SKRIPSI
Oleh:
FIKRY ABDULLATIF
NPM. 5116500077
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2020
PENEGAKAN HUKUM PEREDARAN ROKOK ILEGAL
TANPA CUKAI DI WILAYAH HUKUM KANTOR
PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI
(KPPBC) TIPE MADYA PABEAN C KOTA TEGAL
SKRIPSI
Oleh :
FIKRY ABDULLATIF
NPM 5116500077
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
2020
i
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
PERSEMBAHAN
viii
MOTTO
Qs. Ar-Ra’d : 11
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Dengan skripsi
Pancasakti Tegal dengan Program Studi Ilmu Hukum. Shalawat serta salam
Penyusunan skripsi ini selain atas berkat dan rahmat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak yang kepadanya
patut diucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
2. Dr. Achmad Irwan Hamzani, S.HI., M.Ag (Dekan Fakultas Hukum UPS Tegal)
3. Kanti Rahayu, S.H., M.H (Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Hukum)
4. Dr. Sanusi, S.H., M.H (Wakil Dekan II Bidang Administrasi Fakultas Hukum)
Fakultas Hukum)
6. Tiyas Vika Widyastuti, S.H., M.H (Sekretaris Program Studi Fakultas Hukum)
7. Dr. Fajar Ari Sadewo, S.H., M.H. dan Kus Rizkianto, S.H., M.H yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan pada penulis selama tiga tahun sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi Strata 1. Semoga bapak dan ibu dosen
x
Fakultas Hukum selalu mendapatkan kebaikan dari Allah Subhanahu Wa
10. Orang Tua, serta saudara-saudara penulis yang selalu memberikan semangat
11. Kekasih tercinta Elok Solecha yang selalu mensupport dan menemani penulis
12. Segenap teman-teman penulis, Adjie, Alvin, Bagas, Rizal , Dhany, Ambi, M.
teman-teman KKN Kejene, dan Ibu Sri Adi Nurhayati (ibu dosen
penulis baik dalam bentuk dukungan dan doa selama penyusunan skripsi
yang pada kesempatan ini penulis mohon maaf tidak dapat sebutkan satu-
persatu.
Bapak/Ibu serta rekan-rekan dengan balasan lebih baik dari apa yang telah
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin.
Fikry Abdullatif
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................... vi
MOTTO .............................................................................................................. ix
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................................6
E. Tinjauan Pustaka............................................................................................................ 7
F. Metode Penelitian......................................................................................................................9
xii
2. Unsur-Unsur Tindak Pidana ..................................................................... 14
B. TinjauanUmumTentang Cukai...................................................................................... 23
1. Pengertian Cukai...................................................................................... 23
4. Pengertian Cukai Hasil Tembakau dan Tarif Cukai Hasil Tembakau ........ 25
A. Pengaturan Hukum Terhadap Tindak Pidana Peredaran Rokok Ilegal Tanpa Cukai
Berdasarkan Undang – Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tentang Cukai.............................................. 46
B. Upaya Penegakan Hukum Peredaran Rokok Ilegal Tanpa Cukaidi Wilayah Hukum
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal.50
A. Simpulan ........................................................................................................................ 61
B. Saran ............................................................................................................................................62
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
bidang ekonomi dalam hal ini bidang barang dan jasa. Berkembangnya pola
salah satu tindak pidana yang marak terjadi di Indonesia adalah tindak
pidana peredaran barang ilegal . Persaingan yang ketat antar pelaku usaha
terlebih khusus dalam hal ini adalah pajak cukai. Lalu diatur pula pada Pasal
1
2
tertentu yang sudah ditetapkan dan terdapat pada Pasal 4 ayat 1 Undang-
etil alkohol;
tertentu terkena cukai. Dalam Pasal 2 ayat (1) huruf A-D Undang-Undang
lingkungan hidup;
masyarakat.
3
Salah satu jenis barang yang kena cukai di Indonesia adalah produk
permintaan yang tinggi akan produksi rokok oleh masyarakat dan tingginya
rokok. Mereka mengedarkan atau menjual rokok tanpa pita cukai. Hal ini
barang yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Oleh karena
hal itu, Kota Tegal merupakan tempat yang cukup strategis bagi para
pengedar barang ilegal terlebih khusus bagi peredaran rokok tanpa cukai
1
(http://scholar.unand.ac.id/44540/2/Bab%20I.pdf.) Diakses 5 April 2020
4
Tegal harus menjadi perhatian yang serius, karena banyak sekali tangkapan
hasil temuan oleh Petugas Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bea dan Cukai di
wilayah ini. Dalam kurun waktu 2016-2017 baik melalui kegiatan operasi
pasar, patroli darat, maupun pencegahan barang kiriman pos yang telah
beberapa barang ilegal tanpa cukai lain dengan keseluruhan nilai barang
penindakan selama periode Juli 2018 hingga April 2019 dimana jumlah
karena tindak pidana peredaran rokok ilegal tanpa cukai ini sangatlah besar
dan sangat merugikan negara. Hal tersebut harus mendapat perhatian dari
aparat penegak hukum di wilayah Kota Tegal. Oleh karena itu, upaya
2
(http://wartabahari.com/6836/bea-cukai-tegal-musnahkan-barang-illegal). Diakses 5
April 2020.
3
(https://www.gatra.com/detail/news/459942). Diakses 5 April 2020
5
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C
Kota Tegal.”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
untuk:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
E. Tinjauan Pustaka
penelitian ini:
hal ini penyelundupan rokok dan minuman keras yang ada di Selat
4
Annisa Dwi Khairani, Penegakan Hukum Terhadap Penyelundupan Rokok dan
Minuman Keras Oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bea Cukai Selat Panjang Berdasarkan
Undang-Undang No.39 Tahun 2007 Tentang Cukai, JOM, Vol. 4, Nomor 2, Oktober, 2017, hlm.
2.
8
5
M. Farid Ananda, Analisis Strategi Pencegahan Kejahatan Situasional Dalam Kasus
Penyelundupan Barang di Pelabuhan Tanjung Priok, Depok : Universitas Indonesia, 2012, hlm. 1.
6
Eva Syahfitri Nasution, Pertanggungjawaban Pidana Pelaku Tindak Pidana
Penyelundupan di Indonesia, Jurnal Mercatoria, Vol. 8, Nomor 1, Juni, 2015, hlm. 1.
9
peredaran rokok ilegal tanpa cukai yang ada di Kota Tegal. Serta dari
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
secara langsung.
2. Pendekatan Penelitian
7
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 2007, hlm. 27.
10
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data data primer
dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil
penelitian9.
secara langsung dengan petugas Bea dan Cukai Kota Tegal. Dalam
keterangan yang lebih pasti mengenai kasus tindak pidana yang terjadi
8
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung: Citra Aditya Bakti,
2004, hlm. 134.
9
Mukti Fajar, Dualisme Penelitian Hukum-Normatif dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2015, hlm. 156.
11
lain.
G. Sistematika Penulisan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal”
Bab I Pendahuluan, pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang,
10
Ibid.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabeta, 2002, hlm. 29.
12
Bab II Tinjauan Konseptual, pada bab ini berisi tentang teori dan peraturan
Bab III Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam hal ini akan diuraikan
Bab IV Penutup, berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan
TINJAUAN KONSEPTUAL
12
Tri Andrisman, Hukum Pidana, Bandar Lampung : Universitas Lampung, 2007, Hlm.
81.
13
Ibid.
14
Ibid.
13
14
dapat dihukum15.
memiliki unsur dan dua sifat yang berkaitan, unsur-unsur yang dapat
dihatinya.
umum17.
15
Ibid.
16
Moeljatno, Azas-Azas Hukum Pidana, Jakarta : Rineka Cipta, 1993, Hlm. 69.
17
Ibid., Tri Andrisman, hlm. 82.
15
kedua ini.
18
Andi Zainal Abidin, Op.Cit., hlm. 175.
16
rujukan, yaitu:19
Negara.
19
Sofjan Sastrawidjaja, Hukum Pidana 1, Bandung: CV Armico , 1991, hlm. 151.
17
undang.
masyarakat.
20
Amir Ilyas, Op. Cit., hlm. 53.
18
sebagai berikut:
21
Teguh Prastyo, Hukum Pidana Materiil, Jilid II, Jogjakarta : Kurnia Kalam, 2005, hlm.
135.
22
Ibid.
19
compul siva. Daya paksa relatif ini dibagi dua lagi, yaitu
23
Amir Ilyas, Op. Cit., hlm. 58.
24
Ibid., hlm. 60.
25
Moeljatno, Op. Cit., hlm. 58.
20
tekanan batin dari luar itu, untuk dapat dikatakan ada daya
tersebut:
orang lain;
26
Amir Ilyas, Op. Cit., hlm. 67.
27
Ibid.
28
Ibid., Hazewinkel-Suringa, hlm. 69.
22
dan patut”29.
KUHP menyatakan:
29
Teguh Prasetyo, Op., Cit. hlm. 150.
23
1. Pengertian Cukai
kepada orang lain dalam hal ini adalah pemakai atau konsumen. Cara
membedakan pita cukai asli dan pita cukai palsu yaitu dapat dilihat
dengan mata telanjang dari kertas cukainya, ada tanda serat atau
dengan pengawasan lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah
cukai yang terutang atas barang kena cukai31. Pita cukai berupa
Pita cukai digunakan oleh wajib cukai sebagai tanda pelunasan cukai
30
Juli Anglaina, Skripsi Pengawasan Terhadap Peredaran Rokok Iegal Dan Pita Cukai
Palsu Di Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung : Fakultas Hukum Universitas Lampung, 2019,
hlm. 8.
31
Ibid., hlm. 9.
25
yang terutang. Pita cukai diperoleh oleh wajib cukai di Kantor Bea
dan Cukai, pada dasarnya pelunasan cukai atas barang kena cukai
hak-hak Negara yang melekat pada barang kena cukai, dalam hal ini
Tembakau
Tangan Filter, sigaret Putih Tangan, Sigaret Putih Tangan Filter 33,
34
Ibid, Juli Anglaina, hlm. 12.
35
Ibid, hlm. 13.
27
filter, Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau rokok kretek tanpa filter,
dan Sigaret Putih Mesin (SPM) atau rokok putih, sedangkan produksi
tahun.
adalah kenaikan tarif cukai. Tarif cukai rokok sendiri dari tahun 2012
36
Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 179/PMK.011/2012
37
Ibid.
28
cukai, oleh sebab itu banyak pabrik rokok maupun pengusaha kecil
38
Ibid., Juli Anglaina, hlm. 13.
39
Barda Nawawi Arief, kumpulan Hasil Seminar Hukum Nasional I s.d. VIII dan
Konvensi Hukum Nasional 2008, Semarang: Pustaka Magister, 2009, hlm. 36.
29
pertama, aturan hukum yang akan ditegakkan benar dan adil yang
40
Bagir Manan, Menegakkan Hukum Suatu Pencarian, Jakarta: Asosiasi Advokat
Indonesia, 2009, hlm. 57.
30
materiil.
Penegakan hukum dapat ditinjau dari dua sudut yaitu dari sudut
41
Barda Nawawi Arief, Op.Cit., hlm. 60.
42
ttp://jimly.com/makalah/namafile/56/Penegakan_Hukum.pdf . Diakses pada tanggal 5
Mei 2020 pukul 09.15.
31
penataan hukum. Oleh sebab itu barangkali lebih tepat jika dipakai
43
Ibid., Jimly Assiddiqie, hlm. 2.
44
Andi Hamzah, Asas-Asas Penting dalam Hukum Acara Pidana, Surabaya: FH
Universitas Surabaya Forum 2004 dan Aspenhupiki, 2005, hlm. 2.
32
terbagi dalam arti sempit dan luas45. Dalam arti luas, penegakan
hukum bukan hanya berdasar pada aturan tertulis namun juga pada
dalam arti formil yang sempit maupun dalam arti materil yang luas,
45
Ibid., Jimly Assiddiqie, hlm. 2.
46
Hans Kelsen, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, terj.Muttaqien, Raisul,
Bandung: Nusa Media, 2011, hlm. 89.
33
yang baik47.
47
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 5.
48
http://digilib.unila.ac.id/7107/14/BAB%20II.pdf. Diakses 16 Mei 2020.
34
masyarakat49.
49
Ibid., hlm. 29.
35
berbagai hal, antara lain ; kondisi sosial, politik dan ekonomi serta
50
Ibid.
51
Ibid., hlm. 30.
52
Ibid.
36
Indonesia adalah:
53
Ibid., hlm. 31.
54
Momo Kelana, Op.cit., hlm. 31.
37
pada masyarakat.
perundangundangan;
asasi manusia;
yang berwenang;
serta
perundang-undangan.
dan cukai;
55
(http://digilib.unla.ac.id/7107/14/BAB%20II.pdf). Diakses 16 Mei 2020.
40
undangan56.
56
Ibid., hlm. 34.
41
dan cukai57.
dan tersangkanya58.
57
Ibid., hlm. 35.
58
Ibid.
42
1. Faktor Hukum
menerapkan undang-undang60.
59
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 5.
60
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 17-18.
43
4. Faktor Masyarakat
5. Faktor Kebudayaan
61
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 34.
62
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 37.
63
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 56.
44
(keahlakan),
(inovetisme).
64
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 60.
65
Soerjono Soekanto, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2007, hlm. 65.
45
66
Ibid., Soerjono Soekanto, hlm. 60.
BAB III
Tentang Cukai
Tahun 1995 tentang Cukai telah diatur pemidanaan bagi para pelaku tindak
1. Pasal 50 (Tanpa izin melakukan usaha), “Setiap orang yang tanpa izin
penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan pidana
denda paling sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai
46
47
singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan pidana denda paling
sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang
seharusnya dibayar”.
dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai atau
singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan pidana denda paling
sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang
seharusnya dibayar”.
tahun dan paling lama 5 tahun dan pidana denda paling sedikit 2 kali
nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai cukai yang seharusnya
dibayar”.
tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 75.000.000,00 dan paling
penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan pidana
denda paling sedikit 2 kali nilai cukai dan paling banyak 10 kali nilai
9. Pasal 58A
(1) Setiap orang yang secara tidak sah mengakses system elektronik
yang berkaitan dengan pelayanan dan pengawasan dibidang
cukai dipidana dengan penjara paling singkat 1 tahun dan paling
lama 5 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 50.000.000,00
dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00.
(2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
mengakibatkan tidak terpenuhinya pungutan negara berdasarkan
undang-undang ini dipidana penjara paling sedikit 2 tahun dan
paling lama 10 tahun dan pidana paling sedikit Rp.
1.000.000.000,00 dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,00.
10. Pasal 62 (Rampasan Barang Kena Cukai dan barang lain yang
penjara dan pidana denda yang merupakan sanksi pidana yang bersifat
penjara terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan sanksi pidana denda
ganda yang cukup berat, yaitu penerapan sanksi pidana penjara di satu sisi
Hukum Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai (KPPBC) Tipe
barang yang dimasukkan dari luar daerah pabean atau dari dalam daerah
cukai dan atau pungutan negara lainnya sampai barang tersebut dikeluarkan
untuk tujuan impor maupun ekspor67. Oleh karena hal tersebut maka cukup
Berikut ini data yang bersumber dari bagian Penindakan dan Penyidikan
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kota Tegal:
Tabel I.
Data Hasil Temuan Rokok Ilegal Tanpa Cukai yang Ditangani Oleh
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya
Pabean C Kota Taegal Tahun 2016 s/d April 2019
Sumber : Data olahan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Tipe Madya Pabean C Tegal
Dari data di atas dapat dilihat kasus peredaran rokok ilegal tanpa cukai
di wilayah Kota Tegal yang ditangani oleh Petugas Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Kota Tegal terbilang sangat tinggi dan
67
Wawancara dengan Bapak Wahid Sandi, Kepala Sub Bagian Umum Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020.
52
operasi pasar, patroli darat, maupun pencegahan barang kiriman pos yang
1.254 botol minuman mengandung etil alcohol, 45.410 gram tembakau iris
illegal, serta beberapa barang lain dengan keseluruhan nilai barang ditaksir
penindakan selama periode Juli 2018 hingga April 2019 dimana jumlah
4.180.352 batang beserta hasil temuan lain dengan perkiraan nilai total
paling dominan terjadinya dalam tindak pidana peredaran rokok ilegal tanpa
cukai, karna rokok ilegal tanpa cukai ini lebih murah dibandingkan rokok
bercukai, serta keuntungan dari para penyalur sangat besar dalam hasil
penjualan rokok tersebut, dibanding kan menjual rokok legal yang sudah
68
http://wartabahari.com/6836/bea-cukai-tegal-musnahkan-barang-illegal. Diakses 5 April
2020.
69
Wawancara dengan Bapak Ardiyanto, Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020.
70
Wawancara dengan Bapak Wahid Sandi, Kepala Sub Bagian Umum Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020.
53
dan menanggulangi kasus peredaran rokok ilegal tanpa cukai oleh Petugas
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Bea dan Cukai Kota Tegal. Upaya-upaya
Cukai.
71
Ibid.
54
penindakan pun turut dilakukan oleh Petugas Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Bea dan Cukai Kota Tegal demi menekan kasus terjadinya tindak pidana
a. Melakukan Penangkapan
karena:73
yang dalam hal ini pihak dari Bea dan Cukai tidak
72
Wawancara dengan Bapak Ardiyanto, Seksi Penindakan dan Penyidikan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020.
73
Irwandi Syahputra, Op.Cit., hlm. 8.
55
tersebut.
b. Operasi Pasar
dan Cukai (KPPBC) Kota Tegal, operasi pasar selama priode 2016
Enceran Hasil Tembakau (HJE HT) dari Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai74.
(2) Dilelang
(3) Dimusnahkan
Dalam rokok ilegal tanpa cukai jenis rokok kawasan bebas dan rokok
polos, maka karna rokok tersebut sudah mutlak tidak boleh diedarkan
d. Pemusnahan
74
Wawancara dengan Bapak Wahid Sandi, Kepala Sub Bagian Umum Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020.
75
Wawancara dengan Bapak Wahid Sandi, Kepala Sub Bagian Umum Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kota Tegal, Pada
Jumat, 24 Juli 2020
76
Ibid.
57
Tabel II.
Hasil Penyitaan Rokok Ilegal Tanpa Cukai yang Ditangani Oleh
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe
Madya Pabean C Kota Tegal Tahun 2016 s/d April 2019
Sumber : Data olahan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
(KPPBC) Tipe Madya Pabean C Tegal
sekali perkara masuk maka tidak ada peluang perkara dihentikan kecuali
oleh alasan yuridis dan faktual dimana tidak cukup alasan untuk
diteruskan77.
Penegakan hukum yang dilakukan oleh petugas Bea dan Cukai Kota
peredaran rokok ilegal, namun sampai saat ini belum ada pelaku-pelaku
ilegal tanpa cukai untuk para pelaku dan bahkan pedagang-pedagang rokok
atau menyediakan untuk dijual barang kena cukai yang tidak dikemas untuk
penjual enceran atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda
pelunasan cukai lainnya dan bagi setiap orang yang menimbun, menyimpan,
cukai yang diketahuinya atau patut harus diduganya berasal dari tindak
paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan pidana
denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak 10 (sepuluh)
Yang dimaksud setiap orang disini adalah setiap orang pribadi atau
unsur delik yang harus dipenuhi terhadap peredaran rokok ilegal tanpa
78
Kajian Kajian Pasal 54 dan Pasal 56 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Tenang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 Tentang Cukai.
59
(3) Unsur “barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjual enceran
atau tidak dilekati pita cukai atau tidak dibubuhi tanda pelunasan
tindak peredaran rokok ilegal tanpa cukai pastilah memiliki suatu hambatan,
Negeri Sipil (PPNS) Bea dan Cukai Kota Tegal dalam menangani kasus
akhirnya suatu hasil yang didapat dari hal tersebut adalah untuk
peredaran rokok ilegal tanpa cukai di Kota Tegal menurut penulis sudah
dapat menjerat para pelaku dan menimbulkan efek jera sehingga dapat
menjadikan orang yang ingin mengedarkan rokok ilegal menjadi takut untuk
PENUTUP
A. Simpulan
52, Pasal 53, Pasal 54, Pasal 55, Pasal 56, Pasal 57, Pasal 58, Pasal
61
62
B. Saran
ilegal tanpa cukai lebih luas sehingga dapat bekerja lebih efektif
Buku:
Bohari, Pengantar Hukum Pajak, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Kelsen, Hans, Teori Umum Tentang Hukum dan Negara, terj.Muttaqien, Raisul,
Bandung: Nusa Media, 2011.
Prastyo, T., Hukum Pidana Materiil, Jilid II. Jogjakarta: Kurnia Kalam, 2005.
Jurnal:
63
Khairani, A. D., Penegakan Hukum Terhadap Penyelundupan Rokok dan
Minuman Keras Oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bea Cukai Selat
Panjang Berdasarkan Undang-Undang No.39 Tahun 2007 Tentang Cukai.
JOM, Vol 4, Oktober, 2017.
Skripsi:
Anglaina, J., Skripsi Pengawasan Terhadap Peredaran Rokok Iegal Dan Pita
Cukai Palsu Di Kota Bandar Lampung, Bandar Lampung: Fakultas
Hukum Universitas Lampung, 2019.
Website:
Wartabahari, http://wartabahari.com/6836/bea-cukai-tegal-musnahkan-barang-
illegal. Diakses 5 April 2020.
Undang-Undang:
64