Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

ASPEK KEPERILAKUAN DAN PENGENDALIAN BIAYA

DISUSUN OLEH :
Ilham
220200025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pare-Pare, 11 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

1.1. Latar Belakang..........................................................................................................


1.2. Rumusan Masalah....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

2.1. Teori human information processing (HIV)...............................................................

2.2. Sikap..........................................................................................................................

2.3. Persepsi.....................................................................................................................

2.4. Emosi.........................................................................................................................

2.5. Sistem Akuntansi Persediaan.....................................................................................

2.6. Perhitungan Biaya Langsung Atau Variabel................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi menjadi salah satu dampak dari perkembangan zaman.


Teknologi selalu mengalami perkembangan demi memenuhi kebutuhan manusia yang
berkembang dari waktu ke waktu. Begitupun juga dengan akuntansi dimana perkembangannya
sejak dari zaman prasajarah sampai sekarang menunjukan bahwa manusia di zaman ini telah
mengenal adanya perhitungan. Seperti halnya kehidupan sehari-hari baik secara sadar atau
tidak sadar sesungguhnya kita telah menggunakan ilmu akuntansi, mulai dari hal terkecil
seperti mencatat pendapatan dan pengeluaran.

Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang
sedangkan pengeluaran ialah sejumlah uang atau barang yang kita keluarkan untuk memenuhi
kebutuhan. Ilmu akuntansi dapat dipandang sebagai proses atau kegiatan yang meliputi proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan,
pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan (Lubis, 2017:3).

Penggunaan sistem akuntansi untuk mendapatkan informasi keuangan yang baik dan
berkualitas tidak lepas dari sumber daya manusia yang dimana berperan untuk menjalankan
sistem informasi. Hal tersebut tentunya secara tidak langsung dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan- kesalahan dalam pengelolaan serta pengoperasian sistem akuntansi.

Sumber daya manusia yang dapat dikatakan berkualitas tentunya tidak hanya memiliki
skill yang baik melainkan harus memiliki perilaku yang baik juga. Perilaku yang baik dapat
dipengaruhi oleh motivasi dan sikap seseorang untuk mendorong dalam melakukan tindakan.
Perilaku karyawan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan. Perilaku karyawan secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil
dari laporan keuangan yang menjadi tolak ukur pengambilan keputusan pihak external dan
penggunanya.

Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan dari aspek keperilakuan dalam mendesain,
menganalisis, serta mengelola sistem akuntansi. Akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting) merupakan bidang ilmu akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia
dengan sistem informasi yang lingkupnya mencangkup akuntansi keuangan dan akutansi
manajemen (Supriyono, 2018:4)

1.2. Rumusan masalah


1. Apa itu teori human information processing(HIV) ?
2. Apa itu Sikap?
3. Apa itu Persepsi?
4. Apa itu emosi?
5. Apa itu Sistem Akuntansi persediaan?
6. Apa itu perhitungan biaya langsung atau variabel?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Teori Human Information Processing(HIP)

Teori Human Information Processing (HIP) adalah salah satu bidang penting ekonomi
yang secara khusus mengkaji rangkaian proses kerja mental yang kompleks yang dilakukan
manusia ketika berinteraksi dengan suatu sistem kerja. Dimana teori ini bertujuan untuk
menjelaskan dan memprediksi perilaku pada tingkatan individu/kelompok. Melalui teori ini
dapat dipahami kapasitas, keterbatasan, serta karakteristik kerja mental manusia yang
selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam merancang interaksi yang optimal. Dalam teori ini
mencakup tentang akuntansi keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang merupakan kombinasi dengan
ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku
manusia sehingga dapat memengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan
usaha/bisnis. Juga sebaliknya bagaimana akuntansi dapat memengaruhi perilaku manusia dan
juga pengambilan keputusanbisnis.

Pengertian lain dari Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin Ilmu
Akuntansi yang mengkaji mengenai hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi
serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan
diakui keberadaannya. Dengan demikian definisi akuntansi keperilakuan adalah suatu studi
tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan
pelaporan (Suartana,2010:1).

