PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui dasar- dasar perilaku biaya
1.3.2 Untuk mengetahui hubungna aktivitas, penggunaan sumber daya,
dan perilaku biaya
1.3.3 Untuk mengetahui metode memisahkan biaya campuran ke dalam
komponen biaya tetap dan variabel
1.3.4 Untuk mengetahui penilaian manajerial terhadap perilaku biaya?
1.3.5 Untuk mengetahui rumus biaya
1.3.6 Untuk mengetahui regresi berganda dalam perilaku biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mulyadi Mulyadi (2009:465)
2
Buku akuntansi manjemen karangan baldric siregar 92003:73)
3
Soekidjo Notoadmojo
4
Hansen dan Mowen (2000:86)
3
biaya yang jumlah totalnya akan sama dan tetap tidak berubah sedikitpun walaupun
jumlah barang yang diproduksi dan dijual berubah- ubah dalam kapasitas normal (
biaya total tetap , meskipun perunit bisa berubah ). Misalnya mesin pabrik yang
disewa sebesar Rp20.000.000 selama 1 tahun dan memiliki kapasitas produksi
420.000 unit/tahun.
Contoh: biaya penyusutan, biaya sewa gedung, dll.
2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara proporsional
atau sebanding dengan perubahan output, atau perubahan biaya yang sesuai dengan
aktifitas dan volume. Misal suatu perusahaan menggunakan biaya bahan baku untuk
produksi menghasilkan 400 unit, biaya variabel perunit 2000, maka total biaya
variabelnya adalah 800.000.
Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit
Contoh : biaya bahan baku, BTK langsung, biaya perlengkapan, biaya bahan bakar,
biaya listrik pulsa, dll.
4
Biaya untuk memperoleh sumber daya fleksibel umumnya dikategorikan sebagai
biaya variabel. Sumber daya fleksibel dapat dikategorikan sebagai biaya variabel
karena adanya hubungan tekhnis biaya dengan aktivitas yang dilakukan. Sumber
daya fleksibel juga dapat dikategorikan sebagai biaya variabel karena diskresi
(kebijakan) manajemen. Dengan demikian biaya variabel dapat diklasifikasikan
menjadi :
1.Biaya variabel teknis (engineered variable cost).
Biaya variabel teknis adalah biaya variabel yang memiliki hubungan teknis
yang nyata dengan aktivitas yang mengonsumsi biaya tersebut.
2.Biaya variabel diskresioner (discretionary variable cost).
Biaya variabel diskresiner adalah biaya variabel yang tidak memiliki
hubungan teknis yang nyata dengan aktivitas yang mengkonsumsi biaya tersebut.
Biaya ini dikatakan biaya variabel karena diskresi manajemen.
B. Sumber Daya Terikat.
Sumber daya terikat adalah sumber daya yang diperoleh dimuka tanpa
mempertimbangkan apakah sumber daya yang tersedia tersebut sepenuhnya habis
digunakan atau tidak.Terkait dengan komitmen manajer dalam pembuatan
keputusan jangka panjang, biaya tetap dikategorikan menjadi:
1. Biaya tetap terikat (committed fixed cost).
Biaya tetap terikat adalah biaya yang muncul karena investasi pada fasilitas,
peralatan, bangunan dan investasi aset tetap lainya yang tidak dapat diubah
secara signifikan dalam jangka pendek tanpa melakukan perubahan
fundamental.
2. Biaya tetap diskresioner (Diskretionary fixed cost).
Biaya tetap diskresioner adalah biaya yang muncul dari diskresi (kebijakan)
manajemen untuk membelanjakan biaya dalam jumlah tertentu tanpa
dipengaruhi besar kecilnya aktivitas perusahaan.
Ada dua perbedaan mendasar antara biaya tetap terikat ddngan biaya tetap
diskresioner. Berikut dijelaskan kedua perbedaan tersebut:
1. Horizon waktu biaya tetap diskresioner adalah jangka pendek, biasanya satu
tahun, sedangkan horizon waktu biaya tetap terikat adalah jangka panjang yaitu
lebih dari satu tahun.
5
2. Manajemen dapat menghentikan biaya teetap diskresioner dengan dampak
yang lebih kecil daripada konsekuensi pengjhentian biaya tetap terikat.
C. Biaya Bertahap
Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya
bersifat kontinyu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang
dikenal dengan fungsi biaya bertahap.
Biaya bertahap adalah Biaya yang bersifat tetap pada kisaran aktivitas
tertentu dan bersifat variabel antar kisaran aktivitas.
Terkait dengan tingkat kisaran aktivitas,biaya variabel dikategorikan menjadi :
1. Biaya variabel Murni (true variable cost).
Biaya variabel murni adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah
sepenuhya secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas.Contoh biaya
variabel murni adalah biaya bahan baku.
2. Biaya variae bertahap (step variable cost).
Biaya variabel bertahap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dalam
kisaran aktivitas tertentu dan berubah sesuai dengan perubahan aktivitas setelah
kisaran aktivitas tersebut dilewati.
Dalam hubungannya dengan tingkat aktivitas, biaya tetap dikategorikan
menjadi:
1. Biaya tetap murni (true fixed cost).
Biaya tetap murni adalah biaya tetap yang jumlah totalnya bener-benar konstan
dalam kisaran waktu tertentu. Contoh: biaya tetep murni adalah depresiasi.
2. Biaya tetap bertahap (step fixed cost)
Biaya tetap bertahap merupakan biaya yang jumlah totalnya konstan dalam
kisaran aktivitas tertentu, tetapi jumlah total tersebut berubah apabila kisaran
aktivitas tertentu berubah. Contoh: biaya teknisi yang bertugas menginspeksi
produk.
6
Ada tiga metode yang digunakan secara luas untuk memisahkan biaya campuran
menjadi komponen biaya tetap dan variabel:
1. Metode Tinggi Rendah (high low method)
Dengan metode tinggi rendah, kita memilih terlebih dahulu dua titik, titik terendah
dan titik tertinggi. Titik terendah menunjukkan aktivitas terendah dan titik tertinggi
menunjukkkan aktivitas tertinggi. Untuk mencari rumus biaya digunakan
persamaan berikut:
V = Perubahan biaya atau (Y2 Y1) / Perubahan aktivitas atau (X2 X1)
V= (Y2 Y1)/(X2 X1)
Dan F = Total biaya campuran Biaya variabel
= Y2 - VX2
Atau F= Y1 VX1
Contoh soal :
Estimasi komponen tetap dan variabel yang berhubungan dengan aktivitas
pengiriman oelh PT Maju Mundur sebagai berikut:
Bulan Paket yang Total biaya
dikirim (X) pengiriman (Y)
1 10 $ 800 Y1 Titik terendah
2 20 1.100
3 15 900
4 12 900
5 18 1050
6 25 1250 Y2 Titik tertinggi
Jawab:
V = ( Y2 Y1) / (X2 X1)
= (1250 800) / (25 10)
= 450/15 = $30
F = Total biaya campuran biaya variabel
= Y2 VX2
=1250 ( 30 X 25 ) = 500
Maka, komponen tetap F= 500 dan komponen variabel V= 30
Maka rumus biayanya, Y = F + VX
7
Y = $500 + 30X
Metode tinggi rendah memiliki keunggulan: (1) objektivitas dan (2) dapat
mengetahui hubungan biaya dengan cepat hanya berdasarkan dua titik data.
Kelemahannya adalah jika dua titik tertinggi atau terendah tersebut merupakan
outlier, maka hubungan biaya aktivitas yang diperoleh menjadi tidak representatif.
8
Maka rumus biayanya, Y = F + VX adalah Y = $300 + 50X
Keunggulan signifikan metode scatter plot adalah memberi kesempatan untuk
melakukan analisis biaya secara visual serta dapat mengidentifikasi nonlinearitas,
keberadaan outliers, dan terjadinya pergeseran dalam hubungan biaya. Adapun
kekurangannya adalah tidak adanya kriteria objektif dalam pemilihan garis terbaik
sehingga kualitas rumus biaya tergantung pada kualitas penilaian subjektif analis.
9
=$4450/151 = $29,47
F = Y/n VX/n
= 6000/6 (29,47 x 100)/6
= 1000 491 = $509
10
Metode kuadrat terbaik mengidentifikasi garis terbaik, namun tidak
menyatakan seberapa baiknya. Semakin tinggi persentase variabilitas biaya yang
diterangkan, semakin baik garisnya. Persentase ini ditunjukkan oleh koefisien
determinan (R2). Karena koefisien itu merupakan persentase reliabilitas yang
diterangkan, maka nilainya selalu berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat R2 ke 1,
semakin baik garisnya. Koefosien determinasi dapat diukur dengan menggunakan
rumus berikut:
R2 = V[XY - XY/n] / [EY2 (Y)2/n]
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
http://dhiiy.blogspot.co.id/2014/12/perilaku-biaya.html
13