Anda di halaman 1dari 16

PERILAKU BIAYA DAN ANALISISNYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK: 6
Musdalifah
220200028
Ilham
220200025
Farid siqqid
220200022

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................   i
KATA PENGANTAR ..................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A.    Latar Belakang .................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .............................................................................. 1
C.     Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
A.   Dasar-Dasar Perilaku Biaya.................................................................... 2
B.    Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya..................... 4
C.    Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam
Komponen-Komponen Tetap dan Variabel.................................................... 5
D.   Keandalan Rumus Biaya.......................................................................... 7
E.    Regresi Berganda.................................................................................... 8
F.     Penilaian Manajerial................................................................................ 9
G. Metode perilaku biaya dan cara menghitungnya....................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 13
A.    Kesimpulan .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
KATA PENGANTAR

Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Perilaku Biaya Aktivitas”.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

  Akuntansi manajemen terus berubah dan menyesuaikan dengan perubahan-


perubahan dalam sektor manufaktur dan jasa di dunia bisnis saat ini. Salah satu
penyesuaian yang signifikan adalah perkembangan manajemen berdasarkan
aktivitas. Pengaruh model manajemen berdasarkan aktivitas atas akuntansi
manajemen sanggatlah besar, yaitu menyebarkan penerimaan dan praktik konsep-
konsep aktivitas berdasarkan konsep-konsep metode berdasarkan aktivitas dalam
kerangka yang terintegrasi dan komprehensif.

Makalah ini akan membahas mengenai perilaku biaya aktivitas, karena biaya-
biaya ini penting untuk mempersiapkan laporan keuangan eksternal. Biaya-biaya
yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut diatur berdasarkan fungsi. Oleh
karena itu, semua biaya perusahaan dimasukkan ke dalam satu dari tiga katagori
yaitu biaya produksi atau manufaktur (dalam akun harga pokok penjualan), biaya
pemasaran, dan biaya administrasi, tetapi pengelompokan data berdasarkan
fungsional tidak membantu dalam penyusunan anggaran, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Untuk itu diperlukan suatu pemahaman atas perilaku biaya.

B.     Rumusan Masalah

1. Apa saja dasar-dasar perilaku biaya?


2. Bagaimana hubungan aktivitas, penggunaan sumber daya, dan perilaku
biaya?
3. Bagaimana metode untuk memisahkan biaya campuran ke dalam komponen
biaya tetap dan biaya variabel?
4. Bagaimana keandalan rumus biaya?
5. Apa yang dimaksud dengan regresi berganda pada perilaku biaya?
6. Bagaimana penilaian manajerial terhadap perilaku biaya?
7. Bagaimana Metode Perilaku Biaya dan Cara Menghitungnya?

C.    Tujuan

1. Menjelaskan dasar-dasar perilaku biaya


2. Menerangkan hubungan aktivitas, penggunaan sumber daya, dan perilaku
biaya
3. Mengidentifikasikan metode-metode untuk memisahkan biaya campuran ke
dalam komponen-komponen tetap dan variablel
4. Mengetahui keandalan rumus biaya
5. Menjelaskan tentang regresi berganda dalam hubungan dengan perilaku
biaya
6. Menjelaskan penilaian manajerial terhadap perilaku biaya
7. Menjelaskan metode perilaku biaya dan cara menghitungnya
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Dasar-Dasar Perilaku Biaya

 Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan


perubahan penggunaan aktivitas. Atau dengan kata lain perilaku biaya adalah istilah
untuk menggambarkan apakah biaya berubah seiring dengan perubahan output.
Biaya-biaya bereaksi pada perubahan output dengan berbagai macam cara yaitu:

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dalam jumlah total tetap konstan dalam
rentang yang relevan ketika tingkat output aktivitas berubah. Rentang yang
relevan adalah rentang output di mana asumsi hubungan biaya/output
berlaku.

Contoh: biaya listrik, biaya penyusutan, biaya sewa gedung

2. Biaya variabel

Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah total bervariasi secara
proporsional atau sebanding dengan perubahan output,

Rumus total biaya variabel = biaya variabel per unit x jumlah unit

Contoh : biaya bahan baku

3. Biaya campuran

Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponen biaya tetap dan biaya
variabel sekaligus. Contoh : gaji dan bonus penjualan untuk bagian marketin.

Rumus total biaya = biaya tetap + total biaya variabel


Untuk dapat mengklasifikasikan biaya sesuai dengan perilakunya maka diperlukan
berbagai pertimbangan atas dasar:

1. Waktu

Menentukan apakah suatu biaya merupakan biaya tetap atau biaya


variabel bergantung pada batasan waktu, tetapi batasan ini bersifat subjektif,
tergantung dari perspektif tiap-tiap manajer. Dalam ilmu ekonomi dalam
jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel sedangkan dalam
jangka pendek minimal ada satu biaya tetap.

Contoh : perbedaan perspektif manajemen terhadap biaya tenaga kerja, ada


yang memandang sebagai biaya variabel karena dapat memberhentikan dan
memperkerjakan karyawan sesuai dengan kenaikan atau penurunan output.
Tetapi ada juga yang dipandang sebagai biaya tetap karena adanya kontrak
yang membuat pihak manajemen tidak bias seenaknya memberhentikan
karyawan.

2. Sumber daya dan ukuran output

Setiap aktivitas memerlukan sumber daya, sumber daya ini kemudian


digabungkan dan diolah untuk menghasilkan output. Salah satu bentuk untuk
mengukur output adalah frekuensi dilakukannya aktivitas tersebut. Semakin
sering frekuensi melakukan aktivitas, semakin besar pula biayanya.

Istilah lain untuk pengukuran output adalah penggerak. Untuk dapat


memahami perilaku biaya perlu menentukan aktivitas yang dilakukan dan
penggerak yang terkait, yang  berfungsi sebagai pengukur kapasitas atau
penggerak aktivitas. Penggerak aktivitas ini dibagi menjadi:

 Penggerak tingkat produksi (tingkat unit) adalah perubahan dalam


biaya ketika unit yang diproduksi berubah. Contoh: biaya pemakaian
bahan baku.
 Penggerak tingkat non unit adalah perubahan dalam biaya ketika
faktor-faktor lain selain unit berubah. Contoh: biaya penyusutan mesin
B.     Aktivitas, Penggunaan Sumber Daya, dan Perilaku Biaya

Kapasitas adalah kemampuan actual atau potensial untuk melakukan sesuatu.


Berapa banyaknya kapasitas tergantung pada tingkat kinerja yang diminta. Tingkat
yang efisien atas kinerja aktivitas ini disebut kapasitas praktis (practical capacity).
Kadang-kadang terjadi kelebihan kapasitas. Untuk mengetahui kelebihan kapasitas
yang mempengaruhi perilaku biaya penting untuk mengetahui sumber daya fleksibel
dan sumber daya terikat.

 Sumber daya fleksibel yaitu sumber daya yang dipasok saat digunakan


atau dibutuhkan. Oleh karena itu biaya sumber daya fleksibel merupakan
biaya variabel. Contoh : biaya bahan baku
 Sumber daya terikat yaitu sumber daya yang harus ada sebelum
dibutuhkan. Oleh karena itu sumber daya terikat merupakan biaya tetap.
Contoh : gedung. Dalam jangka yang lebih pendek dikenal dengan biaya
diskresi, biaya ini terjadi karena adanya perolehan kapasitas aktivitas
jangka pendek. Contoh : biaya iklan.

Dalam pembahasan perilaku biaya perilaku biaya diasumsikan bahwa biaya bersifat
kontinu, padahal dalam kenyataannya fungsi biaya tidaklah kontinyu yang dikenal
dengan fungsi biaya bertahap. Biaya bertahap menampilkan tingkat biaya yang
konstan untuk rentang output tertentu dan pada titik tertentu naik ke tingkat biaya
yang lebih tinggi dimana biaya tersebut tidak berubah untuk rentang output yang
sama. Lebar dari tiap tahap menunjukkan rentang output yang mengharuskan
diperolehnya sumber daya tersebut, sedangkan penilaian rentang juga bersifat
subjektif. Rentang yang sempit akan menjadi biaya variabel, sedangkan rentang
yang lebar merupakan biaya tetap.

C. Metode-Metode untuk Memisahkan Biaya Campuran ke dalam Komponen-


Komponen Tetap dan Variabel

Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya campuran perlu dipisahkan ke dalam


komponen-komponen tetap dan variabel. Ada tiga metode yang digunakan secara
luas untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan variabel.,
yaitu metode tinggi rendah, metode scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Masing-
masing metode menggunakan asumsi hubungan linear.

1. Metode Tinggi Rendah

Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan


suatu garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan
rendah) yang akan digunakan untuk menghitung parameter pemintas dan
kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik dengan tingkat output atau
aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan tingkat
output atau aktivitas terendah.

Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah
sebagai berikut:

Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output

Biaya variabel per unit =   (biaya tinggi – biaya rendah)

(output tinggi – output  rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)

Biaya tetap = biaya total titik rendah (biaya variabel per unit x output rendah)

2. Metode Scatterplot

Metode scatterplot adalah suatu metode penentuan persamaan suatu


garis dengan memplot data dalam suatu grafik. Langkah pertama dalam
menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data sehingga
hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut
dengan grafik scatter. Grafik scatter memungkinkan seseorang untuk secara
visual menyesuaikan suatu garis dengan titik-titik dalam grafik scatter. Dalam
melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis yang paling
sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot
adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis
terbaik.

3. Metode Kuadrat Terkecil

Kedekatan setiap titik pada garis dapat diukur dengan jarak vertikal titik
dari garis. Jarak vertikal ini adalah perbedaan antara biaya aktual dengan
biaya yang diprediksi oleh garis. Untuk titik 5, biaya yang diprediksi adalah 5*,
dan deviasinya adalah jarak antara titik 5 dan 5* (jarak dari titik ke garis).

Metode kuadrat terkecil pertama-tama mengkuadratkan setiap deviasi dan


kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran
kedekatan keseluruhan. Pengkuadratan deviasi ini menghindari masalah
yang disebabkan oleh bauran angka positif dan negatif.  Karena ukuran
kedekatan adalah jumlah deviasi kuadrat titik-titik dari garis, maka semakin
kecil ukurannya, semakin baik garisnya. Garis yang lebih mendekati titik
disbanding garis lainnya disebut garis kesesuaian terbaik, yaitu garis dengan
jumlah kuadrat deviasi terkecil.

Penggunaan Program Regresi

Langkah pertama dalam penggunaan computer untuk menghitung koefisien


regresi adalah memasukkan data. Selanjutnya jalankan regresi, dalam Excel fungsi
regresi terdapat dalam menu “tools”, kemudian pilih “add in” dan tambahkan “data
analysis” klik dan pilih “regression”. Ketika layar regression muncul, kita dapat
memberitahu letak variabel terikat dan bebas. Terakhir beri perintah pada computer
di mana meletakkan output.

D. Keandalan Rumus Biaya

 Kegunaan utama yaitu terletak pada kemampuannya menginformasikan


seberapa jauh rumus biaya yang diperkirakan dapat diandalkan.

1. Kuadrat – Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi atau R kuadrat adalah persentase variabilitas
variabel terikat yang dijelaskan oleh suatu variabel bebas. Persentase ini
merupakan ukuran goodness of fit. Semakin tinggi persentase variabilitas
biaya yang dijelaskan, semakin bak garisnya. Karena koefisien determinasi
tersebut merupakan persentase variabilitas yang dijelaskan, nilainya berkisar
antara 0-

Tidak ada batasan yang jelas untuk koefisien determinasi yang baik dan
buruk. Yang pasti, semakin dekat R kuadrat ke-1, semakin baik garisnya.

2. Koefisien Korelasi

Ukuran alternatif untuk goodness of fit adalah koefisien korelasi, yaitu


akar dari koefisien determinasi. Karena akar dapat bernilai negatif, nilai
koefisien korelasinya dapat berkisar antara -1 dan +1. Jika koefisien
korelasinya positif, maka kedua variabelnya bergerak menuju arah yang sama
dan terdapat korelasi positif. Korelasi positif sempurna akan menghasilkan
nilai 1 untuk koefisien korelasi. Di lain pihak, jika koefisien korelasinya negatif,
maka kedua variabel bergerak menuju arah yang dapat diprediksi, tetapi
berlawanan arah. Korelasi negatif sempurna akan menghasilakan koefisien
korelasi sebesar -1. Nilai koefisien yang mendekati nol mengidentifikasi tidak
adanya korelasi.

E.     Regresi Berganda

Regresi berganda (multiple regresssion) adalah kuadrat terkecil yang digunakan


untuk membuat suatu persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel penjelas.

F.     Penilaian Manajerial

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan


perilaku biaya. Pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas yang
digunakan. Metode ini memiliki banyak bentuk. Secara sederhana beberapa manajer
menentukan biaya aktivitas tertentu menjadi kategori tetap dan lainnya menjadi
kategori variabel, tanpa menghiraukan kemungkinan biaya campuran. Daya tarik
dari metode ini terletak pada kesederhanaannya. Sebelum memilih metode ini,
manajemen berupaya memastikan sebagian besar biaya adalah variabel atau tetap
dan keputusan yang dibuat tidak terlalu sensitif terhadap kesalahan
pengklasifikasian biaya.

Kemungkinan lain adalah manajemen mengidentifikasi biaya campuran dan


membagi biaya-biaya ini dalam komponen tetap dan variabel dengan memutuskan
bagian biaya yang merupakan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, suatu
pabrik dapat memasukkan pembayaran sewa mesinn fotokopi dalam satu akun dan
biaya kertas dan tinta ke akun lainnya. Dengan demikian, akan mudah untuk
mengelompokkan akun pembayaran sewa dengan akun-akun biaya tetap lainnya,
dan memperlakukan biaya variabel secara terpisah. Kemudian, komponen variabel
dapat dihitung dengan menggunakan satu atau lebih data biaya/ volume. Hal ini
memiliki keunggulan akuntansi untuk biaya campuran, tetapi rentan terhadap jenis
kesalahan, yaitu manajemen mungkin saja salah dalam penilaiannya.

Kemungkinan terakhir adalah manajemen menggunakan pengalaman dan


pertimbangan mereka untuk memperbaiki hasil estimasi statistik.

Keunggulan dari penggunaan pertimbangan manajerial untuk memisahkan biaya


tetap dan variabel terletak pada kesederhanaannya. Saat manajer memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang perusahaan dan pola biayanya, metode ini
dapat memberikan hasil yang baik. Akan tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer
tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh karena itu, mempertimbangkan
pengalaman manajer, potens kesalahan, dan pengaruh pertimbangan yang salah
terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting.

G. Bagaimana Metode Perilaku Biaya dan Cara Menghitungnya


Dalam metode biaya dapat diketahui bahwa ada dua pendekatan dalam perilaku
biaya, yaitu :
1. Pendekatan analitis
2. Pendekatan historis
Berikut ini ada fungsi dari 3 metode pendekatan historis tersebut yaitu :
a. Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Dalam memperkirakan fungsi biaya, analisis biaya tersebut dengan cara tingkat
aktivitas paling tinggi. Di mana cara ini membandingkan tingkat aktivitas terendah di
masa lalu. Untuk itu selisih biaya ini akan termasuk ke dalam biaya variabel.
• Contoh Soal Perilaku Biaya – Metode Titik Tertinggi dan Terendah
Pada aktivitas dan biaya reparasi dan pemeliharaan PT Sukses Kemilau tahun 2020
disajikan dalam data tabel berikut ini:

Pin

Sehingga dapat diketahui bahwa aktivitas dalam bulan November 2020 merupakan
tingkat kegiatan terendah, namun pada aktivitas bulan Desember 2020 aktivitas
tertinggi.
Pada jumlah jam mesin di dalam biaya reparasi dan pemeliharaan, juga memiliki dua
tingkat aktivitas tersebut. Dengan cara membandingkan dan menghitung selisihnya :
Pin

b. Metode Biaya Berjaga


Dalam metode ini menggunakan perhitungan biaya yang harus tetap dikeluarkan,
walaupun perusahaan tutup untuk sementara maka produknya akan sama dengan
nol.
• Contoh Soal Perilaku Biaya – Metode Biaya Berjaga
Contohnya untuk tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per bulan
biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1.000.000. Namun dalam perhitungan jika
perusahaan tidak melakukan produksi maka biaya reparasi akan dikeluarkan
sebesar Rp 470.000 per bulan.
Dalam menentukan biaya variable dan tetap dapat diperhitungkan sebagai berikut :
Biaya Variabel = Biaya Reparasi dan Pemeliharaan – Biaya Tetap (Biaya Berjaga)
Biaya Variabel = Rp 1.000.000 – Rp 470.000
Biaya Variabel = Rp 530.000
Biaya Variabel per jam = Rp 530.000 / 8000 jam = Rp 66 per jam mesin
c. Metode Kuadrat Terkecil
Dalam metode ini dihubungkan melalui biaya dengan volume aktivitas, di mana hal
ini berbentuk garis lurus dengan persamaan garis regresi  y = a + bx. Sehingga pada
y adalah variabel tidak bebas yang perubahannya ditentukan oleh perubahan
variabel x yaitu variabel bebas.
Penaksiran dari contoh soal perilaku biaya tersebut, bisa dilakukan dengan memakai
perhitungan taksiran angka interval. Di mana perhitungan ini memperkirakan biaya
sesungguhnya.
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1. Perilaku biaya adalah cara biaya berubah dalam hubungannya dengan


perubahan penggunaan aktivitas. Waktu merupakan salah satu faktor penting
dalam penentuan perilaku biaya. Biaya variabel merupakan biaya yang
meningkat secara proporsional dengan peningkatan aktivitas. Biaya tetap
adalah biaya yang tidak berubah jumlah totalnya ketika penggunaan aktivitas
berubah, sedangkan biaya campuran merupakan biaya yang mempunyai
komponen tetap dan variabel.
2. Model penggunaan sumber daya meningkatkan pemahaman tentang perilaku
biaya. Sumber daya yang diperoleh sebelum penggunaan dikatagorikan
sebagai beban terikat, sedangkan sumber daya yang diperoleh pada saat
digunakan dan dibutuhkan disebut sumber daya fleksibel. Dikenal juga biaya
diskresi yang cenderung merupakan biaya tetap. Sumber daya juga dapat
diperoleh dalam rentang tertentu, jika rentang sempit maka merupakan fungsi
biaya variabel, sedangakan rentang lebar menunjukkan biaya tersebut
merupakan biaya tetap.
3. Terdapat tiga metode untuk memisahkan biaya campuran. Metode tinggi
rendah bersifat objektif dan sederhana tetapi tidak merepresentasikan
hubungan biaya yang sebenarnya. Metode scatterplot baik dalam
mengidentifikasikan nonlinearitas, adanya outlier dan adanya pergeseran
dalam hubungan biaya, kelemahannya adalah bersifat subjektif. Metode
kuadrat terkecil menghasilkan garis yang paling sesuai dengan titik-titik data
sehingga lebih direkomendasikan.
4.  Metode kuadrat terkecil memiliki keunggulan dibanding metode lainnya
dalam menilai keandalah persamaan biaya. Koefisien korelasi juga mengukur
kekuatan hubungan dan menunjukkan arah hubungan.
5. Peranan regresi berganda dapat memberikan variabel tambahan ke dalam
persamaan sehingga dapat meningkatkan kemampuan persamaan tersebut
dalam memprediks biaya aktivitas serta member pemahaman mengenai cara
pengelolaan biaya aktivitas.
6. Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah atau bersama-
sama dengan metode tinggi rendah, scatterplot, dan kuadrat terkecil. Manajer
menggunakan pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan
biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasikan outlier, memahami
perubahan structural dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh
perubahan kondisi yang diantisipasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hansen, D.R. & Mowen, M.M. 2004. Management Accounting Akuntansi


Manajemen Buku 1. Terjemahan Fitriasari & Kwary. 2004. Jakarta : Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai