EKONOMI MANAJERIAL
Materi Pembahasan
Teori dan Estimasi Biaya
Oleh :
Syafril Yurisno,SE.,MM.
Konsep Biaya
Biaya relevan adalah setiap biaya yang secara aktual akan mempengaruhi sebuah
situasi keputusan tertentu dan karena itu harus dipertimbangkan dalam proses
keputusan.
Biaya Kesempatan
Nilai sebuah sumber daya dalam penggunaan alternatif terbaik.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dimana terdapat pembayaran kas.
Biaya implicit adalah biaya non kas yang diukur dalam konsep biaya kesempatan.
Biaya hangus adalah biaya yang tidak dipengaruhi oleh sebuah keputusan tertentu
dan karena itu tidak relevan dengan keputusan tersebut.
Fungsi biaya jangka pendek adalah fungsi biaya operasi yang dibatasi oleh investasi
sebelumnya dan komitmen beberapa periode lainnya.
Fungsi biaya jangka panjang adalah fungsi biaya perencanaan yang tidak dibatasi
oleh keputusan sebelumnya.
Jangka pendek adalah periode selama mana beberapa masukan dari sebuah
perusahaan adalah tetap.
Jangka panjang adalah periode dengan panjang yang cukup sehingga sebuah
perusahaan dapat mengubah semua faktor produksi tanpa batasan.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak bervariasi dalam kaitannya dengan keluaran.
Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi dengan perubahan dalam keluaran.
Skala ekonomi adalah keuntungan produksi atau pemasaran yang mengarah pada
penurunan dalam biaya rata-rata jangka panjang.
Elastisitas biaya adalah ukuran yang menunjukkan persentase perubahan dalam
biaya total yang diasosiasikan dengan perubahan 1 persen dalam keluaran.
Contoh :
1. Fungsi biaya total (TC) suatu proses produksi diketahui :
TC = Q3 – 12Q2 = 40Q + 12
a. Tentukan fungsi biaya marginal (MC) nya ?
dTC
MC = = 3Q 2 - 24Q + 40
dQ
Jadi MC = 3Q2 – 24Q + 40
b. Fungsi biaya rata-rata (AC)
TC 12
AC = = Q 2 − 12Q - 40 +
Q Q
c. Besarnya TC pada MC minimum :
dMC
MC minimum apabila = =0
dQ
MC = 3Q2 – 24Q + 40
2. Sebuah pabrik sepatu beroperasi dengan ongkos tetap total (TFC) = 40,
sedangkan ongkos variabel total (TVC) seperti TVC = Q2 – 4Q.
a. Tentukan fungsi biaya total
TC = TFC + TVC
= 40 + Q2 – 4Q
Jadi = TC = Q2 – 4Q + 40
b. Jika harga Rp 10/paang sepatu, ditentukan berapa jumlah sepatu yang
harus diproduksi agar mendatangkan keuntungan maksimum.
Laba (π) = TR – TC
TR = P.Q jika P = 10 maka TR = 100
TC = Q2 – 4Q + 40
π = TR – TC = 10Q – (Q2 – 4 + 40)
π = 10Q – Q2 + 4Q – 40
- b ± b 2 − 4.a.c
Rumus ABC : Q1.2 =
2a
(-14) ± (-14) 2 − 4.(1)(40)
=
2(1)
14 ± 196 - 160 14 ± 36
= =
2 2
14 ± 6 14 - 6 8 Titik BEP pada saat produksi
Q1.2 = ; untuk Q1 = = =4
2 2 2 4 dan 10 pasang
14 + 6 20
untuk Q2 = = = 10
2 2
Contoh :
TC = 160Q – 202 + 1,2Q3
a. Hitung LRAC dan LMC lukiskan grafiknya
LRTC = 160Q – 20Q2 + 1,2Q3
LRTC
LRAC = = 160 – 20Q + 1,2Q2
Q
LRTC
LRAC minimum diperoleh pada saat = 0, seperti
2Q
LRAC
76,66
48,889
0 5,55 8,33 Q
LRAC minimum diperoleh pada saat Q = 8,33.
Dengan demikian besarnya biaya minimum dapat diketahui seperti :
LRAC = 160 – 20 (8,33) + 1,2 (8,33)2
= 160 – 166,6 + 83,26
= 243,26 – 166,6
LRAC min = 76,66
LMC minimum diperoleh pada saat Q = 5,55.
Dengan demikian besarnya biaya minimum diperoleh seperti :
LMC = 160 – 40Q + 3,6Q2
= 160 – 40 (5,55) + 3,6 (5,55)2
C = a + bQ + ∑ ciXi
i =1
Keluaran (Q)
Per Periode waktu
0 Q1 Q2
Karena jangka pendek adalah periode dimana hukum hasil lebih yang menurun
berlaku, kita dapat memperkirakan bahwa distorsi ini akan berlaku ditingkat keluaran
yang sangat tinggi. Yaitu, hubungan linier yang diestimasi hanya akan berlaku
sebagai sebuah aproksimasi (yang absah untuk kisaran keluaran tertentu) dari
sebuah hubungan yang sesungguhnya bersifat kurva linier. Estimasi pada kisan Q1
dan Q2 akan mengarah paa hubungan biaya/keluaran yang sesungguhnya.
Koefisien b adalah koefisien penting dalam model linier jenis ini. Pada gambar di
bawah ini b mendekati baik biaya marginal maupun biaya variabel rata-rata dalam
kisaran keluaran yang relevan.
Biaya per unit
a
(Rp) AVC = +b
Q
MC = b + 2cQ
a
AVC = = b + cQ
Q
Fungsi biaya total kuadratik mengasumsikan fungsi biaya marginal linier dan fungsi
biaya variabel rata-rata berbentuk U.
MC = b – 2cQ + 3dQ2
a
AVC = + b - cQ + dQ 2
Q
Qmin = − c 2d
9 Titik Biaya Variabel Rata-rata
Minimum (AVCmin)
10 Pembatasan atau Persyaratan a > 0, b > 0, c < 0, d > 0 dan C2 <
Parameter 3bd
Contoh :
No. Bulan TC Q Q2 Q3
1 Januari 193 1 1 1
2 Februari 240 3 9 27
3 Maret 244 4 16 64
4 April 226 2 4 16
5 Mei 257 5 25 125
6 Juni 297 8 64 512
7 Juli 518 11 121 1331
8 Agustus 260 6 36 216
9 September 274 7 49 343
10 Oktober 350 9 81 729
11 Nopember 654 12 144 1728
Dari hasil perhitungan komputer kita dapat membentuk persamaan empiris biaya
kubik, sebagai berikut :
TC = a + bQ + cQ2 + dQ3
TC = 143,4646 + 61,7996Q –12,5580Q2 + 0,9128Q3
Beberapa hal yang harus diperiksa :
Tanda koefisien regresi harus sesuai dengan teori biaya, berupa
pembatasan dalam fungsi biaya kubik : yaitu : a > 0, b>0, c<0, d>0 dan C2 < 3
bd.
Dari hasil regresi diperoleh : a = 143,4646 (a > 0) b= 61,7996 (b > 0),
C = -12,5580 (c < 0), d = 0,9128 (d > 0) dan (-12,5580)2 < 3(61,7996) (0,9128) =
157,7034 < 169,2320 (c2 < 3bd)
Semua koefisien regresi harus signifikan secara statistik, dalam tabel
tampak bahwa semua koefisien regresi adalah signifikan secara statistik dengan
tingkat kesalahan α = a, 0000 (Prob = 0,0000).
Nilai koefisien determinasi (R-Square) harus cukup tinggi, menunjukkan
bahwa biaya total (TC) memang benar dipengaruhi oleh kuantitas produksi (Q).
R-Square = 0,9997, artinya 99,97 % dari kuantitas output (Q) dalam proses
produksi selama 1 tahun tersebut.
Dari persamaan biaya Kubik :
TC = 143,4646 + 61,7996Q – 12,5580Q2 + 0,9128Q3
Dapat diperoleh informasi :
1. Biaya tetap total (TFC) = 143,4646
2. Biaya variabel total (TVC) =
(∆TC/FC ∆TC TC
EC = %∆TC %∆Q = ∆Q/Q)
= =
∆Q Q
SMC = SMC
ATC (AFC + AVC)
6. Biaya variabel rata-rata (AVC) mencapai minimum pada : AVC = SMC diukur
berdasarkan = b + cQ + dQ2 = b + 2cQ + 3dQ2 atau cQ + 2dQ2 = 0
pada saat Q = -c/2d
Q = -c/2d = - (-12,5580)/2(0,9128) = 12,5580/ 8256 = 6,879 (ribu unit) atau
6.879 unit.