Dosen Pengampu :
Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
ACTIVITY COST BEHAVIOUR
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya
berubah seiring dengan perubahan output. Sehubungan dengan perubahan output, biaya-biaya
dibagi menjadi 3, yaitu :
Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai
pertimbangan atas dasar:
a. Waktu
Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya variabel bergantung
pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-
tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya
variabel sedangkan dalam jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.
Contoh :
Perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang
sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai
dengan kenaikan atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya
tetap karena adanya kontrak yang membuat pihak manajemen tidak bisa seenaknya
memberhentikan karyawan.
b. Sumber daya dan ukuran output
Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian digabungkan dan
diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk mengukur output adalah
frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin sering frekuensi melakukan aktivitas,
semakin besar pula biayanya. Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak.
Untuk dapat memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan
penggerak yang terkait, yang berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau penggerak
aktivitas.
Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:
• Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam biaya ketika unit
yang diproduksi berubah. Contoh : biaya pemakaian bahan baku.
• Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika factor-faktor lain
selain unit berubah. Contoh : biaya penyusutan mesin.
Kapasitas adalah kemampuan aktual atau potensial untuk melakukan sesuatu. Berapa
banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat yang efisien atas
kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity). Kadang-kadang terjadi
kelebihan kapasitas.
Untuk mengetahui kelebihan kapasitas yang mempengaruhi perilaku biaya penting untuk
mengetahui sumber daya fleksibel dan sumber daya terikat.
a. Sumber daya fleksibel, yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan atau dibutuhkan.
Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan biaya variable. Contoh : biaya
bahan baku
b. Sumber daya terikat, yaitu sumber daya yang harus ada sebelum dibutuhkan. Oleh karena
itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap. Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih
pendek dikenal dengan biaya diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas
aktivitas jangka pendek. Contoh : biaya iklan.
Dalam pembahasan mengenai perilaku biaya diasumsikan bahwa fungsi biaya adalah kontinu.
Pada kenyataannya, beberapa fungsi biaya tidak kontinu. Jenis fungsi biaya seperti ini dikenal
sebagai fungsi bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang konstan untuk rentang
output tertentu dan pada titik tertentu naik ketingkat biaya yang lebih tinggi dimana biaya tersebut
tidak berubah untuk rentang output yang sama.
Y = F + VX
Karena catatan akuntansi hanya menyatakan X dan Y maka nilai – nilai tersebut harus digunakan
untuk mengestimasi parameter F dan V, dengan begitu komponen tetap dan variabel dapat
diestimasi dan perilaku biaya campuran dapat diperediksi ketika penggunaan aktivitas berubah.
• Metode Tinggi Rendah.
Pada metode ini, dua titik yang dipilih dari scattergraph adalah titik tertinggi dan titik terendah
berkenaan dengan tingkat aktivitas. Dua titik ini kemudian digunakan untuk menghitung titik
potong dan kemiringan garis dimana kedua titik tersebut terletak.
Persamaan untuk menentukan kemiringan dan perpotongan adalah sebagai berikut :
V = Perubahan_biaya = ( Y2 – Y1 )
Perubahan aktivitas ( X2 – X1 )
F = Total biaya campuran – biaya variabel = Y2 – VX2 atau Y1 – VX1
• Metode Scatterplot
Pada metode ini menyangkut pemeriksaan scattergraph dan pemilihan dua titik yang
tampaknya terbaik untuk mewakili hubungan antara biaya dan aktivitas.
Langkah pertama dalam metode ini kita harus memplot titik data sehingga hubungan antara biaya
persiapan dan tingkat aktivitas dapat terlihat.
• Metode Kuadrat Terkecil
Metode ini menggunakan semua tititk data pada scattergraph dan menghasilkan suatu garis
terbaik untuk semua titik. Garis terbaik adalah garis yang terdekat ke semua titik yang diukur
melalui penjumlahan kuadrat deviasi titik – titik tersebut dari garis.
Garis yang lebih mendekati titik dibandingkan garis yang lainnya disebut garis kecocokan
terbaik yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.
Rumus untuk menghasilkan garis terbaik :
( ∑XY - ∑X ∑Y / n )
V = ---------------------------
( ∑X2 – ( ∑X )2 / n )
∑Y ∑X
F = ------ - V --------
n n
Persentase variabilitas variabel tidak bebas yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas
disebut koefisien determasi. Seamakin tinggi persentase variabelitas yang diterangkan semakin
baik garisnya. Nilainya berkisar 0 – 1 koefisien determasi diberi tanda R2.
V ( ∑XY - ∑X ∑Y / n )
R = -----------------------------
( ∑Y2 – ( ∑Y )2 / n )
Koefisien Relasi adalah akar dari koefisien determasi. Nilai koefisien korelasi – 1 dan +1
5. KEANDALAN RUMUS
Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan seberapa jauh rumus
biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.
R Kuadrat – Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas variabel terikat yang
dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini merupakan ukuran goodness of fit. Semakin
tinggi persentase variabilitas biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya. Karena koefisien
determinasi tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar antara 0-
1.
Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan buruk. Yang pasti,
semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.
Koefisien Korelasi
Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu akar dari koefisien
determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai koefisien korelasinya dapat berkisar antara -
1 dan +1. Jika koefisien korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang
sama dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan nilai 1 untuk
koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negatif, maka kedua variabel bergerak
menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan
menghasilakan koefisien korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol mengidentifikasi
tidak adanya korelasi
6. PENILAIAN MANAJERIAL
Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku
biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang digunakan. Metode ini
memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer menentukan biaya aktivitas tertentu
menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan
biaya campuran. Daya tarik dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih
metode ini, manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap dan
keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan pengklasifikasian biaya.
Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-
biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan
biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesin
fotokopi dalam satu akun dan biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian, akan
mudah untuk mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya, dan
memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel dapat dihitung
dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini memiliki keunggulan akuntansi
untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah
dalam penilaiannya.
Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan
mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan
variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki pengetahuan yang mendalam
tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi,
kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu,
mempertimbangkan pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang
salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.
KESIMPULAN
Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan perubahan penggunaan
aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya
berubah seiring dengan perubahan output. Sehubungan dengan perubahan output, biaya-biaya
dibagi menjadi 3, yaitu biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran. Untuk dapat
mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan berbagai pertimbangan atas
dasar waktu, sumber daya dan ukuran output. Terdapat 3 metode yang digunakan secara luas untuk
memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel, yaitu metode tinggi rendah,
metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil.
DAFTAR PUSTAKA
http://musthika-aksara.blogspot.com/2011/02/perilaku-biaya-aktivitas.html
https://candraekonom.blogspot.com/2014/08/metode-pemisahan-biaya-campuran-ke.html
http://asteriamutiara.blogspot.com/2013/07/activity-cost-behavior.html