SKRIPSI
Oleh
15.0201.0057
FAKULTAS HUKUM
SKRIPSI
OLEH :
NIM : 15.0201.0057
FAKULTAS HUKUM
2019
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
All our dreams can come true, if we have the courage to pursue
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang saya cintai dan saya
sayangi:
1. Kedua orang tua saya Ibu Sri Rahayu dan Bapak Agus Riyanto yang
segala hal.
7. Untuk Almamaterku.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT selalu penulis panjatkan atas limpahan
Muhammadiyah Magelang.
Penulis berharap bahwa tulisan yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari keterlibatan berbagai pihak yang
senantiasa membantu penulis. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
Muhammadiyah Magelang.
2. Ibu Dr. Dyah Adriantini Sintha Dewi, S.H., M.Hum, selaku Dekan
ix
4. Ibu Puji Sulistyaningsih, S.H., M.H, selaku Ketua Kaprodi Fakultas
10. Ibu Retno Rahayu, selaku Kanit PPA Satuan Reskrim Polres Magelang
Kota.
11. Bapak M. Arifin, S.H., M.H, selaku Kanit Tipiter Satuan Reskrim
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
ini.
x
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
Hukum.
xi
ABSTRAK
Kata kunci: Penegakan Hukum Tindak Pidana KDRT, Litigasi, Non Litigasi.
xii
ABSTRACT
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
PERSETUJUAN .................................................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
ABSTRACT ........................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4
1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi ....................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 8
2.1 Peneliti Terdahulu ......................................................................................... 8
2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 14
2.3 Landasan Konseptual .................................................................................. 17
2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 31
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 32
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 32
3.2 Bahan Penelitian .......................................................................................... 32
xiv
3.3 Spesifikasi Penelitian .................................................................................. 34
3.4 Tahapan Penelitian ...................................................................................... 35
3.5 Metode Pendekatan ..................................................................................... 36
3.6 Metode Analisis ........................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 37
A. Penegakan Hukum Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Secara Litigasi ................................................................................................... 37
B. Penegakan Hukum Tindak Pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Secara Non Litigasi ........................................................................................... 55
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 61
A. Kesimpulan ................................................................................................ 61
B. Saran ........................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kasih sayang. Untuk memenuhi rasa kasih sayang maka peran pasangan
karena ada pasangan di samping kita yang selalu setia menemani dan menjadi
tempat berbagi baik suka dan duka. Sudah menjadi kodrat alam bahwa dua
orang manusia yang jenis kelaminnya berlainan mempunyai daya tarik satu
dan lain untuk hidup bersama dalam suatu lembaga yang disebut perkawinan
(M. Ridwan Indra, 1994: 1). Dalam perintah agama pun memerintahkan
kepada manusia jika sudah tiba masanya agar segera berumah tangga.
Terwujudnya rumah tanggga yang syah (Islam-pen) setelah akad nikah atau
1
“Keluarga adalah mereka yang mempunyai hubungan darah sampai derajat
tidak semuanya berjalan seperti dengan apa yang diharapkan, jika ada
seperti dengan cara kekerasan. Kadang kala dalam suatu rumah tangga, suami
Tindakan kekerasan terhadap istri dalam rumah tangga berupa kekerasan fisik
adalah setiap perbuatan yang menyebabkan rasa sakit, cedera, luka atau cacat
pada tubuh, dan atau menyebabkan kematian (Fathul Djannah, et. Al., 2003:
15).
2
b. Orang-orang yang mempunyai hubungan keluarga dengan
a. Kekerasan fisik;
b. Kekerasan psikis;
dalam rumah tangga, akan tetapi kekerasan dalam rumah tangga tersebut
masih saja terjadi di masyarakat. Jumlah yang sebenarnya terjadi bisa saja
lebih banyak karena kasus kekerasan dalam rumah tangga dianggap menjadi
tersebut.
rumah tangga yang melibatkan subyek yaitu suami sebagai pelaku dan istri
3
terhadap suami, namun kekerasan rumah dalam rumah tangga terhadap istri
lebih dominan jumlahnya, hal itu terjadi karena posisi laki-laki yang lebih
rumah tangga (Budi Irawanto, 2000: 103). Hal itu mengakibatkan saat ini
kekerasan dalam rumah tangga maka yang menjadi sorotan adalah kekerasan
apa yang terurai diatas, Penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul:
4
1.3 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka
variabelnya. Oleh sebab itu, penulis membatasi diri hanya berkaitan dengan
sebagai berikut :
5
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-perundangan dan
dan tujuan yang ingin di capai maka diharapkan penelitian ini dapat
1. Manfaat Teoritis
pada umumnya ilmu Hukum Pidana tentang penegakan hukum tindak pidana
2. Manfaat Praktis
tangga.
BAB I : PENDAHULUAN
skripsi.
6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
BAB V : PENUTUP
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tangga ?
sebagai berikut :
kekerasan dalam rumah tangga baik secara fisik maupun psikis agar lebih
8
dari penyelenggaraan pemulihannya hingga pendampigan hukum. Fasilitas
yang diberikan oleh lembaga pemulihan korban yaitu ruang pelayanan khusus
di jajaran kepolisian, tenaga yang ahli dan profesional, pusat pelayanan dan
rumah aman, serta sarana prasarana lain yang diperlukan untuk pemulihan
korban.
lakukan serta dedikasi tinggi dalam hal ini oleh pengadilan negeri kabupaten
lebih dihargai dan lebih disayangi, baik kehidupan pribadi pada khususnya
hukum tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga secara litigasi dan non
litigasi.
9
Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Prasetyo Yurishtianto. Dengan
rumusan masalah :
tangga (KDRT) ?
sebagai berikut :
sepanjang didukung dengan satu alat bukti lain yang sah menurut undang-
undang. Dalam kasus yang diteliti oleh Penulis, pada proses pembuktiannya
keterangan terdakwa dan alat bukti surat yaitu Visum Et Repertum untuk
10
keterangan saksi, keterangan terdakwa dan dihubungkan dengan bukti surat
Visum Et Repertum.
yang diberikan harus mengenai peristiwa pidana yang saksi dengar, lihat dan
yang sah. Hakim yang menilai dan menentukan kesesuaian antara alat bukti
yang satu dengan alat bukti yang lain. Hakim dalam mempergunakan
11
penelitian yang sedang dilakukan lebih memfokuskan kepada penegakan
hukum tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga secara litigasi dan non
litigasi.
Mrs?
sebagai berikut :
12
Tangga yang mengatur tentang ketentuan pidana kekerasan dalam rumah
dalam rumah tangga dalam hal ini suami terhadap istrinya. Maka terdakwa
bulan dan membayar biaya berkara sebesar 2000- (dua ribuh rupiah).
dan meringankan. Dan tidak ada alasan pembenar dan alasan pemaaf
hukum pidana materil terhadap kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang
dilakukan oleh suami terhadap istri dan pertimbangan Hukum Hakim dalam
13
No.17/Pid.Sus/2015/Pn. Mrs. Sementara penelitian yang sedang dilakukan
disebabkan oleh perilaku kriminal. Hal ini paling baik dilakukan ketika para
untuk melakukan hal ini. Hal ini dapat menyebabkan transformasi hubungan
yang sangat mendasar, yaitu pertama, tindak pidana dipandang sebagai suatu
14
konflik/pertentangan antara individu-individu yang mengakibatkan kerugian
kepada para korban, masyarakat, dan para pelaku tindak pidana itu sendiri;
konflik itu; ketiga, proses tersebut harus menunjang partisipasi aktif oleh para
Pendekatan ini populer disebut sebagai “non state justice system” di mana
peran Negara dalam penyelesaian perkara pidana menjadi kecil atau bahkan
6 Mei 2019)
15
(https://m.hukumonline.com/berita/baca/hol6140/sistem-peradilan-pidana-seb
kriminal.
16
2.3 Landasan Konseptual
yang terdiri dari suami-isteri, atau suami-isteri dan anaknya, atau ayah dan
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami istri, atau suami
istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau
keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan
derajat ketiga.
17
c. orang yang bekerja membantu rumah tangga dan menetap dalam
keadaan seseorang menjadi pingsan atau tidak berdaya. Hal ini berarti
dapat berupa fisik maupun non fisik (Moerti Hadiati Soeroso, 2012: 58).
18
b. Perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera
September 2018)
terhadap harta benda atau fisik atau kematian (Romli Atmasasmita, 1992:
55). Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian kekerasan yang
diberikan oleh Yesmil Anwar dalam bukunya yang berjudul “Saat Menuai
bertentangan dengan kemauan orang lain, dan yang berakibat atau berakibat
pembinasaan, atau kerugian pada orang lain, atau harta benda, atau hilangnya
19
bahwa :“Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap
tangga”.
keluarga oleh sesama anggota keluarga (anak/ menantu, ibu/ istri, dan ayah/
mana semua pihak yang bersengketa saling berhadapan satu sama lain untuk
David Reitzel “there is a long wait for litigants to get trial”, jangankan untuk
satu instansi peradilan saja, harus antri menunggu (Yahya Harahap, 2009:
233).
20
Prosedur penyelesaian perkara yang dilaksanakan di pengadilan
dengan sistem peradilan pidana yang berlaku dan ketentuan pasal yang
Tangga.
pidana/677-penegakan-hukum-kejahatan-kekerasan-dalam-rumah-tangga.htm l,
1999 Tentang Arbitrase dan ADR, yang berbunyi sebagai berikut: “Alternatif
penilaian ahli.”
21
ADR pada umumnya digunakan di lingkungan kasus-kasus perdata,
pidana pada dasarnya tidak dapat diselesaikan diluar pengadilan. Akan tetapi
hanya ada dalam sengketa perdata, namun dalam praktek sering juga kasus
mana berbunyi:
hukum.
keadilan.
22
4. Tidak disentuh lagi oleh tindakan hukum lain yang kontraproduktif
tidak ada landasan hukum formalnya, sehingga sering terjadi suatu kasus
bahwa perbedaan antara hukum pidana dan perdata tidak begitu besar dan
23
terjebak dalam lingkaran kekerasan. Mereka juga dihantui oleh perceraian
dan sanksi pidana yang mungkin akan dijatuhkan kepada pasangan mereka.
kepada pelaku pun tidak jarang malah membuat dendam antara keduanya.
mampu menjadi solusi bagi para korban kekerasan. UU PKDRT ini dinilai
oleh beberapa pihak masih memiliki celah. Selain itu, sistem peradilan pidana
Nawawi Arief, 2008: 1) Dasar dari konsep ini diambil dari restorative justice
24
peradilan pidana. (Ludfi, et. Al., 2018: 22) Konsekuensi makin diterapkan
bahwa perbedaan antara hukum pidana dan perdata tidak begitu besar dan
Indonesia karena:
publik. Hal ini sesuai dengan sifat dasar mediasi yang wajib
korban KDRT.
25
5. Memberikan kesempatan kepada korban untuk didengar dalam
a. informal mediation
c. victim-offender mediation
26
f. Family and community group conferences (sfm.jura.uni-
maret 2019)
justice personnel) dalam tugas normalnya, yaitu dapat dilakukan oleh JPU
27
dalam bentuk yang disesuaikan dengan struktur masyarakat
4. Model ini ada yang diterapkan untuk semua tipe pelaku tindak
pidana; ada yang khusus untuk anak, ada yang untuk tipe
28
2. Program ini tidak berhubungan dengan rekonsiliasi antara para
materiil.
ganti rugi/kompensasi.
kesusahan/persoalan berikutnya.
29
2.3.5 Perbedaan mendasar restorative justice dengan peradilan menurut
KUHAP
30
2.4 Kerangka Berfikir
JUDUL PENELITIAN
RUMUSAN PERMASALAHAN
Penegakan hukum tindak
1. Bagaimanakah
pidana KDRT secara litigasi dan
penegakan hukum
non litigasi
tindak pidana
kekerasan dalam
rumah tangga secara
litigasi ?
TUJUAN PENELITIAN
2. Bagaimanakah
Untuk mengetahui, menganalisa penegakan hukum
dan menilai apakah penegakan tindak pidana
hukum tindak pidana kdrt kekerasan dalam
secara litigasi dan non litigasi rumah tangga secara
sudah dilakukan sesuai dengan non litigasi ?
peraturan perundang-
perundangan.
DATA
1. Undang-undang dan
METODE peraturan-peraturan mengenai
tindak pidana KDRT
Berisi metode penelitian yang
dilakukan, ada 6 tahapan 2. Hasil wawancara dengan
penyidik dan hakim
OUTCOME PARAMETER
OUTPUT
Naskah Penyelesaian perkara KDRT
Skripsi secara litigasi dan non litigasi
Publikasi
31
BAB III
METODE PENELITIAN
bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier dan bahan non hukum antara
32
a) Bahan Hukum Primer
Tangga
33
c) Bahan Hukum Tersier
meliputi:
2) Kamus Hukum
penelitian ini.
34
3.4 Tahapan Penelitian
a. Tahap Pendahuluan
b. Tahap Pelaksanaan
klarifikasi dengan infoman yaitu penyidik dari unit PPA Satuan Reskrim
dengan KDRT di Kota Magelang. Serta bahan hukum yang peneliti akan
tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga secara litigasi dan non litigasi.
c. Tahap Akhir
kesimpulan.
35
3.5 Metode Pendekatan
regulasi yang bersangkutan dengan isu hukum yang sedang di tangani dan
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
rumah tangga.
berupa keterangan saksi korban dan alat bukti surat berupa Visum Et
61
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam perkara KDRT tersebut yaitu
Dalam Rumah Tangga dan dakwaan subsidair Pasal 351 ayat (1)
KUHP.
prosedur penegakan hukum tindak pidana KDRT secara litigasi, hal ini
62
KUHAP, sementara itu hukum acara KUHAP dengan konsep
dengan kata lain tidak ada landasan formalnya, akan tetapi dalam
penegakan hukum tindak pidana KDRT secara non litigasi, hal ini
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis uraikan dalam penelitian skripsi ini
63
dalam rumah tangga untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan
64
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku.
65
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Pers
Cetakan Keempatbelas, Jakarta, 2012.
UNODC, Handbook on Restorative Justice Programmes, Criminal Justice
Handbook Series, Vienna: UN New York, 2006.
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta,
2009.
Yesmil Anwar, Saat Menuai Kejahatan, Refika Aditama, Bandung, 2009.
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Sinar Harapan,
Jakarta, 1985
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Cetakan Ketiga, Jakarta,
2011.
B. Jurnal.
66
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2006 Tentang Penyelenggaraan dan
Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga
D. Website.
Burt Galaway dan Joe Hudson, Criminal Justice, Restitution and Reconciliation
(Criminal Justice) Penggantian Kerugian dan Perdamaian). Monsey, NY:
Criminal Justice Press, 1990. diakses dari website
http://www.restorativejustice.org pada 8 Mei 2019
http://evacentre.blogspot.com/2009/11/restorative-justice.html
https://m.hukumonline.com/berita/baca/hol6140/sistem-peradilan-pidana-sebaikny
a-terapkan-irestorative-justicei-
https://core.ac.uk/download/pdf/77629879.pdf
67