Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada
Oleh :
NPM: 1004017129
Pembimbing
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Npm : 10040017129
Menyetujui
Pembimbing,
Diketahui Oleh :
Ketua Prodi Ilmu Hukum
i
MOTTO
ََواَل تَ ِهنُ ۡوا َو اَل ت َۡح َزنُ ۡوا َواَ ۡنتُ ُم ااۡل َ ۡعلَ ۡونَ اِ ۡن ُك ۡنتُمۡ ُّم ۡؤ ِمنِ ۡين
Artinya :
“Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, Allah akan memudahkan baginya
(HR. Musilm)
Dengan tidak mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT, kupersembahkan karyaku ini dengan
ii
iii
ABSTRAK
Perkembangan kendaraan bermotor di Indonesia menunjukan pertumbuhan yang cukup pesat
seiring dengan pertumbuhan industri otomotif. Laju pertumbuhan kendaraan bermotor pribadi
tampaknya jauh lebih menonjol dan mendominasi dibandingkan dengan kendaraan umum
lainnya. Ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia akan kendaraan bermotor bukan hanya
sebagai kebutuhan sarana angkutan saja. Namun telah berkembang menjadi kebutuhan pribadi
seseorang untuk tujuan prestise maupun sebagai media seseorang guna mengekspresikan status
sosialnya. Diadakan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut untuk
kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yang timbul di
dalam gejala bersangkutan Perusahaan Asuransi Sinar Mas sebagai penanggung dengan tegas
memberikan kriteria dan batasan dalam luasnya proteksi atau jaminan yang diberikan kepada
pihak tertangung. Kriteria dan batasan tersebut termuat atau dicantumkan dalam polis, sesuai
dengan jenis asuransi yang bersangkutan. Sehingga dalam setiap polis yang tercantum jenis
peristiwa apa saja yang menjadi tanggung jawab penanggung, apabila terjadi kerugian yang
disebabkan oleh karena peristiwa-peristiwa yang diperjanjikan itulah penanggung yang akan
membayar ganti kerugian.Dalam perkembangan yang sekarang sering sekali terjadi, banyak
masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya suatu jaminan atau perlindungan terhadap jiwa
maupun harta benda yang dimilikinya, terlebih terhadap masyarakat yang tinggal didaerah
perkotaan, dimana resiko yang sering timbul atau dihadapi yang semakin besar. Resiko yang
telah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri dan sulit sekali untuk dipisahkan, maka dari itu
untuk menghindari resiko-resiko yang dihadapi semakin besar timbulnya, maka dari itu resiko
tersebut harus bisa kita antisipasi dengan cara mengalihkan resiko tersebut kepada pihak lain,
yakni yang saat ini lebih dikenal dengan perusahaan-perusahaan pertanggungan atau perusahaan-
perusahaan asuransi yang ada di Indonesia.
iv
ABSTRACT
The development of motorized vehicles in Indonesia shows a fairly rapid growth in line with the
growth of the automotive industry. The growth rate of private motorized vehicles seems to be far
more prominent and dominating compared to other public vehicles. This shows that the human
need for motorized vehicles is not only a means of transportation. However, it has developed into
a person's personal needs for prestige purposes and as a person's media to express their social
status. An in-depth examination of these legal facts was carried out to then seek a solution to the
problems arising from the symptoms in question. The Sinar Mas Insurance Company as the
insurer strictly provides criteria and limits on the extent of protection or guarantees provided to
the insured. These criteria and limitations are contained or stated in the policy, according to the
type of insurance in question. So that in each policy it is stated which types of events are the
responsibility of the insurer, if there is a loss caused by the events agreed upon, it is the insurer
who will pay compensation. the importance of a guarantee or protection for their lives and
property, especially for people who live in urban areas, where the risks that often arise or are
faced are getting bigger. Risks that have become a part of life itself and are very difficult to
separate, therefore in order to avoid the risks faced, the greater the emergence, therefore we must
be able to anticipate these risks by transferring these risks to other parties, namely those who are
currently This is better known as insurance companies or insurance companies in Indonesia.
v
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala ucapan puji
dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir skripsi ini dengan lancar serta
Penulis tugas akhir Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Hukum di Universitas Islam Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi
ini masih banyak kekurangan, hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan
Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dalam bentuk doa,
motivasi dan dorongan untuk dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu. Oleh karena
itu sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
Penghargaan dan ucapan terimakasih setinggi-tingginya penulis berikan kepada kedua orang
tua penulis yang terkasih Tony Prima dan Enung Nurhayati atas segala doa, kesabaran,
dukungan, dan kasih sayang yang tiada henti bagi anak-anaknya melebihi dirinya sendiri melalui
segala pengorbanan tenaga, waktu, biaya, pemikiran, dan perasaan untuk merawat dan
membesarkan serta memfasilitasi pendidikan penulis hingga sampai pada perguruan tinggi.
vi
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang sebanyak-banyaknya atas kebaikan Ayah dan Ibu.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada saudara tersayang Ani
Andriani atas segala doa, dukungan dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis. Serta
seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan doa dan dukungan demi kelancaran
Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan
yang dilewati, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak penyusunan skripsi ini dapat
SURIAATMAJA, S.H., M.HUM selaku pembimbing penulis yang dengan sabar memberikan
doa, dukungan, motivasi, arahan-arahan, serta saran dalam membimbing penulis selama proses
penulisan skripsi ini. Sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai tepat waktu.
Pada kesempatan ini pula, penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada:
1. Yth. Bapak Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., selaku Rektor Universitas Islam
Bandung.
2. Yth. Dr. Efik Yusdiansyah, S.H., M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam
Bandung.
3. Dr. Sri Ratna Suminar, S.H., M.H., selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas
Islam Bandung.
4. Dr. Neni Ruhaeni, S.H., LL.M, selaku Wakil Dekan II Fakultas Hukum Universitas Islam
Bandung.
5. Dr. Dini Dewi Heniarti, S.H., M.Hum selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas
Islam Bandung dan selaku Wali Dosen Akademik selama menjalani perkuliahan.
vii
6. Dr. Ade Mahmud, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Kekhususan Hukum Perdata dan
7. DR. Dini Dewi Heniarti, S.H., M.H. selaku penguji siding skripsi yang telah memberi
8. Seluruh Staff Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung atas segala ilmu
yang sangat bermanfaat kepada penulis selama masa perkulihan hingga akhir dalam
9. Seluruh Staff Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung atas segala
kemudahan informasi dan bantuan selama perkuliahan hingga dalam proses penulisan
skripsi ini.
10. Delia Arsa Aulia Putri atas segala doa, dukungan, motivasi, bantuan, juga perhatian dan
pengertian, semoga selalu dilancarkan segala urusannya dan selalu dalam keadaan sehat.
Terimakasih sampai saat ini sudah menjadi partner pendengar dan pendukung terbaik.
motivasi, kerjasama baik dalam susah dan senang selama proses perkuliahan hingga
dalam penulisan skripsi ini. Serta terimaksih atas kebersamaan dan bantuan selama
perkuliahan. Terimakasih untuk banyak sekali kenangan indah, semoga kita sukses pada
12. Serta pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa
kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Saya ucapkan banyak terima kasih.
viii
Akhir kata, penulis berharap untuk semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan
skripsi ini kebaikannya menjadi ladang amal dan mendapatkan balasan yang setimpal dari
Allah SWT. Semoga skripsi ini dengan segala kekurangannya dapat memberikan manfaat
bagi penulis khususnya dan bagi semua pihak yang membaca dan menggunakannya. Aamiin
Ya Rabbal’alamin.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
x
1. Pengertian.............................................................................................................................30
2. Tujuan Klaim Asuransi...........................................................................................................32
3. Prosedur Pengajuan Klaim Asuransi......................................................................................33
4. Jenis Klaim............................................................................................................................34
5. Manajemen Klaim.................................................................................................................34
6. Penyelesaian Klaim...............................................................................................................35
7. Faktor Batalnya Klaim Asuransi.............................................................................................36
8. Hal yang Bisa Menyebabkan Pengajuan Klaim Asuransi Motor Hilang Ditolak......................36
9. Jenis Pertangguangan Asuransi Kendaraan Bermotor...........................................................39
10. Penegakan Hukum Dalan Klaim Asuransi..........................................................................41
BAB III..................................................................................................................................................46
TINJAUAN PELAKSAAMN PROSEDUR KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR DI PT. BANK
SINARMAS............................................................................................................................................46
A. Sejarah Singkat Perusahaan..........................................................................................................46
B. Visi dan Misi..............................................................................................................................47
C. Prosedur Klaim Asuransi...........................................................................................................47
BAB IV..................................................................................................................................................54
PELAKSANAAN PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM TERHADAP PERUSAHAAN ASURANSI DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG PERASURANSIAN DAN IMPLEMENTASINYA
PADA PT. BANK SINARMAS TBK SUKABUMI TERKAIT KLAIM ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR
BERMASALAH.......................................................................................................................................54
A. Pelaksanaan Prosedur Pengajuan Klaim Terhadap Perusahaan Asuransi Ditinjau Dari Undang-
undang Asuransi...............................................................................................................................54
B. Upaya Hukum Dalam Proses Klaim Asuransi.............................................................................56
BAB V...................................................................................................................................................60
PENUTUP..............................................................................................................................................60
A. SIMPULAN................................................................................................................................60
B. SARAN......................................................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................63
xi
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang selalu menghadapi
risiko dalam kehidupan sehari–hari. Risiko tersebut merupakan suatu keadaan tidak pasti
yang berwujud dalam berbagai bentuk dan peristiwa. Salah satu cara mengatasi risiko
tersebut adalah dengan mengalihkan risiko kepada pihak lain dalam bentuk asuransi.
Salah satu bentuk asuransi yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat yaitu asuransi
kendaraan bermotor. Asuransi kendaraan bermotor adalah produk asuransi kerugian yang
melindungi tertanggung dari risiko kerugian yang mungkin timbul sehubungan dengan
dalam suatu bentuk perjanjian yang disebut polis asuransi kendaraan bermotor.1
cukup pesat seiring dengan pertumbuhan industri otomotif. Laju pertumbuhan kendaraan
bermotor pribadi tampaknya jauh lebih menonjol dan mendominasi dibandingkan dengan
1
http://e-journal.uajy.ac.id/7360/1/JURNAL.pdf
2
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), Hlm. 245.
2
kendaraan umum lainnya. Ini menunjukan bahwa kebutuhan manusia akan kendaraan
bermotor bukan hanya sebagai kebutuhan sarana angkutan saja. Namun telah
berkembang menjadi kebutuhan pribadi seseorang untuk tujuan prestise maupun sebagai
media seseorang guna mengekspresikan status sosialnya. Sehingga tak pelak lagi
Seiring dengan beragam dan banyaknya kendaraan bermotor yang beredar telah
menimbulkan semakin padatnya kondisi lalu lintas dan risiko yang harus dihadapi oleh
manusia juga semakin kompleks. Risiko yang mungkin terjadi pada kendaraan bermotor
seperti kecelakaan dan kehilangan kendaraan bermotor akibat berbagai sebab. Risiko
adalah kemungkinan kerugian yang akan dialami, yang diakibatkan oleh bahaya yang
mungkin terjadi, tetapi tidak diketahui lebih dahulu apakah akan terjadi dan kapan akan
terjadi.3
masih terdapat anggota masyarakat yang belum memahami peranan Asuransi kendaraan
bermotor dalam meringankan beban baik kepada korban kecelakaan, lalulintas ataupun
jaminan kendaraan bermotor itu sendiri. Jumlah santunan yang disediakan Asuransi
santunan kepada pengguna kendaraan bermotor dan pengendara yang menjadi korban
relatif cukup besar dan bermanfaat bagi para korban dan mendapat kembali kendaran
sebagai suatu ganti rugi, oleh karena orang yang menerima ganti rugi tidak menerima
3
Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1992, Hlm. 29.
3
ganti rugi yang sungguh-sungguh sesuai dengan kerugian yang dideritanya. Ganti rugi
yang diterimanya sebenarnya adalah hasil penentuan sejumlah uang tertentu yang telah
disepakati pihak-pihak.4
Sengketa dalam asuransi terutama sengketa penolakan klaim asuransi ini sudah
banyak terjadi. Salah satu penyebab sengketa penolakan klaim asuransi adalah perubahan
aturan ataupun persyaratan yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan asuransi tanpa
Perusahaan Asuransi dalam membuat perjanjian juga harus adil, misalnya dalam
hal tertanggung telah sepakat untuk membayar premi kepada Perusahaan Asuransi, maka
Perusahaan Asuransi juga harus memberikan ganti kerugian sesuai dengan perjanjian
yang telah tertera di dalam polis, hal ini diatur juga dalam POJK Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Pasal 21, yaitu “Pelaku Usaha
Seperti yang diketahui, pada masa sekarang ini banyak Perusahaan Asuransi yang
menggunakan perjanjian baku dengan alasan untuk menghemat waktu dan agar prosesnya
lebih cepat, tetapi dengan dipakainya perjanjian baku dalam hal asuransi, bukan berarti
pihak tertanggung harus tunduk pada semua peraturan baru, tambahan ataupun terhadap
Berhubung risiko itu hamper melekat dalah kehidupan manusia, maka kita harus
mengelolanya dengan sebaik-baiknya melalui suatu cara atau Teknik-teknik tertentu agar
dampak yang ditimbulkan tidak berpengaruh terhadap tujuan atau kegiatan manusia.
4
Emmy Pangaribuan Simanjuntak., Hukum Pertanggungan, Penerbit Liberti,Hlm.23
5
Pasal 21 POJK Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
4
Tindakan-tindakan atau usaha-usaha untuk mengatasi risiko itu dikenal dengan nama
Suatu hal yang patut disadari, bahwa dibalik risiko-risiko itu terdapat mekanisme
yang canggih, yang jika digunakan dengan sebagaimana mestinya dapat sangat
lain adalah Asuransi, yang dipandang sebagai mekanisme yang benar-benar sangat
penting perannya dalam kehidupan modern ini. Jadi asuransi merupakan salah satu upaya
untuk menaggulangi berbagai risiko yang mungkin timbul, baik pada diri seseorang
Risiko dari segi asuransi adalah kemungkinan kerugian yang akan dialami, yang
diakibatkan oleh bahaya yang mungkin akan terjadi, tetapi tidak diketahui terlebih dahulu
apakah akan terjadi dan kapan akan terjadi. 7 Risiko itu merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan manusia dengan akal budinya selalu
berusaha untuk menghindari segala kemungkinan yang timbul karena adanya risiko
tersebut.
Oleh karena risiko merupakan suatu hal yang selalu melekat dan mengikuti
seluruh kegiatan manusia di dunia ini, maka manusia juga berusaha bagaimana caranya
agar hidup dan kehidupannya ini menjadi aman tentram dan tetap dalam keadaan yang ia
inginkan. Maka dari itu salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan
manajemen risiko.8
6
Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance Institute (Jakarta : JII, 2009),
Hlm.2.
7
Radiks Purba, Memahami Asuransi di Indonesia, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 1992, Hlm. 29
8
Sri Redjeki Hartono, Op.Cit, Hlm. 67
5
Secara sederhana pengertian manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
atau menentukan besarnya risiko tersebut, mencari jalan untuk menghadapi atau
UU No.2/1992 Pasal 5 ayat (2) dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan asuransi
atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan nama pihak
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti.9
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung, yang timbul dari suatu pristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan
9
http://repository.stei.ac.id/1820/3/BAB%20II.pdf
6
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.10
Asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu dari berbagai jenis asuransi
kerugian. Pada umumnya tujuan dari asuransi kendaraan bermotor adalah untuk
mengambil alih risiko-risiko yang mungkin ditanggung oleh pemilik kendaraan bermotor
yang bersangkutan terhadap keuangan yang diderita kendaraan bermotor karena berbagai
sebab yang tidak tentu. Dapat juga terhadap risiko-risiko yang yang berhubungan dengan
kewajiban menurut hukum untuk membayar ganti rugi kepada pihak ketiga berhubungan
dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan kendaraan bermotor miliknya atau yang
Asuransi sebagai lembaga pengalihan dan pembagian risiko telah menjadi salah
satu jenis usaha dibidang jasa, yang dikenal dengan usaha perasuransian, diindonesia
risiko, pertanggungan ulang risiko, pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk
asuransi Syariah, konsultasi dan keperantaraan asuransi, asurani Syariah, reasuransi, atau
yang berbunyi : “Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian dengan mana
seseorang penanggung mengikat diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu
premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau
10
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2004). h. 61.
11
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Dan Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), Hal. 4
7
kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mugkin akan dideritanya karena suatu
adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang
menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti; atau
dana.13
adalah suatu persetujuan dimana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang
dijami, untuk menerima sejumlh uang premi sebagai pengganti kerugian yang mungkin
akan diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas akan
terjadi.14
atau tindakan untuk melimpahkan, mengalihkan atau mentransfer resiko yang ditanggung
12
Pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tentang asuransi.
13
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
14
https://repository.uir.ac.id/9754/1/151010421.pdf
8
kepada pihak lain dengan syarat melakukan pembayaran premi dalam rentan waktu
tertentu secara teratur sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan terhadap resiko
yang memungkinkan terjadi dimasa depan seiring dengan ketidak pastian itu sendiri.
Menurut (Suparni, 2018) Asuransi adalah suatu perjanjian antara kedua belah
pihak, pihak pertama memiliki keharusan untuk membayar iuran (premi), sementara
Dalam industri asuransi, pembayaran klaim sering kali menjadi masalah. Untuk
undang No. 1 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, lahirlah keputusan Dirjen
Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari perusahaan
asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam memberikan informasi
klaim pada umumnya terjadi karena kurang mengertinya pihak tertanggung didalam
proses dan prosedur penanganan klaim, hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan
terhadap penyelesaian kalim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula
yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi.16
15
https://repository.bsi.ac.id/repo/files/284137/download/File_13-Bab-II-Landasan-Teori.pdf
16
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana, 2004) Cet-1, Hlm. 55.
9
Dengan ini megemukakan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik atas
permasalahan diatas untuk melakukan kajian terhadap kasus baku mutu keruksakan
lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan
melihat dari perspektif hukum lingkungan dalam bentuk karya tulis skripsi dengan judul
BERMASALAH”
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut :
pada PT. Bank Sinarmas Tbk Sukabumi terkait klaim asuransi kendaraan bermotor
bermasalah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka maksud
10
1. Untuk mengetahui pelaksanaan prosedur pengajuan klain terhadap perusahaan
Perasuransian.
pada PT. Bank Sinarmas Tbk Sukabumi terkait klaim asuransi kendaraan bermotor
bermasalah
D. Kegunaan Penelitian
Dalam suatu penelitian atau penilaian suatu masalah yang dilakukan tentunya
penulisan berpendapat bahwa kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
dan berguna bagi pihak-pihak yang tertarik dan berkepentingan dengan masalah-masalah
1. Kegunaan Teoritis
Hasil Penelitian ini dapat dijadikan sebagai penelitian awal yang berguna bagi
2. Kegunaan Praktis
a. Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai pedoman dan masukan bagi
11
b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran
E. Kerangka Pemikiran
Asuransi hingga saat ini berkembang pesat dilihat dengan banyaknya pengguna
jasa asuransi, salah satu jenis asuransi yang banyak diminati oleh konsumen yaitu
asuransi kendaraan bermotor, karnena asuransi jenis ini memberikan pertanggungan atas
kergian atau juga berkurangnya nilai secara finansial atas objek pertanggungan kendaraan
bermotor misalnya yang disebabkan karena kecelakaan baik menabrak atau ditabrak,
bermotor terdapat dua bagian yaitu, Jaminan Kerugian Total (Total Lost Only) dan
Jaminan Komprehensif atau gabungan (All Risk). Demikian banyaknya beragam jenis
disertai dengan jaminan perlindungan hukum terhadap nasabah atau pemegang polis atau
tertangguang.
memperoleh pembayaran ganti rugi pada saat tertanggung mengajukan klaim kepada
pihak asuransi. Padahal tujuan utama seorang pemegang polis atau tertanggung adalah
untuk menerima ganti kerugian apabila terjadinya peristiwa yang tidak terduga yang
17
(Sumitra, 1998; 4).
18
https://repository.uir.ac.id/9754/1/151010421.pdf.
12
Sebagai jenis perjanjian, asuransi termasuk dalam jenis perjanjian timbal balik
yang berarti bahawa pihak pertama berkewajiban untuk melakukan perbuatan hukum
bagi pihak kedua, sedangkan pihak kedua berkewajiban untuk melakukan perbuatan
hukum kepada pihak pertama. Dalam hal asuransi, pihak penanggung mengikatkan diri
untuk mengganti kerugian atau membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak
tertanggung dan pihak tertanggung mengingatkan diri untuk membayar premi kepada
pihak penanggung.
permintaan asuransi karena dengan adanya pendapatan yang tinggi konsumen memiliki
kelebihan uang yang dapat di alokasikan ke keperluan lain salah satunya adalah asuransi
kendaraan bermotor. Jadi pada dasarnya seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi
mampu untuk membiayai pengeluaran lain selain kebutuhan pokok. Sehingga hubungan
sebagai suatu perjanjian yang memberikan proteksi, maka perjanjian ini sebenarnya
menawarkan suatu kepastian dari suatu ketidakpastian mengenai kerugian ekonomis yang
Asuransi kendaraan bermotor merupakan salah satu dari berbagai jenis asuransi
kerugian. Pada umumnya tujuan dari asuransi kendaraan bermotor adalah untuk
mengambil alih risiko-risiko yang mungkin ditanggung oleh pemilik kendaraan bermotor
yang bersangkutan terhadap keuangan yang diderita kendaraan bermotor karena berbagai
sebab yang tidak tentu. Dapat juga terhadap risiko-risiko yang yang berhubungan dengan
19
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12641/2/A11116035_skripsi_06-01-2022%201-2.pdf
20
(Hartono, 1992: 83).
13
kewajiban menurut hukum untuk membayar ganti rugi kepada pihak ketiga berhubungan
dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan kendaraan bermotor miliknya atau yang
adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang
menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
pengelolaan dana.22
Dalam fatwa No. 21/ DSN-MUI/X/ Tahun 2001 menjelaskan bahwa klaim
merupakan hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh perusahaan asuransi sesuai
dengan kesepakatan dalam akad. Pembayaran klaim oleh perusahaan asuransi sesuai
dengan akad yang telah disepakati pada awal perjanjian. Jumlah klaim tersebut dapat
berbeda sesuai dengan premi yang telah dibayarkan oleh peserta asuransi.
Pembayaran klaim pada asuransi syariah diambil dari dana tabarru’ semua
peserta. Perusahaan sebagai mudharib wajib menyeleikan proses klaim secara cepat,
21
Soeisno Djojosoedarso, Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Dan Asuransi, (Jakarta: Salemba Empat, 1999), hal. 4
22
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
14
tepat, dan efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya. Secara umum jenis kerugian
Pembayaran klaim yang bermasalah bisa saja diakibatkan bukan dari perusahaan
asuransi tetapi kesalahan pemegang polis karena tidak jujur dalam memberikan informasi
klaim pada umumnya terjadi karena kurang mengertinya pihak tertanggung didalam
proses dan prosedur penanganan klaim, hal inilah yang sebenarnya selalu menimbulkan
terhadap penyelesaian kalim yang diajukan oleh tertanggung. Anggapan demikian pula
yang kadang kala menjatuhkan citra nama baik dari perusahaan asuransi
Umumnya klaim merupakan tuntutan atas hak sebagai akibat dari pemenuhan
klaim menurut (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016) adalah “tuntutan
atas suatu fakta bahwa seseorang berhak (memiliki atau mempunyai) atas sesuatu.24
F. Metode Penelitian
G. Pendekatan
Metode pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan Yuridis
15
penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara mengadakan penelusuran
H. Jenis Penelitian
bersifat mengikat pada masalah yanag akan diteliti, dan menggunakan Data
Primer sebagai pendukung dari Data Sekunder. Data sekunder tersebut terdiri dari
a. Bahan Primer
Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat
bagi individu atau masyarakat yang dapat membantu dalam penulisan. Bahan
Sekunder
16
bahan hukum sekunder, seperti ensiklopedia, kamus, artikel dan surat kabar,
I. Spesifikasi Penelitian
dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam pelaksanaan praktik masalah yang diteliti.
Dalam hal ini meliputi penelitian terhadap teori-teori dan kaedah-kaedah hukum.
karena tujuan utama penelitian adalah mendapat data.27 Teknik pengumpulan data
Spesifikasi Penelitian
dikaitkan dengan teori-teori hukum dalam pelaksanaan praktik masalah yang diteliti.
26
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI-Press, Jakarta, 2008, Hlm.10.
27
Sugiyono, Metode Penulisan Kualitatif, dan R&D, Cetakan ke-19, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2013, Hlm.224.
17
Suatu penelitian dekstriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti
K. Metode Analisis
Metode analisis dalam penelitian ini adalah Kualitatif Normatif, yaitu melakukan
terkait dengan permasalahan yang diteliti dengan tidak menggunakan rumus atau data
statistik. Setelah data terkumpul, lalu selanjutnya dituangkan dalam bentuk uraian
BAB II
18
A. Asuransi
1. Pengertian Asuransi
Kata Asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance, yang dalam bahasa
Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam bahasa Kamus Besar
memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa
(pertanggungan).
Dalam perspektif ekonomi islam asuransi dikenal dengan istilah takaful yang
menaggung atau saling menjamin. Pengertian asuransi adalah usaha saling melindugi
dan tolong menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam
bentuk asset dan atau tabaru (sumbangan) yang memberi pola pengembalian untuk
menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah.
Asuransi didefinisikan sebagai upaya masyarakat secara bersama yang terdiri dari
kumpulan besar individu – individu dalam sebuah sistem pembayaran angsuran demi
untuk meringankan atau menghapus kerugian yang jelas nilai harganya dari segi
asuransi yang paling sederhana dan umum adalah suatu persediaan yang disiapkan
oleh sekelompok orang, yang bisa tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian yang
29
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Referensi (Gaung Persada Press Group), Jakarta,Cet ke 1, Hal.
35.
19
tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah
kelompok.30
perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga
yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak
pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti; atau
30
Muhammad Mushlehuddin, Menggugat Asuransi Modern, (Jakarta: PT. Lentera Basritama, 1999), Hlm. 3
31
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/18155/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
20
yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.32
antara dua pihak atau lebih, di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada
atau tanggung jawab kepada pihak ketiga yang mungkin ada diderita oleh
tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa tidak pasti, atau untuk memberikan
dipertanggungkan”.34
32
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian
33
Kitab Undang-undang Hukum Dagang
34
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/18155/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y
21
Menurut Dessy Danarti Asuransi atau yang dalam bahasa belanda
“verzekering” berarti pertanggungan. Ada dua pihak yang terlibat dalam asuransi
yaitu pihak yang sanggup menanggung atau menjamin bahwa pihak yang lainnya
akan mendapat penggantian suatu kerugian, yang mungkin akan ia derita sebagai
akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula
among all units in combination (suatu alat untuk mengurangi risiko dengan
kolektif dapat diprediksi, kerugian yang dapat diprediksi tersebut kemudian dibagi
tersebut).36
Pengertian asuransi menurut para ahli C. Arthur William jr. dan Richard
penanggung dengan persetujuan dua atau lebih orang atau badan pengumpulan
yang melibatkan dua pihak tertanggung dan penanggung yang mana penanggung
22
membayar kerugian yang disebabkan risiko yang dipertanggungkan kepada
penanggung.
dalam hal penetapan kerugian kecil atau sedikit yang sudah pasti sebagai ganti
kerugian besar yang belum pasti terjadi di masa depan. Hal ini berarti membayar
premi yang tidak seberapa besar dengan kemauan dan kesadaran untuk antisipasi
masa yang akan datang dimana pihak tertanggung akan membayar premi guna
perjanjian dimana terdapat pihak tertanggung yang membayar premi kepada pihak
permintaan dimana satu pihak memiliki intensif untuk mentrasfer resiko dengan
membayar sejumlah dana untuk menjauhi resiko kehilangan sejumlah harta yang
dimilikinya.
37
https://www.idntimes.com/business/economy/seo-intern/pengertian-asuransi-menurut-para-ahli-beda-dari-
tabungan?page=all
23
Kemudain dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
kepada pihak penanggung guna mendapatkan penggantian rugi atas resiko yang
Menurut Musthafa Ahmad Zarqa makna asuransi adalah cara atau metode
atau dalam aktifitas ekonominya. Menurut Husain Hamid Hisan suransi adalah
sikap ta’awun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah
besar manusia. Semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa, jika sebagian
Asuransi kebakaran adalah jenis pertanggungan yang memberikan ganti rugi atas
risiko-risiko yang disebabkan oleh peristiwa kebakaran terhadap harta benda yang
telah diasuransikan. Barang yang bisa diasuransikan dalam asuransi kebakaran ini
38
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/145/BAB%202.pdf?sequence=7&isAllowed=y
39
Sula, Muhamad Syakir, Asuransi syariah life and General, (Jakarta, Gema Insani, 2004) Hal. 30.
24
meliputi rumah tinggal, hotel, gedung, pabrik, perkantoran, pertokoan, rumah
risiko kerugian yang dialami atas kehilangan atau kerusakan barang pada saat
pengangkutan barang melalui jalur laut. Pertanggungan ini berlaku untuk kedua
belah pihak yang terlibat yaitu pihak pemilik angkutan barang atau kapal, maupun
pihak pemilik barang yang diangkut, tergantung dari kondisi atau peristiwa
kerugian yang terjadi. Misal saja kapal yang mengangkut sejumlah barang ke luar
negeri.
Asuransi aneka merupakan jenis asuransi kerugian selain dari 2 jenis asuransi
kebakaran dan asuransi pengangkutan barang di atas. Asuransi aneka ini meliputi
memberi ganti rugi atas harta benda yang diasuransikan karena risiko
kecelakaan diri.
rugi atas harta benda yang diasuransikan karena risiko saat melakukan
perjalanan.
25
d. Asuransi Kendaraan Bermotor (Motor Vehicle Insurance) yaitu asuransi yang
e. Asuransi Property All Risks (Industrial All Risks) yaitu jenis asuransi yang
memberi ganti rugi atas risiko kerusakan yang berhubungan dengan gedung
memberi ganti rugi pada harta benda akibat peristiwa gempa bumi.
C. Unsur-unsur Asuransi
Definsi dari unsur yang pertama ini adalah, seseorang atau badan atau
organisasi yang berjanji untuk membayar sejumlah uang (premi) kepada pihak
atau sekaligus tunai. Dengan membayar premi ini maka pihak insured akan
kesepakatan.
Sesuai dengan definisinya, maka unsur yang kedua ini adalah badan atau
40
http://repo.darmajaya.ac.id/3485/11/BAB%20II.pdf
26
membayarkan sejumlah uang (bisa disebut sebagai uang santunan atau
kepada pihak pertama apabila terjadi sesuatu hal yang terjadi sesuai dengan
3. Objek Asuransi
Unsur yang ketiga ini meliputi antara lain : benda, beserta hak dan atau
kepentingan yang melekat pada benda tersebut, hal yang terkait dengan
nyawa, bagian tubuh (termasuk kesehatan) serta lainnya yang termasuk dalam
objek asuransi sesuai dengan yang dijanjikan pihak insure (uang pensiun,
premi dengan tujuan bebas dari risiko kerusakan, kehilangan, serta kerugian
lainnya.
4. Peristiwa Asuransi
Secara definitif unsur keempat ini bisa dijabarkan sebagai satu peristiwa
terjadi persetujuan antara pihak insure dan insured sehingga menjadi satu
5. Masa Tunggu
Banyak orang yang berpikir asuransi bisa langsung dipakai, misalnya bila
mendaftar hari ini maka besok bila ada kecelakaan akan terganti oleh asuransi.
Hal tersebut keliru karena dalam asuransi, ada yang dikenal dengan masa
27
tunggu. Secara sederhana, ada periode waktu sebelum asuransi tersebut bisa
selama 30 hari.41
D. Tujuan Asuransi
Pada mulanya asuransi adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk arisan
Tujuan asuransi yang paling utama adalah untuk pengalihan risiko. Dalam
terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Karena hal tersebut, jika
jiwanya, maka tertanggung menderita kerugian atau cacat raga yang bisa
mengcover kerugian.
hal ini terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada suatu
41
https://www.cermati.com/artikel/unsur-unsur-pada-asuransi-yang-wajib-untuk-diketahui
42
Mohammad Muslehuddin, Asuransi Dalam Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hlm. 3 1
28
masalah terhadap risiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya,
dan juga asuransi jiwa yang diadakan berdasarkan perjanjian bebas antara
untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya.
mengeluarkan biaya premi yang jumlahnya sudah tertentu dan secara tetap setiap
periode, sehingga tidak perlu mengganti atau membayar sendiri kerugian yang
timbul yang belum diketahui jumlahnya dan tidak pasti. Dalam asuransi jiwa,
E. Manfaat Asuransi
43
www.akademiasuransi.com, Fungsi dan Tujuan Asuransi, Published On 18 September 2012, Diakses pada 9 Mei
2017 pukul 14.07
29
Untuk itu, sangat penting mengetahui dan paham apa saja manfaat asuransi agar
terduga.
3. Memberikan kepastian
Asuransi akan mengurangi konsekuensi yang tidak pasti dari suatu keadaan
biaya atau akibat finansial dari kerugian tersebut menjadi pasti atau relatif
pasti.
asuransi sehingga hidup Anda akan lebih tenang saat terjadi kejadian tak
terduga.44
44
https://axa-mandiri.co.id/-/apa-saja-manfaat-asuransi-untuk-anda-cari-tahu-di-sini-
30
B. Klaim Asuransi
1. Pengertian
Secara umum, pengertian klaim dapat diartikan sebagai tuntutan yang harus
dipenuhi oleh penanggung kepada tertanggung sesuai dengan peraturan ataupun dan
perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Istilah klaim ini paling umum
Klaim juga berhubungan dengan surat klaim yang merupakan suatu surat
terhadap suatu layanan, barang, atau hal lainnya yang disertai dengan tuntutan
penyelesaian. Surat klaim terdiri dari banyak jenis yakni seperti surat pengaduan
barang, hingga surat pengaduan pengajuan asuransi yang paling sering ditemui di
masyarakat.
Surat klaim asuransi ini bisa berupa pengaduan terhadap asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, asuransi berkaitan dengan seseorang yang meninggal dunia, dan jenis
asuransi lainnya.45
atas masalah yang terjadi pada kendaraan bermotor. Masalah yang dialami
45
https://kamus.tokopedia.com/k/klaim/
31
melakukan klaim terlebih dahulu. Klaim asuransi merupakan pengajuan yang
dilakukan nasabah untuk perusahaan asuransi untuk membayar ganti rugi sesuai
dengan perjanjian polis.46 Asuransi kendaraan bermotor merupakan polis standar yang
dikeluarkan oleh AAUI yang digunakan di Indonesia dan dirancang untuk menutup
yang diajukan akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian
untuk memberikan manfaat yang sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi
Menurut Budi (dalam Wanda et all, 2019: 3) menjelaskan bahwa klaim adalah
Suatu tuntutan yang dilakukan oleh pihak tertanggung kepada pihak penanggung atas
adanya kontrak perjanjian asuransi yang mengikat antar pihak dalam menjamin
pembayaran ganti rugi apabila terjadi musibah yang dialami oleh pihak tertanggung,
dimana dapat di klaim apabila premi telah dibayarkan oleh pihak tertanggung.
Sedangkan menurut (Muhammad dan Sri 2020: 27) klaim adalah permintaan atau
asuransi atas suatu kejadian yang menyebabkan kerugian yang ditanggung atau
46
https://momobil.id/news/begini-cara-ajukan-klaim-asuransi-mobil-dalam-masa-kredit/
47
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/52
48
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT
Elex Media Komputindo, 2006), Hlm. 121
32
Dari ke dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim adalah suatu
Dalam hal ini tujuan dari klaim asuransi adalah untuk memberikan manfaat yang
sesuai dengan ketentuan dalam polis asuransi kepada pemegang polis (tertanggung).
Agar klaim asuransi dapat diproses dan dibayar oleh perusahaan asuransi, ada
a. Klaim sesuai dengan yang tertera dalam polis. Sebelum mengajukan klaim
asuransi, pastikan bahwa anda memiliki manfaat yang sesuai dengan yang
tercatat didalam polis asuransi. Contohnya: anda hanya memiliki asuransi jiwa
saja, maka secara otomatis jika anda mengajukan klaim asuransi untuk rawat
kembali manfaat asuransi yang sudah anda ambil, dan pastikan bahwa anda
b. Polis masih berlaku (inforce). Anda harus memastikan juga, bahwa polis anda
transaksi secara rutin (terutama di dua tahun pertama, jangan sanpai ada yang
bolong).
c. Polis tidak dalam masa tunggu. Pastikan polis asuransi tidak dalam masa
33
asuransi. Contoh: untuk perlindungan rawat inap yang disebabkan karena
sakit, seperti: typhus, demam berdarah, dll. Masa tunggunya adalah 30 hari
Agar klaim asuransi kamu tidak ditolak, ada baiknya jika kamu mengikuti
a. Pastikan data diri yang kamu isi saat pendaftaran sudah lengkap dan benar.
b. Polis asuransi yang dimiliki saat mengajukan klaim asuransi harus dalam
d. Mengajukan klaim pada tepat waktu sesuai dengan tenggat waktu yang
berlaku.
f. Klaim atas risiko yang terjadi harus dalam masa perlindungan atau saat masa
asuransi aktif.
h. Kejadian yang ingin diklaim tidak disebabkan oleh alkohol atau pengaruh
obat-obatan.
34
j. Pastikan lokasi kejadian termasuk ke dalam wilayah cakupan layanan
asuransi.51
D. Jenis Klaim
a. Klaim Perorangan
Klaim perorangan adalah suatu penggantian biasa yang terjadi pada asuransi
indemnitas.
b. Klaim Provider
Klaim dari provider terjadi pada asuransi produk manage care, dimana ada
secara praupaya. Klaim dapat dilakukan oleh: klinik, dokter spesialis, rumah
E. Manajemen Klaim
sebuah proses pengelolaan sumber daya dalam pengajuan klaim. Dengan itu tujuan
yang timbul antara kedua belah pihak secara efektif dan efisien. Setiap pihak pada
yang dapat sekali mempengaruhi klaim. Kunci dari proses isi adalah mengantisipasi
dan mencegah terjadinya suatu permasalahan sejak dini, dalam manajemen klaim
51
https://kamus.tokopedia.com/k/klaim/
35
prnsip-prinsip, teori dan hukum menjadi suatu landasa penting terutama pada tahap
prakontruksi.
F. Penyelesaian Klaim
tertanggung dengan perusahaan asuransi. Dokumen yang paling penting sebagai basis
prosesi klaim adalah manfaat polis dan kontrak/perjanjian kerjasama dengan PPK.
2. Periksa isi kontrak, yang meliputi: cakupan hak dan kewajiban, hal-hal yang
tidak dijamin, limitasi, hal-hal yang boleh atau tidak, keabsahan mengenai
2. Periksa isi kontrak, yang meliputi: cakupan hak dan kewajiban, hal-hal yang
kepesertaan dan waktu peserta, cara pembayaran dapat dilakukan secara tunai
52
Yaslis Ilyas, Mengenal Asuransi Kesehatan: Review Utilisasi, Manajemen Klaim, dan Fraud (Kecurangan Asuransi
Kesehatan), (Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003), Hlm. 96
36
Dalam proses penyelesaian klaim, menurut Herman Darmawi, “Ada dua tindakan
dasar yang terbuka bagi perusahaan asuransi jika dikonfrontasikan dengan suatu
klaim, yaitu membayar dan menolaknya. Ada dua hal yang mendasari perusahaan
Dalam suatu kerugian tidak tertutupi polis karena diluar lingkungan persetujuan
pertanggungan. Hal itu terjadi apabila polis sudah tidak berlaku lagi atau phak
dan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Selain itu, formulir
Kondisi polis yang sudah lapse juga bisa menjadi penyebab ditolaknya
klaim asuransi motor. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya kelalaian
53
Herman Darmawi, Manajemen Asuransi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), Hlm 46-47
37
dan biaya lainnya agar polis kembali aktif. Nasabah hanya bisa mendapatkan
asuransi motor. Jika pengajuan klaim dilakukan setelah melewati batas waktu ini,
maka klaim tersebut akan ditolak. Pastikan selalu mengajukan klaim sesuai
selama menggunakan layanan mereka. Penting untuk membaca polis dengan teliti
dan memahami ketentuan yang satu ini dengan baik, agar kelak pengajuan klaim
tidak bermasalah.
Tindakan pelanggaran hukum dan juga aturan lalu lintas juga bisa
memarkirkan motor di kawasan terlarang atau bahkan di area yang tidak diizinkan
parkir, sehingga motor tersebut hilang dan mengajukan klaim. Kesalahan parkir
menyebabkan klaim tersebut ditolak oleh perusahaan asuransi. Kondisi seperti ini
38
sangat mungkin terjadi, jika tidak cermat dan melakukan perpanjangan pada polis
yang sudah habis. Jangan lupa untuk selalu memperpanjang polis asuransi cara
rutin, agar bisa selalu mendapatkan manfaat dari produk asuransi motor tersebut.
Risiko yang terjadi di luar wilayah perlindungan polis asuransi juga akan
di dalam negeri saja, maka ketika kendaraan hilang atau mengalami kerusakan di
luar negeri, pengajuan klaim tersebut tentu akan ditolak. Hindari kondisi seperti
ini dengan membaca dan memahami ketentuan isi polis dengan baik sejak awal.
faktor kesengajaan seperti ini tidak akan diizinkan dalam dunia asuransi, termasuk
asuransi motor.
mabuk juga akan menyebabkan penolakan klaim asuransi motor. Kerusakan atau
kehilangan motor yang disebabkan oleh pengendara yang mabuk merupakan hal
Data diri yang tertera pada polis asuransi. Jika saat pengajuan klaim data diri ini
39
penolakan seperti ini, pastikan tidak ada perbedaan data diri pada dokumen
kendaraan dan juga polis asuransi. Jika terjadi perubahan atau perbedaan data
Alih fungsi yang dilakukan pada sepeda motor juga bisa mengakibatkan
tercatat berfungsi sebagai kendaraan pribadi pada polis, namun seiring dengan
Jika kerusakan pada motor sudah ada sebelum pembelian boleh dilakukan,
pembelian polis, tentunya kerusakan ini juga harus sesuai dengan kebijakan dan
a. Gabungan (Comprehensive)
Dalam kondisi ini yang memberikan jaminan kerugian atau kerusakan baik
sebagian maupun total loss atas kendaraan bermotor yang diakibatkan oleh resiko-
resiko yang disebutkan di dalam polis. Ada beberapa resiko-resiko yang dijamin
dalam polis:
54
https://www.cermati.com/artikel/penyebab-klaim-asuransi-motor-hilang-ditolak
40
2. Perbuatan jahat
4. Kebakaran
Dalam memberikan jaminan diatas kerugian yang diakibatkan oleh resiko yang
disebutkan di dalam polis dimana biaya perbaikannya sama atau lebih besar dari
75% harga kendaraan atau kendaraan hilang dicuri dan tidak diketemukan dalam
waktu 60 hari.
c. Pelunasan Jaminan
Maka dengan jumlah tambahan premi jaminan bisa diperluas dengan resiko-
resiko yaitu tanggung jawab hukum terhadap pihak ke-3, Kecelakaan diri
bekerja, perbuatan jahat serta penjarahan yang terjadi selama kerusuhan, huru
hara, teroris dan sabotase dan bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan lain-
lain.55
55
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/52
41
antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak
pasti; atau
dana.56
Terdapat sumber yang didapat dan mengutip dari buku Hukum Asuransi di
Menurut Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 yang berbunyi:
wajib memberikan informasi yang bernar, tidak palsu, dan/atau menyesatkan kepada
Pemegang Polis, Tertanggung, atau Peserta mengenai risiko, manfaat, kewajiban, dan
pembebanan biaya terkait dengan produk asuransi atau produk asuransi syariah yang
ditawarkan.
42
1. Hari dan tanggal serta tempat di mana asuransi kendaraan bermotor diadakan.
penanggung.
evenemen ini tidak dapat diketahui sebelumnya dan tidak diharapkan terjadi.
6. Waktu asuransi kendaraan bermotor mulai berjalan dan berakhir yang menjadi
tanggungan penanggung.
Adapun risiko yang ditanggung oleh penanggung terdiri dari dua jenis, yaitu
kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor dan tanggung jawab hukum tertanggung
Dalam isi Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang
dalam hal tersebut dijelaskan pada kalimat “tanggung jawab kepada pihak ketiga yang
mungkin ada diderita oleh tertanggung”. Pertanggungan untuk kepentingan pada pihak
57
https://katadata.co.id/intan/finansial/620cb37da59d8/asuransi-pengertian-dasar-hukum-jenis-dan-fungsinya
43
Dalam pasal 247 KUHD, asuransi dapat termasuk bahaya kebakaran, bahaya-
bahaya yang mengancam hasil-hasil pertanian yang belum dipanen, jiwa seseorang atau
lebih bahaya laut dan perbudakan dan bahaya yang mengancam pengangkutan didaratan,
sungai-sungai dan perairan darat. Dari jenis-jenis asuransi yang disebutkan dalam
1) Asuransi kerugian atau asuransi umum yang terdiri dari asuransi kebakaran
2) asurnsi jiwa.
Maka dari itu analis mengenai asuransi dalam KUHD menunjukan bahwa lingkup
kendaraan bermotor, asuransi kesehatan dan asuransi penerbangan yang telah menjadi hal
yang sangat umum. Terlepas dari keterbatsannya dalam penggolongan tersebut KUHD
smemungkinkan untuk penutupan jenis asuransi sescara dengan luas, sesuai dengan
ketentuan dalam pasal 268 KUHD yang berbunyi: “Suatu pertanggungan dapat mengenai
segala kepentingan yang dapat dinilaikan dengan uang, dapat diancam oleh sesuatu
Terdapat pada Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang
benda, kepentingan yang melekat pada suatu benda, sejumlah uang dan jiwa manusia.
58
Lihat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.
44
Objek asuransi yang dijelaskan dalam Pasal 246 KUHD tidak teradapat penjelasan
Perasuransian dijelaskan mengenai evenemen yaitu peristiwa yang tidak dapat dipastikan
terjadi, tidak dapat ditentukan dan juga tidak dapat diharapkan akan terjadi. Peristwa
evenemen dapat mengakibatkan timbulnya kerugian pada benda objek asuransi dan
59
Sri Rejeki Hartono. 2008. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta. Hlm. 92.
45
BAB III
PT. Bank Sinarmas Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta
merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). PT Bank Sinarmas Tbk
didirikan pada 18 Agustus 1989 berdasarkan Akta No. 52 tanggal 18 Agustus 1989 dari
Buniarti Tjandra, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Bank Shinta Indonesia dan telah
diubah dengan Akta No. 91 tanggal 15 September 1989 dari notaris yang sama. Bank
memperoleh status sebagai Bank Umum Devisa tahun 1995. Tahun 2005, perjalanan Bank
memasuki babak baru setelah PT Sinar Mas Multiartha Tbk, perusahaan financial services
yang berada di bawah Kelompok Usaha Sinar Mas mengambil alih 21% saham di PT Bank
Shinta Indonesia. Pada Desember 2006 Bank berganti nama menjadi PT Bank Sinarmas.
Pergantian nama tersebut telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
yang tertuang dalam Akta No. 1 tanggal 21 November 2006 dari Triphosa Lily Ekadewi,
S.H., notaris di Jakarta. Pada tahun 2009, Bank Sinarmas memperoleh ijin untuk pendirian
Unit Usaha Syariah (UUS), berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.
11/13/KEP. Dpg/2009 Tentang Pemberian Izin Usaha Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank
Sinarmas dan di tahun yang sama Bank memperoleh pengesahan dari Bapepam (sekarang
46
B. Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
masyarakat.
dalam rangka memberikan layanan terbaik melalui payment system dan layanan
Prosedur penanganan klaim adalah urutan atau tata cara yang dilakukan perusahaan
asuransi Askrida dalam memutuskan pembayaran klaim, apakah akan dibayarkan atau
ditolak. Oleh karena itu secara umum prosedur klaim asuransi kerugian hampir sama dengan
asuransi Syariah maupun Konvensional, adapun yang menjadi membedakan dari suatu
Pada zaman saat ini sangat tingginya tingkat kebutuhan akan barang-barang
konsumtif disatu pihak dan terbatasnya suatu kemampuan atau daya beli dari sebagian besar
masyarakat yang membeli secara tunai membuat lembaga pembiayaan konsumen yang
47
konsumen yang berperan dalam menunjang dunia bisnis yang ada di Indonesia. Untuk itu
maka sudah seharusnya bagi seluruh usaha dan kegiatan pembangunan harus dapat
demikian untuk setiap warga negara yang hendaknya harus selalu berusaha untuk bisa
mencapai kesejahteraan baik jasmani maupun rohani, walaupun usaha itu tidaklah mudah
untuk bisa dicapai karena manusia sering menghadapi berbagai resiko yang setiap upayanya
Resiko adalah suatu kewajiban menanggung atau memikul kerugian sebagai akibat
dari suatu keadaan yang tidak pasti yang merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari
kehidupan manusia dalam kehidupan sehari- hari. Selain itu resiko juga dapat diartikan
sebagai beban kerugian yang bisa diakibatkan oleh suatu peristiwa di luar kesalahan yang
dilakukannya. Ada beberapa berbagai macam resiko yang mengancam hidupan baik secara
dari jiwanya maupun harta benda yang di milikinya. Dalam perkembangan yang sekarang
sering sekali terjadi, banyak masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya suatu jaminan
atau perlindungan terhadap jiwa maupun harta benda yang dimilikinya, terlebih terhadap
masyarakat yang tinggal didaerah perkotaan, dimana resiko yang sering timbul atau dihadapi
yang semakin besar. Resiko yang telah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri dan sulit
sekali untuk dipisahkan, maka dari itu untuk menghindari resiko-resiko yang dihadapi
semakin besar timbulnya, maka dari itu resiko tersebut harus bisa kita antisipasi dengan cara
mengalihkan resiko tersebut kepada pihak lain, yakni yang saat ini lebih dikenal dengan
Indonesia.61
61
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5919?show=full
48
Dalam pemasaran jasa, hal yang utama yang perlu diperhatikan oleh pemberi jasa
adalah bagaimana perusahaannya dapat melayani konsumen dengan cara yang baik. Dengan
pelayanan yang baik, konsumen dapat memberikan timbal balik yang positif baik kepada
perusahaan jasa berupa loyalitas dan keputusan pembelian yang berulang, timbal balik yang
positif sangat bermanfaat bagi perusahaan karena dapat meningkatkan keuntungan yang
maksimal. Di dalam kualitas pelayanan perusahaan tersebut, maka dari itu tidak bisa lepas
dari pemberian pelayanan yang prima dan berkualitas. Berupa ketepatan, kecepatan,
keramahan dan kenyamanan. Unsur unsur tesebut perlu dikuasai oleh pemberi layanan jasa
Pada seiring berjalannya waktu di PT. Bank Sinarmas Tbk cabang Sukabumi yaitu
fidusia. Dalam isi perjanjian tersebut termuat adanya pada para pihak yang melaksanakan
perjanjian yaitu pihak pertama kreditur, pihak kedua debitur dan pihak yang ditunjuk atau
disetujui oleh kreditur untuk menyediakan barang, adanya fasilitas kredit sebesar jumlah
pembiayaan, serta adanya jaminan yaitu berupa BPKB (Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor) dari kendaraan yang dibiayai dengan fasilitas kredit. PT. Bank Sinarmas Tbk
selaku pihak kreditur dalam pembiayaan ini juga sekaligus memberikan fasilitas asuransi
sebagai jaminan keamanan bagi debitur yang telah tergabung dalam perjanjian pembiayaan.
Salah satu kunci sukses dalam menjalankan perusahaan dalam persaingan bisnis
adalah memiliki keunggulan yang konpetitif yang terletak pada kuntungan dalam
memberikan produk, pelayanan, ketersediaan produk, informasi yang tepat dan menerapkan
strategi-strategi pelayanan yang inovatif bagi nasabahnya. Sektor asurasni yang terdapat
pada PT. Sinar Mas sempat terkoreksi pertumbuhannya awal-awalnya pada masa krisis dan
62
Lex Jurnalica Vol. 6 No.3, Agustus 2009
49
kini kembali tumbuh berkembang dan kencang. Seiring yang dirasakannya kesadaran yang
dirasakan oleh masyarakat akan pentingnya asuransi, tiap tahun pertumbuhan bisnisnya
sudah semankin meningkat, asuransi jiwa yang sangat mendominasi peningkatannya dan
sisanya dikuasai oleh asuransi-asuransi umum lainnya. Salah satunya asuransi kendaraan
bermotor, perlahan tapi pasti asuransi kendaraan pun mulai mengikuti arus pertumbuhan
asuransi jiwa, hal ini dapat dibuktikan dengan permintaan pasar terhadap adanya permintaan
pada pasar terhadap asuransi kendaraan bermotor yang terus meningkat industrialisasi saat
dengan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat sebagai alat transfortasi yang
besar seperti Jakarta dan Surabaya dimana mayoritas masyarakat menggunakan kendaraan
bermotor sebagai alat transfortasi utama disampai dengan kendaaran atau transfotasi umum
dan seiring pula meningkatnya kesadaran yang dimiliki pemilik kendaraan tersebut terhadap
banjir, huru hara/kerusuhan dan terorisme, maka dalam hal ini persaingan dalam perusahaan
Oleh karenannya asuransi sangat membantu meringankan nasabah ketika terjadi hal
yang tidak diinginkan seperti mengalami kerugian total yang perbaikannya sama dengan atau
lebih dari 75% (tujuh puluh lima persen) dari harga sehat atau harga pasar kendaraan
50
Tabrakan, pencurian, benturan, terbalik, terperosok, kebakaran dan resiko
lainnya.
keluarga, orang yang brekerja pada tertanggung, orang yang sepengetahuan atau
lambatnya 5 (lima) hari kalender sejak terjadinya kerugian, kerusakan dan atau
disertakan surat keterangan hilang dari kaditreskrim polda tempat kejadian dalam
Terdapat beberapa dokumen asli yang harus disertakan yaitu polis, sertifikat,
kwitansi bermaterai yang telah ditanda tangani oleh pemilik kendaraan dan surat
pernyataan hak milik yang sudah ditanda tangani tertanggung, buku Kir untuk
kendaraan yang wajib Kir, STPL (Surat keterangan hilang dari kepolisian), surat
kerugian total akibat pencurian, surat blokir STNK, fotocopy izin mengemudi
51
milik pengemudi pada saat kejadian dan KTP tertanggung, fotocopy SIM THJ
maka dari itu penanggung dalam hal ini Staff klaim melakukan penerimaan bukti
yang berupa penutupan berupa polis, bukti pembayaran polis, mengisi formulir klaim
Ketika data tidak sesuai dengan verifikasi maka perusaahn tersebut harus segera
Staff klaim melakukan registrasi printing kepada system klaim, staff klai menerima
kwitansi dan pernyataan puasa tertanggung, ketika kalimnya telah diproses. Selain itu
staff klaim juga membuat registrasi atas pembayaran untuk diserahkan kepada bagian
keuangan untuk dilakukan pembayaran sesuai dengan jumlah yang tercantum yang
ada dalam kwitansi. Maka dari itu tertanggung diharapkan menunggu untuk informasi
pembayaran tersebut dalam waktu maksimal 30 hari sesuai dengan perjanjiang yang
52
Dalam mengajukan suatu pembayaran premi yang diterima Penanggung dari
Tertangung merupakan syarat untuk dapat mengalihkan sebuah risiko yang dimiliki oleh
Tertanggung atas evenemen yang mungkin dapat terjadi sebagaimana telah ditentukan dalam
Dalam salah satu hukum perdata yang tercantum pada Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata
yang berbunyi “Suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”. Berdasarkan Pasal
1338 ayat (3) tersebut, masing-masing pihak baik Tertanggung maupun Penanggung dalam
pelaksanaan perjanjian asuransi harus memiliki itikad baik, yaitu Penanggung wajib untuk
64
132 Jurnal Privat Law Vol. VII No 1 Januari - Juni 2019
53
BAB IV
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang
polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan
untuk: a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,
kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada
pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu
peristiwa yang tidak pasti; atau b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada
dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.
Dalam sebuah pertanggungjawaban yang dapat dengan diawali oleh terbitnya polis
asuransi yang telah disepakati secara bersama oleh tertanggung dan penanggung serta sudah
dilakukannya pembayaran premi oleh tertanggung kepada pihak penanggung, oleh sebab itu
dengan demikian terjadinya peralihan resiko serta timbul hak dan kewajiban diantara oleh
kedua belah pihak. Mengenai suatu kewajiban penanggung dalam sebuah perjnjian asuransi
54
ganti rugi merupakan suatu kerugian bersyarat atas terjadi suatu peristiwa yang diperjanjikan
masih tergantung pada terjadi atau tidaknya peristiwa yang telah diperjanjikan oleh para pihak
sebelumnya.
Jika kerugian yang terjadi karena akibat dari suatu peristiwa yang tidak tertentu yang
tidak ada diperjanjikan, maka tentu saja penanggung yang harus memenuhi kewajibannya
untuk memberi ganti kerugian. Meskipun demikian tidak setiap kerugian dan setiap adanya
melainkan harus dengan suatu rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab dan
akibat secara pasti. Maka dari itu untuk agar sampai pada suatu keadaan yang dimana
penangung atau perusahaan harus benar-benar member ganti kerugian harus dipenuhi syarat
sebagai berikut :
Perusahaan Asuransi Sinar Mas sebagai penanggung dengan tegas memberikan kriteria
dan batasan dalam luasnya proteksi atau jaminan yang diberikan kepada pihak tertangung.
Kriteria dan batasan tersebut termuat atau dicantumkan dalam polis, sesuai dengan jenis
asuransi yang bersangkutan. Sehingga dalam setiap polis yang tercantum jenis peristiwa apa
saja yang menjadi tanggung jawab penanggung, apabila terjadi kerugian yang disebabkan
oleh karena peristiwa-peristiwa yang diperjanjikan itulah penanggung yang akan membayar
ganti kerugian.
55
Ketika risiko kerugian atau evenemen yang ditentukan dalam klausula Polis Asuransi
oleh pihak tertanggung terjadi maka ganti rugi pada perjanjian asuransi dapat dilakukan
3. Pemeriksaan di Lapangan
Dalam menjalankan proses penolakan klaim asuransi, Bank Sinarmas tidak semata-mata
hanya menolak, tetapi ada yang menjadi mendasarinya suatu penolakan tersebut, dasar-dasar
dengan adanya sebagaimana penolakan tersebut dapat dilihat dalam KUHDagang dan Polis
Bermotor Indonesia menjadi standar yang bentuk oleh asosiasi industri asuransi yang ditunjuk
oleh OJK dalam Peraturan OJK Nomor 23/POJK.05/2015 tentang Produk Asuransi dan
Pemasaran Produk Asuransi. Pembayaran klaim asuransi di Bank Sinarmas dijalankan atau
dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 37 ayat (1) Peraturan OJK Nomor
pembayaran klaim dengan penanganan klaim yang cepat sederhana, mudah diakses dan adil.
Terkadang dalam praktek sehari-hari, polis yang diberikan oleh perusahaan asuransi
masih harus ditambah atau diubah agar bisa memenuhi kebutuhan antara lain kemungkinan
perubahan keadaan, pemindahan tangan, nama dan sebagainya. Dalam setiap perubahan atau
penambahan, baik yang bersifat syarat atau bersifat pemberitahuan harus dicatat dalam polis
56
yang bersangkutan, agar dalam perubahan tersebut dapat dianggap secara sah dan mengikat
pada para pihak, sesuai dengan KepMenKeu RI Nomor 422/KMK.06/2003 pasal 14 ayat (1):
“Dalam Polis Asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi yang berbentuk usaha
bersama harus dicantumkan ketentuan tentang memiliki atau tidak memiliki hak suara bagi
“Apabila dalam Polis Asuransi terdapat perumusan yang dapat ditafsirkan sebagai
pengecualian atau pembatasan penyebab risiko yang ditutup berdasarkan Polis Asuransi yang
bersangkutan, bagian perumusan dimaksud harus ditulis atau dicetak sedemikian rupa
sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya pengecualian atau pembatasan tersebut.
Apabila dalam Polis Asuransi terdapat perumusan yang clapat ditafsirkan sebagai
dimaksud harus ditulis atau dicetak sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diketahui
Kemudian yang terpenting didalam suatu perjanjian asuransi adalah menetapkan kapan
saat perjanjian itu dianggap lahir, sebab hal ini turut menentukan diterima atau tidaknya
tuntutan ganti rugi tertanggung kepada penanggung. Dalam proses klaim asuransi ada
beberapa kendaraan bermotor yang bermasalah baik itu yang di lakukan tertanggung ataupun
penanggung, namun untuk mengnindari hal tersebut masing-masing harus bisa mengikatkan
diri pada sebuah prses awal perjanjian yang dilakukan oleh kedua belah pihak agar bisa
bersama-sama saling mengikat dan membantu untuk bisa berjalan dengan lancer proses
asuransi tersebut.
Dalam pasal 1 angka 1 UU No.2 tahun 1992 dan pasal 246 KUHD tentang usaha
perasuransian maka asuransi adalah perjanjian. Dasar asuransi ini selain dalam UU No. 2
57
tahun 1992 dan KUHD sebelumnya disebutkan lebih awal dalam pasal 1774 KUHPerdata
termasuk dalam buku III tentang perikatan. Kemudian oleh sebab itu perjanjian asuransi
berlaku juga pasal-pasal (ketentuan umum) bagi perikatan (perjanjian) pada umumnya yang
tercantum dalam KUHPerdata dari pasal 1313 KUHPerdata dan seterusnya. Dalam pasal 255
KUHDdikatakan bahwa pertanggungan harus diadakan secara tertulis dengan akta yang
dimanakan polis.
Didalam pasal 257 (i) KUHD berbunyi : “perjanjian pertanggungan diterbitkan seketika
setelah ia ditutup. Hak-hak dan kewajiban-kewajiban bertimbal balik dari si penanggung dan
si tertanggung mulai berlaku semenjak saat itu, bahkan sebelum [olisnya ditandatangani”.
Oleh karenanya perjanjian asuransi ialah suatu perjanjian yang konsensuil. Dengan demikian
perjanjian asuransi dianggap lahir sejak munculnya atau adanya kata sepakat. Dalam praktek
“kata sepakat” dalam perjanjian asuransi identik serta tindakan si tertanggung mengisi
Dalam ketentuan Pasal 246 KUHD, asuransi dirumuskan sebagai perjanjian dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi, untuk
diharapkan, yang mungkin dideritanya dari suatu peristiwa yang tidak tentu.
Pengertian asuransi yang ada dalam Pasal 1 angka (1) Undang-Undang No. 2 tahun 1992
(untuk selanjutnya disingkat dengan UUUP) tentang Usaha Peransuransian adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih di mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
58
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
Dari pengertian diatas, dapat dilihat bahwa pengertian asuransi atau pertanggungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka (1) UUUP, mengandung jangkauan yang sangat
luas dari pada yang sudah diatur dalam Pasal 246 KUHD. Hal ini dapat dilihat dari:
1. Pengaturan asuransi dalam UUUP mencakup asuransi kerugian dan jiwa, sedangkan
Pihak-pihak dalam perjanjian asuransi atau pertanggungan menurut Pasal 1 angka (1)
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian mencakup dua pihak atau lebih.
Hal ini berarti bahwa pihak-pihak tersebut kemungkinan bisa terjadi antara satu Penanggung
dengan satu Tertanggung, atau satu Penanggung dengan dua atau lebih Tertanggung. Dalam
KUHD perjanjian asuransi diadakan hanya oleh satu Penanggung yang mengikatkan diri kepada
satu Tertanggung.
Dalam isi Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Perasuransian
dijelaskan mengenai pertanggungan untuk kepentingan pihak ketiga, maka dalam hal tersebut
dijelaskan pada kalimat “tanggung jawab kepada pihak ketiga yang mungkin ada diderita oleh
tertanggung”. Pertanggungan untuk kepentingan pada pihak ketiga tidak dijelaskan dalam Pasal
246 KUHD.
59
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dikemukkann diatas, maka dapat disimpulan dan saran-
Perasuransian PT Bank Sinarmas Sukabumi sebagian besar telah memenuhi atau sesuai
2. Dalam perkembangan yang sekarang sering sekali terjadi, banyak masyarakat yang
semakin sadar akan pentingnya suatu jaminan atau perlindungan terhadap jiwa maupun
harta benda yang dimilikinya, terlebih terhadap masyarakat yang tinggal didaerah
perkotaan, dimana resiko yang sering timbul atau dihadapi yang semakin besar. Resiko
yang telah menjadi bagian dari kehidupan itu sendiri dan sulit sekali untuk dipisahkan,
maka dari itu untuk menghindari resiko-resiko yang dihadapi semakin besar timbulnya,
maka dari itu resiko tersebut harus bisa kita antisipasi dengan cara mengalihkan resiko
tersebut kepada pihak lain, yakni yang saat ini lebih dikenal dengan perusahaan-
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan kepada seluruh pembaca karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Kepada pihak PT. Bank Sinarmas Sukabumi disarankan agar melakukan kegiatan promosi
yang melalui berbagai media cetak maupun elektronik, lalu ketika dalam memberikan
60
sebuah informasi kepada calon tertanggung/konsumen, untuk mengenai produk asuransi
yang akan dipilih oleh calon tertanggung/konsumen maka hendaknya harus memberikan
informasi yang sangat jelas dan detail terhadap setiap produk asuransi yang akan dipilih
terjadi hal-hal tidak diinginkan yang bisa merugikan baik pihak perusahaan maupun calon
tertanggung/konsumen.
sangat pesat yang pada saat ini berada di tengah-tengah lingkungan kehidupan
masyarakat, dengan berbagai pengaturan yang berlaku, belum menarik perhatian dari pada
3. Para pihak Penanggung dan Tertanggung dalam perjanjian harus bisa selaktif atau teliti
dalam menganalisis resiko, hal tersebut agar menghindari dari kecurangan atau
61
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
AM. Hasan Ali, Asuransi dalam Persfektif Hukum Islam (Jakarta: Penerbit Kencana,
2004).
Hasan Ali, Asuransi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Jakarta : Prenada Media, 2004).
Jonaedi Efendi dan Jhonny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Cet.11. Prenada Media Grup, Depok, 2018.
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012).
Muhammad Syakir Sula, dkk, Asuransi Syariah (Life And General), (Jakarta: Gema
Insani, 2004).
Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Asuransi Syariah, Referensi (Gaung Persada Press
Group), Jakarta,Cet ke 1.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tujuan Singkat),
Rajawali Pers, Jakarta, 2011.
Sonni Dwi Harsono, PK.001 Prinsip-prinsip dan Praktik Asuransi, Jakarta Insurance
Institute (Jakarta : JII, 2009).
62
Sugiyono, Metode Penulisan Kualitatif, dan R&D, Cetakan ke-19, Penerbit Alfabeta,
Bandung, 2013.
Sri Rejeki Hartono. 2008. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika,
Jakarta.
Sula, Muhamad Syakir, Asuransi syariah life and General, (Jakarta, Gema Insani, 2004).
Yaslis Ilyas, Mengenal Asuransi Kesehatan: Review Utilisasi, Manajemen Klaim, dan
Fraud (Kecurangan Asuransi Kesehatan), (Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, 2003).
B. Jurnal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbankan Syariah (JIMPA) Vol. 2, No. 1 Maret 2022
Fungsi dan Tujuan Asuransi, Voll V No. 2 Published On 18 September 2012, Diakses
pada 9 Mei 2017 pukul 14.07
C. Pertaturan Perundang-undangan
D. Sumber Internet
https://axa-mandiri.co.id/-/apa-saja-manfaat-asuransi-untuk-anda-cari-tahu-di-sini-
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/18155/05.2%20bab%202.pdf?
sequence=6&isAllowed=y
http://eprints.perbanas.ac.id/2348/4/BAB%20II.pdf
63
https://kamus.tokopedia.com/k/klaim/
https://katadata.co.id/intan/finansial/620cb37da59d8/asuransi-pengertian-dasar-hukum-
jenis-dan-fungsinya
https://momobil.id/news/begini-cara-ajukan-klaim-asuransi-mobil-dalam-masa-kredit/
http://repo.darmajaya.ac.id/3485/11/BAB%20II.pdf
https://repository.unej.ac.id/handle/123456789/5919?show=full
http://repository.ekuitas.ac.id/bitstream/handle/123456789/145/BAB%202.pdf?
sequence=7&isAllowed=y
http://repository.stei.ac.id/1820/3/BAB%20II.pdf
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/12641/2/A11116035_skripsi_06-01-2022%201-
2.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/2602/4/13.%20BAB%20II.pdf
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/52
https://www.banksinarmas.com/id/informasiumum/tentangkami/profil-bank-sinarmas
https://www.idntimes.com/business/economy/seo-intern/pengertian-asuransi-menurut-
para-ahli-beda-dari-tabungan?page=all
https://www.cermati.com/artikel/penyebab-klaim-asuransi-motor-hilang-ditolak
https://www.cermati.com/artikel/unsur-unsur-pada-asuransi-yang-wajib-untuk-diketahui
64