Anda di halaman 1dari 13

Modul 7

EKONOMI MANAJERIAL

Materi Pembahasan
Teori dan Estimasi Biaya

Oleh :
Syafril Yurisno,SE.,MM.

Program Kelas Karyawan Fakultas Ekonomi


2009
BIAYA DAN ESTIMASI BIAYA

Konsep Biaya

Biaya relevan adalah setiap biaya yang secara aktual akan mempengaruhi sebuah
situasi keputusan tertentu dan karena itu harus dipertimbangkan dalam proses
keputusan.
Biaya Kesempatan
Nilai sebuah sumber daya dalam penggunaan alternatif terbaik.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dimana terdapat pembayaran kas.
Biaya implicit adalah biaya non kas yang diukur dalam konsep biaya kesempatan.

Biaya incremental adalah biaya yang bervariasi di antara alternatif-alternatif dalam


sebuah keputusan dan karena itu relevan terhadap keputusan tersebut.

Biaya hangus adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh sebuah keputusan tertentu
dan karena itu tidak relevan dengan keputusan tersebut.

Fungsi biaya jangka pendek adalah fungsi biaya operasi yang dibatasi oleh investasi
sebelumnya dan komitmen beberapa periode lainnya.

Fungsi biaya jangka panjang adalah fungsi biaya perencanaan yang tidak dibatasi
oleh keputusan sebelumnya.

Jangka pendek adalah periode selama mana beberapa masukan dari sebuah
perusahaan adalah tetap.

Jangka panjang adalah periode dengan panjang yang cukup sehingga sebuah
perusahaan dapat mengubah semua faktor produksi tanpa batasan.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak bervariasi dalam kaitannya dengan keluaran.

Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi dengan perubahan dalam keluaran.

Skala ekonomi adalah keuntungan produksi atau pemasaran yang mengarah pada
penurunan dalam biaya rata-rata jangka panjang.
Elastisitas biaya adalah ukuran yang menunjukkan persentase perubahan dalam
biaya total yang diasosiasikan dengan perubahan 1 persen dalam keluaran.

Kapasitas adalah tingkat keluaran dimana biaya rata-rata jangka pendek


diminimumkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
Skala efisien minimum adalah tingkat keluaran dimana biaya rata-rata jangka
panjang diminimumkan pertama kali.

Biaya dapat digolongkan dua jenis yaitu :


Biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah pembayaran tunai untuk sumber daya yang dibeli di pasar
sumber daya : upah, sewa, bunga asuransi, pajak dan sejenisnya.
Biaya implicit merupakan opportunity cost dari penggunaan sumber daya milik
perusahaan sendiri, penggunaan dana perusahaan, atau waktu dari pemilik
perusahaan.
Seperti biaya eksplisit, biaya implicit juga merupakan opportunity cost, tetapi tidak
sama dengan biaya eksplisit, biaya implicit tidak memerlukan pembayaran tunai dan
tidak ada masukan dalam laporan akuntansi perusahaan.
Contoh : Wanda seorang insinyur penerbangan menerima upah $ 40.000 pertahun
karena bekerja di Skyhigh Aircraft. Wanda memutuskan untuk tidak bekerja pada
perusahaan itu lagi, dia mendirikan satu perusahaan yang memproduksi roda
pesawat, untuk membeli peralatan dan mesin, Wanda menarik tabungannya $
20.000 dari Bank, yang mendapatkan bunga sebesar $ 1.000 per tahun. Dia
mempekerjakan seorang Asisten dan mulai memproduksi roda digarasinya. Tempat
tersebut biasanya disewakan seharga $ 100 per bulan.

LAPORAN AKUNTANSI PERUSAHAAN MILI WANDA


Penerimaan Total $ 95.000
Dikurangi biaya eksplisit :
Gaji Asisten - 21.000
Bahan dan peralatan -20.000
Sama dengan laba akuntansi $. 54.000

Dikurangi Biaya implisit :


Gaji Wanda yang hilang - 40.000
Bunga tabungan yang hilang - 1.000
Sewa Garasi yang hilang - 1.200
Sama dengan laba ekonomi $ 11.800
Dari laporan akuntansi perusahaan milik Wanda dapat dilihat bahwa laba
kuntansi sama dengan penerimaan total dikurangi biaya eksplisit. Ini merupakan laba
yang digunakan oleh akuntan untuk menentukan pendapatan kena pajak dari
perusahaan.
Laba akuntansi mengabaikan opportunity cost dari sumber daya milik Wanda
sendiri yang digunakan perusahaan.
Pertama : Adalah opportunity cost dari waktunya Wanda telah meninggalkan
pekerjaan dengan gaji $ 40.000 per tahun.
Kedua : Adalah bunga yang dikorbankan karena harus mendanai usaha $ 1000,
dan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
Ketiga : Dengan menggunakan garansinya untuk tempat usaha, Wanda
kehilangan pendapatan sewa sebesar $ 1200 pertahun.
Jadi, gaji yang hilang, bunga, dan pendapatan sewa adalah biaya implicit. Meskipun
Wanda tidak melakukan pembayaran eksplisit untuk sumber daya tersebut, dia tidak
lagi menerima pendapatan dari alternatif terbaik dari sumber dayanya. Laba ekonomi
sama dengan penerimaan total perusahaan dikurangi biaya eksplisit dan implicit.
Laba ekonomi memperhitungkan opportunity cost dari semua sumber daya yang
digunakan dalam produksi. Dari laporan akuntansi dapat dilihat, laba akuntansi
sebesar $ 54.000 dikurangi biaya implicit total $ 42.000,- per tahun ? Biaya eksplisit
akan naik sebesar $ 40.000,- dan biaya implicit turun sebesar $ 40.000,- dan laba
akuntansi akan turun sebesar $ 40.000. laba ekonomi tidak akan berubah, karena
telah menggambarkan baik biaya implicit maupun eksplisit.
Laba normal adalah laba akuntansi yang dibutuhkan untuk mendorong
pemilik perusahaan menggunakan sumber daya milik mereka dalam perusahaan.
Perusahaan Wanda akan mendapatkan laba normal bila laba akuntansi
sama dengan penjumlahan gaji yang hilang dari pekerjaan sebelumnya ($ 40.000)
Bunga yang hilang ($ 1000) dan sewa yang hilang ($ 1200). Jadi jika laba akuntansi
adalah $ 42.000 per tahun, yaitu sama dengan opportunity cost sumber daya milik
Wanda yang digunakan dalam perusahaan, maka perusahaan itu mendapatkan laba
normal. Kelebihan laba akuntansi diatas laba normal adalah laba ekonomi.
Laba akuntansi $ 54.000 yang diperoleh terdiri dari (1). Laba normal sebesar
$ 42.000 yang sama dengan opportunity cost dari sumber daya milik Wanda yang
diberikan kepada perusahaan, dan (2) Laba ekonomi $ 11.800, yang merupakan
kelebihan kemampuan sumber daya yang ada dalam menghasilkan laba diatas
opportunity costnya. Selama laba ekonomi adalah positif, Wanda akan lebih
diuntungkan bila menjalankan perusahaannya sendiri dari pada bekerja untuk
Skyhigh Aircraft. Jika penerimaan total hanya $ 50.000, maka laba akuntansi $ 9000,
sebaiknya Wanda bekerja pada Skyhigh Aircraft.

Contoh :
1. Fungsi biaya total (TC) suatu proses produksi diketahui :
TC = Q3 – 12Q2 = 40Q + 12
a. Tentukan fungsi biaya marginal (MC) nya ?
dTC
MC = = 3Q 2 - 24Q + 40
dQ
Jadi MC = 3Q2 – 24Q + 40
b. Fungsi biaya rata-rata (AC)
TC 12
AC = = Q 2 − 12Q - 40 +
Q Q
c. Besarnya TC pada MC minimum :
dMC
MC minimum apabila = =0
dQ
MC = 3Q2 – 24Q + 40

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
dMC
= 6Q - 24 = 0 = = >6Q = 24 = = >Q = 4
dQ
MC minimum pada saat Q = 4
Besarnya TC pada saat MC minimum :
TC = Q3 – 12Q2 + 40Q2 + 12 dan MC minimum pada Q = 4
Maka TC = (4)3 – 12 (4)2 + 40(4) + 12
= 64 – 192 + 160 + 12 = 44
d. Keputusan meneruskan atau menutup usaha :
Apabila P > AVC maka produsen masih dapat meneruskan usahanya.
Apabila P < AVC maka produsen lebih baik menutup usahanya.
TVC = Q3 – 12Q2 + 40Q
TVC Q 3 - 12Q 2 + 40Q
AVC = = = Q 2 - 12Q + 40
Q Q
dAVC
AVC minimum apabila =0
dQ
Jika AVC = Q2 – 12Q + 40
dAVC
Maka : = 2Q - 12 = 0
dQ
2Q = 12  Q = 6
AVC = Q2 – 12Q + 40 = (6)2 – 12 )6) + 40
= 36 – 72 + 40 = 76 – 72 = 4
Dalam jangka pendek perusahaan tersebut masih dapat terus berproduksi.
Sebab harga output (P) > Biaya Variabel Rata-rata (AVC).

2. Sebuah pabrik sepatu beroperasi dengan ongkos tetap total (TFC) = 40,
sedangkan ongkos variabel total (TVC) seperti TVC = Q2 – 4Q.
a. Tentukan fungsi biaya total
TC = TFC + TVC
= 40 + Q2 – 4Q
Jadi = TC = Q2 – 4Q + 40
b. Jika harga Rp 10/paang sepatu, ditentukan berapa jumlah sepatu yang
harus diproduksi agar mendatangkan keuntungan maksimum.
Laba (π) = TR – TC
TR = P.Q  jika P = 10 maka TR = 100
TC = Q2 – 4Q + 40
π = TR – TC = 10Q – (Q2 – 4 + 40)
π = 10Q – Q2 + 4Q – 40

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
= 14Q – Q2 – 120

Keuntungan maksimum ( π Maks) tercapai apabila :



= 0  π = 14Q – Q2 – 40, maka
dQ

= 14 - 2Q = 0 = = >2Q = 14
dQ
Q =7
Keuntungan maksimum tercapai pada saat jumlah produksi = 7 pasang.
c. Berapa rupiah keuntungan maksimum yang diperoleh :
π = 14Q = Q2 – 40
= 14(7) – (7)2 – 40 = 98 – 49 – 40 = 9
π maks = 9 (rupiah)
d. Titik pulang pokok (break event point) terjadi pada :
TR = TC
10Q = Q2 – 4Q + 40
Q2 – 14Q + 40 = 0

- b ± b 2 − 4.a.c
Rumus ABC : Q1.2 =
2a
(-14) ± (-14) 2 − 4.(1)(40)
=
2(1)

14 ± 196 - 160 14 ± 36
= =
2 2
14 ± 6 14 - 6 8 Titik BEP pada saat produksi
Q1.2 = ; untuk Q1 = = =4
2 2 2 4 dan 10 pasang

14 + 6 20
untuk Q2 = = = 10
2 2
Contoh :
TC = 160Q – 202 + 1,2Q3
a. Hitung LRAC dan LMC lukiskan grafiknya
LRTC = 160Q – 20Q2 + 1,2Q3
LRTC
LRAC = = 160 – 20Q + 1,2Q2
Q
LRTC
LRAC minimum diperoleh pada saat = 0, seperti
2Q

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
LRTC
= -20 + 2,4Q = 0
Q
2,4Q = 20
Q = 8,33
LRTC
LMC = = = 160 – 40Q + 3,5Q2
2Q
LRTC
LMC minimum diperoleh pada saat = 0, seperti :
2Q
LRTC
= -40 + 7,2Q = 0
2Q
7,2Q = 40
Q = 5,55
LRAC minimum juga dapat diperoleh pada saat LRAC = LMC seperti :
160 – 20Q + 1,2Q2 = 160 – 40Q + 3,5Q2
20Q – 2,4Q2 = 0
2,4Q = 20  Q = 20/214 = 8,33
Deskripsikan sifat ekonomi skala fungsi ini. Tentukan rintangan output dimana
ekonomi skala berlaku. Disekonomi skala ? Tunjukkan grafiknya.
LMC, LRAC LMC

LRAC

76,66
48,889

0 5,55 8,33 Q
LRAC minimum diperoleh pada saat Q = 8,33.
Dengan demikian besarnya biaya minimum dapat diketahui seperti :
LRAC = 160 – 20 (8,33) + 1,2 (8,33)2
= 160 – 166,6 + 83,26
= 243,26 – 166,6
LRAC min = 76,66
LMC minimum diperoleh pada saat Q = 5,55.
Dengan demikian besarnya biaya minimum diperoleh seperti :
LMC = 160 – 40Q + 3,6Q2
= 160 – 40 (5,55) + 3,6 (5,55)2

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
= 160 – 222 + 110,889
= 270,889 - 222
LRAC min = 48,889
Dari gambar grafik di atas dapat ditunjukkan kurva biaya rata-rata jangka
panjang menurun sampai tingkat terendah pada saat output sebesar 8,33 unit.
Tambahan unit output yang lebih besar dari tingkat output tersebut akan menaikkan
biaya rata-rata untuk memproduksinya, seperti yang ditunjukkan oleh kurva biaya
rata-rata jangka panjang yang cenderung terus menaik.
Tambahan biaya yang disebabkan adanya tambahan hasil produksi (output)
dapat ditunjukkan oleh kurva LRMC (Long Run Marginal Cost) pada gambar grafik di
atas. Perusahaan mempunyai tambahan biaya yang cenderung menurun sampai
output mencapai sebesar 5,55 unit dan mencapai titik terendah. Pada titik tersebut
dengan biaya marginal jangka panjang sebesar Rp. 7648,884. kemudian tambahan
biaya akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya output. Kemudian
kurva biaya marginal jangka panjang akan memotong pada saat kurva biaya rata-
rata jangka panjang mencapai titik terendah pada tingkat output sebesar 8,33 unit
dimana biaya marginal jangka panjang sama dengan biaya rata-rata jangka panjang
sebesar Rp. 76,66.
Dari gambar di atas dapat ditunjukkan bahwa perusahaan mempunyai skala
ekonomis sampai tingkat output mencapai sebesar 8,33 unit. Dan skala disekonomis
bagi perusaah apabila bekerja untuk menghasilkan output lebih besar dari 8,33 unit.
Dengan kata lain skala ekonomis ditunjukkan dengan kurva biaya rata-rata jangka
panjang (LRAC) yang cenderung menurun sampai titik terendahnya. Dan skala
disekonomis perusahaan ditunjukkan dengan kurva biaya rata-rata jangka panjang
yang cenderung menaik (LRAC menaik) atau setelah output yang dihasilkan
mencapai biaya rata-rata yang terendah.

ESTIMASI BIAYA JANGKA PENDEK


FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK LINIER
n

C = a + bQ + ∑ ciXi
i =1

Disini C = Biaya variabel total selama periode observasi


Q = Jumlah keluaran yang diproduksi selama periode itu.
Xi = Menyatakan semua variabel independent lain yang
pengaruhnya terhadap biaya ingin diperhitungkan oleh
analis.
a, b dan c = adalah koefisien model sebagaimana ditetapkan oleh teknik
regresi kuadrat terkecil.

Ditetapkan oleh teknik regresi kuadrat terkecil variabel independent lainnya


yang perlu diperhitungkan mencakup hal-hal seperti : tingkat upah, biaya bahan
bakar dan bahan mentah, cuaca, mutu masukan, dan perubahan rancangan produk.
Memasukkan semua itu dalam model memampukan analis yang bersangkutan
untuk menghasilkan estimasi yang lebih baik untuk hubungan antara biaya dan
keluaran.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
Koefisien titik potong a dalam model ini umumnya tidak relevan. Angka itu
tidak dapat diinterpretasikan sebagai biaya tetap perusahaan, sebab biaya tetap
tidak dimasukkan dalam data. Sekalipun jika biaya total, dan bukan biaya variabel
total, yang dipergunakan sebagai variabel dependent, koefisien titik potong a
kemungkinan tetap tidak mencerminkan biaya tetap perusahaan. Koefisien ini
semata-mata merupakan titik potong antara kurva biaya yang diestimasi dengan
sumbu vertical. Titik potong ini terjadi dititik dimana keluaran adalah nol dan
biayanya biasanya berada jauh diluar kisaran titik observasi data biaya/keluaran
yang ada.

Biaya Variabel Fungsi biaya variabel total yang


Total (Q2) per periode waktu sesungguhnya yang tidak
diamati.

Fungsi biaya variabel linier


yang diestimasi =
TVC = a + bQ
∆TVC
B= = MC
Q
a Kisaran Observasi
Data biaya/keluaran

Keluaran (Q)
Per Periode waktu
0 Q1 Q2
Karena jangka pendek adalah periode dimana hukum hasil lebih yang menurun
berlaku, kita dapat memperkirakan bahwa distorsi ini akan berlaku ditingkat keluaran
yang sangat tinggi. Yaitu, hubungan linier yang diestimasi hanya akan berlaku
sebagai sebuah aproksimasi (yang absah untuk kisaran keluaran tertentu) dari
sebuah hubungan yang sesungguhnya bersifat kurva linier. Estimasi pada kisan Q1
dan Q2 akan mengarah paa hubungan biaya/keluaran yang sesungguhnya.
Koefisien b adalah koefisien penting dalam model linier jenis ini. Pada gambar di
bawah ini b mendekati baik biaya marginal maupun biaya variabel rata-rata dalam
kisaran keluaran yang relevan.
Biaya per unit
a
(Rp) AVC = +b
Q

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
B AVC = b = MC
Keluaran per periode waktu
Q1 Q2
Gambar : Biaya variabel rata-rata dan biaya marginal untuk fungsi biaya linier
TVC = a + bQ
FUNGSI BIAYA KUADRATIK DAN KUBIK
Kita ingin melihat hubungan kurva biaya variabel rata-rata dan kurva biaya
marginal yang bervariasi dengan fungsi biaya kuadratik dan kubik. Karena biaya
yang tidak bervariasi bersama dengan keluaran (biaya tetap) umumnya tidak
dimasukkan dalam estimasi emperis dari kurva biaya jangka pendek. Estimasi biaya
tetap harus ditambahkan untuk menentukan fungsi biaya total jangka pendek
perusahaan tersebut.

Biaya per unit (Rp)

MC = b + 2cQ

a
AVC = = b + cQ
Q

b Keluaran per periode waktu (Q)


Gambar : Kurva biaya variabel rata-rata dan marginal untuk fungsi biaya variabel
total kuadratik : TVC = a + bQ + cQ2.

Fungsi biaya total kuadratik mengasumsikan fungsi biaya marginal linier dan fungsi
biaya variabel rata-rata berbentuk U.

Biaya per unit (Rp)

MC = b – 2cQ + 3dQ2

a
AVC = + b - cQ + dQ 2
Q

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
Keluaran per periode
waktu (Q)
Gambar :Kurva biaya variabel rata-rata dan biaya marginal untuk fungsi biaya
variabel kubik : TVC = a + bQ – cQ2 + dQ3
Fungsi biaya total yang bersifat kubik mengasumsikan bahwa biaya marginal dan
biaya variabel rata-rata berbentuk U.

RINGKASAN SPESIFIKASI MODEL REGRESI KUBIK UNTUK ESTIMASI


FUNGSI BIAYA JANGKA PENDEK
ESTIMASI BIAYA JANGKA
NO. SPESIFIKASI MODEL REGRESI
PENDEK
1 Biaya Total (TC) TC = a + bQ + cQ2 + dQ3
2 Biaya Tetap Total (TFC) TFC = a
3 Biaya Variabel Total (TVC) TVC = bQ + cQ2 + dQ3
4 Biaya Total Rata-rata (ATC)
ATC = a Q + b + cQ + dQ2

5 Biaya Tetap Rata-rata (AFC)


AFC = a Q

6 Biaya Variabel Rata-rata (AVC) AVC = b + cQ + dQ2


7 Biaya Marginal Jk. Pendek SMC = b + 2cQ + 3dQ2
(SMC)
8 Elastisitas Biaya Total (EC)
EC = SMC ATC

Qmin = − c 2d
9 Titik Biaya Variabel Rata-rata
Minimum (AVCmin)
10 Pembatasan atau Persyaratan a > 0, b > 0, c < 0, d > 0 dan C2 <
Parameter 3bd

Contoh :

(Juta Rp) (ribu unit)

No. Bulan TC Q Q2 Q3
1 Januari 193 1 1 1
2 Februari 240 3 9 27
3 Maret 244 4 16 64
4 April 226 2 4 16
5 Mei 257 5 25 125
6 Juni 297 8 64 512
7 Juli 518 11 121 1331
8 Agustus 260 6 36 216
9 September 274 7 49 343
10 Oktober 350 9 81 729
11 Nopember 654 12 144 1728

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
12 Desember 420 10 100 1000

Ringkasan Hasil Perhitungan Komputer untuk data-data tabel di atas.


Dependent Variabel : TC F(DF = 3,8) = 8093,1570
Observations : 12 Prob = 0,0000
R-Square =
0,9997
Variabel Regression Standard T (DF = 10) PROB :
Coefisien Error
Q 61,7996 3,0638 20,1710 0,0000
2
Q -12,5580 0,5356 -23,4020 0,0000
3
Q 0,9128 0,0272 33,5480 0,0000
Intercept (Constant) 143,4646

Dari hasil perhitungan komputer kita dapat membentuk persamaan empiris biaya
kubik, sebagai berikut :
TC = a + bQ + cQ2 + dQ3
TC = 143,4646 + 61,7996Q –12,5580Q2 + 0,9128Q3
Beberapa hal yang harus diperiksa :
 Tanda koefisien regresi harus sesuai dengan teori biaya, berupa
pembatasan dalam fungsi biaya kubik : yaitu : a > 0, b>0, c<0, d>0 dan C2 < 3
bd.
Dari hasil regresi diperoleh : a = 143,4646 (a > 0) b= 61,7996 (b > 0),
C = -12,5580 (c < 0), d = 0,9128 (d > 0) dan (-12,5580)2 < 3(61,7996) (0,9128) =
157,7034 < 169,2320 (c2 < 3bd)
 Semua koefisien regresi harus signifikan secara statistik, dalam tabel
tampak bahwa semua koefisien regresi adalah signifikan secara statistik dengan
tingkat kesalahan α = a, 0000 (Prob = 0,0000).
 Nilai koefisien determinasi (R-Square) harus cukup tinggi, menunjukkan
bahwa biaya total (TC) memang benar dipengaruhi oleh kuantitas produksi (Q).
R-Square = 0,9997, artinya 99,97 % dari kuantitas output (Q) dalam proses
produksi selama 1 tahun tersebut.
Dari persamaan biaya Kubik :
TC = 143,4646 + 61,7996Q – 12,5580Q2 + 0,9128Q3
Dapat diperoleh informasi :
1. Biaya tetap total (TFC) = 143,4646
2. Biaya variabel total (TVC) =

61,79996Q – 12,5580Q2 + 0,9128Q3

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL
= 61,7996 (10) – 12,5580 (10)2 _ 0,9128(10)3 = 274,996 juta
TC = TFC + TVC = 143,4646 + 274,9960 = 418,4606
Bila dibandingkan dengan biaya total sesungguhnya dalam tabel yaitu biaya
produksi total pada bulan Desember 1996 sebesar 10.000 (Q=10) sebesar 420
(dalam juta rupiah), maka berarti penyimpangan terjadi sebesar {(420 –
418,4606) / 420} x 100% = 0,37%.
Dalam kasus ini, koefisien non-determinasi dari persamaan empirik biaya kubik
adalah :
1 – R-Square = 1 – 0,9997 = 0,0003 = 0,03%
3. Biaya variabel rata-rata (AVC) = 61,7996 – 12,5580 (10) + 99128(10)2
= 27,4996
4. Biaya Marginal Jangka Pendek (SMC)
∆TC ∆TVC
SMC = = = b + 2cQ + 3dQ2 = 61,7996 – 2(12,5580)Q +
∆Q ∆Q
3(0,9128)Q2 = 61,7996 – 25,1160Q + 2,7384Q2.
= 61,7996 – 25,160(10) + 2,7384(10)2 = 84,4796 atau 84.480 per unit. Berarti
setiap penambahan output sebesar 1 unit setelah tingkat produksi 10.000 unit
akan menambah biaya sebesar Rp. 84.480 per unit.
5. Elastisitas biaya total dari output (EC)

(∆TC/FC  ∆TC   TC 
EC = %∆TC %∆Q = ∆Q/Q)
=     =
 ∆Q   Q 
SMC = SMC
ATC (AFC + AVC)

EC = SMC ATC = 84.480 41.846 = 2,02

6. Biaya variabel rata-rata (AVC) mencapai minimum pada : AVC = SMC diukur
berdasarkan = b + cQ + dQ2 = b + 2cQ + 3dQ2 atau cQ + 2dQ2 = 0
pada saat Q = -c/2d
Q = -c/2d = - (-12,5580)/2(0,9128) = 12,5580/ 8256 = 6,879 (ribu unit) atau
6.879 unit.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syafril Yurisno, SE, MM


EKONOMI MANAJERIAL

Anda mungkin juga menyukai