DOSEN PENGAMPU
Moh. Danang Bahtiar, S.Pd., M.Pd.
Nunik Dwi Kusumawati, S.M., M.S.M.
DISUSUN OLEH
Ernest yuvicha primadita- 22080574195 – MN 2022F
Mohammad machdum- 22080574241 – MN 2022F
Adinda dwi nabilatur rosidah- 22080574306 – MN 2022F
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan limpahan kasih-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Komponen biaya produksi dan laporan keuangan perusahaan
manufaktur” ini dengan tepat waktu dan dengan hasil yang semaksimal
mungkin.
Makalah ini akan diserahkan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
mata kuliah Akuntansi Biaya pada semester III. Pada prosesnya saat
menjalani perkuliahan untuk mata kuliah Akuntansi Biaya ini kami
didampingi oleh Bapak Moh. Danang Bahtiar. S.Pd., M.Pd. dan Ibu Nunik
Dwi Purwanti, S.M., M.SM.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Perlu kita ketahui Perusahaan manufaktur adalah jenis perusahaan yang melakukan
produksi barang fisik dengan menggunakan berbagai macam bahan baku, tenaga kerja,
dan fasilitas produksi. Dalam operasinya, perusahaan manufaktur perlu mengelola
biaya-biaya yang terkait dengan produksi barang tersebut. Konsep biaya dalam konteks
perusahaan manufaktur meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur, seperti laporan laba rugi dan neraca,
menjadi alat penting bagi manajemen, investor, kreditur, dan pihak terkait lainnya untuk
memahami kinerja keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini mencerminkan
bagaimana biaya-biaya produksi memengaruhi profitabilitas dan stabilitas finansial
perusahaan.
Makalah tentang konsep biaya dan laporan keuangan perusahaan manufaktur dapat
membahas berbagai aspek, seperti metode perhitungan biaya produk, pengelolaan biaya
produksi, analisis cost-volume-profit (CVP), serta pentingnya laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan strategis. Selain itu, makalah ini juga dapat menjelaskan
bagaimana regulasi akuntansi dan standar pelaporan keuangan, seperti IFRS
(International Financial Reporting Standards) atau GAAP (Generally Accepted
Accounting Principles), memengaruhi penyusunan laporan keuangan perusahaan
manufaktur. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep biaya dan laporan
keuangan, perusahaan manufaktur dapat meningkatkan efisiensi operasional mereka,
mengambil keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan daya saing di pasar.
BAB II
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut
II.2 TUJUAN
2. Untuk mengetahui dan memahani peran dan fungsi laporan keuangan perusahaan
manufaktur
Di atas merupakan contoh soal beserta hasil dari laporan harga pokok produksi PT
Abadi.
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban yang
dikeluarkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk
atau jasa.
Sedangkan menurut prinsip akuntansi Indonesia, harga pokok penjualan dapat
dijelaskan sebagai jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam
kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan.
Contohnya seperti, biaya produksi, impor, assembly, dll yang berhubungan dengan
barang tersebut.
Biaya yang tidak langsung berhubungan dengan produk tidak bisa dimasukkan ke
dalam harga pokok penjualan.
Oleh karena itu, perhitungan ini dibuat agar perusahaan mengetahui detail biaya dari
produk tersebut. Perusahaan harus mampu menentukan HPP untuk setiap barang
yang dijual untuk memperhitungkan keuntungan.
Ini diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan target pasar yang dituju oleh penjual
dan dapat diterima oleh masyarakat.
Penting untuk selalu memantau dan meninjau ulang harga pokok penjualan secara
berkala agar tetap kompetitif dan menguntungkan.
Adapun cara perhitungan harga pokok produksi dan HPP adalah:
● Hitung Penjualan Bersih
Penjualan bersih = Penjualan barang – (Retur penjualan + Potongan
penjualan)
● Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih = (Pembelian barang dagang + Biaya angkut pembelian
barang) – (Retur pembelian + Potongan pembelian)
● Menghitung Persediaan Barang
Persediaan barang dagang = Persediaan awal barang dagang + Pembelian
bersih
● Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan = Persediaan barang – Persediaan akhir barang dagang
KESIMPULAN
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas terkait “komponen biaya dan
laporan keuangan perusahaan manufaktur” dapat disimpulkan bahwa:
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-4-langkah-menghitung-harga-pokok-penjualan-hpp-
perusahaan-manufaktur/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-lebih-dekat-penentuan-harga-pokok-
produksi/
https://www.mas-software.com/blog/laporan-harga-pokok-produksi#5-cara-menghitung-
harga-pokok-produksi
https://youtu.be/QYJQ4BO6bc8?si=LzHLyI-Zaw_xyT0v
https://youtu.be/V6FSCFyuDT0?si=WXTuFCt1QexyOnfb
https://youtu.be/7UcxFLjwVqs?si=-_TZbOOeQ78qcLxk