Anda di halaman 1dari 2

Nama :Tio Andharu W.

N
NIM / Kelas : 21040704053 / 21C
Tugas Hukum Dagang
A. LATAR BELAKANG
Apabila anda seorang konsultan hukum, lalu kemudian ada klien datang ke anda dengan
Maksud ingin berkonsultasi mengenai investasi di Indonesia, tapi klien anda ini tidak ingin
mendirikan langsung perusahaan di Indonesia. Dia hanya ingin menyertakan modal saja pada
investor dalam negeri yang memiliki bidang usaha yang sama atau mencari perantara untuk
mendistribusikan produk yang dihasilkan. Klien anda ini bermaksud untuk mengetahui
kepastian hukum di Indonesia mengenai kedua opsinya itu. Berikan argumentasi hukum anda
mengenai kedua opsi dimaksud sehingga memperjelas klien anda untuk memilih investasi yang
tepat.
B. DASAR HUKUM
1) UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2) UU No.6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri
3) UU No. 1 Tahun 1967
4) Pasal 64 KUHD
5) Pasal 67 KUHD
6) UU No. 25 Tahun 2007
C. ARGUMENTASI HUKUM
Berdasarkan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal ada 2 status permodalan;
a. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
b. Penanaman Modal Asing (PMA) adalah kegiatan menanam modal untuk
melakukan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh
penanam modal asing baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya, maupun
yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah penggunaan kekayaan seperti yang telah
dijelasakan dalam Pasal 1 UU No.6 Tahun 1968, baik secara langsung maupun tidak
langsung untuk menjalankan usaha berdasarkan ketentuan-ketentuan undang-undang.
Baik untuk pengembangan usahamya sendiri maupun tidak dilakukan secara langsung
untuk membangun usaha. Menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, terdapat 3 pihak yang dapat disebut sebagai Penanaman Modal Dalam
Negeri, yaitu warga negara Indonesia secara individu, badan usaha indonesia, dan badan
hukum Indonesia.
Menurut UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing adalah hanya meliputi
modal asing secara langsung yang dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-
ketentuan undang-undang dan digunakan untuk menjalankan usaha di Indonesia.
Dilakukan secara langsung, artinya investor secara langsung menangggung semua resiko
yang akan dialami dari penanaman modal tersebut. Di dalam Pasal 1 angka 3 Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, menyebutkan Penanaman
Modal Asing adalah kegiatan menanamkan modal untuk melakukan usaha diwilayah
Negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh Penanaman Modal Asing, baik yang
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanaman
modal dalam negeri.
Lalu untuk menentukan perantara pedagang yang sesuai dengan klien, ditemukan 2
macam pedagang perantara yang relevan, yaitu Makelar dan Komisioner. Makelar adalah
seorang pedagang perantara yang diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk itu. Ia
menyelenggarakan perusahaan dengan melakukan pekerjaan atas amanat dan nama orang
lain dengan mendapat upah atau provisi tertentu. Menurut Pasal 64 KUHD pekerjaan
makelar terdiri dari mengadakan pembelian dan penjualan untuk majikannya atas barang-
barang dagangan, kapal-kapal, saham-saham dalam dana umum dan efek lainnya dan
obligasi, surat-surat wesel, surat-surat order dan surat-surat dagang lainnya,
menyelenggarakan diskonto, asuransi, perkreditan dengan jaminan kapal dan pemuatan
kapal, perutangan uang dan lain sebagainya. Makelar juga dapat dikatakan menjadi
penengah antara penjual dan pembeli Makelar bertugas mempertemukan pembeli dan
penjual untuk bisa bertransaksi atau kontrak jual beli.
Sedangkan Komisioner menurut Pasal 67 KUHD adalah perusahaan atau perseorangan
yang pekerjaannya membuat kontrak atas amanat orang lain, tetapi ketika komisioner
membuat kontrak tersebut, ia melakukannya atas namanya sendiri. Dalam melaksanakan
amanat tersebut, komisioner mendapatkan upah atau provisi dari si pemberi amanatnya.
Mengenai Perlakuan negara terhadap investor telah diatur dalam Pasal 6 UU No. 25 Tahun
2007 :
1) Pemerintah menjamin perlakuan yang sama kepada semua penanam modal dari
semua negara yang melakukan kegiatan penanaman modal di Indonesia
sebagaimana diatur dengan peraturan perundang-undangan.
2) Perlakuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi penanam modal
dari negara-negara dengan hak khusus berdasarkan perjanjian dengan Indonesia.
D. KESIMPULAN
Dari ilustrasi dan penjelasan yang telah diberikan saya menyimpulkan bahwa klien saya
dapat melakukan investasi dengan Penanaman Modal Dalam Negeri, dengan menggunakan
jasa perantara makelar dikarenakan menurut saya makelar lebih relevan dengan keperluan
klien saya. Selain itu dengan menggunakan makelar, klien mendapatkan kepastian hukum
yang lebih aman, karena seorang makelar diwajibkan untuk mencatat setiap perjanjian yang
dilakukan kliennya dan apabila terjadi sengketa, catatan dari makelar ini dapat menjadi
bukti karena pencatatan ini diatur oleh undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai