Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

MATA KULIAH : EKONOMI MANAJERIAL (SPBIS 14325)

DOSEN PENGASUH :
1. Dra. Lustry Rahayu, M.Si
2. Chrispy T.P. Daud, S.AB, MM

Oleh : Kelompok - 6

No Nama Mahasiswa NIM

1 Gabrielle S. Lado 2003020096


2 Juwita Martini Pote 2003020211
3 Emanuel Mali 2003020090
4 Kurniawati Lama Wuran 2003020116
5 Indah M. Lodon 2003020103

SEMESTER IV-D

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah berjudul Analisis Biaya Produksi tepat waktu. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas pada matakuliah Ekonomi Manajerial. Selain itu penulis juga
berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Penulis mengucapkan terimakasi sebesar-besarnya kepada ibu selaku guru dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasi kepada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Hormat kami,

Penulis.

ii
DAFTAR ISI

BAB I. ANALISIS BIAYA PRODUKSI


1.1 Latar belakang…………………………………………………………………….1
1.2 MATERI…………………………………………………………………………...2
1.2.1 Pengertian Biaya Produksi………………………………………………..….2
1.2.2 Konsep Biaya Produksi……………………………………………………….7
1.2.3 Analisis Biaya Produksi……………………………………………………….8
1.2.4 Analisis Biaya Jangka Panjang……………………………………….……..10
1.3 KESIMPULAN ATAU RESUME………………………………………………..11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
ANALISIS BIAYA PRODUKSI

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia usaha yang dibarengi dengan persaingan
ketat saat ini menuntut perusahaan untuk senantiasa mampu mempertahankan dan
meningkatkan usahanya agar dapat tetap eksis. Dalam konteks ini perhitungan atau
perencanaan yang matang sangat diperlukan terutama terhadap faktor biaya produksi. Bagi
sebuah perusahaan, biaya produksi dan harga jual merupakan dua hal yang sangat penting
dan menentukan dalam proses produksi agar pendapatan/laba yang dihasilkan dapat optimal.
Disamping itu, untuk memenangkan persaingan di pasaran, maka perencanaan atau penetapan
biaya produksi dan harga jual benar-benar perlu dilakukan secara cermat sebab akan sangat
berpengaruh terhadap mutu barang yang akan dipasarkan.

Biaya produksi yang murah lebih cenderung mengakibatkan mutu produk kurang baik,
sedangkan biaya produk yang tinggi cenderung akan mengakibatkan perusahaan mengalami
kerugian yang diakibatkan oleh barang tidak laku dipasaran. Idealnya apabila produk yang
dihasilkan dapat di jual murah dengan mutu yang terjaga, maka perusahaan akan dapat
meningkatkan penjualan. Dalam kaitan ini, pihak manajemen perlu mengetahui dan
melakukan perbaikan melalui kebijakan perusahaan, tidak hanya dalam hal biaya yang sudah
dikeluarkan atau biaya produksi, tetapi juga berapa biaya yang seharusnya, yaitu melalui
penetapan biaya-biaya standar dan juga biaya aktual yang akan dijadikan acuan dalam
perhitungan biaya produksi dan harga jual karena tanpa standar biaya, manajer akan menemui
kesulitan dalam mengevaluasi biaya yang sesungguhnya yang dikeluarkan untuk
memproduksi sebuah produk. Kegagalan dalam merencanakan dan atau menetapkan biaya
produksi serta menentukan harga jual dapat berakibat fatal bagi sebuah perusahaan, dan salah
satu akibat yang fatal itu adalah perusahaan akan mengalami kerugian yang terus menerus
yang pada akhirnya perusahaan terpaksa harus menghentikan kegiatan bisnisnya. Dengan
demikian adalah sangat penting bagi suatu perusahaan memperhitungkan aspek ini yaitu
biaya produksi.

iv
1.2 MATERI

1.2.1 Pengertian Biaya Produksi

Dalam operasional bisnis, pengertian biaya produksi adalah sejumlah dana yang
dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka melakukan pengolahan dan produksi bahan baku
demi terciptanya suatu produk.

Biaya produksi diperlukan untuk mengetahui harga jual suatu produk. Setelah seluruh
biaya produksi dihitung, perusahaan bisa membaginya dengan total output yang dihasilkan
dari biaya tersebut dan menetapkan harga lengkap dengan margin labanya.

Jenis Jenis Biaya Produksi

Secara garis besar, biaya produksi perusahaan ada dua jenis, yaitu biaya produksi
eksplisit dan implisit. Selengkapnya tentang penjelasan dua jenis biaya produksi tersebut
adalah sebagai berikut.

1) Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah komponen biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan
besaran tetap dan tidak akan berubah walaupun kapasitas produksi meningkat atau
menurun. Keuntungannya, perusahaan dapat membuat anggaran dana secara pasti.
Contoh biaya produksi tetap yaitu sewa pabrik, gaji SDM bulanan, modal mendirikan
bangunan.

2) Biaya Variabel (Variable Cost)

Terdapat beberapa pengeluaran yang tidak bisa dipastikan besaran nominalnya karena
akan mengalami perubahan. Dalam hal ini, komponen biaya produksi adalah biaya variabel.
Besaran biaya variabel tergantung jumlah output. Saat tingkat produksi semakin tinggi, maka
biaya variabel juga ikut meningkat. Sebaliknya, jumlah produksi rendah, maka biaya variabel
akan menurun. Tetapi, biaya variabel hanya dibutuhkan ketika proses produksi sedang
berlangsung. Contoh biaya variabel yaitu bahan baku

v
3) Biaya Rata-Rata (Average Cost)

Biaya rata-rata adalah hasil pembagian total pengeluaran dan besaran hasil produksi
besaran sehingga didapatkan harga per satuan produk. Dengan biaya tersebut, perusahaan
dapat mengukur persentase laba.

4) Biaya Marginal

Selanjutnya, komponen biaya produksi adalah biaya marginal. Biaya marginal merupakan
biaya pengeluaran modal perusahaan dilakukan secara fleksibel. Biasanya, biaya marginal
dikategorikan sebagai biaya tambahan agar produksi meningkat. Perhitungannya akan
ditambahkan bersama biaya variabel.Tujuan alokasi biaya marginal yaitu agar perusahaan
mampu memaksimalkan aktivitas operasional sehingga mendapat keuntungan lebih
tinggi. Dalam komponen ini, contoh biaya produksi adalah saat terjadi peningkatan
kuantitas produksi sehingga diadakan biaya marginal.

5) Biaya Total

Biaya total merupakan komponen biaya produksi dari penjumlahan biaya variabel dan
campuran. Perhitungan biaya total dilakukan setelah produksi selesai. Hasil akhir ini
merupakan total dana yang dikeluarkan perusahaan selama proses produksi dan akan
diolah sebagai pertimbangan penetapan harga jual.

Teori Biaya Produksi

Sebelum menginjak pembahasan cara menghitung biaya produksi, sebaiknya Anda perlu
mengetahui teori biaya produksi. Adapun penjelasan teori biaya produksi adalah sebagai
berikut.

Biaya produksi menurut Supriyono biaya produksi yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan berhubungan dengan fungsi produksi atau
kegiatan pengolahan bahan baku menjadi bahan selesai.Biaya produksi menurut Supomo

vi
merupakan bagian darai klasifikasi biaya yang berdasarkan fungsi kegiatan dengan proses
pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap di jual. Biaya produksi
dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

