Anda di halaman 1dari 11

Bentuk - Bentuk Kerjasama dalam Investasi

PARIDA ANGRIANI., M.H


Joint Venture
Joint venture adalah usaha bisnis yang
dilakukan oleh dua entitas bisnis atau lebih
untuk periode waktu tertentu. kerja sama ini
diciptakan untuk memberikan tujuan spesifik
dan ditentukan dalam rencana yang telah
disepakati. Sistem ini biasanya berakhir
setelah tujuan-tujuan tersebut terpenuhi kecuali
para pihak memutuskan untuk terus bekerja
sama. Para pihak yang terlibat dalam sistem ini
diatur oleh perjanjian kontrak yang mereka
buat.
Joint Venture
Di Indonesia sendiri sistem joint venture telah diatur regulasinya
oleh undang - undang sebagai berikut :
1. UU no 25 tahun 2007 sebagai kegiatan Penanaman Modal
Asing.
2. UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman
Modal Asing
3. PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan
penanaman Modal Asing
4. PP Nomor 20 Tahun Pemilikan Saham dalam Perusahaan
yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing
5. 4 SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi / Ketua
Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994
tentang ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam
perusahaan yang didirikan dalam rangka penanaman modal
asing.
Joint Enterprise
Joint Enterprise adalah salah satu bentuk
dari Joint Venture. Bentuk Penanaman
Modal Asing ini adalah kerjasama dari dua
pihak pemodal asing dan dalam negeri
yang membentuk badan hukum baru yang
sesuai dengan hukum Indonesia. Adanya
badan hukum inilah yang membedakan
antara joint venture dengan joint enter-
prise. Modal joint enterprise dapat terdiri
dari valuta asing dan dari nilai rupiah
yang kemudian dimasukkan ke badan
hukum Indonesia. Joint enterprise telah
diatur pada Pasal 3 UU Penanaman
Joint Enterprise
Bentuk kerja sama ini cukup diminati oleh para
investor, mengingat
 Setiap usaha di Indonesia membutuhkan ru-
piah untuk pembayaran harga - harga yang
lebih murah dan mudah diperoleh, pemba-
yaran gaji pegawai dan other costs.
 Investor asing tidak harus menanamkan
modal dalam bentuk valuta asing dapat
dalam bentuk mesin-mesin atau hasil
produksi penanaman tersebut
 Dengan bekerja sama dengan pengusaha
nasional. Maka investor asing dapat
memperkecil risiko
Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract)

Production Sharing Contract, merupakan kontrak


kerjasama antara satu atau beberapa investor dengan
pemerintah suatu negara (biasanya diwakili oleh
kementrian yang membawahi masalah sumber daya
energi atau perusahaan negara dibidang terkait) yang
didalamnya terdapat hak untuk mengeksplorasi dan
mengeksploitasi sumber daya mineral di suatu area
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam hal
ini, pemerintah memanfaatkan investor sebagai
kontraktor dalam hal eksplorasi dan ekstraksi, namun
demikian status kepemilikan sumberdaya mineral (jika
ditemukan) tetap ditangan pemerintah.
Penanaman Modal dengan DISC-RUPIAH

Penanaman Modal dengan DISC-RUPIAH


(DISC: Debt Investment Convertion Scheme),
bentuk kerja sama campuran antara kredit
dengan penanaman modal. Pengembalian kredit
dikonversi/diubah menjadi penanaman modal
asing. Pelunasan utang yang semula diperhi-
tungkan berdasarkan valuta asing , tetapi diba-
yar dengan rupiah . biasanya dilakukan untuk
tagihan-tagihan kreditor asing yang tidak
dijamin oleh pemerintah
Kredit Investasi
Penanaman modal dengan kredit
investasi : dalam praktik
penanaman modal ini banyak
dilakukan oleh para investor
nasional untuk membiayai
proyeknya yang ada di Indonesia.
Awalnya berupa kredit investasi
dari dana-dana luar negeri,
menjadi model nasional melalui
joint - venture. 
Portofolio Investasi
Portofolio Investasi adalah sekumpulan investasi yang dimi-
liki oleh suatu institusi ataupun perorangan. Bentuknya bisa
bermacam-macam, seperti obligasi, reksa dana,
properti, saham, dan instrumen investasi lainnya. Bagi
orang-orang yang melakukan investasi saham, ada pula isti-
lah Portofolio Saham, yaitu kumpulan aset investasi yang
berbentuk saham.

Pertimbangan Sebelum Menentukan Portofolio Investasi


1. Tujuan dan jangka waktu investasi
2. Modal
3. Profil Resiko Investor
Sumber Hukum Investasi
Sumber hukum investasi dapat dilihat dari dua
perspektif, yaitu hukum formal dan hukum materiil.
1. Hukum formal, terbagi menjadi dua bagian
yaitu tertulis (peraturan perundang - undangan
spt UU No. 25 Thn 2007 tentang Penanaman
Modal, UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal, serta dengan berlakunya UU Ciptaker),
dan tidak tertulis (kebiasaan masyarakat).
2. Hukum materiil, lebih cenderung pada
keberadaan/ aspek latar belakang yang
mempengaruhi pembentukan hukum formal,
seperti aspek politis, sosial ekonomis, budaya,
dan lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai