Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Galung Tropika, 3 (3) September 2014, hlmn.

213-220 ISSN 2302-4178

EVALUASI KANDUNGAN LEMAK SUBKUTAN DAN ABDOMINAL


BROILER YANG DIBERI TEPUNG LEMPUYANG (ZINGIBER
AROMATICUM VAL) DAN TEPUNG KUNYIT (CURCUMA
DOMESTICUM) DALAM PAKAN SUBTITUSI
Content Evaluation and Abdominal Subcutaneous Fat Broiler Advised of Zingiber
aromaticum Val and Curcuma domesticum Feed in Substitution

Munawir Yunus1), Nurul Amin2) dan Nurhaeda3)


1)
munawiryunus@ymail.com
2)
amingalaxy@yahoo.com
3)
nurhedajsmn@yahoo.co.id
1,2,3)
Fakultas Pertanian Peternakan dan Perikanan UMPAR

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level kombinasi tepung kunyit dan
tepung lempuyang yang dapat memberi pengaruh terhadap kandungan lemak abdominan
dan subkutan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
ulangan sebanyak tiga kali dan lima taraf perlakuan yaitu P0 = kontrol, P1= 0,5% tepung
lempuyang + tepung kunyit 0,5%, P2 = 2,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5%, P3
= 4,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5% dan P4 = 6,5% tepung lempuyang +
tepung kunyit 0,5%. Persentase lemak pada perlakuan P0 dan P1 lebih tinggi, perlakuan P0
dan P1 berbeda sangat nyata dengan perlakuan P2, P3 dan P4. Perlakuan P2 tidak berbeda
sangat nyata dengan perlakuan P3 dan P4. Persentase lemak tertinggi ke terendah
diperoleh dari perlakuan P0 sebesar (4,20%), P1 (3,62%), P2 (2,27%), P4 (2,23%) dan P3
(1,61%). Suplementasi tepung lempuyang (Zingiber aromaticum val) dalam ransum,
berbeda sangat nyata pada taraf 1% terhadap persentase ayam pedaging. Perlemakan
dibawah kulit relatif sedikit dibanding lemak abdomen. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh pemberian suplementasi tepung lempuyang dan tepung kunyit dengan
konsentrasi suplementasi tepung lempuyang 4,5% pada pakan dapat menurunkan
persentase lemak broiler. Sedangkan persentase lemak optimun adalah perlakuan 3 (tepung
lempuyang 4,5% + tepung kunyit 0,5%) yaitu 1,61%.
Kata kunci: Ayam broiler, lempuyang, kunyit, lemak subkutan, lemak abdomen

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the level of a combination of turmeric
powder and Z. aromaticum powder to give effect to abdominan and subcutaneous fat. This
study used a completely randomized design (CRD) with three replications and five times
the level of treatment that is P0 = control, P1 = 0,5% Z. aromaticum powder + turmeric
powder 0,5%, P2 = 2,5% Z. aromaticum powder + turmeric powder 0,5%, P3 = 4,5% Z.
aromaticum + turmeric powder 0,5% and Q4 = 6,5% Z. aromaticum powder + turmeric
powder 0,5%. The percentage of fat in the treatment of P0 and P1 is higher, P0 and P1
treatments differed significantly with treatment P2, P3 and P4. Treatment was not
significantly different P2 with P3 and P4 treatment. Highest to lowest percentage of fat
obtained from P0 treatment was (4,20%), P1 (3,62%), P2 (2,27%), P4 (2,23%) and P3
(1,61%). Supplementation of flour Z. aromaticum in the ration, significantly different at the
214 Yunus, et al.

level of 1% of the percentage of broilers. Fatty subcutaneous abdominal fat is relatively


small compared. Based on the results obtained supplementation Z. aromaticum flour and
turmeric powder with flour supplementation concentration lempuyang 4.5% in the diet can
lower the fat percentage of broilers. While the optimum fat percentage is the treatment 3
(flour Z. aromaticum 4.5% + 0.5% turmeric powder) is 1.61%.
Keywords: Broiler, lempuyang, turmeric, subcutaneous fat, fat abdomen

PENDAHULUAN mengurangi konsumsi bahan pangan


yang banyak mengandung kadar lemak.
Kebutuhan akan daging sebagai Guna mengantisipasi agar ayam
sumber protein hewani dari tahun tidak menjadi ancaman bagi kesehatan
ketahun terus meningkat bersamaan tubuh karena kadar lemak ayam yang
dengan meningkatnya jumlah penduduk, tinggi, salah satunya dengan memberikan
meningkatnya perekonomian masyarakat tambahan tanaman herbal berupa kunyit
dan kesadaran akan mengkomsumsi gizi dan lempuyang yang berfungsi untuk
berimbanga. Sementara penggunaan menurunkan kadar lemak pada ayam.
obat-obatan untuk pencegahan dan Budidaya ayam herbal dapat dijadikan
perawatan, perlakuan terhadap penyakit salah satu cara untuk mengurangi kadar
ternak menjadi semakin penting agar lemak yang tinggi yang terkandung
produk asal ternak seperti daging, telur, dalam daging ayam tersebut. Ayam
dan susu dapat diproduksi secara efktif herbal adalah ayam yang dipelihara
dan efisien. Namun menyebabkan dengan memberikan tambahan ramuan
penggunaan antibiotik atau bahan kimia dalam pakan yang diberikan kepada
dalam proses produksinya, sebagian ayam.
masyarakat menolak membeli produk Bintang dan Nataamijaya (2005)
peternakan. melaporkan bahwa pemberian kunyit
Muchtadi dan Sugiyono (1989) ternyata dapat menurunkan konsumsi
menyatakan broiler dikenal sebagai ransum ayam broiler umur 2 s/d 7
unggas yang dagingnya digemari oleh minggu turunnya konsumsi ransum
masyarakat selain harganya relatif murah broiler pada pemberian kunyit tersebut
daging ayam merupakan sumber protein bisa disebabkan karena kunyit
yang baik karena mengandung asam mengandung minyak atsiri dengan bau
amino essensial yang lengkap dan dalam yang khas, rasa pedas dan pahit sehingga
perbandingan jumlah yang baik. menurunkan selera makan akibatnya akan
permintaan akan produk peternakan menurunkan konsumsi pada ayam
secara kuantitas maupun secara kualitas tersebut. Lebih lanjut dinyatakan oleh
terus meningkat seiring kesadaran (Nugroho, 1998) bahwa kunyit
masyarakat akan gizi. Salah satu kualitas mengandung minyak atsiri dan kurkumin
yang mulai menjadi pertimbangan utama dapat meningkatkan relaksasi usus halus
dalam mengkonsumsi bahan pangan asal yang berarti mengurangi gerakan
hewani adalah kadar lemak dalam daging peristaltik usus halus, dengan demikian
yang tinggi. Hal tersebut menjadi faktor ingesta akan lebih lama tinggal di usus
pembatas bagi konsumen untuk halus sehingga absorpsi zat-zat makanan
Evaluasi Kandungan Lemak Subkutan dan Abdominal Broiler yang Diberi Tepung Lempuyang 215
(Zingiber aromaticum val) dan Tepung Kunyit (Curcuma domesticum) dalam Pakan Subtitusi

akan lebih sempurna kunyit dalam Penelitian ini dilaksanakan di


bentuk tepung dapat digunakan untuk kelurahan Arawa, kecamatan Wattang
mengoptimalkan kerja organ pencernaan Pulu kabupaten Sidenreng Rappang.
karena kunyit yang termasuk tanaman Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Juli
famili Zingiberaceae yang sering sampai dengan Agustus 2013.
digunakan oleh masyarakat untuk
meningkatkan nafsu makan dan b. Bahan dan Alat
mengobati kelainan organ tubuh Bahan yang digunakan dalam
khususnya pencernaan. penelitian ini adalah ayam broiler
Rumusan masalah dari penelitian berumur 1 hari (day old chick atau DOC)
tersebut adalah tingginya kandungan sebanyak 90 ekor broiler, pakan, kunyit,
lemak pada broiler menyebabkan kualitas lempuyang dan air sumur. Alat yang
daging dapat menurun, lemak yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berlebihan mempunyai pengaruh negatif kandang ayam (model panggung),
terhadap kesehatan konsumen sehingga timbangan, sprayer, ember, thermometer,
perlu dikurangi proporsinya pada broiler, buku, pisau, tempat pakan, tempat
terutama kandungan lemak subkutan dan minum dan lampu pijar.
abdominal diharapkan kombinasi kunyit
dan lempuyang dapat memberikan c. Metodologi Penelitian
pengaruh yang baik terhadap kandungan Penelitian ini menggunakan
lemak subkutan dan abdominal. rancangan acak lengkap dengan 5 taraf
Berdasarkan uraian tersebut diatas perlakuan (P0/sebagai kontrol, P1, P2 ,
maka perlu dilakukan penelitian tentang P3 dan P4). Setiap perlakuan diulang
kadar lemak subkutan dan abdominal sebanyak 3 kali. Sehingga terdapat 15
pada broiler yang diberi suplementasi unit kombinasi yang masing-masing unit
tepung lempuyang (Z. aromaticum val) terdiri dari 6 ekor ayam pedaging. Jadi
dan tepung kunyit (C. domesticum) dalam total pengamatan 90 ekor ayam broiler.
pakan subtitusi. Penelitian dilaksanakan menggunakan
Adapun tujuan penelitian ini, penambahan tepung kunyit dengan
yaitu mengetahui pengaruh tepung kunyit tepung lempuyang ke dalam ransum
dan tepung lempuyang terhadap dengan dosis berbeda yang diaplikasikan
kandungan lemak abdominan dan pada DOC broiler. Adapun formulasi
subkutan pada broiler dan menentukan yang diaplikasikan adalah:
konsentrasi tepung lempuyang (Z. P0 : Tanpa Perlakuan / Kontrol (0%)
aromaticum val) dan tepung kunyit (C. P1 : Tepung lempuyang 0,5% +
domestika) yang optimum terhadap Tepung kunyit 0,5%
lemak abdominan dan subkutan ransum P2 : Tepung lempuyang 2,5% +
broiler. Tepung kunyit 0,5%
P3 : Tepung lempuyang 4,5% +
METODE PENELITIAN
Tepung kunyit 0,5%
a. Tempat dan Waktu P4 : Tepung lempuyang 6,5% +
Tepung kunyit 0,5%
216 Yunus, et al.

d. Komponen Pengamatan Pemberian pakan pada fase


Parameter yang diamati pada pemeliharaan DOC menggunakan pakan
penelitian ini adalah penentuan jadi, yaitu pakan butiran BP 11 yang
persentase lemak. Berat lemak abdominal mengandung protein 21-23% yang
diperoleh dari penimbangan lemak yang diberikan secara ad libitum sampai pada
terdapat di sekitar abdomen dan di bawah umur 13 hari. Pada umur 14-30 hari
kulit, setelah ayam disembelih untuk diberi pakan jadi secara teratur, terdiri
mendapatkan karkasnya, Waskito (1981). dari konsentrat 45%, dedak 10% dan
Persentase dari lemak, dihitung jagung 45%. Pemberian suplementasi
berdasarkan rumus : tepung kunyit dan tepung lempuyang
Berat Lemak dalam ransum dengan dosis yang berbeda
% Lemak = x 100% sesuai dengan perlakuan diberikan pada
Berat Karkas
umur 14 hari.
e. Pelaksanaan Penelitian
Pembuatan tepung kunyit dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tepung lempuyang bahan utama terdiri Hasil analisis ragam persentase
kunyit dan lempuyang. Kunyit dan lemak, menunjukkan bahwa perlakuan
lempuyang dicuci bersih lalu diiris tipis- pemberian efektivitas suplementasi
tipis kemudian dikeringkan di bawah tepung kunyit dan tepung lempuyang
sinar matahari. Setelah kering kemudian dengan konsentrasi yang berbeda dengan
digiling sehingga berbentuk tepung. pemberian pakan yang mempunyai
Tepung kunyit dan tepung lempuyang kandungan protein yang sama
disimpan di tempat yang aman dan siap berpengaruh yang sangat nyata terhadap
diaplikasikan ke ternak dengan formulasi persentase lemak ayam. Selengkapnya
P1 (tepung kunyit 0,5% + tepung dapat dilihat pada Tabel 1.
lempuyang 0,5%), P2 (tepung kunyit Berdasarkan hasil analisi pada
0,5% + tepung lempuyang 2,5%), P3 Tabel 1 bahwa Perlakuan P0 dan P1 tidak
(tepung kunyit 0,5% + tepung lempuyang berbeda nyata, tetapi berbeda sangat
4,5%) dan P4 (tepung kunyit 0,5% + nyata terhadap perlakuan P2 P3 dan P4.
tepung lempuyang 6,5%). Hal tersebut menunjukkan subtitusi
Persiapan kandang tepung lempuyang dan tepung kunyit
Kandang yang digunakan dalam kedalam ransum broiler dapat
penelitian ini adalah kandang model menurunkan kadar lemak subcutan dan
litter, dengan ukuran 1 m x 1 m (Ilyas, abdominal. Perlakuan P2 tidak berbeda
2009). Tiap kotak (unit) kandang diisi terhadap perlakuan P3 dan P4, demikian
dengan 6 ekor ayam broiler yang pula perlakuan P3 tidak berbeda degan
dilengkapi dengan tempat pakan dan air perlakuan P4.
minum. Selain itu disiapkan indukan Persentase lemak diperoleh dari
lampu pijar 5 watt. penimbangan lemak yang terdapat di
sekitar jeroan dan dibawah kulit, dibagi
Fase Pemeliharaan
dengan berat kakas lalu dikali 100%.
Rata-rata persentase lemak ayam broiler
Evaluasi Kandungan Lemak Subkutan dan Abdominal Broiler yang Diberi Tepung Lempuyang 217
(Zingiber aromaticum val) dan Tepung Kunyit (Curcuma domesticum) dalam Pakan Subtitusi

Tabel 1. Rata-rata persentase lemak (%) dengan pemberian efektivitas suplementasi


tepung kunyit dan tepung lempuyang dengan konsentrasi yang berbeda pada
pakan.
Parameter
Perlakuan
Persentase Lemak (%)
P0 (Tanpa Perlakuan / Kontrol 0%) 4,20 a
P1 (Tepung lempuyang 0,5% + Tepung kunyit 0,5%) 3,62 a
P2 (Tepung lempuyang 2,5% + Tepung kunyit 0,5%) 2,27 b
P3 (Tepung lempuyang 4,5% + Tepung kunyit 0.5%) 1,61 b
P4 (Tepung lempuyang 6,5% + Tepung kunyit 0,5%) 2,23 b
Keterangan : Angka – angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan
berbeda sangat nyata pada taraf (1%).

dengan pemberian tepung kunyit dan khususnya metabolisme karbohidrat dan


tepung lempuyang dengan konsentrasi memetabolisir lemak dalam tubuh.
yang berbeda pada pakan dan diberi Menurut Bidura, dkk (2007), faktor lain
pakan dengan kandungan protein yang yang mempengaruhi kandungan lemak
sama. adalah komposisi ransum. Pembentukan
Persentase lemak broiler yang lemak pada ayam terjadi karena adanya
diperoleh dari pemberian suplementasi kelebihan energi yang dikonsumsi.
tepung kunyit dan tepung lempuyang Energi yang digunakan tubuh umumnya
dengan konsentrasi berbeda, kandungan berasal dari karbohidrat dan cadangan
lemak tertinggi yaitu pada perlakuan P0 lemak.
(kontrol). Hal ini disebabkan karena Perlakuan P3 (tepung lempuyang
perlakuan P0 tidak diberikan tambahan 4,5%) dengan kandungan pakan setiap
suplementasi tepung kunyit dan tepung perlakuan sama diperoleh berat lemak
lempuyang. Hal ini sejalan dengan yaitu 1,61% lebih rendah dibanding P4
pendapat Wahyono dkk (2002) bahwa (tepung lempuyang 6,5%). Penambahan
lemak merupakan deposisi dari kelebihan suplementasi tepung kunyit dan tepung
metabolisme lemak yang merupakan lempuyang dalam pakan dapat
cadangan energi bagi ayam. menurunkan persentase lemak broiler
Persentase lemak ayam broiler karena adanya kandungan minyak atsiri
yang terendah diperoleh oleh perlakuan dan kurkumin pada kunyit yang dapat
P3 (Tepung lempuyang 4,5%). Hal ini meningkatkan relaksasi usus halus yang
disebabkan karena konsentrasi tepung berarti mengurangi gerakan pristaltik
lempuyang yang digunakan tepat yang usus halus, dengan demikian ingesta akan
berdampak positif terhadap penurunan lebih lama tinggal di usus halus sehingga
persentase lemak sehingga terjadinya absorbsi zat-zat makanan akan lebih
metabolisme lemak dalam tubuh. Hal ini sempurna (Nugroho,1998) dan minyak
sejalan dengan pendapat Widodo (2002) atsiri didalam lempuyang mengandung
bahwa dalam ramuan herbal yang zerumbon, limonene yang berguna
digunakan, mengandung zat yang dapat sebagai anti kejang (Hariyanto, 1983)
memperbaiki kerja system hormonal tanaman herbal yang terkandung di
218 Yunus, et al.

dalamnya yang mempunyai manfaat karena dapat menurunkan produksi


positif menurunkan lemak abdominal lemaknya. Fungsi tepung lempuyang
ayam. Senyawa aktif dalam kunyit yang sebagai penambah nafsu makan,
berpotensi untuk menurunkan lemak pengobatan penyakit kulit dan disentri
sekaligus sebagai zat antibakteri serta zat (Darwis, 1995) dan fungsi kunyit
antioksidan adalah kukurmin beserta meningkatkan daya tahan tubuh karena
turunannya. kandungan utama kunyit adalah
Selama masa pemeliharaan ayam kurkumin dan minyak atsiri berfungsi
diberikan pakan dengan kandungan untuk pengobatan (Balitro, 2008) tetapi
protein yang tinggi. Sebab ayam yang dalam penggunaannya kedalam ransum
diberi pakan berprotein rendah jumlah yang optimum adalah 4,5%
menghasilkan deposisi lemak tinggi. hal tepung lempuyang dan 0,5% tepung
ini sejalan dengan pendapat Collin dkk kunyit sehingga penurunan presentase
(2003) bahwa ayam yang diberi pakan lemak dapat dicapai 1,61% pada
berprotein rendah menunjukkan retensi perlakuan P3.
energi dalam bentuk lemak sehingga Pada perlakuan P4 (tepung
menghasilkan deposisi lemak abdominal lempuyang 6,5%) terjadi peningkatan
meningkat pula. Yeh dan Leveille (1969) lemak 2,23%. Hal ini menunjukkan
menyatakan bahwa pemberian pakan broiler memiliki batas toleransi dalam
berprotein rendah meningkatkan sintesis mengkonsumsi tepung lempuyang pada
asam lemak dalam liver dan aktivitas 4,5% dalam ransum, jika berlebihan
malic enzyme Tanaka dkk. (1983) maka kecendrungan pakan akan
menemukan bahwa peningkatan level dipengaruhi oleh rasa pahit dari
protein dalam pakan menurunkan lempuyang hal ini sesuai dengan
lipogenesis in vitro dalam liver yang pernyataan Suhirman dkk. (2006)
dibarengi oleh perubahan aktivitas enzim lempuyang mempunyai rasa yang cukup
lipogenik. pahit, pedas dan mempunyai bau yang
Beberapa penelitian juga spesifik bahwa oleh karena itu
menunjukkan adanya pembesaran liver pemanfaatanya dalam pakan harus di
disebabkan pemberian pakan berprotein batasi.
rendah (Collin dkk, 2003), yang diduga
merefleksikan deposisi lemak yang tinggi KESIMPULAN DAN SARAN
dalam liver, sebagai organ utama sintesis
1. Kesimpulan
asam lemak pada ayam. Jianlin dkk
(2004) melaporkan terdapatnya Berdasarkan hasil dan
peningkatan lemak abdominal sejalan pembahasan, maka dapat disimpulkan
dengan penurunan level protein pakan. sebagai berikut:
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Pemberian suplementasi tepung
bahwa penggunaan tepung lempuyang lempuyang dan tepung kunyit dengan
dan tepung kunyit yang disubtitusi konsentrasi suplementasi tepung
kedalam ransum broiler dapat lempuyang 4,5% pada pakan dapat
memperbaiki kualitas daging broiler menurunkan persentase lemak broiler.
Evaluasi Kandungan Lemak Subkutan dan Abdominal Broiler yang Diberi Tepung Lempuyang 219
(Zingiber aromaticum val) dan Tepung Kunyit (Curcuma domesticum) dalam Pakan Subtitusi

2) Persentase lemak optimun adalah dan Pengembangan Tanaman


perlakuan 3 (tepung lempuyang 4,5% Obat dan Industri. Badan Litbang
+ tepung kunyit 0,5%) yaitu 1,61%. Pertanian Bogor
Hariyanto. 1983. Petunjuk Bertanam dan
2. Saran Kegunaan Lempuyang. Karya
Perlu adanya penelitian lanjutan Anda Surabaya.
tentang kandungan kolestrol dalam lemak Ilyas. 2009. Budidaya Ternak Ayam
yang ada pada broiler yang diberi pakan Buras. Dinas Pertanian dan
dengan subtitusi tepung lempuyang. Peternakan kabupaten Pinrang.
Jianlin, Sinovec and R. Markovic, 2004.
DAFTAR PUSTAKA Using prebiotic in poultry
nutrition. Biotechnolgy in Animal
Bidura, H, A.G. Hataamijaya dan Husbandry 21 (5-6), p 235-239.
Supriadi. 2007. Kebutuhan Muchtadi dan Sugiyono. 1989. Petunjuk
Imbangan Protein dan Energi Laboratorium: Ilmu Pengetahuan
dalam Ransum Ayam Nunukan Bahan Pangan. Departemen
Periode Pertumbuhan. Proc. Pendidikan dan Kebudayaan
Seminar Pengembangan Direktorat Jenderal Pendidikan
Peternakan dalam Menunjang Tinggi Pusat Antar Universitas
Pengembangan Ekonomi Pangan dan Gizi. Institut
Nasional. Fakultas Peternakan Pertanian Bogor, Bogor.
Univeritas Jenderal sudirman, Nugroho, NA. 1998. Manfaat dan
Purwokerto. Prospek Pengembangan Kunyit.
Bintang, I.K, dan A.G.Nataamijaya. Ed ke-1. Ungaran: PT.Trubus
2005. Pengaruh Penambahan Agriwidya.
Tepung Kunyit (Curcuma Suhirman, S., Hernani dan Cheppy, S.
domestica val) Dalam Ransum 2006. Uji Toksisitas Ekstrak
Broiler. Prosiding Seminar Lempuyang Gajah (Zingiber
Nasional Teknologi Peternakan zerumbet) terhadap Larva Udang
dan Veteriner, Bogor, 12 – 13 (Artemia salina Leach.). Buletin
September 2005 Puslitbang Littro. Vol. XVII No. 1, 2006, 30
Peternakan, Bogor: 733 – 736. – 38.
Collin, A., R. D. Malheiros, V. M. B. Tanaka, M., M. Reza dan H.
Moraes, P. Van As, V. M. Darras, Sayyahzadeh, 1983. Effect of
M. Tauois, E. Decuypere and J. prebiotic (Fermacto) in
Buyse. 2003. Effects of dietary low protein diet on performance
macronutrient content on energy and carcass characteristics of
metabolism and uncoupling broiler chicks.International
protein mRNA expression in Journal of Poultry Science 6 (9):
broiler chickens. Bri. J. Nutr., 90: 661-665.
261-269. Wahyono, R, Masnilawati dan
Darwis. 1995. Tumbuhan obat family Kartadisastra, 2002. Penyediaan
zingiberaceae. Pusat Penelitian
220 Yunus, et al.

Dan Pengolahan Pakan Ternak Yeh, S., W. and Leveille, 1969. The
Ruminansia. Kanisius, immunomodulatory effect of
Yogyakarta. lactulose on calves fed
Waskito. 1981. Pengaruh berbagai faktor preruminant Enterococcus
lingkungan terhadap gala faecium J. Anim. Sci. 87: 1731-
tumbuhan ayam-ayam broiler. 1738.
Disertasi. Universitas Padjajaran,
Bandung.
Widodo, W. 2002. Nutrisi dan Pakan
Unggas Kontekstual. Proyek
Peningkatan Penelitian
Pendidikan Tinggi Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai