Anda di halaman 1dari 5

TUGAS HUKUM BISNIS

PERBEDAAN HUKUM PENANAMAN MODAL ASING DAN


DALAM NEGRI

Oleh:
Nama : M. Alif Nur Irvan

No. Mahasiswa : 14312479


Kelas :B

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA
Hukum Penanaman Modal Asing
Landasan hukum penanaman modal di Indonesia diatur dalam peraturan perundang-
undangan dan peraturan lain yang mengikutinya. Diantaranya adalah Undang-undang No 1
Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing jo Undang-undang No. 11 tahun 1970,
Undang-undang N0. 6 Tahun 1968 jo Undang-undang No. 12 Tahun 1970 Tentang
Penanaman Modal Dalam Negeri, kemudian diubah dengan Undang-undang Undang-undang
No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. Dalam ketentuan Pasal 5 ayat 2 Undang-
undang No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman modal selanjutnya disebut UUPM,
menyatakan bahwa: “Penanaman Modal Asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di dalam wilyah Negara Republik
Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh undang-undang”.
Dalam ketentuan umum Bab I Pasal 1 Undang-undang No. 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman modal (UUPM) mendefinisikan Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan
menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing
untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia. 11 Lebih lanjut untuk
pengaturan penanaman modal asing yang melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik
Indonesia dalam pelaksanaannya dapat menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanaman modal dalam negeri.12 Ketentuan mengenai penanaman
modal asing merujuk pada ketentuan dalam pasal lain dalam UUPM, yaitu pasal 5 ayat 2
yang menyatakan bahwa Penaman modal asing wajib dalam bentuk perseroan terbatas
berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia.
Kecuali ditentukan lain oleh undang-undang. 13 Adapun mekanisme permodalannya dapat
dilakukan dengan cara:
a.Mengambil bagian saham pada saat pendirian perseroan tebatas;
b.Membeli saham; dan
c.Melakukan cara lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 37 ayat 1 UUPM mengisyaratkan bahwa ketentuan-ketentuan lain yang
ditetapkan berdasarkan peraturan sebelumnya masih diberlakukan sepanjang tidak
bertentangan dengan UUPM yang baru dan selama belum diaturnya ketentuan yang
berdasarkan UUPM yang baru. 16 Pasal ini membawah pengaruh penting, karena peraturan-
peraturan pelaksana yang didasari oleh undang-undang sebelumnya masih dapat
diberlakukan. Salah satunya adalah Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) No. 10/SK/1985 Jo Keputusan Kepala BKPM No. 6/SK/1987 jo Keputusan BKPM
No. 57/SK/2004 jo Peraturan Kepala BKPM No. 1/P/2008, mensyaratkan bahwa salah satu
syarat permohonan penanaman modal asing adalah

 Arrangement of Joint venture Agreement


Joint venture merupakan kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik
modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian belaka (contractual).
 Joint Enterprise
Joint enterprise merupakan suatu kerjasama antara penanaman modal asing dengan
penanaman modal dalam negeri dengan membentuk suatu perusahaan atau badan hukum baru
sesuai dengan yang diisyaratkan dalam Pasal 3 UU PMA. Joint Enterprise merupakan suatu
perusahaan terbatas, yang modalnya terdiri dari modal dalam nilai rupiah maupun dengan
modal yang dinyatakan dalam valuta asing.
 Kontrak Karya
Pengertian kontrak karya (contract of work) sebagai suatu bentuk usaha
kerjasama antara penanaman modal asing dengan modal nasional terjadi apabila
penanam  modal  asing  membentuk  badan  hukum  Indonesia  dan badan  hukum  ini
mengadakan perjanjian kerja sama dengan suatu badan hukum yang mempergunakan
modal nasional. Bentuk kerjasama kontrak karya ini hanya terdapat dalam perjanjian
kerja sama antara badan hukum milik negara (BUMN)

Hukum Penanaman Modal Dalam Negri


Penanam modal Dalam Negeri bisa dilakukan oleh perorangan WNI, badan usaha
Negeri, dan/atau pemerintah Negeri yang melakukan penanaman modal di wilayah negara
Republik Indonesia. Kegiatan usaha usaha atau jenis usaha yang dan bisa dilakukan bagi
kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup
dan terbuka dengan persyaratan dan batasan kepemilikan modal Negeri atas bidang usaha
perusahaan diatur di dalam Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2010 Tentang Perubahan Daftar
Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang
Penanaman Modal (download disini).
Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) UUPM, bahwa kegiatan PMDN dapat dilakukan dalam
bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum, atau usaha
perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kriteria Perusahaan Penanaman Modal Negeri yang mendapatkan fasilitas
antara lain:

a) Menyerap banyak tenaga kerja

b) Termasuk skala prioritas tertinggi

c) Melakukan alih teknologi

d) Melakukan industri pionir

e) Menjaga kelestarian lingkungan hidup


Syarat-Syarat Melakukan Penanaman Modal Dalam Negeri
1) Permodalan: menggunakan modal yang merupakan kekayaan masyarakat Indonesia
baik langsung maupun tidak langsung
2) Pelaku Investasi : Negara dan swasta Pihak swasta dapat terdiri dari orang dan atau
badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum di Indonesia
3) Bidang usaha : semua bidang yang terbuka bagi swasta, yang dibina, dipelopori atau
dirintis oleh pemerintah.
4) Perizinan dan perpajakan : memenuhi perizinan yang ditetapkan oleh pemerintah
daerah. Antara lain : izin usaha, lokasi, pertanahan, perairan, eksplorasi, hak-hak khusus, dll.
5) Batas waktu berusaha : merujuk kepada peraturan dan kebijakan masing-masing daerah
6) Tenaga kerja: wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila
jabatan- jabatan tertentu belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia. Mematuhi
ketentuan UU ketenagakerjaan (merupakan hak dari karyawan)

Contoh Perusahaan dengan Penanaman Modal Asing


 PT. NEW STAR PRECISION INDUSTRIES
Alamat:
Kantor Pusat & Pabrik: CIKARANG INDUSTRIAL ESTATE Jalan Jababeka II G TOB
Block CC-23 Cikarang Bekasi 17530 West Java Phones – (021) 89830530 , 89930531 Fax. –
(021) 89830543
Tanggal Pendirian: 14 April 2000
Legal Status : Perseroan Terbatas (PT)
Category : Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)
Izin Perusahaan: The Capital INVESTMENT Coordinating Board – No. 233/I/PMA/2000
Dated 24 March 2000 – No. 514/III/PMA/2000 Dated 17 April 2000 – No.
206/III/PMA/2002 Dated 4 March 2002 – No. 419/III/PMA/2003 Dated 17 April 2003
Bidang Usaha: Steel Product Manufacturing
Kapasitas Produksi: Bolts and Nuts – 3,600 tons p.a.
Pasar: Ekspor & Domestik
Capitalization : Authorized Capital US$ 500,000 Issued Capital US$ 500,000 Paid Up
Capital US$ 200,000
Pemegang Saham :
Mrs. Suharti Bochari of Indonesia
Mr. Huang Chun Min of Taiwan
Mr. Lin Mei Lung of Taiwan
Mr. Huang Ching Kung of Taiwan
Mr. Huang Ching Chien of Taiwan
Total INVESTMENT : Equity Capital -US$ 500,000.-
Loan Capital -US$ – – –
Total Investment -US$ 500,000.-
Bankir : PT Bank CIMB NIAGA Tbk. .
Started Operation : 2000
Jumlah Karyawan: 40 orang
Supervisory Board :
Chairman – Mrs. Suharti Bochari
Dewan Manajemen :
President Director – Mr. Huang Ching Kung
Director (s) – Mr. Huang Chung Min

Referensi
http://alamatkantorindonesia.com/2014/perusahaan-produk-baja-di-cikarang-new-star-
precision-industries-pt/
http://www.sindikat.co.id/pembuatan/penanaman-modal/pendirian-pembuatan-pt-pmdn-
penanaman-modal-dalam-negeri
http://klikalamat.com/daftar-perusahaan-penanaman-modal-asing-pma/
https://angelinasinaga.wordpress.com/2013/05/31/penanaman-modal-asing-dan-penanaman-
modal-dalam-negeri/
http://muharyanto.blogspot.co.id/2009/04/blog-post.html

Anda mungkin juga menyukai