Oleh :
M. RIZKI NURBIANTARA
616110147
SKRIPSI
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
TAHUN 2020
ii
Oleh :
M. RIZKI NURBIANTARA
616110147
Menyetujui:
Oleh:
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Sahrul, SH., MH _____________________
NIDN. 0831128107
Anggota I
Rena Aminwara, SH., M.Si _____________________
NIDN. 0828096301
Anggota II
Imawanto, SH., M.Sy _____________________
NIDN. 0825038101
Mengetahui,
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Mataram
Dekan:
PERNYATAAN
Online” adalah benar hasil karya saya. Dan apabila terbukti skripsi ini merupakan
hasil jiplakan dari karya orang lain (plagiat) maka gelar Sarjana Hukum yang saya
M. RIZKI NURBIANTARA
NIM: 616110147
v
vi
MOTO
Belajar dan teruslah berusaha, jangan takut akan kegagalan, karena kegagalan
adalah pelajaran untuk menuju keberhasilan, kegagalan terjadi karena terlalu
banyak berencana tapi sedikit berpikir. Hilangkan keraguan, berpikirlah serta
Teruslah berusaha menjadi insan yang lebih baik, sembari selalu berserah diri
kepada Allah SWT.
vii
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukurku atas segala nikmat yang telah Allah SWT limpahkan
kapadaku. Kupersembahkan sebuah bukti kecil perjalan hidupku kepada kedua
orang tuaku yang sangat ku cintai dan ku sayangi (bapak Syaiful Hidayat dan ibu
Astuti Mariani) yang telah membesarkanku sehingga bias sampai ke titik, yang
selalu ada saat senang maupun duka, yang tidak pernah berhenti memberikan
do‟a, nasihat, serta kasih sayang yang tidak terhingga nilainya. Kuucapkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada ayah dan ibu dari lubuk hati yang
terdalam. Putra mu ini tidak mampu membalas segala kebaikan ayah dan ibu.
Hanya do‟a yang putra mu ini dapat berikan kepada ayah dan ibu. Untuk adik-
adik ku (M. Akbar Fadillah, Adinda Humairah dan A. jalalil wal ikram)
terimaksih atas do‟a dan dukungannya selama ini sehingga saya dapat
menyelsaikan kuliahnya. Tidak lupa kuucapkan terimakasih kepada kakek nenek
serta seluruh keluarga yang selama ini telah membantu dari segala aspek, untuk
teman-teman yang selalu menemani, memberikan segala macam dukungan, serta
yang selalu ada buat saya, saya ucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.
Yang terakhir saya ucapkan terimaksih kepada guru serta dosen yang telah
mengajari saya berbagai macam ilmu, termaksut dosen pembimbing saya ( Bunda
Rena Aminwara. SH.,M.SI dan bpk Imawanto, SH.,M.SI) saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah iklas membimbing saya sehingga
skripsi ini berhasil terbuat. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah
SWT, Aminn.
viii
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-nya kepada kita semua sehingga kita dapat melakukan tugas kita sebagai
manusia yang di ciptakan agar selalu bersyukur atas kehidupan yang telah Allah
Swt ciptakan, Alhamdulillah atas kesempatan yang talah Allah SWT berikan
Yuridis Keabsahan Jual Beli Online”. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
kita ke peradaban yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan semoga kita semua
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih atas
bimbingan, bantuan, serta arahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu
Muhammadiyah Mataram
2. Ibu Rena Aminwara, SH., M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
3. Ibu Anies Prima Dewi, SH., MH, selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum
penulisan skripsi.
ix
melainkan hanya do‟a, semoga amal baik dari semua pihak tercatat sebagai amal
shaleh yang diridhai Allah SWT, dan mendapat balasan yang berlipat ganda di
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan serta
tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan, baik dari segi penulisan ataupun dari
segi materi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap
Allah penulis serahkan segalanya semoga skripsi ini banyak bermanfaat bagi
M. RIZKI NURBIANTARA
NIM: 616110147
x
ABSTRAK
ABSTRACT
The formulation of the problem in this study are 1) How is the validity of
the online sale agreement?, 2) How was the birth and termination of the online
sale agreement? In analyzing the problems in this study, the author uses literature
research (normative) which examines the study of documents, legislation relating
to the Juridical Review of the Validity of the Online Sale and Purchase
Agreement. While the field research (empirical), the data taken is the result of
direct interviews with the community around the City of Mataram.
The results of this research after conducting several studies of the legal
review are that the validity of the online purchase agreement is actually not much
different from the contents of the Law Article 1320 regarding the terms of the
legality of the agreement, which discusses several elements of the validity of the
agreement, such as, agreeing to bind itself to entered into an agreement, the ability
to make an agreement, a certain thing which means that the object of the object is
then a halal cause. Then Law Number 11 Year 2008 Regarding Information and
Electronic Transactions, Government Regulation Number 82 Year 2012
Concerning Electronic System and Transaction Implementation.
The birth of an online purchase agreement is when there is a payment
transaction for a product ordered by consumers to the producer as the provider of
the goods or objects that we ordered, payments made in the online purchase
agreement are usually used payment transactions in the form of transactions
between ATMs or via other transfers, the termination of the online purchase
agreement is when the goods we have ordered and shipped by the manufacturer
have arrived in the form or condition according to what we want, then the online
sale and purchase agreement ends.
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................... 64
B. Saran............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidupnya. 1
transaksi jual beli. Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar-menukar benda
atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak,
yang satu menerima benda-benda dan pihak lain yang menerimanya sesuai
dengan perjanjian atau ketentuan yang telah dibenarkan syara‟ dan disepakati. 2
menyepakati, bahwa era milenium baru ditandai dengan revolusi baru yang
revolusi industri, yang paling popular adalah era informasi (Information Age).3
suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet sebagai suatu media informasi
1
Miru, Ahmad. Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak. Jakarta : RajawaliPers. 2014
2
Billah Yuhadian, Muhammad. Perjanjian Jual Beli Secara Online Melalui Rekening
Bersama Pada Forum Jual Beli Kaskus, Skripsi. Makassar: Universitas Hasanuddin. 2012.
3
Anastasia Diana, Mengenal E-Business (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 1
2
antara lain untuk menjelajah (browsing), mencari data dan berita, saling
mengirim pesan melalui email, komunikasi melalui situs jaringan sosial, dan
media internet ini dikenal dengan istilah electronic commerce, atau disingkat
Online.4
Online merupakan suatu proses jual beli barang dan jasa yang
dilakukan melalui jaringan komputer, yaitu internet. Jual beli secara online
melakukan transaksi jual beli melalui intenet ini dilakukan tanpa ada tatap
muka antara para pihaknya, mereka mendasarkan transakasi jual beli tersebut
atas rasa kepercayaan satu sama lain, sehingga perjanjian jual beli yang terjadi
diantara para pihak pun dilakukan secara elektronik. Para pihak dalam
perjanjian jual beli online yaitu penjual, pembeli, Acquirer (pihak perantara
memberikan kartu), dan Certification Autorities (pihak ketiga yang netral yang
internet dalam praktik jual beli yaitu, menimbulkan akses positif dan akses
negatif.
4
Ahmad M. Ramli, Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia (Jakarta: Refika
Aditama, 2004), hlm. 1.
5
www.suduthukum.com/2017/04/perjanjian-jual-beli-online.html?m=1 Diakses pada tanggal
25 November 2019 pukul 17.10 WIB.
3
pasar sasaran secara lebih efektif dan melayani konsumen secara lebih baik dan
membandingkan informasi seperti barang dan jasa secara lebih leluasa tanpa
produknya melalui sebuah website atau situs, baik melalui situsnya sendiri atau
dapat menghubungi melalui website atau guestbook yang tersedia dalam situs
“accept”, “agree” atau “order”. Pembayaran pun dapat segera diajukan melalui
pembeli dari suatu toko online merasa kurang nyaman dan aman ketika
6
Anastasia Diana, Mengenal E-Business (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 75.
7
Dikdik M. Arif Mansyur dan Elisatris Gultom, Cyber Law (Aspek Hukum Teknologi
Informasi) (Bandung: Rafika Aditama, 2005), hlm. 144.
4
atas kebenaran data, informasi atau massage karena para pihak tidak pernah
bertemu secara langsung. Oleh karena itu, masalah kepercayaan (trust) dan
transaksi.
prestasi yang berupa tenaga atau keahlian harus dilakukan oleh pihak-pihak
yang “menjual” tenaga atau keahlian. Pihak yang berhak atas prestasi disebut
macam, yaitu: tidak berprestasi sama sekali, berprestasi tetapi terlambat atau
tidak tepat waktu, berprestasi secara tidak sempurna, dan melakukan sesuatu
yang dilarang dalam perjanjian. Ujung-ujung dari juga bisa berupa pemutusan
kontrak.
Wanprestasi ini adalah ganti kerugian berupa biaya, rugi atau bunga,
8
Unggul Pambudi Putra dan Java Creatiity, Sukses Jual Beli Online (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013), hlm. 3.
5
Biasanya di dalam suatu transaksi jual beli secara online terdapat suatu
transaksi elektronik, maka para pihak menyepakati sistem elektronik yang akan
digunakan untuk melakukan transaksi, kecuali ditentukan lain oleh para pihak,
pengirim telah diterima dan disetujui oleh penerima sebagai mana yang
Maka, dalam hal ini transaksi elektronik baru terjadi jika adanya
melalui ATM, kartu kredit, atau perantara pihak ketiga seperti rekber (rekening
bersama). 9
9
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UUITE)
6
Jual beli merupakan salah satu jenis perjanjian yang diatur dalam KUH
Perdata, sedangkan online pada dasarnya merupakan model transaksi jual beli
bertanggung jawab untuk membayar sejumlah harga dari produk atau jasa yang
dibelinya, tetapi tidak melakukan pembayaran. Bagi para pihak yang tidak
disepakati dapat digugat oleh pihak yang merasa dirugikan untuk mendapatkan
ganti rugi. Pasal 1320 KUH Perdata data mengatur bahwa perjanjian harus
dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perikatan, suatu hal tertentu dan suatu
perjanjian tersebut sah dan mengikat bagi para pihak. Dalam hal ini, jelas KUH
Perdata ini sebagai regulasi hukum perikatan non elektronik, sehingga asas ini
perjanjian standar atau perjanjian baku, maka adanya juga harus memenuhi
10
Raden Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Jakarta: PT
Pradnya Paramita, 2004), hlm. 339
7
yuridis bahwa pihak debitur hanya memiliki dua alternatif, yaitu menerimanya
atau menolaknya.11 Dari hal-hal yang telah diuraikan di atas itu telah
mengenai perjanjian jual beli online, maka dari itu peneliti bermaksud
Beli Online”.
B. Rumusan Masalah
a. Tujuan Penelitian
beli online
beli online.
11
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=430005&val=6697 Diakses pada
tanggal 25 November 2019 pukul 09.10
8
b. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat akademis
2. Manfaat Teoritis
3. Manfaat praktis
skripsi ini, dan untuk membatasi agar pembahasan tidak menyimpang dari
kajian penelitiannya. Adapun ruang lingkup dari penelitian skripsi ini adalah
jual beli online, bagaimanakah bentuk lahir dan berakhirnya perjanjian jual beli
online.
9
E. Orisinalitas Penelitian
RUMUSAN
NO PENULIS JUDUL KESIMPULAN
MASALAH
1. Aprillita Zainati Perjanjian jual beli online a. Untuk mengetahui 1. Perjanjian jual beli diatur dalam buku III KUH
dakam kitab Undang- keabsahan dari Perdata tentang perikatan. Perjanjian jual beli
Undang hukum perdata perjanjian jual beli terjadi karena adanya suatu kesepakatan antara
dan kompilasi hukum online dalam Kitab para pihak. Keabsahan dari perjanjian jual beli
Ekonomi Syariah Undang-Undang online itu berdasarkan asas kebebasan
Hukum Perdata dan berkontrak sebagaimana yang telah diatur dalam
Kompilasi Hukum Pasal 1338 KUH Perdata tentang kebebasan
Ekonomi Syariah. berkontrak, Undang-Undang Nomor 11 Tahun
b. Untuk mengetahui 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
persamaan dan Elektronik, Peraturan Pemerintah Nomor 82
perbedaan dari Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem
perjanjian jual beli dan Transaksi Elektronik, dan Undang-Undang
online ditinjau dari Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan
Kitab Undang- Konsumen. Berdasarkan akad jual beli dalam
Undang Hukum Islam, Perjanjian jual beli online itu sudah ada
Perdata dan sejak masa Nabi, yang ditandai dengan surat al-
Kompilasi Hukum Baqarah ayat 282. Perjanjian jual beli online
Ekonomi Syariah dalam KHES itu diqiyaskan dengan akad salam
(KHES). dan istishna‟. Akad salam dan istishna‟ dalam
KHES itu diatur dalam pasal 20 KHES.
2. Persamaan dan Perbedaan keabsahan dari
Perjanjian Jual Beli Online dalam KUH Perdata
dan KHES yaitu: Persamaan, pertama terletak
pada maksud dari pengertian perjanjian jual
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian perjanjian
belah pihak, dalam mana satu pihak berjanji atau dianggap berjanji untuk
janji itu. 12
tertentu, dapat dibuat secara lisan dan tertulis. Bila secara tertulis maka
dituruti makan perjanjian itu tidak sah. Dengan demikian bentuk tertulis
berjanji kepada orang lain, atau dimana dua orang saling berjanji untuk
bentuk tertulis dan lisan, perjanjian tertulis adalah perjanjian yang dibuat
oleh para pihak dalam bentuk tulisan, sedangkan perjanjian lisan, adalah
suatu perjanjin yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk lisan (cukup
Ada dua bentuk tertulis, yaitu yang dibuat dalam bentuk akta
Akta otentik (akta notaris), Akta otentik adalah akta yng dibuat
dan dihadapan dan dimuka pejabat yang berwenang untuk itu, pejabat
yang berwenang untuk itu adalah notaris, camat, PPAT, dan lain-lain.
14
Salim Hs, Teori Dan Teknik Penyusunan Kontrak, Jakarta, Sinar Grafika, 2003, Hlm 9
15
Ibid, Hlm 10
19
Jenis dokumen ini merupakan alat yang sempurna bagi para pihak yang
b. Asas-asas perjanjian
yaitu:17
16
Komariah, Hukum Perdata, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2017, Hlm 143
17
Mariam Darus Badrulzana, Asas-Asas Perjanjian, Bandung, Sumur, 1960, Hlm 42
20
18
Komariah, Op.Cit, Hlm 146-148
21
harus dipenuhi oleh subyek atau para pihak dalam perjanjian. Sedangkan
syarat Nomor 3 yaitu syarat hal tertentu dan syarat Nomor 4 yaitu syarat
sebab atau causa yang halal disebut syarat obyektif, karena syarat
pihak/salah satu pihak tidak cakap bertindak dalam hukum (karena belum
19
Ibid, Hlm 148
22
suatu kontrak atau perikatan yang dibuat antara para pihak yaitu kreditur
dan debitur tentang suatu hal, ada dua macam penyebab berakhirnya
a. Pembayaran
yuridis adalah tidak hanya dalam bentuk uang, tetapi juga dalam
bentuk jasa
b. Kompensansi
1425 sampai dengan Pasal 1435 KUH Perdata yang diartikan dengan
sahnya kontraknya yaitu suatu hal tertentu dan sebab yang halal. Jadi
batal jika kontrak yang dibuat oleh para pihak adalah kontrak dengan
syarat batal, dan apabila syarat itu dipenuhi, maka kontrak dengan
tersebut.
e. Daluarsa
hapusnya kontrak antara para pihak, hal ini diatur dalam BW, Pasal
keseluruh dunia.
20
Gemala Dewi, HukumPerikatan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2005), hlm. 200
21
Ibid., hlm 201
25
dan pembeli atau dengan pihak lain dalam suatu hubungan perjanjian yang
sama untuk mengirimkan sejumlah barang, jasa, dan peralihan hak6. Pada
transaksi jual beli melalui internet, para pihak yang terkait di dalamnya
commerce, yaitu:24
mengetahui satu sama lain dan transaksi jual beli tersebut dilakukan
Pada jenis ini transaksi disebarkan secara umum, dan konsumen yang
24
http://e-journal.uajy.ac.id/7998/1/JURNAL.pdf Diakses pada tanggal 25 November 2019
pukul 17.38 Wita.
25
Ibid.,
27
masyarakat.
perusahaan.
h. Mobile Commerce
online atau hanya beberapa tahap saja yang dilakukan secara online.
26
https://www.suduthukum.com/2017/04/perjanjian-jual-beli-online.html Diakses pada
tanggal 25 November 2019 Pukul 15.40 wita
29
kepada issuer dan dalam beberapa hal diberikan kepada card holder.
dengan kata lain hanya proses transaksinya saja yang online, sementara
tertuang di dalam Pasal 1320 KUH Perdata, hal ini juga dapat menjadi
perbedaannya dilakukan melalui media online. Hanya saja dalam jual beli
misalnya:
27
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UUITE) Pasal 15
30
teknologi.
ditawarkan.
bertanggung jawab.
penerima.
elektronik.
tahapan, yaitu:28
a. Information sharing
tersebut.
b. Online orders
dengan produk (barang dan jasa) yang ditawarkan. Karena itu untuk
c. Online transaction
28
Burhanuddin S., Hukum Kontrak Syariah (Yogyakarta : BPFE, 2009), hlm. 214-217.
32
online dengan cara chatting atau melalui video conference secara audio
d. E-payment
tidak jauh berbeda dengan proses transaksi jual beli biasa di dunia nyata.
Proses transaksi jual beli secara elektronik ini dilakukan dalam beberapa
29
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/26565/Chapter%20II.pdf?sequence
=3 diakses pd tgl 25 November 2019
33
dalam hal ini pembeli berhak atas penerimaan barang termaksud. Pada
yaitu:30
30
http://e-journal.uajy.ac.id/7998/1/JURNAL.pdf Diakses pada tanggal 25 November 2019
pukul 17.38 WIB.
34
dunia maya dan membuat web desain toko online pada Internet Service
Provider (ISP) maka toko online ini sudah dapat beroprasi layaknya
Implikasi dari perkembangan jual beli online ini dirasa ada sisi
2012
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain
31
https://media.neliti.com/media/publications/23540-ID-perlindungan-konsumenterhadap-
transaksi-jual-beli-melalui-media-internet-e-comm.pdf Diakses pada tanggal 25 November 2019
Pukul 16.35 WIB.
37
dalam transaksi jual beli melalui internet (E-commerce) ada dua cara
hari sejak gugatan diterima selain melalui BPSK. Juga dapat diselesaikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Mataram.
B. Metode Pendekatan
yang terkaid dengan perjanjian jual beli online dalam Kitab Undang-
2. Pendekatan Konseptual
32
Soekanto Soerjono, dan Mamudji Sri, Penelitian Hukum Normatif suatu Tinjauan Singkat,
PT Grafindo Persada, Jakarta, 2009,hal, 45.
39
3. Pendekatan sosiologis
masyarakat.
sebagai berikut:
Konsumen.
seperti:
a. Studi Kepustakaan
secara sistematis.33
33
Mukti Fajar dan Yulianto Ahmad., Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010, hal, 161.
41
data tersebut.