Anda di halaman 1dari 155

PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP

PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA DAGANG


DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER KOTA MATARAM

OLEH

DWINA MEISONYA
NIM 160201049

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020

i
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP
PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA DAGANG
DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER KOTA MATARAM

Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh

Dwina Meisonya
NIM 160201049

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2020
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Dwina Meisonya, NIM: 160201049 dengan judul “Perspektif

Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia

Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram” telah memenuhi

syarat dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: 24 Juli 2020

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Teti Indrawati P., M.Hum. Heru Sunardi, S.H., M.H.
NIP. 197508201999032003 NIP. 197409042000031002

iii
NOTA DINAS PEMBIMBING

Mataram, 24 Juli 2020

Hal : Ujian Skripsi

Yang Terhormat
Dekan Fakultas Syariah
di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.


Dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi, kami
berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama : Dwina Meisonya
NIM : 160201049
Jurusan/Prodi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Judul : Perspektif Hukum Ekonomi Syariah Terhadap
Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang
di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Syariah UIN Mataram. Oleh Karena itu, kami berharap agar
skripsi ini dapat segera di-munaqasyah-kan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Hj. Teti Indrawati P., M.Hum. Heru Sunardi, S.H., M.H.
NIP. 197508201999032003 NIP. 197409042000031002

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Dwina Meisonya

NIM : 160201049

Jurusan/Prodi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Fakultas : Syariah

menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perspektif Hukum Ekonomi Syariah

Terhadap Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha

Kecil Kuliner Kota Mataram” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya

terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang

telah ditentukan oleh lembaga.

Mataram, 24 Juli 2020


Saya yang menyatakan,

Dwina Meisonya

v
PENGESAHAN

Skirpsi oleh: Dwina Meisonya, NIM: 160201049 dengan judul “Perspektif

Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia

Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram” telah di

pertahankan di depan dewan penguji Program Studi Hukum Ekonomi Syariah

(Muamalah) Fakultas Syariah UIN Mataram pada tanggal 12 Agustus 2020.

Dewan Penguji

Ketua Sidang/ : Dr. Hj. Teti Indrawati P., M.Hum. ( )


Pembimbing I : NIP. 197508201999032003

Sekertaris Sidang/ : Heru Sunardi, S.H., M.H. ( )


Pembimbing II : NIP. 197409042000031002

Penguji I : Dr. H. Usman, M.Ag. ( )


: NIP. 196312311992031026

Penguji II : Dr. Khairul Hamim, M.A. ( )


: NIP. 197703222005011003

Mengetahui,
Dekan Fakultas Syariah

Dr. H. Musawar, M.Ag.


NIP. 196912311998031008

vi
MOTTO

َ‫ا ْﻟ َﻐﺎ ﻳَﺔُ َﻻ ُﺗ َ ّ ِ رُ اﻟ َْﻮ ِﺳ ْﻴﻠَﺔ‬

“Tujuan yang baik itu tidak boleh digapai dengan menghalalkan segala cara”.1

1
Ahmad Sarwat, Hak Cipta Dalam Kajian Fiqih Kontemporer, (Jakarta Selatan: Rumah
Fiqih Publishing, 2018), hlm. 35.
vii
PERSEMBAHAN

“Peneliti persembahkan skripsi ini untuk

kedua orang tua peneliti, ibunda Suwarni

Nunuhitu, ayahanda peneliti Sutejo, kakak

Kidung Nanda Wicaksono, dan adik

peneliti Rahardi Prasojo atas segala doa

dan dorongan serta motivasi, sehingga

peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini”.

viii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt., karena limpahan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua peneliti atas segala

bantuan, bimbingan dan yang telah membesarkan peneliti sehingga mampu

mengampu bangku perkuliahan dan memperoleh ilmu yang berkah di Strata Satu

(S1) ini.

Kepada Ibu Dr. Hj. Teti Indrawati P., M.Hum., selaku dosen pembimbing I,

atas waktu yang diberikan untuk bimbingan, masukan serta saran yang diberikan

juga dorongan untuk secepatnya menyelesaikan skripsi ini.

Kepada Bapak Heru Sunardi S.H., M.H., selaku dosen pembimbing II,

penulis berterima kasih atas segala masukan, saran dan penjelasan yang diberikan

dengan sangat sabar dan jelas.

Peneliti juga ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang turut

memberikan sumbangan pikiran guna penyelesaian skripsi, dan turut membantu

baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mutawali, M. Ag., selaku Rektor UIN Mataram;

2. Dekan Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Mataram, Bapak Dr. H.

Musawar, M.Ag., atas kesempatan yang diberikan untuk menempuh studi

pada Program Studi Sarjana Strata Satu (S1) Hukum Ekonomi Syariah;

ix
3. Bapak Saprudin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Hukum Ekonomi

Syariah;

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Mataram

yang telah memberikan ilmu kepada penulis serta UPT Perpustakaan

Universitas Islam Negeri Mataram dan Almamater.

5. Sahabat-sahabat seperjuangan (Ajeng, Dinda, Indah, Ani, Diba, Nabila) yang

telah banyak membantu peneliti selama penyusunan skripsi.

6. Teman-teman Muamalah B angkatan tahun 2016 yang telah berjuang bersama,

terimakasih atas semua kenangan dan pengalaman yang pernah kita lewati.

7. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan namanya satu persatu,

terimakasih telah banyak membantu peneliti selama penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua,

terutama yang membacanya.

Mataram, 24 Juli 2020


Penulis

Dwina Meisonya

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING .............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

ABSTRAK ............................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 6

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian .................................................... 7

E. Telaah Pustaka ........................................................................................ 8

F. Kerangka Teori ....................................................................................... 11

G. Metode Penelitian ................................................................................... 27

H. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 34

xi
BAB II PRAKTIK PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA

DAGANG DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER DI

KOTA MATARAM ................................................................................ 36

A. Gambaran Umum Kota Mataram......................................................... 36

1. Profil Kota Mataram ...................................................................... 36

2. Gambaran Umum Usaha Kecil Kuliner di Kota Mataram ............. 37

a. Profil Usaha Donat Delicious Mooik ........................................ 37

b. Profil Usaha Pisang Unyil ......................................................... 38

c. Profil Usaha Cokelat Gila ......................................................... 38

d. Profil Usaha D’Donuts .............................................................. 39

e. Profil Usaha Cokelat Serius ...................................................... 39

f. Profil Usaha Lombok Mirah ..................................................... 40

g. Profil Usaha Kedai Giyong ....................................................... 41

B. Praktik Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang di Kalangan

Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram ............................................. 41

1. Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha

Kecil Kuliner Kota Mataram .......................................................... 41

2. Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia Dagang di

Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram Oleh Orang

lain .................................................................................................. 69

3. Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan Pembocoran

Rahasia Dagang Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram ............ 74

xii
4. Upaya yang Dilakukan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram

Terhadap Rahasia Dagang yang Digunakan Oleh Pengusaha

Lain ................................................................................................ 80

BAB III PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP

PRAKTIK PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN

RAHASIA DAGANG DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL

KULINER KOTA MATARAM ......................................................... 82

A. Analisis Terhadap Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di

Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram ........................ 84

B. Analisis Terhadap Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia

Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram

Oleh Orang lain ............................................................................... 93

C. Analisis Terhadap Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan

Pembocoran Rahasia Dagang Pengusaha Kecil Kuliner Kota

Mataram .......................................................................................... 101

D. Analisis Terhadap Upaya yang Dilakukan Pengusaha Kecil

Kuliner Kota Mataram Terhadap Rahasia Dagang yang

Digunakan Oleh Pengusaha Lain .................................................... 111

BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 113

A. Kesimpulan ............................................................................................ 113

B. Saran ...................................................................................................... 115

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 116

LAMPIRAN ............................................................................................................. 120

xiii
PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP
PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA DAGANG
DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER KOTA MATARAM

Oleh:
DWINA MEISONYA
NIM 160201049

ABSTRAK

Strategi yang dilakukan pelaku usaha untuk meningkatkan produk serta


pelayanan kepada konsumen yakni dengan membuat suatu inovasi produk.
Inovasi produk ini dihasilkan dari pemikiran atau ide, gagasan yang
merupakan bagian terpenting bagi setiap orang karena bisa saja hal tersebut
memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berharga. Menariknya pelaku usaha di
Kota Mataram justru memiliki Hak Kekayaan Intelektual bukan dirahasiakan
tetapi malah diinformasikan ke orang lain. Para pelaku usaha tersebut baru
menyadari bahwa informasi apapun terkait dengan produk bisnisnya sangat
berharga ketika sudah ada pesaing, selama ini mereka merasa tidak ada
masalah karena belum ada pesaing yang memilki bisnis yang sama.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis. Jenis data berupa data primer
dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan berupa
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat peneliti uraikan sebagai berikut, yaitu;
1) praktik pemeliharaan dan pembocoran atau penggunaan informasi rahasia
dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota Mataram yang terdiri atas; a)
praktik pemeliharaan rahasia dagang disebabkan karena beberapa faktor
diantaranya yakni bernilai ekonomi, menghindari persaingan usaha tidak sehat
serta adanya inovasi pribadi; b) pembocoran atau penggunaan informasi
rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota Mataram disebabkan
karena beberapa faktor diantaranya tidak adanya perjanjian antar karyawan,
tidak adanya pengetahuan hukum tentang HKI khususnya rahasia dagang serta
kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang dalam kegiatan bisnis.
2) Dilihat dari perspektif hukum ekonomi syariah, praktik yang dilakukan oleh
pengusaha kecil dalam melakukan pemeliharaan telah sesuai dalam hukum
Islam karena di dalam hukum Islam rahasia dagang dipandang sebagai suatu
kepemilikan harta yang harus dilindungi. Sedangkan praktik penggunaan
informasi dilihat dari faktor penyebabnya, di dalam Islam sendiri
ketidaktahuan bukan menjadi sebuah alasan yang menyebabkan seseorang
bersalah.

Kata Kunci: pemeliharaan, pembocoran, rahasia dagang, pengusaha kecil


kuliner.

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan dunia usaha saat ini sangat ketat sehingga mendorong pelaku

usaha untuk terus meningkatkan produknya demi pemuasan pelayanan

terhadap konsumen. Hal ini dilakukan agar apa yang diproduksi dapat diminati

dan terjual untuk memperoleh keuntungan. Strategi yang dilakukan pelaku

usaha untuk meningkatkan produk serta pelayanan kepada konsumen yakni

dengan membuat suatu inovasi produk sehingga konsumen akan tertarik

dengan produk tersebut. Inovasi produk ini dihasilkan dari pemikiran atau ide,

dan gagasan yang merupakan bagian terpenting bagi setiap orang karena bisa

saja hal tersebut memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan berharga.2

Inovasi produk yang dihasilkan merupakan bentuk aktivitas intelektual

yang dilakukan oleh seseorang dalam mewujudkan ide atau gagasannya

sehingga dapat menghasilkan kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual ini

menjadi penting bagi setiap pelaku usaha yang memiliki suatu informasi, ide,

atau gagasan dalam dunia usaha atau bisnis yang akan atau sedang berjalan,

agar usahanya dapat berjalan dengan lancar. Setiap pelaku usaha dalam

menjalankan bisnisnya pasti memiliki informasi yang bersifat rahasia yang

2
Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 128.

1
2

disebut sebagai rahasia dagang, sehingga untuk menjaga kerahasiaannya

diperlukan perlindungan hukum.3

Perlindungan hak yang dimaksud yakni perlindungan terkait Hak

Kekayaan Intelektual (HKI) tentang Rahasia Dagang sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000. Pasal 1 ayat 1 Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang rahasia dagang menyatakan bahwa

“rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang

teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam

kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang”.

Dinamakan rahasia dagang apabila pemilik itu tetap merahasiakan informasi

tentang metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan atau

informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai

ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum sebagaimana tertuang

dalam Pasal 2 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia

Dagang.

Setiap orang yang memiliki informasi rahasia dalam bidang bisnis atau

teknologi yang mempunyai nilai ekonomi dinamakan sebagai pemilik rahasia

dagang. Pemilik rahasia dagang wajib melindungi informasinya yang bersifat

rahasia dan memiliki nilai ekonomi, di mana pemilik tersebut juga harus

mempunyai cara atau sistem untuk menyampaikan informasinya dalam hal

keperluan bisnis dengan cara yang tertata dan layak sebagaimana dijelaskan

3
Andry Setiawan dkk., Jurnal Law & Justice: Eksistensi Pendaftaran Rahasia Dagang dan
Implementasi Perlindungannya (Studi di Kanwil KEMENKUMHAM Jawa tengah), Vol. 3, Nomor
2, Oktober 2018, hlm. 74, diakses dari http://journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/view/7123, di
download pada tanggal 23 Januari 2020, pukul 14.47 WITA.
3

dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia

Dagang.4 Artinya bahwa pemilik rahasia dagang boleh memberikan informasi

produknya, dengan syarat bahwa pemberian informasi tersebut harus sesuai

dengan peraturan yang berlaku seperti halnya terkait dengan pencantuman

komposisi.

Berkaitan dengan rahasia dagang ini, di dalam hukum Islam istilah

rahasia dagang yang termasuk dalam hak kekayaan intelektual mendapatkan

suatu perlindungan. Majelis Ulama Indonesia telah mengatur perlindungan

hak kekayaan intelektual, sebagaimana diatur dalam Fatwa Majelis Ulama

Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 Tentang Perlindungan Hak

Kekayaan Intelektual (HKI), tanggal 28 Juli 2005. Dalam fatwa tersebut

menyatakan bahwa dalam hukum Islam Hak Kekayaan Intelektual dipandang

sebagai salah satu bagian dari hak kekayaan yang mendapat perlindungan

hukum sehingga diperlakukan sama seperti kekayaan atau harta. Islam

mengakui rahasia dagang sebagai salah satu hak kepemilikan harta sehingga

kepemilikan tersebut dilindungi sebagaimana perlindungan terhadap harta

benda. Harta inilah yang merupakan hak milik pribadi bagi setiap orang. Hak

milik dalam Islam melarang adanya pengambilalihan hak milik orang lain

secara sengaja maupun tidak disengaja tanpa seizin pemiliknya agar tidak ada

eksploitasi yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Terkait dengan hak

kekayaan intelektual yang menjadi salah satu bentuk harta kekayaan seseorang

4
Ibid., hlm 76.
4

maka bagi pemilik kekayaan intelektual tidak akan rela apabila ada orang lain

yang menduplikat hasil karyanya dengan tanpa seizin darinya.

Saat ini usaha di bidang kuliner sedang berkembang di Kota Mataram, di

mana hal ini membuat persaingan usaha menjadi sangatlah menjanjikan untuk

mendapatkan laba serta berdampak persaingan yang sangat ketat diantara

pelaku usaha. Beberapa usaha yang ada di Kota Mataram yang berkaitan

dengan kuliner adalah makanan berupa Donat Delicious Mooik serta Pisang

Unyil. Makanan ini pastinya memiliki resep ataupun racikan berbeda-beda

yang tentunya sangat berharga sehingga perlu untuk dirahasiakan karena

banyak informasi bisnis yang sangat dibutuhkan oleh kalangan usaha sama

untuk meniru produk yang telah ada. Oleh karena itu, informasi tersebut

dianggap mempunyai nilai komersial sehingga bagi kalangan bisnis yang

mempunyai informasi rahasia hendaknya melakukan adanya upaya

pencegahan terhadap pesaing bisnis untuk menemukan dan menggunakan

informasi tersebut.5

Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti menemukan adanya pelaku

usaha di Kota Mataram yang tidak melakukan pemeliharaan atau tidak

menjaga kerahasiaan dari bisnisnya. Hasil studi pendahuluan peneliti terhadap

beberapa pelaku usaha tersebut diantaranya yaitu terhadap produk usaha

Donat Delicious Mooik, sebagaimana pengakuan dari pendiri usaha tersebut

bahwa dalam hal pencampuran bahan-bahan pembuatan donat turut

melibatkan karyawannya, sehingga karyawan tersebut mengetahui secara

5
Adrian Sutedi, Hak..., hlm. 123.
5

persis bagaimana cara membuat donat bahkan takaran komposisi bahan yang

mereka buat juga diketahui oleh karyawannya yang bekerja dalam bidang

produksi. Tidak ada perjanjian bagi karyawan dan pemilik terkait bahan-bahan

yang tidak boleh disebar apabila karyawan tersebut tidak bekerja lagi di sana.

Akibatnya ada mantan karyawan yang dahulunya menjadi karyawan tetap di

sana kemudian berhenti dan membuat donat sendiri di rumahnya.6

Selain itu hasil studi pendahuluan peneliti terhadap usaha kuliner lainnya

yaitu makanan Pisang Unyil, sebagaimana pengakuan dari pemilik usaha

bahwa dalam pembuatan Pisang Unyil tersebut juga melibatkan karyawan.

Pemilik usaha juga menjelaskan bahwa usaha ini telah memiliki konsumen

tetap yang memesan sebanyak tiga ratus ribu Pisang Unyil dengan

pengantaran setiap malam ke pondok pesantren, kecuali malam Minggu dan

malam Senin atau selama lima (5) hari. Selain itu pemilik usaha memberitahu

cara agar mendapatkan konsumen tetap yakni dengan terus melakukan

inovasi-inovasi serta memberikan tawaran-tawaran agar pembeli merasa

tertarik dengan produk yang dijual. Metode pengolahan yang dilakukan oleh

sang pemilik yakni ketika ada yang datang untuk membeli maka Pisang Unyil

tersebut segera digoreng dan diberikan varian rasa sesuai pesanan. Sehingga

pembeli dapat melihat secara langsung proses penggorengan hingga tahap

akhir. Tanpa disadari hal yang dilakukan tersebut memberikan dampak bagi

bisnisnya sebagaimana pengakuan dari pemilik Pisang Unyil ini mengatakan

bahwa inovasi yang dia ciptakan ditiru oleh temannya secara detail hingga

6
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 10 Februari 2020.
6

pemberian namapun hampir mirip dengan produknya.7 Menariknya di sini

pelaku usaha itu justru memiliki Hak Kekayaan Intelektual bukan dirahasiakan

tetapi malah diinformasikan ke orang lain. Para pelaku usaha tersebut baru

menyadari bahwa informasi apapun terkait dengan produk bisnisnya sangat

berharga ketika sudah ada pesaing, selama ini mereka merasa tidak ada

masalah karena belum ada pesaing yang memilki bisnis yang sama.8

Dari uraian tersebut di atas membuat peneliti ingin meneliti lebih lanjut

yang peneliti tuangkan dalam judul penelitian “Perspektif Hukum Ekonomi

Syariah Terhadap Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang di

Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram".

B. Rumusan Masalah

Peneliti memfokuskan kajian dengan merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana praktik pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di

kalangan pengusaha kecil kuliner Kota Mataram ?

2. Bagaimana perspektif hukum ekonomi syariah terhadap pemeliharaan dan

pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota

Mataram ?

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan:

1. Pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha

kecil kuliner Kota Mataram; dan

7
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 11 Februari 2020.
8
Ibid.
7

2. Perspektif hukum ekonomi syariah terhadap pemeliharaan dan

pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota

Mataram.

Penelitian ini dapat memberikan manfaat dari 2 aspek, yaitu:

1. Aspek teoritis, dapat dijadikan sebagai sumbang pemikiran bagi kajian dan

pengembangan ilmu pengetahuan terkait dengan perspektif hukum

ekonomi syariah terhadap rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil

kuliner Kota Mataram.

2. Aspek praktis, dapat memberikan kontribusi informasi dan bahan referensi

kepada pengusaha kecil di bidang kuliner Kota Mataram tentang

pentingnya melakukan pemeliharaan atau menjaga kerahasiaan dagang

dalam kegiatan bisnis.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini terbatas hanya pada praktik pemeliharaan

dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota

Mataram serta perspektif hukum ekonomi syariahnya. Bidang kuliner yang

peneliti maksud yakni makanan/kuliner berupa donat, olahan pisang, dan

minuman.

Setting penelitian dilakukan di Kota Mataram. Dipilihnya Kota Mataram

sebagai salah satu lokasi penelitian dikarenakan Kota Mataram telah

mendapatkan sertifikat kawasan berbudaya kekayaan intelektual yang

memberikan kontribusi dalam perlindungan kekayaan intelektual, sehingga

perkembangan jumlah pengusaha kecilnya semakin meningkat. Namun


8

perkembangan jumlah pengusaha kecil yang meningkat dan adanya sertifikat

ternyata dalam praktiknya di lapangan masih terjadi praktik pelanggaran

terhadap hak kekayaan intelektual khususnya di bidang rahasia dagang yang

dilakukan oleh pengusaha kecil di Kota Mataram.

E. Telaah Pustaka

Penelitian terdahulu yang ditemukan oleh peneliti berdasarkan dengan

topik penelitian ini, diantaranya yaitu:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati, berjudul “Eksistensi

Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Atas

UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang)”.

Hasil penelitian Kurniati menunjukkan bahwa eksistensi

perlindungan rahasia dagang dalam hukum positif Indonesia memberikan

kebebasan mutlak kepada pemilik rahasia dagang untuk memanfaatkan

dan memonopoli ciptaannya tersebut selama jangka waktu yang tidak

dapat ditentukan. Kemudian, eksistensi perlindungan rahasia dagang di

Indonesia diakui dalam hukum Islam merujuk pada pendapat jumhur

ulama selain Hanafiyah yang memiliki pandangan bahwa sesuatu diakui

sebagai harta atau benda tidak hanya karena dapat disimpan dengan

menyimpan bendanya sendiri, tetapi karena manfaat itulah yang dituju

atau dimaksud manusia dari suatu benda konkrit.9

9
Kurniati, “Eksistensi Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi
Atas UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang)”, (Skripsi, Fakultas Syariah Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2007), diakses dari http://digilib.uin-suka.ac.id/18102/, di download
pada tanggal 02 Maret 2020, pukul 20.30 WITA.
9

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniati di atas terlihat adanya

persamaan dan perbedaan dengan penelitian peneliti. Persamaan penelitian

Kurniati dengan peneliti adalah sama-sama mengambil topik tentang

rahasia dagang. Perbedaannya walaupun Kurniati mengambil topik rahasia

dagang tetapi rahasia dagang yang diungkap adalah eksistensi

perlindungan rahasia dagang dengan studi atas UU No. 30 Tahun 2000

sedangkan peneliti mengkaji pemeliharaan dan pembocoran rahasia

dagang oleh pengusaha kecil di bidang kuliner dengan perspektif hukum

ekonomi syariah. Kemudian metode analisis data Kurniati menggunakan

jenis penelitian pustaka dengan pendekatan yuridis normatif, sedangkan

peneliti menggunakan kualitatif dengan pendekatan yuridis sosiologis.

2. Penelitian yang dilakukan oleh A. Azhar, berjudul “Studi Komparatif

Terhadap Tindakan Pembocoran Informasi Rahasia Dagang Dalam

Undang-Undang Republik Indonesia No 30 Tahun 2000 Dan Hukum

Islam (Studi Perbandingan Hukum)”.

Hasil penelitian A. Azhar menunjukkan bahwa apabila terbukti

melakukan perbuatan dengan sengaja dan tanpa hak pelaku dapat dijerat

Pasal 13 UU Rahasia Dagang atas dasar dengan sengaja mengingkari

kesepakatan tertulis atau tidak tertulis yang sanksi pidananya dapat

dikenakan Pasal 17 ayat 1. Dalam pandangan Islam perbuatan dengan

sengaja dan tanpa hak disamakan dengan hukuman atas pencurian namun

yang membedakannya di sini adalah sebuah kepercayaan yang


10

dipercayakan kepadanya, unsur kepercayaan inilah yang membuat pelaku

tersebut dikenakan hukuman ta’zir. 10

Penelitian yang dilakukan oleh A. Azhar di atas terlihat adanya

persamaan dan perbedaan dengan penelitian peneliti. Persamaan penelitian

A. Azhar dengan peneliti adalah sama-sama mengambil topik tentang

rahasia dagang. Perbedaannya walaupun A. Azhar mengambil topik

rahasia dagang tetapi rahasia dagang yang diungkap adalah tindakan

pembocoran informasi rahasia dagang dengan studi perbandingan hukum

sedangkan peneliti mengkaji pemeliharaan dan pembocoran rahasia

dagang oleh pengusaha kecil di bidang kuliner dengan perspektif hukum

ekonomi syariah. Kemudian metode analisis data A. Azhar menggunakan

jenis penelitian kepustakaan dengan metode deskriptif-verifikatif,

sedangkan peneliti menggunakan kualitatif dengan pendekatan yuridis

sosiologis.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faisal, berjudul “Tinjauan

Yuridis Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perjanjian Waralaba”.

Hasil penelitian Muhammad Faisal menunjukkan bahwa

perlindungan rahasia dagang dalam suatu bisnis waralaba dapat terjamin

jika perjanjian waralaba dibuat secara komprehensif. Perjanjian tersebut

10
A. Azhar, “Studi Komparatif Terhadap Tindakan Pembocoran Informasi Rahasia Dagang
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 30 Tahun 2000 Dan Hukum Islam (Studi
Perbandingan Hukum)”, (Skripsi, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel,
2009), diakses dari http://digilib.uinsby.ac.id/3611/23/A.%20Azhar_C03301174.pdf, di download
pada tanggal 04 Maret 2020, pukul 20.15 WITA.
11

haruslah mencangkup dua hal yakni perlindungan selama perjanjian

berlangsung dan juga setelah perjanjian berlangsung.11

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faisal di atas terlihat

adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian peneliti. Persamaan

penelitian Muhammad Faisal dengan peneliti adalah sama-sama

mengambil topik tentang rahasia dagang. Perbedaannya walaupun

Muhammad Faisal mengambil topik rahasia dagang tetapi rahasia dagang

yang diungkap adalah rahasia dagang tentang bentuk perlindungan dalam

perjanjian waralaba sedangkan peneliti mengkaji pemeliharaan dan

pembocoran rahasia dagang oleh pengusaha kecil di bidang kuliner dengan

perspektif hukum ekonomi syariah. Kemudian metode analisis data

Muhammad Faisal menggunakan studi kepustakaan melalui pendekatan

yuridis normatif, sedangkan peneliti menggunakan kualitatif dengan

pendekatan yuridis sosiologis.

F. Kerangka Teori

1. Konsepsi Umum Tentang Rahasia Dagang

a. Pengertian Rahasia Dagang

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut istilah

rahasia dagang (trade secret), antara lain informasi yang dirahasiakan,

atau informasi yang tidak diketahui. Rahasia dagang sebagaimana

dikatakan oleh Adrian Sutedi adalah sebuah informasi yang sangat

11
Muhammad Faisal, “Tinjauan Yuridis Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perjanjian
Waralaba”, (Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012), diakses dari
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291154-S1331-Muhammad%20Faisal.pdf, di download pada
tanggal 27 Desember 2019, pukul 10.08 WITA.
12

berharga untuk perusahaan, karenanya harus dijaga kerahasiaannya.

Keberhargaan informasi ini, karena informasi tersebut dapat

mendatangkan keuntungan ekonomis kepada perusahaan.12

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang rahasia dagang

memberikan definisi rahasia dagang sebagai informasi yang tidak

diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai

nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga

kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Informasi tidak diketahui

umum, bermakna bahwa informasi itu bersifat eksklusif, hanya si

pemegang informasi tersebut sajalah yang dapat mengetahui rahasia

itu. Rahasia yang berisikan informasi bidang teknologi atau yang ada

kaitannnya dengan dunia bisnis.13

Informasi teknologi, sudah barang tentu untuk memperolehnya

melalui kajian ilmiah yang memerlukan kecerdasan intelektual, biaya

dan mungkin menghabiskan waktu yang panjang. Oleh karena

informasi itu berguna bagi dunia bisnis, maka pastilah mempunyai

nilai ekonomi, karena itu kerahasiaannya perlu dijaga oleh

pemiliknya.14

b. Ruang Lingkup Rahasia Dagang

Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi,

metode pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang

12
Adrian Sutedi, Hak..., hlm. 122.
13
H. OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Rights),
Cetakan Kesembilan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), hlm. 556.
14
Ibid.
13

teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak

diketahui oleh masyarakat umum, hal ini sebagaimana tercantum

dalam undang-undang rahasia dagang. Dalam undang-undang tersebut

dirumuskan pula bahwa lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi:

a) Informasi yang bersifat rahasia; b) memiliki nilai ekonomi karena

kerahasiaannya mempunyai nilai komersial; dan c) adanya upaya yang

ditempuh untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut.

Pada dasarnya banyak perusahaan tidak menyadari bahwa

sebenarnya perusahannya memiliki informasi yang tergolong rahasia

dagang yang sebenarnya mempunyai nilai komersial dan menjadi dasar

keunggulan kompetitif yang perlu dilindungi, antara lain sebagai

berikut:15

1) Berkaitan dengan teknologi organis.

a) Produk perawatan kecantikan (krim untuk badan, lipstick, krim

muka, shampoo)

b) Produk rumah tangga (sabun, pengharum, cairan pengkilap

perabot)

c) Resep produk makanan (makanan ringan, saos, bumbu masak)

2) Berkaitan dengan teknologi canggih.

a) Circuit terpadu elektronik (Chips)

b) Teknik produksi dalam pabrik

c) Program komputer

15
Adrian Sutedi, Hak..., hlm. 125 - 126.
14

d) Proses fotografi

e) Data pengujian produk farmasi

3) Berkaitan dengan metode dagang/bisnis.

a) Data tentang biaya produksi dan harga

b) Materi promosi yang belum dipublikasikan

c) Teknik marketing dan data demografis (penduduk)

d) Proses produksi dan penyiapan makanan

4) Berkaitan dengan daftar langganan.

a) Informasi rute perjalanan salesman.

b) Data order melalui surat-menyurat (mail order)

c) Sifat-sifat dan uraian demografis tentang para langganan

5) Berkaitan dengan pengetahuan bisnis.

a) Waktu/jadwal pasokan suku cadang

b) Alternatif pemasok suku cadang

c) Nama-nama pengambil keputusan dalam perusahaan langganan

Mengenai ruang lingkup rahasia dagang masih terdapat perbedaan

pendapat, namun demikian dapat diambil contoh penerapan lingkup

baku dalam hukum Amerika Serikat yang merinci bentuk-bentuk

rahasia dagang sebagai berikut:16

1) Informasi teknikal/penelitian dan pengembangan.

Informasi teknikal/penelitian dan pengembangan diantaranya

sebagai berikut: informasi teknologi, informasi yang berhubungan

16
Ahmad M. Ramli, H.A.K.I: Teori Dasar Perlindungan Rahasia Dagang, (Bandung:
Mandar Maju, 2000), hlm. 1 - 2.
15

riset dan pengembangan formula-formula (rumus-rumus),

senyawa-senyawa/bahan campuran, prototipe, proses-proses,

catatan-catatan laboratorium, percobaan-percobaan dan data

eksperimen, data analisis, kalkulasi, semua jenis gambar, semua

jenis diagram, desain data dan data manual, informasi pemasok,

semua jenis laporan riset dan pengembangan, R&D Know How.

2) Informasi tentang proses produksi.

Informasi tentang proses produksi diantaranya sebagai

berikut: data/biaya/harga, informasi-informasi yang berhubungan

dengan proses produksi, perlengkapan-perlengkapan khusus

produksi, teknologi pemrosesan (manufacturing), spesifikasi-

spesifikasi untuk proses produksi dan perlengkapannya.

3) Informasi tentang pemasok.

Informasi tentang pemasok yaitu terkait dengan Informasi

yang berhubungan dengan pemasok, data biaya/harga.

4) Informasi tentang kendali mutu.

Informasi tentang kendali mutu diantaranya sebagai berikut:

informasi yang berhubungan dengan kendali mutu, prosedur-

prosedur kendali mutu, kendali mutu manual, data kendali mutu.

5) Informasi penjualan dan pemasaran.

Informasi penjualan dan pemasaran diantaranya sebagai

berikut: informasi yang berhubungan dengan penjualan dan

pemasaran, peramalan penjualan, perencanaan promosi penjualan


16

dan pemasaran, laporan penjualan, informasi tentang competitor,

informasi yang berhubungan dengan pelanggan, daftar pelanggan,

kebutuhan pelanggan dan perilaku pembelian, know-how berkaitan

dengan kebutuhan konsumen, hasil studi dan laporan-laporan

penjualan dan pemasaran.

6) Informasi keuangan internal.

Informasi keuangan internal diantaranya sebagai berikut:

informasi keuangan, dokumen-dokumen keuangan internal,

anggaran, peramalan, hasil cetak melalui komputer, margin

produksi, biaya produksi, laporan pengoperasian, data untung-rugi,

informasi administratif.

7) Informasi administrasi internal.

Informasi administrasi internal diantaranya sebagai berikut:

organisasi internal, kunci-kunci dalam pengambilan keputusan,

perencanaan strategi bisnis, perangkat lunak komputer internal

perusahaan.

Rahasia dagang memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi akibat

dari pesatnya perkembangan teknologi, sehingga terjadi persaingan

usaha yang tidak sehat dan sangat ketat di antara pelaku usaha dalam

dunia perdagangan. Penemuan atau informasi apa saja yang bernilai

ekonomi sudah dianggap sebagai aset tak berwujud perusahaan, oleh

karena itu harus dilindungi agar terhindar dari itikad buruk pesaingnya.

Di dalam objek rahasia dagang yang dilindungi meliputi: (1) formula,


17

(2) metode pengolahan bahan-bahan kimia dan makanan, (3) metode

dalam menyelenggarakan usaha, (4) daftar konsumen, (5) tingkat

kemampuan debitur mengembalikan kredit (credit rating), (6)

perencanaan (blueprint), (7) rencana arsitektur, (8) tabulasi data, (9)

informasi teknik manufaktur, (10) rumus-rumus perancangan, (11)

rencana pemasaran, (12) perangkat lunak komputer, (13) personal

identification number (PIN), (14) data pemsaran, (15) dan rencana

usaha.17

Jenis informasi yang dilindungi hukum pada umumnya di

beberapa negara: (1) daftar pelanggan, (2) penelitian pasar, (3)

penelitian teknis, (4) resep makanan/ramuan yang digunakan untuk

menghasilkan suatu produk tertentu, (5) sistem kerja tertentu yang

cukup menguntungkan, (6) ide atau konsep yang mendasari kampanye

pengilhaman atau pemasaran, (7) informasi keuangan/daftar harga

yang menunjukkan margin laba dari suatu produk, (8) sebuah cara

untuk mengubah/menghasilkan sebuah produk dengan menggunakan

kimia atau mesin.18

c. Kriteria Rahasia Dagang

Batasan pengertian rahasia dagang secara normatif dirumuskan

sebagai informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi

dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomis karena berguna dalam

17
Ahmad M. Ramli, Perlindungan Rahasia Dagang Dalam UU No. 30/2000 Dan
Perbandingannya Dengan Beberapa Negara, Cetakan Pertama, (Bandung: Mandar Maju, 2001),
hlm. 49.
18
Tim Lindsey dkk., Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, (Bandung: Alumni, 2004),
hlm. 236.
18

kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia

dagang.

Jika dicermati unsur-unsur yang termaktub dalam definisi tersebut

di atas, maka dapat ditarik kriteria dari rahasia dagang. Pertama, harus

berupa rahasia dan tidak dapat diketahui oleh masyarakat umum

artinya informasi tersebut dianggap memiliki rahasia apabila hanya

diketahui secara terbatas oleh pihak tertentu. Kedua, memiliki nilai

ekonomi komersial artinya apabila karena sifat kerahasiaan, informasi

tersebut dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha yang

menghasilkan keuntungan. Ketiga, harus ada kewajiban untuk menjaga

kerahasiaan dalam arti pemilik informasi telah melindungi sifat

kerahasiaan informasi tesebut serta telah melakukan upaya

perlindungan melalui langkah-langkah yang layak untuk selalu

mempertahankannya.19

d. Perlindungan Rahasia Dagang

Rahasia dagang mendapat perlindungan karena sifat

kerahasiaanya menyebabkan informasi itu bernilai. Rahasia dagang

mendapat perlindungan meskipun tidak mengandung nilai kreativitas

atau pemikiran baru, yang penting adalah rahasia dagang tersebut tidak

diketahui secara umum. Misalnya, sebuah sistem kerja yang efektif,

19
Ibid., hlm. 249 - 250.
19

barangkali tidak begitu kreatif, tetapi keefektifan dan kerahasiaannya

menyebabkan informasi itu bernilai komersial.20

Perlindungan hak atas rahasia dagang dapat hilang sejalan dengan

hilangnya sifat kerahasiaan informasi tersebut.21 Artinya bahwa

apabila informasi rahasia tersebut telah diketahui oleh masyarakat

umum maka informasi yang awalnya rahasia menjadi tidak rahasia lagi

dan secara otomatis tidak mendapatkan perlindungan hukum. Adanya

unsur kerahasiaan ini menyebabkan rahasia dagang tidak memiliki

batas jangka waktu perlindungan, yang terpenting adalah selama

pemilik rahasia dagang tetap melakukan upaya untuk menjaga

kerahasiaan dari informasi, maka informasi ini masih tetap dalam

perlindungan rahasia dagang.22

Subjek hak atas rahasia dagang adalah pemilik rahasia itu sendiri.

Pemilik rahasia dapat menggunakan dan memanfaatkan sendiri rahasia

dagang yang dimilikinya tersebut, maupun mencegah pihak lain untuk

menggunakannya. Akan tetapi, si pemilik juga boleh memberi lisensi

kepada pihak lain untuk mengunakan rahasia dagang itu selama jangka

waktu tertentu, melalui perjanjian lisensi. Perjanjian lisensi

menimbulkan kewajiban bagi si penerima lisensi untuk menjaga

kerahasiaannya.23 Untuk mendapatkan perlindungan rahasia dagang

tidak perlu diajukan pendaftaran (berlangsung secara otomatis), karena

20
H. OK. Saidin, Aspek..., hlm. 557 - 558.
21
Ibid., hlm. 558.
22
Abdul Atsar, Mengenal Lebih Dekat Hukum Hak Kekayaan Intelektual, (Yogyakarta:
Deepublish, 2018), hlm 96 - 97.
23
H. OK. Saidin, Aspek..., hlm. 558 - 559.
20

undang-undang secara langsung melindungi rahasia dagang tesebut

apabila informasi tersebut bersifat rahasia, bernilai ekonomis dan

dijaga kerahasiaannya, kecuali untuk lisensi rahasia dagang yang

diberikan. Lisensi rahasia dagang harus dicatatkan ke Direktorat

Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM (DJKI-

Kemenkum HAM).24

2. Hak Kekayaan Intelektual dalam Perspektif Hukum Islam

Islam sebenarnya mengenal istilah hak kekayaan intelektual tetapi

istilah tersebut tidak digunakan dengan kata-kata hak kekayaan intelektual,

tetapi dalam Islam hak-hak seseorang diakui dan dilindungi. Hal tersebut

ditandai dengan adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor:

1/MUNAS VIII/MUI/5/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) tanggal 28 Juli 2005. Dalam fatwa tersebut menyatakan

bahwa dalam hukum Islam hak kekayaan intelektual dipandang sebagai

salah satu bagian dari hak kekayaan yang mendapat perlindungan hukum

sehingga diperlakukan sama seperti kekayaan atau harta. Islam mengakui

rahasia dagang sebagai salah satu hak kepemilikan harta sehingga

kepemilikan tersebut dilindungi sebagaimana perlindungan terhadap harta

benda. Harta inilah yang merupakan hak milik pribadi bagi setiap orang.

Bentuk pengakuan terhadap hak orang lain itulah sebenarnya adalah

pengakuan terhadap hak kekayaan intelektual.25

24
Abdul Atsar, Mengenal..., hlm. 97.
25
Nugraha Pranadita, Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Berdasarkan Prinsip Syariah
dan Implementasinya Pada Negara Kesejahteraan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 106.
21

Harta bagi manusia terkadang menimbulkan pertikaian di kalangan

mereka. Manusia termotivasi untuk mencari harta demi menjaga

eksistensinya dan demi manambah kenikmatan materi dan religi yang

merupakan pembawaan manusia itu sendiri.26 Oleh sebab itu perlu adanya

suatu hukum yang mengatur harta benda (al-mal) dalam kehidupan

manusia, agar seseorang itu tidak melanggar hak milik orang lain. Islam

memberikan perlindungan terhadap hak individu mengenai al-mal dalam

konsep al-masalih al-khamsah (lima maslahah yang harus dijaga) yakni:

a) menjaga agama (hifdz ad-din), b) menjaga jiwa (hifdz an-nafs), c)

menjaga akal (hifdz al-aql), d) menjaga kehormatan (hifdz al-ardh), dan e)

menjaga harta (hifdz al-mal).27

Harta atau mal jamaknya amwal, secara etimologi mempunyai

beberapa arti yaitu condong, cenderung, dan miring. Karena memang

manusia condong dan cenderung untuk memiliki harta. Ada juga yang

mengartikan al-mal dengan sesuatu yang menyenangkan manusia dan

mereka menjaganya, baik dalam bentuk materi maupun manfaat. Ada juga

yang mengartikan dengan sesuatu yang diperoleh manusia baik berupa

benda yang tampak seperti emas, perak, binatang, tumbuhan, maupun

yang tidak tampak, yakni manfaat seperti kendaraan, pakaian, dan tempat

tinggal. Adapun pengertian harta secara terminologis sebagaimana yang

dinyatakan oleh Mazhab Hanafi, yaitu sesuatu yang diinginkan manusia

berdasarkan tabiatnya, baik manusia itu akan memberikannya atau

26
Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqashid Syariah, (Jakarta: AMZAH, 2013), hlm. 167.
27
Ibid., hlm. xiii
22

menyimpannya. Sesuatu yang tidak dapat disimpan tidak bisa disebut

harta.28 Menurut Zuhaily sebagaimana dikutip oleh Ismail Nawawi

menyatakan bahwa harta adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

ketenangan dan bisa dimiliki oleh manusia dengan sebuah upaya, baik

sesuatu itu berupa materi maupun memberikan manfaat, seperti rumah,

mobil, dan sebagainya.29

Definisi harta di atas, dapat diketahui bahwa harta dimungkinkan

untuk dimiliki, disimpan dan dapat dikuasai sehingga harta tersebut

memiliki nilai manfaat, di mana manfaatnya harus bersifat umum atau

dapat diterima oleh masyarakat. Disamping harta tersebut diperhatikan

untuk kepentingan umum, maka harta untuk kepentingan pribadi juga

harus diperhatikan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:30

a. Masyarakat tidak boleh mengganggu dan melanggar kepentingan

pribadi selama tidak merugikan orang lain dan masyarakat.

b. Kepemilikan manfaat agar berhubungan dengan hartanya, maka

pemilik (manfaat) boleh memindahkan hak miliknya kepada orang

lain, misalnya dengan cara menjualnya, mengibahkannya, dan

sebagainya.

c. Pada prinsipnya, pemilikan manfaat itu kekal, tidak terikat oleh waktu.

Islam mengakui hak milik individu maupun hak milik umum, di

samping itu Islam juga menghormati hak milik dan sekaligus mengatur

28
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hlm. 59.
29
Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum Perjanjian, Ekonomi,
Bisnis, dan sosial), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 31.
30
Ibid., hlm. 34.
23

tentang hak milik tersebut. Pengakuan dan penghormatan Islam terhadap

hak milik, tampak jelas dalam konsep haq al-adami (hak manusia). Kata

milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara etimologi berarti

penguasaan terhadap sesuatu. Al-Milk juga berarti sesuatu yang dimiliki

(harta). Milk juga merupakan hubungan seseorang dengan suatu harta yang

diakui oleh syara’, yang menjadikannya mempunyai kekuasaan khusus

terhadap harta itu, sehingga ia dapat melakukan tindakan hukum terhadap

harta tersebut, kecuali adanya halangan syara’. Kata milik dalam bahasa

Indonesia merupakan kata serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab.

Adapun secara terminologi, al-milk bermakna pemilikan manusia atas

suatu harta atau kewenangan untuk bertransaksi secara bebas terhadapnya,

selama tidak ada halangan syara’.31

Hak milik (kepemilikan) merupakan hubungan antara manusia

dengan harta yang ditetapkan oleh syara’, di mana manusia memiliki

kewenangan khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta tersebut,

sepanjang tidak di temukan hal yang melarangnya. 32 Apabila seseorang

telah memiliki suatu benda yang sah menurut syara’, orang tersebut bebas

bertindak terhadap harta tersebut, baik akan dijual atau akan digadaikan,

baik dia sendiri maupun dengan perantaraan orang lain.33

Penjelasan di atas memberikan keterangan bahwa penghormatan

Islam terhadap hak milik tampak jelas dalam penghormatannya terhadap

31
Abdul Rahman Ghazali dkk., Fiqh Muamalat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm.
46 - 47.
32
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015),
hlm. 24.
33
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 33.
24

harta benda yang merupakan tuntutan hak milik itu. Bentuk penghormatan

tersebut yakni dengan adanya ketentuan syariah yang melarang orang

melanggar ketentuan atas harta dengan bentuk apapun dari bentuk

pelanggaran.34

3. Konsepsi Umum Tentang Pengusaha Kecil di Bidang Kuliner

Menurut Keputusan Presiden RI No. 99 tahun 1998 pengertian usaha

kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang

usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu

dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

Pengusaha kecil adalah pengusaha yang memilliki kekayaan bersih

paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat membuka usaha yang memiliki hasil total

penjualan bersih per tahun paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu

milyar rupiah) dan biasanya berbentuk perseorangan, bisa berbadan

hukum atau tidak berbadan hukum, yang di dalamnya termasuk koperasi

dalam kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil.35

Pengusaha kecil biasanya mempunyai strategi tersendiri, yaitu

membuat produk yang khusus, unik, dan spesial, agar tetap dapat

dinikmati oleh konsumen. Hal ini menyebabkan pengusaha kecil memiliki

kekuatan diantaranya bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi-

inovasi dengan modal yang tidak besar. Sukses tidaknya suatu usaha pada

dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran usaha, tetapi lebih

34
Ismail Nawawi, Fiqh..., hlm. 38.
35
M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, (Yogyakarta: Kanisius, 2000), hlm. 2.
25

dipengaruhi oleh cara mengelolanya. Tidak sedikit usaha kecil yang

gulung tikar gara-gara salah pengelolaan.36

Pengusaha kecil memiliki kriteria sebagai berikut: (a) memiliki

kekayaan bersih atau total aset paling banyak Rp. 200.000.000,00 (dua

ratus juta rupiah), (b) memiliki hasil penjualan bersih per tahun paling

banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah), (c) milik warga negara

Indonesia, (d) berdiri sendiri, artinya bukan merupakan anak perusahaan

atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi entah

langsung atau tidak langsung dengan usaha menengah atau dengan usaha

besar, e) berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan

hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.37

Berbicara pengusaha kecil pasti sangat erat kaitannya dengan bidang-

bidang produk usaha apalagi dalam bidang produk kuliner. Pada

umumnya, produk kuliner merupakan bagian dari industri makanan dan

minuman atau industri jasa penyedia makanan dan minuman. Praktik

kuliner dalam konteks ekonomi kreatif merupakan sebuah kegiatan

persiapan makanan dan minuman yang menekankan aspek estetika dan

kreativitas sebagai unsur meningkatkan harga jual.38

Kuliner saat ini tidak lagi hanya sebatas produk pemuas kebutuhan

dasar manusia, tetapi kuliner juga merupakan produk yang dapat

memberikan sensasi atau pengalaman tersendiri bagi konsumennya. Dari

36
Singgih Wibowo, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil: Seri Industri Kecil, (Jakarta
Timur: Niaga Swadaya, 2007), hlm. 5.
37
M. Tohar, Membuka..., hlm. 2 - 3.
38
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia
Menuju 2025, (Jakarta: Kemenparekraf, 2014), hlm. 214.
26

hal tersebut sehingga dapat dipahami definisi kuliner adalah sebagai

kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk makanan dan minuman

yang menjadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi, dan/atau kearifan

lokal; sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai

produk tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman

bagi konsumen.39 Dari definisi tersebut, maka terdapat beberapa kata

kunci yang dijelaskan sebagai berikut:40

a. Kreativitas adalah aspek ide baru yang dapat memberikan nilai tambah

pada sebuah makanan dan minuman. Kreativitas ini dapat tertuang

melalui kreasi resep, kreasi cara pengolahan, dan kreasi cara penyajian.

Proses kreativitas tidak harus selalu menghasilkan sesuatu yang 100%

baru, namun bisa juga berupa pengembangan dari sesuatu yang sudah

ada sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi dan lebih menarik di

pasar.

b. Estetika adalah aspek tampilan dari sebuah makanan dan minuman

yang ditata dengan memerhatikan unsur keindahan sehingga

menjadikan produk kuliner tersebut memiliki nilai lebih dan mampu

menggugah selera konsumen untuk menikmatinya, contohnya adalah

menyajikan masakan tradisonal khas suatu daerah menjadi lebih

kekinian.

c. Tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi

bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat yang berkaitan

39
Ibid., hlm. 215.
40
Ibid., hlm. 215 - 218.
27

dengan kebiasaan dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan dan

minuman.

d. Kearifan lokal adalah identitas berupa kebenaran yang telah tertanam

dalam suatu daerah. Berkaitan dengan kuliner, kearifan lokal akan

membentuk karekter kuliner suatu daerah yang harus mampu diangkat

dan dikenalkan kepada masyarakat luas.

Penjelasan di atas dapat diambil maksud dari pengusaha kecil di

bidang kuliner adalah pengusaha dengan modal yang tidak terlalu besar

bergerak dalam kegiatan persiapan makanan dan minuman yang

menekankan aspek estetika dan kreativitas untuk memberikan nilai tambah

pada suatu produk demi meningkatkan harga jual atau menarik daya beli

dalam kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil.41

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala

atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala,

atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan

gejala lain dalam masyarakat.42 Peneliti menggunakan jenis penelitian ini

dengan alasan dikarenakan peneliti berusaha memaparkan hasil penelitian

di lapangan sesuai dengan kondisi objek yang alamiah dari objek

penelitian, dalam hal ini adalah kondisi alamiah terhadap praktik


41
Ibid., hlm. 218.
42
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm. 25.
28

pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil

kuliner Kota Mataram.

Pendekatan penelitian ini menggunakan yuridis sosiologis, yaitu

mengkaji ketentuan hukum atau penerapan perundang-undangan yang

berlaku serta apa yang terjadi dalam kenyataan di lapangan dengan

berpedoman bahwa persoalan-persoalan yang terjadi dalam bidang hukum

adalah masalah-masalah sosial yang memerlukan pendekatan secara

sosiologis untuk menganalisa masalah-masalah hukum.43

2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumbernya. Adapun sumber data primer yaitu wawancara, observasi,

maupun laporan dalam bentuk dokumen tidak resmi yang kemudian diolah

oleh peneliti.44 Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen resmi, buku-buku yang berhubungan dengan objek

penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, disertasi,

dan peraturan perundang-undangan.45

Berangkat dari hal tersebut, sumber data primer yang peneliti

gunakan yaitu observasi langsung ke tempat lokasi dan melakukan

wawancara dengan para pengusaha kecil di bidang kuliner di Kota

43
Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, (Bandung: Mandar Maju, 2008),
hlm. 130.
44
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2015), hlm. 106.
45
Ibid.
29

Mataram. Sedangkan sumber data sekunder yang peneliti gunakan berasal

dari berbagai sumber yakni buku, jurnal, website, undang-undang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian dalam memperoleh

data. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini antara

lain:

a. Observasi

Larry Cristensen sebagaimana dikutip oleh Sugiyono menyatakan

bahwa observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku

manusia dalam situasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang

fenomena yang diinginkan.46 Observasi terdiri atas dua macam yaitu

observasi partisipasi dan observasi non partisipasi. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan observasi non partisipasi.

Observasi non partisipasi dilakukan peneliti dengan cara

melakukan pengamatan atau observasi secara langsung ke lokasi

dengan mengamati objek penelitian mengenai apa yang dilakukan para

pengusaha kecil terkait praktik pemeliharaan kerahasiaan produk

bisnisnya tetapi tidak terlibat di dalam kegiatan mereka. Dalam

penelitian ini observasi yang peneliti lakukan mendapatkan data terkait

dengan perilaku pengusaha kecil ketika melakukan praktik

pemeliharaan dan penggunaan informasi rahasia dagang milik orang

lain.

46
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2014),
hlm. 196 - 197.
30

b. Wawancara

Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka (face

to face), ketika seseorang yakni pewawancara mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban-jawaban yang

relevan dengan masalah penelitian kepada seorang responden.47

Wawancara dibagi atas wawancara terstruktur dan wawancara tidak

terstruktur.

Penelitian ini menggunakan jenis wawancara tidak terstruktur,

artinya melakukan wawancara tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis tetapi yang digunakan

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.48

Wawancara dilakukan pada pengusaha kecil di Kota Mataram

diantaranya pemilik dan karyawan Donat Delicious Mooik kecamatan

Sandubaya, pemilik Pisang Unyil kecamatan Mataram, karyawan

Cokelat Gila kecamatan Sekarbela, pemilik D’Donuts Kelurahan

Abian Tubuh kecamatan Sandubaya, pemilik dan karyawan Cokelat

Serius kelurahan Kekalik Jaya kecamatan Sekarbela, pemilik dan

karyawan Lombok Mirah kelurahan Pagutan kecamatan Mataram,

serta pemilik dan karyawan Kedai Giyong kelurahan Kekalik Jaya,

kecamatan Sekarbela

Berdasarkan wawancara, peneliti mendapatkan data berupa

praktik pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan

47
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar..., hlm. 82.
48
Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 96.
31

pengusaha kecil, faktor penyebab sehingga pengusaha kecil melakukan

pemeliharaan dan pembocoran terhadap rahasia dagangnya, serta

upaya yang dilakukan oleh pengusaha kecil tersebut ketika mengetahui

rahasianya diketahui oleh orang lain atau pengusaha lain.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu metode dalam pengumpulan data dan

pencatatan terhadap berkas-berkas atau dokumen-dokumen, serta

buku-buku yang ada hubungannya dengan materi yang dibahas.49

Dokumen dapat berbentuk tulisan, buku, gambar, undang-undang,

jurnal dan sebagainya.

Hasil dari teknik dokumentasi ini, data yang diperoleh peneliti

diantaranya terkait dengan gambaran umum Kota Mataram, daftar PO

(Pre Order) bahan persediaan.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu menguraikan data dalam bentuk kalimat yang baik

dan benar, sehingga mudah dibaca dan diberi arti (diinterprestasikan).50

Analisis data yang digunakan peneliti adalah induktif yaitu suatu analisis

yang berangkat dari kasus-kasus yang bersifat khusus kekesimpulan yang

umum. Proses analisis data ini melalui tiga tahap yaitu : a) reduksi data, b)

penyajian data, dan c) penarikan kesimpulan/verifikasi.51

49
Abidin Zaenal Amirudin, Pengantar Metode dan Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2003), hlm. 30.
50
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, (Lampung: Citra Aditya Bakti,
2004), hlm. 91.
51
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru, Ter. Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI-Press, 1992), hlm. 20.
32

Proses analisis data yang peneliti lakukan adalah peneliti terlebih

dahulu melakukan reduksi data yaitu data-data yang diperoleh dari hasil

wawancara, observasi dan dokumentasi yang berkaitan dengan praktik

pemeliharaan atau menjaga maupun pembocoran rahasia dagang di

kalangan pengusaha kecil kuliner dalam kegiatan bisnisnya, lalu

merangkum, memisahkan mana hal-hal yang penting untuk mendapatkan

gambaran lebih jelas sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data kedepannya. Setelah itu peneliti melakukan penyajian

data penelitian sedemikian rupa sehingga hasil penelitian diambil

kesimpulan yang disajikan dalam bentuk naratif dan pada akhirnya

dilakukan analisis terkait perspektif hukum ekonomi syariahnya.

5. Validitas Data

Validitas data dapat dikatakan valid apabila dari temuan atau data

yang telah dikumpulkan tidak ada perbedaan antara apa yang dinyatakan

oleh peneliti dengan kenyataan sesungguhnya yang terjadi pada objek

yang diteliti. Namun perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data

menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak. Hal ini

artinya bahwa data tersebut dapat berubah sehingga tidak ada suatu data

yang tetap atau konsisten.52 Adapun uji keabsahan data yang digunakan

peneliti antara lain:

52
Sugiyono, Metode..., hlm. 363.
33

a. Kecukupan referensi

Bahan referensi dilakukan untuk memperoleh kepastian data yang

akan disusun secara pasti dan sistematis, dengan cara membaca

berbagai referensi buku, hasil penelitian maupun dokumentasi-

dokumentasi yang terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Setelah referensi ditemukan dan dianggap berkaitan dengan

topik penelitian, maka referensi tersebut digunakan sebagai bahan

penyusunan penelitian ini. Ketika peneliti tidak lagi menemukan

referensi lain, maka dari itu peneliti menganggap referensi tersebut

dapat dikatakan memadai.

b. Triangulasi

Triangulasi yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber dan

triangulasi teknik.

1) Triangulasi sumber dilakukan untuk mendapatkan data atau

informasi yang diperoleh dari beberapa sumber dengan teknik yang

sama, seperti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi

dengan beberapa narasumber atau informan. Kemudian

membandingkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang

satu dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang lain.

2) Triangulasi teknik dilakukan untuk mendapatkan data atau

informasi dengan teknik yang berbeda-beda dari sumber yang

sama, seperti melakukan teknik wawancara, observasi,

dokumentasi kepada para pelaku usaha.


34

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini disusun berdasarkan sistematika pembahasan sebagai

berikut:

Bab I Pendahuluan terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka,

kerangka teori, metode penelitian, serta sistematika pembahasan.

Bab II Praktik pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan

pengusaha kecil kuliner Kota Mataram yang berisi tentang gambaran umum

Kota Mataram, gambaran umum profil usaha kecil kuliner di Kota Mataram,

praktik pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha

kecil kuliner Kota Mataram.

Bab III Perspektif hukum ekonomi syariah terhadap praktik pemeliharaan

dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil Kota Mataram.

Pada bab ini masih berkaitan erat dengan bab I dan bab II terkait dengan data-

data temuan. Bab ini berisi analisis data yang peneliti temukan dan paparkan

pada bab II kemudian dianalisis berdasarkan perspektif hukum ekonomi

syariah.

Bab IV Penutup, yang merupakan rangkaian akhir dari sebuah penelitian,

yang terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan dimaksudkan sebagai

penegasan terhadap hasil penelitian yang tercantum dalam bab II dan bab III.

Dan saran merupakan harapan peneliti kepada semua pihak yang berhubungan

dengan masalah yang diangkat oleh peneliti dengan harapan dapat

memberikan kontribusi kedepannya.


BAB II

PRAKTIK PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA DAGANG

DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER DI KOTA MATARAM

A. Gambaran Umum Kota Mataram

1. Profil Kota Mataram

Kota Mataram merupakan salah satu kota di Provinsi Nusa Tenggara

Barat. Letaknya berada diantara Kabupaten Lombok Barat dan Selat

Lombok, yang secara geografis terletak diantara 08ᵒ 33’ LS - 08ᵒ 38’ LS

dan 116ᵒ 04’ BT - 116ᵒ 10’ BT. Kota Mataram memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut:

- Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar,

Kabupaten Lombok Barat

- Sebelah Barat : Selat Lombok

- Sebelah Utara : Kecamatan Gunung sari, Kecamatan Batulayar dan

Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat

- Sebelah Selatan : Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat

Secara administrasi, Kota Mataram terdiri dari 6 (enam) Kecamatan,

yakni Kecamatan Ampenan, Sekarbela, Mataram, Selaparang,

Cakranegara, dan Sandubaya.

Letak wilayah yang begitu strategis inilah yang menyebabkan Kota

Mataram menjadi begitu penting. Pada wilayah inilah dahulu para

pendatang baik lokal atau asing mendarat untuk melakukan kontak dagang

dengan penduduk lokal. Dari catatan sejarah tergambar dengan jelas,

36
37

tempat ini dahulu begitu ramai oleh perniagaan antarpulau, terutama di

Pelabuhan Ampenan. Sampai saat ini pun Kota Mataram masih berperan

sebagai tempat perniagaan. Meskipun tidak lagi memiliki pelabuhan laut,

perniagaan di Kota Mataram tetap ramai.53

2. Gambaran Umum Usaha Kecil Kuliner di Kota Mataram

a. Profil Usaha Donat Delicious Mooik

Donat Delicious Mooik merupakan brand dari produk usaha

kuliner berupa donat dengan beragam pilihan toping. Usaha ini

didirikan pada tahun 2017 oleh Nazriel Hadi dan Sandi yang berlokasi

di Kelurahan Babakan Kecamatan Sandubaya. Awalnya dulu hanya

menjual donat biasa atau donat mesis sebelum tahun 2017, tetapi

dikarenakan melihat peluang lebih besar akhirnya menginovasi donat

tersebut menjadi berbagai rasa. Donat Delicious Mooik memiliki

cabang dengan menggunakan nama yang sama berlokasi di Jalan Lalu

Mesir di depan Puskesmas Abian Tubuh yang didirikan sejak Oktober

2019 dan di Jalan Bungkarno Pagutan tepatnya di depan Rumah Sakit

Kota Mataram yang didirikan sekitar pertengahan bulan di tahun

2019. Alasan diberikan nama Donat Delicious Mooik karena

filosofinya nama Delicious lebih familiar dikenal oleh orang-orang

yang memiliki arti juga bagus dan enak, sehingga pendiri memilih

pemberian nama yang simpel dan banyak diketahui sehingga lebih

53
Lalu Kamdi dan Hasim Asyari, Selayang Pandang Kota Mataram, (Monjok: Caraka
Darma Aksara, 2019), hlm. 2 - 3.
38

dikenal oleh masyarakat karena gampang untuk diucapkan dan

memiliki makna yang bagus.54

b. Profil Usaha Pisang Unyil

Pisang Unyil merupakan brand dari produk usaha kuliner

cemilan yang berasal dari olahan pisang yang dihiasi dengan toping di

atasnya. Usaha ini didirikan pada tahun 2018 oleh ibu Luluk yang

berlokasi di Majapahit Food Center kelurahan Pagesangan Barat

kecamatan Mataram. Usaha ini buka setiap hari senin sampai minggu

mulai dari pukul 17.00 Wita sampai 21.30 Wita. Alasan diberikan

nama Pisang Unyil karena dari inspirasi pemilik yang membuat

bentuk pisangnya ini menjadi kecil-kecil sehingga memiliki ciri

khusus yang membedakan produk ini dari yang lainnya.55

c. Profil Usaha Cokelat Gila

Cokelat Gila merupakan brand dari produk dari usaha kuliner

dalam kategori minuman. Usaha ini didirikan sejak tahun 2016.

Awalnya minuman ini hanya dijual di daerah tempat tinggal dari sang

pemilik dengan menggunakan gerobak biasa, namun seiring

berjalannya waktu dan melihat semakin banyak yang minati, minuman

ini mulai dikembangkan untuk dijual dengan menggunakan mobil box

yang kini berlokasi di Jempong Baru kecamatan Sekarbela. Alasan

diberikan nama Cokelat Gila agar menarik para pelanggan, karena

54
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 10 Februari
2020.
55
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 11 Februari 2020.
39

berawal dari rasa penasaran kemudian mencoba-coba hingga kembali

lagi untuk membeli.56

d. Profil Usaha D’Donuts

D’Donuts merupakan brand dari produk usaha kuliner berupa

donat yang dihiasi dengan aneka toping di atasnya. Usaha ini didirikan

sejak tahun 2016 oleh Utari seorang ibu rumah tangga yang

sebelumnya bekerja swasta. Berawal dari rasa suka terhadap donat

sehingga pemilik tertarik untuk membuka usaha ini. D’Donuts

berlokasi di gang Damai 1 No.12 Abian Tubuh Kecamatan Sandubaya

dan memiliki cabang yang terletak di Jl. Panca usaha Kecamatan

Cakranegara. Usaha ini mulai buka dari pukul 10.00 Wita sampai

20.00 Wita. Alasan diberikan nama D’Donuts dikarenakan pemilik

usaha memiliki anak yang huruf depan ke 3 anaknya semua huruf D

sehingga hal tersebutlah yang membuat pemilik memberikan nama

D’Donuts.57

e. Profil Usaha Cokelat Serius

Cokelat Serius merupakan brand dari produk usaha kuliner

dalam kategori minuman yang dilengkapi dengan 22 rasa. Usaha ini

didirikan sejak tahun 2017 oleh Victor yang berlokasi di Kekalik Jaya

kecamatan Sekarbela. Minuman ini dijual dengan menggunakan mobil

box. Alasan diberikan nama Cokelat Serius awalnya karena ini

merupakan franchise. Cokelat serius sendiri memiliki 4 cabang yang

56
Azhar (Karyawan Cokelat Gila), Wawancara, Jempong Baru-Mataram, 18 April 2020.
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
57
40

berlokasi di Kekalik, Majapahit dekat TVRI, Taman Budaya dan di

Rembige. Cokelat serius dapat ditemui sekitar pukul 08.00 Wita

sampai 22.00 Wita hal ini tergantung situasi dan kondisi.58

f. Profil Usaha Lombok Mirah

Lombok Mirah merupakan perusahaan yang memproduksi cake

pisang paling juara yakni produk usaha kuliner spesialisasi cake

berbahan dasar pisang dengan varian toping. Filosofi makna Lombok

Mirah merupakan penggalan kata dari Lombok Mirah Sasak Adi.

Lombok Mirah Sasak Adi merupakan salah satu kutipan dari kitab

Negarakertagama, sebuah kitab yang memuat tentang kekuasaan dan

pemerintahaan kerajaan Majapahit. Kata Lombok dalam bahasa kawi

berarti lurus atau jujur, kata mirah berarti permata, kata sasak berarti

kenyataan, dan kata adi artinya yang baik atau yang utama, maka arti

keseluruhan yaitu kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau

utama. Kemudian pemilik memenggal Lombok Mirahnya saja, yang

diharapkan dari nama tersebut adalah filosofi hidup orang sasak yang

lurus dan baik serta dapat menjiwai dari bisnis yang dimiliki. Lombok

Mirah berdiri pada awal Februari 2020 yang dirintis oleh bapak

Bambang selaku pemilik yang berlokasi di jalan Bungkarno Pagutan

kecamatan Mataram. Berawal dari rasa suka makan, serta kumpul-

kumpul bersama teman dan keluarga sehingga pemilik tertarik untuk

58
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
41

membuka usaha ini. Usaha ini mulai buka dari pukul 10.00 Wita

sampai 22.00 Wita.59

g. Profil Usaha Kedai Giyong

Kedai Giyong merupakan salah satu tempat yang memiliki

keunikan tersendiri yakni terletak pada pemberian nama Giyong yang

memiliki arti begiyong atau berayun. Ciri khusus lainnya pada Kedai

Giyong ini terletak pada konsep design yang menyediakan beberapa

ayunan dengan fungsi sebagai kursi untuk para konsumen saat

menikmati hidangan. Selain konsep design yang unik, menu yang

disediakanpun memiliki ciri khas tersendiri yang membedakan dari

kedai yang lain. Usaha ini didirikan pada Februari 2016 oleh Budi,

Adit dan Edi yang berlokasi di jalan Majapahit No. 20 Kekalik Jaya,

kecamatan Sekarbela. Pengelolaan kedai berdasarkan bagi hasil antara

pemilik dan karyawan. Saat ini kedai dikelola oleh Sam dalam

memimpin pengelolaan bagi hasil sekaligus penganggung jawab

terhadap kedai. Usaha ini mulai buka dari jam 11.00 Wita sampai

22.00 Wita.60

B. Praktik Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia Dagang di Kalangan

Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram

Aktivitas perdagangan di Kota Mataram seiring perkembangan semakin

ramai karena mengingat Kota Mataram sendiri sebagai kota perniagaan.

Pelaku usaha yang mulai bermunculan dengan beragam inovasi produknya


59
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
60
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
42

mulai menarik perhatian konsumen. Masalah perdagangan tidak hanya

berkaitan dengan suatu produk saja dalam menjalankan kegiatan usaha, tetapi

di dalamnya juga terdapat sebuah informasi yang berguna dan bernilai

ekonomi tinggi bagi kegiatan usaha tersebut yang termasuk dalam rahasia

dagang. Berkenaan dengan hal itu, dalam skripsi ini peneliti akan

menguraikan beberapa hal terkait dengan hasil temuan praktik pemeliharaan

dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner,

diantaranya adalah:

1. Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil

Kuliner Kota Mataram

Praktik pemeliharaan rahasia dagang ini dapat dilihat dari sejauh

mana ruang lingkup perlindungan terhadap rahasia dagang itu sendiri

dapat dilaksanakan. Dalam praktik pemeliharaan rahasia dagang ini

peneliti membaginya menjadi 3 ruang lingkup sesuai dengan apa yang

diatur dalam Undang-Undang rahasia dagang. Adapun ruang lingkup dari

rahasia dagang terdiri dari metode produksi, metode pengolahan dan

metode pemasaran. Praktik dalam melakukan pemeliharaan oleh

pengusaha kecil terdiri atas 3 aspek diantaranya:

a. Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode Produksi.

Praktik pemeliharaan dari aspek metode produksi ini peneliti

dapat membaginya menjadi 2 prosedur. Adapun prosedur dalam aspek

ini antara lain:


43

1) Membagi Karyawan Berdasarkan Job Description yang Berbeda.

Dalam melakukan pekerjaan karyawan dibagi menjadi 2

hingga 3 bidang sesuai dengan tugas masing-masing. Kemudian

dari masing-masing bidang tersebut pelaku usaha membagi lagi

berdasarkan cabang bidang tugas sesuai dengan kebutuhan dari

pelaku usaha tersebut dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini

sebagaimana hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan

beberapa pelaku usaha yakni:

Pemilik usaha Cokelat Serius bernama Victor mengatakan:

“Karyawan ada yang tugasnya di tempat produksi langsung


dan tugas di mobil, mereka beda-beda tugas mbak. Di sana
ada karyawan dengan bidang masing-masing dari yang buat,
racik dan lain-lain”.61

Hal ini dibenarkan oleh Wayan selaku karyawan Cokelat Serius

yang mengatakan: “Iya ada, kita ada pembagian tugas. Ada yang di

mobil dan di kantor tempat produksi. Kalau saya tugasnya di sini

mbak, hanya di mobil saja”.62

Selanjutnya pelaku usaha lain yakni Sandi dalam

keterangannya juga mengatakan membagi karyawan berdasarkan

beberapa bidang yakni:

“Karyawan di sini (pusat) ada lima orang yang bagian


produksi. Tugasnya buat donat, kan kita sekarang ada produk
baru yakni brownies, pay. Ada tiga orang yang bagian donat,
dua orangnya lagi buat yang lain kayak pay, brownies, bolu
tape gitu. Untuk tiga orang karyawan yang bagian donat, kita
membagi lagi ada satu orang bagian menggoreng, dan dua

61
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
62
Wayan (Karyawan Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
44

orang membuat adonannya. Kemudian karyawan di bagian


toko ada enam orang”.63

Pernyataan Sandi dikuatkan oleh bapak Ahmad Suhardi

selaku karyawan bagian produksi membuat adonan donat yang

mengatakan: “Saya di bagian produksi, kalau di bagian produksi

ini ada pembagiannya, dua orang bagian bikin adonan dan bagian

menggoreng satu orang”.64

Pernyataan senada dibenarkan oleh karyawan lainnya dalam

keterangannya Ranti mengatakan bahwa: “Tugas saya di sini

membuat pay dan brownies. Di bagian ini yang bertugas ada dua

orang dan yang satu datangnya nanti sekitar jam 2 siang”.65

Selanjutnya Randi dalam keterangannya mengatakan bahwa:

“Kalau saya di bagian toko. Bagian toko ada empat karyawan


sistemnya shift-shiftan, mulai kerjanya kalau shift yang
pertama dari jam sembilan pagi sampai jam enam sore, shift
kedua dari jam lima sore sampai jam sepuluh malam”.66

Berdasarkan keterangan pemilik maupun karyawan Donat

Delicious Mooik apa yang diungkapkan dengan hasil observasi

peneliti juga memang benar menunjukkan adanya pembagian

bidang tugas.67

Pembagian job description ini juga diterapkan oleh pelaku

usaha lainnya, hal ini sebagaimana dalam keterangan bapak

63
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
64
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
65
Ranti (Karyawan Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
66
Randi (Karyawan bagian toko Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram,
27 Juni 2020.
67
Observasi, Donat Delicious Mooik, 27 Juni 2020.
45

Bambang selaku pemilik usaha Lombok Mirah yang mengatakan

bahwa: “Iya, ada pembagian tugas karyawan. Karyawan di toko ini

sebagai kasir ada satu saja, kemudian di produksi ada dua”.68

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Lina selaku karyawan

yang mengatakan bahwa: “Saya bekerja dari semenjak toko ini

buka. Saya di bagian kasir, kalau yang buat cake ini beda lagi. Ada

bidang tersendirinya”.69

Hal senada lainnya juga diungkapkan oleh Sam selaku

pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong dalam

keterangannya mengatakan bahwa:

“Di sini ada lima orang karyawan dengan dua bagian, ada
yang bagian dapur dan bagian kasir. Untuk yang didapur ada
yang bertugas memasak, bikin bumbu, plating, dan bar.
Bagian dapur sama yang bagian minuman (bar) ada tiga orang
dan bagian kasir satu orang”.70

Pernyataan Sam dibenarkan oleh Sibian selaku karyawan

Kedai Giyong yang mengatakan: “Pembagian tugas kerjaan ada,

ada yang buat makanan, sisanya ada yang buat plating yang

menyiapkan piring dan sayurnya”.71 Pernyataan Sibian diperkuat

lagi oleh Safira selaku koki yang mengatakan: “Tugas kita di sini

68
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
69
Lina (Karyawan Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
70
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
71
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
46

beda-beda, ada yang dibagian nasi goreng, bartender, koki, sama

supervisor.72

Pernyataan berbeda dikemukakan oleh pelaku usaha lainnya

bahwa tidak ada pembagian job description karena hanya memiliki

satu hingga dua orang karyawan saja, hal ini sebagaimana dalam

keterangan ibu Luluk yang mengatakan bahwa: “Karyawan saya

satu orang saja, karena saya juga ikut bekerja sebagai owner”.73

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Utari yang

mengatakan: “Saya ada dibantu dua karyawan. Orang dari

Narmada kebetulan adek, sama sepupu orang sini juga. Tidak ada

pembagian tugas, mereka mengerjakan tugas yang sama”.74

2) Antar Karyawan Tidak Memiliki Keahlian yang Sama.

Pemeliharaan yang dilakukan selain membagi karyawan pada

job description yang berbeda, pelaku usaha juga memfokuskan

karyawannya pada bidang keahlian masing-masing. Artinya bahwa

karyawan yang berada dibidang yang satu tidak dapat melakukan

pekerjaan pada bidang yang lainnya begitupun sebaliknya dan juga

karyawan yang berada pada bidang yang sama tetapi memiliki

bagian serta tugas yang berbeda. Hal ini sebagaimana hasil

wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa pelaku

usaha yakni:

72
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
73
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
74
47

Victor selaku pemilik usaha Cokelat Serius mengatakan: “Ini

yang karyawan di mobil tidak bisa ke sana yang bagian produksi,

karena tugasnya hanya di sini saja. Melayani pembeli saat ada yang

memesan”.75

Hal ini dibenarkan oleh Wayan selaku karyawannya yang

mengatakan:

“Tidak bisa mbak. Saya disuruh mengerjakan tugas yang di


bagian produksi tidak bisa, ya kalau saya di ajarkan ada
kemungkinan saya bisa di bagian itu. Tapikan tugas saya dari
dulu di sini saja, jadi saya ya bisa mengerjakan apa yang
sudah menjadi tugas saya saja”.76

Selanjutnya pelaku usaha lain yakni Sandi dalam

keterangannya juga mengatakan antar karyawan tidak memiliki

keahlian yang sama karena telah memiliki bidang tugas masing-

masing, sebagaimana dalam keterangannya mengatakan bahwa:

“Tugas di masing-masing bagian berbeda-beda, kalau yang di


bagian produksi kan ada yang menggoreng ya dia hanya
menggoreng saja tidak ikut membuat donat, begitupun yang
membuat adonan tidak bertugas dalam menggoreng.
Kemudian yang dibagian membuat pay dan brownies juga
tidak bisa mengerjakan tugas bidang produksi donat. Yang
buat donat ya ahlinya buat donat sudah ada bidangnya
masing-masing, belum tentu sih dia bisa buat donat yang dua
itu dan sebaliknya juga untuk bagian toko tidak bisa
melaksanakan tugas dibagian produksi”.77

Pernyataan Sandi dikuatkan oleh beberapa karyawan lainnya

sebagai berikut:

75
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
76
Wayan (Karyawan Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
77
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
48

Ranti dalam keterangannya mengatakan:

“Kalau untuk pembuatan donat bukan tugas saya, saya hanya


dibagian membuat pay dan brownies, yang buat donat ada
orang bagian produksi lainnya. Jadi yang dibagian tempat
saya ini tidak bisa membuat donat dan begitu sebaliknya yang
dibagian produksi donat tidak bisa bekerja di bagian kami.
Karena ada tugas masing-masing yang berbeda”.78

Begitu juga bapak Ahmad Suhardi yang mengatakan:

“Yang menggoreng ya menggoreng saja tugasnya, dia tidak


bisa bikin donat. Saya tidak bisa buat yang lain seperti pay,
brownies ataupun kasi toping karena tugas saya hanya
membuat adonan donat. Lain lagi karyawannya yang buat
toping, berjualan. Selain buat adonan saya juga ikut
ngebentuk donatnya”.79

Selanjutnya Randi dalam keterangannya juga mengatakan:

“Tugas saya bagian toping dan membungkus, kalau untuk


membuat donat saya tidak bisa, karena tugas saya hanya di
sini saja, yang buat donat hanya yang produksi di rumah saja
(pusat), ada juga yang bagian delivery beda lagi orangnya”.80

Selain karyawan bagian produksi dan toko, Donat Delicious

Mooik juga memiliki seorang pengantar pesanan atau delivery.

Petugas delivery ini juga mengatakan hal yang senada mengenai

keahlian yang berbeda dalam mengerjakan tugas, sebagaimana

dalam keterangannya yang mengatakan:

“Tugas saya hanya delivery, selain itu saya juga bantu balesin
pesan-pesan di HP kalau ada pembeli yang pesan atau tanya
lewat online di media sosial, saya yang membalas. Seperti
adminnya lah. Saya tidak ikut noping, hanya memberi tau

78
Ranti (Karyawan Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
79
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
80
Randi (Karyawan bagian toko Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram,
27 Juni 2020.
49

kalau ada yang pesan online buatkan yang ini kayak gitu. Dan
juga tidak terlibat dalam pembuatan donat”.81

Adanya karyawan yang tidak memiliki keahlian yang sama ini

juga diterapkan oleh pelaku usaha lainnya, hal ini sebagaimana

dalam keterangan bapak Bambang selaku pemilik usaha Lombok

Mirah yang mengatakan bahwa: “Kalau kasir yang di sini tidak tau

cara buatnya itu gimana, karena beda bidang pekerjaan”.82

Hal senada juga diungkapkan oleh Lina selaku karyawan yang

mengatakan bahwa:

“Tugas saya di sini sebagai kasir, selain itu juga tugas saya
bersih-bersih ngepel, nyuci piring, layani pembeli. Saya tidak
tau gimana cara buat cake dan saya tidak bisa membuatnya
sama seperti ini, karena saya hanya satu kali ke tempat
produksi”.83

Selanjutnya hal lain juga diungkapkan oleh Sam selaku

pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong dalam

keterangannya mengatakan bahwa:

“Kalau untuk karyawan di bagian bar dia belum terlalu bisa


membuat bumbu atau racikannya, paling dia hanya bisa
bantu-bantu goreng kentang, sosis, plating. Masing-masing
karyawan ada tugasnya masing-masing. Begitupun yang
dibagian dapur tidak bisa di kasir”.84

Meskipun Kedai Giyong menerapkan pembagian bidang yang

berbeda-beda dengan tugas yang berbeda pula, tetapi ada sebagian

bidang yang pelaksanaan tugasnya dilakukan secara bergantian.

81
Rizal (Karyawan delivery Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27
Juni 2020.
82
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
83
Lina (Karyawan Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
84
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
50

Artinya bahwa ketika ada salah seorang karyawan yang tidak dapat

menghandle banyaknya pesanan yang ada, maka karyawan bidang

lain turut membantu dalam penyelesaian orderan tersebut.

Sehingga, baik karyawan yang satu dengan yang lainnya memiliki

keahlian yang sama. Hal ini sebagaimana ungkapan Sam yang

mengatakan:

“Untuk yang memasak dan bikin bumbu sebenarnya tidak ada


beda sih yang dua orang itu, mereka giliranlah istilahnya
begitu. Mereka membagi tugas, ada yang masak sama bikin
bumbu, ada yang jadi tukang plating. Tugasnya kasir ada
juga tugas yang lain, bisa merangkap, karena kita kan hanya
berlima kita tidak bisa untuk hanya diam disatu tempat”.85

Hal senada diungkapkan oleh Sibian selaku karyawan Kedai

Giyong yang mengatakan:

“Kalau saya aslinya dari dulu dibelakang sih bagian dapur


membuat nasi goreng, sekarang saya di kasir. Tetapi kalau
sekarang yang namanya mau merintis lagi lah buat Giyong ini
kita mau bangkitkan lagi ya mau tidak mau saya bolak-balik
depan belakang. Istilahnya mana yang longgar itu yang
masuk. Kita saling mengisi lah, kita juga tidak enak sama
tamu kelamaan menunggu”.86

Namun sistem rolling ini diberlakukan hanya kepada

karyawan yang bertugas di bagian dapur, sedangkan untuk yang

dapat mengakases semua pekerjaan hanya pengelola yang saat ini

sekaligus sebagai penanggung jawab kedai serta bagian kasir saja,

sebagaimana yang diungkapkan oleh Sibian sebagai berikut:

85
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
86
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
51

“Pembagian kerjanya ada banyak, tapi kalau kita dibelakang


yang di dapur itu dirolling caranya. Tapi yang dibagian dapur
tidak bisa ke bagian kasir, karena memang tidak ada yang
bisa. Hanya saya berdua dengan Sam saja yang bisa semua
kerjaan”.87

Pernyataan Sibian dibenarkan oleh Safira selaku koki di

bagian produksi yang mengatakan:

“Di bagian dapur kita sistemnya saling bantu. Kalau di koki


ya di koki saja tapi saya pernah di bartender. Misal hari Jumat
yang cowok Jumatan terus yang cewek bantu begitupun
sebaliknya saling bantu bagi-bagi tugas”.88

Alasan sehingga dilakukannya sistem rolling ini diungkapkan

oleh Sam sebagai berikut:

“Sebenarnya tugas masing-masing itu pasti ada, tapi kembali


lagi kita sistemnya begini jadi harus saling mengisi. Kalau
kita tidak menerapkan dia itu harus fokus di satu titik, nanti
hancur dia dan dia tidak mau tau lagi sama yang lain. Misal
yang ini selesai, saya belum, dia cuman bisa ngelihatin saja.
Akhirnya ya kita memang mengerjakan tugas masing-masing
dulu, selesai yang itu baru kita saling bantu”.89

Hal berbeda dikemukakan oleh pelaku usaha lainnya bahwa

baik masing-masing karyawan maupun pemilik memiliki keahlian

yang sama dikarenakan pemilik usaha juga turut serta dalam proses

produksi. Hal ini sebagaimana ungkapan ibu Luluk yang

mengatakan: “Karena karyawan saya hanya satu orang saja, jadi

87
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
88
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
89
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
52

yang melakukan tugas untuk membuat produk ini ya karyawan,

saya juga bantu-bantu”.90

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Utari yang

mengatakan: “Tugas karyawan saya sama saja dari mixer sampai

bentuk adonan, goreng sampai toping”.91

b. Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode Pengolahan.

Praktik pemeliharaan dari aspek metode pengolahan ini peneliti

dapat membaginya menjadi 3 prosedur. Adapun prosedur dalam aspek

ini antara lain:

1) Pengolahan Dilakukan di Tempat Terpisah.

Metode pengolahan yang dilakukan oleh pelaku usaha yakni

dengan memisahkan tempat pengolahan dengan tempat penjualan.

Ketika bahan persediaan dari produk menipis maka karyawan

bidang pemasaran atau karyawan toko akan memberitahu

kekurangan bahan tersebut kepada pemilik usaha atau bagian

produksi untuk mengantarkan ke tempat pemasaran. Begitupun

sebaliknya dari pihak karyawan produksi maupun pemilik apabila

tidak dapat mengantarkan, maka karyawan toko yang sedang tidak

sibuk akan mengambil ke tempat pengolahan. Selain itu, ada juga

pelaku usaha yang menyatukan lokasi pengolahan dengan

pemasaran tetapi memiliki ruangan tersendiri yang terpisah baik

untuk bagian dapur, tempat kasir maupun konsumen yang

90
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
91
53

memesan. Hal ini sebagaimana hasil wawancara yang telah peneliti

lakukan dengan beberapa pelaku usaha yakni:

Ibu Luluk selaku pemilik usaha Pisang Unyil mengatakan:

“Pengolahannya kita langsung di tempat, jadi ketika ada orang

yang membeli kita langsung gorengin sekitar lima menit juga bisa

kok”.92

Begitu juga ibu Utari yang mengatakan:

“Produksinya dirumah ini saja mbak, ada di dapur belakang


untuk membuat donatnya. Kalau di ruang ini hanya
memberikan toping kalau donat telah jadi nanti dibawa ke
sini. Kalau ada yang membeli langsung datang ke sini, masuk
ke ruangan ini dah”.93

Apa yang dikatakan oleh ibu Utari berdasarkan hasil observasi

peneliti terhadap tempat pengolahan yang terpisah ini memang

benar adanya. Pengolahan dilakukan pada ruang khusus yang

hanya boleh dimasuki oleh pemilik dan karyawan saja. Ketika

donat telah selesai di goreng maka dibawa ke tempat finishing

untuk diberikan toping sesuai pesanan pembeli.94

Hal senada diungkapkan oleh pelaku usaha lainnya yakni

Victor dalam keterangannya mengatakan bahwa: “Kalau produksi

untuk membuat racikan bubuknya kita di kantor langsung ya mbak,

kantornya di Ampenan Jl Leo”.95

92
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
93
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
94
Observasi, D’Donuts, 16 April 2020.
95
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
54

Pernyataan Victor dibenarkan oleh Wayan selaku karyawan

yang mengatakan:

“Buatnya itu di Kebon Lelang Ampenan di walet itu, kita


yang tugas dimobil hanya terima jadi saja dan kalau ada
pembeli tinggal kita buatkan dengan racikan yang sudah
ada”.96

Pengolahan tempat terpisah ini dilakukan oleh usaha Donat

Delicious Mooik dengan cara tidak menggabungkan mulai dari

ruang pembuatan adonan donat, menggoreng hingga

pemasarannya. Hal ini dibuktikan dengan jarak antara tempat

pengolahan dengan pemasaran kurang lebih 700m.97 Hal ini

sebagaimana pernyataan yang diungkapkan oleh Sandi selaku

pendiri usaha Donat Delicious Mooik mengatakan:

“Kalau produksi cuman di tempat ini doang. Jadi diolah di


sini nanti kalau donatnya sudah jadi baru kemudian
diantarkan ke cabang diserahkan ke karyawan yang bagian
toko. Biasanya juga dari karyawan toko nelfon ke sini, kasi
tau stock donat habis. Kemudian kita yang di sini nganter ke
sana”.98

Pemisahan tempat pengolahan ini juga senada dengan Randi

selaku karyawan toko yang mengatakan:

“Pembuatan donat ini hanya di rumah saja yang di pusat. Kita


di sini hanya menerima yang sudah jadi saja. Kalau
persediaan di sini sudah mau habis kita telfon orang yang di
pusat untuk nganterin. Tapi kalau semisal tidak ada yang bisa
mengantarkan ke sini, saya yang pergi ngambil ke sana atau
karyawan lain yang sedang tidak sibuk”.99

96
Wayan (Karyawan Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
97
Observasi, Donat Delicious Mooik, 10 Februari 2020.
98
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
99
Randi (Karyawan bagian toko Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram,
27 Juni 2020.
55

Pernyataan senada diungkapkan oleh bapak Bambang pemilik

usaha Lombok Mirah yang mengatakan:

“Jualannya di sini, produksinya di rumah. Cake sudah ada di


sini, kan saya jualan di sini, sudah display di sini. Cuma
bikinnya tidak di sini, tetapi di rumah. Kalau habis, yang di
rumah ngantar lagi”.100

Hal ini dibenarkan oleh Lina selaku karyawan dalam

keterangannya mengatakan: “Kalau habis stock kue di sini nanti di

WhatsApp pihak bagian produksi terus nanti dianterin, yang

WhatsApp biasanya bos saja”.101

Selanjutnya pemisahan ruangan juga diterapkan oleh para

pelaku usaha lainnya seperti tempat pengolahan diberikan ruang

tersendiri yang terpisah dari tempat kasir maupun konsumen.102

Hal ini diungkapkan oleh Sam selaku pengelola sekaligus

penanggung jawab Kedai Giyong dalam keterangannya

mengatakan bahwa: “Pengolahannya di tempat ini hanya berbeda

ruangan saja. Ada di belakang khusus bagian dapur dan ruang

gudang persediaan bahan-bahan”.103

2) Bahan-Bahan yang Digunakan Hanya Diketahui Oleh Beberapa

Pihak Saja.

Pelaku usaha yang melakukan pemeliharaan menerapkan

sistem kepada karyawan dengan membatasi pengetahuan bahan-

100
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
101
Lina (Karyawan Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
102
Observasi, Kedai Giyong, 30 Juni 2020.
103
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
56

bahan yang harus dijaga agar tidak diketahui oleh orang lain. Hal

ini sebagaimana ungkapan ibu Luluk selaku pemilik Pisang Unyil

dalam keterangannya mengatakan: “Karyawan saya juga tau

bagaimana proses produksinya, apa saja bahan yang digunakan.

Selain saya dan karyawan orang lain tidak boleh mengetahui akan

hal ini”.104

Begitu juga ibu Utari memberikan hal yang senada yakni:

“Ya kalau bahan-bahan hampir samalah seperti donat


biasanya hanya saja ada resep tersendiri yang kita punya.
Kalau resep hanya saya bertiga yang tau, orang lain tidak tau.
Kenapa akhirnya saya memberitahu juga ke karyawan saya
karena kita sistem kekeluargaan sama kepercayaan keluarga
juga. Mereka masih keluarga saya mbak”.105

Hal senada lainnya diungkapkan oleh Azhar bahwa bahan-

bahan yang digunakan dalam bubuk cokelat hanya diketahui oleh

pemilik usaha saja sedangkan karyawan tidak ada yang

mengetahuinya:

“Racikannya buat sendiri tapi kita karyawan mah terima jadi


saja tinggal gunting buat saja, masalah racikan itu diracik
sendiri oleh bos, kita tidak ada yang tau cara buatnya. Jadi
kita karyawan hanya terima dalam bentuk plastik kecil seperti
ini dan inipun antara bubuk cokelatnya dan gula terpisah, jadi
kalau ada pembeli yang mau manis tinggal dicampur saja”.106

Pembatasan pengetahuan bahan-bahan oleh pihak tertentu ini

juga diterapkan oleh pelaku usaha lainnya, hal ini sebagaimana

dalam keterangan Victor selaku pemilik usaha Cokelat Serius yang

mengatakan bahwa: “Ya mbak bahan-bahannya buat sendiri, racik


104
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
105
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
106
Azhar (Karyawan Cokelat Gila), Wawancara, Jempong Baru-Mataram, 18 April 2020.
57

sendiri. Yang tau racikannyapun selain saya ya karyawan di bagian

produksi, jadi karyawan yang tugas di mobil tidak tau”.107

Hal ini dibenarkan oleh Wayan selaku karyawan Cokelat

Serius yang mengatakan: “Saya kurang tau mbak kalau tentang

racikan bubuk cokelatnya, karena ada karyawan lain yang buat”.108

Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Sandi yang

mengatakan:

“Bahan-bahannya yang kita pakai tepung, pengembang, kita


juga pakai cokelat yang agak delice, cokelatnya fresh. Paling
itu sih mbak. Bahan-bahannya kita beli di Yaoya. Karyawan
bidang produksi juga tau, kalau yang satu tau resepnya
takaran bahan-bahannya berapa, tapi kalau yang satuan lagi
tidak terlalu tau. Kalau pemiliknya sudah tidak produksi lagi,
semua diserahkan ke karyawan”.109

Selain itu Sandi juga mengungkapkan ada unsur kerahasiaan dalam

pengolahan dari bahan-bahan yang digunakan: “Kita yang

dirahasiakan ya paling itu komposisi saja, orang tidak boleh tau

berapa sendok, berapa gram dipakai, pengembangnya itu tidak

boleh tau”.110

Pernyataan Sandi dikuatkan oleh bapak Ahmad Suhardi

selaku karyawan pembuat adonan bahwa terkait dengan takaran

atau ukuran yang digunakan hanya diketahui oleh dirinya saja

sebagaimana dalam ungkapannya:

“Saya bekerja di sini sudah sejak tahun 2012. Tugas saya di


sini bikin donat sekaligus yang bikin adonan resep. Takaran

107
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
108
Wayan (Karyawan Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
109
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
110
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
58

dan rincian bahan-bahan keseluruhan saya saja yang tau,


kalau yang satuan itu hanya tukang bikin saja dia yang
membentuk donat, bulet-buletin”.111

Selain pembatasan informasi bahan-bahan kepada beberapa

pihak, Sandi menuturkan bahwa penggunaan alat atau mesin yang

dipakai juga hanya dapat digunakan oleh bagian produksi saja,

sebagaimana ungkapannya yang mengatakan: “Tidak semua bisa

menggunakan alat ini, yang bisa hanya yang dibagian produksi,

karyawan yang lain tidak bisa. Spesialisnya kan di bagian

produksi”.112

Selanjutnya bapak Bambang selaku pemilik Lombok Mirah

dalam keterangannya juga mengatakan bahwa yang mengetahui

takaran dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cake

hanya pihak tertentu saja:

“Iya, yang bagian produksi mengetahui semua dari takaran


dan bahan-bahannya karena koki di bagian produksi itu masih
teman saya. Kalau yang di kasir dia tidak tau bahan maupun
takarannya”.113

Hal ini dibenarkan oleh Lina selaku karyawan yang mengatakan:

“Saya tidak tau bagaimana proses pembuatannya, apalagi setiap

takaran yang digunakan karena kita beda-beda tugas”.114

111
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
112
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
113
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
114
Lina (Karyawan Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
59

Pernyataan pelaku usaha lainnya diungkapkan oleh Sam

terkait dengan resep rincian bahan yang digunakan hanya diketahui

oleh pemilik dan karyawan bidang dapur saja:

“Sebenarnya untuk masalah bumbu itu tidak ada


pengkhususan untuk siapa, semuanya sebenarnya harus tau
berapa takarannya, apa saja bumbunya, semua karyawan
harus tau baik di bar maupun koki, karena bar dan koki masih
satu bagian di dapur. Jadi karyawan sudah tau, dan ada
catatan bahan-bahannya. Sekarang yang dibagian dapur ini
mereka sudah merasa hafal, jadi sudah taulah”.115

Pernyataan Sam dikuatkan oleh Safira selaku koki yang

mengatakan:

“Bumbunya saya tau apa-apa saja karena resepnya dari bos


baru dikasi ke bawahan/stafnya. Kalau dibelakang ada daftar
bahan-bahan, ada takarannya tetap ditimbang segala
macam”.116

Selain bahan-bahan yang hanya diketahui oleh beberapa

karyawan saja, Kedai Giyong juga menerapkan aturan lain seperti

memberikan batasan akses pengambilan stock bahan-bahan di

gudang, sebagaimana dalam ungkapan Sam yang mengatakan:

“Batasan karyawan itu untuk bagian pengambilan bahan


persiapan. Di sana kan ada gudang khusus yang bisa masuk
hanya kasir itu saja dan yang lain tidak bisa. Itu sudah
prosedur di sini. Sebenarnya sebelum corona ini yang bisa
masuk itu cuman dua orang kasir dan kepala toko. Sebelum
corona saya sebagai kepala toko di sini, karena kita berlima
akhirnya tidak ada yang namanya kepala toko, untuk saat ini
yang ada hanya yang jadi depan sebagai penanggung jawab.

115
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
116
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
60

Jadi yang bisa ke gudang hanya dua orang saja, hanya kasir
dan saya selaku penanggung jawab atau pengelola”.117

Pembatasan akses ke gudang dalam pengambilan persediaan

bahan ini juga dibenarkan oleh Sibian, dalam ungkapannya

mengatakan:

“Ada, kalau dibelakang kita dibuatkan sistem tukang atur lah


gitu, sebutannya CO. Jadi kita kalau mau ngorder barang
harus dari CO dulu, tidak boleh langsung ke gudang. Bagian
gudang hanya CO dan kasir yang bisa masuk”.118

Pernyataan lainnya diperkuat oleh Safira yang mengatakan:

“Saya tidak bisa masuk ke ruang gudang, karena harus ada


yang dari depan bagian pegang gudang. Kita juga di sini
keluar-masuk dicatet barang apa, takutnya ada kehilangan
atau apa”.119

Kemudian apabila kekurangan bahan maka karyawan bagian

dapur diharuskan untuk melapor terlebih dahulu kepada kasir, hal

ini sebagaimana ungkapan oleh Sam yang mengatakan:

“Sebenarnya kalau masalah untuk barang itu pakai orderan.


Dia nulis malam, istilahnya PO (Pre Order) untuk orderan
persedian barang yang harus keluar dari gudang untuk besok
pagi. Dia yang nulis, tinggal nanti diserahkan ke kasir.
Kecuali kalau barang habis mungkin dia bisa langsung lapor
ke kasir”.120

Pernyataan Sam dikuatkan oleh Sibian yakni bahan-bahan

yang diperlukan sebelumnya sudah di stock dalam gudang. Apabila

117
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
118
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
119
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
120
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
61

karyawan bagian dapur kekurangan bahan maka karyawan tersebut

melaporkan ke CO atau karyawan yang bertanggung jawab dalam

tugas tersebut. Kemudian CO akan memeriksa persediaan di

gudang yang disesuaikan dengan daftar PO (Pre Order), apabila

bahan yang digudang telah habis maka CO melaporkan kepada

kasir dengan mencatat apa-apa saja persediaan yang kosong,

sebagaimana dalam ungkapannya yang mengatakan:

“Bahan-bahan di sini sudah di stock dulu dia mbak ada di


gudang. Kalau kekurangan bahan kita lapor dulu ke CO, lalu
COnya ngambil ke gudang. Kalau perlengkapan bahannya
habis ke kasir dulu. Daftar PO (Pre Order) ini yang pegang
CO. Ini kan stock barang (daftar PO) pas yang masuk kan
segini, kita cek barang pas mau tutup saja. Cek barang
didapur, kita lihat mana yang kosong. Terus kalau daftar PO
ini stock gudang mbak. Kalau didaftar ini tidak ada, langsung
kita ke kasirnya untuk melapor. Nanti dicek juga bahan-bahan
di komputer. Tugasnya CO mengatur di belakang, mengecek
barang yang kosong lalu lapor, nanti kalau sudah ada dia yang
ngambil”.121

3) Adanya Teknik Pengolahan Khusus Tersendiri.

Metode pengolahan yang dilakukan oleh para pelaku usaha

ada yang dengan teknik khusus maupun tanpa teknik sekalipun

dalam mengolah produknya dan rentang waktu pengolahan sendiri

berbeda-beda tergantung dari jumlah yang diinginkan untuk

diproduksi. Adapun beberapa metode pengolahan pelaku usaha

sebagai berikut:

121
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
62

Sandi selaku pendiri usaha Donat Delicious Mooik

mengatakan:

“Ada sih pasti ada teknik khususnya, gimana cara dia bulet
tidak lonjong, biar rata. Kita buatnya pakai tangan, dulu
caranya kita timbang tapi sekarang karena sudah terbiasa
lama-lama tanpa timbangan bisa. Kita mainnya itu di
pengembang, jadi pengembangnya harus benar-benar pas,
tidak boleh kelebihan tidak boleh kekurangan. Mesin
pengolahan kita sendiri itu cuman alat pengaduk tepungnya
doang dan prosesnya tidak lama sih sebenarnya, kalau kita
dalam proses mesin pengaduk itu sekitar tiga puluh menit,
terus kita bentuk dia kemudian digoreng. Sebentar kok. Kita
dua karung mungkin sampai dzuhur selesai, satu karung itu
bisa seribuan lebih donat”.122

Hal senada diungkapkan pula oleh ibu Utari yang mengatakan:

“Kita manual sih mbak pengerjaannya pakai tangan. Teknik


pengolahan kita banyak, kalau donat memang kita harus
pahami betul mbak. Karena kayak proses rounding itu saja
mbak kalau tidak bagus hasilnya dia tidak akan bagus kalau
dia masih agak berlubang gitu, bocor dia tidak bagus
fermentasinya dan tidak akan mekar saat digoreng. Dari
persiapan bahan itu sampai selesai mixer sekitar tiga puluh
menit kemudian proses pembulatan untuk sepuluh kotak itu
tiga puluh menit juga tunggu fermentasi, kemudian tunggu
proses mekar itu sekitar setengah jam. Jadi kalau sepuluh
kotak habis waktu sekitar dua sampai tiga jam lebih”.123

Pernyataan berbeda diungkapkan oleh beberapa pelaku usaha

lainnya yang mengatakan dalam metode pengolahan tidak

menggunakan teknik atau alat khusus, salah satunya ibu Luluk

yang mengatakan: “Tidak ada teknik khusus kok, paling kreativitas

dalam menyajikan saja sih harus rapi dan menarik tidak asal-asalan

di tabur-taburin gitu”.124

122
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
123
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
124
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
63

Selanjutnya Azhar juga memberikan keterangan yang senada

yakni mengatakan:

“Tidak ada teknik khusus sih mbak, hanya takarannya yang


pas saja. Prosesnya ya bubuk cokelatnya dulu dimasukin terus
masukkan es batu kegelas yang sudah ditakar tambahkan air
kemudian ditaruh ke blender lalu masukkin ke gelas lagi dan
terakhir ditambahin chocochips. Bubuk cokelatnya kita sudah
terima beres, ada sudah disiapkan sama bos dan kita tinggal
bikin saja kalau ada pembeli. Satu bungkus plastik kecil
bubuk cokelat ini untuk satu gelas mbak. Kalau waktunya
sendiri enam gelas itu bisa dua menitan”.125

Bapak Bambang selaku pemilik usaha Lombok Mirah juga

mengatakan: “Tidak ada teknik khusus karena alatnyakan alat

panggang biasa, hanya oven. Alatnya ada di toko semua”.126

Hal senada diungkapkan oleh pelaku usaha lainnya yakni Sam

dalam keterangannya mengatakan bahwa: “Tidak ada sih, tidak ada

alat khusus tapi untuk teknik memasak saja sih yang ada”.127

Hal ini dibenarkan oleh Safira selaku karyawan yang mengatakan:

“Palingan hanya teknik memasak saja dan itu diajarin waktu


training. Alat khusus yang dipakai tidak ada sih, semuanya
kayak manual. Paling ya itu kalau jus kan butuh blender.
Proses pengolahannya kurang lebih kalau makanan berat lima
belas menit, kalau makanan ringan lima sampai sepuluh menit
lah seperti kentang, bakso, burger”.128

c. Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode Pemasaran.

Dalam metode pemasaran ini pengusaha kecil menjaga informasi

bisnis kepada orang lain seperti merahasiakan strategi yang digunakan.

125
Azhar (Karyawan Cokelat Gila), Wawancara, Jempong Baru-Mataram, 18 April 2020.
126
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
127
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
128
Safira (Karyawan bagian bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram,
30 Juni 2020.
64

Meskipun metode yang diterapkan mulai dari menawarkan dari satu

orang ke orang lainnya, kemudian melalui online dengan beberapa

aplikasi media sosial, maupun dengan memberikan promo menarik,

pengusaha kecil tidak menjelaskan secara dalam hal-hal yang

dilakukan, hanya bentuk strategi secara umum saja. Adapun metode

pemasaran yang dilakukan sebagai berikut:

Sandi selaku pendiri Donat Delicious Mooik dalam keterangannya

mengatakan:

“Kalau kita sih dulu online lewat Facebook, WhatsApp sama


reseller-reseller banyak dan sekarang kita ada pemesanan lewat
aplikasi GoFood juga. Kalau sekarang sudah enak kita kan sudah
punya toko dipinggir jalan, jadi orang bisa ngelihat dengan
gampang dan dari yang ngelihat itu saja sudah ditau, sudah
banyak dikenal juga sih. Media sosial masih tetap kita gunakan
untuk informasi kalau hari ini tetap buka gitu saja sih fungsinya
di sana dan kalau ada produk-produk baru juga”.129

Sebagaimana apa yang dikatakan oleh Sandi peneliti juga melakukan

observasi bahwa Facebook sebagai sarana dalam metode pemasaran

memang benar digunakan dalam mengiklankan produk yang

menggunakan akun dengan nama Donat Delicious Mooik.130

Tak hanya promosi melalui media sosial, Sandi juga menuturkan

bahwa ia menggunakan reseller untuk membantu peningkatan

penjualan:

“Selain itu juga kita ada reseller, syarat jadi reseller


pembeliannya harus konsisten minimal lima bungkus perhari.
Fleksibel saja sih kita, kalau yang sudah-sudah lama satupun
sehari tidak apa-apa. Misalkan Rp. 30.000,- harga jual donat,

129
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
130
Observasi, Donat Delicious Mooik, 13 April 2020.
65

reseller itu Rp. 25.000,-. Ada untung mereka Rp. 5.000,- tapi itu
belum termasuk ngambil ongkirnya kan, kalau ngambil ongkir
kan lebih banyak lagi untungnya. Tidak perlu daftar, tinggal
bilang saja “saya mau jadi reseller” udah begitu saja. Kalau kita
untuk menjadi reseller tidak terlalu ketat sih peraturannya, siapa
saja boleh menjadi reseller. Kan dia fungsinya untuk membantu
kita juga”.131

Selain metode penjualan dengan cara online, memberikan promo

dan menerima reseller, Sandi juga mengatakan bahwa penjualan

donatnya agar dapat diminati banyak orang, ia membuat bentuk donat

menjadi 2 bentuk yakni donat yang semulanya memiliki lubang di

tengah dan yang tidak berlubang atau rata dengan ukuran yang sedang

hingga kecil sebagaimana ungkapannya sebagai berikut:

“Kita juga jual yang bolong, cuman karena kan biar ada
perbedaan juga sih, orang kan juga suka makan yang bentuk
kecil-kecil itu tidak harus yang besar-besar, kita juga ada yang
bolong kok, cuman kita biar ada perbedaan juga. Ngelihat
masyarakat juga senang yang kecil-kecil tidak yang terlalu besar.
Kalau besar kan mungkin agak-agak ribet gitu kan makannya,
kalau kecilkan lebih fleksibel lebih enak saat dimakan”.132

Pernyataan Sandi senada dengan pernyataan ibu Luluk mengenai

metode penjualan online dan melakukan promo yang mengatakan:

“Metode penjualannya offline dan online tentu saja, delivery juga.


Kadang saya juga promosikan, kita memberikan testimoni dari
satu orang ke satu yang lain jadi banyak yang datang yang tidak
dikenal juga banyak dan orang-orang yang berhenti lalu lalang
dijalan juga membeli. Kita juga melakukan promo misalkan dia
beli Rp. 25.000,- gratis es Milo kayak begitu terus misalkan kalau
hujan kita deliverykan dia tapi yang dekat sini, kalau jauh ya
tidak usah juga”.133

131
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
132
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
133
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
66

Hal senada juga dikemukakan oleh Ibu Utari selaku pemilik D’Donuts

yang mengatakan: “Kita ada lewat online juga sih mbak via WhatsApp

atau Facebook”.134

Selanjutnya Azhar dalam keterangannya juga mengatakan: “Selain

berjualan dan di promosikan di sini, kita jualan online juga di

Facebook, WhatsApp, dan Instagram”.135

Hal senada juga dikemukakan oleh bapak Bambang dalam

keterangannya mengatakan:

“Pasarannya di sosial media lewat Facebook, Instagram,


Whatsapp. Kemudian kita juga memberikan diskon misalnya
gratis ongkos kirim. Kalau kita di dalam kota ongkirnya Rp.
10.000,- tapi kita gratiskan. Yang mengantarkan delivery ya kita
sendiri. Kalau ada yang pesan, saya atau karyawan saya yang
mengantarkan biar satu ada yang jaga toko. Tapi kalau misalnya
saya sendirian gini ya pakai ojek karena belum ada kerjasama
dengan Gojek ataupun Grab”.136

Selain itu Sam selaku pengelola dan penanggung jawab Kedai

Giyong juga mengatakan: “Paling kita pasarkan melalui sosmed

Instagram saja, kalau untuk yang lain kita tidak ada hanya pakai

sosmed itu saja”.137

Pernyataan Sam dibenarkan oleh Sibian selaku karyawan:

“Promo melalui sosmed, mulut ke mulut. Pas kita buka kemarin


aja sepi, pas diposting di Instagram buka lagi akhirnya balik lagi
ke sini pelanggan-pelanggan gitu, kalau untuk promosi ke Gojek,
Grab tidak ada sih”.138

134
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
135
Azhar (Karyawan Cokelat Gila), Wawancara, Jempong Baru-Mataram, 18 April 2020.
136
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
137
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
138
Sibian (Karyawan bagian kasir Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
67

Hal senada juga diungkapkan oleh Safira selaku koki yang

mengatakan:

“Kita punya akun Instagram promo lewat snapgram, promosi


juga kadang lewat temen mulut kemulut. Ada juga dari
Sampoerna, ada event-eventlah makanya Giyong banyak
diketahui orang”.139

Pernyataan berbeda dikemukakan oleh Victor yang mengatakan

bahwa melakukan metode penjualan tidak dengan online: “Kita

keliling tidak online karena kalau online nanti kita biaya lagi mbak.

Kita udah biaya minyak pakai mobil. Kalau promosi online tidak ada,

paling gini-gini saja keliling pinggir jalan.”140

Metode produksi, pengolahan dan pemasaran/penjualan seperti

yang diterapkan oleh pelaku usaha tersebut memberikan peluang bagi

produknya karena telah berhasil mendapatkan konsumen atau

pelanggan tetap, sebagaimana pengakuan dari beberapa pelaku usaha

sebagai berikut:

Sandi dalam keterangannya mengatakan: “Pelanggan tetap pasti

ada. Kalau secara hitungan saya tidak hitung, cuman saya ngelihat

dengan mata sekilas saja, oh ini sering belanja ke sini, itu saja sih

ukuran saya”.141

Begitu juga ibu Luluk yang mengatakan memiliki konsumen

tetap: “Iya kita punya. Kita memasukkan setiap malam itu tiga ratus

139
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
140
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
141
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
68

ribu ke pondok pesantren, oh tidak kecuali malam minggu ya tidak

sama malam senin. Jadi kita masukinnya lima hari”.142

Selanjutnya Azhar dalam keterangannya juga mengatakan: “Ada

banyak mbak. Sekitar lima puluhan”.143

Hal senada juga diungkapkan oleh Victor yang mengatakan: “Iya

ada, yang sudah tau dari dulu tetap beli di sini”.144

Pernyataan senada diungkapkan oleh bapak Bambang yang

mengatakan: “Konsumen tetap ada banyak, kira-kira sampailah tiga

puluh orang. Tapi kita belum mempunyai data tertulisnya, itu sih yang

jadi pr kita, semestinya bikin data tapi belum terlaksana”. 145

Hal ini dibenarkan oleh Lina selalu karyawan Lombok Mirah

yang mengungkapkan memiliki konsumen tetap: “Biasanya, kalau dia

mau beli rasa mix berarti dia udah biasa membeli. Kalau ditanya

misalkan mau beli Cake Pisang dan dia tanya variannya apa saja

berarti itu yang pertama beli di sini”.146

Pernyataan senada diungkapkan oleh Sam yang mengatakan:

“Ada, konsumen tetap kita sekitar dua puluhan orang kebanyakan anak

kuliah sama anak sekolah”.147

Pernyataan Sam dibenarkan oleh Safira selaku karyawan yang

mengatakan: “Ada yang sering ke sini, banyak malah yang kita tanda.

142
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
143
Azhar (Karyawan Cokelat Gila), Wawancara, Jempong Baru-Mataram, 18 April 2020.
144
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
145
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
146
Lina (Karyawan Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
147
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
69

Sekitar dua puluh sampai tiga puluhan orang. Soalnya kan mereka

bergerombol dateng bareng-bareng”.148

2. Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia Dagang di Kalangan

Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram Oleh Orang Lain.

Praktik pemeliharaan yang dilakukan oleh pengusaha kecil

sebagaimana yang telah peneliti paparan di atas, di mana ketika pengusaha

kecil tersebut telah melakukan mekanisme pemeliharaan ternyata apa yang

mereka lakukan memunculkan suatu problem yakni adanya penggunaan

rahasia dagang oleh orang lain. Pengusaha kecil yang informasinya

diketahui atau digunakan oleh orang lain dalam hal ini yakni usaha Donat

Delicious Mooik dan Pisang Unyil. Kedua pemilik usaha tersebut merasa

bahwa produk yang mereka miliki ditiru oleh orang lain, sehingga untuk

hal ini peneliti akan menguraikan proses yang dilakukan sehingga produk

mereka dapat ditiru. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh seseorang untuk

mendapatkan rahasia dagang milik orang lain, diantaranya:

a. Ikut Terlibat dalam Proses Produksi atau Pengolahan.

Menurut pengakuan Sandi selaku pendiri Donat Delicious Mooik,

ada salah satu karyawannya yang telah berhenti bekerja kemudian

membuat usaha produk yang sama, hal ini sebagaimana dalam

keterangannya mengatakan:

“Saingan dan yang meniru pasti sih ada. Setahun setelah kita buat
seperti ini sudah ada yang buat juga, ini banyak nih saingan
muncul di sini disekitaran Babakan sini, banyak yang buat-buat

148
Safira (Karyawan bidang dapur Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-Mataram, 30 Juni
2020.
70

kayak gini. Ini sampai pegawai yang di sini, pegawai tetap kita
pembuat donat yang pertama itu kerjanya di sini kan, tapi
berhenti terus dia buat usaha sendiri di rumah malah. Namanya
Jas, dulu dia kerja sudah lama kurang lebih lima tahun dia kerja
di sini sejak kita masih produksi donat biasa yang mesis sampai
akhirnya berkembang ke usaha ini Donat Delicious Mooik”.149

Pernyataan Sandi senada dengan bapak Ahmad Suhardi selaku

karyawan bidang produksi yang mengatakan:

“Iya dulu ada karyawan yang berhenti. Dia yang bikin di sini, dia
yang ngadon kayak begini, waktu itu saya belum bisa kemudian
diajari sama dia, lalu dia berhenti saya yang ngadon sekarang
menggantikan tugasnya dia. Namanya Jas, kalau dirumah Udin
dia dipanggil tapi kalau di sini biasa dipanggil Jas aja”.150

Selanjutnya Sandi mengungkapkan dampak akibat yang

ditimbulkan dari adanya bisnis yang serupa yakni: “Di sini kan dulu

kelihatan banget ramai sekali, di dalam gang ini ramai. Terus orang

melihat kan karena ramai jadi ikutan buka. Jadinya di sini kelihatan

tidak terlalu ramai lagi”.151

Berdasarkan hal di atas peneliti melakukan wawancara kepada

mantan karyawan Donat Delicious Mooik terkait dengan peniruan

produk, sebagaimana dalam ungkapan Jas yang mengatakan:

“Yang mengajarkan buat donat ini, dulu saya bekerja di


Ampenan, Mirasa, terakhir pernah juga kerja di deket sini yang
Delicious. Lumayan mbak kalau di tempat kerja terakhir itu
sekitar lima tahun. Jadi sudah terbiasa saya bekerja seperti ini
buat adonan”.152

149
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 10 Februari
2020.
150
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
151
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 10 Februari
2020.
152
Jas (Mantan karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-
Mataram, 27 Juni 2020.
71

Selain itu Jas juga mengutarakan pernah ikut terlibat dalam proses

produksi saat masih bekerja di Donat Delicious, sebagaimana dalam

keterangannya mengatakan: “Dulu saya di bagian buat donatnya, dari

yang buat adonannya, sampe ngebentuk donatnya”.153

b. Mengetahui Informasi Rahasia dari Pemilik Usaha.

Informasi yang diketahui sehingga dapat ditiru yakni dari bahan

dan takaran yang digunakan, hal ini sebagaimana ungkapan Jas yang

mengatakan: “Iya tau bahan dan takarannya, kan tugas saya dulu itu

yang buat adonan di sana”.154

Pernyataan Jas dikuatkan oleh pernyataan Sandi yang

mengatakan:

“Karyawan yang udah berhenti itu dulu dia di bagian produksi,


yang buat adonannya. Semua dia tau dari bahan dan takarannya.
Dulu berdua dia di bagian produksi yang tau takarannya.
Sekarang hanya satu aja yang tau, yang lagi satu tidak tau”. 155

Hal lainnya juga diungkapkan oleh Jas mengapa akhirnya ia

berhenti bekerja di Donat Delicious Mooik: “Bosen kerja sama orang,

pengen buat usaha sendiri aja”.156

Setelah merasa mendapatkan informasi dari tempat kerja

sebelumnya, Jas membuka usaha yang sama. Hal ini sebagaimana

dalam ungkapannya yang mengatakan: “Iya dulu setelah berhenti dari

153
Jas (Mantan karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-
Mataram, 27 Juni 2020.
154
Ibid.
155
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
156
Jas (Mantan karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-
Mataram, 27 Juni 2020.
72

sana saya ada buat usaha donat juga kayak gitu dah tapi karena tidak

punya modal banyak jadi berhenti dan tidak jalan gitu”.157

Selain itu Jas juga mengatakan terkait dengan alasan sehingga ia

membuka usaha yang sama:

“Ya karena saya bisanya buat donat. Udah pengalaman buat


donat jadi saya buat juga. Tidak ngikutin sih sebenernya, kan
saya punya keahlian juga dalam buat adonannya sampai
ngebentuk donatnya itu gimana. Karena sudah belajar lama juga
kan dari tempat kerja sebelumnya, ya jadi kenapa saya tidak buat
usaha sendiri aja gitu mbak. Nerapin apa yang sudah sy dapat.
Tapi sekarang udah tidak jual lagi, saya kerja di sini sekarang”.158

Pernyataan Jas mengenai berhentinya ia bekerja di Delicious dan

terkait dengan usaha yang pernah dijalankan tetapi tidak bertahan lama

juga di ungkapkan oleh Sandi yang mengatakan:

“Dia juga mau bangun usaha sendiri, mau bangun pabrik katanya
tapi tidak jalan akhirnya dia bekerja lagi sama orang lain dan
sudah tidak buat donat seperti ini dirumahnya. Ini tempatnya
bekerja di gang ini masih satu gang, nanti ada rumah yang
direnovasi di sana dah tempatnya dia bekerja”.159

Hal ini dikuatkan oleh bapak Ahmad Suhardi yang mengatakan:

“Katanya dia mau bikin usaha sendiri dirumah cuman gagal, dia
jadi karyawan lagi disebelah. Kemudian diperkerjakan adiknya
dia di sini jadi satu bagian dengan saya. Lama banget sekitar 5
tahunan dia kerja di sini. Kemudian 2 tahun dia usaha sendiri,
tapi bangkrut. Dia jadi karyawan lagi di sini sekarang, tempatnya
ada di timur”.160

Bapak Ahmad Suhardi juga mengatakan saat ini Jas bekerja di tempat

produksi donat juga namun bukan donat seperti yang Delicious buat,

157
Jas (Mantan karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-
Mataram, 27 Juni 2020.
158
Ibid.
159
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
160
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
73

sebagaimana dalam ungkapannya yang mengatakan: “Usahanya dia

sekarang di sana buat donat juga, cuman dia bikin donat yang seribuan

dijual dipasar-pasar biasa itu, bukan yang seperti ini”.161

Pernyataan lainnya diungkapkan ibu Luluk selaku pemilik usaha

Pisang Unyil yang mengatakan bahwa miris ketika produknya dengan

inovasi yang dia buat telah diikuti oleh temannya sendiri:

“Pernah juga ditiru dengan percikan-percikan tambahan,


maksudnya kan misalkan rasa cokelat, saya memberikan kreasi
saya sendiri memang gitu. Dia juga nirunya sampai detail banget,
dia hanya ganti nama, namanya pun hampir mirip. Tapi yang
sebenarnya miris itu karena dia sama banget gitu, inovasi-
inovasinya tidak ada, kalau mau nirukan bisa saja dia rubah
sedikit gitu kan, tapi ini tidak malah persis banget gitu”.162

Hal lain diungkapkan oleh ibu Luluk terkait dengan mengapa akhirnya

ia dapat mengetahui produknya tersebut telah ditiru:

“Tau produk saya ditiru karena teman, masih lingkup teman dan
ya saya melihat sendiri dia promosi dengan produk yang hampir
persis sama seperti saya hanya saja namanya yang berbeda, jadi
seperti itu”.163

Khusus untuk Pisang Unyil, peneliti tidak dapat melakukan wawancara

lebih dalam kepada pemilik dikarenakan yang bersangkutan usahanya

sedang tidak lagi dilakukan. Pemilik Pisang Unyil yaitu ibu Luluk

sedang berada di luar negeri (Jerman) dalam rangka pelatihan.

161
Ahmad Suhardi (Karyawan bagian produksi Donat Delicious Mooik), Wawancara,
Babakan-Mataram, 27 Juni 2020.
162
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 11 Februari
2020.
163
Ibid.
74

3. Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan Pembocoran Rahasia

Dagang Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram.

Berdasarkan pada praktik yang dilakukan oleh pengusaha kecil di

atas, peneliti menemukan adanya faktor penyebab pelaku usaha yang

memelihara rahasia dagang miliknya dan pelaku usaha yang melakukan

pembocoran rahasia dagang sehingga diketahui oleh orang lain/pengusaha

lain.

a. Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan Rahasia Dagang di

Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram.

Hasil temuan peneliti tentang faktor penyebab sehingga

pengusaha kecil melakukan pemeliharaan, antara lain:

1) Bernilai Ekonomi dan Adanya Sebuah Rahasia Perusahaan.

Hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa

pelaku usaha yakni:

Pemilik usaha D’Donuts bernama ibu Utari mengatakan:

“Karena ini rahasia perusahaan soalnya biar tidak sama


dengan yang lain karena itu rahasia saya gitu yang
membedakan donat saya sama orang iya kan. Kalau ditau
sama orang kan sudah tidak spesial lagi iya kan. Kuncinya ya
seperti tadi itu di resep formulanya dijaga. Kalau masalah
topping banyak yang jual mbak, tapi kalau resep donat mohon
maaf tidak bisa diganggu gugat karena rahasia perusahaan”.164

Hal senada juga dikemukakan oleh Victor sebagai berikut:

“Kalau saya sih lebih ke komersil itu ya nomer satu kalau


menurut saya karena inikan suatu peluang yang besar dan
ketika kita punya usaha ya harus di pertahankan dan hal ini
juga menghasilakan suatu keuntungan, kalau kita dari awal

Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.


164
75

tidak konsisten dengan sesuatu melakukan sesuatu bagaimana


kedepannya bisa jalan dengan baik. Justru saya bisa bertahan
seperti ini ditengah ya semua orang istilahnya kesusahan kan
cari pekerjaan juga sulit mau wirausaha juga kondisinya tidak
tepat karena sepi jadi saya harus bisa bertahan karena saya
tetap konsisten seperti halnya selain menjaga racikan es
cokelat juga dengan tetap menjaga kualitasnya intinya dari
segi rasa harus dipertahankan juga”.165

Bapak Bambang dalam keterangannya mengatakan:

“Ya tentu yang konsumen tidak boleh tau proses produksi.


Artinya bukan tidak perlu tau itu kemudian kita bisa curang
gitu, bukan. Tetapi kan namanya rahasia dapur, yang tidak
semuanya kita bagikan. Yang tau konsumen hanya bisa
menikmati hasilnya saja”.166

Begitu juga Sam yang mengatakan:

“Kitakan kalau untuk bumbu ini kita tidak pernah kasi tau
untuk dalam hal cara pembuatannya siapapun itu selain
karyawan kita, karena ya itulah rahasia perusahaan yang kita
punya ada strategi sendiri”.167

2) Menghindari Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Agar Tidak

Diikuti Oleh Orang Lain.

Hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa

pelaku usaha yakni:

Pemilik usaha D’Donuts dalam keterangannya mengatakan:

“Kalau teknik saya mau berbagi cuman kalau bahan saya


tidak. Karena kan kalau donat tekniknya kan sama saja di
mana-mana, hanya bahan saja yang beda dan ini juga biar
menghindari persaingan usaha jadi tidak ada yang
mengikuti”.168

165
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
166
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
167
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
168
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
76

Selanjutnya Victor dalam keterangannya mengatakan:

“Karena kita orang wirausaha ya yang dituntut untuk terus


berkembang jadinya kita tetap jualan tetap untuk ya
bagaimana caranya supaya kita bisa selangkah lebih maju dari
kompetitor. Kan kayak jualan es ini saja banyak saingannya,
kalau mbak lihat di tembolak sana banyak sekali apalagi di
Gerung”.169

3) Adanya Inovasi Pribadi.

Hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan beberapa

pelaku usaha yakni:

Ibu Utari dalam keterangannya mengatakan:

“Donat kita juga punya pembeda ya mbak dengan yang lain


seperti tampilannya yaa, kayak saya pakai oreo-oreo remahan
gitu. Kalau donat-donat yang lain itu tidak ada. Kan ada oreo
yang cacah gitu dan kita ada punya banyak rasa toping juga
ada. Donat saya ini juga katanya pelanggan saya sih dia lebih
lembut, lebih empuk mbak dari yang lain”.170

Hal senada juga diungkapkan oleh Victor yang mengatakan:

“Kemudian kita juga ada inovasi tersendiri yang membedakan


dari minuman-minuman yang lain mbak seperti dari segi rasa
ya, kalau kita ada dua puluh dua rasa. Kalau yang lain kan
biasa cokelat, vanilla sedangkan kalau kita ini kan ada dua
puluh dua rasa lengkap semua mbak. Jadi ini yang
membedakan kita, kadang-kadang kan kalau orang lain
lihatnya yang kayak minuman cokelat-cokelat gitu kan paling
rasa cokelat biasa, vanila atau mungkin ada rasa apa yang
lain, paling ada empat atau lima rasa saja kalau kita ada dua
puluh dua rasa. Rasa buah-buahan ada dan pilihan topingnya
bisa di mix”.171

Bapak Bambang dalam keterangannya mengatakan:

“Pertama, karena ini pake pisang mengandung pisang


bahannya, kan kalok cake itu macam-macam, ada cake
marbel, ada cake buah-buahan, cake pisang, cake labu, cake
169
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
170
Utari (Pemilik D’Donuts), Wawancara, Abian Tubuh-Mataram, 16 April 2020.
171
Victor (Pemilik Cokelat Serius), Wawancara, Kekalik Jaya-Mataram, 22 April 2020.
77

tape, saya mengambil satu aja spesialisasi cake pisang dengan


varian toping itu sih yang membedakan. Kedua, saya
membranding cake pisang ini, dan saya jual dipisah. Kalau di
toko roti kan tidak dipisah, ada keju dan lain-lain. Biar jadi
pembeda dengan yang lain gitu”.172

Begitu juga Sam yang mengatakan: “Karena ada kreasi menu, yang

orang lain tidak bisa mengikuti, ada inovasilah gitu intinya”.173

b. Faktor Penyebab Terjadinya Pembocoran dan Penggunaan Rahasia

Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram.

Beberapa pengusaha kecil belum menyadari akan pentingnya

sebuah informasi dalam bisnis sehingga ketika ada yang bertanya

kepada mereka terkait informasi usahanya malah diberitahukan begitu

saja. Hasil temuan peneliti tentang faktor penyebab sehingga

pengusaha kecil melakukan pembocoran antara lain:

1) Apabila Tidak Memberitahu Dikatakan Pelit dan Tidak Adanya

Perjanjian Antar Karyawan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa

pengusaha kecil mengatakan bahwa tidak ada yang menerapkan

perjanjian antar karyawan ketika sudah berhenti bekerja di sana

tidak boleh menggunakan resep yang ada, sehingga tidak ada yang

dirahasiakan, hal ini sebagaimana ungkapan dari Sandi pendiri

Donat Delicious Mooik mengatakan:

“Kita tidak ada sih perjanjian kayak gitu, yang dibagian ini
bagian produksi mereka juga tau cokelat-cokelatnya apa,
bahan, takarannya juga. Kalau sudah berhenti bekerja ya
172
Bambang (Pemilik Lombok Mirah), Wawancara, Pagutan-Mataram, 29 Juni 2020.
173
Sam (Pengelola sekaligus penanggung jawab Kedai Giyong), Wawancara, Gomong-
Mataram, 30 Juni 2020.
78

sudah selesai hak dan kewajibannya, saya rasa semua tempat


seperti itu. Tidak ada perjanjian-perjanjian gitu karena kita
masih bangun bisnis kekeluargaan. Aneh aja nanti kalau kita
ngelarang orang untuk main ke sini.”.174

Pernyataan Sandi senada dengan Randi selaku karyawan:

“Tidak ada sih, tidak ada perjanjian kerja juga karena masih
dalam satu keluarga. Kalau ada yang bertanya ya paling kita
kasi tau bahannya misal tepung, gula, pengembang, cokelat.
Tapi tidak keseluruhan, karena kalau kita tidak kasi tau
dibilang sombong atau pelitlah dan paling kalau ada yang
tanya terkait halal atau tidaknya paling itu aja”.175

Begitu juga hal senada diungkapkan oleh ibu Luluk dalam

keterangannya mengatakan:

“Kalau untuk karyawan ya pasti saya memberitahu cara


membuatnya tapi kalau untuk perjanjian seperti itu tidak ada,
cuman kalau mau buat olahan pisang seperti ini silahkan tapi
jangan sama persis, paling tidak dia punyalah inovasi
sendiri”.176

2) Tidak Adanya Pengetahuan Hukum Tentang Hak Kekayaan

Intelektual Khususnya Rahasia Dagang.

Sandi selaku pendiri Donat Delicious Mooik dalam

keterangannya mengatakan: “Saya kurang tau mbak terkait dengan

Rahasia Dagang ini, saya belum pelajari sih, apalagi ada Undang-

Undangnya seperti yang mbak katakan”.177

Namun ada pengusaha kecil yang mengatakan bahwa

mengetahui tentang Hak Kekayaan Intelektual tetapi hanya merek

saja sedangkan bidang rahasia dagang tidak diketahui dan ternyata

174
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
175
Randi (Karyawan bagian toko Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram,
27 Juni 2020.
176
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
177
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
79

masih kurang paham terkait dengan Hak Kekayaan Intelektual ini,

malah mengatakan kalau halal dan P-IRT juga bagian dari HKI.

Sebagaimana seperti ungkapan dari ibu Luluk yang mengatakan:

“Tau, merek itu. Kemarin kan saya mau daftar belum sempat ke

dinas koperasinya. Selain merek bagian hak kekayaan intelektual

yang saya tau itu juga halal, P-IRT”.178

3) Kurangnya Kesadaran akan Pentingnya Rahasia Dagang dalam

Kegiatan Bisnis.

Kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang ini

dapat terlihat dari pengusaha kecil yang masih membiarkan

pesaing yang mengikuti produk mereka muncul tanpa melihat

dampak kedepannya. Hal ini sebagaimana ungkapan dari

pengusaha kecil sebagai berikut:

Sandi dalam keterangannya mengatakan: “Ada yang tiru ya

biarin saja muncul, kita tetap berinovasi. Itukan hak-hak dia

berbisnis, kita tidak bisa ngelarang, jadi tidak ada cara-cara

tertentu”.179

Selanjutnya pemilik usaha Pisang Unyil yakni ibu Luluk

dalam keterangannya mengatakan: “Ketika ditiru ya saya fine-fine

saja, toh juga saya sudah memiliki pelanggan gitukan, ya jadi tidak

apa-apa”.180

178
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
179
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
180
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
80

4. Upaya yang Dilakukan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram

Terhadap Rahasia Dagang yang Digunakan Oleh Pengusaha Lain.

Mengetahui produk yang dimiliki telah ditiru oleh pengusaha lain

para pengusaha kecil yakni Donat Delicious Mooik dan Pisang Unyil

melakukan beberapa upaya antara lain:

a. Mempertahankan Segi Rasa atau Quality.

Upaya yang pertama ini dilakukan dengan menjaga kualitas

produk baik dari segi rasa, tampilan maupun menjaga kepuasan

konsumen agar tidak beralih ke produk pesaing yang meniru produk

mereka. Sebagaimana ungkapan Sandi dalam keterangannya

mengatakan:

“Ya kita harus inovatif juga karena itu tidak bisa kita hindari
semua bisnis juga pasti akan muncul pesaing, sekarang tinggal
gimana kita menjaga kualitas, menjaga rasa, menjaga kepuasan
sehingga orang tidak lari ke tempat lain”.181

Hal senada juga diungkapkan oleh pemilik usaha Pisang Unyil

yang mengatakan:

“Menjaga kebersihan, menjaga kualitas rasa dengan takaran


campurannya yang memang pas karena itu akan mempengaruhi
rasa serta kualitas Pisang Unyil itu sendiri dan juga paling dengan
kreativitas dalam menyajikan harus rapi dan menarik”.182

b. Melakukan Strategi Baru untuk Menarik Konsumen/Pembeli.

Strategi yang dilakukan oleh pengusaha kecil Donat Delicious

Mooik dan Pisang Unyil yakni dengan memberikan berbagai macam

promosi dan inovasi-inovasi yang hanya diketahui oleh pemilik saja.

181
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
182
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
81

Hal ini dilakukan untuk mempertahankan usaha agar tidak kalah

bersaing ditengah persaingan pasar yang semakin ramai. Dengan

adanya strategi maka produk mempunyai identitas atau ciri yang khas

sehingga tidak sama dengan produk-produk pesaing. Sebagaimana

ungkapan Sandi selaku pendiri Donat Delicious Mooik dalam

keterangannya mengatakan:

“Strategi kita mengadakan promo, misalkan belanja atau beli di


atas Rp. 50.000,- ada dapat aksesoris gitu seprti ring hp, kabel
casan, yang dihape bisa nempel dikaca (holder gurita) dan lain-
lain. Kemudian di toko kan juga bukan hanya donat sekarang ada
pay dijual, nah ini juga strategi kita agar orang tidak bosen ke
toko jadi kita jual juga banyak makanan brownies dan yang
terakhir dari kotaknya sih. Kotaknya kita desain sendiri, itu desain
eksklusif juga mulai dari tulisan dan gambar. Itu yang
membedakan juga dengan produk yang lain. Kalau yang lain kan
biasanya pakai kotak biasa tapi kalau kita kan spesifik kita yang
desain sendiri. Kita beberapa kali ganti desain, gambar ini,
gambar itu dan kemungkinan besok-besok juga akan berubah lagi,
biar inovasi gitu tidak bosen orang lihat. Alasan kita tidak
menetapkan desain karena itu bagian strategi kami juga biar orang
tidak bosen, biar lebih menarik”.183

Begitu juga hal senada diungkapkan oleh ibu Luluk dalam

keterangannya mengatakan:

“Kita terus melakukan inovasi-inovasi walaupun hanya cemilan


murah tapi kita tetap memberikan inovasi, memberikan tawaran-
tawaran lainnya seperti memberikan tawaran-tawaran menu
kreatif lainnya kayak menu yang aneh tapi tidak dijual setiap hari
mungkin menu ini hanya akan dijual dua hari saja gitu.
Selanjutnya apabila ada yang mau buy order tidak dijual secara
daily gitu. Kemudian juga akan membuat Pisang Unyil ini tahan
lama agar bisa dikirim ke luar daerah dan sedang menuju kearah
situ sih”.184

183
Sandi (Pendiri Donat Delicious Mooik), Wawancara, Babakan-Mataram, 13 April 2020.
184
Luluk (Pemilik Pisang Unyil), Wawancara, Pagesangan Barat-Mataram, 14 April 2020.
BAB III

ANALISIS PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP

PRAKTIK PEMELIHARAAN DAN PEMBOCORAN RAHASIA DAGANG

DI KALANGAN PENGUSAHA KECIL KULINER DI KOTA MATARAM

Hak Kekayaan Intelektual atau HKI (rahasia dagang) dalam sudut fiqh

dikelompokan sebagai harta. HKI merupakan suatu aset yang bernilai ekonomi

maka diperlukan perlindungan hukum baik dalam undang-undang atau peraturan

lainnya. Menemukan sebuah metode, formula, strategi, dan bentuk invensi yang

bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis bukan merupakan hal yang mudah,

tidak semua orang mampu untuk melakukannya. Membutuhkan kemampuan

berpikir, daya kreatifitas, ide, gagasan, pengalaman, pengorbanan, waktu dan

biaya yang tidak sedikit. Bagi mereka para inventor sudah sepantasnya

mendapatkan perlindungan atas hasil intelektual yang mereka ciptakan.185

Strategi penjualan, metode dan formula pembuatan produk yang berkualitas,

metode pemasaran yang efektif, data-data penting konsumen, dan serangkaian

bentuk yang akan menunjang kemajuan perusahaan harus dijaga dengan baik

sehingga perusahaan dapat maju dan bertahan di era persaingan bisnis yang begitu

ketat, tentu dengan tidak meninggalkan koridor hukum ekonomi syariah.186

Praktik Rahasia dagang yang dilakukan oleh pengusaha kecil yang ada di

Kota Mataram merupakan praktik bisnis yang secara Islam dibolehkan untuk

185
Septiana Na’afi, Jurnal Hukum Islam: Rahasia Dagang (HaKI) dalam Etika Bisnis
Syari’ah, Vol. XXII, Januari-Juni 2018, hlm. 105 diakses dari
http://jurnal.staiannawawi.com/index.php/annawa/article/view/112, di download pada tanggal 12
April 2020, pukul 21.28 WITA.
186
Ibid., hlm. 106.

82
83

dilakukan atau tidak bertentangan dengan kaidah Islam. Hal ini sesuai dengan

kaidah fiqh yang mengatakan:

‫َ َﺻْ ﻞُ ِ اﳌْ ُﻌَﺎﻣَ ﻠَﺔِ ءَ ْ ِ ﺑَﺎ ﺣَ ﺔُ ﺣَ ﱠ ﻳَﺪُ لﱠ اﻟْﺪﱠ ﻟِ ﻴْﻞُ ﻋَ َ اﻟ َﺘﺤْ ﺮِ ْﻤِ َ ﺎ‬
Artinya: “hukum asal dari semua bentuk muamalah boleh dilakukan, kecuali ada

dalil yang mengharamkannya”.187

Kaidah di atas mengandung arti, bahwa hukum Islam memberi kesempatan

luas bagi perkembangan bentuk dan macam muamalah baru sesuai dengan

perkembangan kebutuhan hidup masyarakat, termasuk di dalamnya kegiatan

transaksi ekonomi dalam kekayaan intelektual terkhusus rahasia dagang.

Hal ini juga sejalan dengan firman Allah swt., yang berbunyi:

         

       


Artinya: “dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.188

Berangkat dari ayat di atas, maka dapat dinyatakan bahwa rahasia dagang

dalam kegiatan bisnis merupakan salah satu upaya manusia untuk menjalankan

perintah Allah swt., yaitu bekerja guna mendapatkan rezeki yang diridai oleh

Allah swt. Namun demikian, praktik rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil

kuliner Kota Mataram selayaknya harus sesuai dengan kaidah-kaidah hukum

ekonomi syariah atau hukum Islam.

187
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 130.
QS. At-Taubah [9]: 105. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah The Legacy Al-Qur’an Tafsir
188

Perkata Tajwid, (Surakarta: Pustaka Al Hanan, 2015), hlm. ٢٠٣.


84

Praktik yang dilakukan oleh pengusaha kecil berdasarkan pada bab paparan

data sebelumnya terkait dengan pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang

memang ada beberapa pelaku usaha yang melakukan pemeliharaan atau telah

menerapkan rahasia dagang dan adapula pelaku usaha yang belum

menerapkannya. Sebelumnya perlu diketahui terkait dengan apa itu pemeliharaan

dan pembocoran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pemeliharaan

adalah proses, cara, perbuatan memelihara, menjaga untuk mengindari dari

sesuatu yang tidak diinginkan. Pembocoran rahasia adalah tindakan

mengungkapkan hal yang tidak boleh diceritakan kepada orang lain. Terkait

dengan temuan hasil penelitian yang peneliti dapatkan tentang praktik

pemeliharaan dan pembocoran rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil

kuliner sebagaimana telah di uraikan pada Bab II sebelumnya, maka peneliti dapat

menganalisisnya sebagai berikut:

A. Analisis Terhadap Praktik Pemeliharaan Rahasia Dagang di Kalangan

Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram.

Rahasia dagang merupakan bagian dari sistem hak kekayaan intelektual

yang patut diberikan perlindungan hukum. Dalam Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2000 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa “rahasia dagang adalah

informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi dan/atau bisnis,

mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga

kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang”.

Ruang lingkup rahasia dagang tercantum dalam Pasal 2 yakni lingkup

perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan,


85

metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang

memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Sehingga

kriteria untuk dapat menentukan apakah seseorang telah menerapkan atau

melakukan pemeliharaan rahasia dagang maupun pembocoran rahasia dagang

didasarkan atas ruang lingkup dari rahasia dagang itu sendiri. Praktik

pemeliharaan rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota

Mataram terdiri atas 3 (tiga) aspek diantaranya:

1. Analisis Terhadap Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode

Produksi.

Pemeliharaan rahasia dagang dari aspek metode produksi ini,

pengusaha kecil melakukan 2 (dua) tahapan yakni pertama, membagi

karyawan berdasarkan job description yang berbeda dan kedua, antar

karyawan tidak memiliki keahlian yang sama.

Berdasarkan gambaran temuan peneliti di atas, menurut analisis

peneliti penerapan metode produksi dalam hal pemeliharaan dengan

membagi karyawan berdasarkan job description yang berbeda serta antar

karyawan tidak memiliki keahlian yang sama, hal ini memberikan batasan

yang jelas dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing

karyawan, sehingga dapat dihindari adanya tumpang tindih dalam

pelaksanaan pekerjaan. Dengan adanya hal tersebut, maka karyawan dapat

memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan dan keahlian pada

pekerjaan tertentu yang telah menjadi tugas dan tanggung jawab mereka.

Sehingga mereka dapat terfokus pada pekerjaan yang telah menjadi tugas
86

masing-masing serta dapat memudahkan dalam melaksanakan

pekerjaannya dan hal ini juga memberikan efektivitas kerja pada karyawan

dapat tercapai.

Metode produksi yang tercakup dalam kategori ini adalah hasil

penelitian, hasil riset pasar dan langkah yang hendak dilakukan terhadap

pengembangan dari hasil tersebut, termasuk teknik penggunaan mesin-

mesin, dan treatment terhadap bahan.189

2. Analisis Terhadap Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode

Pengolahan.

Pemeliharaan rahasia dagang dari aspek metode pengolahan ini,

pengusaha kecil melakukan 3 tahapan yakni pertama, pengolahan

dilakukan di tempat terpisah, kemudian tahap kedua yakni bahan-bahan

yang digunakan hanya diketahui oleh beberapa pihak saja. Tahap ketiga,

adanya teknik pengolahan khusus tersendiri.

Berdasarkan gambaran temuan peneliti di atas, yang dimaksud

dengan metode pengolahan adalah perusahaan tidak diharuskan

melaporkan penggunaan bahan-bahan yang dipakai untuk formula,

sehingga dapat menghasilkan produk yang lebih unggul, misalnya kualitas

bahan yang digunakan. Contohnya adalah dalam pembuatan obat, jamu,

kosmetik, minuman ringan dan sebagainya.190

189
Haris Munandar, Sally Sitanggang, Mengenal HAKI Hak Cipta, Paten, Merek dan seluk-
beluknya, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 77.
190
Ibid.
87

3. Analisis Terhadap Pemeliharaan Rahasia Dagang dari Aspek Metode

Pemasaran.

Pemeliharaan rahasia dagang dari aspek metode pemasaran ini

pengusaha kecil menjaga informasi bisnis kepada orang lain seperti

merahasiakan strategi yang digunakan. Metode yang diterapkan mulai dari

menawarkan dari satu orang ke orang lainnya, kemudian melalui online

dengan beberapa aplikasi media sosial, maupun dengan memberikan

promo menarik hingga bertransaksi online seperti pemesanan melalui

media sosial lalu diantarkan ke lokasi tujuan (delivery). Hal ini diterapkan

oleh usaha Donat Delicious Mooik, Lombok Mirah, Kedai Giyong,

D’Donuts, Cokelat Gila, dan Pisang Unyil. Penawaran online melalui

media sosial ini juga diterapkan oleh usaha Cokelat Serius tetapi tidak

menerima pesanan online yang harus diantarkan ke lokasi (delivery).

Berdasarkan gambaran temuan peneliti di atas, menurut analisis

peneliti metode pemasaran yang diterapkan ini hanya dilakukan secara

umum saja sedangkan promosi secara detail baik dalam hal tata cara

promosi, bahasa promosi atau penjualan yang digunakan tidak

diungkapkan secara gamblang sehingga tidak diketahui oleh orang lain,

hal ini hanya diketahui oleh pemilik saja.

Metode penjualan yang dimaksud dalam hal ini adalah perusahaan

tidak diwajibkan mengungkapkan strategi-strategi yang dilakukan untuk

meningkatkan penjualan/omset yang besar, misalnya cara pembayaran


88

kredit, tunai, kebijakan diskon (terbuka/terselubung), kebijakan harga

(distributor, ritel), serta strategi promosi (terbuka/terselubung). 191

Berdasarkan atas tiga aspek metode di atas terlihat bahwa pengusaha

kecil yang telah menerapkan atau memelihara rahasia dagangnya tidak dengan

mudah begitu saja memberikan informasi terkait dengan bahan-bahan baik

dalam aspek metode produksi, metode pengolahan maupun metode pemasaran

karena mengingat hal tersebut begitu berharga baginya. Pengusaha kecil yang

telah melakukan ketiga metode ini yakni Donat Delicious Mooik, Pisang

Unyil, Lombok Mirah, Cokelat Gila, D’Donuts, Cokelat Serius dan Kedai

Giyong.

Selain tiga aspek metode tersebut hal yang dapat dijadikan sebagai dasar

sehingga pengusaha kecil tersebut dikategorikan telah menjaga atau

melakukan pemeliharaan diketahui berdasarkan unsur-unsur dari rahasia

dagang yang termaktub dalam Pasal 3 yakni:192

a. Harus bersifat rahasia. Informasi akan dianggap rahasia apabila hanya

diketahui oleh pihak tertentu atau tidak diketahui secara umum oleh

masyarakat: Pasal 3 ayat 2.

b. Harus bernilai komersial. Informasi akan dianggap bernilai komersial

kalau kerahasiaannya dapat digunakan untuk kemajuan aktivitas bisnis

atau komersial atau untuk meningkatkan keuntungan secara ekonomi:

Pasal 3 ayat 3. Makna menjalankan kegiatan yang bersifat komersial,

menunjukkan bahwa informasi tesebut akan bermanfaat dan

191
Ibid.
192
Tim Lindsey dkk., Hak..., hlm. 249.
89

menguntungkan jika dilakukan secara massal, dan tidak hanya

diperuntukkan dan dipergunakan secara terbatas. Hal ini menunjukkan

kembali bahwa rahasia dagang, yang dirahasiakan adalah suatu sistem,

prosedur, tata cara, proses, formula. Melalui rangkaian kegiatan dengan

mempergunakan sistem, tata cara, proses, dan/atau formula yang

dirahasiakan, produk, baik barang atau jasa yang dihasilkan ini

diharapkan dapat memberikan keuntungan secara ekonomis.

c. Pemilik informasi harus telah mengambil langkah yang layak dan patut

untuk memelihara atau melindungi sifat kerahasiaan informasi tersebut:

Pasal 3 ayat 4. Dengan kata lain adanya upaya sebagaimana mestinya dari

pihak yang memiliki informasi untuk menjaga agar informasi yang

dimilikinya tetap rahasia. Upaya layak ini dapat terwujud misalnya

dengan menumbuhkan kesadaran dalam diri karyawan akan pentingnya

keberadaan rahasia dagang, pembatasan akses terhadap informasi yang

rahasia, adanya level kewenangan akses atas rahasia dagang, meminta

karyawan yang memiliki akses untuk menandatangani perjanjian

merahasiakan dan menyimpan dokumen rahasia secara terkunci dan untuk

tidak memanfaatkannya di luar yang diizinkan.

Dengan adanya unsur kerahasiaan dalam rahasia dagang ini,

menyebabkan rahasia dagang tidak memiliki batas jangka waktu perlindungan,

yang tepenting adalah selama pemilik rahasia dagang tetap melakukan upaya

untuk menjaga kerahasiaan dari informasi tersebut maka informasi itu masih

tetap dalam perlindungan rahasia dagang. Intinya bahwa selama pemiliknya


90

tetap merahasiakan dan melakukan usaha-usaha untuk melindungi

kerahasiaannya maka selama itu pula berlaku perlindungan hukum.193

Ketentuan rahasia dagang diatur dalam Undang-Undang Nomor 30

Tahun 2000 dan dalam Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor:

1/MUNAS VIII/MUI/5/2005 tentang Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) tanggal 28 Juli 2005 menyatakan bahwa rahasia dagang merupakan

salah satu HKI yang wajib dilindungi. Dalam fatwa tersebut menyatakan

bahwa dalam hukum Islam hak kekayaan intelektual dipandang sebagai salah

satu bagian dari hak kekayaan yang mendapat perlindungan hukum sehingga

diperlakukan sama seperti kekayaan atau harta. Islam mengakui rahasia

dagang sebagai salah satu hak kepemilikan harta sehingga kepemilikan

tersebut dilindungi sebagaimana perlindungan terhadap harta benda. Harta

inilah yang merupakan hak milik pribadi bagi setiap orang. Bentuk pengakuan

terhadap hak orang lain itulah sebenarnya adalah pengakuan terhadap hak

kekayaan intelektual.194

Rahasia dagang dalam lingkup HKI dalam Islam merupakan bagian dari

harta (al-mal). Sehingga setiap pengusaha kecil yang memiliki rahasia dagang

berarti telah memiliki suatu harta. Harta atau mal jamaknya amwal, secara

etimologi mempunyai beberapa arti yaitu condong, cenderung, dan miring.

Karena memang manusia condong dan cenderung untuk memiliki harta. Ada

juga yang mengartikan al-mal dengan sesuatu yang menyenangkan manusia

dan mereka menjaganya, baik dalam bentuk materi maupun manfaat. Ada juga
193
Adrian Sutedi, Hak..., hlm. 126.
194
Nugraha Pranadita, Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Berdasarkan Prinsip Syariah
dan Implementasinya Pada Negara Kesejahteraan, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 106.
91

yang mengartikan dengan sesuatu yang diperoleh manusia baik berupa benda

yang tampak seperti emas, perak, binatang, tumbuhan, maupun yang tidak

tampak, yakni manfaat seperti kendaraan, pakaian, dan tempat tinggal.195

Menurut Jumhur Ulama antara harta dan hak milik adalah sama,

sementara menurut ulama Hanafiyah membedakan antara hak milik dengan

harta. Adapun pengertian harta menurut para ulama sebagai berikut:

a. Mazhab Hanafi mendefinisikan hak milik adalah sesuatu yang dapat

digunakan secara khusus dan tidak dicampuri penggunaannya oleh orang

lain. Sedangkan harta ialah sesuatu yang digandrungi oleh tabiat manusia

memungkinkan untuk dimiliki, dalam penggunaannya bisa dicampuri oleh

orang lain, disimpan dan dimanfaatkan. Maka menurut Hanafi yang

dimaksud harta hanyalah sesuatu yang berwujud.196

b. Mazhab Maliki mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama,

adalah hak yang melekat pada seseorang yang menghalangi orang lain

untuk menguasainya. Kedua, sesuatu yang diakui sebagai hak milik secara

urf (adat).

c. Mazhab Syafi’i mendefinisikan hak milik juga menjadi dua macam.

Pertama, adalah sesuatu yang bermanfaat bagi pemiliknya; kedua, bernilai

harta.

d. Hambali juga mendefinisikan hak milik menjadi dua macam. Pertama,

sesuatu yang mempunyai nilai ekonomi; kedua, dilindungi undang-

undang.
195
Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hlm. 59.
196
Ibid.
92

Dari 4 mazhab tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian harta/hak milik

yakni:

a. Sesuatu itu dapat diambil manfaat

b. Sesuatu itu mempunyai nilai ekonomi

c. Sesuatu itu secara urf (adat yang benar) diakui sebagai hak milik

d. Adanya perlindungan undang-undang yang mengaturnya.

Menurut Zuhaily sebagaimana dikutip oleh Ismail Nawawi menyatakan

bahwa harta adalah segala sesuatu yang dapat memberikan ketenangan dan

bisa dimiliki oleh manusia dengan sebuah upaya, baik sesuatu itu berupa

materi maupun memberikan manfaat, seperti rumah, mobil, dan sebagainya.197

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka harta mempunyai dua

kriteria, yaitu seperti berikut:198

a. Sesuatu yang bisa memenuhi kebutuhan manusia hingga dapat

mendatangkan kepuasan dan ketenangan atas kebutuhan tersebut, baik

bersifat materi maupun bersifat immateri.

b. Sesuatu yang mesti dalam genggaman pemiliknya. Konsekuensinya, bila

sesuatu tersebut belum dimiliki maka tidak bisa dikatakan sebagai harta

(al-mal), misalnya barang-barang tambang yang berada di perut bumi, atau

ikan yang ada di sungai dan lautan, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, HKI bisa digolongkan sebagai harta atau kekayaan

meskipun tidak berwujud benda yang kasat mata atau bisa diindera. Hal ini

dikarenakan terpenuhinya kriteria dari definisi harta di atas, yaitu dapat


197
Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum Perjanjian, Ekonomi,
Bisnis, dan sosial), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 31.
198
Ibid.
93

dimiliki dan mampu memenuhi kebutuhan manusia baik secara materi maupun

immateri atau dalam istilah ekonomi ada benda yang berwujud dan tidak

berwujud.199

Berangkat dari paparan di atas pengusaha kecil yang telah menerapkan

atau melakukan pemeliharaan maka mereka termasuk dapat melindungi harta

yang dimiliki, di mana Islam sangat menghargai dan melindungi harta yang

merupakan bentuk dari kepemilikan seseorang. Islam memberikan

perlindungan terhadap hak individu mengenai al-mal dalam konsep al-masalih

al-khamsah (lima maslahah yang harus dijaga) yakni termasuk pada kategori

hifdz al-mal (menjaga harta).

B. Analisis Terhadap Praktik Pembocoran dan Penggunaan Rahasia

Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram Oleh

Orang Lain.

Praktik pemeliharaan yang dilakukan oleh pengusaha kecil sebagaimana

yang telah peneliti paparkan pada Bab II, di mana ketika pengusaha kecil

tersebut telah melakukan mekanisme pemeliharaan ternyata apa yang mereka

lakukan memunculkan suatu problem yakni adanya penggunaan rahasia

dagang oleh orang lain. Dalam hal ini yang peneliti maksud adalah usaha

Donat Delicious Mooik dan Pisang Unyil. Kedua pemilik usaha tersebut

merasa bahwa produk yang mereka miliki ditiru oleh orang lain.

199
M. Musyafa, Al-IqtishadI: Kekayaan Intelektual dalam Perspektif Ekonomi Islam, Vol. V,
Nomor 1, Januari 2013, hlm. 43, diakses dari
http://jurnalfebi.uinsby.ac.id/index.php/elqist/article/view/69, di download pada tanggal 23 Januari
2020, pukul 11.52 WITA.
94

Adapun hal-hal yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan

rahasia dagang milik orang lain, diantaranya pertama, ikut terlibat dalam

proses produksi atau pengolahan dan kedua, mengetahui informasi dari

pemilik usaha. Mantan karyawan Donat Delicious Mooik sebelumnya bertugas

pada bidang produksi yang mengetahui bahan, takaran hingga proses

pengolahan donat. Setelah beberapa tahun bekerja disana dan mendapatkan

informasi bahan-bahan serta takaran, mantan karyawan tersebut merasa telah

berpengalaman membuat donat serta memiliki keahlian tersebut hingga

akhirnya membuka usaha yang sama. Setelah adanya pelaku usaha yang

memiliki usaha yang sama dengan pemilik Donat Delicious Mooik, pemilik

merasa tempat usahanya menjadi sepi tidak seperti dulu. Namun, tak berselang

beberapa lama usaha yang didirikan mantan karyawan tersebut tidak lagi

berdiri dikarenakan tidak memiliki modal besar untuk melanjutkan, sehingga

mantan karyawan tersebut bekerja dengan orang lain. Peniruan produk ini juga

dialami oleh pemilik usaha Pisang Unyil yang merasa miris ketika produknya

ditiru oleh temannya sendiri.

Berdasarkan gambaran temuan peneliti di atas, menurut analisis peneliti

secara tidak langsung pelaku usaha tanpa sadar telah melakukan pembocoran

dengan cara memberikan informasi terkait dengan ke tiga metode tersebut

dengan mudahnya kepada karyawan, sehingga ada karyawan yang telah

berhenti bekerja disana dan menggunakan informasi tersebut. Tanpa disadari

oleh pelaku usaha hal ini masuk dalam kategori pembocoran rahasia dagang

miliknya sendiri karena telah mengungkapkan hal yang tidak boleh diceritakan
95

kepada orang lain. Hal yang seharusnya di rahasiakan tetapi malah

diberitahukan ke orang lain, karena yang dinamakan rahasia dagang ketika

pemilik rahasia dagang itu dapat merahasiakan dan menjaga informasi

bisnisnya.

Adapun maksud dari pembocoran untuk mengetahui kriteria/syarat

seseorang melakukan tindakan pembocoran atau penggunaan informasi

rahasia dagang terbagi berdasarkan:

a. Pemilik atau pelaku usaha dikatakan melakukan pembocoran apabila

memberitahukan, memberikan atau tidak menjaga informasi terkait dengan

ketiga metode baik metode produksi, metode pengolahan dan metode

pemasaran atau informasi lain dalam bisnis dengan mudahnya kepada

karyawan atau orang lain. Kemudian tidak adanya upaya yang dilakukan

sebagaimana mestinya untuk menjaga atau melindungi rahasia daganganya

seperti tidak adanya perjanjian kerja atau lisensi untuk menggunakan

rahasia dagang tersebut. Pemilik rahasia dagang wajib melindungi

informasinya yang bersifat rahasia dan memiliki nilai ekonomis, dimana

pemilik tersebut juga harus mempunyai sistem atau cara untuk

menyampaikan informasinya dalam hal keperluan bisnis dengan cara yang

tertata dan layak sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 3 Undang-Undang

Nomor 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang.

b. Pelaku usaha yang meniru dikatakan melakukan pembocoran atau

penggunaan informasi apabila dalam penggunaan informasi rahasia

dagang tersebut tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik.


96

Beberapa faktor yang dapat digunakan untuk menilai informasi yang

dimiliki dilindungi sebagai rahasia dagang antara lain adalah sebagai

berikut:200

a. Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh kalangan di luar

perusahannya.

b. Sejauh mana informasi tersebut diketahui oleh para karyawan di dalam

perusahaannya.

c. Sejauh mana upaya-upaya yang dilakukan untuk melindungi kerahasiaan

informasinya.

d. Nilai dari informasi tersebut bagi dirinya dan bagi pesaingnya.

e. Derajat kesulitan atau kemudahan untuk mendapatkan atau

menduplikasikan informasi yang sama oleh pihak lain.

Pemilik rahasia dagang mempunyai hak khusus terhadap rahasia dagang

yang dimiliki dalam hal berikut:201

a. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimiliki

b. Memberi lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang

yang dimiliki

c. Melarang pihak lain menggunakan rahasia dagang

d. Mengungkapkan rahasia dagang kepada pihak ketiga untuk kepentingan

yang bersifat komersial.

Praktik pengusaha kecil tersebut dalam prosedur penggunaan informasi

rahasia dagang (pembocoran) dalam kegiatan bisnis bahwa meniru atau


200
Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Rahasia Dagang, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2001), hlm. 80.
201
Ibid., hlm. 94.
97

mengikuti dengan mengambil secara diam-diam sebuah informasi dalam

kategori rahasia dagang tidak diperbolehkan dalam Islam. Hak milik dalam

Islam melarang adanya pengambilalihan hak milik orang lain secara sengaja

maupun tidak disengaja tanpa seizin pemiliknya. Sebagaimana yang tertuang

dalam QS. al-Syu’ara Ayat 183:

         
“dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah

kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan”.202

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Allah swt., melarang umat

Islam untuk mengambil hak milik orang lain agar tidak ada eksploitasi yang

dilakukan seseorang terhadap orang lain. Terkait dengan hak kekayaan

intelektual yang menjadi salah satu bentuk harta kekayaan seseorang maka

bagi pemilik kekayaan intelektual tidak akan rela apabila ada orang lain yang

menduplikat hasil karyanya dengan tanpa seizin darinya. Hal ini sebagaimana

dalam qawaid fiqh:

ِ‫َﻻ ﻳَﺠُ ْﻮﺗزَُﺼْ ﺮِ ُف ﻋَ َ ﻣَ ﻠِ ِﻚ ﻏَ ُ ٍ ِ َﻐ ْ ِ إِ ذْ ﻧِﮫ‬


“Tidak boleh melakukan perbuatan hukum atas (menggunakan) hak milik

orang lain tanpa seizinnya”.203

Berdasarkan hal terserbut, dapat diketahui bahwa harta dimungkinkan

untuk dimiliki, disimpan dan dapat dikuasai sehingga harta tersebut memiliki

nilai manfaat, di mana manfaatnya harus bersifat umum atau dapat diterima

oleh masyarakat. Disamping harta tersebut diperhatikan untuk kepentingan


202
QS. al-Syu’ara [26]: 183. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٣٧٤.
203
Fathurrahman Azhari, Qawaid..., hlm. 38.
98

umum, maka harta untuk kepentingan pribadi juga harus diperhatikan dengan

ketentuan-ketentuan sebagai berikut:204

a. Masyarakat tidak boleh mengganggu dan melanggar kepentingan pribadi

selama tidak merugikan orang lain dan masyarakat.

b. Kepemilikan manfaat agar berhubungan dengan hartanya, maka pemilik

(manfaat) boleh memindahkan hak miliknya kepada orang lain, misalnya

dengan cara menjualnya, mengibahkannya, dan sebagainya.

c. Pada prinsipnya, pemilikan manfaat itu kekal, tidak terikat oleh waktu.

Kategori pembocoran dalam syariat Islam diperintahkan untuk tidak

melanggar atas hak seseorang lainnya dan tidak mengambil sesuatu tanpa hak.

Di sinilah unsur terpenting dalam perlindungan Rahasia Dagang yakni

permasalahan hak milik.205 Adapun teori dalam hukum Islam yang dapat

dijadikan dasar pelaksanaan hak milik adalah sebagai berikut. Sebagaimana

firman Allah swt.,

          
“kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Perkasa

atas segala sesuatu”.206

          

         

204
Ismail Nawawi, Fiqh..., hlm. 34.
205
Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary , Problematika Hukum Islam Kontemporer,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2004), hlm 128.
206
QS. al-Imran [3]: 189. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٧٥.
99

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan

Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan

Dia Maha mengetahui segala sesuatu”. 207

            
“kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua

yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah”.208

Dari ayat Al-Qur’an di atas diperoleh ketentuan-ketentuan sebagai

berikut: 209

a. Pemilik mutlak atas segala sesuatu yang ada di alam ini adalah Allah swt.,

yang menciptakannya.

b. Manusia memiliki harta benda adalah atas pemberian kuasa dari Allah

swt., sebagai pemilik mutlak, dengan demikian hak milik manusia adalah

nisbi.

c. Hak milik perorangan diakui, dihormati dan dilindungi keselamatannya

tetapi diatur sebagaimana cara memperoleh dan membelanjakannya.

Dengan demikian dalam mempergunakan hak milik dapat ditetapkan dua

aturan pokok:

a. Melarang merugikan orang lain.

b. Memberi manfaat bagi orang lain, jika tidak ada kerugian bagi orang lain.

207
QS. al-Baqarah [2]: 29. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٥.
208
QS. Taha [20]: 6. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٣١٢.
209
Ahmad Azhar Basyir, Garis Besar Sistem Ekonomi Islam, edisi 1, (Yogyakarta: BPFE
UGM, 1978), hlm. 54.
100

Dalam kaidah umum disebutkan:

. َ‫َﻻ ﺿَ ﺮَ رَ وَ َﻻ ِﺿﺮَا ر‬
“Tidak boleh berbuat mudharat (merugikan) kepada diri sendiri dan tidak

boleh pula berbuat mudharat(merugikan) kepada orang lain”.210

Dari kaidah tersebut dapat ditarik tiga syarat dalam menggunakan hak-

hak perorangan secara umum bila berhubungan dengan masyarakat atau orang

lain diantaranya:211

a. Tidak boleh menggunakan hak kecuali untuk mencapai maksud yang

dituju dengan mengadakan hak tersebut.

b. Tidak boleh menurut agama jika dalam menggunakan hak mengakibatkan

timbulnya bahaya yang tidak lazim.

c. Tidak boleh menggunakan hak kecuali untuk mendapatkan manfaat bukan

untuk merugikan orang lain.

Berdasarkan hal di atas terlihat bahwa sebenarnya pengusaha kecil yakni

Donat Delicious Mooik dan Pisang Unyil sudah melakukan upaya

pemeliharaan sebagaimana mestinya untuk melindungi rahasia bisnis yang

dimiliki, namun upaya pemeliharaan tersebut kurang memadai untuk

mengakomodir hal-hal yang akan terjadi kedepannya seperti penggunaan

informasi rahasia dagang oleh orang lain. Namun hal ini belum dapat

dikategorikan bahwa pengusaha kecil telah melakukan pembocoran karena hal

210
Asjmuni Abdurrahman, Kaidah-Kaidah Fiqh, Cet ke-1 (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),
hlm 70.
211
Ahmad Zaki Yamani, Syari’at Islam yang Abadi Menjawab Tantangan Masa Kini, alih
bahasa: Mahyudi Syaf, cet ke-3 (Bandung: PT al-Ma’arif, 1986), hlm. 87.
101

ini juga harus dilihat dari faktor-faktor penentu atau alasan mengapa sehingga

melakukan pembocoran terhadap rahasia dagang miliknya.

C. Analisis Terhadap Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan dan

Pembocoran Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota

Mataram.

1. Analisis Terhadap Faktor Penyebab Terjadinya Pemeliharaan

Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner Kota Mataram

Pengusaha kecil yang telah melakukan pemeliharaan dikategorikan

telah sadar akan pentingnya rahasia dagang. Kesadaran akan rahasia

dagang ini didasarkan atas beberapa faktor penyebab sehingga pengusaha

kecil melakukan pemeliharan. Adapun faktor penyebab pengusaha kecil

melakukan pemeliharaan yakni: a) Bernilai ekonomi dan adanya sebuah

rahasia perusahaan; b) Menghindari persaingan usaha tidak sehat dan agar

tidak diikuti oleh orang lain; serta c) Adanya inovasi.

Semakin pelaku usaha tersebut menyadari bahwa informasi yang

berharga atau pengetahuan mereka dibutuhkan agar dapat menang dalam

kompetisi bisnis, maka pelaku usaha akan mulai melakukan upaya untuk

melindungi rahasia dagangnya. Kemajuan teknologi dan kreativitas yang

semakin berkembang pesat menyebabkan adanya kebutuhan untuk

menyimpan (agar tidak diketahui oleh publik) suatu formula, resep, rumus

dan sebagainya, yang memiliki nilai ekonomis bagi pemegangnya dan

dijaga kerahasiaannya.212

212
Andry Setiawan dkk., Jurnal Law & Justice: Eksistensi..., hlm. 74.
102

Pemeliharaan rahasia dagang diakui di dalam Islam dalam konsep

kepemilikan harta sehingga kepemilikan tersebut dilindungi sebagaimana

perlindungan terhadap harta benda. Islam juga menghormati hak milik dan

sekaligus mengatur tentang hak milik tersebut yang merupakan bentuk

dari kepemilikan terhadap harta. Pengakuan dan penghormatan Islam

terhadap hak milik, tampak jelas dalam konsep haq al-adami (hak

manusia). Kata milik berasal dari bahasa Arab al-milk, yang secara

etimologi berarti penguasaan terhadap sesuatu. Al-Milk juga berarti

sesuatu yang dimiliki (harta). Milk juga merupakan hubungan seseorang

dengan suatu harta yang diakui oleh syara’, yang menjadikannya

mempunyai kekuasaan khusus terhadap harta itu, sehingga ia dapat

melakukan tindakan hukum terhadap harta tersebut, kecuali adanya

halangan syara’. Kata milik dalam bahasa Indonesia merupakan kata

serapan dari kata al-milk dalam bahasa Arab. Adapun secara terminologi,

al-milk bermakna pemilikan manusia atas suatu harta atau kewenangan

untuk bertransaksi secara bebas terhadapnya, selama tidak ada halangan

syara’.213

Hak milik (kepemilikan) merupakan hubungan antara manusia

dengan harta yang ditetapkan oleh syara’, di mana manusia memiliki

kewenangan khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta tersebut,

sepanjang tidak di temukan hal yang melarangnya. 214 Apabila seseorang

telah memiliki suatu benda yang sah menurut syara’, orang tersebut bebas

213
Abdul Rahman Ghazali dkk., Fiqh..., hlm. 46 - 47.
214
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar..., hlm. 24.
103

bertindak terhadap harta tersebut, baik akan dijual atau akan digadaikan,

baik dia sendiri maupun dengan perantaraan orang lain.215

Penjelasan di atas memberikan keterangan bahwa penghormatan

Islam terhadap hak milik tampak jelas dalam penghormatannya terhadap

harta benda yang merupakan tuntutan hak milik itu. Bentuk penghormatan

tersebut yakni dengan adanya ketentuan syariah yang melarang orang

melanggar ketentuan atas harta dengan bentuk apapun dari bentuk

pelanggaran.216

Berdasarkan penjelasan di atas, di mana dalam Islam kepemilikan

terhadap suatu harta tersebut sangat dihargai bahkan mendapatkan suatu

perlindungan, hal ini sejalan dengan Undang-Undang rahasia dagang yang

juga memberikan perlindungan secara otomatis kepada pemilik hak atas

rahasia dagang apabila mampu menerapkan atau melakukan pemeliharaan

terhadap rahasia dagang miliknya namun dengan syarat bahwa pemilik

rahasia dagang tersebut telah memenuhi unsur-unsur rahasia dagang (Pasal

3) seperti penjelasan di atas.

Praktik yang dilakukan oleh pengusaha kecil dalam melakukan

pemeliharaan untuk melindungi agar rahasia dagang milik pengusaha kecil

tersebut tetap terjaga dan tidak diketahui oleh pihak lain serta mengacu

pada faktor penyebab terjadinya pemeliharaan, hal ini telah sesuai dalam

Undang-Undang rahasia dagang dan hukum Islam, karena telah

melakukan upaya sebagaimana mestinya untuk melindungi rahasia bisnis

215
Hendi Suhendi, Fiqh..., hlm. 33.
216
Ismail Nawawi, Fiqh..., hlm. 38.
104

yang dimiliki. Pemeliharaan dalam perlindungan ini masuk dalam kategori

perlindungan terhadap harta sebagaimana Islam juga memerintahkan

untuk menjaga harta agar tidak disalahgunakan.

2. Analisis Terhadap Faktor Penyebab Terjadinya Pembocoran dan

Penggunaan Rahasia Dagang di Kalangan Pengusaha Kecil Kuliner

Kota Mataram

Mengacu kepada praktik dan analisis sebelumnya pada poin B yakni

analisis praktik dan pembocoran rahasia dagang untuk dapat dikategorikan

bahwa pengusaha kecil telah melakukan pembocoran atau penggunaan

informasi harus dilihat dari faktor-faktor penentu atau alasan mengapa

sehingga melakukan pembocoran terhadap rahasia dagang.

Faktor penyebab terjadinya pembocoran rahasia dagang dikarenakan:

a. Apabila tidak memberitahu dikatakan pelit dan tidak adanya perjanjian

antar karyawan.

Berkaitan dengan apabila tidak memberitahu dikatakan pelit hal

ini di dalam Islam justru tidak melarang melainkan menganjurkan

apabila ketika kita memiliki suatu ilmu walaupun hanya sedikit maka

ada sebuah keharusan untuk mengajarkan kepada orang lain

sebagaimana hadis Rasulullah saw.,

ً‫َﺑ ِّﻠﻐُﻮا ﻋَ ِ ّ َوﻟَﻮْ آﻳَﺔ‬


“Sampaikanlah walau satu ayat”.217

217
Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 3202, diakses dari
https://risalahmuslim.id/sampaikanlah-walau-satu-ayat/, pukul 22.45 WITA.
105

Maksud dari hadis ini adalah meskipun seseorang hanya

mengetahui sedikit saja dari suatu ilmu, maka seseorang tersebut boleh

memberitahu atau mengajarkannya kepada orang lain. Jadi tidak perlu

harus menunggu sampai mengetahui banyak, baru kemudian

mengajarkan kepada orang lain. Hal ini dapat dipahami bahwa ilmu

pengetahuan benar-benar di hargai dalam Islam.

Penghargaan terhadap ilmu pengetahuan ini diperkuat juga oleh

Hadis Rasulullah saw.,

‫ أ َْو‬، ٍ‫ ﺻَ ﺪَ ﻗَ ﺔٍ ﺟَ ﺎرِ َﺔ‬: ‫َﻼث‬


ٍ ‫ﺎت اﺑ ُْﻦ آدَ مَ اﻧْﻘَ ﻄَﻊَ ﻋَ ﻤَ ﻠُﮫُ إِ ﻻ ﻣِ ْﻦ ﺛ‬
َ َ‫إِ ذَ ا ﻣ‬

ُ‫َوْ َوﻟَﺪٍ ﺻَ ﺎ ِ ٍ ﻳَﺪْ ﻋُ ﻮ ﻟَﮫ‬،‫ﻋِ ﻠ ٍْﻢ ُﻳ ْ ﺘَﻔَ ﻊُ ﺑِﮫِ أ‬


“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah seluruh

amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan

anak salih yang mendoakannya”.218

Hadis tersebut memberikan pengertian bahwa hasil suatu pengetahuan

adalah hasil usaha manusia dan merupakan sumber manfaat baik bagi

dirinya maupun bagi orang lain. Dengan memanfaatkan hasil ilmu

pengetahuannya berarti melanjutkan amal salihnya yang tidak mungkin

hilang bersama dengan kematiannya.

Berangkat dari hal tersebut di satu sisi dalam Islam mengajarkan

ketika mempunyai atau mengetahui satu ilmu maka harus

menyampaikan atau mengajarkan kepada orang lain, namun pada satu

218
Hadits Riwayat Muslim: 3084, diakses dari https://risalahmuslim.id/hadits/muslim-3084/,
pukul 23.20 WITA.
106

sisi ketika seseorang mempunyai atau mengetahui satu ilmu tetapi

berkaitan dengan hak kekayaan intelektual, apabila seseorang tersebut

menyampaikan atau memberitahu kepada orang lain maka orang yang

mempunyai hak atas rahasia dagang tersebut akan menjadi tidak punya

hak lagi atau haknya akan hilang, karena untuk mendapatkan suatu

kreativitas inovasi yang bernilai ekonomi dibutuhkan suatu pemikiran

yang dalam. Ketentuan gugurnya atau hilangnya kepemilikan hak atas

rahasia dagang ini ada dalam Undang-Undang rahasia dagang. Di

sinilah letak dampak bagi pengusaha kecil yang tidak menerapkan atau

melakukan pembocoran rahasia dagang terletak pada perlindungan

yang diberikan oleh hukum (Undang-Undang rahasia dagang).

Perlu diketahui bahwa tidak semua informasi yang bersifat

rahasia adalah trade secret. Ada beberapa faktor yang digunakan untuk

menentukan apakah rahasia tersebut dapat memenuhi syarat sebagai

rahasia dagang. Faktor tersebut yaitu mengenai sejauh mana tindakan

yang dilakukan oleh pemilik rahasia untuk menjaga kerahasiaan

informasi tersebut. Tindakan tersebut mengatur segala kemudahan dan

kesulitan untuk informasi yang dapat diketahui oleh orang lain.

Berdasarkan pertimbangan ini, aturan umumnya adalah informasi

tersebut dapat dilindungi sebagai rahasia dagang. Jika informasi

tersebut telah menyebar luas ke publik maka informasi tersebut bukan

lagi disebut sebagai rahasia dagang. Jika diambil tindakan pengamanan

yang memadai untuk merahasiakan informasi tersebut agar tidak


107

diketahui oleh umum, maka informasi tersebut masih dianggap rahasia

dagang karena telah dilakukan upaya sebagaimana mestinya.219

Jika tidak ada upaya sebagaimana mestinya dalam melindungi

informasi rahasia yang dimiliki maka hukum juga tidak dapat

melindunginya, karena sebelumnya tidak dilakukan upaya-upaya untuk

melindungi milik rahasia dagangnya sendiri. Sehingga hak yang untuk

dilindungipun menjadi gugur atau secara otomatis sifat kerahasiaannya

dianggap hilang.220

Sehingga untuk mengatasi hal seperti ini alangkah baiknya

pengusaha kecil yang memiliki hak atas rahasia dagang menjaga

dengan baik segala bentuk informasi dalam bisnisnya, sebagaimana di

dalam Islampun telah diberikan penjelasan untuk menjaga dan

melindungi kepemilikan terhadap harta, karena rahasia dagang

merupakan bagian dari harta yang merupakan bentuk dari kepemilikan

seseorang dalam konsep al-masalih al-khamsah (lima maslahah yang

harus dijaga) yakni termasuk pada kategori hifdz al-mal (menjaga

harta). Namun bukan berarti tidak boleh mengajarkan suatu ilmu

pengetahuan kepada seseorang, mengajarkan boleh saja dan tidak ada

salahnya hanya saja terkait dengan hak kekayaan intelektual ini

khususnya rahasia dagang berikanlah informasi yang memang bukan

termasuk dalam kategori rahasia dagangnya atau lebih jelasnya

219
Andry Setiawan dkk., Jurnal Law & Justice: Eksistensi..., hlm. 79.
220
H. OK. Saidin, Aspek..., hlm. 559.
108

memberikan atau menagajarkan sebatas sewajarnya saja dengan tetap

menjaga hak kepemilikan tersebut jangan sampai hilang atau gugur.

Menjaga hak tersebut dapat dilakukan misalnya pemilik rahasia

dagang dapat memberitahukan rahasia dagang tersebut kepada orang

lain asalkan mereka berjanji untuk tidak mengungkapkan rahasia

dagang tersebut kepada orang lain. Pemilik rahasia dagang harus

waspada terhadap janji tersebut dan harus mengantisipasi jika janji

tersebut tidak ditepati. Jika seseorang atau pengusaha kehilangan

informasi rahasia dagang mereka karena telah memberitahukan kepada

orang lain meskipun telah ada perjanjian bahwa orang yang

diberitahukan informasi yang rahasia tersebut untuk tidak

mengungkapkannya kepada yang lain, apalagi pemberian informasi

rahasia dagang tersebut hanya didasarkan pada kepercayaan saja. Maka

setiap pihak, dalam hal ini pegawai dari perusahaan pemilik rahasia

dagang dan juga pegawai pemerintah yang melakukan pemeriksaan

tersebut memiliki kewajiban hukum untuk tidak membuka informasi

yang telah diperolehnya. Jika ternyata terjadi kebocoran informasi

yang dilakukan oleh pihak yang tidak berhak, pemilik rahasia dagang

tersebut dapat menuntut pihak yang membuka rahasia dagang dengan

berdasar pada ketentuan dalam Undang-Undang No 30 Tahun 2000

tentang rahasia dagang.221

221
Andry Setiawan dkk., Jurnal Law & Justice: Eksistensi..., hlm. 79.
109

b. Tidak adanya pengetahuan hukum tentang hak kekayaan intelektual

khususnya rahasia dagang dan kurangnya kesadaran akan pentingnya

rahasia dagang dalam kegiatan bisnis.

Faktor selanjutnya karena tidak adanya pengetahuan hukum

tentang hak kekayaan intelektual khususnya rahasia dagang sehingga

menyebabkan kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang

dalam kegiatan bisnis, hal ini tidak bisa disalahkan juga baik kepada

pengusaha kecil sekaligus pemilik hak atas rahasia dagang maupun

kepada karyawan, karena di dalam Islam sendiri ketidaktahuan itu

bukan menjadi sebuah alasan yang menyebabkan orang bersalah

sebagaimana firman Allah swt., yang berbunyi:

      


“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya”. 222

Berdasarkan dari ayat di atas memberikan penjelasan bahwa

Allah swt., tidak akan membebani hambanya dengan sesuatu yang di

luar kemampuannya. Oleh itu Allah swt., tidak membebani hamba-Nya

apabila seseorang tidak mengetahui terhadap sesuatu hal, sebab

mengerjakan sesuatu yang tidak diketahui termasuk perkara yang diuar

kemampuan.

Praktik penggunaan rahasia dagang milik pengusaha kecil kepada

orang yang tidak berhak (pembocoran) untuk dapat dikategorikan telah

222
QS al-Baqarah [2]: 286. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٤٩.
110

melakukan pembocoran terhadap rahasia dagang miliknya apabila

pengusaha kecil tersebut tidak menjaga ke tiga metode dalam ruang

lingkup dari rahasia dagang dan tidak ada upaya yang layak dan patut

untuk memelihara atau melindungi kerahasiaan informasi tersebut.

Sebenarnya pengusaha kecil sudah melakukan pemeliharaan, namun

pemeliharaan yang dilakukan tidak maksimal. Sehingga dalam hal ini

pengusaha kecil tersebut baik pemilik maupun karyawan sebenarnya

tidak bisa disalahkan telah melakukan pembocoran terhadap rahasia

dagang karena sebelumnya memang tidak ada perjanjian antara

karyawan maupun pemiliknya apabila telah berhenti bekerja di sana

tidak boleh menggunakan informasi yang telah diketahui sebelumnya,

dan karena tidak adanya pengetahuan hukum tentang rahasia dagang

itu sendiri. Pengusaha kecil tersebut justru sebenarnya mereka

memiliki hak kekayaan intelektual bukan dirahasiakan tetapi malah

diinformasikan ke orang lain, hal ini disebabkan kembali lagi kepada

ketidaktahuan terkait dengan rahasia dagang. Berdasarkan hal tersebut

inilah yang menjadi suatu persoalan manakala seseorang tidak paham

akan tindakan yang harus dilakukannya terhadap ide, gagasan, atau

informasi tersebut. Hal yang seharusnya dirahasiakan tetapi malah

diberitahukan ke orang lain.


111

D. Analisis Terhadap Upaya yang Dilakukan Pengusaha Kecil Kuliner Kota

Mataram Terhadap Rahasia Dagang yang Digunakan Oleh Pengusaha

Lain.

Upaya yang dilakukan pengusaha kecil yakni Donat Delicious Mooik dan

Pisang Unyil ketika mengetahui produk yang dimiliki telah ditiru oleh

pengusaha lain atau informasi yang dimiliki diketahui oleh pengusaha lain

yakni dengan melakukan berbagai upaya diantaranya dengan mempertahakan

segi rasaa atau quality dan melakukan strategi baru untuk menarik minat

konsumen/pembeli.

Upaya yang dilakukan ini telah sesuai dalam Islam. Pengusaha kecil

tidak menghancurkan usaha yang telah meniru produknya melainkan

pengusaha kecil melakukan upaya untuk mengatasi hal tersebut. Hal ini

sejalan dengan strategi bersaing dalam Islam yakni ketika Rasulullah saw.,

memberikan contoh bagaimana bersaingan secara sehat dan baik. Ketika

berdagang Rasulullah saw., tidak pernah melakukan usaha untuk

menghancurkan pesaing dagangnya. Hal demikian bukan berarti Rasulullah

saw., berdagang seadanya tanpa memperhatikan daya saingnya, yang beliau

lakukan adalah dengan memberikan pelayanan sebaik-baiknya dan menyebut

spesifikasi barang yang dijual dengan jujur termasuk jika ada cacat pada

barang tersebut.

Secara alami, hal seperti itu justru mampu meningkatkan kualitas

penjualan dan menarik para pembeli tanpa menghancurkan pedagang lainnya.

Dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Islam memerintahkan setiap muslim untuk


112

memiliki etos kerja yang tinggi, sebaimana Allah swt., telah memerintahkan

umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan:

       

“Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk

mencari penghidupan”.223

Dengan landasan ini, persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan

pesaing lainnya, tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari

usaha bisnisnya.224

223
QS an-Naba’ [78]: 10 - 11. Tim Riels Grafika, Al-Kalimah..., hlm. ٥٨٢.
224
Utari Evy Cahyani, Strategi Bersaing dalam Berbisnis Secara Islami, Vol. 2, Nomor 1,
Januari-Juni 2016, hlm. 65, diakses dari http://jurnal.iain-
padangsidimpuan.ac.id/index.php/attijaroh/article/viewFile/788/691, di download pada tanggal 17
Juli 2020, pukul 23.00 WITA.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada Bab II dan III sebelumnya, maka peneliti dapat

simpulkam bahwa:

1. Bentuk praktik pemeliharaan dan pembocoran atau penggunaan informasi

rahasia dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota Mataram yang

terdiri atas; a) praktik pemeliharaan terdiri dari 3 aspek ruang lingkup

sesuai dengan apa yang diatur dalam Undang-Undang rahasia dagang

yakni pemeliharaan rahasia dagang dari aspek metode produksi, aspek

metode pengolahan dan aspek metode pemasaran. Praktik pemeliharaan

rahasia dagang disebabkan karena beberapa faktor diantaranya yakni

bernilai ekonomi, menghindari persaingan usaha tidak sehat serta adanya

inovasi pribadi. Kemudian pengusaha kecil yang telah melakukan

pemeliharaan ternyata apa yang mereka lakukan memunculkan suatu

problem yakni adanya penggunaan rahasia dagang oleh orang lain. b)

praktik pembocoran atau penggunaan informasi rahasia dagang disebabkan

karena beberapa faktor diantaranya tidak adanya perjanjian antar

karyawan, tidak adanya pengetahuan hukum tentang HKI khususnya

rahasia dagang serta kurangnya kesadaran akan pentingnya rahasia dagang

dalam kegiatan bisnis. Praktik rahasia dagang ini diatur dalam Undang-

Undang Nomor 30 tahun 2000 tentang rahasia dagang dan dalam Fatwa

113
114

Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 Tentang

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), tanggal 28 Juli 2005.

2. Perspektif hukum ekonomi syariah terhadap praktik pemeliharaan rahasia

dagang di kalangan pengusaha kecil kuliner Kota Mataram telah sesuai

dengan aturan dalam Islam. Pengusaha kecil yang telah menerapkan atau

melakukan pemeliharaan maka mereka termasuk dapat melindungi harta

yang dimiliki, dimana Islam sangat menghargai dan melindungi harta yang

merupakan bentuk dari kepemilikan seseorang. Islam memberikan

perlindungan terhadap hak individu mengenai al-mal dalam konsep al-

masalih al-khamsah (lima maslahah yang harus dijaga) yakni termasuk

pada kategori hifdz al-mal (menjaga harta). Sedangkan praktik pengusaha

kecil tersebut dalam prosedur penggunaan informasi rahasia dagang

(pembocoran) dalam kegiatan bisnis mengacu kepada faktor-faktor

penyebabnya yakni tidak adanya perjanjian serta tidak adanya

pengetahuan hukum tentang hak kekayaan intelektual khususnya rahasia

dagang, sehingga baik pengusaha kecil maupun karyawan tidak bisa

disalahkan, karena di dalam Islam sendiri ketidaktahuan bukan menjadi

sebuah alasan yang menyebabkan seseorang bersalah. Hal ini telah diatur

dalam Islam bahwa Allah swt., tidak membebani hamba-Nya apabila

seseorang tidak menegtahui terhadap sesuatu hal, sebab mengerjakan

sesuatu yang tidak diketahui termasuk perkara diluar kemampuan.


115

B. Saran

1. Bagi pengusaha kecil kuliner yang ada sebaiknya lebih memahami dan

sadar akan pentingnya Hak Kekayaan Intelektual, apalagi jika

berhubungan dengan Rahasia Dagang agar lebih diperhatikan segala jenis

informasi bisnis yang dimiliki sehingga tidak dapat ditiru oleh orang

lain/kompetitor.

2. Bagi karyawan agar mengikuti segala aturan ditempat kerja terutama

mengenai pengetahuan informasi apa saja yang boleh diketahui dan yang

tidak boleh diketahui serta pemberitahuan izin informasi kepada pemilik

untuk menggunakan segala informasi bisnis apabila ingin mendirikan

usaha yang sama ketika telah berhenti ditempat kerja sebelumnya.

3. Bagi pemerintah terkhusus pemerintah Kota Mataram agar melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap

pentingnya Hak Kekayaan Intelektual dalam bidang bisnis seperti dengan

mensosialisasikan Undang-Undang Rahasia Dagang, karena Hak

Kekayaan Intelektual membawa nilai ekonomi yang tinggi apalagi ketika

masuk dalam ranah dunia perdagangan.


116

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Atsar, Mengenal Lebih Dekat Hukum Hak Kekayaan Intelektual,


Yogyakarta: Deepublish, 2018.

Abdul Rahman Ghazali dkk., Fiqh Muamalat, Jakarta: Prenada Media Group,
2010.

Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Lampung: Citra Aditya


Bakti, 2004.

Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Ahmad Al-Mursi Husain Jauhar, Maqashid Syariah, Jakarta: AMZAH, 2013.

Ahmad Azhar Basyir, Garis Besar Sistem Ekonomi Islam, edisi 1, Yogyakarta:
BPFE UGM, 1978.

Ahmad M. Ramli, Perlindungan Rahasia Dagang Dalam UU No. 30/2000 Dan


Perbandingannya Dengan Beberapa Negara, Cetakan Pertama,
Bandung: Mandar Maju, 2001.

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004.

Andry Setiawan dkk., Jurnal Law & Justice: Eksistensi Pendaftaran Rahasia
Dagang dan Implementasi Perlindungannya (Studi di Kanwil
KEMENKUMHAM Jawa tengah), Vol. 3, Nomor 2, Oktober 2018.

A. Azhar, “Studi Komparatif Terhadap Tindakan Pembocoran Informasi Rahasia


Dagang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 30 Tahun 2000
Dan Hukum Islam (Studi Perbandingan Hukum)”. Skripsi, Fakultas
Syariah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel, 2009.

A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta: Kencana, 2007.

Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Bandung: Mandar Maju,
2008.

Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Chuzaimah T. Yanggo dan Hafiz Anshary , Problematika Hukum Islam


Kontemporer, Jakarta: Sinar Grafika, 2004.

Eli Kartika Sari & Advendi Simangunsong, Hukum Dalam Ekonomi, Cetakan
Keempat (edisi 2), Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007.
117

Fathurrahman Azhari, Qawaid Fiqhiyyah Muamalah, Banjarmasin: Lembaga


Pemberdayaan Kualitas Ummat (LPKU) Banjarmasin, 2015.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor: 1/MUNAS VII/MUI/5/2005 Tentang


Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), tanggal 28 Juli 2005.

Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Rahasia Dagang, Jakarta: PT RajaGrafindo


Persada, 2001.

H. OK. Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property


Rights), Cetakan Kesembilan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015.

Hadits Riwayat Muslim: 3084, diakses dari


https://risalahmuslim.id/hadits/muslim-3084/

Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 3202, diakses dari


https://risalahmuslim.id/sampaikanlah-walau-satu-ayat/

Hari Sasangka, Kompilasi Undang-Undang HAKI (Hak Atas Kekayaan


Intelektual), Bandung: Mandar Maju, 2008.

Haris Munandar, Sally Sitanggang, Mengenal HAKI Hak Cipta, Paten, Merek dan
seluk-beluknya, Jakarta: Erlangga, 2008.

Harun, Hak Atas Kekayaan Intelektual Perspektif Fiqh Muamalah, SUHUF, Vol.
22, No. 1, Mei 2010.

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Ismail Nawawi, Fiqh Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum Perjanjian,


Ekonomi, Bisnis, dan sosial), Bogor: Ghalia Indonesia, 2012.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru


Indonesia Menuju 2025, Jakarta: Kemenparekraf, 2014.

Kurniati, “Eksistensi Perlindungan Rahasia Dagang Dalam Perspektif Hukum


Islam (Studi Atas UU No. 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang)”.
Skripsi, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2007.

Lalu Kamdi dan Hasim Asyari, Selayang Pandang Kota Mataram, Monjok:
Caraka Darma Aksara, 2019.

Laporan Akhir Tim Analisa dan Evaluasi (AE) Peraturan Perundang-undangan


tentang Rahasia Dagang (UU Nomor 30 Tahun 2000), Jakarta: Badan
Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia RI, 2010.
118

M. Musyafa, Al-IqtishadI: Kekayaan Intelektual dalam Perspektif Ekonomi Islam,


Vol. V, Nomor 1, Januari 2013.

M. Tohar, Membuka Usaha Kecil, Yogyakarta: Kanisius, 2000.

Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2012.

Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku


Sumber Tentang Metode-Metode Baru, Ter. Tjetjep Rohendi Rohidi
Jakarta: UI-Press, 1992.

Muhammad Faisal, “Tinjauan Yuridis Perlindungan Rahasia Dagang Dalam


Perjanjian Waralaba”. Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2012.

Mujahid Quraisy, Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam perspektif Hukum


Islam, MUQTASID: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, Volume 2
Nomor 1, Juli 2011.

Nugraha Pranadita, Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual Berdasarkan Prinsip


Syariah dan Implementasinya Pada Negara Kesejahteraan, Yogyakarta:
Deepublish, 2018.

Pedoman Penulisan Skripsi UIN Mataram Tahun 2019. Mataram: UIN Mataram,
2019.

Septiana Na’afi, Rahasia Dagang (HaKI) dalam Etika Bisnis Syari’ah, An-Nawa
Jurnal Hukum Islam, Vol. XXII, Januari-Juni 2018.

Singgih Wibowo, Pedoman Mengelola Perusahaan Kecil: Seri Industri Kecil,


Jakarta Timur: Niaga Swadaya, 2007.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta,


2014.

Tim Lindsey dkk., Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, Bandung: Alumni,
2004.

Tim Riels Grafika, Al-Kalimah The Legacy Al-Qur’an Tafsir Perkata Tajwid,
Surakarta: Pustaka Al Hanan, 2015.

Undang-Undang Nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.


119

Utari Evy Cahyani, Strategi Bersaing dalam Berbisnis Secara Islami, Vol. 2,
Nomor 1, Januari-Juni 2016.

Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2015.


120

LAMPIRAN

120
121

KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
UPT PERPUSTAKAAN
Jl. Pendidikan No. 35 Tlp. (0370) 621298-625337-634490 Fax. (0370) 625337

SURAT KETERANGAN

No. : 787/Un.12/Perpustakaan/05/2020

Dengan ini menerangkan bahwa :

Nama : Dwina Meisonya

NIM : 160201049

Jurusan : Muamalah

Fakultas : FS

Telah melakukan pengecekan tingkat similiarity dengan menggunakan software Turnitin


plagiarism checker. Hasil pengecekan menunjukkan tingkat similiarity 2 % dan skripsi yang
bersangkutan dinyatakan layak untuk diuji.

Demikian surat keterangan untuk dipergunakan sebagaimana semestinya.

Mataram, 21 Juli 2020


An. Kepala UPT Perpustakaan

Nuraeni, S.IPI
NIP. 197706182005012003
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134

Wawancara dengan bapak Bambang selaku pemilik usaha Lombok Mirah,


29 Juni 2020

Wawancara dengan Lina selaku karyawan usaha Lombok Mirah, 29 Juni 2020
135

Wawancara dengan Sandi selaku pendiri usaha Donat Delicious Mooik,


13 April 2020

Wawancara dengan Sandi selaku pendiri usaha Donat Delicious Mooik, 27


Juni 2020
136

Wawancara dengan Ranti selaku karyawan usaha Donat Delicious Mooik,


27 Juni 2020

Wawancara dengan bapak Ahmad Suhardi selaku karyawan bagian produksi


usaha Donat Delicious Mooik, 27 Juni 2020
137

Wawancara dengan Randi selaku karyawan bagian toko usaha Donat


Delicious Mooik, 27 Juni 2020

Wawancara dengan Rizal selaku karyawan usaha Donat Delicious


Mooik, 27 Juni 2020
138

Wawancara dengan Sam selaku pengelola dan penanggung jawab usaha Kedai
Giyong, 30 Juni 2020

Wawancara dengan Sibian karyawan bagian kasir usaha Kedai Giyong, 30 Juni
2020
139

Wawancara dengan Safira selaku karyawan bagian dapur (koki) usaha Kedai
Giyong, 30 Juni 2020

Wawancara dengan Jas selaku mantan karyawan usaha Donat Delicious


Mooik, 27 Juni 2020
140

Wawancara dengan Azhar selaku karyawan usaha Cokelat


Gila, 18 April 2020

Wawancara dengan bapak Wayan selaku karyawan Cokelat


Serius, 22 April 2020
141

Wawancara dengan ibu Utari selaku Pemilik usaha D’Donuts,


16 April 2020

Penyerahan surat keterangan telah melakukan penelitian oleh ibu Utari pemilik
usaha D’Donuts, 23 Juli 2020
142

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Dwina Meisonya
Tempat, Tanggal Lahir : Mataram, 23 Mei 1998
Alamat Rumah : Jl. Pluto 3 No.56/D BTN BHP Telagawaru
Labuapi Lombok Barat
Nama Ayah : Sutejo
Nama Ibu : Suwarni Nunuhitu
Email : dwinameisonya98@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan
1. SD, tahun lulus : SD Negeri 2 Bagik Polak, 2010
2. SMP, tahun lulus : SMP Negeri 7 Mataram, 2013
3. SMK, tahun lulus : SMK Negeri 2 Mataram, 2016

C. Riwayat Pekerjaan
Bekerja di Crystal Photo Mataram sebagai kasir Tahun 2016

D. Prestasi/Penghargaan
Juara 1 Lomba Fashion Show dalam kegiatan Pekan Ilmiah, Seni dan
Olahraga (PISOR) Fakultas Syariah Tahun 2018

E. Pengalaman Organisasi
1. Anggota Paskibra Kota Mataram Angkatan XXIII Tahun 2014
2. Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Mataram Tahun 2016
3. Anggota GENBI (Generasi Baru Indonesia) Tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai