Anda di halaman 1dari 13

COST BEHAVIOUR

MANAJEMEN AKUNTANSI

Disusun Oleh:
Kelompok I Kelas 7D

Hanif Dwi Kurniawan (15)


Muhammad Khaidir Rizqhy Harahap (21)
Octivia Rian Fatmawati (23)
Raden Roro Putri Pramitasari (24)
Setiawan Budi Santoso (28)

Program Diploma IV Akuntansi

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA


2014

COST BEHAVIOUR
I.

THE BASICS OF COST BEHAVIOUR

Perilaku biaya (cost behavior) adalah istilah untuk menggambarkan apakah biaya input berubah
apabila terdapat perubahan aktivitas, dan bagaimana reaksi biaya terhadap perubahan aktivitas.
Pola perilaku biaya merupakan bahan pertimbangan dasar dalam:

menganalisa potensi biaya yang akan timbul di masa yang akan datang, sehubungan dengan
rencana peningkatan, penambahan, penurunan atau penghilangan aktivitas tertentu; dan

menilai kewajaran nominal biaya yang timbul pada periode tertentu dengan melihat trend atau
pergerakan aktivitas di periode yang sama.
Klasifikasi Biaya Berdasar Perilaku:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Adalah suatu biaya yang dalam jumlah total besarnya tetap konstan dalam rentang yang relevan ketika
tingkat output/ aktivitas berubah (tidak dipengaruhi oleh aktivitas/volume kegiatan tertentu).

Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi dan metode
serta strategi manajemen.
Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya tetap (fixed cost), antara lain: Biaya Gaji, Biaya
penyusutan gedung, Biaya Pajak Bumi dan Bangunan, Biaya pemeliharaan gedung, Biaya iklan.
2. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total berubah secara proporsional terhadap perubahan
tingkat aktivitas/volume kegiatan. Jika tingkat aktivitasnya dinaikkan, total biaya variabelnya juga akan
naik.

Beberapa contoh biaya yang tergolong biaya variabel (variable cost), antara lain:
Pengunaan persediaan bahan baku dan penolong, Biaya tenaga kerja langsung (usaha manufaktur);
Penggunaan persediaan barang jadi (usaha dagang dan manufaktur); Fee untuk profesional yang
dibayar per proyek (usaha jasa); Komisi penjualan (usaha manufaktur, dagang dan jasa).
3. Biaya Campuran (Mixed Cost)
Mixed cost adalah biaya yang didalamnya memiliki komponen biaya tetap dan biaya variabel. Sehingga
biaya yang masuk dalam kategori ini tetap hingga titik tertentu (porsi biaya tetap) dan meningkat seiring
dengan peningkatan aktivitas setelahnya (porsi biaya variabel).
Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur
variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

Contoh yang umum kita kenal sebagai biaya campuran antara lain biaya telepon, setiap bulan
pelanggan telepon akan membayar Biaya tetap (Biaya abodemen) Biaya Variabel (Biaya pulsa yang
besarnya tergantung jumlah pemakaian); gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketing.
Rumus:
total biaya
y

= biaya tetap
=
F

+ total biaya variable


+
VX

Dalam ekonomi, biasanya diasumsikan bahwa biaya tetap dan biaya variabel sudah diketahui. Akuntan
manajemen harus berhadapan dengan persyaratan untuk menilai biaya tetap dan biaya variabel.
Penentuan Pola Perilaku Biaya
Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
1. Pertama, harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel
tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
2. Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya
tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).
3. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan
antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.
Time Horizon
Dalam menentukan apakah suatu biaya adalah tetap atau variabel bergantung pada faktor waktu,
tetapi batasan ini bersifat subjektif, tergantung dari prespektif tiap-tiap manajer.
Menurut ekonom, dalam jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam
jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.

Contoh: perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada yang memandang sebagai
biaya variabel karena dapat memberhentikan dan mempekerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan
atau penurunan output. Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak
yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan karyawan.
II.

RESOURCE, ACTIVITIES, AND COST BEHAVIOUR

RESOURCE
Sumber daya (Resource) adalah komponen ekonomi yang memungkinkan seseorang atau sesuatu
untuk melakukan pekerjaan. Sumber daya hanya elemen ekonomi yang dikonsumsi dalam melakukan
kegiatan.
Activity Capacity (Kapasitas kegiatan) secara sederhana merupakan kemampuan suatu perusahaan
memperoleh sumber daya untuk melakukan aktivitas.
Practical Capacity (kapasitas praktis) merupakan jumlah kapasitas aktivitas yang dibutuhkan
sehubungan dengan tingkatan dimana aktivitas dilakukan secara efisien (tingkat efisiensi dari aktivitas
yang dilakukan).
Unused Capacity adalah perbedaan/selisih antara kapasitas yang diperoleh dengan kapasitas output
yang sebenarnya.
Model Penggunaan Sumber Daya
Penggunaan sumber daya adalah jumlah kapasitas kegiatan yang digunakan dalam meproduksi
keluaran kegiatan. Karenanya penggunaan sumber daya ekuivalen dengan keluaran kegiatan.
Sumber daya (Resource) dibagi menjadi dua yaitu :
1. Flexible Resource
Merupakan persediaan yang sering digunakan dan dibutuhkan, diperoleh dari sumber luar, dimana
jangka perolehannya tidak membutuhkan komitmen jangka panjang. Perusahaan bebas membeli
sumber daya yang dibutuhkan dan kapan sumber daya tersebut dibutuhkan.
Sumber daya yang dipasok saat dibutuhkan sama dengan biaya sumber daya yang digunakan,
sehingga tidak terdapat unused capacity. Jumlah biaya meningkat seiring permintaan untuk sumber
daya meningkat. Jadi, sumber daya dipasok saat dibutuhkan merupakan biaya variabel. Misalnya,
apabila perusaahan menggunakan Just In Time bahan baku diperoleh dan digunakan saat dibutuhkan.
2. Committed Resource
Merupakan persediaan yang diberikan sebelum penggunaan. Diperoleh dengan menggunakan kontrak
baik secara eksplisit maupun implisit untuk memperoleh sejumlah sumber daya, terlepas dari apakah
kuantitas dari sumber daya yang tersedia tersebut digunakan secara penuh atau tidak.
STEP-COST BEHAVIOUR
Step-cost Function adalah fungsi yang menunjukkan tingkat biaya konstan pada suatu rentang output
kegiatan tertentu dan kemudian meningkat ke tingkat biaya yang lebih tinggi pada titik yang sama,
dimana biaya tidak berubah untuk rentang kegiatan yang sama.
Beberapa biaya terutama biaya tetap cenderung untuk mengikuti step-cost function.

Jika biaya yang mengikuti step-cost behaviour dengan tingkat langkah yang lebar maka biaya dianggap
tetap (step-fixed cost). Namun jika tidak (jarak yang sempit), biaya tersebut diestimasikan dengan
fungsi biaya variabel (step-variable cost).
ACTIVITY RATE (TINGKAT AKTIVITAS)
Merupakan biaya unit rata-rata yang diperoleh dengan membagi pengeluaran sumber daya dan
kapasitas praktis dari suatu aktivitas.
Tingkat aktivitas digunakan untuk menghitung biaya penggunaan sumber daya dan biaya aktivitas yang
tidak digunakan.
Hubungan antara penawaran dan permintaan dalam bentuk fisik:
Activity Availability
= Activity Output + Unused Capacity
Hubungan antara penawaran dan permintaan dalam bentuk keuangan:
Cost of Activity Supplied = Cost of activity used + Cost of unused capacity
III.

Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi Komponen Tetap dan Variabel.

Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen
tetap dan variable, yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil.
Masing-masing metode menggunakan asumsi hubungan biaya linier. Oleh sebab itu, sebelum metodemetode tersbut dibahas lebih mendalam, konsep linearitas perlu ditinjau kembali.
Asumsi Linearitas
Definisi biaya variable mengasumsikan hubungan linier antara biaya aktivitas dan penggerak
aktivitas yang terkait. Sebagai contoh, star company memproduksi computer pribadi. Setiap computer
menggunakan satu floppy disk drive yang memerlukan biaya $40. Total biaya variabel disk drives dapat
dinyatakan : total biaya variabel = $40 x unit yang diproduksi. Jika 100 komputer diproduksi, total
biaya floppy disk drive adalah $4.000 ($40 x 100). Jika 200 komputer diproduksi, total biaya floppy disk
drive adalah $8.000 ($40 x 200). Dengan kata lain, biaya akan meningkat secara proporsional dengan
jumlah unit yang diproduksi.
Ahli ekonomi biasanya mengatakan bahwa biaya variabel meningkat dengan laju yang
menurun sampai pada volume tertentu, dan mulai titik itu biaya tersebut naik dengan laju yang
meningkat. Contohnya pemasok listrik yang pada awalnya memiliki kapasitas besar mungkin
menetapkan harga per kilowatt jam yang menurun untuk mendorong pemakaian listrik lebih banyak,
akan tetapi pada saat kapasitas pabrik listrik habis terpakai, tambahan permintaan akan
mengakibatkan kenaikan harga. Hal ini karena listrik sekarang menjadi sumber daya langka harus
dibagi kepada para pengguna listrik.
Bagaimana jika kurva non linear menggambarkan realitas secara lebih akurat? Apa yang dapat
dilakukan selanjutnya? Salah satu kemungkinan adalah menentukan fungsi biaya aktual. Akan tetapi,
setiap aktivitas mungkin memiliki fungsi biaya yang berbeda. Pendekatan ini akan menghabiskan
banyak waktu dan mahal (jika memang dapat dikerjakan). Mengasumsikannya sebagai hubungan
linear sangatlah lebih mudah.

Jika asumsi hubungan linear digunakan, maka masalah utamanya adalah seberapa baik
asumsi memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya. Ingatlah bahwa rentang yang relevan adalah
rentang keluaran dimana hubungan biaya yang diasumsikan adalah valid. Dalam hal ini, validitas
mengacu pada seberapa dekat fungsi biaya linear memperkirakan fungsi biaya yang mendasarinya.
Perhatikan bahwa untuk unit penggerak aktivitas yang melebihi X1, fungsi biaya linear tidak dapat
menggambarkan fungsi dasar yang mendasarinya. Berikut persaman untuk garis lurus : Jumlah biaya =
biaya tetap + (n biaya variabel per unit x keluaran). Persamaan tersebut adalah rumus biaya.
Jumlah biaya adalah variabel terikat (dependent variable) yang merupakan biaya yang akan
diperkirakan.Dalam persamaan tersebut, jumlah biaya hanya bergantung pada satu variabel, yaitu
keluaran. Keluaran adalah ukuran aktivitas. Keluaran adalah variabel bebas (independent variable).
Biaya tetap adalah parameter perpotongan ( intersept parameter) dan bagian biaya tetap dari jumlah
biaya. Akhirnya, biaya variabel per unit adalah biaya tiap unit aktivitas.
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung pada nilai dari variabel lain.
Sedangkan variabel bebas adalah yang mengukur keluaran dan menjelaskan perubahan dalam biaya.
Variabel bebas aalah penggerak aktivitas. Pilihan suatu variabel bebas berhubungan dengan
kemungkinan nilai ekonominya. Oleh karena itu, manajer akan berusaha menemukan variabel bebas
yang menyebabkan atau berhubungan dengan variabel terikat secara dekat. Parameter perpotongan
berhubungan dengan biaya tetap.secara grafis parameter perpotongan adalah titik dimana garis biaya
campuran memotong atau memotong sumbu biaya (vertikal). Parameter kemiringan berhubungan
dengan biaya varibel per unit aktivitas. Secara grafis, parameter kemiringan menunjukkan kemiringan
garis biaya campuran. Karena catatan akuntansi hanya mengungkapkan jumlah keluaran aktivtas dan
jumlah biaya, nilai-nilai tersebut harus digunkan untuk memperkirakan parameter perpotongan dan
kemiringan (jumlah biaya dan biaya variabel). Dengan memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel
per unit, komponen tetap variabel dapat diperkirakan. Perilaku biaya campuran pun dapat diprediksi
ketika penggunaan aktivitas berubah.
Tiga metode akan dideskripsikan untuk memperkirakan biaya tetap dan biaya variabel per unit.
Metode-metode tersebut adalah metode tinggi-rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil
Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah (high low method) adalah metode untuk menentukan persamaan suatu garis
lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk
menghitung parameter perpotongan dan kemiringan. Titik tinggi didefinisikan sebagai titik dengan
tingkat keluaran atau aktivitas tertinggi. Titik terendah didefinisikan sebagai titik dengan tingkat
keluaran atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk menentukan biaya variabel per unit dan biaya tetap :
Biaya variabel per unit = perubahan biaya/perubahan keluaran
Biaya variabel per unit = (biaya tinggi-biaya rendah)/(keluaran tinggi-keluaran rendah)
Dan
Biaya tetap
= jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
atau Biaya tetap
= jumlah biaya titik tinggi-(biaya variabel per unit x keluaran tinggi)
Keunggulan metode tinggi rendah adalah objektivitas. Dua orang yang menggunakan metode tinggi
rendah pada suatu data tertentu akan menghasilkan jawaban yang sama. Selain itu, metode tinggi
rendah memungkinkan manajer untuk mendapatkan ketetapan yang cepat mengenai hubungan biaya
dengan hanya menggunakan dua titik.

Kekurangan metode tinggi rendah yaitu biasanya tidak seakurat metode-metode lain karena pertama,
titik tinggi dan rendah mungkin merupakan outliner (berada diluar jalur). Outliner menunjukkan biaya
aktivitas yang tidak umum terjadi. Sehingga rumus biaya biaya yang dihitung dengan menggunakan
dua titik ini tidak akan mencerminkan apa yang biasanya terjadi. Metode scatterplot dapat menolong
manajer menghindari jebakan ini daripada hanya memilih dua titik yang tampaknya mewakili pola biaya
aktivitas umum. Kedua, meskipun titik-titik tersebut bukan merupakan outliner, pasangan titik lainnya
mungkin lebih dapat mewakili.
Metode Scatterplot
Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu garis dengan menggambarkan
data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah
menggambarkan titik-titik data sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan tingkat aktivitas dapat
terlihat. Plot ini disebut grafik scatter. Sumbu vertikal adalah jumlah biaya penyetelan sedangkan
sumbu horizontal adalah jumlah waktu penyetelan. Tujuan grafik scatter adalah melihat apakah asumsi
hubungan linear wajar atau tidak. Selain itu, beberapa titik yang tampaknya tidak cocok dalam pola
umum perilaku biaya mungkin terungkap dengan mengamati grafik scatter.
Grafik scatter dapat membantu memberikan pengetahuan tentang hubungan antara biaya dan
pengggunaan aktivitas. Bahkan, grafik scatter memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan suatu
garis secara visual dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih
seharusnya garis yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut.
Keunggulan dari metode scatterplot adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual.
Kelemahan dari metode scatterplot adalah tidak ada kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.
Kualitas rumus biaya bergantung pada kualitas subjektif dari analisis. Metode scatterplot dan metode
tinggi rendah menghasillkan persamaan dengan perbadaan yang besar dalam komponen biaya tetap
dan variabel.
Metode Kuadrat Terkecil
Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik dari garis. Jarak vertikal ini
adalah perbedaan antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksi oleh garis. Untuk titik 5, biaya yang
diprediksi adalah 5*, dan deviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).
Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan
deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini
menghindari masalah yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif. Karena ukuran
kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin kecil ukurannya, semakin
baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik di banding garis lainnya disebut garis kesesuaian
terbaik, yaitu garis dengan jumlah kuadrat deviasi terkecil.
Penggunaan Program Regresi
Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien regresi adalah
memasukkan data. Selanjutkan jalankan regresi, dalam Excel fungsi regresi terdapat dalam menu
tools, kemudian pilih add in dan tambahkan data analysis klik dan pilih regression. Ketika layar
regression muncul, kita dapat memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada
computer di mana meletakkan output.

IV.

RELIABILITY OF COST FORMULA

Metode regresi yang digunakan untuk menentukan koefisien biaya, memiliki kelebihan yang tidak
diberikan oleh metode High and Low dan metode Scatterplot, yaitu dapat digunakan untuk menilai
apakah perkiraan biaya yang didapatkan, akurat atau tidak. Dalam menguji akurasi dari perkiraan biaya
tersebut, ada 3 (tiga) metode statistik yang digunakan, yaitu:
1. Hypothesis test of cost parameters;
2. Goodness of fit;
3. Confidence interval.
Pengujian Keandalan Formula Biaya
1. Hypothesis Test of Cost Parameters
Hipotesis ini berfungsi untuk menguji kebenaran hipotesis 0 (H 0). Hipotesis Nol (H0) adalah hipotesis
yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y).
Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y).
Pengujian ini menggunakan metode statsitik yang dikenal dengan nama uji-T. Tes t atau Uji t adalah uji
statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol . Uji T ini dihitung
dengan cara membagi koefisien yang ada pada tabel hasil regressi dengan standar kesalahan yang
ada pada tabel regressi.
Pada pengujian ini juga dikenal adanya nilai-P. P-value dapat pula diartikan sebagai besarnya peluang
melakukan kesalahan apabila kita memutuskan untuk menolak H0 (Kurniawan, 2008). Nilai-P adalah
ukuran dari jumlah pasti dari bukti yang bertentangan (berlawanan) dengan H 0 di mana semakin kecil
nilai-P, semakin banyak bukti yang bertentangan (berlawanan) dengan H 0. Secara konvensional, kita
menggunakan 0.10, 0.05, atau 0.01, sebagai pembanding untuk menguji tingkat signifikan dari suatu
nilai. Semakin necil nilai P, semakin memungkinkan bahwa parameter sebenarnya, berbeda secara
signifikan dari nilai 0.
2. Goodness Fit of Measure
Pengujian ini mengukur hubungan antara biaya dan output dari suatu aktivitas. Pengujian ini penting,
karena mengacu pada metode regresi, dapat ditentukan lini yang terbaik, namun lini tersebut belum
tentu baik bagi penentuan biaya perusahaan. Pengujian ini menggunakan koefisien yang dikenal
dengan nama Koefisien Penentu (Coefficient of Determination-R 2). Koefisien ini menjelaskan tentang
persentase dari variabilitas pada variabel yang dependen yang dijelaskan oleh variabel independen.
Tidak ada batasan baik ataupun buruk dalam penentuan koefisien penentu. Secara jelas, semakin nilai
R2 angka 1.00, maka semakin baik koefisien penentu tersebut. Misalnya didapatkan angka sebesar
75%, kita dapat mengetahui bahwa variabel independen yang ada dalam penghitungan biaya
menjelaskan variabilitas dalam biaya. Kita juga bisa mengetahui ada 25% faktor lain yang
memengaruhi variabilitas penentuan biaya. Berdasarkan toleransi kesalahan yang ada dalam
perusahaan, kita busa memperbaiki persamaan tersebut dengan mencoba menggunakan variabel
independen yang lain, (misalnya jam kerja penanganan material daripada menggunakan jumlah
pemindahan material) atau dengan cara melipatgandakan variabel independen).
3. Confidence Interval
Persamaan yang didapatkan dengan metode regresi dapat dipergunakan untuk memperkirakan biaya
pada setiap tingkat output yang berbeda. Biasanya, kita dapat mengharapkan adanya perbedaan
antara nilai perkiraan dengan nilai yang sebenarnya karena terdapat 2 (dua) alasan:

