Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DAN ILMU KEPERILAKUAN

Diajukan untuk memenuhi tugas kuliah Akuntansi Keperilakuan yang diasuh oleh
Bapak Rusnaidi, S.E,M.Si

Oleh :
USWATUN CHASANAH (2302110061)
ZAL SABILA (2102110008)

S-1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Konsep dan Ilmu Keperilakuan”. Makalah ini diajukan untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Akuntansi Keperilakuan yang diasuh oleh Bapak
Rusnaidi, S.E, M.Si.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta membantu
dalam penyelesaian makalah ini dalam bentuk materil. Sehingga, makalah ini dapat
diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari bapak demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya berharap agar makalah ini dapat memberikan informasi dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi keperilakukan ialah ilmu akuntansi yang dikomninasikan dengan ilmu
sosial. Akuntansi keperilakukan ialah ilmu yang mempelajari efek dari perilaku
manusia sehingga bisa mempengaruhi data-data akuntansi serta pengambilan
keputusan usaha/bisnis. juga sebaliknya bagaimana akuntansi bisa mempengaruhi
perilaku manusia serta pengambilan keputusan bisnis.
Akuntansi keperilakuan berkaitan dengan perilaku manusia dan hubungannya dengan
desain, konstruksi, dan penggunaan sistem informasi akuntansi secara efisien.
Akuntansi keperilakuan pada area ini berhubungan dengan bagaimana sistem
akuntansi memengaruhi motivasi, produktifitas, pembuatan keputusan, kepuasan
kerja, dan kerja sama. Anggaran yang terlalu ketat akan menurunkan karyawan atau
anggaran yang terlalu longgar akan menyebabkan ketidak efisienan.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa pengertian konsep dan ilmu keperilakuan?
b. Bagaimana yang dimaksud dengan konsep dan ilmu keperilakuan?
c. Apa saja lingkup dan sasaran hasil ilmu keperilakuan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


a. Untuk mengetahui pengertian dari ilmu keperilakuan.
b. Untuk mengetahui maksud dari konsep dan ilmu keperilakuan.
c. Untuk mengetahui lingkup dan sasaran dari hasil ilmu keperilakuan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Ilmu Keperilakuan


Istilah ilmu keperilakuan merupakan istilah baru yang relative dan konsepnya
yang luas sehingga memerlukan percobaan untuk menggambarkan ruang lingkup dan
kontennya. Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset manapun, melalui percobaan dan
metode observasional, perilaku manusia dari segi fisikal dan lingkungan sosial.

Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari ilmu keperilakuan, penelitian yang
akurat seharusnya berdasar pada dua basic criteria, yaitu:

1. Harus bnar-benar berhubungan dengan dengan perilaku manusia, yaitu


mengidentifikasi keteraturan pokok dalam perilaku manusia, dari segi persamaan
maupun perbedaannya.
2. Penelitian seharusnya menyempurnakan dalam “cara saintifik”, maksudnya
penelitian harusnya merupakan percobaan yang sistematis untuk
menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan sehingga dapat memprediksi
beberapa phenomena; hal itu merupakan keteraturan pokok dalam perilaku
manusia yang dapat diobservasi.

Ilmu keperilakuan merupakan “human side” dari ilmu social. Ilmu sosial mencakup
disiplin Antropologu, ekonomi, sejarah, ilmu politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu
keperilakuan mencakup psikologi dan sosiologi, aspek keperilakuan ekonomi dan ilmu
politik, dan aspek keperilakuan antropologi.

Sasaran pembelajaran dari pengertian konsep keperilakuan adalah sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup dan Tujuan Akuntansi Kperilakuan


2. Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan; Persamaan dan Perbedaan
3. Perspektif pada Perilaku Manusia: Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial
4. Organisasional Mempengaruhi Perilaku
5. Peranan Teori
6. Budaya
Akuntansi Keperilakuan dibangun dari berbagai konsep yang terutama dari penelitian-
penelitian di bidang ilmu keperilakuan (behavioral science). Penelitian dibidang ilmu
keperilakuan ini memiliki dua kriteria, yang pertama adalah berkaitan dengan perilaku
manusia, dan yang kedua adalah dilakukan secara ilmiah (scientific manner). Jadi konsep
akuntansi keperilakukan dibangun dari penelitian ilmiah yang berkaitan langsung dengan
perilaku manusia. Akuntansi keperilakuan memfokuskan pada hubungan antara manusia
dengan sistem akuntansi. Ilmu keperilakuan itu sendiri didukung oleh 3 kontributor
utama,yaitu :

1. Ilmu psikologi
2. Ilmu sosiologi
3. Ilmu psikoligi sosial ilmu

Ilmu psikologi berfokus pada perilaku individu, sedangkan ilmu sosiologi dan psikologi
sosial berfokus pada perilaku kelompok dan sosial.
2.2 Pendalamam Konsep dan Ilmu keperilakuan

Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan pengambilan


keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi akuntansi (misalnya partisipasi
penganggaran, keketatan anggaran, dan karakter sistem informasi) dan fungsi auditing
terhadap perilaku, misalnya pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan auditor
dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-
fungsi akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan
pengambilan keputusan. Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu social manusia. Ilmu
social meliputi disiplin ilmu antropologi, ekonomi sejarah, politik, dan sosiologi. Ilmu
keperilakuan meliputi pskologi, sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu
pengetahuan politik, serta aspek antropologi.

Ilmu keprilakuan merupakan bagian dari ilmu social. Sedangkan akuntansi


keprilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keprilakuan. Oleh
karena itu, ilmuwan keprilakuan terlibat dalam riset terhadap aspek- aspek teori motivasi,
kepuasan social, maupun bentuk sikap. Sementara itu, para akuntan keperilakuan
menerapkan unsur-unsur khusus dari riset atau teori tersebut untuk menghasilkan
hubungan dengan situasi akuntansi yang ada.

Peningkatan ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan untuk menjadi dasar dalam
memilih infromasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan.

a. Akuntansi adalah tentang manusia

Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor sosial secara jelas didesain
dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Belum pernah ada
sudut pandang semacam itu, dan para akuntan belum pernah mengoperasikan perilaku
kepada suatu yang vakum. Para akuntan secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi
mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka
menginterprestasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana sistem
akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan memengaruhi organisasi. Jika
akuntan berhubungan dengan efektifitas dan prosedur perusahaan secara luas, maka
mereka juga selayaknya memonitor ketepatan asumsi yang bersifat kontradiktif terhadap
apa yang mereka lihatdan realitas perusahaan.
Dalam pengalaman dan praktik, banyak manajer dan akuntan telah memperoleh suatu
pemahaman yang lebih lagi dari sekedar aspek manusia dalam tugas mereka. Bagaimana
pun juga, harus diakui bahwa banyak sistem akuntansi masih dihadapkan pada kesulitan
manusia yang tidak terhitung.

b. Akuntansi adalah tindakan

` Dalam organisasi, semua anggotanya mempunyai peran yang harus dimainkan


dalam mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut bergantung pada seberapa besar porsi
tanggung jawab dan rasa tanggungjawab anggota tersebut terhadap pencapaian tujuan.
Rasa tanggungjawab tersebut pada sebagian organisasi dihargai dalam bentuk
penghargaan tertentu.Pencapaian tujuan dalam bentuk kuantitatif juga merupakan salah
satu bentuk tanggung jawab organisasi dalam memenuhi keinginannya untuk mencapai
tujuan dan sasaran organisasi. Peran anggota organisasi sangat berpengaruh pada
pencapaian tujuan.

Keselarasan antara individu dan organisasi akan dapat terwujud manakala individu
memahami dan patuh pada ketetapan-ketetapan yangada di dalam anggaran. Hal ini
menjadi sangat penting dalam suatu organisasi.

Akuntansi keperilakuan akan banyak menjelaskan dan membeerikan pemahaman


mengenai struktur dan dan fungsi dari system akuntansi, serta hubungan manusia terhdap
hal tersebut. Ilmu keperilakuan akan lebih banyak menyinggung ilmu-ilmu lain yang
lebih luas terhadap dinamisasi organisasi dan pengembangan pola perilaku. Keduanya
dapat bersama-sama dapat menjelaskan problem serta mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan bukti-bukti terkait. Keduanya dapat juga bekerjasama dalam memilih
metode penelitian, dalam analisis data, serta pada penulisan dan pelaporan.
Berikut dapat kita lihat dengan menggunakan tabel:

Perspektif pada Perilaku Manusia: Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial


Tiga bahasan pokok yang juga banyak berkontribusi terhadap khasanah ilmu
keperilakuan adalah psikologi, sosiologi, dan psikologi social. Semua menggambarkan
dan menjelaskan mengenai perilaku manusia. Namun ketiganya berbeda dari segi
perspektif terhadap perilaku manusia. Psikologi secara khusus membahas bagaimana
individu berperilaku, focus pada aksi manusia itu sendiri sebagai respon untuk
menstimuli lingkungan mereka.

Sosiologi dan psikologi social, dilain sisi, focus pada kelompok, atau social, perilaku.
Keduanya menekankan pada interaksi antara individu, bukan pada stimuli fisikal.
Perilaku menjelaskan pada hubungan social, pengaruh social, dan kelompok yang
dinamis. Percobaan dibuat untuk memahami bagaimana bagaimana individu berpikir,
merasa, dan aksi yang dipengaruhi oleh imajinasi, atau kehadiran orang lain.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi perilaku manusia, termasuk kebutuhan


individual dan motivasi-motivasi, tekanan kelompok, permintaan organisasional, sejarah
personal, latar belakang yang unik dari individu-individu, konfli dari dalam dan luar
organisasi, waktu permintaan, tanggungjawab personal dan social, dan seterusnya.

Organisasional Mempengaruhi Perilaku


Orang yang bekerja pada suatu organisasi, perilakunya dapat dipengaruhi oleh banyak
factor, termasuk ukuran dan struktur organisasi, gaya manajemen, otoritas/tanggungjawab
dalam hubungan kerja, status hubungan, norma kelompok juga mempengaruhi perilaku
dan fungsi organisasi. Memperoleh informasi dalam sebuah perusahaan juga berbeda
peerimaannya. Ada informasi yang akurat, kurang jelas ataupun tidak terkait sama sekali.
Berdasarkan informasi tersebut, individu meprosesnya, kemudia keputusan dibuat dan
sikap mulai kelihatan. Misalnya, official menyatakan bahwa hal tersebut merupakan
pekerjaan yang berat dan akan terus menerus mengembangkan dan meyakinkan tingkat
promosi kita, tapi non-offisial kemungkinan megindikasi yang sebaliknya. Keputusan
didasarkan pada informasi yang masing kurang akurat dan akan mempengaruhi sikap
kerja dan sikap ke depannya terhadap organisasi, dan hal itu tidak kondusif untuk
efisiensi opersional.

Peranan Teori
Sekumpulan pola perilaku yang diharapkan dan dibutuhkan wakil kepala keuangan untuk
sebuah peranan social. Peranan didefinisikan secara sederhana sebagai bagian dari orang-
orang yang terlibat dalam interaksi dengan yang lainnya. Peranan social diartikan sebagai
hak-hak,tugas-tugas, kewajiban, dan perilaku yang tepat yang dimiliki oleah orang-orang
yang memegang posisi tertentu dalam sebuah lingkungan social tertentu. Dalam
kelompok formal ataupun organisasi formal , peran didefinisikan sebagai kumpulan
peraturan. Dalam organisasi informal, mereka “mengerti”.

Peranan berbeda dengan perilaku orang yang memgang posisi tertentu dalam organisasi
dan menyatukan kelompok untuk spesialisasi dan fungsi kordinasi.Komponen Perilaku
actual dari peran disebut dengan norma.norma-norma adalah kebutuhan akan perilaku
yang tepat untuk sebuah peran khusus.

Struktur Sosial
Studi pembelajaran sistematic akan perilaku manusia tergantung pada dua factor yaitu:
pertama orang- orang bertindak dalam kebiasaan dan pengulangan pola; kedua orang-
orang tidak terisolasi ,mereka melakukan interaksi dengan lainnya. Untuk penerapan
dalam perilaku manusia, kita akan mempertimbangkan konsep masyarakat dan budaya.
Masyarakat bisa didefenisikan sebagai jumlah total hubungan sesama manusia. Konsep
masyarakat berlangsung secara terus menerus dan kesempurnaan antar individu dan
hubungan institusional. Konsep dari sebuah system digunakan dalam ilmu keperilakuan
dalam berbagai kajian ilmu. Ini mengarah pada susunan yang saling brehubungan dan
bagian yang independen ketika membahas tentang system tata surya, system hayati
ataupun system social. Pola dengan berbagai bagian dan subsistem beroperasi sebagai
struktur dari system. Pola struktur sosial mengarah pada bentuk hubungan antara berbagai
subsistem sosial dan individu yang mungkin membuat fungsi suatu masyarakat organisasi
sosial ataupun kelompok sosial.

Budaya
Budaya adalah cara hidup suatu masyarakat. Masyarakat tidak akan ada tanpa sebuah
budaya dan budaya tidak akan bertahan diluar masyarakat, atau cara hidup meliputi
system kepercayaan yang umum, cara perilaku yang diharapkan ataupun cara berpikir
yang diharapkan, pengetahuan teknis dan cara melakukan sesuatu. Budaya mempengaruhi
pola umum perilaku manusia karena budaya merupakan perilaku yang seharusnya ada
pada kondisi tertentu.

Aspek penting dalam suatu budaya yang akan menjamin keberlangsungan hidup manusia
yaitu secara fisik dan secara social. Untuk memahami perilaku dalam konsep organisasi
para akutan sebaiknya tahu ide ataupun pikiran suatu kebudayaan. Dalam beberapa
instansi budaya organisasi merupakan lingkungan kerja merujuk pada lingkungan kerja
dan iklim organisasi. Dasar pikiran awal bahwa elemem-elemen budaya mempengaruhi
perilaku. Budaya bisnis adalah system umum dari etika bisnis, pelaksanaan bisnis,
pengetahuan bisnis dan hardware yang mempengaruhi perilaku.
2.3 Lingkup dan Sasaran Hasil Ilmu Keperilakuan

Lingkup akuntansi keperilakuan

Ruang lingkup akuntansi keperilakuan sungguh luas, yang meliputinya antara lain:

1. Aplikasi dari konsep ilmu keperilakuan terhadap desain dan kostruksi system
akuntansi.
2. Studi reaksi manusia terhadap format dan isi laporan akuntansi.
3. Cara dengan mana informasi diproses untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.
4. Pengembangan teknik pelaporan yang dapat mengkomunikasikan perilaku
pemakai data.
5. Pengembangan strategi untuk memotivasi dan memengaruhi perilaku, cita-cita,
serta tujuan dari orang-orang yang menjalankan organisasi.

Secara umum lingkup dari akuntansi keperilakuan terbagi tiga bidang besar yaitu:

1. Perilaku manusia berdasarkan desain, kontruksi, dan penggunaan sistem


akuntansi.
2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.
3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.

Akuntansi Keperilakuan : Perluasan logis dari Peran Akuntansi Tradisional

Sejak meningkatnya jumlah orang yang telah memberikan pengakuan terhadap


beberapa aspek perilaku dan sosial dari akuntansi belakangan ini terdapat suatu
kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih
substansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi dengan baik
sehingga membuat system akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih bisa diterima oleh
para menejer dan karyawan. Pelayanan akuntansi mungkin juga telah sampai pada puncak
permasalahan yang rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul dari beberapa nilai yang
ada. Tetapi, pertimbangan social dan perilaku tidak berarti mengubah resep dari tugas
akuntansi secara radikal. Para akuntan dalam perusahaan serta masyarakat akademis,
menrut pandangan popular ini, mulai mengembangkan prespektif mereka sendiri dalam
mendekati beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku
manusia pada orgaisasi.
Lingkup dan Sasaran Hasil Ilmu Keperilakuan

Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu sosial meliputi
disiplin ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu
keperilakuan meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu
pengetahuan politik, serta aspek antropologi keperilakuan. Beberapa jurnal telah
menerbitkan artikel yang didasarkan pada metode riset keperilakuan, pengembangan
teori, aplikasi praktik, dan uraian perilaku manusia dalam berbagai pengaturan.Terdapat
banyak temuan-temuan riset dari para ilmuan setiap tahunnya mengenai perkembangan
literatur ilmu keperilakuan.

Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan

Para akuntan keperilakuan memusatkan perhatian mereka padahubungan antara


perilaku dan system akuntansi. Mereka menyadari bahwa proses akuntansi melibatkan
ringkasan dari sejumlah kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia
dan akuntansi itu sendiri, serta dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku,
yang pada gilirannya secara bersama-sama akan menentukan semua keberhasilan
peristiwa ekonomi.

Para akuntan keperilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan


penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang mencatat pesanan
pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka
melakukan pekerjaan ituadalah untuk kelangsungan hidup organisasi. Para akuntan
keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat dengan bebas mendesain sistem
informasi untuk memengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan.
Tanggung jawab mereka menjangkau keluar pengumpulan dan pengukuran data yang
sederhana untuk meliputi persepsi dan penggunaan laporan akuntansi oleh orang lain.
Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah untuk
memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan yang diinginkan.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Akuntansi keperilakuan merupakan cabang ilmu akuntansi yang mempelajari hubungan


antara perilaku manusia dengan sistem informasi akuntansi. Dalam ilmu akuntansi aspek
keperilakuan dapat berpengaruh terhadap fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan
keuangan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangandan pengambilan
keputusan akuntan dan auditor. Akuntansi keperilakuan percaya bahwa tujuan utama
laporan akuntansi adalah memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi dilakukannya
tindakan yang diinginkan. Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial,
sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari ilmu akuntansi dan
pengetahuan keperilakuan. Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis
menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksikan perilaku
manusia.

Akuntansi selalu menggunakan konsep, prinsip, dan pendekatan dari disiplin ilmu lain
untuk meningkatkan kegunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

1. R.A. Supriyono. (2018). Akuntansi Keperilakuan.

2. https://www.scribd.com/doc/168776303/Konsep-Ilmu-Keprilakuan-Fix-Handbook

3. http://dominique122.blogspot.com/2015/04/konsep-ilmu-keperilakuan.html

Anda mungkin juga menyukai