Oleh
Neni Murniawati, S.Pd
Semoga modul/bahan ajar ini dapat memperkaya pemikiran peserta didik di tingkat SMK
sehingga pola pikir yang sistematik, kritis, logis, kreatif, dan innovatif selalu mendekat dalam
sikap dan perilaku peserta didik tidak hanya selama berada di sekolah tetapi dimanapun ia berada.
Kepada guru di bidang kepariwisataan jurusan Perhotelan di SMKN 3 Kota Bima disarankan
untuk menggunakan modul/bahan ajar ini. Sehingga upaya untuk meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) melalui mata pelajaran ini, segera terwujud.
Demikianlah semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Menentukan Harga Pokok Produksi, Break Even Point (BEP) dan
Merencanakan Keuntungan Usaha ...........................................................
A. Biaya Produksi ..............................................................................................................
B. Unsur-Unsur Biaya Produksi....................................................................................
C. Harga Pokok Produksi ...............................................................................................
D. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi.......................................................
E. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi........................................................
F. Analisis Break Even Point (BEP) dalam produk .................................................
G. Manfaat BEP dalam Produk .....................................................................................
H. Metode Penghitungan BEP (Break Event Point) ..............................................
I. Merencanakan Keuntungan Usaha (Laba Usaha) ...........................................
J. Strategi Penentuan Harga Produk ........................................................................
K. Hubungan Break Even Point Dengan Perencanaan Laba ............................
Uji Kompetensi......................................................................................................................
Menentukan Harga Pokok Produksi, Break Even Point (BEP) dan
Merencanakan Keuntungan Usaha
Kompetensi Dasar
3.8 Menghitung harga pokok produksi
4.8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “beban“ yang harus ditanggung untuk
menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen, sedangkan biaya dalam
pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh Produsen untuk
menghasilkan suatu Produksi.
Bagi seorang pengusaha ataupun seorang manajer produksi, mengetahui jumlah biaya produksi
merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan mengetahui biaya pada setiap langkah dalam
produksinya, manajemen dapat mengoptimalkan proses produksi, jadwal pengiriman dan
kegiatan-kegiatan umum lainnya sehingga tercapai efisiensi produksi yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan mengetahui biaya produksi, manajemen juga dapat
menetapkan haarga barang dan jasanya dengan tepat untuk mencapai margin yang sesuai.
Sebagai contoh, manajemen perusahaan percetakan akan mencari harga kertas, tinta, serta
komoditas lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksinya. Jika terdapat kenaikan harga
pada komoditas tersebut, perusahaan harus menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan
yang sama. Perusahaan kemudian menghitung biaya produksi untuk selanjutnya menghitung dan
menetapkan harga jual produk-produk yang dihasilkan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang
digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.
Menurut Charles T. Horngren, unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai berikut:
Harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk. Perusahaan harus menghitung
harga pokok suatu produk karena sangat penting untuk pelaporan keuangan perusahaan.
Gambar 1.3. Ilustrasi Menghitung Biaya Produksi Video 1.1. Menghitung Biaya Produksi
Sumber: https://bit.ly/345Nl4R Sumber: https://bit.ly/2Zxo5kH
Penentuan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan menentukan harga jual.
Harga ini nantinya akan digunakan oleh manajemen untuk membandingkan dengan
pendapatan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Selain itu, perusahaan juga akan lebih
mudah melakukan pengontrolan produksi jika mengetahui harga pokoknya. Banyak
perusahaan yang salah dalam penentuan harga pokok produksi karena mengira harga
pokok produksi sama dengan harga jual. Sebenarnya keduanya berbeda, karena harga jual
telah ditambah dengan keuntungan yang diinginkan perusahaan sedangkan harga pokok
produksi tidak.
Menurut Mulyadi (2009), tujuan dari penentuan Harga Pokok Produksi adalah sebagai
berikut.
a. Menentukan nilai persediaan barang jadi dan biaya overhead pabrik yang
tercantum dalam neraca dan Laporan Laba Rugi pada akhir periode akuntansi.
b. Sebagai alat untuk pengendalian biaya. Biaya yang sesungguhnya terjadi, akan
diperbandingkan dengan rencana biaya yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah
itu perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan atau koreksi yang diperlukan.
Dari sinilah, perusahaan dapat mengukur tingkat efisiensi pada proses produksi
tersebut.
c. Sebagai alat untuk menentukan harga jual barang jadi dan menetapkan profit
(keuntungan) yang akan diperoleh perusahaan jika menjual barang tersebut.
d. Untuk mengetahui pos-pos biaya, agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengalokasikan biaya sehingga penghitungan harga pokok produksi dapat
dilakukan secara tepat dan akurat. Penentuan harga pokok produksi yang akurat,
akan memudahkan perusahaan dalam menetapkan harga jual produk agar dapat
bersaing dengan kualitas yang lebih baik.
e. Sebagai dasar penetapan tindakan/cara produksi pada suatu perusahaan.
Dalam penentuan harga pokok poduksi dikenal dua metode pendekatan, yaitu
pendekatan full costing atau metode harga pokok penuh serta pendekatan variable
costing atau metode harga pokok variabel.
Break Event Point (BEP) merupakan titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan
biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian
dalam suatu perusahaan.
Gambar 1.4. Ilustrasi Menghitung BEP Video 1.2. Menghitung BEP dan Merencanakan Laba Usaha
Sumber: https://bit.ly/2zudPz6 Sumber: https://bit.ly/2UaTIPO
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya
jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk
mendapatkan titik impas atau kembali modal. Contribution margin adalah selisih antara
penghasilan penjualan dan biaya variabel yang merupakan jumlah untuk menutup biaya
tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil
penjualannya apabila contribution margin-nya lebih besar daripada biaya tetap, yang
berarti bahwa total penghasilan penjualan lebih besar daripada total biaya.
G. Manfaat BEP dalam Produk
Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis digambarkan
dalam kurva seperti gambar di bawah ini:
Grafik atau Kurva Titik Impas - Break Even Point (BEP)
Keterangan:
1. Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat dinyatakan dalam
satuan kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.
2. Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya dalam rupiah.
3. Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan dengan garis
biaya. Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke sumbu x, akan diketahui
pencapaian impas berdasarkan volume penjualan. Jika dari titik impas ditarik garis tegak
lurus ke sumbu y, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan pendapatan penjualan.
4. Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang di antara garis total biaya dengan garis
pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan penjualan lebih
rendah dari total biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan titik impas yaitu, bidang di
antara garis pendapatan penjualan dengan garis total biaya merupakan daerah laba,
karena pendapatan penjualan lebih tinggi dari total biaya.
2. Metode Persamaan
Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang berdasarkan pada
pendekatan laporan laba rugi. Penentuan break even atau impas dengan teknik
persamaan dilakukan dengan mendasarkan pada persamaan pendapatan sama dengan
biaya ditambah laba.
Laba dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
y = laba
c = harga jual persatuan
x = jumlah produk yang dijual
b = biaya variabel persatuan
a = biaya tetap
Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai berikut.
a. Rumus Break Even Point (BEP) metode persamaan dalam rupiah
Pengertian laba (keuntungan) yaitu hasil penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh
komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi, dengan demikian, laba
tersebut merupakan nilai atau hasil yang diperoleh dari pertukaran ( penjualan ) atas
barang gdan
diserahkan kepadadihasilkan. Menurut Zaki Baridwan, (2000 : 215), menyatakan
jasa yang
bahwa keuntungan (laba) yang dihasilkan dengan penjualan barang dan jasa, jumlahnya
dapat diukur dengan pembebanan yang dilakukan terhadap pembeli, klien atau
penyewa untuk barang-barang atau jasa-jasa yan
Berikut ini merupakan beberapa cara dalam menghitung harga jual produk.
1. Penetapan harga berdasarkan biaya
Penetapan harga berdasarkan biaya merupakan penetapan harga yang paling sering
dilakukan. Harga ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk setiap
satuan produk ditambah dengan laba atau keuntungan yang dikehendaki. Berikut ini
adalah beberapa pendekatan cara menentukan harga jual berdasarkan biaya.
a) Harga biaya plus (cost plus pricing method)
Penetapan harga produk menggunakan metode ini ialah dengan menghitung
jumlah biaya produksi kemudian ditambahkan dengan nilai keuntungan yang
diinginkan (margin)
b) Harga mark-up
Dalam perusahaan dagang, pedagang membeli barang dari suplier kemudian
dijual kembali dengan menambahkan mark up harga. Keuntungan yang diperoleh
pedagang berasal dari sebagian mark up tersebut. Sebagian lain dari mark up
digunakan untuk menutup biaya operasional yang dikeluarkan pedagang.
c) Harga Break Even
Harga break even dapat ditentukan dengan harga jual yang didasarkan pada
permintaan pasar dengan masih memperhitungkan biaya. Perusahaan dikatakan
break even jika penerimaan sama dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penjualan
pada periode berikutnya adalah keuntungan. Jika penjualan perusahaan berada di
bawah titik break even maka perusahaan mengalami kerugian. Perusahaan baru bisa
memperoleh laba/keuntungan setelah titik break even terlampaui.
Di dalam perencanaan laba, perusahaan dapat menekan biaya produksi dan biaya operasi
serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan
yang ada, menentukan harga jual yang sesuai dengan laba yang dikehendaki, dan
meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin. Biaya, harga jual dan volume
penjualan mempunyai hubungan yang erat dan saling berkaitan. Oleh karena itu dalam
perencanaan hubungan antara biaya, volume dan laba memegang peranan yang penting
sebagai perumusan kebijakan untuk masa yang akan datang. Salah satu alat analisis yang
digunakan dalam perencanaan laba adalah Analisis Break-even Point.
Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama dengan biaya yang telah
dikeluarkan. Keuntungan, akan diperoleh pada penjualan periode berikutnya. Jika
perusahaan memperoleh penjualan di bawah titik break even, maka perusahaan akan
merugi.
RANGKUMAN
1. Harga pokok produksi yaitu akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk.
2. Dalam penentuan harga pokok poduksi terdapat dua metode pendekatan yaitu
pendekatan full costing pendekatan variable costing.
3. Break Even Point merupakan titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya
sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu
perusahaan.
4. Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan BEP yaitu metode Grafis, metode
Persamaan, dan metode Kontribusi Unit.
5. Laba yaitu hasil penjualan yang telah dikurangi dengan seluruh komponen biaya yang
digunakan dalam proses produksi.
6. Beberapa cara dalam menghitung harga jual produk yaitu penetapan harga
berdasarkan biaya, menentukan harga berdasarkan harga kompetitor, penetapan harga
berdasarkan permintaan.
R
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Di bawah ini adalah unsur-unsur yang terdapat dalam harga pokok produksi, yaitu ....
a. Biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya
b. variabel
c. Biaya bahan baku langsung, biaya variabel, biaya tetap
d. Biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya
2. e. overhead pabrik
B. Biaya variabel,
A Semua biaya
biaya yang tetap, biaya
dikeluarkan overhead
untuk pabrikbahan baku
mengolah
menjadi produk jadi
. Biaya variabel, biaya tetap, biaya campuran
C. Biaya
yang siap untuk dengan
komersial dijual biaya tenaga kerja
Jumlah biaya produksi yang melekat pada persediaan barang jadi
D.
sebelum barang tersebut laku dijual.
E. Biaya produksi terdiri atas pemakaian bahan, tenaga kerja
Biaya langsung
langsung, adalah biaya untuk direktur perusahaan.
dan biaya
Daripemasaran.
pernyataan di atas, manakah yang merupakan pengertian dari harga
a.
pokokA produksi?
dan
b. B
c. B dan
d. C C
dan D
3. e.
A D daridan
produk jadi.
B.
. E
Biaya variabel adalah biaya produksi atau pengeluaran yang
berubah
salah secara
proporsional
semua dengan jumlah barang yang diproduksi.
C. Produk jadi berarti produk yang selesai dikerjakan dan siap untuk dikirim kepada
Bahan baku adalah bahan yang membentuk suatu kesatuan yang
pelanggan
Produk jadi berarti produk yang selesai dikerjakan dan siap untuk
tak terpisahkan
Dari dikirim
pernyataan di atas,
kepada manakah pernyataan yang benar?
pelanggan
a. A dan B b. A dan C
c. B dan C d. salah semua
e. betul semua
4. Biaya yang jumlahnya menyesuaikan dengan volume aktivitas produksi disebut ….
a. Biaya overhead pabrik
b. Biaya campuran
c. Biaya tetap
d. Biaya variabel
e. Biaya bahan baku langsung
5. Salah satu contoh biaya tetap adalah ….
a. Biaya pembelian gula
b. Biaya pembelian telur
c. Biaya pembelian mentega d. Biaya
sewa tempat
e. Biaya karyawan baru
6. Berikut ini adalah jenis-jenis biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat
kerajinan souvenir dari bubur kertas ...
A. Biaya sewa gedung
B. Biaya peralatan
C. Biaya bahan baku
D. Biaya tenaga kerja langsung
E. Biaya listrik
Dari jenis-jenis biaya di atas, yang termasuk dalam biaya tetap adalah .... (Menggunakan
HOTS)
a. A dan B
b. C dan D
c. C, D, dan E
d. B, C, D, dan E
e. A, B, C, D, dan E
7. Dari soal no. 6, maka dapat kita ketahui yang termasuk dalam biaya variabel perusahaan
kerajinan souvenir dari bubur kertas yaitu .... (Menggunakan HOTS)
a. A dan B
b. C dan D
c. C, D, dan E
d. B, C, D, dan E
e. A, B, C, D, dan E
8. Tujuan dari pengendalian kualitas produk adalah ....
a. Agar pembelian yang dilakukan perusahaan terkait dengan proses produksi lebih hemat
biaya.
b. Biaya yang digunakan untuk penyimpanan dapat dikendalikan
c. Mencegah adanya penyimpangan terhadap standar kualitas produk yang
ditetapkan
d. Agar proses produksi berjalan lancar
e. Agar bahan baku dapat dikendalikan
Perhatikanlah data perusahaan di bawah ini, untuk menjawab pertanyaan no 7, 8, 9
Sebuah perusahaan tempe memiliki rincian biaya sebagai berikut. Pembelian
mesin dan peralatan produksi sebesar Rp. 28.000.000,00
Biaya bangunan produksi seluas 50 m² sebesar Rp. 25.000.000,00
Tenaga kerja langsung untuk lima orang per bulan sebesar Rp. 3.500.000,00
Kedelai sebanyak 2.500 kg dengan harga Rp. 25.000.000,00
Ragi tempe sebanyak 2,5 kg dengan harga Rp. 50.000,00
Kemasan tempe sebanyak 25 kg dengan harga Rp. 1.500.000,00
Gas elpiji 5 tabung seharga Rp. 400.000,00
Jumlah produk yang dihasilkan 1.000 pack (1 pack = 100 bungkus kecil)
9. Dari sejumlah biaya di atas, jumlah biaya tetapnya sebesar .... (Menggunakan HOTS)
a. Rp. 58.000.000,00 b. Rp. 53.000.000,00
c. Rp. 30.450.000,00 d. Rp. 30.000.000,00
e. Rp. 33.000.000,00
10. Jumlah biaya variabel perusahaan sebesar ....
a. Rp. 58.000.000,00
b. Rp. 53.000.000,00
c. Rp. 30.450.000,00
d. Rp. 30.000.000,00
e. Rp. 33.000.000,00
11. Jika keuntungan yang diinginkan sebesar 30%, maka harga jual produk tempe tersebut per
pack sebesar ....
a. Rp. 26.535,00 b. Rp. 58.000,00 c. Rp. 88.450,00
d. Rp. 114.985,00 e. Rp. 84.535,00
C. Soal Uraian
1. Jelaskan yang dimaksud dengan biaya produksi ....
Jawab : ..........................................................................
2. Mengetahui biaya produksi perusahaan, sangat dibutuhkan baik bagi manajemen
ataupun bagi pemilik perusahaan.
Jelaskan pentingnya mengetahui biaya produksi tersebut bagi manajemen ataupun
pemilik perusahaan. (Menggunakan HOTS)
Jawab : ..........................................................................
3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur biaya produksi menurut Charles T. Horngren.
Jawab : ..........................................................................
4. Jelaskan pengertian biaya tetap dan biaya variabel serta berikan contohnya.
Jawab : ..........................................................................
5. Suatu perusahaan beroperasi dengan biaya sebagai berikut.
Biaya tetap sebesar Rp 300.000,00. Biaya variabel
per unit Rp 40,00.
Harga jual produksi per unit Rp 100,00. Kapasitas
produksi maksimal 10.000 unit.
Hitunglah Break Event Point (BEP) dalam unit…. (Menggunakan HOTS) Jawab
:...........................................................................
JOBSHEET PRAKTIKUM
Satuan Pendidikan : SMK
Kelas/Semester : XI /
Mata Pelajaran : Produk Kreatif dan Kewirausahaan
Alokasi Waktu :
Kompetensi Dasar:
1. Menganalisis biaya produksi contoh/prototype produk barang/jasa.
2. Menghitung biaya produksi contoh/prototype produk barang/jasa.
Materi Dasar:
1. Pengertian Biaya Produksi
2. Tujuan Perhitungan Biaya Produksi
3. Unsur-Unsur Biaya Produksi Produk
4. Menghitung Biaya Produksi
A. Petunjuk Praktik
1. Bersihkan terlebih dahulu ruang praktik
2. Siapkan alat dan bahan praktik
3. Nyalakan komputer sesuai SOP
E. Langkah kerja
1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-3 orang anggota.
2. Amatilah bersama kelompok kalian peluang usaha apa saja yang ada di daerah sekitar.
Pilihlah salah satu usaha yang memiliki peluang bagus dan cukup menjanjikan.
3. Rancanglah sebuah usaha mikro atau usaha kecil berdasarkan pilihan hasil
pengamatan peluang usaha yang telah kalian lakukan tersebut.
4. Analisislah semua biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan produksinya.
5. Identifikasilah semua biaya yang termasuk dalam biaya tetap dan biaya variabel.
6. Tulislah hasil identifikasimu dalam tabel.
7. Hitunglah biaya produksi, BEP serta perencanaan labanya.
8. Salinlah hasil penghitungan kalian dengan mengetiknya menggunakan microsoft
word.
9. Print jika sudah selesai, kemudian presentasikan hasil pekerjaanmu di depan kelas.
PENUTUP
Melalui pembelajaran berbasis modul daring ini, diharapkan akan membantu siswa/i
dapat belajar secara mandiri di rumah, mengukur kemampuan diri sendiri, dan menilai
dirinya sendiri. Tidak terkecuali dalam memahami kewirausahawan dan
wirausaha, serta implementasinya. Semoga modul ini dapat digunakan sebagai raferensi
tambahan dalam proses pembelajaran pada kegiatan belajar dari rumah (BDR) baik teori
maupun praktik. Siswa/i lebih mendalami materi lain di samping materi yang ada di modul
ini melalui berbagai sumber, jurnal, maupun internet. Semoga modul ini bermanfaat bagi
siswa/i khususnya yang mengambil Bidang Keahlian Pariwisata. Tak lupa dalam kesempatan
ini, penulis mohon saran dan kritik yang membangun terhadap, demi sempurnanya
penyusunan modul ini di masa-masa yang akan datang. Semoga modul ini memberikan
manfaat bagi siswa/i dan pembaca budiman lainnya.