahaan.

Sehingga bagi seorang pemimpin akan terus meningkatkan laba yang terus di peroleh,

karena jumlah yang dihasilkan dapat digunakan sebagai ukuran kemajuan perusahan

dan juga sebagai gambaran keberhasilan seorang pemimpin dalam manajemn

perusahaan. Laba dapat diperoleh apabila perusahaan mampu bersaing dengan

perusahaan yang sejenis. Persaingan ini selain dari mutu yang dihasilkan, juga

persaingan dalam menentukan harga jual. Konsumen biasanya akan mencari produk

dengan harga yang wajar dengan kualitas yang tinggi.

2.2 Saran
Pembuatan suatu makalah haruslah sesuai dengan realita yang ada dan kami sadar

bahwa makalah yang kami susun saat ini yang masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu kami mohon kritik dan saran dsri semua pihak yang dapat mendukung

pembuatan makalah ini agar makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Makalah ini kami tujukan sebagai salah satu pemenuhan tugas kuliah kami dan juga kami

berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi baik kepada

pembaca dan tentunya diri kami.

12
DAFTAR PUSTAKA

William K., Carter & Milton F. Usry. 2008. Cost Accounting: Planning and
Control, edisi 14th edition, South-Western Publishing.

Mulyadi. (2010), Akuntansi Biaya, Ed.5. Yogyakarta.

13

Anda mungkin juga menyukai