1) Manfaat Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan ini sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan dalam sistem
akuntansi. Manfaat akuntansi keperilakuan ini dirasakan oleh seorang Manajer atau Tim
Manajemen. Yang mana emosi atau habit kepada data-data akuntansi yang memberikan efek
terhadap keputusan yang akan diambil.

2) Aspek Penting Dalam AkuntansiKeperilakuan

Ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan (Schiff dan Lewin), diantaranya yaitu:

a) Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajemen


Teori organisasi modern memiliki perhatian dalam membahas perilaku komponen
entitas perusahaan sebagai dasar pemahaman tindakan dan motif-motif mereka. Teori
organisasi modern melihat interaksi antar elemen organisasi guna mendukung tujuan
organisasi.
b) Penganggaran dan Perencanaan

Fokus penganggaran dan perencanaan yakni formulasi tujuan organisasi dan interaksi
perilaku individu. Sebagian dimensi penting dalam area ini merupakan proses
partisipasi
penganggaran, level kesulitan mencapai tujuan, level aspirasi, dan adanya konflik
antara tujuan individu dengan tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dan
tujuan organisasi menjadi kerangka manajerial dalam pengembangan organisasi.

c) Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan lebih berfokus pada teori dan model tentang pengambilan
keputusan. Terdapat teori normatif, paradoks, dan model deksriptif dalam pengambilan
keputusan. Teori normatif merupakan bagaimana seharusnya orang mengambil
keputusan.

Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan dengan teori normatif, dan model deskriptif
membahas apa yang terjadi pada saat orang mengambil keputusan menurut fakta-fakta
empiris yang ada. Apa informasi yang dimanfaatkan dalam mengambil keputusan.
Informasi yang dipakai tetaplah informasiakuntansi.

d) Pengendalian

Aspek pengendalian sangat penting dalam suatu organisasi. Semakin besar organisasi,
membutuhkan tindakan pengendalian yang semakin intensif. Pengendalian sering
dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu kepada lingkungan.
Dimensi penting dalam pengendalian yaitu struktur organisasi, pengendalian internal,
desentralisasi-sentralisasi, dan kaitan antara hirarki administrasi. Perkembangan
terbaru dalam pengendalian internal yaitu diakuinya lingkungan pengendalian sebagai
salah satu kunci dalam pengendalian operasionalorganisasi.

e) Pelaporan Keuangan

Aspek perilaku dalam pelaporan keuangan mencakup perilaku perataan laba dan
keandalan informasi akuntansi dan relevansi informasi akuntansi untuk investor.
Perataan laba merupakan bagian dari manajemen laba yang dikarenakan oleh pihak
manajemen memilki informasi khusus untuk kepentingan dirinya.

f) Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Adapun ruang lingkup akuntansi keperilakuan yaitu sebagai berikut:

1) Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi bangunan dan


penggunaan sistem informasi yang diterapkan dalam perusahaan dan organisasi
yang berarti bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen mempengaruhi
sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi, apakah desain sistem
pengendalian akuntansi bisa diterapkan secara universal atau tidak.
2) Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi perilaku manusia, yang berarti
bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi kinerja, motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan kerjasama.
3) Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan strategi untuk
mengubahnya yang berarti bagaimana sistem akuntansi dapat dipergunakan untuk
memengaruhi perilaku, dan bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul
istilah freezing (membekukan) dan unfreezing (mencairkan). Contohnya perubahan
sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang mudah tetapi perlu upaya untuk
sampai pada aplikasi sistem itu sendiri karena bisa jadi terdapat resistensi di situ.

2.2. Sikap

Sikap pada hakikatnya merupakan kecenderungan pernyataan seseorang, baik


menyenangkan maupun tidak menyenangkan, yang mencerminkan bagaimana merasa tentang
orang, objek atau kejadian dalam lingkungannya (Wibowo 2014:50). Sikap pada umumnya
sering diartikan sebagai suatu tindakan yang dilakukan individu untuk memberikan tanggapan
pada suatu hal. Proses yang mengawali terbentuknya sikap adalah adanya objek disekitar
individu memberikan stimulus yang kemudian mengenai alat indra individu, informasi yang
tangkap mengenai objek kemudian diproses di dalam otak dan memunculkan suatu reaksi.
Penilaian yang muncul, positif atau negatif dipengaruhi oleh informasi sebelumnya,atau
pengalaman pribadi individu.

2.3. Persepsi

Persepsi adalah merupakan suatu proses yang memungkinkan kita mengorganisir


informasi dan menginterpretasikan kesan terhadap lingkungan sekitarnya (Wibowo 2014:60).
Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam
bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian
individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir,
pengalaman-pengalaman, yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi suatu
stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.
2.4. Emosi

Emosi dapat mempengaruhi perilaku bekerja. Emosi merupakan perasaan intens yang
diarahkan pada seseorang atau sesuatu (Lubis, 2010:14). Sejalan dengan usianya, emosi
seorang individu pun akan terus berkembang. Proses pembentukan melewati setiap fase
perkembangan, yang didukung oleh faktor internal maupun faktor eksternal. faktor internal
misalnya usia, dan lingkungan keluarga. sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya,
lingkungan sekolah dan masyarakat.

2.5. Sistem Akuntansi Persediaan

Akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan


laporan keuangan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi
perusahaan. Sedangkan sistem akuntansi adalah kumpulan elemen yaitu formulir, jurnal, buku
besar, buku pembantu, dan laporan keuangan yang akan digunakan oleh manajemen untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Persediaan merupakan barang-barang atau bahan baku yang diperlukan dalam proses
produksi maupun digunakan untuk dijual dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu, sistem
akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat setiap jenis persediaan yang ada digudang.
Sistem ini berhubungan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem
pembelian, sistem retur pembelian dan sistem akuntansi biaya produksi.

Menurut Mulyadi (2014:553), sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat


mutasi tiap jenis persediaan yang disimpan digudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem
penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, sistem akuntansi
biaya produksi.

Maka, sistem akuntansi persediaan merupakan formulir-formulir, catatan-catatan,


prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu
kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-
laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak
lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga Pemerintah
untuk menilai hasil operasi. Dalam sisitem akuntansi persediaan secara manual,
diselenggarakan dua catatan akuntansi yaitu di fungsi gudang dan di fungsi akuntansi. Dibagian
gudang diselenggarakan kartu gudang untuk mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap
jenis barang yang disimpan di gudang. Biasanya kartu gudang tidak berisi data harga pokok
tiap jenis barang, namun hanya berisi informasi kuantitas tiap jenis barang yang disimpan di
gudang. Kartu gudang ini disimpan dalam arsip di kantor gudang untuk mencatat mutasi
kuantitas fisik barang di gudang.

Di samping kartu gudang, bagian gudang juga menyelenggarakan kartu gudang yang
ditempelkan pada tempat penyimpanan barang. Kartu gudang ini berfungsi sebagai identitas
barang yang disimpan untuk memudahkan pencairan barang dan sekaligus untuk mencatat
mutasi kuantitas barang.

Di bagian kartu persediaan (fungsi akuntansi) diselenggarakan kartu persediaan yang


digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang disimpan di gudang. Kartu
persediaan ini berfungsi sebagai alat kontrol catatan kuantitas barang yang diselenggarakan
oleh bagian gudang. Di samping itu, kartu gudang persediaan ini merupakan rincian rekening
kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar.

2.6. Perhitungan Biaya Langsung atau Variabel

 Filosofi yang Mendasari

Metode akuntansi biaya tradisional mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu
akan tetap konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang
diserahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk
mengatasi hal ini, penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya-volume-laba
diperkenalkan. Untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa
perlu untuk menyusun laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi
perhitungan biaya baru diperkenalkan sejak tahun 1930 yang disebut metode perhitungan
biaya langsung atau biaya variabel yang dianggap memberikan hasil yang lebih berarti bagi
manajemen dan bagi mereka yang berhadapan dengan pengambilan keputusan sehari-hari
berdasarkan hasil akuntansi biaya.
 Dorongan Keperilakuan

Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial dan
konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan
praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun secara teknis jika konsep, prinsip
atau praktik tersebut :

1) Menghambat manajer dari pengambilan berbagai tindakan operasi yang tidak


menguntungkan guna membenarkan adopsi atas suatu alternative akuntansi
2) Menghambat adopsi atas praktik akuntansi oleh perusahaan yang hanya menciptakan ilusi
kinerja.

 Pengendalian Biaya

Membagi biaya ke dalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik
untuk pengendalian biaya. Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya
kapasitas adalah seluruh biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat
dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
Biaya diskresioner yang muncul dari keputusan periodic yang tidak memiliki hubungan
optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output.

 Pengambilan Keputusan

Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan
mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang
lebih baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut ini.

1) Keputusan bauran produk

Keputusan mengenai bauran produk, manajer penjualan yang mengetahui margin


kontribusi dari produk – produknya akan jauh lebih mampu untuk memutuskan produk
mana yang akan didorong dan mana yang harus dikurangi atau ditolerir hanya karena
penjualannya menguntungkan produk lain.

2) Keputusan mengurangi biaya


Pengetahuan ini akan mendorong manajemen untuk sangat waspada terhadap biaya dan
juga memperkenalkan alat dan prosedur untuk menghemat biaya.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Akuntansi diimplementasikan dan dipraktikan tidak lepas dari masalah manusia


sebagai pelakunya, maka dari itu mempelajari dan memahami aspek perilaku manusia
dalam dunia akuntansi yang lebih dikenal dengan istilah akuntansi keperilakuan
(Behavioral accounting) merupakan hal yang sangat penting. Seperti pada PT Bosowa
Taksi Makassar telah ditemukan tindak kecurangan yang dilakukan oleh salah satu kasir
hal ini ditemukan pada saat dilakukan audit bulanan oleh PT Bosowa Taksi Makassar yaitu
tidak sesuainya transaksi yang di input dengan bukti bukti transaksi yang ada
(Hasnianti2019).

Karyawan yang tidak didasari dengan perilaku yang baik akan berpengaruh buruk
terhadap pekerjaan. Aspek keperilakuan yang terdiri dari aspek psikologi, dan psikologi
sosial khususnya sikap, persepsi, dan emosi karyawan merupakan salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat memperhatikan hal-hal tersebut
dalam memilih karyawan khususnya untuk pengelolaan keuangan secara tidak langsung
akan berdampak buruk bagi laporan keuangan dan perusahaan. Resiko yang akan terjadi
setiap penyalagunaan dan penyelewengan data dan informasi yang bisa merugikan
perusahaan dari segi keuangan dan citra perusahaan.
DAFTAR PUSAKA

Akay, Agus T. Poputra dan Meily Y.B. Kalalo. 2016. “Analisis Aspek Keperilakuan
Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Surya Wenang Indah
Manado”. Jurnal EMBA, Vol.4. No.1.

Buku Panduan Penulisan Skripsi FEB Universitas Muhammadiyah Makassar,

2020.

Capricia, Deskarina Yuri. 2018. “Analisis Aspek Keperilakuan Terhadap Penerapan


Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Indofruit Surabaya”. Wijaya Kusuma Surabaya
University, 2018.

Fahad, Muhammad. 2017. “Pengaruh Aspek Perilaku Individu dan Dukungan


Manajemen Puncak terhadap Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan
Manufaktur di Gresik”. Universitas Muhammadiyah Gresik, 2017.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:
Universitas Diponogoro.

Hudayati, 2002. Perkembangan Penelitian Akuntansi Keperilakuan: Berbagai Teori dan


Pendekatan yang Melandasi. JAAI Vol 6 No 2.

Lindawati, dan Irma Salamah. 2012. Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 14 No. 1
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/18633/183

95. Diakses tanggal 05 September 2020. Hal. 57.

Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan. Salemba Empat, Jakarta.

Mogontha Wulan, Grace B. Nangoi dan Natalia Gerungai. 2017. “Analisis Pengaruh
Aspek Keperilakuan Terhadap Sistem Akuntansi (Studi Kasus pada PT. Sinar Galesong
Prima di Manado)”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(2), 2017
Nahdiyan, Soffan. 2012. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Peralatan
Medis Dalam Menunjang Efektivitas Kerja Karyawan Unit Donor Darah PMI (Studi
Kasus pada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kota Bandung)”. Universitas
Widyatama, 2012.

Niswatin. 2012. Dimensi Keperilakuan dari Penganggaran Partisipatif. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai