Anda di halaman 1dari 14

Konsep dan Sejarah

Investasi
PARIDA ANGRIANI., M.H
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pengertian Investasi
APA ITU INVESTASI ?
Investasi berasal dari kata invest yang berarti menanam atau menginvestasikan uang atau modal. Secara
umum investasi atau penanaman modal diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang
pribadi maupun badan hukum dalam upaya untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan nilai
modalnya, baik berbentuk uang tunai, peralatan, aset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual, maupun
keahlian.
investasi adalah upaya penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari. Modal bisa
berupa uang atau sumber daya yang lain.Dengan berinvestasi, orang berharap bisa mendapatkan manfaat di
masa mendatang.
Investasi menurut Fitzgeral adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana)
yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan
dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
Menurut Mulyadi investasi adalah sebuah keterkaitan antara dari sumber-sumber yang dalam suatu periode
dengan masa yang panjang untuk mendapatkan hasil keuntungan di masa yang mendatang.
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25
TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL
PASAL 1 menyebutkan :
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan
menanam modal, baik oleh penanam modal dalam
negeri maupun penanam modal asing untuk
melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia.
1. Priode Kolonialisme Kuno dimulai abad ke 17 dan abad 18, yang ditandai dengan berdirinya
perusahaan-perusahaan oleh Spanyol, Belanda dan Inggris dengan mendirikan tambang dan
perkebunan di beberapa negara jajahan di Asia dengan cara merampas dan mengeksploitasi
sumber-sumber kekayaan alam dan kekayaan penduduk jajahan.
2. Priode Imprealisme Baru dimulai abad ke 19, di Afrika, Asia Tenggara dan beberapa negara lain
yang terbelenggu dalam system jajahan, berupa investasi fasilitas perkebunan, jalan-jalan yang
Sejarah investasi menciptakan infrastruktur yang penting bagi negara jajahan
3. Priode investasi tahun 1960-an dimulai ketika negara-negara sedang berkembang memperkenalkan
strategi substitusi impor sebagai cara yang dianggap tercepat untuk menuju indutrialisasi.
4. Adapun sejarah perkembangan investasi di Indonesia dibagi mejadi tiga periode, yaitu pada masa
awal kemerdekaan 1945-1965,pada masa Orde Baru, dan masa orde Reformasi. Pada masa awal
kemerdekaan atau masa Orde Lama 1945-1965, arus investasi ke Indonesia menjadi tidak ada. Hal
tersebut dikarenakan semua perusahaan telah dinasionalisasi untuk kepentingan nasional.
Momentum awal mengalirnya investasi ke Indonesia dimulai pada masa Orde Baru 1967-1997.
Masa ini ditandai dengan telah diundangkannya Undang- undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing dan Undang- undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal
Dalam Negeri. Keberadaan kedua instrumen hukum tersebut adalah untuk memberikan
kesempatan kepada pemodal asing dan domestik untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
Pada masa Orde Reformasi 1998-2004, arus investasi ke Indonesia mengalami penurunan. Ini
terbukti jumlah investasi yang masuk sangat sedikit. Tahun 1997 menjadi awal bagi pertumbuhan
negatif investasi asing. Kemudian tahun 1999 menorehkan catatan buruk bagi investasi dengan
terjadinya defisit investasi yang terus berlanjut hingga tahun 2003. Dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya, aliran investasi yang masuk ke Indonesia sangat minim, sedangkan negara
lain masih menikmati aliran investasi asing yang positif kendati terimbas krisis. Faktor penyebab
utama rendahnya investasi yang masuk ke Indonesia adalah adanya anggapan dari para investor
bahwa Indonesia merupakan negara yang belum aman dalam menanamkan investasinya karena
belum stabilnya kondisi bangsa Indonesia.
Jenis-jenis invetasi
1. Investasi berdasarkan asetnya merupakan
pengolongan investasi berdasarkan aspek
modal dan kekayaan, seperti real asset
maupun financial asset.
2. Investasi berdasarkan pengarunya adalah
investasi yang didasarkan pada faktor-faktor
yang mempengaruhi atau tidak sebuah
investasi baik dari tingkat pendapatan
maupun kenaikan permintaan barang.
3. Investasi berdasarkan sumber pembiayaan
adalah investasi yang berasal dari modal
Prinsip Prinsip Investasi
9 Prinsip Investasi dari Warren Buffett
1.Lakukan pada bidang yang Anda mengerti
2.Mulai berinvestasi sedini mungkin
3.Investasi membutuhkan waktu
4.Jangan menggunakan uang investasi untuk
kebutuhan sehari-hari
5.Lakukan investasi setelah melakukan riset
6.Jangan mudah tergoda
7.Lakukan investasi jangka panjang
8.Hindari hutang
9.Jangan mengikuti tren
Dilihat dari jangka waktunya, investasi dapat
dibagi menjadi dua kategori.

1. Investasi Jangka Pendek

Jenis investasi ini memiliki periode yang cukup pendek dengan hasil return yang dapat
dilihat setelah 3 sampai 12 bulan. Jenis investasi ini juga sering disebut dengan istilah
investasi sementara atau sekadar untuk mengamankan dana yang dimiliki sambil
menunggu munculnya peluang investasi lain yang memiliki return relatif lebih optimal.

2. Investasi Jangka Panjang


Setiap instrumen investasi yang masuk ke dalam kategori ini butuh waktu bertahun-tahun untuk
mulai menghasilkan return. Tidak jarang, seorang investor harus menahan dan menyimpan investasi
ini hingga 10 tahun sebelum menjualnya dan merealisasikan return. Bahkan tidak sedikit investasi
jangka panjang yang hanya dibeli tanpa dijual kembali.

Meski membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk menghasilkan return, investasi jangka
panjang umumnya memiliki return yang lebih optimal dibandingkan jenis investasi jangka pendek.
Namun sebagai konsekuensinya, risiko yang ditanggung juga umumnya lebih tinggi.
Di Indonesia dalam perkembangannya dikenal istilah konvesional
dan syariah.

Pengertian investasi konvensional adalah investasi yang dilakukan


dengan cara mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa
mengunakan prinsip syariat islam.

Adapun investasi Syariah adalah kegiatan penanaman modal


dengan prinsip kaidah islam atau hukum islam yang berpedoman
pada syariat islam.
Perbedaan Investasi Syariah &
Konvensional
Investasi konvensional berasaskan bunga dalam hal
mencari return, asas yang digunakan adalah
perjanjian dalam KUH Perdata pasal 1320.
Dalam hal pengertian, tujuan,dan resiko, investasi Sedangkan, Investasi syariah adalah asas bagi hasil
konvensional merupakan investasi berbentuk dalam hal return, sedangkan asas dalam perjanjian
portofolio efek tanpa berdasar syariah Islam. yang membedakan dengan konvensional adalah
Tujuan investasi ini hanya mencari keuntungan dasar hukum investasi ini adalah pasal 3 Fatwa
sebesarnya dan resiko ditanggung sendiri DSNMUI No 40 Tahun 2003 yang kemudian
menganutasas bebas resiko. Sedangkan Investasi dijadikan dasar bagi Bapepam dalam menyusun
syariah adalah investasi berbentuk portofolio efek peraturan.
berdasarkan hukum Islam. Tujuan investasi ini
selain mencari keuntungan juga didasarkan atas
ibadah kepada Allah,dan resiko ditanggung
bersama atau win winsolution.
Pengertian Hukum In-
vestasi
Istilah hukum investasi berasal dari terjemahan bahasa inggris,
yaitu investment of law, menurut Salim HS dan Budi Sutrisno
adalah keseluruhan kaidah hukum yang mengatur hubungan
antara investor dengan penerima modal, bidang-bidang usaha
yang terbuka untuk investasi, serta mengatur tentang prosedur
dan syarat-syarat dalam melakukan investasi dalam suatu
negara. Sedangkan menurut Ida bagus Wyasa putra,
mengemukakan pengertian hukum investasi. Hukum investasi
adalah norma-norma hukum mengenai kemungkinan-
kemungkinan dapat dilakukannya investasi, syarat-syarat
investasi, perlindungan dan yang terpenting mengarahkan agar
investasi dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat.
Objek dan Ruang Lingkup Kajian Hukum Investasi

a. Hubungan antara Investor dengan negara


penerima modal
b. Bidang-bidang usaha yang terbuka untuk
berinvestasi
c. Prosedur dan syarat-syarat untuk berinvestasi
dalam suatu negara.
Asas-Asas Hukum Investasi
dalam UU No 25 tahun 2007

1. Asas kepastian hukum


2. Asas keterbukaan
3. Asas akuntabilitas
4. Asas perlakuan yang sama
5. Asasa kebersamaan
6. Asas efesiensi
7. Asas berkelanjutan
8. Asas berwawasan lingkungan
9. Asas kemandirian
10. Asas keseimbangan
Sumber 2 hukum investasi
Sumber hukum investasi dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu
hukum formal dan hukum materiil.
1) Hukum formal, terbagi menjadi dua bagian yaitu tertulis
(peraturan perundang-undangan spt UU No. 25 Thn 2007 ttg
Penanaman Modal, UU No 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal,
serta dengan berlakunya UU Ciptaker), dan tidak tertulis
(kebiasaan masyarakat).

2)Hukum materiil, lebih cenderung pada keberadaan/ aspek


latar belakang yang mempengaruhi pembentukan hukum
formal, seperti aspek politis, sosial ekonomis, budaya, dan
lainnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai