Oleh:
HENDRIK KIAWAN WIRANTANUS
201410110311302
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016/2017
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL MAGANG
Di Kantor Advokat Dan Pengacara
“SOERMATONO SOEMARTO & REKAN”
Jln. Tidar Sakti No. 18 Malang 65146
Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang
Bayu Dwiwidy Jatmiko, S.H., M.Hum. Erna Widya Astutik, S.H., S.Psi., M.Kn.
A. DASAR PEMIKIRAN
Perguruan Tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan dan pengembangan Sumber Daya
Manusia, yang memiliki peranan dan tanggung jawab dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi
generasi penerus bangsa yang nantinya akan menerima estafet kepemimpinan dengan terjun
langsung dalam pembangunan masyarakat Indonesia.
Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang mendidik
mahasiswanya untuk menjadi Sumber Daya Manusia yang siap terjun langsung dalam
pembangunan masyarakat Indonesia. Universitas Muhammadiyah Malang merupakan perguruan
tinggi swasta terbaik di Jawa Timur. Persaingan yang ketat ini tentunya menuntut setiap individu
dalam hal ini secara umum adalah mahasiswa UMM serta mahasiswa Fakultas Hukum UMM
secara khusus, untuk selalu meng-upgrade kemampuan dan keahliannya supaya tidak hanya
dijadikan boneka dan menjadi sosok yang berpengaruh di era globalisasi ini.
Keadaan tersebut membuat Fakultas Hukum UMM giat untuk menunjang peningkatan mutu dari
para mahasiswa nya dengan pemberian pendidikan yang tidak hanya sebatas teori semata namun
juga memberikan bekal berupa latihan-latihan atau yang biasa disebut dengan praktikum. Oleh
karenanya mahasiswa Fakultas Hukum UMM dituntut dapat mengaplikasikan bekal tersebut
dalam praktik di dunia nyata, sehingga ilmu dan kemahiran yang dimiliki tidak hanya sebatas
kemampuan di lingkup teori saja. Proses kegiatan yang langsung pada instansi-instansi yang
berkaitan dengan dunia hukum dirasa merupakan salah satu upaya yang dapat menunjang
terealisasikannya keahlian mahasiswa dalam praktik di dunia kerja nyata.
Magang merupakan kegiatan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan
praktik kerja secara langsung pada lembaga / instansi yang relevan dengan disiplin ilmu yang
ditempuh mahasiswa dalam perkuliahan.
Kegiatan yang juga dikenal sebagai praktik kerja lapangan ini dilaksanakan supaya
mahasiswa mengtahui gambaran dunia kerja yang akan dihadapi kelak setelah lulus dari
studinya. Disamping itu mahasiswa dapat langsung mengaplikasikan seluruh ilmu maupun
keahlian yang telah didapatkan selama menempuh perkuliahan, sehingga dalam hal ini magang
dapat juga dikatakan sebagai lahan aktualisasi bagi para mahasiswa.
Masa magang ini pula sikap professional dan disiplin dari mahasiswa akan semakin terasah
dimana hal tersebut akan membuat mahasiswa dapat menjadi seorang sarjana hukum yang lebih
kompeten dan mampu serta siap bersaing di dunia kerja nyata.
Salah satu instansi yang relevan untuk dilaksanakan kegiatan magang fakultas hukum adalah
Kantor Advokat. Dimana Pasal 1 butir 1 Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat
(UU Advokat) menyatakan bahwa advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum,
baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan dan berdasarkan ketentuan
UU Advokat. Sebelum diberlakukannya UU Advokat, maka kedudukan advokat adalah
seseorang yang memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum kepada orang di dalam
pengadilan atau seseroang yang mempunyai izin praktek beracara di pengadilan di seluruh
wilayah Negara Republik Indonesia. Selanjutnya setelah diberlakukannya UU Advokat, maka
tidak lagi dikenal istilah pengacara biasa (pengacara praktek), karena berdasarkan Pasal 32 UU
Advokat dinyatakan bahwa advokat, penasihat hukum, pengacara parktek, dan konsultan hukum
yang telah diangkat pada saat UU Advokat mulai berlaku dinyatakan sebagai Advokat
sebagaimana diatur dalam UU Advokat. Disamping itu, advokat diangkat oleh Presiden Republik
Indonesia melalui Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, sehingga pengakuan advokat
pun diperoleh dari Presiden Republik Indonesia melalui intansi pemerintah tersebut di atas.
Dengan diberlakukannya UU Advokat, maka kedudukan Advokat adalah semua orang yang
memiliki profesi untuk memberikan jasa hukum baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai
dengan ketentuan Advokat. Dan pengangkatan advokat akan dilakukan oleh Organisasi Advokat
sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 2 ayat 2 UU Advokat, sehingga dengan demikian,
pengakuan Advokat itu diperoleh dari ketentuan suatu Undang-Undang dalam hal ini UU
Advokat. Oleh karenanya seorang advokat pastilah memiliki kapasitas super serta banyak
pengalaman yang menjadikannya mampu untuk berbagi dan menularkan ilmu dengan mahasiswa
fakultas hukum. Tentu saja ini sangat menunjang pengembangan minat kami dalam beracara di
pengadilan.
Kantor Advokat yang terdapat di Malang dapat dikatakan cukup banyak, salah satunya adalah
Kantor Advokat dan Pengacara “SOEHARTONO SOEMARTO & REKAN” dimana pemiliknya
adalah salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Beliau
merupakan salah satu advokat yang sudah tidak asing lagi dengan sikap professional dan
ketegasannya dalam mengani setiap kasus yang membuktikan bahwa beliau adalah sosok
pengacara yang berintegritas tinggi.
Di samping itu, magang di Kantor Advokat dan Pengacara “SOEHARTONO SOEMARTO &
REKAN” merupakan salah wadah bagi kami mahasiswa Fakultas Hukum Universitas
Muhamamdiyah Malang untuk menggali segala potensi dan pengalaman serta mencoba
mengenal lingkungan kerja secara nyata (real) yang akan kami hadapi setelah kami lulus dari
belajar di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang nantinya akan berbaur dan
mengabdi pada masyarakat serta mengaplikasikan segala teori yang telah diajarkan di bangku
perkuliahan. Maka, dengan dasar hal tersebut kami bermaksud untuk menyerap ilmu secara teori
hukum dan teknik beracara yang baik sebanyak-banyaknya dari Kantor Advokat dan Pengacara
“SOEHARTONO SOEMARTO & REKAN”.
B. TUJUAN
Tujuan Mahasiswa Magang bertempat di Kantor Advokat dan Pengacara “SOEHARTONO
SOEMARTO & REKAN”, ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa Mengetahui bagaimana penyelesaian perkara Litigasi dan Non Litigasi di Kantor
Advokat;
Target:
a) Mahasiswa mengetahui managerial kerja di Kantor Advokat terkait.
b) Mahasiswa mengetahui bagaimana proses penyelesaian perkara.
c) Mahasiswa mengetahui pendampingan dengan klien.
d) Mahasiswa mengetahui pemberian konsultasi terhadap klien.
Metode:
a) Mahasiswa membaca dari berbagai literatur sesuai dengan hasil konsultasi dengan instansi
magang.
b) Mahasiswa membaca Undang-Undang terkait, yang sesuai perkara.
c) Mahasiswa dapat berdiskusi terkait kasus yang di pernah ditangani atau sedang ditangani.
Luaran:
a) Memahami bagaimana cara atau sistematika penyelesaian perkara secara litigasi dan non litigasi
b) Memahami dokumen apa saja yang dibutuhkan dalam penyelesaian perkara secara litigasi dan
non litigasi
c) Mahasiswa dapat berpraktek langsung menyelesaikan perkaran secara litigasi dan non litigasi
2. Mahasiswa mampu memahami proses dan membuat dokumen hukum yang mendukung dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya;
Target:
a) Mahasiswa mengetahui cara pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan dalam penyelesaian
perkara pidana.
b) Mahasiswa mengetahui cara pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan dalam penyelesaian
perdata.
c) Mahasiswa dapat mempraktekkan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan.
d) Mahasiswa mampu memahami format dan pemilihan kata yang baik dalam penyusunan
dokumen yang dibuat.
Metode:
a) Mahasiswa berdiskusi dengan instansi magang tentang dokumen hukum apa saja yang
dibutuhkan Advokat dalam beracara.
b) Mahasiswa melakukan latihan pembuatan dokumen hukum yang dibutuhkan instansi dalam
beracara.
c) Mahasiswa terlibat langsung dalam pembuatan dokumen hukum bersama dengan instansi
magang.
Luaran:
a) Mahasiswa memahami tentang bagaimana cara pembuatan dokumen hukum pada saat
penyelesaian perkara
b) Mahasiswa memahami dan dapat mempraktekkan format penulisan dokumen yang sudah
dipelajari di perkuliahan
c) Mahasiswa memahami bagaimana pemilihan kata yang baik dan benar dalam pembuatan
dokumen hukum sesuai dengan EYD
3. Mahasiswa mengetahui kewenangan dan kewajiban Advokat sesuai UU No.18 Tahun 2003
tentang Advokat.
Target:
- Mahasiswa mengetahui wewenang Advokat dalam membela perkara yang menjadi tanggung
jawabnya di dalam sidang pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan
peraturan perundang-undangan.
- Mahasiswa mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi seorang profesi Advokat.
- Mahasiswa mengetahui Kode etik profesi Advokat sebagaimana dimaksud pada (ayat (1) UU
No. 18 Tahun 2003) dimana tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Metode:
- Mahasiswa membaca dan memahami isi UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan membaca
ketetapan mengenai kode etik profesi Advokat yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan.
- Mahasiswa membaca dan memahami isi UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat dan berdiskusi
dengan instansi magang tentang kewajiban profesi advokat dalam melayani klien dan beracara.
- Mahasiswa berdiskusi dengan instansi magang tentang kode etik seorang profesi advokat saat
beracara.
Luaran:
- Mahasiswa mengerti dan memahami kewenangan, Hak dan Kewajiban seorang profesi Advokat
dari awal pengumpulan informasi sampai berjalannya persidangan.
C. MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Mahasiswa
a) Sebagai sarana dan penerapan ilmu pengetahuan perkuliahan
b) Meningkatkan kemampuan dan sosialisasi dilingkungan kerja
c) Menambah pengetahuan dan pengalaman serta wawasan dilapangan kerja mengenai dunia kerja
dilapangan.
d) Serta mahasiswa bisa langsung beradaptasi dalam lapangan dunia pekerjaan nantinya pada saat
mahasiswa melaksanakan magang tersebut.
2. Bagi perguruan tinggi
a) Sebagai sarana untuk memperoleh informasi mengenai mekanisme pembuatan dokumen hukum
yang bersifat kepidanaan yang meliputi Pembuatan Eksepsi, Pembelaan (Pledoi), Memori
Banding, Kontra Memori Banding, Memori Kasasi, Kontra Memori Kasasi, Laporan Pidana,
Penangguhan Penahanan dll.
b) Serta terciptanya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak
yaitu dapat menempatkan mahasiswa yang potensial untuk mendapatkan pengalaman dikantor
Advokat
3. Bagi Instansi Magang
a. Membantu menyelesaikan pekerjaan instansi tempat mahasiswa melaksanakan magang
b. Mendapatkan kepuasan bagi instansi, karena telah ikut serta dalam menentukan masa depan
bangsa melalui pendidikan dengan sistem magang.
c. Merupakan sarana yang menjembatani antara instansi atau lembaga untuk bekerjasama lebih
lanjut baik bersifat akademis maupun non akademis.
Penyusun.
PROPOSAL
PERMOHONAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (MAGANG) DI
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
Disusun Oleh :
Nama : I Nyoman Yoga Ariadnya
NIM : 3.13.1.1180
(LOGO KAMPUS)
PROPOSAL
KERJA PRAKTEK LAPANGAN (MAGANG)
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA
A. NAMA KEGIATAN
B. DASAR PEMIKIRAN
Pada era saat ini, di Indonesia untuk mendapatkan suatu pekerjaan atau profesi yang
dapat bersaing sangatlah sulit, hal ini disebabkan tidak hanya karena keterbatasan kesempatan
yang ada tetapi juga karena keterbatasan kemampuan yang di miliki oleh sesorang dalam
menekuni bidang yang dia miliki. Maka dari itu penguasaan bidang yang dimiliki sangatlah
penting untuk menunjang kesempata untuk mendapatkan perkerjaan atau profesi yang akan
dicapai.
Didalam dunia pendidikan, perguruan-perguruan tinggi secara intensif mengembangkan
kemampuan mahaiswanya yang dipersiapkan untuk terjun ke dalam masyarakat agar mampu
bersaing. Di dunia perkuliahan mahasiswa diberikan teori-teori yang akan menunjang
kemampuan mahasiswa untuk meningkatkan kemapuan diri seorang mahasiswa, namun dengan
diberikan teori-teori didalam bangku perkuliahan tidaklah cukup untuk mengembangkkan
kemampuan mahasisiwa secara efektif, dibutuhkan suatu praktek yang dapat berfungsi sebagai
penyaluran teori-teori yang didapatkan seorang mahasiswa dalam dunia pekerjaan sehingga
pengembangan kemampuan mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuannya dapat berjalan
dengan efektif dan selain dengan adanya penyaluran praktek didalam dunia pekerjaan mahasiswa
juga mendapatkan gambaran nyata mengenai bidang keilmuannya dalam dunia pekerjaan.
Pentingnya praktek untuk menerapkan keilmuan yang didapat sudah didapat di
perkuliahan menjadi pilihan bagi kebanyakan Perguruan Tinggi yang dikenal sebagai Praktek
Kerja Lapangan atau Magang untuk dapat menjembatani mahasiswa dalam penerapan ilmunya di
istitusi atau lembaga yang berkaitan dengan keilmuannya. Mahkamah Konstitusi Republik
Indonesia adalah salah satu dari sekian lembaga Negara yang sangat berkaitan erat dengan
bidang keilmuan hukum. Sehingga Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia adalah salah satu
Lembaga yang tepat dalam menerapkan keilmuan dari mahasiswa fakultas hukum karena
memiliki relevansi yang erat.
Praktek Kerja Lapangan merupakan praktek yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam
jangka waktu 30 hari dengan ditempatkan sesuai dengan bidang keilmuan yang dimiliki oleh
mahasiswa didalam institusi dengan mendapatkan pengarahan dan bimbingan oleh pembimbing
dari institusi. Mahasiswa dalam menjalankan praktek kerja tersebut diharapkan dapat
menjadi problem solver, mengidentifikasi masalah yang ada di institusi, menganalisis kesesuaian
praktek lapangan dengan teori, dan menjalankan tugas-tugas yang diberikan.
Praktek Kerja Lapangan atau magang ini ditujukan sesuai dengan keilmuan hukum yang
mengacu kepada analisis peraturan perundang-undangan dan proses persidangan pengujian
undang-undang . Oleh karena itu, pemilihan tempat Praktek Kerja Lapangan di Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia yang memiliki wewenangnya yang alah satunya adalah untuk
menguji Undang-Undang terhadap Undang Undang Dasar 1945 ini sangat sesuai dengan bidang
keilmuan mahasiswa Fakultas Hukum.
Peserta Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa Fakultas Hukum Jurusan Ilmu Hukum
Universitas Pendidikan Nasional Denpasar pada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
adalah sebagai berikut:
Nama : I Nyoman Yoga Ariadnya
NIM : 3.13.1.1180
Jurusan : Ilmu Hukum
Fakultas : Hukum
Semester : VIII (Delapan)
Tempat, Tanggal Lahir : Badung, 9 Agustus 1995
Alamat : Jalan Raya Uluwatu Pecatu, Nomor 50 X, Kuta Selatan,
Badung, Bali
)
G. PENUTUP
Oleh :
NUR HAMID
NIM. 14.01.111.00256
Dr. Eni Suastuti, SH., M.Hum Prof. Dr. Nunuk Nuswardani, SH., MH.
NIP. 196401092001122001 NIP. 196304121988112001
http://hamidmadhanihukum.blogspot.com/2017/10/contoh-makalah-magang-di-kejaksaan.html
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat
dan Karunia Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal praktik kerja
berjudul “Mekanisme Penyusunan Rencana Tuntutan Oleh Jaksa Dalam Tindak Pidana
Narkotika Di Kejaksaan Tinggi Jawa Timur”, dengan lancar tanpa hambatan suatu apapun, dan
tidak lupa shalawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada junjungan kita ANabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya serta semua pengikutnya sampai akhir
zaman.
Proposal magang ini disusun, untuk diajukan sebagai pertimbangan pihak instansi untuk
dapat dipahami bersama dan dapat diajukan sebagai pedoman dan acuan serta Permohonan izin
dalam melaksanakn magang. Besar harapan kami melalui proposal ini kami dapat diizinkan
melaksanakan kegiatan magang di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang berlokasi di
Surabaya.
Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua teman teman yang telah
bekerjasama dalam menyelesaikan proposal ini, mudah mudah mudahan ilmu yang telah didapat
nantinya bermanfaat bagi masyarakat dan dapat membahagiakan kedua orang tua dengan
menjadi sarjana hukum yang handal dan profesional amein ya robbal alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
A) LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
TUJUAN............................................................................................................................ 5
D) TARGET KEGIATAN.................................................................................................... 6
# WAKTU DAN TEMPAT MAGANG............................................................................. 6
RENCANA KEGIATAN................................................................................................. 7
PENUTUP......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 9
I. LATAR BELAKANG
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.[1] Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa Narkotika sejatinya adalah obat
yang sangat baik digunakan untuk kepentingan pengobatan, hal tersebut tercantum dalam
konsiderans Undang Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika (selanjutnya disebut
Undang Undang Narkotika) yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan daerajat kesehatan
sumber daya manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat perlu dilakukan
upaya peningkatan di bidang pengobatan dan pelayanan kesehatan , antara lain dengan
mengusahakan ketersediaan Narkotika jenis tertentu yang sangat dibutuhkan sebagai obat.
Meskipun demikian penggunaan Narkotika sebagai obat hanya dapat dilakukan dengan
pengawasan dokter, hal itu dikarenakan Narkotika juga memiliki efek yang sangat berbahaya
salah satunya adalah efek ketergantungan. Oleh karena itu dibentuklah Undang Undang
Narkotika yang tujuannya untuk mengatur kapan pengguaan Narkotika yang diperbolehkan dan
kapan yang tidak diperbolehkan. Dalam pasal 7 Undang Undang Narkotika di
tegaskan “Narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari ketentuan pada pasal 7 tersebut dapat
diketahui bahwa segala jenis Narkotika apapun namanya dilarang di Indonesia kecuali untuk
kepentingan pelayanan kesehatan (pengobatan) dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan.
Tugas dan wewenang jaksa penuntut unun telah tercantum dengan jelas pada Pasal 13 Kitab
Undang Undang Hukum Acara Pidana (selanjutnya disebut KUHAP) yang berbunyi “Penuntut
umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang undang ini untuk melakukan penuntutan
dan melaksanakan penetapan hakim”[2]. berdasarkan pasal tersebut jelas bahwa Tugas dan
wewenag utama jaksa penuntut umum adalah melakuakan penuntutan dan melaksanakan putusan
hakim. Kewenagan jaksa penuntut umum tersebut kemudian diperjelas dalam Pasal 14 KUHAP
dimana Penuntut umum mempunyai wewenang:
a. menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik pembantu;
b. mengadakan pra penuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan memperhatikan
ketentuan Pasal 110 ayat (3) dan ayat (4), dengan memberi petunjuk dalam rangka
penyempurnaan penyidikan dari penyidik;
c. memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau
mengubah status tahanan setelah perkaranya dilimpahkan oleh penyidik;
f. menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari dan waktu perkara
disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk
datang pada sidang yang telah ditentukan;
g. melakukan penuntutan;
i. mengadakan tindakan lain dalam Iingkup tugas dan tanggung jawab sebagai penuntut umum
menurut ketentuan undang-undang ini;
Dari sekian kewenagan jaksa/penuntut umum diatas kewenangan yang berkaitan langsung
dengan nasib terdakwa adalah melakukan penuntutan, karena tuntutan itulah yang menjadi
pertimbangan hakim nantinya, dan hakim tidak boleh memutus melebihi tuntutan
itu. Kewenangan penuh kejaksaan adalah prapenuntutan dan penuntutan merupakan
kewenangan mutlak kejaksaan atau disebut juga dengan dominus litis[3].
Ada beberapa alasan dalam pemilihan judul pelaksanaan praktik kerja, Pertama, tidak
terlepas dari kewengan jaksa/penuntut umum pada pasal 14 huruf g yaitu melakukan penuntutan.
Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan
negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang undang ini dengan
permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di siding pengadilan.[4] Dalam hal hal
memperoleh putusan hakim agar terhadap seorang dijatuhi pidana (tuntutan pidana) inisiatifnya
adalah pada perseorangan, yaitu pada pihak yang dirugikan.[5] Untuk melakukan penuntutan
tentu ada tahapan tahapan yang harus dilakukan termasuk salah satunya menyusun rencana
tuntutan, utamanya yang menarik disini adalah pertimbangan jaksa/penuntut umum dalam
melakukan penuntutan khususnya dalam melakukan penuntutan perkara pidana Narkotika.
Tuntutan dalam tindak pidana Narkotika sedikit berbeda dengan tindak pidana lainnya
karena tuntutan jaksa/penuntut umum setidak tidaknya ada dua jenis tuntutan, Pertama, tuntutan
pidana. Kedua Kedua tuntutan Rehabilitasi. Kedua jenis tuntutan tersebut tentu memiliki hal hal
atau indikator yang berbeda, dan itulah yang menarik perhatian untuk dipelajari secara langsung
di lembaga kejaksaan khususnya diKejaksaan Tinggi Jawa Timur, termasuk mempelajari kapan
tuntutan pidana dilakukan dan kapan tuntutan rehabilitasi diterapkan oleh jaksa/penuntut
umum. Kedua, Disisi lain kenapa memilih kasus Narkotika selain karena bjenis tuntutannya yang
sedikit berbeda sebagaimana di uraikan di atas, Indonesia saat ini darurat narkoba (Narkotika dan
obat berbahaya lainnya). Hasil survei Badan Narkotika Nasional tahun 2016 sampai 2017
bahwa Pengguna narkoba (Narkotika dan obat berbahaya lainnya) di Indonesia tercatat sebanyak
5,1 juta jiwa. Setiap tahun, sekitar 15 ribu jiwa melayang karena menggunakan narkoba.[6]
II. TUJUAN
Tujuan yang hendak di pelajari atau dilatih pada Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Timur yaitu
:
b. Untuk mengetahui mekanisme penanganan berkas perkara tindak pidana Narkotika berkenaan
dengan penyusunan rencana surat dakwaan sampai penuntutan
d. Target :
i. Mampu mengetahui tahap tahap yang dilakukan oleh Kejaksaan dalam sebelum atau pada
saat menyusun rencana tuntutan.
iii. Mampu menyusun surat dakwaan, rencana tuntutan dan berita acara pemeriksaan pada proses
penuntutan.
e. Sasaran :
i. Pihak yang menjadi sasaran untuk memenuhi target yaitu Jaksa/Penuntut Umum.
Waktu : waktu pelaksanaan praktik kerja pada perkuliahan aktif semester gasal tahun ajaran
2016/2017, yakni dilaksanakan mulai tanggal 16 Oktober maksimal sampai dengan 26 Desember
2017.
Tempat : Adapun tempat pelaksanaan praktik kerja yang akan dituju yakni di kantor Kejaksaan
Tinggi Jawa Timur.
Alamat : Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 54-56, Ketintang, Gayungan, Kota SBY, Jawa Timur
60231
V. RENCANA KEGIATAN
No Waktu Kegiatan
1 Minggu Pertama , Perkenalan dan Pengadaptasian
Tanggal 23 Oktober Instansi Kejaksaan
2017
– 27 Oktober Pembuatan Berita Acara Pelimpahan
2017. Perkara
Pembuatan Berita Acara Penyerahan
Tersangka dan barang bukti.
2 Minggu Kedua , Pembuatan Rencana Surat Dakwaan
Tanggal 28 Oktober Pembuatan surat penahanan
– 03 2017. tersangka di kejaksaan
Pembuatan surat dakwaan.
Mengikuti sidang di pengadilan
(kondisional).
3 Minggu
Ketiga, Pembuatan tanggapan eksepsi baik
Tanggal 06 secara lisan maupun tertulis
November – Pembuatan Berita Acara Gelar
10 November 2017. Perkara
Pembuatan daftar barang bukti yang
akan dihadirkan dipersidangan
Penelitian berkas perkara tahap
penuntutan
Mengikuti sidang di pengadilan
(kondisional).
4 Minggu
Keempat, Pembuatan rencana tuntutan baik
Tanggal 13 tuntutan pidana maupun tuntutan
November – rehabilitasi.
24 November 2017 Pembuatan petunjuk tuntutan.
Pembuatan tuntutan pidana dan
tuntutan rehabilitasi.
Mengikuti sidang (kondisional)
Waktu dan rencana kegiatan sebagaimana diuraikan di atas dapat berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi di lapangan, serta berdasarkan kesepakatan antara peserta magang dengan
instansi dalam hal ini lembaga Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
VI. PENUTUP
Demikian proposal magang ini disusun, untuk diajukan sebagai pertimbangan pihak
instansi untuk dapat dipahami bersama dan dapat diajukan sebagai pedoman dan acuan serta
Permohonan izin dalam melaksanakn magang. Besar harapan kami melalui proposal ini kami
dapat diizinkan melaksanakan kegiatan magang di Kantor Kejaksaan Tinggi Jawa
Timur yang berlokasi di Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Tolib Effendi. 2014. Dasar Dasar Hukum Acara Pidana . Malang. Setara Press.
Andi Hamzah. 2016. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika.
Brigjen Pol.(purn) dkk, 2013. Panduan Praktis Bila Anda Menghadapi Perkara Pidana
Mulai Dari Penyidikan Hingga Persidangan, Prenadamedia, Jakarta.
Peraturan Perundang Undangan
Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
Undang Undang No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
Internet
https://news.detik.com/berita/d-3425965/survei-bnn-80-persen-tahu-bahaya-narkoba-
kenapa-kasus-masih-tinggi
PROPOSAL
PERMOHONAN MAGANG KERJA
PG . REJO AGUNG BARU
KABUPATEN MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR
Oleh:
1. Afi Maskuratin 135040101111060
2. Eka Krisdiana Fitri 135040101111211
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Proposal Permohonan Magang Kerja di PG . Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun
Provinsi Jawa Timur dengan lancar tanpa ada suatu kendala apapun.
Penyusunan proposal ini dimaksudkan guna memenuhi salah satu persyaratan dalam
melaksanakan magang di PG . Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa
Timur. Magang ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa S-1 Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian, program studi Agribisnis, Universitas Brawijaya dalam
menyelesaikan studi tahap Strata 1 (S-1). Magang Kerja yang akan dilakukan
ini bertujuan untuk memberikan pengalaman bagi para mahasiswa bagaimana proses
pemecahan masalah yang dihadapi, selain itu juga bermanfaat untuk membentuk
kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan di bidang pertanian dengan
wawasan berfikir yang semakin luas.
Penulis menyadari bila dalam penyusunan proposal magang kerja ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun serta sumbangan
pemikiran yang konstruktif sangat penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap
dengan selesainya penulisan proposal magang kerja ini akan mendapatkan tanggapan
positif bagi PG . Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur dan dapat
membantu berbagai pihak yang tentunya membutuhkan informasi yang berkaitan
dengan tulisan ini.
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
LEMBAR PENGESAHAN.. ii
DAFTAR TABEL.. iv
I.PENDAHULUAN.. 5
II.TINJAUAN PUSTAKA.. 9
III.METODOLOGI PELAKSANAAN.. 16
IV.PENUTUP.. 19
DAFTAR PUSTAKA.. 20
LAMPIRAN.. 22
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Ruang Lingkup Manajemen Produksi 14
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Magang Kerja menjadi bentuk perkuliahan melalui kegiatan bekerja langsung di
lapangan kerja. Magang Kerja ini merupakan suatu kegiatan praktek bagi mahasiswa
dengan tujuan mahasiswa mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut, yang
nantinya dapat digunakan untuk pengembangan profesi.Sesuai dengan kurikulum
pendidikan Sarjana (S-1) Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas
Brawijaya Malang, untuk kegiatan magang ini dilaksanakan di PG Rejo Agung Baru
Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur.
Definisi manajemen yang dikemukakan oleh (Wayane Mondy R, 2008) sebagai berikut:
“Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient
manner through planning organizing leading and controlling organizational resources”.
Pendapat tersebut mempunyai arti bahwa manajemen merupakan pencapaian tujuan
organisasi menggunakan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumberdaya organisasi.
1. Mempunyai komponen – komponen atau elemen – elemen yang saling berkaitan satu
sama lain dan membentuk satu kesatuan yang utuh.
2. Memiliki tujuan yang mendasari keberadaanny yaitu menghasilkan produk berkualitas
yang dapat dijual dengan harga kompertitif.
3. Mempunyai aktivitas berupa proses transformasi nilai tamabah input menjadi output
secara efektif dan efisien.
4. Mempunyai mekanisme yang mengendalikan pengorasiannya, berupa optimalisasi
pengalokasian sumber – sumber daya.
Menurut Assauri (2004) proses produksi merupakan cara, metode dan teknik untuk
menciptakan atau menghubungkan kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan sumber – sumber (tenaga kerja, bahan – bahan, dan dana) yang ada.
Proses produksi menurut Subagyo (2000) dibedakan menjadi 2 macam sifat
diantaranya yaitu:
1. Proses produksi terus – menerus
Suatu proses produksi dimana terdapat pola urutan yang pasti dan tidak berubah –
ubah dalam pelaksanaan produksi yang dilakukan dari perusahaan yang bersangkutan
sejak dari bahan baku sampai menjadi bahan jadi. Sifat dan ciri – ciri dar proses
produksi terus – menerus yaitu:
1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah yang sangat kecil didasar atas pesanan.
2. Mesinnya bersifat umum dan dapat digunakan mengolah bermacam – macam produk.
3. Biasanya menggunakan system atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi
dalam proses produksi atau peralatan yang sama, dikelompokkan pada tempat yang
sama.
4. Karyawan mempunyai keahlian khusus.
5. Proses produksi tidak mudah terhentikan walaupun terjadi kerusakan salah satu mesin
atau peralatan.
6. Persediaan bahan mentah banyak.
7. Bahan – bahan yang dipidahkan dengan tenaga manusia.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja, agar efektif dan efisien membantu terwujudnya
tujuan. Hal-hal pokok yang dipelajari dalam MSDM ini adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan (Hasibuan,
2009).
3 METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Metode Penentuan Lokasi dan Waktu
Penelitian
Kegiatan magang kerja ini akan dilaksanakan di PG Rejo Agung Baru Kabupaten
Madiun Provinsi Jawa Timur yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No.23 Kabupaten
Madiun Kode Pos 63123 Provinsi Jawa Timur – Indonesia . Pemilihan lokasi yang
dilakukan adalah secara purposive dengan pertimbangan bahwa PG Rejo Agung Baru
adalah pabrik gula yang berpusat di kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur dan
mempunyai informasi mengenai manajemen produksi gulan dan manajemen sumber
daya manusia . Adapun runtutan waktu dan kegiatannya seperti tabel dibawah ini.
Kegiatan magang kerja ini akan dilaksanakan selama 3 bulan pelaksanaan dengan
rekomendasi waktu pada tanggal 11 Juli 2016 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2016
atau dapat menyesuaikan dengan tempat magang kerja (jam kerja menyesuaikan
dengan kebijakan PG Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur).
1. Pengumpulan data sekunder maupun data primer sebagai data pelengkap pembuatan
laporan.
Setelah melakukan kegiatan magang, peserta nantinya akan ditugaskan untuk membuat
laporan. Dalam upaya pengumpulan data peserta diharuskan mengumpulkan data
primer dan data sekunder. Data primer yang didapatkan dari praktek kerja lapang
sesuai yang dilaksanakan di perusahaan, observasi lapang, diskusi dan wawancara dan
data skunder. Adapun data sekunder didapat dari referensi yang terkait dengan
perusahaan ataupun dengan topik magang masing-masing peserta. Data sekunder ini
dapat didapatkan dari literatur yang terdapat dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan.
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu alat kelengkapan data yang bertujuan untuk menunjang
informasi yang sudah di dapat dilapang sehingga deskripsi dan argumentasi yang
dimunculkan akan semakin optimal. Dokumentasi ini dapat berupa foto, data kegiatan
perusahaan dan lain sebagainya terkait aktifitas yang dilakukan saat magang.
4 PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan sebagai kerangka acuan dalam pelaksanaan
kegiatan magang kerja mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi, Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Tahun Akademik 2015/2016. Besar harapan
kami kepada pihak PG Rejo Agung Baru untuk berkenan mengijinkan kami
melaksanakan magang kerja di PG Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa
Timur yang beralamatkan di Jalan Yos Sudarso No.23 Kabupaten Madiun Kode Pos
63123 Provinsi Jawa Timur – Indonesia . Oleh karena itu kami bersedia datang ke PG
Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur untuk memantapkan rencana
magang kerja setelah adanya konfirmasi lebih lanjut.
Proposal magang kerja yang kami sampaikan bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan
yang belum tercantum dalam proposal ini, dapat disusun kemudian sesuai dengan
kesepakatan bersama dan kegiatan yang akan dilaksanakan di PG Rejo Agung Baru
Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur , berdasarkan pada situasi dan kondisi yang
terjadi baik di perusahaan maupun di Universitas.
Melalui kegiatan magang kerja ini, kami sebagai mahasiswa Agribisinis Universitas
Brawijaya berharap untuk dapat mengembangkan dan menerapkan pengetahuan yang
diperoleh selama perkuliahan sebagai persiapan dalam dunia kerja yang sesungguhnya.
Demikian proposal kelompok magang kerja ini kami susun, mohon ketersedian pihak
PG Rejo Agung Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur untuk berkenan
menerima rencana pelaksanaan kegiatan magang kerja. Atas perhatian Bapak/Ibu kami
mengucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus, 2002, Manajemen Produksi; Pengendalian Produksi, edisi empat, buku
dua, BPFE, Yogyakarta.
Ali, Muhammad. 2011. Modul Kuliah Manajemen Industri “Manajemen Produksi dan
Operasi”. Jurusan Pendidikan Teknik, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Negeri
Yogyakarta.
Assauri, Sofjan. (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi. Lembaga
Penerbit FE UI. Jakarta.
Bambang Setiyo Pambudi, SE, MM. 2013 .Pengantar Manajemen : Fakultas Ekonomi
Universitas TurnojoyoBarthos , Basir , 1990 .Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu
Pendekatan Makro , Bumi Aksara , Jakarta.
Coulter, Robbins. 2004. Manajemen. Edisi Ketujuh, Edisi Indonesia, Jilid Kesatu.
Jakarta : PT. Indeks Group Gramedia.
Gomes , Faustino Cordoso , 2003 . Manajemen Sumber Daya Manusia, C.V Andi Offset,
Yogyakarta.
Handoko, T.Hani, 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFF,
Yogyakarta
Hasibuan, Malayu S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Gunung Agung.
Jakarta
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan MasalahEdisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
LAMPIRAN
Berikut adalah data mengenai mahasiswa yang akan melakukan Magang Kerja di Badan
Ketahanan Pangan Kota Malang Jawa Timur yaitu:
1. Nama : Afi Maskuratin
NIM : 135040101111060
Angkatan : 2013
Jurusan : Agribisnis
Agama : Islam
Email : Afimaskuratin@gmail.com
Topik magang yang diajukan : Manajemen Produksi Gula di PG Rejo Agung Baru
Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur
Angkatan : 2013
Jurusan : Agribisnis
Agama : Islam
Ds.Paju Kel.Paju Kec.Ponorogo Kab . Ponorogo ,Jawa Timur Kode Pos 63410
Email : 135040101111211@mail.ub.ac.id
Topik magang yang diajukan : Manajemen Sumber Daya Manusia di PG Rejo Agung
Baru Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur
Demikianlah daftar riwayat hidup ini kami buat sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dan untuk di pergunakan sebagaimana mestinya.
Hormat Kami,
Pemohon