Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya
(Anbi)
Topik :
Biaya Produksi dan
Perilaku Biaya

Abstract Kompetensi
Modul ini menjelaskan bagaimana Mahasiswa mampu Memahami dan
komponen dan baiya produksi yg terjadi menjelaskan Kembali komponen dan
serta bagaimana perilaku biaya dlm baiya produksi yg terjadi serta
produksi, baik dalam Industri Jasa bagaimana perilaku biaya dlm produksi,
maupun Manufaktur. baik dalam Industri Jasa maupun
Manufaktur.

1. Tujuan Pembelajaran
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Teknik Teknik Industri 160203 Dr. Ir Muhammad Kholil, MT.,IPU

05
1. Pentingnya memahami arti biaya produksi, perilaku biaya dan biaya bahan.
2. Mengetahui manfaat serta peranan komponen biaya produksi.
3. Memahami biaya tenaga kerja dan overhead pabrik

2. Pendahuluan
2. Pendahuluan
2.1 Konsep Perilaku Biaya
Memahami Perilaku Biaya
Sebagai pebisnis akan mencari tahu bagaimana perubahan perilaku biaya dalam
perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan, mengestimasi biaya dan
mengevaluasi di masa mendatang. Akuntan manajemen harus mampu untuk
mengevaluasi setiap jenis biaya untuk bisa menentukan fungsi biaya (cost function)
yang menjelaskan perilaku biaya. Perilaku biaya (cost behavior) adalah cara suatu
biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan dalam penggunaan aktivitas.
Perilaku biaya menggambarkan apakah biaya input bersifat tetap atau variabel dalam
hubungannya dengan perubahan output aktivitas. Jika biaya jumlahnya tetap, baik
ketika aktivitas meningkat maupun menurun, maka biaya tersebut merupakan biaya
tetap. Sebaliknya, jika biaya itu berubah secara proporsional sesuai dengan
perubahan aktivitas, maka biaya tersebut merupakan biaya variabel..
2.2 Berdasarkan perilaku biaya, dapat membedakan biaya menjadi :
Biaya Tetap (fixed cost )
Biaya tetap adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah output.
Misalnya mesin pabrik yang disewa sebesar Rp selama 1 tahun dan memiliki
kapasitas produksi unit/tahun.
Biaya Variabel (variable cost)
Biaya variable adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dipengaruhi oleh
perubahan jumlah output. Misalnya mesin pabrik yang digunakan untuk produksi
menggunakan daya listrik 0,1 KWH, tarif 1 KWH Rp Berarti biaya tiap unitnya Rp200
(0,1 x Rp2000).
Biaya Campuran (mixed cost)
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya variable.
Misalnya: seorang salesman biasanya dibayar dengan gaji tetap plus bonus
berdasarkan target penjualannya.

3. Landasan Teori
2022_MK.05 Analisis Biaya
2 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3.1 Horizon Waktu, Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya dan Perilaku Biaya
Untuk dapat menentukan perilaku biaya, kita harus mempertimbangkan horizon waktu,
penggunaan sumber daya dan pengukuran output aktivitas. Horison waktu sangat
penting dalam menentukan perilaku biaya karena biaya dapat berubah dari tetap ke
variabel tergantung apakah keputusan terjadi dalam jangka pendek atau jangka
panjang.

3.2 Sumber daya ada 2 cara, yaitu : ketika / sedang dan sebelum digunakan.
Sumber daya fleksibel (flexible resources) atau sumber daya yang tersedia ketika
diperlukan adalah sumber daya yang diperoleh dari luar dan tidak diperlukan adanya
komitmen jangka panjang untuk setiap jumlah tertentu sumber daya. Karena biaya
sumber daya yang tersedia ketika diperlukan sama dengan biaya sumber daya yang
digunakan, maka total biaya akan meningkat ketika kebutuhan sumber daya
meningkat. Secara umum kita dapat memperlakukannya sebagai biaya variabel.
Contoh: penggunaan bahan baku dan energi.

3.3 Sumber daya terikat (committed resources) atau sumber daya yang tersedia.
Sebelum penggunaan adalah sumber daya yang diperoleh dengan menggunakan
kontrak eksplisit maupun implisit untuk mendapatkan kuantitas tertentu sumber daya,
tanpa memperhatikan apakah kuantitas sumber daya tersedia seluruhnya atau tidak,
disebut juga. Biaya atas sumber daya ini dapat dikelompokkan menjadi dua: (1) biaya
yang dikeluarkan untuk menyediakan kapasitas aktivitas jangka panjang (committed
fixed expenses), contoh: pembelian/penyewaan bangunan dan peralatan, dan (2)
biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh kapasitas aktivitas jangka pendek
(discretionary fixed expenses), contoh: tenaga kerja.

3.4 Asumsi Linearitas


Sebenarnya fungsi biaya menurut ekonomika makro adalah non linier – tidak
berbentuk garis lurus. Namun dalam penerapan akuntansi manajemen, fungsi biaya
dikonversi melalui hubungan linier, yakni tingkat perubahan biaya dianggap konstan di
seluruh tingkatan aktivitas untuk memudahkan penaksiran biayaC C VC FC Q Q

3.5 Perilaku Biaya Step


Meskipun kita menggunakan asumsi bahwa fungsi biaya bersifat berkelanjutan,
namun dalam kenyataannya beberapa fungsi biaya mungkin tidak berkelanjutan. Hal

2022_MK.05 Analisis Biaya


3 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
ini disebut dengan fungsi biaya step (step cost function), yakni memiliki tingkat biaya
yang konstan selama rentang penggunaan (output) aktivitas tertentu dan untuk
selanjutnya meningkat hingga tingkat biaya yang lebih tinggi pada beberapa titik dan
sifatnya tetap untuk rentang aktivitas serupa. Sumber daya diperoleh dalam jumlah
tertentu (berkelompok).Ada dua jenis biaya step:

Biaya Variabel Step (step variable cost)Dalam biaya variabel step, lebar step kecil dan
biaya sumber daya berubah sebagai akibat perubahan kecil dalam penggunaan
sumber daya. Biasanya biaya variabel step dianggap sebagai biaya variabel yang
ketat.Biaya Tetap Step (step fixed cost)Biaya tetap step merupakan biaya yang
mengikuti perilaku biaya dengan step lebar. Banyak committed resources yang
mengikuti fungsi biaya ini. Biaya tetap step dikategorikan sebagai biaya tetap.
Kebanyakan biaya tetap step bersifat tetap selama rentang operasi normal
perusahaan.

3.6 Perilaku Biaya Campuran


Sangat dimungkinkan bila aktivitas yang dilakukan perusahaan memerlukan adanya
commited resources dan flexible resources secara sekaligus. Hal ini menunjukkan
adanya perilaku biaya campuran. Contoh: perusahaan me- lease sebuah mesin
fokokopi dalam aktivitas penggandaan dokumen. Biaya lease Rp dibayar tiap tahun.
Untuk mengoperasikannya, perusahaan harus membayar biaya operasi rata-rata Rp
60 per lembar untuk menutup biaya toner, kertas dan pemeliharaan. Mesin fotokopi di-
lease selama 3 tahun dan memiliki kapasitas produksi lembar/tahun. Rp
menggambarkan sumber daya yang harus disediakan di muka dan Rp60
menggambarkan biaya perolehan sumber daya ketika digunakan. Perilaku biaya ini
dapat ditunjukkan dengan persamaan: Y = Rp X Catatan akuntansi seringkali hanya
menunjukkan total biaya dan penggunaan aktivitas pada biaya campuran sehingga
perlu untuk memisahkan total biaya menjadi komponen biaya tetap dan variable.

3.7 Metode Pemisahan Biaya Campuran


Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen biaya tetap dan variabel:Metode Tinggi Rendah (high low method)
Dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik terendah dan
titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi
menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan persamaan
berikut:V = Perubahan biaya Perubahan aktivitas = (Y2 – Y1) (X2 – X1)Dan F = Total
biaya campuran – Biaya variabel= Y2 - X2Atau F = Y1 – X1Metode tinggi rendah

2022_MK.05 Analisis Biaya


4 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
memiliki keunggulan:objektivitasDapat mengetahui hubungan biaya dengan cepat
hanya berdasarkan dua titik data.Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau
terendah tersebut merupakan outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh
menjadi tidak representative.

3.8 Metode Scatter Plot (Scatter Plot Method)


Dengan metode scatter plot, kita memplot titik-titik data sehingga diperoleh
hubungan biaya dan aktivitas. Hal ini dilakukan untuk menilai validitas hubungan linear
yang diasumsikan. Kemudian dipilih titik untuk menempatkan garis terbaik pada titik-
titik scatter plot, yaitu garis di mana titik-titik data lebih dekat dengan garis tersebut
daripada garis lainnya. Setelah menentukan dua titik untuk membuat garis terbaik,
maka rumus biaya dapat dihitung dengan persamaan yang digunakan pada saat
menggunakan metode tinggi rendah.V = (Y2 – Y1) (X2 – X1)F = Y2 - X2Keunggulan
signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk melakukan analisis
biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas, keberadaan outliers,
dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun kekurangannya adalah
tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik sehingga kualitas rumus
biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis.

3.9 Metode Kuadrat Terkecil


Metode kuadrat terkecil mengidentifikasi garis terbaik dengan mengkuadratkan
deviasi (selisih antara biaya yang diprediksi dengan biaya aktual, ditunjukkan oleh
jarak dari titik ke garis) yang terdapat pada masing-masing titik dan kemudian
menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran keseluruhan
kedekatan. Garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil merupakan garis kecocokan
terbaik (best fitting line). Metode ini lebih disarankan daripada metode tinggi rendah
maupun metode scatter plot.Rumus statistik yang digunakan untuk menghasilkan
rumus biaya adalah:V = [∑XY − ∑X∑Y/n] [∑X2 – (∑X)2/n] F = ∑Y 𝑛 - v (∑X) 𝑛

Jenis-jenis perilaku biaya:


1. Perilaku Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap adalah suatu biaya yang mempunyai jumlah total secara tetap meskipun
terdapat perubahan volume dari suatu kegiatan tertentu. Tapi, pada biaya tetap per
satuan akan berubah karena terdapat perubahan dari sisi volume aktivitas. Besaran
biaya tetap ini akan dipengaruhi oleh tujuan perilaku biaya yang nantinya akan
memengaruhi perusahaan dalam kurun waktu yang lama, teknologi perusahaan, serta
strategi manajemen dan metode di dalamnya.

2022_MK.05 Analisis Biaya


5 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Committed Fixed Costs : sebagian besar biaya tetap yang terjadi dari
kepemilikan perusahaan, organisasi pokok, dan juga peralatan di dalamnya.
Contohnya adalah biaya depresiasi, pajak bumi bangunan atau PBB, sewa,
gaji, serta asuransi.
b. Discretionary Fixed Costs : biaya yang terjadi dari keputusan penyediaan
anggaran secara berkala atau biasanya dilakukan secara tahunan. Contohnya
adalah biaya pengembangan dan riset, biaya iklan, biaya pelatihan karyawan,
biaya konsultan, dan biaya promosi penjualan.
2. Perilaku Biaya Variabel (Variable Costing)
Variabel costing atau biaya variabel adalah suatu biaya yang seluruh total nilainya
bisa berubah, tapi sebanding dengan adanya perubahan volume kegiatan
perusahaan.
a. Engineered cost variable adalah suatu biaya yang berkaitan dengan adanya
hubungan fisik tertentu atas suatu penilaian kegiatan. Contohnya pemakaian
bahan baku.
b. discretionary variable cost ini tergantung dari keputusan pihak manajemen
perusahaan, sehingga kebijakan antara pemasukan dan pengeluarannya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Contoh sederhananya adalah biaya
iklan.

3. Biaya Semi Variabel


Biaya semi variabel merupakan suatu biaya yang memiliki unsur tetap dan juga
variabel, yang mana dalam biaya semi variabel ini terdapat biaya tetap yang tergolong
sebagai jumlah biaya minimal untuk penyediaan jasa. Selain itu, biaya variabel juga
akan memengaruhi perubahan volume kegiatan.

Metode Perilaku Biaya


Dalam metode biaya, bisa diketahui bahwa terdapat dua pendekatan yang bisa
digunakan untuk menghitung perilaku biaya, yakni dengan menggunakan :
a) Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Untuk bisa memperkirakan fungsi biaya, maka analisa biaya di dalamnya harus
bisa dilakukan dengan cara tingkat kegiatan yang paling tinggi nilainya, yang mana
cara tersebut akan membandingkan tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Oleh
karena itu, selisih yang ada pada biaya ini akan termasuk ke dalam suatu biaya
variabel.
b) Metode Biaya Berjaga

2022_MK.05 Analisis Biaya


6 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Metode yang dilakukan dalam hal ini akan memanfaatkan perhitungan pada biaya
yang tetap harus dikeluarkan, meskipun perusahaan tutup untuk sementara waktu,
namun produknya harus disamakan dengan nol atau tidak ada sama sekali.
c) Metode Kuadrat Terkecil
Untuk menggunakan metode ini, diperlukan hubungan antara biaya dengan volume
aktivitas. Dalam hal ini juga akan terbentuk garis lurus dengan adanya persamaan
garis regresi y = a+bx. Sehingga, pada huruf ya akan diartikan sebagai variabel
tidak bebas yang perubahan di dalamnya akan ditentukan oleh perubahan variabel
x, yakni variabel bebas.

Pengertian Perilaku Biaya Adalah


Perilaku Biaya atau cost behavior adalah perubahan perilaku biaya karena perubahan
aktivitas bisnis. Studi tentang perubahan ini adalah analisis perilaku biaya. Misalnya,
biaya listrik akan naik jika bisnis memperpanjang jam kerja.
Namun, tidak semua biaya berubah dengan aktivitas bisnis. Dan, beberapa biaya
mungkin tetap stagnan meskipun ada perubahan dalam aktivitas bisnis. Misalnya,
perusahaan perlu membayar asuransi apakah perusahaan beroperasi atau tidak.
Beberapa biaya tidak berubah secara proporsional dengan perubahan dalam operasi
bisnis. Sebuah perusahaan biasanya menggunakan fungsi biaya matematika untuk
mempelajari perilaku biaya.
Sebelum menganalisis perilaku biaya, seorang manajer perlu memahami aktivitas
bisnis penting yang dapat memengaruhi biaya. Biasanya, seorang manajer dapat
menentukan tingkat aktivitas dalam satuan rupiah, unit; mil didorong, dan banyak lagi.
Selain itu, manajer harus mencoba menentukan korelasi antara tingkat aktivitas dan
biaya.

Pentingnya Perilaku Biaya


Poin-poin berikut menyoroti pentingnya perilaku biaya:
 Memahami perilaku biaya saat membuat anggaran tahunan. Mengetahui hal ini
memungkinkan manajer untuk menentukan terlebih dahulu apakah ada biaya
yang akan turun atau naik seiring dengan perubahan aktivitas bisnis. Misalnya,
jika sebuah perusahaan beroperasi pada kapasitas produksi penuh, maka untuk
memenuhi lebih banyak permintaan, perusahaan harus berinvestasi lebih
banyak di lini produksi.

2022_MK.05 Analisis Biaya


7 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Memahami perilaku biaya juga penting untuk analisis biaya-volume-
laba. Analisis biaya-volume-laba (CVP) mempelajari dampak perubahan biaya
dan volume terhadap laba.
 Prilaku biaya dapat membantu manajemen dalam merencanakan dan
mengendalikan biaya.

Elemen Perilaku Biaya


Ada 3 jenis utama biaya atau elemen perilaku biaya yaitu;
1. Biaya Tetap.
2. Biaya Variabel.
3. Biaya Campuran.

Jenis Biaya berdasarkan Perilaku


Terutama, ada tiga jenis biaya berdasarkan perilaku:

Biaya Variabel
Biaya tersebut bervariasi secara langsung (atau dalam proporsi langsung) dengan
perubahan aktivitas bisnis. Dalam proporsi langsung berarti jika tingkat aktivitas
berubah 10%, maka biaya variabel juga harus berubah sebesar 10%. Ini berlaku baik
untuk kenaikan dan penurunan biaya variabel.
Misalnya, produsen ponsel. Semakin banyak jumlah ponsel yang diproduksi oleh
produsen, semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk tampilan.
Pengamatan yang menarik adalah bahwa biaya variabel per unit tetap konstan
meskipun terjadi perubahan tingkat aktivitas bisnis. Misalnya, total biaya variabel
Perusahaan ABCD selama tiga kuartal berturut-turut adalah Rp 5.000.000.000, Rp
20.000.000.000, dan Rp 15.000.000.000. Perusahaan ABCD memproduksi masing-
masing 5.000, 20.000, dan 15.000 unit. Biaya variabel per unit dalam ketiga kasus
akan menjadi Rp 1.000.000.

Biaya Tetap
Biaya ini tidak berubah dengan adanya perubahan aktivitas bisnis. Misalnya, bisnis
masih perlu membayar sewa meskipun tidak menghasilkan
penjualan. Depresiasi adalah contoh lain dari biaya tetap.
Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa biaya tetap per unit dapat meningkat atau
menurun seiring dengan perubahan tingkat aktivitas bisnis. Misalnya, anggaplah biaya
tetap untuk bisnis adalah Rp 15.000.000.000, tetapi unit yang diproduksi untuk tiga

2022_MK.05 Analisis Biaya


8 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
kuartal berturut-turut adalah 3000, 5000, dan 1000. Biaya tetap per unit dalam tiga
kasus adalah Rp 5.000.000, Rp 3.000.000, dan Rp 15.000.000, masing-masing.

Biaya Campuran atau Semi-variabel


Biaya tersebut adalah campuran dari biaya tetap dan biaya variabel, dan dengan
demikian, mengandung unsur-unsur keduanya.
Misalnya, tagihan internet termasuk biaya bulanan tetap ditambah biaya variabel
berdasarkan penggunaan. Umumnya, biaya ini tidak terlalu berguna bagi perusahaan
dalam bentuk aslinya. Jadi, akuntan biasanya membaginya berdasarkan komponen
tetap dan variabelnya. Untuk melakukannya, mereka menggunakan teknik analisis
perilaku biaya, seperti Diagram Sebar, Analisis Regresi, Metode Tinggi-Rendah, dan
banyak lagi.

Fungsi Biaya
Seperti dikatakan di paragraf pertama, perusahaan menggunakan fungsi biaya
matematis untuk mempelajari perilaku biaya, biasanya harga Campuran. Fungsi biaya
sering dalam bentuk persamaan matematika, seperti y = MX + b. Seseorang juga
dapat memplotnya pada grafik. Dalam persamaan, b adalah biaya tetap, x adalah
jumlah unit, dan m adalah biaya variabel atau kemiringan.
Untuk secara efektif atau menyederhanakan penggunaan fungsi biaya, kita perlu
mempertimbangkan asumsi berikut:
 Setiap perubahan pemicu biaya menjelaskan perbedaan biaya.
 Seseorang dapat meringkas perilaku biaya ke dalam fungsi biaya linier yang
memiliki rentang yang relevan. Rentang di sini berarti bidang di mana hubungan
antara biaya dan tingkat aktivitas berlaku.

Seseorang dapat menggunakan teknik kuantitatif untuk mendefinisikan fungsi biaya,


dan pada gilirannya, menganalisis perilaku biaya.
Teknik paling sederhana adalah metode tinggi-rendah, yang mempertimbangkan nilai
tertinggi dan terendah dari pemicu biaya dan total biaya yang dikontribusikan oleh
pemicu biaya tersebut.
Misalnya, Perusahaan ABCD mengeluarkan biaya overhead berikut dalam lima bulan
pertama – Rp 10.000.000, Rp 15.000.000, Rp 8.000.000, Rp 12.000.000, dan Rp
9.000.000. Jam kerja sela Jam kerja selama bulan-bulan ini masing-masing adalah
800, 1000, 600, 900, dan 700.

2022_MK.05 Analisis Biaya


9 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Nilai tertinggi dan terendah untuk biaya overhead sebesar Rp 15.000.000 dan Rp
8.000.000 sedangkan untuk jam kerja masing-masing 1000 dan 600. Selisih antara
nilai tertinggi dan terendah adalah Rp 7.000.000 (Rp 15.000.000 Dikurang Rp
8.000.000) dan 400 (1000 Dikurang 600).
Menghitung kemiringan atau biaya variabel = Rp 7.000.000/400 = 17,5. Ini berarti
bahwa untuk jam kerja tambahan, biaya overhead naik sebesar Rp 17.500.
Atau, kita dapat menggunakan analisis regresi (atau metode kuadrat terkecil) untuk
analisis perilaku biaya. Berbeda dengan metode tinggi-rendah, metode regresi
menggunakan semua nilai dan bukan hanya nilai tertinggi dan terendah. Kita dapat
menggunakan fungsi regresi di MS Excel untuk ini.

Secara umum, perusahaan dapat memiliki dua jenis biaya, biaya tetap dan biaya
variabel, yang keduanya menghasilkan total biaya. biasanya diterapkan untuk
mengurangi biaya tetap.
Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak terpengaruh oleh penjualan atau produksi
bisnis Anda. Dengan kata lain, biaya tetap tidak bergantung pada aktivitas bisnis dan
juga dapat dikenal sebagai biaya overhead atau biaya tidak langsung.

Pengertian Apa Itu Biaya Tetap (Fixed Cost)?


Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan kenaikan atau penurunan jumlah
barang atau jasa yang diproduksi atau dijual perusahaan.
Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayar oleh perusahaan, terlepas dari aktivitas
bisnis apapun dari si perusahan.
Biaya tetap bersifat periodik dan umumnya terkait dengan jadwal atau kontrak. Biaya
tetap tidak permanen, tetapi setiap perubahannya tidak akan langsung berhubungan
dengan output.
Ini berarti biaya tetap harus dihitung selama jangka waktu tertentu, biasanya jangka
pendek sebulan, empat bulan, enam bulan, atau satu tahun.
Contoh Biaya Tetap (Fixed Cost)
Depresiasi
Penyusutan bertahap aset berwujud selama masa pakainya
disebut depresiasi. Depresiasi adalah biaya tetap karena dikeluarkan dengan nilai
yang sama selama umur aset. Dan nominalnya tidak bervariasi.

Cara Menghitung Biaya Tetap


Misalkan perusahaan ABCD membeli sebuah unit truk seharga Rp 150.000.000, dan
perusahaan menggunakn metode garis lurus untuk mengukur penyusutan

2022_MK.05 Analisis Biaya


10 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(Depresiasi). perusahaan memperkirakan bahwa truk ini bisa digunakan hingga 10
tahun tanpa nilai residu.
Maka perhitungan biaya penyusutan perbulan dapat ditemukan dengan membagi
biaya peroleh dengan taksiran pemakaian. Lihat contoh berikut:
Rp. 150.000.000 : 10 = Rp. 15.000.000 (biaya penyusutan truk per tahun)
Rp. 150.000.000 : 12 = Rp. 12.500.000 (biaya penyusutan mesin per bulan)
Jadi, biaya penyusutan truk sebesar Rp 12.500.000 akan selalau ditambahkan pada
berapapun jumlah produk yang perusahaan hasilkan.

Biaya Tetap vs Biaya Variabel


Biaya tetap dibayarkan terlepas dari seberapa banyak perusahaan beroperasi atau
menghasilkan pendapatan, jadi biaya ini tidak bergantung pada output. Sebaliknya,
biaya variabel bervariasi tergantung pada seberapa banyak perusahaan
menghasilkan.
Beberapa perbedaan utama meliputi:
 Biaya tetap adalah biaya yang umumnya dibayarkan selama periode
tertentu; biasanya sebulan, atau setahun. Namun, biaya variabel didasarkan
pada volume output dan produksi, bukan berdasarkan waktu.
 Bisnis harus selalu membayar biaya tetap mereka terlepas dari seberapa baik
mereka melakukannya. Sebaliknya, biaya variabel hanya terjadi setelah ada
barang atau jasa yang diproduksi.
 Biaya tetap mencakup gedung baru, sewa, gaji kontrak, dan asuransi. Di sisi
lain, biaya variabel mencakup bahan yang dikonsumsi, persediaan produk,
komisi, utilitas, dan biaya transaksi.

4. Kesimpulan
Perilaku biaya merupakan suatu gambaran aktivitas perusahaan, di mana aktivitas
tersebut menunjukan suatu kegiatan naik-turunnya suatu operasional perusahaan.
Sehingga ketika biaya yang dikeluarkan terlalu banyak dari pada aktivitas tersebut,
hal ini akan menjadi suatu kerugian bagi perusahaan di masa mendatang..
Perilaku Biaya atau cost behavior adalah perubahan perilaku biaya karena perubahan
aktivitas bisnis. Perilaku biaya menunjukkan suatu hubungan antara total dengan
perubahan volume aktivitas pada suatu perusahaan.

2022_MK.05 Analisis Biaya


11 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Daftar Pustaka
1. Hilk, Philip E. 1977. Introduction to Industrial Engineering And Management
Science. Mc Graw-Hill Kogukusha. Tokyo.
2. Turner, Wayne C., et.al. 1993. Introduction to Industrial and Systems Engineering.
Englewood Clifls, N.J.; Prentice-Hall, Inc.
3. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja,. 1995. Teknik Tata Cara Kerja, ITB,
Bandung.
4. Wignjosoebroto, Sritomo, 2000, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Guna Widya,
Surabaya.
5. Purnomo, Hari. 2004. Pengantar Teknik Industri. Graha Ilmu, Yogyakarta.
6. Syukron, Amin dan Kholil, Muhammad. 2013. ”Six Sigma (Quality for Business
Improvement)”. Graha Ilmu. Yogyakarta.
7. Syukron, Amin.dan Kholil, Muhammad. 2014. Pengantar Teknik Industri. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
8. Hidayat, Atep A. dan Kholil, Muhammad. 2015 “Kimia Industri dan Teknologi Hijau,
untuk Lingkungan yang Hijau dan Lestari”. Rafika Tama. Yogyakarta
9. Hidayat, Atep A. dan Kholil, Muhammad . 2016 “Manajemen Sumberdaya Manusia,
Untuk Organisasi yang Lebih Kreatif dan Berdaya Saing Tinggi”. Wahana
Resolusi. Yogyakarta.
10. Hidayat, Atep A. dan Kholil, Muhammad. 2017. “Kimia dan Pengetahuan
Lingkungan Industri”. Wahana Resolusi. Yogyakarta.
11. Hidayat, Atep A. dan Kholil, Muhammad. 2018. “Human Empowerment”. Wahana
Resolusi. Yogyakarta.
12. Kholil, Muhammad; Chandra, Agung dan Hanum, Bhetriza. 2019. ”Perencanaan
Pengendalian Produksi dan Logistik”. Edisi Pertama. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
13. Agung, Wahyudi Biantoro. Kholil, Muhammad & Pranoto, Hadi. 2020. ”Pedoman
Praktis Pelaksanaan K3 (Perspektif Dunia Industri dan dunia Kerja)".Mitra
Wacana Media. Jakarta.
14. Saparina, Euis Nina, Ajeng dan Kholil, Muhammad. 2021. “Teknologi Pengukuran
Waktu Kerja (Sebuah Proses Pengembangan)”. Wahana Resolusi.
Yogyakarta.
15. Agung, Wahyudi Biantoro dan Kholil, Muhammad . 2022. “Statistika Penelitian
(Analisis Manual dan IBM SPSS”)”. Waru Sejahtera. Jakarta.

2022_MK.05 Analisis Biaya


12 Ir Muhammad Kholil, MT.Ph.D,,IPU
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai