Anda di halaman 1dari 35

Activity Cost Behaviour dan CVP

Analysis
kelompok 2
Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ayu Made Asri Dwija Putri, S.E., M.Si. CMA
slidesmania.com

AKUNTANSI MANAJEMEN
ANGGOTA KELOMPOK
1.Putri Jesika Butar-butar (2007531102)
2.Octavia Audrey Winata (2007531176)
3.Made Dwipa Widiartana (2007531224)
slidesmania.com
Pokok Bahasan
1. Activity Cost Behaviour (Perilaku Biaya Aktivitas)
2. Metode Memisahkan biaya campuran menjadi komponen biaya variable dan tetap
3. Konsep biaya variable
4. Konsep biaya tetap
5. Konsep analisis biaya volume laba (Analysis Cost Profit)
6. Break Even Point
slidesmania.com
Activity Cost Behaviour
(Perilaku biaya aktivitas)
slidesmania.com
Aktivitas perilaku biaya (Activity Cost
Behavior)
istilah umum untuk mendeskripsikan apakah biaya berubah seiring dengan
perubahan keluaran. Biaya-biaya bereaksi pada keluaran dengan berbagai cara.
Pembahasan mengenai hal ini, biaya tetap, biaya variabel, dan biaya campuran yang
akan dmulai denganmelihat kemungkinan-kemungkinan yang paling sederhana.
slidesmania.com
Dasar Activity Cost
Behaviour
Biaya Tetap Biaya Variabel (Variable Biaya Campuran (Mixed
(Fixed Cost) Cost) Cost)
biaya tetap adalah biaya yang Biaya variabel (variable cost) Biaya campuran adalah biaya
dalam jumlah keseluruhan adalah biaya yang dalam yang memiliki komponen tetap
tetap konstan dalam rentang jumlah keseluruhan bervariasi dan variabel.
yang relevan ketika tingkat secara proposional terhadap
keluaran aktivitas berubah. perubahan keluaran.
slidesmania.com
Mengklasifikasikan Biaya sesuai dengan perilaku
Batasan Waktu
Dalam menilai perilaku biaya,
Penentuan suatu biaya merupakan biaya tetap atau variabel bergantung pada
pertama-tama, batasan waktu
batasan waktu. Menurut ilmu ekonomi, dalam jangka panjang (long run),
harus  dipertimbangkan.
semua biaya adalah variabel. Dalam jangka pendek (short run), paling tidak
Kemudian, sumber daya yang
satu biaya adalah tetap.
dibutuhkan dan keluaran aktivitas
harus diidentifikasi. Terakhir,
masukan dan keluaran harus diukur Sumber daya dan Ukuran Keluaran
dan pengaruh perubahan keluaran
pada biaya aktivitas ditentukan. Sumber daya dapat meliputi bahan baku, energy atau bahan bakar, tenaga
kerja dan modal. Masukan-masukan ini digabungkan untuk memproduksi
suatu keluaran. Salah satu bentuk ukuran yang dapat digunakan adalah
frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut.

Penggerak Tingkat Nonunit


Penggerak tingkat nonunit menjelaskan perubahan dalam biaya ketika faktor-
faktor lain (selain unit) berubah. Sebagai contoh, penyetelan (setup) adalah
slidesmania.com

aktivitas tingkat nonunit.


Peranan Model Penggunaan Sumber Daya dalam
Memahami Perilaku Biaya
Sumber Daya Fleksibel Sumber Daya Terikat Perilaku Biaya Bertahap
Sumber daya fleksibel (flexible Sumber daya terikat (committed Biaya bertahap (step cost) menampilkan
resources) dipasok saat digunakan dan resources) adalah sumber daya yang tingkat biaya yang konstan untuk
dibutuhkan. Sumber daya ini dipasok sebelum penggunaan rentang keluaran tertentu dan pada
diperoleh dari pihak luar dan tidak titik tertentu naik ke tingkat biaya
membutuhkan komitmen jangka panjang yang lebih tinggi dimana biaya tersebut
untuk membeli sejumlah sumber daya tidak berubah untuk rentang keluaran
tertentu. yang sama.
slidesmania.com
Metode Memisahkan Biaya
Campuran Menjadi Komponen
Tetap dan Variabel
slidesmania.com
Metode Memisahkan Biaya Campuran Menjadi
Komponen Tetap dan Variabel
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi
komponen tetap dan variabel, yaitu metode tinggi-rendah, scatterplot dan metode kuadrat
terkecil. Setiap metode menggunakan asumsi hubungan biaya linear.
● Asumsi Linieritas
Definisi biaya variabel mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktivitas dan
penggerak aktivitas terkait. Berikut persamaan untuk garis lurus: Jumlah biaya= biaya tetap
+ (biaya variabel per unit x keluaran)
slidesmania.com
Metode tinggi-rendah (high-low
method)
Metode tinggi-rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus dengan terlebih dahulu
memiliki dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk mengehitung parameter perpotongan dan
kemiringan.

Persamaan untuk menentukan biaya variable per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut:
Biaya variable per unit = Perubahan biaya/Perubahan Keluaran
Biaya Variabel per unit = (Biaya tertinggi – biaya terendah)/(Keluaran Tertinggi – keluaran terendah)
Dan
Biaya Tetap = jumlah biaya titik tinggi – (biaya variabel per unit X keluaran tertinggi)
slidesmania.com
Metode Scatterplot Metode Kuadrat
Metode Scatterplot adalah suatu metode Temenghasilkan
Metode kuadrat terkecil r k e c i l garis terbaik yang
penentuan persamaan suatu garis dengan dekat dengan titik data daripada jalur lainnya. Secara
memplot data dalam suatu grafik. . Grafik scatter matematis, lebih dekat didefinisikan sebagai sesuai dengan
memungkinkan seseorang untuk secara visual jumlah terkecil dari kuadrat deviasi.
menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam metode kuadrat terkecil (method of least squares)
grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis menguadratkan setiap deviasi, dan menjumlahkan
yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran
sesuai dengan titik-titik tersebut kedekatan keseluruhan. Penguadratan deviasi ini
menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka
positif dan negatif
slidesmania.com
Konsep Biaya Variabel
merupakan biaya perusahaan yang dipengaruhi oleh besarnya produksi.
slidesmania.com
Fungsi Biaya Variabel.
● Biaya variabel akan membantu dalam mengendalikan sejumlah biaya perusahaan.
● Biaya variabel dapat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan pada jangka
waktu pendek.
● Biaya variabel akan membantu perusahaan untuk membuat perencanaan dalam
menentukan laba jangka pendek.
● Biaya variabel akan membantu dalam memberikan batasan kontribusi yang berguna.
● Membantu dalam menentukan sebuah penilaian.
slidesmania.com
Jenis Biaya Variabel.
● Biaya bahan baku
● Upah tenaga kerj langsung
● Biaya distribusi produk
● Komisi penjualan
● Biaya oerhead
slidesmania.com
Rumus Biaya Variabel
Variable Cost (VC) = (Total Cost (TC) - Fixed Cost (FC)) / Quantity
slidesmania.com
Contoh
Per April 2021, Indi mengeluarkan biaya produksi
sebesar Rp50 juta, dengan tagihan >fixed cost sebesar
Rp5 juta. Pada bulan tersebut, Indi memproduksi 2500
unit barang, maka biaya variabelnya:
slidesmania.com
Contoh
● Variable Cost April 2021 Indi
● = (Rp50,000,000 - Rp5,000,000) / 2,500
● = Rp45,000,000 / 2,500
● = Rp18,000
● Maka, biaya variabel Indi pada bulan April 2021 adalah
sebesar Rp18 ribu per unit produk.
slidesmania.com
Konsep Biaya Tetap
merupakan pengeluaran yang akan tetap dibayar perusahaan apapun kondisinya.
slidesmania.com
Jenis Biaya Tetap
● Biaya sewa gedung
● Biaya asuransi
● Pajak bumi dan bangunan
● Biaya penyusutan
● Tagihan air dan listrik
slidesmania.com
Rumus Biaya Tetap
Fixed Cost (FC) = Total Cost (TC) - (Unit Variable Cost (UVC) X Quantity)
slidesmania.com
Contoh
Per Juni 2021, PT. Sanjaya Abadi menghabiskan biaya
produksi sebesar Rp500 juta, dengan kuantitas produksi
sebesar 25 ribu barang dan biaya variabel Rp15 ribu per
produknya. Maka perhitungan biaya tetapnya adalah:
slidesmania.com
Contoh
Fixed Cost Juni 2021 PT. Sanjaya Abadi
= Rp500,000,000 - (25.000 X Rp15,000)
= Rp500,000,000 - Rp375,000,000
= Rp125,000,000
Jadi, biaya tetap PT. Sanjaya Abadi pada bulan Juni 2021
adalah sebesar Rp125 juta.
slidesmania.com
Analisis Cost Volume
Profit (CVP)
05
slidesmania.com
Analisis Cost Volume Profit
(CVP)
Analisis Cost-Volume-Profit (CVP) merupakan model yang sangat berguna untuk perencanaan
dan pengambilan keputusan manajemen dalam menentukan unit yang harus dijual untuk mencapai
laba yang diinginkan.

Analisis CVP mendeskripsikan hubungan antara unit yang dijual, biaya, harga jual, dan profit,
yang dapat menjelaskan beberapa isu penting dalam pengambilan keputusan manajemen seperti
dampak pengurangan biaya tetap total terhadap profit, dampak kebijakan kenaikan harga jual produk
terhadap profit, dan lain-lain. Manajer dapat menggunakan analisis CVP untuk analisis sensitivitas
atas beberapa alternatif skenario karena risiko perubahan harga jual, perubahan biaya tetap,
perubahan biaya variabel, dan perubahan tarif pajak.
slidesmania.com
Penggunaan Analisis CVP
1 2 3
Menentukan unit yang harus Menentukan jumlah penjualan Menentukan berapa jumlah
dijual minimal penjualan

4 5 6
Memilih alternatif yang dapat Menganalisis sensitivitas atas Menganalisis margin of
memberikan profit maksimal. risiko ketidakpastian harga jual, safety dan leverage
biaya, dan market
slidesmania.com
Model CVP dibangun berdasarkan asumsi sebagai berikut:

 Fungsi CVP merupakan fungsi linear.

 Harga jual, biaya variabel per unit, dan biaya tetap total dapat
diidentifikasi secara akurat dan tidak ada perubahan
sepanjang range yang relevan.

 Unit yang diproduksi semuanya terjual.

 Tidak ada perubahan dalam komposisi sales-mix untuk analisis


CVP multiple produk.

 Harga jual dan biaya diasumsikan diketahui dan nilainya pasti.


slidesmania.com
Asumsi Penting dalam Analisis
CVP
● Asumsi penting dalam analisis CVP adalah harga jual dan biaya diketahui dengan pasti
(certainty).

● Manajer mengelola risiko dan ketidakpastian menggunakan beberapa cara. Umumnya risiko
dikelola melalui identifikasi resiko, penilaian resiko, dan mitigasi resiko. Akuntansi manajemen
menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan menilai risiko melalui penggunaan margin of
safety dan operating leverage.

● Margin of safety merupakan ekspektasi unit yang dijual atau penjualan yang dapat diraih di atas
break-even. Operating leverage merupakan penggunaan fixed cost untuk menghasilkan
perubahan persentase yang lebih tinggi dalam profit atas peningkatan aktivitas penjualan.
Operating leverage diukur dalam satuan degree of operating leverage (DOL) dengan formula
sebagai berikut:

●Degree of operating leverage = Total contribution margin / profit

● Manajer menggunakan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi risiko dan mengembangkan


skenario keputusan manajemen. Teknik yang umumnya digunakan dalam analisis sensitivitas
slidesmania.com

adalah what-if.
Break Even Point
(BEP)
06
slidesmania.com
Pengertian Break Even Point
(BEP)
●Break Even Point (BEP) adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang
dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian
ada pada posisi 0 (nol).

●Break Even Point (BEP) sangat penting bagi sebuah perusahaan karena dapat
membantu dalam membuat keputusan, seperti contoh apakah perlu menaikkan harga
produk atau mengurangi biaya operasional. Selain itu, informasi ini juga sering
digunakan oleh para pelaku saham. Kalkulasi saham yang dibuat dengan
menggunakan metode Break Even Point (BEP) saat seseorang melakukan kegiatan
jual beli saham dapat menganalisa kapan saat yang tepat untuk membeli dan kapan
harus menjual.
slidesmania.com
Konsep Break Even Point
(BEP)
● Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan biaya
variable

● Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan biaya
tetap tidak mengalami perubahan secara total.

● Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap
perunit akan berubah-ubah.

● Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.

● Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.

● Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau menjual
lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk tetap.
slidesmania.com
Metode Perhitungan dan Rumus BEP

1. BEP = Biaya Tetap : (Harga jual per unit – biaya variabel per unit )
2. BEP =  Biaya tetap : Margin kontribusi per unit
3. BEP dalam bentuk mata uang = harga jual per unit x BEP per unit
4. Margin kontribusi : Total sales – Biaya variabel
slidesmania.com
Contoh Soal Cara Menghitung Break Even Point (BEP)

Misalnya ada seorang akuntan manajer perusahaan ABC bertanggung jawab dalam
operasional produksi dan persediaan stok barang ingin mengetahui jumlah sales yang
diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000,- dan ingin mendapat
keuntungan sebesar Rp.20.000.000,-

Penjabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasional adalah sebagai berikut:


● Total biaya tetap:  50.000.000
● Biaya variabel per unit: 30.000
● Harga jual per unit: 50.000
● Keuntungan yang diinginkan: 20.000.000
slidesmania.com
Menghitung Break Even Point (BEP)

●BEP = Total biaya tetap : margin kontribusi


= 50.000.000 : (50.000 – 30.000)
= 50.000.000 : 20.000
= 2,500 Unit
Poin penting selanjutnya bagi akuntan manajer yang mengawasi produksi adalah menghitung dalam bentuk
rupiah atau mata uang lainya. Kendalanya semua biaya baik itu biaya tetap ataupun variabel harus dalam nilai
Rupiah.

●BEP dalam Rupiah = Harga jual per unit x BEP unit


= 50.000 x 2.500 unit
= Rp.125.000.000
Selanjutnya yang merupakan point penting dalam perhitungan analisis Break Even Point (BEP) adalah
bagaimana penerapan untuk menghasilkan keuntungan yang dinginkan.

●N unit yang dibutuhkan = (Keuntungan yang diingankan : Margin kontribusi) + BEP unit
= (20.000.000 : 20.000) + 2.500
= 1.000 +2.500
= 3.500 unit
slidesmania.com

Dalam contoh kasus  ini, Perusahaan ABC harus menjual sebanyak 3.500 unit agar memperoleh keuntungan
sebesar Rp.20.000.000.
Sekian
dan
Terima Kasih
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai