Interaksi adalah suatu proses dan melalui itu identitas dinegosiasikan antara pihak
berinteraksi" dan kewajiban dan kebenaran yang didefinisikan.
CHAPTER III
I. ATTITUDES (SIKAP)
Sikap adalah kecenderungan yang berasal dari proses belajar untuk berekasi secara
konsisten baik dengan cara yang disukai (favorable) maupun tidak disukai (unfavorable)
terhadap obyek sikap yang bisa berupa orang, benda, ide ataupun kejadian.
Akuntan keperilakuan berkepentingan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai sikap
untuk memahami dan meramalkan perilaku. Akuntan keperilakuan mungkin berkepentingan
dalam sikap pekerja terhadap paket kompensasi yang diusulkan, sikap auditor internal
terhadap pengenalan paket software yang baru dan sikap konsumen terhadap perubahan
kemasan produk.
Komponen-komponen Sikap
Sikap mempunyai 3 komponen, yaitu:
1. Komponen kognitif, terbentuk dari gagasan, persepsi dan kepercayaan yang dimiliki
mengenai obyek sikap. Selain itu komponen kognitif juga berkaitan dengan informasi
yang dimiliki mengenai obyek sikap dan stereotip atau generalisasi yang mungkin
dibuat.
2. Komponen emosional atau afektif, merujuk pada perasaan yang dimiliki terhadap
obyek sikap. Perasaan postif meliputi rasa menyukai, respek atau empati. Perasaan
negatif meliputi tidak menyukai, takut atau benci.
3. Komponen keperilakuan, berkenaan dengan bagaimana rekasi seseorang terhadap
obyek sikap.
MOTIVASI
Motivasi adalah proses untuk memulai tindakan yang berguna. Ini adalah kunci untuk
memprakarsai, mengendalikan, meneruskan dan mengarahkan perilaku. Motivasi juga
berkaitan dengan reaksi subyektif yang terjadi selama proses ini.
Motivasi adalah konsep penting untuk akuntan keperilakuan karena efektifitas
perusahaan tergantung pada kinerja pegawai sebagaimana yang diharapkan. Manajer dan
akuntan keperilakuan harus memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
level yang diharapkan sehingga tujuan organisasi tercapai. Motif adalah proses tunggal yang
memicu proses motivasi.
Need Theory (Teori Kebutuhan)
Teori Dua Faktor Hezberg
Expectancy Theory (Teori Pengharapan)
PERSEPSI
Persepsi adalah bagaimana seseorang melihat dan menilai suatu kejadian, obyek dan
orang. Seseorang bertindak dengan dasar persepsi mereka tanpa menghiraukan apakah
persepsi tersebut menggambarkan realita secara akurat atau tidak.
Manajer dan akuntan keperilakuan harus membangun persepsi yang akurat mengenai
orang-orang yang berhubungan dengannya. Akuntan keperilakuan perlu untuk mengetahui
mengenai persepsi karena persepsi yang membentuk gagasan dan sikap yang mempengaruhi
perilaku.
PEMBELAJARAN
Pola pemikiran dan perilaku yang dibawa oleh seseorang pada lingkungan kerjanya
merefleksikan pengalaman, persepsi dan motivasi pribadinya. Pola perilaku seperti itu
mungkin tidak sesuai untuk perusahaan. Untuk itu, akunyan keperilakuan harus tahu
mengenai prinsip-prinsip teori pembelajaran dalam rangka memperbaiki persepsi pekerja dan
memodifikasi perilaku yang tidak sesuai.
Pembelajaran adalah proses yang harus dijalani agar suatu perilaku baru dapat
terbentuk. Ia terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman dan pengulangan respon
terhadap stimulus atau situasi yang nyata. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan
pengulangan terjadi dalam dua bentuk:
1. Classical Conditioning (Pavlov's Dog)
2. Operant Conditioning
KEPRIBADIAN
Kepribadian berkaitan dengan karakteristik psikologis yang mengukur dan
merefleksikan bagaimana respon seseorang terhadap lingkungannya. Kepribadian adalah inti
dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung kensisten dan berlangsung terus-menerus.
Bagaimanapun juga, kepribadian dapat berubah.