Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Menghitung Harga Pokok
Produksi (Cost of Goods
Manufactured)

Abstract Kompetensi
Modul ini mencakup pengertian Mahasiswa diharapkan mampu
bagaimana dpt memahami dan memahami dan dpt menjelaskan
menjelaskan serta menghitung harga kembali bagaimana menghitung harga
pokok produksi (Cost of Goods pokok produksi (Cost of Goods
manufactured) dlm berbagai kegiatan manufactured) dlm berbagai kegiatan
dan aktifitas produksi yg terjadi.. dan aktifitas produksi yg terjadi .

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Industri 160203 Ir Muhammad Kholil, MT.,Ph.D,IPU

06
1. Tujuan Pembelajaran
1. Pentingnya mengetahui biaya produksi
2. Mengetahui arti dan manfaat dari mempelajari biaya produksi
3. Memahami cara perhitungan harga pokok produksi yg terjadi dlm industri.

2. Pendahuluan
2.1 Pendahuluan
Harga Pokok Produksi, merupakan gabungan atau penjumlahan dari biaya :
Biaya Bahan Baku + Biaya tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik.
Biaya bahan baku: mengacu pada bahan yang digunakan dalam proses manufaktur
yang menjadi bagian integral dari produk dan biayanya dapat diidentifikasi dan
dibebankan langsung padanya
Istilah biaya (cost) tidaklah sama dengan beban (expense) dan kerugian (lost). Biaya
(cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh
barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang, atau mempunyai
manfaat melebihi satu periode akuntansi (Dunia dan Abdullah, 2012:22). Menurut
Samryn (2012:26), biaya adalah pengorbanan manfaat ekonomis untuk memperoleh
jasa yang tidak dikapitalisir nilainya.

Menurut Bustami dan Nurlela (2010:12), biaya produksi adalah biaya yang digunakan
dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini disebut juga dengan biaya produk yaitu
biaya- biaya yang dapat dihubungkan dengan suatu produk dimana biaya ini
merupakan bagian dari persediaan. Menurut Dunia dan Abdullah (2012:30), biaya
produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang terdiri dari biaya bahan langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya-biaya ini pada saat
terjadinya dicatat dan dialokasikan sebagai persediaan(inventory), tetapi apabila
terjadi penjualan atas persediaan atau produk, maka biaya dari persediaan akan
menjadi harga/beban pokok penjualan (expenses) yang akan dibandingkan dengan
pendapatan yang telah terealisir dari penjualan tersebut. Menurut Garrison dkk
(2013:28), biaya produksi adalah semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau
pembuatan suatu produk. Dalam hal memproduksi barang, biaya tersebut terdiri atas
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

2022_MK.06 Analisis Biaya


2 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Landasan Teori
3.1 Pengertian Harga Pokok Produksi

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan
uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh aktiva. Pengorbanan sumber ekonomi ini disebut juga dengan istilah
harga pokok.
Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi adalah semua biaya yang
telah dikorbankan dalam proses produksi atau kegiatan mengubah bahan baku
menjadi produk selesai yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik. Taksiran biaya overhead pabrik Taksiran jam kerja mesin
Tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga kerja mesin = Biaya overhead pabrik yang
dianggarkan Taksiran dasar pembebanan Tarif biaya overhead pabrik = 24 Pengertian
harga pokok produk menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah: Harga pokok barang
yang diproduksi meliputi semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung
serta biaya produksi tidak langsung, dengan perhitungan saldo awal dan saldo akhir
barang dalam pengolahan.

RA. Supriyono mendefinisikan harga pokok produksi sebagai berikut: Jumlah biaya
produksi yang melekat pada produk atau barang yang dihasilkan yang diukur dalam
satuan mata uang dalam bentuk kas yang dibayarkan atau nilai jasa yang diserahkan
atau dikorbankan, atau hutang yang timbul, atau tambahan modal yang diperlukan
perusahaan dalam rangka proses produksi baik pada masa lalu maupun masa yang
akan datang. Dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi merupakan semua
biaya yang telah dikorbankan dalam proses produksi atau kegiatan mengubah bahan
menjadi produk jadi yang meliputi baiya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Biaya- biaya yang tidak berhubungan dengan unit yang masuk
dalam penentuan harga pokok produksi merupakan biaya non produksi
Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
membuat suatu produksi barang atau produk yang meliputi biaya langsung dan biaya
tidak langsung, sehingga perusahaan akan dapat menentukan harga produk yang
dibuat sebelum dijual. Mengapa perusahaan harus menghitung harga pokok produksi?
Tujuan dari menghitung harga pokok produksi adalah agar perusahaan dapat
menentukan harga produk yang telah dibuat, sehingga sasaran dalam pemasaran
produk akan sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan.

2022_MK.06 Analisis Biaya


3 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Selain itu, adapun tujuan dari menentukan harga pokok produksi, diantaranya:
1. Produk yang nantinya akan dijual dapat mencapai penghasilan yang ditargetkan
2. Untuk mendapatkan kestabilan harga dari produk yang akan dijual
3. mempertahankan atau meningkatkan harga suatu produk akan berdasarkan
yang jelas dari proses produksi
4. Memaksimalkan laba atau keuntungan yang sesuai
Perlu diketahui bahwa, jenis yang memproduksi/membuat suatu barang/produk
perusahaan manufaktur.

Perusahaan jenis ini berbeda dengan perusahaan jenis lainnya. Karena perusahaan
manufaktur dalam kegiatan berusaha adalah mengolah bahan mentah/bahan baku.
Tentu saja komponen yang terdapat dalam perusahaan jenis inipun akan berbeda
pula dengan jenis perusahaan lainnya.

3.2 Komponen atau elemen harga pokok produksi


1. Biaya langsung
Biaya langsung merupakan semua jenis biaya yang berkaitan langsung dengan
produksi barang/pembuatan produk, sehingga biaya langsung ini akan selalu ada
dalam produksi barang/pembuatan produk.
Contoh yang termasuk biaya langsung dalam perusahaan pembuat lemari, dibutuhkan
bahan baku seperti: Kayu, cat, dll.
Untuk itu perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk menyediakan bahan baku
untuk membuat produk tersebut. Biaya untuk membeli semua bahan baku tersebut,
dikategorikan sebagai biaya langsung.
Selain itu produk tidak akan dapat dibuat tanpa adanya seorang karyawan yang
langsung menangani produksi meja, untuk itu perusahaan harus mengeluarkan
kembali biaya untuk membayar karyawan tersebut, sehingga biaya untuk karyawan
yang melaksanakan produksi yang dikenakan biaya langsung.

2. Biaya tidak langsung


Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang secara tidak langsung dapat
mempengaruhi produk atau biaya yang tidak dapat langsung digunakan dengan unit
produksi.
Contoh dari biaya tidak langsung dari contoh perusahaan pembuat meja meliputi:
 Pembayaran gaji pimpinan perusahaan
 Pembayaran gaji mandor
 Biaya penyewaan

2022_MK.06 Analisis Biaya


4 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Biaya asuransi
 Pembayaran promosi dan biaya tidak langsung lainnya

Perlu Anda ketahui bahwa dalam suatu perusahaan yang berada secara
keseluruhan tidak semuanya bagian penanganan produk secara langsung, maka
dari itu biaya jenis ini dicatat sebagai biaya tidak langsung yang disebut juga dengan
biaya overhead pabrik (BOP)

3.3 Elemen Harga Pokok Produksi


1. Persediaan bahan baku.
Elemen ini merupakan komponen utama yang selalu ada dalam laporan harga pokok
produksi. Mengapa demikian? Karena perusahaan yang membuat produk, mengubah
bahan baku menjadi barang siap, sehingga untuk membuat produk perusahaan harus
memiliki bahan baku sebagai komponen utamanya.
2. Persediaan barang dalam proses
Persediaan bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan akan menjadi barang jadi,
namun semua barang yang tersedia tidak akan tersedia pada waktu bersamaan.
Oleh karena itu secara otomatis perusahaan memiliki persediaan barang dalam
proses produksi.
Perlu diingat bahwa menghitung harga pokok produksi adalah untuk menentukan
harga pokok penjualan (HPP) suatu produk yang akan dijual.

Biaya didefinisikan sebagai harga perolehan atau harga pokok (cost) adalah jumlah
yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, nilai aktiva
lainnya yang diserahkan atau dikorbankan, hutang yang timbul atau tambahan modal,
dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang dibutuhkan perusahaan baik masa lalu
(harga perolehan yang terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi). Biaya (expenses) adalah harga perolehan yang
dikorbankan atau 10 digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue)
yang akan digunakan sebagai pengurang penghasilan.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok pada suatu saat
dapat berubah menjadi biaya. Selama produk belum laku dijual, maka harga pokok
tersebut masih merupakan harga pokok dalam pengertian aktiva. Apabila hasil
produksi tersebut terjual, maka harga pokok berubah menjadi biaya, yaitu sebagai
harga pokok penjualan yang akan dipertemukan dengan penghasilan dalam periode
yang bersangkutan.
3.4 Cara Menghitung Harga Pokok Produksi

2022_MK.06 Analisis Biaya


5 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Persamaan dasar dalam menghitung harga pokok produk langkahnya adalah sebagai
berikut:
 Harga Pokok = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead
Pabrik
Jika Anda sudah menghitung jumlah produksi suatu barang, tetapi produk yang
Anda hasilkan lebih dari 1. Bagaimana cara menghitungnya?
 Harga pokok per barang = Semua Biaya produksi : Jumlah produk yang
dihasilkan

Contoh Kasus:
Di luar jumlah semua biaya produksi Rp. 80.000,00 sedangkan jumlah barang yang
diproduksi 5 Unit. Berapa harga pokoknya?
= Rp. 80.000,00 : 5
= Rp. 16.000,00/ Satuan.

3.5 Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi.


Tujuan penentuan harga pokok produksi menurut Mulyadi adalah untuk :
a. Menentukan harga jual produk.
Dengan diketahuinya harga pokok produksi, maka perusahaan dapat juga
menentukan harga jual produknya. Selain itu, manajemen juga harus
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang berperan dalam penentuan harga jual
produk, seperti keadaan pasar dan campur tangan pemerintah.

b. Memantau realisasi biaya produksi.


Manajemen membutuhkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi. Umtuk itu akuntansi biaya
dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang
dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses
produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan ang diperhitungkan
sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi untuk jangka waktu tertentu tersebut
dilakukan dengan menggunakan harga pokok proses.

c. Menghitung laba rugi periodic.


Manajemen membutuhkan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan
untuk memproduksi produk dalam periode tertentu, agar dapat mengetahui
apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode mampu menghasilkan
laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto. Informasi laba rugi bruto periodik

2022_MK.06 Analisis Biaya


6 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dibutuhkan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya non
produksi dan menghasilkan laba rugi.

d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam


proses yang disajikan dalam neraca.
Didalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk
jadi dan harga pokok produksi yang pada tanggal neraca masih dalam proses
untuk tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya
produksi tiap periode. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum
laku dijual pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk dalam proses.

3.6 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi.


Metode penentuan harga pokok produksi merupakan cara untuk memasukan
unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam menentukan harga
pokok produksi dikenal dua pendekatanm yaitu pendekatan full costing atau
metode harga pokok penuh dan pendekatan variable costing atau metode haraga
pokok variabel.
a. Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)
Semua unsur biaya produksi diperhitungkan dalam penentuan harga pokok
produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead
pabrik. Sehingga harga pokok produksi menurut metode harga pokok penuh ini
terdiri dari unsur biaya produksi sebagai berikut: Biaya bahan baku xxx Biaya
tenaga kerja langsung xxx 27 Biaya biaya overhead pabrik tetap xxx Biaya
overhead pabrik variabel xxx Harga Pokok Produksi xxx

b. Metode Harga Pokok Variabel (Variable Costing).


Metode harga pokok variabel hanya memperhitungkan biaya produksi yang
berprilaku variabel saja, baik untuk biaya bahan baku, biaya tenega kerja
langsung, maupun biaya overhead pabrik. Dengan demikian menurut
pendekatan ini harga pokok produksi terdiri dari unsur biaya produksi sebagai
berikut: Biaya bahan baku xxx Biaya tenaga kerja langsung xxx Biaya overhead
pabrik variabel xxx Harga pokok produksi xxx

3.7 Metode Pengumpulan Harga Pokok.

2022_MK.06 Analisis Biaya


7 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Metode pengumpulan harga pokok bagi manajemen untuk menentukan
besarnya harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Untuk mendapatkan informasi biaya secara tepat dan teliti diperlukan
perhitungan harga pokok produksi secara tepat dan teliti pula. Alat bantu yang
efektif untuk menghitung harga pokok produksi adalah konsep akuntansi biaya.
Konsep ini memiliki tujuan dan manfaat, antara lain :
- Perencanaan dan pengendalian biaya
- Penentuan harga pokok produk barang atau jasa yang dihasilkan dengan
tepat dan teliti
- Alat bantu dalam pengambilan keputusan manajemen.

Secara ekstrim pola pengumpulan harga pokok dapat dikelompokan menjadi


dua, yaitu: metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses
(Supriyono, 1999:36-37). Penetapan metode tersebut pada suatu perusahaan
tergantung pada sifat atau karakteristik pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai yang akan mempengaruhi metode pengumpulan harga pokok
yang digunakan.

a. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing).


Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap jenis pesanan atau kontrak atau jasa
secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.
Metode ini digunakan oleh perusahaan yang memiliki karakteristik sebagai
berikut:
1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus putus
2. Produk yang dihasilkan umumnya berdasarkan pesanan pembelian,
sehingga pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi
persediaan di gudang.
Metode harga pokok pesanan ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Harga pokok produksi dihitung untuk setiap jenis produk pesanan.
2. Biaya produksi digolongkan menjadi biaya produksi langsung, yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
produksi tidak langsung yaitu biaya overhead pabrik.
3. Produk yang dihasilkan dapat bermacam-macam (bersifat heterogen)
karena sesuai pesanan pembeli.
4. Tujuan produksi untuk memenuhi pesanan pembeli.

2022_MK.06 Analisis Biaya


8 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Kegiatan produksi terputus-putus.
6. penentuan harga pokok produksi per unit dilakukan setelah pesanan
selesai dikerjakan, dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah unit produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

b. Metode harga Pokok Proses (Process Costing).


Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan harga pokok
produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap 30 satuan waktu tertentu,
misalnya bulan, triwulan, semester, tahun. Metode ini cocok digunakan
untuk perusahaan yang menghasilkan produk homogen, bentuk produk
standar, dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.

Metode harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai berikut:


1. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu.
2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak
tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
3. Kegiatan produksi didasarkan pada anggaran produksi atau jadwal
produksi untuk satuan waktu tertentu.
4. Tujuan produksi didasarkan untuk mengisi persediaan yang selanjutnya
dijual.
5. Kegiatan produksi bersifat terus menerus.
6. Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode

3.8 Sistem Penentuan Harga Pokok.


Sistem penentuan harga pokok terdiri dari 2 macam, yaitu (Supriyono, 1984):
1. Sistem Harga Pokok Produksi Sesungguhnya.
Sistem harga pokok produksi sesungguhnya adalah sistem pembebanan biaya
bahan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada produksi
dengan biaya yang sesungguhnya dinikmati oleh produk yang bersangkutan.
2. Sistem Harga Pokok Produksi Ditentukan Dimuka.
Sistem harga pokok produksi ditentukan dimuka membebankan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada produksi
berdasarkan biaya harga pokok yang ditentukan dimuka. Sistem ini lebih
menekankan pada fungsi perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian
biaya.

2022_MK.06 Analisis Biaya


9 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Chorry Sulistyowati, dkk, dalam buku Anggaran Perusahaan: Teori dan
Praktika (2020), harga pokok produksi adalah biaya produksi yang dihitung dari
penjumlahan tiga komponen biaya, yakni biaya tenaga kerja, biaya bahan baku serta
biaya overhead pabrik. Manfaat dari perhitungan harga pokok produksi diantaranya
bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk menetapkan harga jual produk,
sebagai alat kontrol biaya produksi, bahan perhitungan laba rugi, serta penentuan
harga pokok persediaan produk.

3.9 Cara Menghitung Harga Pokok Produksi


Rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara empat tahap, yaitu:
Tahap 1: perhitungan bahan baku
Pada tahap pertama, perusahaan akan menghitung bahan baku yang Digunakan dgn
rumus :

Tahap 2: perhitungan biaya produksi.


Setelah itu, perusahaan akan menghitung biaya produksi yang digunakan. Rumusnya
adalah:

Tahap 3: perhitungan harga pokok produksi


Rumusnya adalah :

Tahap 4: Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)


Rumusnya adalah :

2022_MK.06 Analisis Biaya


10 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh Soal
Agar lebih mudah memahami cara perhitungan harga pokok produksi, mari simak
contoh soal di bawah ini: PT. Kuning Hijau merupakan perusahaan di bidang industri
makanan. Pada bulan Januari, PT. Kuning Hijau memiliki persediaan bahan baku
mentah sebesar Rp 60.000.000 dan persediaan bahan setengah jadi senilai Rp
75.000.000. Agar memperlancar proses produksi, PT. Kuning Hijau menggunakan 10
tenaga kerja yang digaji Rp 5.000.000 tiap orangnya. Pada periode yang sama, PT.
Kuning Hijau memiliki stok makanan siap jual senilai Rp 15.000.000. Untuk produksi
makanannya, PT. Kuning Hijau memutuskan untuk membeli persediaan bahan baku
mentah sebesar Rp 150.000.000. Dalam pembelian bahan tersebut, PT. Kuning Hijau
dikenai biaya pengiriman senilai Rp 1.500.000. Selama produksi, PT. Kuning Hijau
mengeluarkan biaya perawatan mesin senilai Rp 25.000.000. Setelah selesai, ternyata
di akhir Januari, PT. Kuning Hijau masih memiliki sisa bahan baku mentah sebesar Rp
5.000.000 dan sisa bahan setengah jadi senilai Rp 6.000.000. Pada akhir bulan, stok
makanan siap jual milik PT. Kuning Hijau hanya tersisa Rp 3.000.000.

Berapakah harga pokok produksi? Bila Diketahui:


a. Persediaan bahan baku mentah (periode awal Januari) = Rp 60.000.000
b. Persediaan bahan setengah jadi (periode awal Januari) Rp 75.000.000
c. Persediaan makanan siap jual (periode awal Januari) = Rp 15.000.000
d. Biaya tenaga kerja = Rp 5.000.000 dikali 10 = Rp 50.000.000
e. Pembelian bahan baku mentah = Rp 150.000.000
f. Biaya pengiriman = Rp 1.500.000
g. Biaya perawatan mesin = Rp 25.000.000 Sisa bahan baku mentah (periode akhir
Januari) = Rp 5.000.000
h. Sisa bahan setengah jadi (periode akhir Januari) = Rp 6.000.000
i. Sisa makanan siap jual (periode akhir Januari) = Rp 3.000.000

Penyelesaian Kasus diatas :


Tahap -01 :

2022_MK.06 Analisis Biaya


11 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Tahap -02 :

Tahap -03 :

Tahap -04 :

Dengan demikian Harga Pokok Produksi (HPP)


PT. Kuning Hijau pada Bulan Januari sebesar = Rp 362.500.000,-

4. Kesimpulan
Penghitungan dan penggunaan harga pokok produksi merupakan hal yang penting
untuk setiap jenis bisnis, terutama untuk perusahaan manufaktur yang memiliki
operasional produksi. Atau Anda bisa coba software akuntansi untuk memudahkan
kinerja penghitungan keuangan perusahaan Anda.
Dengan menggunakan metode penghitungan ini Anda bisa dengan mudah melakukan
penetapan harga untuk produk yang Anda jual. Dengan segera Anda bisa
mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Harga pokok produksi termasuk komponen penting yang harus dicatat dalam laporan
keuangan. Perhitungan ini akan menjadi tolak ukur penjualan dan bahan
pertimbangan perusahaan. Sesuai namanya, harga pokok produksi merupakan daftar
biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi di periode tertentu. Untuk itu
tiap perusahaan harus memperhitungkan harga pokok produksinya.

2022_MK.06 Analisis Biaya


12 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Daftar Pustaka
Alijoyo, Antonius: Wijaya, Boby: Jacob, Intan. 2018. ”Cost/Benefit Analysis (Anaisis
Biaya/Manfaat)”. CRMS. Bandung
Dadan Kurniawan Harun. 2003. “ Prinsip-prinsip Ekonomi Teknik “.Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Eduardus, T. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. In Edisi I (1st ed.).
BPFE-Yogyakarta.
Kholil, Muhammad. 2017. Analisis Kelayakan Investasi Workshop Pembuatan Spare
Parts Mesin Industri Dengan Menggunakan Metode Kriteria Investasi. Journal
of Chemical Information and Modeling, 8(9), 1–58.
Kholil, Muhammad; Chandra, Agung; Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan Investasi
Aktiva Tetap ( Studi Kasus Pada Cincau Jo , Blencho Dan Brownice Unit
Kreativitas ( Case Study On Cincau Jo , Blencho And Brownice Sam
Ratulangi University Student Creativity Unit ). 7(2), 2561–2570.
Newnan, G. Donald. 2012. “Engineering Economic Analysis”. Eleventh Edition. Oxford
University Press. New York.
Nizar, C., Hamzah, A., & Syahnur, S. (2013). Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap Tingkat
Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pascasarjana Universitas Syah
Kuala, 1(No. 2), 3.
Sulistiani, H., Miswanto, M., Alita, D., & Dellia, P. (2020). Pemanfaatan Analisis Biaya
Dan Manfaat Dalam Perhitungan Kelayakan Investasi Teknologi Informasi.
Jurnal Ilmiah Edutic, 6(2).
Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Thuesen, H.G et al. 2002. “Engineering Economy” New Delhi : Prentice-Hall of India
Private Ltd,
Yosan, R.B., Kholil, Muhammad., Hanum, B. Implementation of Inventory.2018. Case
Study Management System (IMS) on the XYZ Online Store Business Unit.
Jurnal IOP Cenference Series: Materials Science and Engineering, 343
012022..
Raymond McLeod, Management Information Systems, 8th Edition, Prentice Hall
International, 2001. Url : www.prenhall.com/mcleod.
Jogiyanto H.M., Analisis & Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Andi Offset Yogyakarta, 2001.
Barry Render & Ralph M. Stair, Jr., Quantitative Analysis for Management, 7th
Edition, Prentice Hall International, 2000. Url : www.prenhall.com/render
Frederick H. Wu., Accounting Information Systems, Theory and Practice, McGraw
Hill Book Company Japan, Tokyo, International Student Edition, 1984.
Williams S. Davis., Systems Analysis and Design, A Structured Approach, Reading,
Massachussetts : Addison Wesley Publishing Company, Inc., 1983.
Jeffrey L. Whitten, System Analysis & Design Methods, 5th Edition, McGrawHill,
2001.
Richard Brealey, Principles of Corporate Finance (R) + Student CD +
PowerWeb+Standard & Poor's Educational Version of Market Insight, 7th
Edition, McGraw-Hill Higher Education, 2003.
Richard A. Brealey, Stewart C. Myers, Principles of Corporate Finance, The
McGraw-Hill Companies, Inc., 1999.

2022_MK.06 Analisis Biaya


13 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D.,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai