Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peternakan Ayam Bbroiler adalah salah satu andalan dalam sub sektor

peternakan di Indonesia. Peternakan Ayam Broiler mempunyai prospek yang

sangat baik untuk dikembangkan, baik dalam skala peternakan besar maupun

skala peternakan kecil (peternakan rakyat) (Aziz, 2009). Ayam Broiler adalah

salah satu unggas yang memiliki peran penting karena menghasilkan daging yang

mendukung ketersediaan protein hewani, kotorannya dapat dijadikan pupuk

organik dan bulunya dapat dijadikan bahan industri. Selain karena Ayam Broiler

mampu memenuhi sumber protein hewani, Ayam Broiler juga banyak diminati

oleh kalangan masyarakat karena harganya yang relatif terjangkau, dagingnya

mudah diolah menjadi berbagai olahan masakan.

Ayam broiler merupakan salah satu jenis unggas yang memberikan

sumbangsih besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani bagi

masyarakat. Ayam jenis ini adalah memiliki kemampuan laju pertumbuhan yang

sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu. Keunggulan tersebut

didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan,

temperatur lingkungan, dan pemeliharaan. Ayam broiler memiliki prospek pasar

yang luas. Menurut Ulup, dkk. (2015), ayam broiler juga memiliki kelebihan

dalam hal tidak memerlukan tempat luas dalam pemeliharaan, memiliki

pertumbuhan cepat dan efisien dalam mengubah pakan menjadi daging. Ibrahim

dkk. (2016) menyatakan bahwa pakan merupakan salah satu hal yang sangat

penting untuk menentukan keberhasilan suatu peternakan unggas.

1
Kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia semakin meningkat,

pemenuhan kebutuhan konsumsi protein tersebut dapat dilakukan dengan cara

peningkatan produksi protein asal ternak baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Salah satu sumber protein hewani yang mudah didapat dan harganya relatif murah

adalah daging ayam pedaging.

Perkembangan populasi ayam pedaging yang meningkat berdampak

terhadap meningkatnya kebutuhan pakan. Penyediaan pakan yang memadai dalam

peternakan unggas sangat menunjang keberhasilan usaha, untuk itu biaya pakan

perlu mendapat perhatian lebih, agar terjadi peningkatan produksi ternak melalui

perbaikan kualitas pakan dan efisiensi penggunaan pakan. Salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan efisien penggunaan pakan pada ayam

pedaging adalah dengan penambahan feed additive dalam pakan.

Penambahan pakan herbal pada ayam broiler dapat menjadi alternatif

sebagai pengganti obat-obatan kimia sintetik sehingga tidak menyebabkan residu

dalam daging ternak. Penggunaan ramuan herbal pada unggas dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada ternak karena pada bahan herbal

terdapat kandungan yang bersifat sebagai anti bakteri. Pakan herbal sangat

bermanfaat dan dapat menjadi antibiotik. Manfaaat ramuan herbal tersebut

merupakan solusi yang sangat tepat untuk mengatasi permasalahan makanan

sumber kolesterol khususnya makanan yang berasal dari ternak unggas.

2
Tanaman serai wangi (Cymbopogon nardus) merupakan sejenis tanaman

dari keluarga rumput dengan kandungan zat bioaktif dari serai wangi yaitu

minyak atsiri, citronnelal, geraniol, sitral, eugenol, kadine, kadinol. Minyak serai

wangi dikenal dengan minyak astiri dapat digunakan sebagai bahan pijat rematik,

penambah nafsu makan, pengobatan, penurun panas dan pereda kejang (Saputra,

2008). Penambahan tepung serai wangi sebagai feed additive dalam pakan ayam

pedaging diharapkan memberikan manfaat lebih terhadap penampilan produksi.

Penggunaan pakan ayam berbahan herbal salah satunya adalah daun

kelor, daun kelor merupakan sumber bahan pakan yang mudah dengan ketersedian

sepanjang tahun (Astuti et, al, 2005). Penggunaan tepung daun kelor sebgai

sumber protein dalam formulasi pakan ayam (Nkukwana et al, 2013).

Jenis-jenis bahan herbal yang sering digunakan sebagai bahan tambahan

dalam pakam ayam broiler yaitu serei dan daun kelor. Berdasarkan hal-hal

tersebut dilakukan penelitian untuk tentang pengaruh Pemberian Tepung Daun

Serei (Cymbopogon Citratus) Dan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera)

Terhadap Performa Ayam Broiler.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana pengaruh interaksi tepung daun serei dan tepung daun kelor

terhadap performa ayam broiler

2. Bagaimana pengaruh tepung daun serei terhadap performa ayam broiler

3. Bagaimana pengaruh tepung daun kelor terhadap performa ayam broiler

4. Perlakuan mana yang memberi pengaruh baik terhadap performa ayam broiler

3
1.3 Hiptesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah

1. Tidak ada pengaruh interaksi antara tepung daun serei dan tepung daun kelor

terhadap performa ayam broiler

2. Tidak ada pengaruh interaksi antara tepung daun kelor terhadap performa ayam

broiler

3. Tidak ada pengaruh interaksi antara tepung daun kelor terhadap performa ayam

broiler

4. Minimal terdapat salah satu atau lebih perlakuan yang member perlakuan

terbaik

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mengetahui pengaruh interkasi antara tepung daun serei dam tepung

daun kelor terhadap performa ayam broiler

2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun serei terhadap performa

ayam broiler

3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap performa

ayam broiler

5. Untuk menentukan perlakuan terbaik dari pengaruh pemberian tepung daun

serei dam tepung daun kelor terhadap performa ayam broiler

4
1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada peternak tentang pengaruh pemberian tepung daun serei dam tepung daun

kelor terhadap performa ayam broiler.

Anda mungkin juga menyukai