Anda di halaman 1dari 7

M.

Alif Nur Irvan


14312479
CHAPTER 1
I. Pendahuluan akuntans keperilakuan
Akuntansi Keperilakuan adalah sebuah hubungan antara akuntansi dan ilmu sosial. Dan
ini berhubungan bagaimana perilaku manusia mempengaruhi data akuntansi dan keputusan
dalam bisnis dan bagaimana informasi akuntansi mempengaruhi pengambilan keputusan
dalam bisnis serta perilaku manusia.
 Peran Tradisional dari Akuntansi
Akuntansi adalah suatu layanan yang memiliki kedisiplinan untuk memberi
informasiyang relevan dan tepat waktu tentang gambaran keuangan suatu bisnis sebagai
acuan pengguna internal (manager) maupun eksternal (investor) dalam menggambil sebuah
keputusan.
Ada perbedaan antara akuntansi managemen dan akuntansi keuangan.
Akuntansikeuangan membuat laporan untuk pemakai esternal dan berpedoman pada standar
yang berlaku umum. Sedangkan akuntansi management membuat laporan untuk kepentingan
manajerial.
Sedangkan akuntansi keprilakuan adalah cabang ketiga dari ilmu akuntansi. !altersebut
berkaitan dengan hubungan antara perilaku manusia dan sistem" dan hal tersebuttermasuk ke
dalam akuntansi keuangan dan manajerial.
 Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis karena dapat
mengomunikasikaninformasi kepada seseorang oganisasi pemerintah masyarakat serta
investor dalammengambil keputusan. Akuntansi juga dapat menjadi sistem informasi pada
perusahaan.Sistem Informasi Akuntansi telah membangun struktur dan aktifitas bisnis pada
organisasi.Sistem tersebut mencakup mengukur merekam dan meringkas keadian ekonomi.
 Dimana Akuntan Bekerja
Akuntan bekerja pada perusahaan bisnis perusahaan non profit serta kantor akuntan
publik. Akuntan yang bekerja pada perusahaan bisnis dan perusahaan non profit memiliki
peran sebagai perencanaan bisnis memperbaiki sektor keuangan serta mengontrol. Padakantor
akuntan publik para akuntan memiliki fungsi sebagai auditor pekerjaannya mengaudit
perusahaan profit mauoun non profit. Tetapi akuntan pada kantor akuntan publik tidak hanya
berperan sebagai auditor tetapi juga sebagai konsultan laporan akuntansi (dengan catatantidak
boleh mengaudit perusahaan yang diberi jasa konsultasi laoran keuangan.
II. Dimensi Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi tradisional hanya berfokus pada pelaporan dari informasi keuangan saja.Tetapi
sekarang tidak hanya informasi keuangan saja yang dibutuhkan tetapi lebih banyak informasi
pendukung laporan keuangan tersebut. Sehingga akuntan sekarang membutuhkan data-data
dari aktifitas perusahaan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan pemakailaporan
keuangan. Aktifitas-aktifitas tersebut termasuk lingkungan perusahaan" pemerintah"CSR"
dan lain sebagainya.

 Definisi dan Ruang Lingkup


Akuntansi perilaku melalui peran akuntansi tradisional meliputi mengumpulkan,
mengukur, mencatat dan melaoprkan informasi keuangan. !al ini mencerminkan
bahwadimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia.
Ruang lingkup akuntansi keprilakuan sangat luas meliputi perilaku manusia dalam
mendesain membangun dan menggunakan sistem akuntansi pembelajaran dari reaksimanusia
terhadap format dan isi dari laporan keuangan cara informasi informasi untuk pengambilan
keputusan teknik pengembangan pelaporan sebagai alat komunikasi pengguna"serta
pengembangan strategi untuk memotifasi dan menularkan perilaku aspirasi dan tujuankepada
penggerak organisasi.
 Penerapan Akuntansi Keperilakuan
Pada dasarnya tujuan dari akuntansi perilaku adalah untu mengukur dan mengefaluasi
pengukuran faktor perilaku yang relevan dan mengomunikasikan hasil pada pihak
eksternalmaupun internal sebagai alat pengambil keputusan. Tanpa informasi yang lengkap
laporanakuntasi tidaklah komplit dan pembuat keputusan tidak dapat menyajikan data yang
relevan.
 Behavioral Accounting : A Logical Extension of Accounting’s Traditional
role
Pengambil keputusan memakai laporan akuntan yang memiliki informasi
yangdidalamnya mengandung informasi yang relevan. Pemberian penjelasan pada
laporankeuangan tidak hanya menambah, tetapi dapat lebih menjelaskan lebih tentang data
padalaporan keuangan.
Akuntan telah dan masih sebagai sumber informasi sistem bagi perusahaan. untuk
ituakuntansi keprilakuan tetap menjadi komponen penting bagi akuntansi keuangan
maupunakuntasi managemen.
 Sejarah Perkembangan Akuntansi Perilaku
Kepedulian terhadap akuntansi keprilakuan bisa dikatakan berawal pada tahun 1952
ketika Chris Argyis dibiayai oleh fondation dia meneliti tentang The impact of Budgeton
people kemudian berlanjut pada penelitian yang dimuat dalam jurnal Harvard
Business&eview dengan judul human problem with Budged. Argyris menjadi pencetus dalam
penelitian di bidang keprilakuan dalam bisnis.
CHAPTER 1I
I. Survei Konsep Ilmu Perilaku dan Perspektif
Tujuan Ilmu keprilakuan adalah memahami, menjelaskan dan memprediksi tingkahlaku
manusia. dan dalam membentuk secara umum mengenai prilaku manusia harus dikumpulkan
memalui bukti empiris yang dikumpulkan secara impersonal dengan prosedur yang terbuka.
Menurut Bernard Berelson dan GA Steiner mengenai Ilmu keperilakuan adalah penelitian
ilmiah sangat berkaitan langsung dengan tingkah laku manusia. hal ini mencerminkan 2 hal
yang menonjol dari ilmu keperilakuan yaitu penelitian ilmiah dan perilaku manusia.
Perilaku akuntan focus pada hubungannya perilaku manusia dan system akuntansi.proses
akuntansi dipengaruhi oleh peristiwa ekonomi yang merupakan hasil dari perilaku yang
dilakukan oleh manusia. perilaku akuntansi juga dapat merancang system informasiyang
dapat mempengaruhi motivasi karyawan, moral maupun produktivitas. Perilaku akuntan juga
paham bahwa laporan akuntansi memiliki tujuan utama" yaitu untuk mempengaruhi perilaku
untuk memotivasi suatu tindakan yang akan diinginkan.
Ilmu perilaku adalah bagian dari ilmu social, dan akuntansi perilakua merupakan bagian
dari akuntansi dan ilmu perilaku. Artinya bahwa semuanya mungkin terlibat dalam penelitian
mengenai teori motivasi" stratifikasi social maupun pembentukan sikap.
Ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi yaitu:
 Teori Peran
Teori Peran adalah perilaku nyata yang disebut norma. nrma adalah harapan dan
kebutuhan perilaku yang sesuai untuk suatu peranan tertentu. Setiap peran berhubungan
dengan suatu identitas yang menggambarkan individu bagaimanamereka memecahkan suatu
masalah dalam situasi tertentu. Salah satu aspek pentingdari teori peran adalah identitas dan
perilaku yang diberikan secara sosial dan berkelanjutan secara sosial.
 Struktur Sosial
Studi keperilakuan manusia memiliki ketergantungan dalam dua fakta. Pertama
orang-orang bertindak secara teratur dengan pola yang sama. Kedua" orang-orang tidak
memikirkan bentuk tetapi mereka saling berhubungan satu dengan yang lainnya.Masyarakat
dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari sejumlah manusia. Konsep masyarakat yang
terjadi bersifat kontinuitas dan kompleks antara hubungan interpersonal dan kelembagaan.
Masyarakat saling berinteraksi dalam kelompok peran dan menjalin hubungan yang menjadi
ciri kehidupan manusia.
 Kultur atau Budaya
Budaya merupakan salah satu titik pandang yang dijadikan dalan hidup oleh
masyarakat. Tidak terdapat masyarakat tanpa suatu budaya dan budaya tidak ada diluar suatu
masyarakat. Aspek penting kultur budaya adalah menjamin kelangsungan hidup manusia baik
secara fisik maupun sosial.
II. Perbandingan antara Kerangka Idealis dan Materialistis
Kerangka idealis merupakan ide dan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat merupakan
penyebab munculnya norma budaya atau perilaku. Contohnya, masyarakat teologis akan
memiliki pandangan dengan masyarakat sekuler. Perbedaan-perbedaan pada nilai-nilai dalam
masyarakat akan membuat perbedaan dalam motivasi masyarakat dan dalam perilaku utama
mereka. Kerangka materialistik yang dicetus oleh Karl Marx menyatakan ide bukanlah
penyebab utama dari suatu perilaku. Akan tetapi ide tergantung pada basis ekonomi dan
hubungan masyarakat. Menurut mereka ide tidak menyebabkan pengembangan suatu norma
budaya, sistem ekonomi, atau sistem politik. Sebaliknya, mereka percaya bahwa jenis tertentu
dari sistem ekonomi akan menciptakan sebuah ideologi untuk membenarkan kapitalisme.
Isi dari kerangka interaksionis adalah makna dan realitas yang ditentukan secara sosial
melalui proses interaksi antar manusia mencapai definisi saling bersosial dan secara kolektif
menyetujui apa adanya. Interaksi dapat dilihat sebagai suatu alternatif dari teori peran. yang
terjadi. teori interaksionis melihat beberapa kelemahan dalam teori peran danmengoreksi
kelemahan tersebut. Teori interaksionis berpegang pada model interior manusia yang
mengasumsikan bahwa manusia termotivasi oleh kebutuhan" sikap" dan harapan orang lain.
dalam interaksi simbolik" manusia terlibat dalam perilaku untuk saling berpikir. dalam
pendekatan ini, perilaku adalah hasil dari negosiasi melalui interaksi.

Interaksi adalah suatu proses dan melalui itu identitas dinegosiasikan antara pihak
berinteraksi" dan kewajiban dan kebenaran yang didefinisikan.
CHAPTER III
I. ATTITUDES (SIKAP)
Sikap adalah kecenderungan yang berasal dari proses belajar untuk berekasi secara
konsisten baik dengan cara yang disukai (favorable) maupun tidak disukai (unfavorable)
terhadap obyek sikap yang bisa berupa orang, benda, ide ataupun kejadian.
Akuntan keperilakuan berkepentingan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai sikap
untuk memahami dan meramalkan perilaku. Akuntan keperilakuan mungkin berkepentingan
dalam sikap pekerja terhadap paket kompensasi yang diusulkan, sikap auditor internal
terhadap pengenalan paket software yang baru dan sikap konsumen terhadap perubahan
kemasan produk.
 Komponen-komponen Sikap
Sikap mempunyai 3 komponen, yaitu:
1. Komponen kognitif, terbentuk dari gagasan, persepsi dan kepercayaan yang dimiliki
mengenai obyek sikap. Selain itu komponen kognitif juga berkaitan dengan informasi
yang dimiliki mengenai obyek sikap dan stereotip atau generalisasi yang mungkin
dibuat.
2. Komponen emosional atau afektif, merujuk pada perasaan yang dimiliki terhadap
obyek sikap. Perasaan postif meliputi rasa menyukai, respek atau empati. Perasaan
negatif meliputi tidak menyukai, takut atau benci.
3. Komponen keperilakuan, berkenaan dengan bagaimana rekasi seseorang terhadap
obyek sikap.

 Kepercayaan, Opini, Nilai dan Kebiasaan


kepercayaan didefinisikan sebagai komponen kognitif dari sikap. Kepercayaan
mungkin didasarkan pada bukti ilmiah, prasangka atau intuisi. Opini dapat didefinisikan
sebagai sinonim dari sikap dan kepercayaan. Secara umum, opini lebih dipandang sebagai
konsep yang terbatas daripada sikap. Nilai adalah tujuan hidup dan standar perilaku yang
penting. Nilai adalah landasan dan pandangan dasar yang menjadi orientasi bagi seseoramg
untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Kebiasaan adalah pola-pola perilaku yang
dilakukan secara tidak sadar, otomatis dan berulang-ulang. 

 Fungsi-Fungsi dari Sikap


1. Pemahaman (Understanding)
2. Pemenuhan Kebutuhan (Need Satisfaction)
3. Pertahanan Diri (Ego Defense)
4. Ekspresi Nilai (Value Expression)

 Pembentukan dan Perubahan Sikap


Pembentukan sikap merujuk pada pengembangan sikap terhadap obyek yang tidak
pernah ada atau terjadi sebelumnya. Perubahan sikap merujuk pada penggantian sikap yang
baru untuk suatu obyek yang pernah ada atau terjadi sebelumnya.
Sikap terbentuk dari dasar faktor psikologis, personal dan sosial. Faktor psikologis
dan genetis mungkin membentuk kecenderungan terhadap pengembangan beberapa sikap.
 Teori-teori Perubahan Sikap
1. Stimulus - Response and Reinforcement Theories (Teori Respon – Stimulus dan
Penguatan)
2. Social Judgement Theory (Teori Keputusan Sosial)
3. Consistency and Dissonance Theory (Teori Konsistensi dan Ketidaksesuaian)
4. Self-Perception Theory (Teori Persepsi Diri)

 MOTIVASI
Motivasi adalah proses untuk memulai tindakan yang berguna. Ini adalah kunci untuk
memprakarsai, mengendalikan, meneruskan dan mengarahkan perilaku. Motivasi juga
berkaitan dengan reaksi subyektif yang terjadi selama proses ini.
Motivasi adalah konsep penting untuk akuntan keperilakuan karena efektifitas
perusahaan tergantung pada kinerja pegawai sebagaimana yang diharapkan. Manajer dan
akuntan keperilakuan harus memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
level yang diharapkan sehingga tujuan organisasi tercapai. Motif adalah proses tunggal yang
memicu proses motivasi.
 Need Theory (Teori Kebutuhan)
 Teori Dua Faktor Hezberg
 Expectancy Theory (Teori Pengharapan)

 PERSEPSI
Persepsi adalah bagaimana seseorang melihat dan menilai suatu kejadian, obyek dan
orang. Seseorang bertindak dengan dasar persepsi mereka tanpa menghiraukan apakah
persepsi tersebut menggambarkan realita secara akurat atau tidak.
Manajer dan akuntan keperilakuan harus membangun persepsi yang akurat mengenai
orang-orang yang berhubungan dengannya. Akuntan keperilakuan perlu untuk mengetahui
mengenai persepsi karena persepsi yang membentuk gagasan dan sikap yang mempengaruhi
perilaku.
 PEMBELAJARAN
Pola pemikiran dan perilaku yang dibawa oleh seseorang pada lingkungan kerjanya
merefleksikan pengalaman, persepsi dan motivasi pribadinya. Pola perilaku seperti itu
mungkin tidak sesuai untuk perusahaan. Untuk itu, akunyan keperilakuan harus tahu
mengenai prinsip-prinsip teori pembelajaran dalam rangka memperbaiki persepsi pekerja dan
memodifikasi perilaku yang tidak sesuai.
Pembelajaran adalah proses yang harus dijalani agar suatu perilaku baru dapat
terbentuk. Ia terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman dan pengulangan respon
terhadap stimulus atau situasi yang nyata. Kombinasi dari motivasi, pengalaman dan
pengulangan terjadi dalam dua bentuk:
1. Classical Conditioning (Pavlov's Dog)
2. Operant Conditioning

 KEPRIBADIAN
Kepribadian berkaitan dengan karakteristik psikologis yang mengukur dan
merefleksikan bagaimana respon seseorang terhadap lingkungannya. Kepribadian adalah inti
dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung kensisten dan berlangsung terus-menerus.
Bagaimanapun juga, kepribadian dapat berubah.

Anda mungkin juga menyukai