DISUSUN OLEH :
Ilham
220200025
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi Keperilakuan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen kami
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................
2.2. Sikap..........................................................................................................................
2.3. Persepsi.....................................................................................................................
2.4. Emosi.........................................................................................................................
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................
DAFTAR PUSAKA................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pendapatan merupakan seluruh penerimaan baik berupa uang maupun berupa barang
sedangkan pengeluaran ialah sejumlah uang atau barang yang kita keluarkan untuk memenuhi
kebutuhan. Ilmu akuntansi dapat dipandang sebagai proses atau kegiatan yang meliputi proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian, penguraian, penggabungan,
pengikhtisaran, dan penyajian data keuangan (Lubis, 2017:3).
Penggunaan sistem akuntansi untuk mendapatkan informasi keuangan yang baik dan
berkualitas tidak lepas dari sumber daya manusia yang dimana berperan untuk menjalankan
sistem informasi. Hal tersebut tentunya secara tidak langsung dapat meminimalisir terjadinya
kesalahan- kesalahan dalam pengelolaan serta pengoperasian sistem akuntansi.
Sumber daya manusia yang dapat dikatakan berkualitas tentunya tidak hanya memiliki
skill yang baik melainkan harus memiliki perilaku yang baik juga. Perilaku yang baik dapat
dipengaruhi oleh motivasi dan sikap seseorang untuk mendorong dalam melakukan tindakan.
Perilaku karyawan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh dalam pencapaian tujuan
organisasi atau perusahaan. Perilaku karyawan secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil
dari laporan keuangan yang menjadi tolak ukur pengambilan keputusan pihak external dan
penggunanya.
Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan dari aspek keperilakuan dalam mendesain,
menganalisis, serta mengelola sistem akuntansi. Akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting) merupakan bidang ilmu akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia
dengan sistem informasi yang lingkupnya mencangkup akuntansi keuangan dan akutansi
manajemen (Supriyono, 2018:4)
BAB II
PEMBAHASAN
Teori Human Information Processing (HIP) adalah salah satu bidang penting ekonomi
yang secara khusus mengkaji rangkaian proses kerja mental yang kompleks yang dilakukan
manusia ketika berinteraksi dengan suatu sistem kerja. Dimana teori ini bertujuan untuk
menjelaskan dan memprediksi perilaku pada tingkatan individu/kelompok. Melalui teori ini
dapat dipahami kapasitas, keterbatasan, serta karakteristik kerja mental manusia yang
selanjutnya dapat dimanfaatkan dalam merancang interaksi yang optimal. Dalam teori ini
mencakup tentang akuntansi keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan yaitu suatu ilmu akuntansi yang merupakan kombinasi dengan
ilmu sosial. Akuntansi keperilakuan adalah ilmu yang menjelaskan tentang efek dari perilaku
manusia sehingga dapat memengaruhi data-data akuntansi dan juga pengambilan keputusan
usaha/bisnis. Juga sebaliknya bagaimana akuntansi dapat memengaruhi perilaku manusia dan
juga pengambilan keputusanbisnis.
Pengertian lain dari Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin Ilmu
Akuntansi yang mengkaji mengenai hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi
serta dimensi keperilakuan dari organisasi dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan
diakui keberadaannya. Dengan demikian definisi akuntansi keperilakuan adalah suatu studi
tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan
pelaporan (Suartana,2010:1).
Akuntansi keperilakuan ini sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan dalam sistem
akuntansi. Manfaat akuntansi keperilakuan ini dirasakan oleh seorang Manajer atau Tim
Manajemen. Yang mana emosi atau habit kepada data-data akuntansi yang memberikan efek
terhadap keputusan yang akan diambil.
Ada lima aspek penting dalam akuntansi keperilakuan (Schiff dan Lewin), diantaranya yaitu:
Fokus penganggaran dan perencanaan yakni formulasi tujuan organisasi dan interaksi
perilaku individu. Sebagian dimensi penting dalam area ini merupakan proses
partisipasi
penganggaran, level kesulitan mencapai tujuan, level aspirasi, dan adanya konflik
antara tujuan individu dengan tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan individu dan
tujuan organisasi menjadi kerangka manajerial dalam pengembangan organisasi.
c) Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan lebih berfokus pada teori dan model tentang pengambilan
keputusan. Terdapat teori normatif, paradoks, dan model deksriptif dalam pengambilan
keputusan. Teori normatif merupakan bagaimana seharusnya orang mengambil
keputusan.
Paradoks adalah sesuatu yang bertentangan dengan teori normatif, dan model deskriptif
membahas apa yang terjadi pada saat orang mengambil keputusan menurut fakta-fakta
empiris yang ada. Apa informasi yang dimanfaatkan dalam mengambil keputusan.
Informasi yang dipakai tetaplah informasiakuntansi.
d) Pengendalian
Aspek pengendalian sangat penting dalam suatu organisasi. Semakin besar organisasi,
membutuhkan tindakan pengendalian yang semakin intensif. Pengendalian sering
dihubungkan dengan pengukuran kinerja dan adaptasi individu kepada lingkungan.
Dimensi penting dalam pengendalian yaitu struktur organisasi, pengendalian internal,
desentralisasi-sentralisasi, dan kaitan antara hirarki administrasi. Perkembangan
terbaru dalam pengendalian internal yaitu diakuinya lingkungan pengendalian sebagai
salah satu kunci dalam pengendalian operasionalorganisasi.
e) Pelaporan Keuangan
Aspek perilaku dalam pelaporan keuangan mencakup perilaku perataan laba dan
keandalan informasi akuntansi dan relevansi informasi akuntansi untuk investor.
Perataan laba merupakan bagian dari manajemen laba yang dikarenakan oleh pihak
manajemen memilki informasi khusus untuk kepentingan dirinya.
2.2. Sikap
2.3. Persepsi
Emosi dapat mempengaruhi perilaku bekerja. Emosi merupakan perasaan intens yang
diarahkan pada seseorang atau sesuatu (Lubis, 2010:14). Sejalan dengan usianya, emosi
seorang individu pun akan terus berkembang. Proses pembentukan melewati setiap fase
perkembangan, yang didukung oleh faktor internal maupun faktor eksternal. faktor internal
misalnya usia, dan lingkungan keluarga. sedangkan faktor eksternal seperti teman sebaya,
lingkungan sekolah dan masyarakat.
Persediaan merupakan barang-barang atau bahan baku yang diperlukan dalam proses
produksi maupun digunakan untuk dijual dalam suatu periode tertentu. Oleh karena itu, sistem
akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat setiap jenis persediaan yang ada digudang.
Sistem ini berhubungan erat dengan sistem penjualan, sistem retur penjualan, sistem
pembelian, sistem retur pembelian dan sistem akuntansi biaya produksi.
Di samping kartu gudang, bagian gudang juga menyelenggarakan kartu gudang yang
ditempelkan pada tempat penyimpanan barang. Kartu gudang ini berfungsi sebagai identitas
barang yang disimpan untuk memudahkan pencairan barang dan sekaligus untuk mencatat
mutasi kuantitas barang.
Metode akuntansi biaya tradisional mengabaikan fakta bahwa biaya overhead tertentu
akan tetap konstan tanpa memedulikan kuantitas dari unit yang dihasilkan atau jasa yang
diserahkan, sementara biaya overhead yang lainnya berfluktuasi terhadap volume. Untuk
mengatasi hal ini, penyusunan anggaran fleksibel dan analisis biaya-volume-laba
diperkenalkan. Untuk memfasilitasi pengambilan keputusan dan pengendalian biaya tanpa
perlu untuk menyusun laporan pelengkap yang menghabiskan banyak waktu, suatu filosofi
perhitungan biaya baru diperkenalkan sejak tahun 1930 yang disebut metode perhitungan
biaya langsung atau biaya variabel yang dianggap memberikan hasil yang lebih berarti bagi
manajemen dan bagi mereka yang berhadapan dengan pengambilan keputusan sehari-hari
berdasarkan hasil akuntansi biaya.
Dorongan Keperilakuan
Konsep, prinsip, dan praktik akuntansi mempengaruhi pengukuran kinerja menajerial dan
konsekuensinya, keputusan manajemen. Hawkins menyatakan bahwa konsep, prinsip, dan
praktik akuntansi adalah bagus secara keperilakuan maupun secara teknis jika konsep, prinsip
atau praktik tersebut :
Pengendalian Biaya
Membagi biaya ke dalam komponen variable dan tetap memberikan dasar yang lebih baik
untuk pengendalian biaya. Biaya teknik meliputi biaya bahan baku langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead variabel. Biaya tetap yang dikomitmenkan atau biaya
kapasitas adalah seluruh biaya organisasi dan pabrik yang terus terjadi dan yang tidak dapat
dikurangi tanpa merugikan kompetensi organisasi untuk memenuhi tujuan jangka panjang.
Biaya diskresioner yang muncul dari keputusan periodic yang tidak memiliki hubungan
optimum yang dapat ditunjukkan antara input dan output.
Pengambilan Keputusan
Pengetahuan akan biaya diferensial atau biaya variabel serta margin kontirbusi akan
mempengaruhi perilaku manajer dan mengarahkan mereka pada pengambilan keputusan yang
lebih baik. Beberapa situasi pengambilan keputusan yang umum akan dijelaskan berikut ini.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Karyawan yang tidak didasari dengan perilaku yang baik akan berpengaruh buruk
terhadap pekerjaan. Aspek keperilakuan yang terdiri dari aspek psikologi, dan psikologi
sosial khususnya sikap, persepsi, dan emosi karyawan merupakan salah satu hal yang harus
diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan yang tidak dapat memperhatikan hal-hal tersebut
dalam memilih karyawan khususnya untuk pengelolaan keuangan secara tidak langsung
akan berdampak buruk bagi laporan keuangan dan perusahaan. Resiko yang akan terjadi
setiap penyalagunaan dan penyelewengan data dan informasi yang bisa merugikan
perusahaan dari segi keuangan dan citra perusahaan.
DAFTAR PUSAKA
Akay, Agus T. Poputra dan Meily Y.B. Kalalo. 2016. “Analisis Aspek Keperilakuan
Terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Persediaan pada PT. Surya Wenang Indah
Manado”. Jurnal EMBA, Vol.4. No.1.
2020.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang:
Universitas Diponogoro.
Lindawati, dan Irma Salamah. 2012. Pemanfaatan Sistem Informasi dan Teknologi
Informasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Karyawan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol. 14 No. 1
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/index.php/aku/article/view/18633/183
Mogontha Wulan, Grace B. Nangoi dan Natalia Gerungai. 2017. “Analisis Pengaruh
Aspek Keperilakuan Terhadap Sistem Akuntansi (Studi Kasus pada PT. Sinar Galesong
Prima di Manado)”. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 12(2), 2017
Nahdiyan, Soffan. 2012. “Peranan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Peralatan
Medis Dalam Menunjang Efektivitas Kerja Karyawan Unit Donor Darah PMI (Studi
Kasus pada Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia Kota Bandung)”. Universitas
Widyatama, 2012.
Niswatin. 2012. Dimensi Keperilakuan dari Penganggaran Partisipatif. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi.