Oleh: Kelompok 8
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Anggaran Harga
Adapun tujuan dari dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari
lebih luas lagi tentang anggran harga pokok produksi dan harga pokok penjualan dan
sebagai salah satu tugas dari dosen mata kuliah penganggaran di Universitas Pamulang.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, kami menyadari
Oleh karena itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun dari para
Akhir kata, kami harapkan semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
setiap unit produk yang dihasilkan perusahaan. Dalam dunia bisnis, persaingan
perusahaan menentukan harga jual suatu produk, perusahaan terlebih dahulu harus
menghitung harga pokok produksinya. Hal ini mengingat bahwa harga jual
ditentukan dengan menjumlah harga pokok produksi per unit dengan tingkat laba
produksi per unit perusahaan akan mengalami kesulitan dalam menentukan harga
(2010:49), harga pokok produksi adalah “kumpulan biaya produksi yang terdiri
dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk
dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu.
Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada
dagang, jasa, dan manufaktur. Bila berbicara mengenai HPP, ada 3 macam harga
pokok yaitu harga pokok persediaan, harga pokok produksi, dan harga pokok
penjualan. Ketiganya adalah komponen yang saling terkait, namun jika kita
mendengar perkataan HPP maka kita harus focus mana yang dimaksudkan.
manajemen.
tentang persediaan yang kita miliki sebelumnya, pembelian bersih dan persediaan
yang tersedia untuk dijual. Perusahaan yang telah berdiri tentunya ingin
dan efektivitas kerja. Kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok
Produksi?
Tujuan:
1. Untuk mengetahui apa itu Harga Pokok Produksi
Pokok Produksi
Penjualan
Produksi
Penjualan.
HPP
Manfaat:
Untuk Penulis:
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi adalah semua biaya yang telah dikorbankan dalam
proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku menjadi produk selesai yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan dalam
yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang diolah
semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan
Maka dapat disimpulkan bahwa bahan baku merupakan unsur paling pokok
adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi
tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah
atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri
c. Biaya Overhead
tertentu. Misalnya biaya energi bagi pabrik seperti gas, listrik, minyak dan
sebagainya”.
2.3 Metode Penentuan dan Pengumpulan Harga Pokok Produksi
a. Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing), yaitu semua unsur biaya
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead
pabrik.
pesanan dalam kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau
salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang menjadi perhatian manajemen
Penjualan (Cost of Goods Sold) merupakan harga pokok dari barang-barang yang
Harga Pokok Penjualan menurut Carter dan Usry (2002:72), adalah seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari
barang yang dijual. Sedangkan menurut Drs. Fauzi dalam bukunya Kamus
Akuntansi Praktis (1998:84) bahwa Harga Pokok Penjualan adalah total harga
periode tersebut dengan harga pokok barang-barang yang ada pada awal periode
Gudang yang tersedia untuk dijual sekarang atau pun dimasa yang akan datang.
Cara memperoleh persediaan barang dagangan ini berbagai macam cara
diantaranya mengolah sendiri dari bahan baku menjadi barang jadi untuk dijual
dan atau memperolehnya dari pembelian dari pihak lain, kemudian dijual kembali.
b. Pembelian
Pendapat tersebut mempunyai arti: bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis
dalam memilih sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.
c. Retur Pembelian
sebagian barang yang telah dibeli kepada penjual karena rusak atau tidak sesuai
d. Potongan Pembelian
melakukan pembelian secara kredit atau tunai sesuai syarat/termin tertentu. Akun
dilakukan lebih cepat dari jangka waktu kredit yang disepakati. Dari sisi
(Purchase Discount).
sebesar Rp 1000 per karton, jika pengambilan 1000 karton makan pembeli
Freight in atau Freight paid merupakan sejumlah nilai yang dibayar oleh
masing produk
baku
(pembantu).
Pembelian
Untuk menentukan Harga Pokok Penjualan dapat digunakan juga dengan rumus:
pembelian+Potongan pembelian).
TABEL A
Persediaan akhir
Tenaga kerja langsung 9.000 1.400 500 630
barang dlm proses
Bahan baku langsung 6.000
Overhead pabrik 4.000
Total 10.000 12.600 Total 10.000 12.600
Keterangan Tabel A:
1) Total biaya pabrik sebesar Rp 12.600, biaya pabrik per unit (Rp
2) Barang yang selesai diproduksi atau harga pokok 9.500 unit, harga
waktu 2 jam, tarif Rp 12 dan produk Y membutuhkan waktu 3 jam dan tarif Rp
16. BOP: tarif berdasarkan JTKL, tarif variable Rp 8 per jam, tarif tetap Rp 12 per
jam; dari tarif tetap sebesar 20% adalah beban penyusutan aktiva tetap pabrik.
Asumsi: pembelian material dibayar tunai 50%, sisanya kredit. Persediaan awal
barang barang jadi produk X awal periode Rp 125.000 (1.000 unit) dan persediaan
akhir 500 unit, untuk produk Y Rp 90.000 (500 unit) dan persediaan akhir 400
unit.
Tabel C
Anggaran Penjualan
Keterangan Jumlah (Rp)
Produk X= 60.000 x 200 12.000.000
Produk Y= 40.000 x 250 10.000.000
Jumlah 22.000.000
Keterangan Tabel C
Tabel D
Anggaran Produksi (dalam unit)
Keterangan Produk X Produk Y
Penjualan 60.000 40.000
Ditambah persediaan akhir 25.000 9.000
Total 85.000 49.000
Dikurangi persediaan awal 20.000 8.000
Unit yang diproduksi 65.000 41.000
Tabel E
Anggaran Penggunaan Bahan Baku
Bahan Baku Bahan Baku
Bahan Baku B
Keterangan A C
@Rp 5
@Rp 12 @Rp 3
Produk X, 65.000 unit
260.000 130.000 0
(4,2,0)
Produk Y, 41.000 unit
205.000 123.000 41.000
(5,3,1)
Jumlah dalam unit 465.000 253.000 41.000
Jumlah dalam rupiah 5.580.000 1.265.000 123.000
Tabel E
Anggaraan Pembelian Bahan Baku
Bahan Baku A Bahan Baku B Bahan Baku C
Keterangan
@ Rp 12 @ Rp 5 @ Rp 3
Penggunaan 465.000 253.000 41.000
Ditambah persediaan akhir 36.000 32.000 7.000
Jumlah 501.000 285.000 48.000
Dikurangi persediaan awal 32.000 29.000 6.000
Jumlah dalam unit 469.000 256.000 42.000
Jumlah dalam rupiah 5.628.000 1.280.000 126.000
Keterangan Tabel E:
Tabel F
Anggaran Upah Buruh
Keterangan Jumlah (Rp)
Produk X= 65.000 x 2 jam x Rp 12 1.560.000
Produk Y= 41.000 x 3 jam x Rp 16 1.968.000
Jumlah 3.528.000
Keterangan Tabel F: seluruh upah buruh dibayar tunai
Tabel G
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Keterangan Jumlah (Rp)
Produk X= 65.000 x 2 jam x Rp 20 2.600.000
Produk Y= 41.000 x 3 jam x Rp 20 2.460.000
Jumlah 5.060.000
Keterangan Tabel G:
Tabel H
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Keterangan Produk X 65.000 unit Produk Y 41.000 unit
Bahan A 3.120.000 2.460.000
Bahan B 650.000 615.000
Bahan C 123.000
Upah buruh 1.560.000 1.968.000
Biaya overhead pabrik 2.600.000 2.460.000
Jumlah 7.930.000 7.626.000
Per unit Rp 122 Rp 186
Tabel I
Anggaran Harga Pokok Penjualan Produk X
Keterangan Unit Rp
Persediaan awal barang jadi 1.000 125.000
Produksi 65.000 7.930.000
Total barang jadi siap jual 66.000 8.055.000
Persediaan akhir barang jadi 500 61.023
Harga pokok penjualan 65.500 7.993.977
Keterangan Tabel I:
1) Total barang jadi yang siap dijual Rp 8.055.000 (66.000 unit), biaya pabrik
per unit (Rp 8.055.000/66.000 unit= Rp 122,04), atau disebut juga harga
2) Barang yang dijual atau harga pokok penjualan 65.500 unit, harga
3) Nilai persediaan awal barang jadi per unit Rp 125.000/1.000 unit= Rp 125,
Tabel J
Anggaran Harga Pokok Produk Y
Keterangan Unit Rp
Persediaan awal barang jadi 500 90.000
Produksi 41.000 7.626.000
Total barang jadi siap jual 41.500 7.716.000
Persediaan akhir barang jadi 400 74.371
Harga pokok penjualan 41.100 7.641.629
Keterangan Tabel J:
1) Total biaya barang jadi siap jual Rp 7.716.000 (41.500 unit) biaya pabrik
per unit (Rp 7.716.000/41.500 unit= Rp 185,93), atau disebut juga harga
2) Barang yang dijual atau harga pokok penjualan 41.500 unit, harga
3) Nilai persediaan awal barang jadi per unit Rp 90.000 dibagi 500 unit= Rp
180, sedangkan nilai persediaan akhir barang jadi per unit Rp 185,93.
BAB III
PENUTUPAN
produksi.
dijual.
pembelian.