a. Biaya Bahan Baku (BBB), adalah uang dari penggunaan bahan yang diolah menjadi
produk selesai. Bahan yang diolah dapat dipisahkan menjadi bahan baku dan menjadi
bahan jadi. Bahan baku merupakan bahan yang dapat didefinisikan dengan produk yang
dihasilkan, nilainya relatif besar dan umumnya sifat bahan baku merupakan nilai uang
dari biaya angkut bahan baku. Dan biaya bahan baku merupakan harga beli dan biaya
angkut bahan baku. Sedangkan biaya bahan pembantu merupakan nilai uang dari biaya
bahan pembantu yang digunakan dalam proses produksi dimana biaya termasuk elemen
dari BOP, seperti biaya-biaya pesanan. Semua biaya yang berkaitan dengan
memperoleh biaya bahan dan untuk menempuh dalam keadaan siap di olah, merupakan
unsur dari harga pokok bahan baku yang di beli.
b. Biaya Tenaga Kerja (BTK), Biaya tenaga kerja langsung adalah upah yang diberikan
kepada tenaga kerja yang langsung mengerjakan pengolahan bahan menjadi produk
selesai yang jasanya dapat diusut secara langsung pada produk dan upahnya merupakan
bagian yang besar dalam memproduksi produk. Dan biaya tenaga kerja tidak langsung
adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja yang secara tidak langsung mengolah
bahan baku dan biayab tenaga kerja tidak langsung ini dimasukkan kedalam elemen
biaya overhead perusahaan.
c. Biaya Overhead (BOP), adalah bahan baku, tenaga kerja dan fasilitas produksi lainya,
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Penggolongan biaya-biaya
produksi yang termasuk dalam biaya overhead perusahaan menurut sifatnya sebagai
berikut:
1. Biaya bahan pembantu atau penolong Penolong adalah bahan yang tidak menjadi
bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relatif kecil bila dibandingkan harga pokok produksi. Biaya bahan
pembantu merupakan bahan pembantu secara tidak langsung membentuk
terbentuknya produk, dan biaya relatif kecil jumlahnya.
2. Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah part/ supplies yang di gunakan untuk
pemeliharaan dan perbaikan suatu aset (aktiva) perusahaan. Biaya reparasi dan
pemeliharaan seperti biaya suku cadang (sparepart), bahan baku habis pakai
(factory supplies) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk

vii
keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan
perusahaan, mesin-mesin dan eqiupment, kendaraan, perkakas laboratorium dan
aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan perusahaan.
3. Biaya tenaga kerja tidak langsung Definisi dari tenaga kerja tidak langsung
adalah tenaga kerja prusahaan yang upahnya tidak dapat diperhitungkan secara
langsung kepada produk tertentu. Biaya tenaga kerja tidak langsung seperti upah,
tunjangan dan biaya kesejahteraan yang dikeluarkan merupakan karyawan
tertentu yang bekerja dalam departemen produksi, karyawan administrasi
perusahaan dan mandor.
4. Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap Biaya akibat
penilaian aktiva tetap yaitu penyusutan atas suatu aktiva tetap, biaya-biaya yang
termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya depresiasi emplasemen
perusahaan, bangunan perusahaan, mesin dan ekuipmen, perkakas laboratorium,
alat kerja dan aktiva tetap yang digunakan dalam perusahaan.
5. Biaya yang timbul sebagai akibat berlakunya waktu Biaya yang termasuk dalam
kelompok ini adalah biaya gedung dan emplasemen, asuransi mesin, dan
ekipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan
6. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang
tunai. Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya
reparasi yang diserahkan kepada pihak luar dan biaya listrik PLN.

1. Full costing

Teori biaya produksi pertama yakni full costing. Full costing adalah metode perhitungan
biaya produksi dengan menjumlahkan seluruh unsur biaya produksi dalam perilaku tetap dan
variabel. Jadi seluruh biaya bahan baku, sumber daya manusia, dan overhead akan dijumlah
hingga menghasilkan biaya full costing.

2. Variable Costing

Ada pula cara perhitungan biaya produksi hanya melibatkan biaya variabel saja dengan unsur
biaya produksi sama. Kondisi demikian masuk dalam teori biaya produksi adalah variable

viii
costing. Namun sangat jarang perusahaan menggunakan metode tersebut karena biaya tetap
tidak akan muncul nantinya.

Cara Menghitung Biaya Produksi

Setelah mengetahui berbagai jenis biaya produksi, di bawah ini dijelaskan cara
menghitung biaya produksi sehingga Anda bisa menetapkan harga jual suatu produk.

1) Tentukan Penggunaan Teori Biaya Produksi


Pertama, cara menghitung biaya produksi adalah menentukan penggunaan teori biaya
produksi. Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan teori biaya produksi untuk
digunakan dalam perhitungan akhir. Anda dapat menyesuaikan kondisi keuangan perusahaan
dengan teori biaya produksi yang cocok.

2) Susun dan Total Pembelian Bahan Baku


Setelah menentukan metode yang tepat, silahkan buat list seluruh bahan baku terbeli beserta
harga per satuannya. Kemudian, jumlahkan seluruh harga pembelian bahan baku. Adapun
rumus biaya produksi adalah berikut ini:
Sisa awal bahan baku + pembelian bahan baku – sisa akhir bahan baku = biaya bahan baku
telah digunakan

3) Rincikan dan Jumlahkan Biaya SDM


Langkah selanjutnya yaitu membuat perhitungan rinci terkait jumlah sumber daya manusia
yang dipekerjakan beserta posisi dan besaran upah masing-masing. Lalu, total seluruh gaji
masing-masing tenaga kerja. Hasil akhir tersebut merupakan biaya sumber daya manusia dan
digunakan dalam perhitungan harga produksi.

4) Buat Perhitungan Biaya Overhead


Berikutnya, perhitungan unsur biaya produksi adalah biaya overhead. Setiap periode produksi
bisa saja alokasi dan besaran biaya ini berbeda-beda. Catat seluruh pengeluaran biaya
overhead secara terperinci baik kuantitas dan harganya. Buat perhitungan biaya dari seluruh
pengeluaran tersebut.

ix
5) Jumlahkan Seluruh Biaya Pengeluaran
Semua besaran total masing-masing unsur biaya produksi telah diketahui. Selanjutnya, cara
menghitung biaya produksi adalah melakukan penjumlahan seluruh biaya pengeluaran baik
secara variabel atau tetap. Anda bisa menerapkan rumus biaya produksi di bawah ini dalam
perhitungannya.
Total Biaya Produksi = Total Biaya Bahan Baku + Total Biaya Sumber Daya Manusia +
Total Biaya Overhead Produksi

6) Tetapkan Harga Pokok Produksi Setiap Produk


Terakhir, silahkan menetapkan harga pokok produksi setiap produk melalui cara membagi
total biaya produksi akhir dengan total kuantitas produk. Selain cara tersebut, Anda juga bisa
menggunakan rumus biaya produksi ini.
Harga Pokok Produksi = (Jumlah biaya produksi + Sisa awal persediaan barang saat proses
produksi – sisa akhir persediaan barang saat proses produksi) : kuantitas produk

1.2.2 Konsep Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian produksi ialah semua beban yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biayaproduksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untukmemperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akandigunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikanperusahaan
tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukanfaktor-faktor produksi seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlianpengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang
dipakai adalah merupakanpengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai
ukuran untukmenentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi
output tersebut sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu
faktor produksi yang memiliki nilai maksimum yangmenghasilkan output dalam suatu
penggunaan alternatif.

Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:

1) Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.

2) Bahan-bahan pembantu atau penolong.

x
3) Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4) Penyusutan peralatan produksi.

5) Uang modal, sewa.

6) Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,biaya listrik,


biaya keamanan dan asuransi.

7) Biaya pemasaran seperti biaya iklan.

8) Pajak

Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya


historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya menurut ahli ekonomi setiap sumber
daya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber daya tersebut tepat pada
penggunaannya yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut
pada alternatif kesempatan penggunaannya yang terbaik.

1.2.3 Analisis Biaya Produksi


Lambajang (2013) mengatakan bahwa biaya produksi, atau yang biasa disebut dengan
biaya pabrikasi meliputi biaha bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
mendefinisikan biaya produksi sebagai segala biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
memproduksi bahan baku menjadi produk jadi, meliputi biaya tenaga kerja, biaya bahan
baku, dan biaya overhead pabrik. Rusnani et al. (2016) menerangkan bahwa penghitungan
biaya produksi dapat dilakukan dengan menjumlahkan total biaya produksi tetap dan biaya
produksi variabel seperti pada rumus berikut.

TC = TFC + TVC

dimana TC adalah total cost (Rp/tahun), TFC adalah total fixed cost (Rp/tahun), dan TVC
adalah total variable cost (Rp/tahun). Biaya tetap yang terdapat di Mebel Barokah 3
diantaranya biaya gaji karyawan, biaya depresiasi alat, serta pajak bumi dan bangunan.
Sementara itu, yang termasuk dalam biaya varibel di perusahaan tersebut meliputi biaya
bahan baku, biaya bahan penolong, upah tenaga kerja, biaya listrik, dan biaya pengiriman.
Salah satu komponen biaya yang termasuk kedalam biaya produksi tetap yaitu biaya
depresiasi alat atau biaya penyusutan alat. Rusnani et al. (2016) mengatakan bahwa
penghitungan biaya depresiasi alat dapat dilakukan dengan menggunakan formula berikut.

D = M/N

dimana D adalah biaya depresiasi alat (Rp/tahun), M adalah harga beli alat (Rp), dan N
adalah umur pakai maksimal (tahun).

xi
Analisis Biaya Produksi (Contoh) Usaha Mabel
Rusnani et al. (2016) mengatakan bahwa untuk mengetahui total biaya produksi, langkah
yang harus dilakukan adalah menjumlahkan total biaya tetap dan total biaya variabel. Biaya
tetap merujuk pada biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh jumlah output yang
dihasilkan oleh perusahaan. Sebaliknya, yang dimaksud dengan biaya variabel adalah biaya-
biaya yang nilainya dapat berubah, dipengaruhi oleh volume pekerjaan yang dilakukan
perusahaan (Utama et al. 2019; Winarko dan Astuti 2018). Komponen biaya tetap pada usaha
Mebel Barokah 3 meliputi biaya depresiasi alat dan biaya gaji tenaga kerja tetap. Komponen
biaya variabel meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong, upah tenaga kerja tidak
tetap, biaya listrik, dan biaya pengiriman (Wahyukinasih et al. 2014). Komponen-komponen
biaya tersebut dihimpun untuk menghitung total biaya produksi dalam periode satu tahun
masa produksi (Agustus 2018 – Juli 2019).

Data menunjukkan bahwa total biaya produksi furnitur di Mebel Barokah 3 mencapai
Rp. 455.885.730/tahun, dengan total biaya produksi variabel sebesar Rp. 398.956.897/tahun
dan total biaya produksi tetap sejumlah Rp. 56.928.833/tahun. Persentase total biaya produksi
variabel yang dikeluarkan yaitu sebesar 87,51% dan persentase biaya tetap total yang
dikeluarkan sebesar 12,49% dari total seluruh biaya yang dikeluarkan. Persentase kedua nilai
biaya produksi tersebut menunjukkan bahwa nilai biaya produksi variabel yang dikeluarkan
oleh Mebel Barokah 3 jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah biaya produksi tetap
yang dikeluarkan perusahaan tersebut. Jumlah komponen biaya terbesar yang termasuk ke
dalam kelompok biaya produksi variabel adalah biaya bahan baku (40,66%). Sementara,
komponen biaya produksi variabel terendah yang dikeluarkan oleh Mebel Barokah 3 ialah
biaya listrik sebesar 1,40% dari total seluruh biaya produksi. Sementara itu, komponen biaya
terbesar pada kelompok biaya produksi tetap adalah gaji karyawan tetap sebesar 11,36% dari
total biaya produksi dan komponen biaya dengan nilai terkecil pada kelompok ini ialah biaya
depresiasi alat, yaitu sebesar 1,12% dari total biaya produksi.
Penghitungan total biaya-biaya yang telah dilakukan menunjukkan bahwa biaya produksi
tertinggi yang dikeluarkan Mebel Barokah 3 yaitu biaya bahan baku. Sementara itu,
komponen biaya terendah selama 1 tahun masa produksi yaitu biaya depresiasi alat. Biaya
bahan baku pada perusahaan ini cukup tinggi karena selain menggunakan bahan baku kayu
solid. Mebel Barokah 3 juga melakukan produksi pada produk furnitur setengah jadi (goodsin
process) yang mengakibatkan tingginya biaya bahan baku yang dikeluarkan. Meskipun

xii
langkah ini dapat menyebabkan tingginya biaya bahan baku yang harus dikeluarkan
perusahaan, namun hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi pekerjaan dengan mempercepat
waktu produksi dan menghemat biaya tenaga kerja upah.

1.2.4 Analisis Biaya Jangka Panjang

Biaya produksi jangka panjang merupakan perhitungan biaya produksi yang mana semua
faktor produksinya bisa mengalami perubahan.

Jenis biaya produksi ini berbeda dengan jangka pendek, karena semua faktor produksi
dalam biaya produksi jangka panjang bisa mengalami perubahan. Oleh karena semua faktor
produksinya bisa mengalami perubahan jumlah, maka antara biaya tetap dan biaya berubah,
tidak perlu lagi dibedakan.Artinya perusahaan dapat menambah jumlah tenaga kerja,
peralatan produksi, mesin, dan lain sebagainya.

Seluruh komponen yang ada dalam biaya jangka panjang, sifatnya selalu berubah. Maka
dari itu komponen penting dalam jenis biaya produksi ini ialah perhitungan biaya total, biaya
variabel, biaya rata-rata, serta biaya marjinal.

Dalam biaya produksi jangka panjang, biaya variabel merupakan biaya produksi yang
mana jumlahnya bisa berubah, sesuai dengan pengeluaran dan faktor produksinya. Sedangkan
biaya rata-rata merupakan total biaya yang dibagi dengan jumlah produksinya.

xiii
1.3 Kesimpulan

Berdasakan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah perusahaan, biaya
produksi merupakan salah satu hal yang sangat penting dan menentukan dalam proses
produksi agar pendapatan/laba yang dihasilkan dapat optimal. Biaya produksi merupakan
semua beban yang harus dikeluarkan oleh produsen untuk dapat menghasilkan suatu
barang/produksi.
Biaya tetaplah biaya yang besarnya tidak tergantung pada hasil produksi artinya biaya tetap
dikeluarkan dengan jumlah sama meskipun hasil produksi mengalami penurunan. Dan untuk
mengetahui total biaya produksi, langkah yang harus dilakukan adalah menjumlahkan total
biaya tetap dan total biaya variabel. Biaya tetap merujuk pada biaya yang jumlahnya tidak
terpengaruh oleh jumlah output yang dihasilkan oleh perusahaan. Sebaliknya, yang dimaksud
dengan biaya variabel adalah biaya-biaya yang nilainya dapat berubah, dipengaruhi oleh
volume pekerjaan yang dilakukan perusahaan. Dengan hal ini memudahkan perusahaan
dalam melakukan analisis terhadap biaya produksi.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

www.kompas.com/Analisis_biaya produksi
https://rumuspintar.com/biaya-produksi/amp
https://www.academia.edu/teori_biaya_produksi
(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/12633-
Full_Text.pdf&ved=2ahUKEwi187SOk8f1AhUUT2wGHdpFCOEQFnoECC4
QAQ&usg=AOvVaw2QwXr9MDhNgXpT0IGjg0Or)

(https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
media.neliti.com/media/publications/344640-analisis-biaya-produksi-sebagai-
dasar-pe-
3b356622.pdf&ved=2ahUKEwi187SOk8f1AhUUT2wGHdpFCOEQFnoECC8
QAQ&usg=AOvVaw00KOtmxq2eCiUkRBGW5dmV)

(http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JHT/article/download/
3646/2785#:~:text=Analisis%20biaya%20produksi%20dan
%20pendapatan,dapat%20menentukan%20arah%20pengembangan
%20perusahaan)

xv
xvi

Anda mungkin juga menyukai