a. Dalam membuat persamaan biaya, hanya satu pendorong aktivitas (variabel independen) yang
digunakan. Sangat dimungkinkan bahwa persamaan biaya yang dihasilkan, tidak menghiraukan
faktor lain yang bisa sangat berpengaruh dalam penentuan biaya.
b. Persamaan biaya dibuat dengan menggunakan sampel yang diapatkan ebrdasarkan hasil
pengamatan. Kesalahan dalam mengestimasi biaya variabel, biaya tetap, dapat mengakibatkan
perbedaan antara biaya hasil perkiraan dengan biaya yang sebenarnya terjadi.
Perbedaan antara kedua biaya tersebut dapat diukur, dan hasil pengukurannya dapat digunakan untuk
menghitung confidence interval.
Confidence interval merupakan interval atau range nilai penduga (estimated value) dari populasi, nilai
ini diperoleh dari sample yang dikumpulkan dari populasi tertentu. Confidence interval dapat diartikan
pula sebagai penduga interval, apabila diinterpretasikan confidence interval berarti berapa persen
(yang kita kehendaki) sample dari populasi yang berada dalam interval atau range parameter populasi.
Semakin lebar interval yang didapatkan dari persamaan biaya, maka persamaan biaya tersebut
semakin kurang akurat. Interval yang lebar tersebut bisa dipersempit dengan cara menambah banyak
data, jika data semakin banyak, standar error semakin banyak, dan hasil T-Statistik bisa semakin kecil.
V.

MULTIPLE REGRESSION

Regresi Berganda (Multiple Regression) adalah sebuah Metode statistik yang digunakan untuk
melakukan pengujian hubungan antara sebuah variabel dependent (Fix cost) dengan dua atau lebih
variabel independent (Variabel Cost) yang ditampilkan dalam bentuk persamaan dibawah ini:
Y = F + V1X1 + V2X2 + . +

Vn Xn

Dimana:
Y: Variabel Dependen yang hendak diprediksi
F: Konstanta (dalam hal ini adalah Fix Cost)
V1: Variabel Bebas 1
X1: Nilai Variabel Bebas 1
V2: Variabel Bebas 2
X2: Nilai Variabel Bebas 2
Vn: Variabel Bebas ke n
Xn: Nilai Variabel Bebas ke n
Karena terdiri dari dua atau lebih Variabel, maka sangat tidak praktis apabila regresinya diselesaikan
menggunakan metode Titik tertinggi-Titik terendah maupun Scattered Method. Methode pemisahan
biaya campuran yang paling tepat digunakan dalam hal ini adalah Least Square Method.. Uji Regresi
berganda ini dapat diselesaikan dengan mudah melalui aplikasi Microsoft Excel (Spread Sheet).
Contoh Soal
Misalkan ada datas seperti tabel dibawah ini. Terdapat Variabel Dependent berupa Material Handling
Cost, Variabel Bebas berupa Number of moves dan Pounds moved. Maka langkah yang harus kita
lakukan adalah:

1. Input data yang ada ke Excell, dengan detail tepat seperti tabel yang dimaksud

2. Klik menu Tool kemudian klik Data Analysis. (Catatan: jika setelah mengklik Tool, ternyata
tidak muncul pilihan Data Analysis, berarti menu tersebut belum diaktifkan di program
Excel Anda. Untuk mengaktifkannya, klik Tool, kemudian klik Add ins, selanjutnya conteng
pada pilihan Analysis Toolpak, setelah itu klik ok. Lalu ulangi tahap 2 ini). Lalu Pilih
Regression dan Klik Ok.

3. Lalu akan muncul Jendela seperti di bawah ini. Input Y range pada cell Material Handling
Cost (Januari s.d. October). Input X Range pada cell Number of moves dan Pounds
moved. Input Output Range pada Cell kosong . Klik OK

4. Lalu akan muncul hasil seperti ini:

Interpretasi Hasil
Dari hasil yang ditunjukan table sebelumnya. Dapat diketahui bahwa:
1. Y = F + V1X1 + V2X2
= $507 + $7.84X1 + $0.11X2
2. Kolom R. Menunjukkan seberapa baik variabel-variabel bebas memprediksikan hasil (multiple
correlation coefficient). Kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. Semakin nilai R mendekati angka 1, maka
semakin kuat variabel-variabel bebas memprediksikan variabel terikat. Namun, ketepatan nilai R ini

lebih disempurnakan oleh kolom Adjusted R Square yang merupakan koreksi atas nilai R. Pedoman
interpretasi atas nilai Adjusted R Square adalah sebagai berikut:

Nilai Adjusted R square adalah 0,998 yang berari ketepatan Regresi tersebut tinggi.
VI.

PERTIMBANGAN MANAJEMEN

Pertimbangan manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan perilaku biaya.
Dalam prakteknya metode ini merupakan metode yang paling banyak digunakan oleh manajer. Banyak
manajer yang menggunakan pengalaman mereka dan observasi terhadap hubungan biaya pada masa
lampau untuk menentukan biaya tetap dan variabel.
Tidak ada bentuk baku yang digunakan oleh para manajer dalam menentukan biaya tetap dan variabel.
Namun dalam praktik yang lebih luas setidaknya terdapat tiga kemungkinan, yaitu:
a. Beberapa manajer secara sederhana menentukan biaya aktivitas tertentu ke kategori tetap
dan lainnya ke kategori variabel, tidak menghiraukan kemungkinan adanya biaya campuran
b. Manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan membagi biaya-biaya ini ke dalam
komponen tetap dan variabel dengan memutuskan bagian biaya yang merupakan biaya tetap
dan variabel berdasarkan pengalamannya.
c. Manajemen menggunakan pengalaman dan pertimbangan mereka untuk menyaring hasil
estimasi statistik.
Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya tetap dan variabel
terletak pada kesederhanaannya. Apabila manajer memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
perusahaan dan pola biayanya, metode ini dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi apabila
manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik, kesalahan akan terjadi. Oleh karena itu, merupakan
hal yang penting untuk mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh
pertimbangan yang salah terhadap keputusan yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA
Arum (2012). Perilaku Biaya Aktivitas. From
mowen.html, 22 Maret 2014

http://nengrumz.blogspot.com/2012/03/hansen-oh-

Don, R.Howen, Maryanne.M.Mowen & Liming Guan. 2009. Cost management Accounting and control
6th Edition. South-Western Cengage Learning.
Hansen Mowen (2009), Cost Management and Accounting edisi 6
Junaidi. 2008. Analisis Regresi dengan Excel. Online, ,
(http://junaidichaniago.wordpress.com/2008/06/25/analisis-regresi-dengan-excel/ diakses tanggal 22
Maret 2014)

Seta Basri. 2011. Uji Regresi Berganda. Online, (http://setabasri01.blogspot.com/2011/04/uji-regresiberganda.html diakses tanggal 22 Maret 2014)
http://daryono.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7583/BAB+4+-+PERILAKU+BIAYA.doc, 22 Maret
2014
http://desirahmatina.files.wordpress.com/2009/02/t-test-1-sampel-new.ppt, 22 Maret 2014
http://dwikcay.blogspot.com/2013/10/makalah-akuntansi-manajeman-perilaku.html, 22 Maret 2014
http://ilmuhariini.blogspot.com/2013/04/perilaku-biaya.html, 22 Maret 2014
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/12/empat-pola-perilaku-biaya-beserta-contoh-terapannya/, 22
Maret 2014
http://maximaresearch.wordpress.com/2011/12/02/pengambilan-keputusan-dengan-p-value/, 22 Maret
2014
http://oketugas.blogspot.com/2013/04/perilaku-biaya-analisis-dan-penggunaan.html, 22 Maret 2014
http://repository.binus.ac.id/content/A0486/A048641613.ppt, 22 Maret 2014
http://tonyteaching.wordpress.com/2010/09/24/convidence-interval/, 22 Maret 2014
http://ulum-muslimah.blogspot.com/2014/03/makalah-perilaku-biaya.html, 22 Maret 2014
http://www.google.com/url?q=http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Muniya%2520Alteza,
%2520SE.,M%2520Si./Materi%2520Akuntansi%2520Manajemen_Perilaku
%2520Biaya.pdf&sa=U&ei=G3UtU_3PEI7mkgXC_ICYDg&ved=0CCIQFjAB&usg=AFQjCNG63I0hcuak
5vKRNjyAZ4UG98zneQ, 22 Maret 2014
http://xa.yimg.com/kq/groups/22472209/2067087998/name/3.+PERILAKU+BIAYA+DAN+PERENCANA
AN+BIAYA.pdf, 22 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai